LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM PERCOBAAN 1
PENGENLAN MIKROSKOP
Oleh :
NAMA : Muhamad Auliannoor
NIM : J1B105008
KELOMPOK : 4 (Empat)
ASISTEN : I Gusti Agus Adimertawan
NIM : J1C102004
PROGRAM STUDI S – 1 KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Antonio Van Leuwenhoek orang yang untuk pertama kalinya
menggunakan mikroskop walaupun dalam bentuk sederhana pada bidang
mikrobiologi. Kemudian pada tahun 1600 Hans dan Z. Jansen telah menemukan
mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda (Ansori, 1984).
Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium
(penglihatan). Mikroskop yang paling sedehana adalah kaca pembesar, sedangkan
yang biasa digunakan dalam laboratorium adalah mikroskop monookuler. Objek
yang diamati kecil sehingga tembus pandang (Amir, 1981).
Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan
yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang. Mikroskop merupakan alat optik yang terdiri dari kombinasi alat optik.
Mikroskop terdiri dari beberapa bagian dan setiap bagian memiliki fungsi-fungsi
tersendiri. Bagian-bagian mikroskop harus dalam keadaan bersih agar tidak
menimbulkan kesalahan (Pramesti,2000).
Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa
dengan benda). Baik obyektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang
berbeda. Lensa obyektif biasanya dipasang pada roda berputar,yang disebut
gagang putar (Volk dan Wheeler,1984).
Setiap lensa obyektip dapat diputar ketempat yang sesuai dengan perbesaran
yang diingini. Sistem lensa obyektif memberikan perbesaran mula-mula dan
menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler.
Bayangan nyata tadi,pada gilirannya,diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan
bayangan maya yang kita lihat. Kebanyakan mikroskop laboratorium dilengkapi
dengan tiga lensa obyektif : lensa 16 mm,berkekuatan rendah (10 X);lensa 4 mm,
berkekuatan kering tinggi (40-45X);dan lensa celup minyak 1,8 mm (97-100X).
Obyektip celup minyak memberikan perbesaran tertinggi dari ketiganya
(Hadioetomo,1993).
Lensa okuler terletak pada ujung atas milroskop, terdekat dengan mata
(Hadioetomo,1993). Lensa okuler biasanya mempunyai perbesaran:
5X,10X,12,5X,dan 15X. Lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa
kolektif dan lensa mata. Okuler dengan pembesaran 10X ke atas sangat baik bila
dikombinasikan dengan obyektif yang berkualitas tinggi, apabila dengan obyektif
yang berkualitas rendah, pembesaran yang dihasilkan okuler akan jelek
(Gabriel,1996).
1.2 Tujuan
Tujuan dari percobaan kali adalah untuk mengenali bagian-bagian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leeuwenhoek
(1632-1723) yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop yang masing-masing
terdiri atas lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka
kuningan dan perak. Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya
hanyalah 200-300 kali, mikroskop ini sedikit sekali persamaannya dengan
mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang (Purba, 1999).
Sekilas mungkin tampaknya perbesaran tak terhingga dapat dicapai hanya dengan
menambah kekuatan lensa-lensa okuler dan obyektif,tetapi sesungguhnya lensa
dibatasi oleh suatu fenomena yag disebut resolusi. Kondensor adalah sistem lensa
pengumpul cahaya di bawah pentas yang memusatkan cahaya yang tersedia pada
spesimen (Hadioetomo,1993).
Bila kita ingin perbesaran sudut yang lebih besar daripada pembesaran kaca
pembesar, oleh karena itu keberadaan mikroskop sangat diperlukan. Benda O
yang akan diteliti diletakkan pada titik fokus pertama F dari lensa obyektif, yang
membentuk bayangan nyata dan diperbesar yaitu I. Bayangan ini terletak tepat
pada titik fokus pertama F1 dari okuler yang membentuk bayangan semu dari I
pada I (Purba, 1999).
Mikroskop sangat penting dalam bidang pelajaran seperti : Biologi,
Kedokteran, Studi Bahan-Bahan, Metalergi dan Konstalagrati. Kemampuan mata
mikroskop menerima bayangan disebut Resolving Lower, mata kita saat melihat
resolusi yang lebih baik karena diperkuat oleh adanya sistem lensa. Resolusi lensa
pada mikroskop adalah mencapai 0,2 mikron, artinya lebih efisien untuk melihat
benda yang sangat kecil (Purba, 1999).
Macam-macam mikroskop,yaitu :
a. Mikroskop Cahaya
Merupakan mikroskop yang mempunyai bagian – bagian yang terdiri dari
alat-alat yang bersifat optik ,berguna untuk mengamati benda-benda / preparat
yang transparan. Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa ialah mikroskop
ultraviolet, karena cahaya ultraviolet tak dapat dilihat oleh mata manusia maka
bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya.Mikroskop ini
menggunakan lensa kuarsa (Purba,1999).
b. Mikroskop Pendar
Mikroskop ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau antigen
dalam jaringan (Purba, 1999).
c. Mikroskop Medan Gelap
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnys bakteri
yang begitu tipis yang hanpir mendekati batas daya pisah mikroskop majemuk
(Kamajaya, 1996).
Mikroskop Fasekontras
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan
alaminya, tanpa menggunakan bahan pewarna. Pada bawah meja obyeknya
dan pada lensa obyektifnya terpasang perlengkapan fase kontras (Kamajaya,
Mikroskop Elektron
Banyak komponen sel seperti mitokondria, ribosom dan retikulum
endoplasma yang begitu kecil tidak bisa dilihat secara detail dengan
mikroskop biasa. Mereka hanya bisa melihat dengan mikroskop elektron
(Kamajaya, 1996).
Mikroskop ini menggunakan berkas elektron,bukannya cahaya biasa atau
ultraviolet.Daya pisah mikroskop ini lebih besar dari 1 nm yang memungkin
perbesaran sampai sejuta kali diameter. Satu perkembangan penting dalam
mikroskop elektron ialah pemakaian asam fosfotungstat sebagai zat pewarna
negatif yang bersifat padat elektron ,yang, memungkinkan rincian struktur sel
dapat diamati, sementara latar belakang dan bagian yang kosong tetap gelap
(Winatasasmita, 1986).
d. Mikroskop Elektron Pemayaran
Mikroskop ini menggunakan berkas elektron, tetapi yang seharusnya
ditransmisikan secara serempak ke seluruh medan – elektron difokuskan
sebagai titik yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju mundur pada
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 15 Maret 2006 pukul
08.00 Wita sampai pukul 10.00 Wita, di Laboratorium Dasar Fakultas Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah: Mikroskop
cahaya binokuler dan monokuler, Kaca benda, kaca penutup, pinset, pipet tetes,
kuas, air aquades, preparat, dll
3.3 Prosedur Kerja
1. Mencari Bidang Penglihatan
Menaikkan tabung menggunakan makrometer (pemutak kasar)
sehingga lensa objektif tidak membentur meja atau panggung bila revolver
diputar-putar.
Menempatkan lensa objektif bembesaran lemah (4 X atau 10 X)
dengan memutar revolver sampai berbunyi klik (posisinya 1 poros lensa
okuler).
Membuka diafragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya
Mengatur letak cermin sedemikian rupa ke arah cahaya, sehingga
terlihat lingkaran (lapangan pandang) yang sangat terang di dalam lensa
okuler. Mikroskop siap digunakan.
2. Mencari bayangan sediaan
Menaikkan tabung mikroskop menggunakan makrometer, sehingga jarak
antara lensa objektif antara meja dengan permukaan meja 3 cm.
Meletakkan sediaan yang akan diamati di tengan-tengah lubang meja
benda, menggunakan penjepit sediaan agar tidak tergeser.
Memutar makrometer sampai ke belakang sampai penuh (hati-hati),
sambil menempatkan roda sediaan tepat di bawah lensa obyektif, hingga
jarak antara ujung lensa obyektif dengan permukaan atas kaca penutup
hanya 1 mm.
Membidik mata kelensa okuler sambil memutar makrometer kedepan
searah jarum jam secara hati-hati sampai tampak bayangan yang jelas.
Memutar revolver dan lensa objektif yang sesuai untuk
mendapatkanpembesaran yang kuat. Memainkan fungsi micrometer secara
perlahan dan hati-hati. (Bila menggunakan lensa objektif 100x, maka
diatas sediaan perlu ditetesi minyak imersi dahulu).
3. Memelihara Mikroskop
Mengangkat dan membawa mikroskop harus selalu dalam posisi tegak,
dengan satu tangan memegang erat pada lengan mikroskop dan tangan
Mencondongkan posisi tabung, cukup dilakukan dengan memutar engsel
penggerak sebagai titik putar. Menegakkan kembali setelah selesai.
Mengusahakan agar lensa objektif teta lemah (4x atau 10x) berada satu
poros dibawah lensa okuler. Mengatur kedudukan tabung sedemikian rupa
sehingga ujung lensa objektif lemah berjarak 1cm dari atas meja
benda.
Mengatur kedudukan penjepit sediaan dengan rapi dan cermat pada posisi
tegak agar debu tidak menempel.
Membersihkan sisa minyak imersi dengan menggunakan cairan Xilol
sesegera mungkin setelah pengamatan dengan menggunakan minyak
imersi telah berakhir, dan mengeringkan dengan kain lap yang bersih.
Membersihkan lensa atau bagian lainnya dengan kain lap yang bersih dari
bahan halus (flenel) setiap akan menggunakan mikroskop.
4. Pengukuran Mikroskop/ Mikrometer
Untuk mengetahui ukuran objek yang akan diamati dengan mikroskop dapat
dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang disebut mikrometer Objektif
dan Mikrometer Okuler.
5. Menggambar Hasil
Menggambar hasil menggunakan mikroskop, dengan alat fotografiatau
dengan tangan (manual). Menggambarkan harus jelas, mempunyai keterangan
yang lengkap, rapi dan cermat. Mengatur gambar sedemikian rupa,
8
pembesaran, dan meletakkan gambar pada sisi yang sama dengan jarak garis
penunjuk diusahakan sama dan tidak saling berpotongan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keteragan gambar mikroskop, yaitu :
1. Lensa okuler
2. Tabung atau tubus
3. Makrometer atau coarse adjust
4. Revolver
5. Lensa obyektif
6. Micrometer
7. Lengan atau tangkai mikroskop
8. Klip atau penjepit
9. Diafragma
10. Meja obyektif
11. Sekrup engsel
12. Kondensor
13. Sekrup kondensor
14. Cermin
4.2 Pembahasan
Mikroskop cahaya merupakan suatu alat yang mempunyai bagian-bagian
tertentu, yaitu terdiri dari alat-alat optik dan non optik yang digunakan untuk
mengamati benda-benda yang mikroskopis dan transparan. Adapun perbedaan
antara mikroskop cahaya, mikroskop binokuler,dan mikroskop fasekontras, yaitu
sebagai berikut :
a. Mikroskop cahaya merupakan alat yang mempunyai bagian-bagian tertentu
yang terdiri dari alat optik dan non optik dan fungsinya untuk mengamati
benda-benda mikroskopis dan transparan.
b. Mikroskop binokuler merupakan mikroskop yang mempunyai lensa okuler
ganda yang berfungsi untuk mengamati zat-zat hidup tanpa menggunakan
bahan perwarna.
c. Fase kontras merupakan mikroskop biasa yang pada pada permukaan bawah
meja obyeknya dipasang sebuah perlengkapan kontras dan mempunyai
fungsi untuk melihat zat-zat hidup tanpa menggunakan bahan pewarna.
Mikroskop cahaya mempunyai keuntungan daripada mikroskop
binokuler yaitu hemat terhadap penggunaan listrik karena mikroskop
binokuler menggunakan listrik. Daya pisah adalah kemampuan mikroskop
berdekatan yang tanpa mikroskop terlihat sebagai satu titik dan dikatakan
sebagai jarak terkecil diantara dua titik yang terlihat sebagai dua titik
bukannya satu titik. Hal inilah yang membedakan mikroskop canggih dari
mikroskop cahaya.
Dari hasil percobaan dan penelitian yang telah dilaksanakan maka
diperoleh hasil yaitu , mikroskop terdiri atas bagian-bagian yang
masing-masing bagian tersebut mempunyai fungsi tersendiri,yaitu:
1. Lensa okuler
Berfungsi untuk memperbesar bayangan yang bersifat maya dan tegak.
2. Lensa obyektif
Berfungsi untuk mengatur pembesaran ukuran untuk kekuatan
4x,10x,40x,dan 100x.
3. Kondensor
Berfungsi untuk mengatur bayangan yang akan diamati atau untuk
menaikkan dan menurunkan kondensor.
4. Reflektor
Berfungsi untuk menerima cahaya yang masuk atau dapat memperjelas
cahaya yang akan datang.
5. Tubus mikroskop
Berfungsi untuk tempat terjadinya proses bayangan antara lensa obyektif
dengan lensa okuler.
Berfungsi untuk mengatur jarak okuler obyektif sehingga tepat fokusnya
secara kasar dan jelas.
7. Mikrofokus
Berfungsi untuk mengatur jarak okuler sehingga tepat fokusnya secara
tajam.
8. Revolver
Berfungsi sebagai tenpat lensa obyektif.
9. Meja obyek
Berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati.
10. Penjepit
Berfungsi untuk memperkokoh kedudukan preparat agar tidak goyang.
11. Pengatur kondensor
Berfungsi sebagai pengatur letak lensa kondensor terhadap preparat.
12. Pemegang(lengan)
Berfungsi untuk memegang mikroskop.
13. Diafragma
Berfungsi mengatur cahaya yang masuk dalam mikroskop.
14. Kaki/dasar
Berfungsi untuk memperkokoh kedudukan mikroskop.
15. Sekrup engsel
Berfungsi menyesuaikan mikroskop yang baik.
Preparat yang diamati pada praktikum ini berupa preparat yang telah
Cara pembuatan preparat basah yaitu :
Memotong atau mengiris tipis-tipis secara melintang atau membujur
dengan pisau silet atau yang lainnya.
Menempatkan potongan tersebut di tengah kaca benda dengan bagian
yang ingin diteliti menghadap ke atas.
Meneteskan air di atas obyek, usahakan agar air tetap ada pada kaca
benda.
Meletakkan kaca penutup di atasnya dan usahakan tidak ada gelombang
air di bawah kaca penutup.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pengenalan mikroskop serta data yang
diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Mikroskop merupakan suatu alat yang digunakan untuk melihat benda-benda
mikroskopis dan transparan.
1. Bagian-bagian mikroskop terdiri dari alat optik dan alat non optik.
2. Mikroskop cahaya merupakan suatu alat yang mempunyai bagian-bagian
tertentu, yaitu terdiri dari alat-alat optik dan non optik.
3. Bagian-bagian mikroskop terdiri dari alat-alat optik dan non optik.
5.2. Saran
Dalam praktikum kali ini praktikan menyarankan agar dalam pelaksanaan
praktikum , waktu yang telah ditentukan semestinya digunakan sebaik-baiknya
sehingga praktikum dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Selain itu,
kerja sama antara asisten dengsn praktikan harus ditingkatkan, terutama dalam
membimbing praktikan agar praktikan dapat dengan benar dan sungguh-sungguh
DAFTAR PUSTAKA Amir, A. 1981. Biologi umum. Gramedia. Jakarta.
Anshory, I. 1984. Biologi umum. Genesa Exact. Bandung
Gabriael. J.F. 1996. Fisika Kedokteran. EGC: Jakarta
Kamajaya.1996. Sains Biologi. Ganeca Exact. Bandung
Hadioetomo, ratna Sari. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT. Gramedia: Jakarta.
Pramesti, Hening Tjaturina. 2000. Mikroskop dan Sel FK. Unlam: Banjarbaru
Purba, M, dkk. 1999. Kimia. Erlangga: Jakarta.
Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga: Jakarta.