RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 40/PHPU.D-VIII/2010

(1)

MAHKAMAH KONSTITUSI

REPUBLIK INDONESIA

---

RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 40/PHPU.D-VIII/2010

PERIHAL

PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN

UMUM KEPALA DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH

KABUPATEN MANGGARAI

ACARA

PEMERIKSAAN LANJUTAN, MENDENGARKAN

KETERANGAN SAKSI DARI PARA PHAK DAN

PEMBUKTIAN

(II)

J A K A R T A

KAMIS, 24 JUNI 2010

(2)

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

--- RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 40/PHPU.D-VIII/2010

PERIHAL

Permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Kabupaten Manggarai

PEMOHON :

- Viktor Selamet dan Hieronimus Marut

TERMOHON

- KPU Kabupaten Manggarai

ACARA

Pemeriksaan Lanjutan, Mendengarkan keterangan Saksi dari Para Pihak dan Pembuktian (II)

Kamis, 24 Juni 2010 Pukul 15.55 – 14.00WIB

Ruang Sidang Panel Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat

SUSUNAN PERSIDANGAN

1) M. Akil Mochtar (Ketua)

2) Hamdan Zoelva (Anggota)

3) Muhammad Alim (Anggota)

(3)

Pihak yang Hadir:

Kuasa Hukum Pemohon - Danggur Konradus - Petrus Jaru

- Prili Suswarini Asita - Valentinus Jandut Saksi dari Termohon: - Agustinus Tidua - Safrianus Ndagak - Andrianus Sahadun - Ferdiano Sutarto Parman - Anselmus GIu - Saiful Rizal - Gunawan - Wilem Maas - Blasius Mancur - Abdul Hakim - Fransiskus Salam

Kuasa Hukum Termohon - Edi Danggur

- Josevina Agatha Sukur - Komilus Elo

Penyelenggara Pemilukada

- Adrianus Garum (Ketua PPS Desa Halihintir Kec. Suterwese Barat) - Anselmus J. Guet (KPPS Desa Baycodi Kec. Cibang)

- Iguasius Mbouk (Anggota KPPS Cibal) - Albertius Giu (Anggota KPPS Kec Waso)

(4)

1. KETUA : M. AKIL MOCHTAR

Sidang dalam Perkara Nomor 40/PHPU.D-VIII/2010 perselisihan hasil Pemilukada Bupati Kabupaten Manggarai, saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.

Saya Pemohon, Termohon sedianya tadi kita akan memeriksa karena kita punya waktu, karena kami menghitung Saksi cukup banyak dan tentu juga perlu waktu yang cepat. Seharusnya kan kita memulai jam 5, tapi tadi kita pikir selesai sidang jam 3 lewat dikit, kita bisa ambil waktu untuk memeriksa beberapa Saksi karena jam 4 ini, kami akan mengucapkan putusan. Tapi ternyata tadi selesai setelah Saudara-Saudara masuk kami ada rapat di atas, untuk membicarakan putusan, jadi karena sebentar lagi akan sidang maka persidangan ini saya skors, setelah pembacaan putusan jam 4 nanti. Jadi paling mungkin setengah jam atau 1 jam, jadi Saudara-Saudara tunggu saja, kalau kita bisa selesai 16:30 kita langsung main, ya? Bisa, Pemohon, Termohon, ya?

Jadi sidang ini saya skors memang jadwalnya jam 5, kan? Mudah-mudahan bisa selesai 16:30, lebih cepat gitu. Karena nggak mungkin malam, karena malam ada perkara lain lagi.

Dengan demikian sidang Perkara Nomor 40/PHPU.D-VIII/2010 ini saya skors nanti jam 5 atau jam 16:30, ya?

Skors saya cabut, sidang dalam Perkara Nomor 40/PHPU.D-VIII/2010 kita lanjutan kembali.

SIDANG DIBUKA PUKUL 15.55 WIB

KETUK PALU 3X

SIDANG DISKORS PUKUL 15.58 WIB

KETUK PALU 3 X

SKORS DICABUT PUKUL 17.00 WIB

(5)

Saudara Pemohon, hari ini untuk mendengarkan Saksi, ya? Tapi sebelumnya Termohon akan memberikan jawaban, sudah siap jawabannya ya?

3. KUASA HUKUM TERMOHON: EDI DANGGUR

Siap, Majelis.

Ambil dulu, ini seluruhnya jawaban atau berikutnya lampiran?

Sekalian dengan lampiran bukti-bukti.

Jadi, saya persilakan kepada Saudara untuk me..., apa namanya..., menyampaikan transkrip jawabannya saja, kalau dibacakan semua sudah habis ini waktu kita, ya? Intinya kan sudah disampaikan dan bisa dibaca, gitu ya.

Silakan.

Terima kasih, Majelis Hakim (...)

8. KUASA HUKUM PEMOHON : DANGGUR KONRADUS.

Yang Mulia, sesuai dengan acara sidang kemarin, Yang Mulia dalam sidang itu menyatakan bahwa bacaan dari jawaban dari Tergugat itu hanya diserahkan…, Termohon diserahkan kepada Panitera.

Demikian, Yang Mulia.

Ya, karena kemarin Saudara nggak siap, ya? Itu berita acara kita dalam persidangan, ya? Panitera betul seperti itu, ya? Jadi dengan sangat menyesal, nggak apa-apalah, jawabannya sementara kita terima dulu dan akan kita baca, ya? Yang penting itu kan jawaban Saudara kepada persidangan ini, ya?

(6)

10. KUASA HUKUM TERMOHON: EDI DANGGUR

Tidak keberatan, Majelis.

11. KETUA : M. AKIL MOCHTAR

Ya, baik.

Pihak Terkait tidak ada, ya Pak ya? Ini maklumlah ini sudah dari pagi sampai malam sidang terus, lupa sudah, ya?

Saudara ngajukan Saksi berapa, 14?

12. KUASA HUKUM PEMOHON: DANGGUR KONRADUS

Terima kasih, Yang Mulia.

Pada sidang ini mengajukan Saksi 14, terdiri dari (…)

Nggak nanti, saya tanya dulu, 14 ya?

Ya.

Jadi satu, ya? Saya panggil dulu Adrianus Garum, ya? Duduk saja, angkat tangan saja sedikit, ini Ketua KPPS? Ya. Kemudian Safridus Ndagak? Tim paket, Agustinus Tidua, kemudian Andreanus Sahadun, kemudian Anselmus J. Guuet, kemu..., Saudara anggota PPS, ya? Kemudian Ferdiano Sutarto Parman, kemudian Anselmus Giu, kemudian Ignasius Mbouk, itu..., anggota KPPS, ya? Kemudian Saiful Rizal, kemudian Albertus Giu, ini anggota PPS juga? Kemudian Gunawan, kemudian Wilem Mas, kemudian Blasius Mancur, kemudian Abdul Hakim, ada yang belum dipanggil? Itu siapa?

Yang Mulia, ada satu orang tertinggal, tapi namanya belum kami ajukan ke Panitera tadi, tapi hadir ada…, orangnya ada.

(7)

Fransiskus Sebas…, Fransiskus Salam.

Ya, dia Saksi biasa atau anu..., PPS atau PPK.

Saksi biasa.

Saksi biasa, oke.

Jadi begini, yang KPPS, anggota, KPPS, PPK itu tidak disumpah, karena mereka adalah penyelenggara Pemilu yang pada saat melaksanakan tugasnya sudah disumpah. Jadi dia memberi keterangan saja, nanti kita tanya, kan begitu. Nah, yang di luar itu Saksinya kita sumpah atau berjanji terlebih dahulu.

Nah, oleh karena itu yang beragama Katolik ini, lebih banyak saya suruh maju dulu, ya? Kalau ada Adrianus Garumm, nggak usah. Kemudian Anselmus J.Guet nggak usah, Ignasius Mbouk nggak usah, Albertus Gio nggak usah. Duduk tetap di tempat. Nah, yang lain daripada itu, yang beragama Katolik maju ke depan, ya? Itu yang terakhir tadi Fransiskus, oh, sudah ya? Ya, Saudara ikuti lafal janji yang diucapkan oleh (...)

22. HAKIM ANGGOTA : HAMDAN ZOELVA

Ikuti lafal janji yang saya ucapkan.

Saya berjanji sebagai Saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya, tidak lain dari yang sebenarnya, semoga Tuhan menolong saya.

23. SAKSI SELURUHNYA (DISUMPAH)

Saya berjanji sebagai Saksi akan memberikan keterangan yang sebenarnya tidak lain dari yang sebenarnya semoga Tuhan menolong saya.

24. KETUA: M. AKIL MOCHTAR

Baik silakan kembali ketempat duduk masing-masing yang tadi, ya, kemudian yang beragama Islam Saudara Saiful Rizal, Saudara

(8)

Gunawan, Saudara Abul Hakim, ya maju ke depan. Ya bersaf di situ tengah-tengah ya, ikuti lafal sumpah yang diucapkan.

Bismillahirohmanirahim, Demi Allah saya bersumpah sebagai Saksi akan memberikan yang sebenarnya tidak lain dari yang sebenarnya.

26. SAKSI SELURUHNYA (DISUMPAH)

Bismillahirohmanirahim, Demi Allah saya bersumpah sebagai Saksi akan memberikan yang sebenarnya tidak lain dari yang sebenarnya.

Baik, kembali ke tempat duduk tadi.

Saudara Adrianus, Saudara Ketua KPPS? Coba mic-nya dihidupkan Pak, coba petugas dibantu.

28. PENYELENGGARA PEMILUKADA: ADRIANUS GARUM (KETUA KPPS DESA HILINTIR, KEC SATAR MESE BARAT)

Ya, Yang Mulia.

Saudara Ketua KPPS dimana?

Di TPS 05 Kele Kecamatan Samaleste Barat.

Pelan-pelan, di TPS 5?

(9)

Desa?

34. PENYELENGGARA PEMILUKADA: ADRIANUS GARUNG (KETUA KPPS DESA HILIHINTIR, KEC SATARMESE BARAT)

Ilihintir, Kecamatan Satarmese Barat.

Desa Hilihintir? Ya, Kecamatan?

Samatar Mese Barat.

Satarmese Barat.

Baik, apa yang ingin Saudara terangkan dalam persidangan ini sehubungan dengan Pemilukada di Manggarai.

Kami sebagai Ketua KPPS dan Anggota KPPS tidak mendapat SK dari PPS, kami hanya dipanggil untuk mengikuti bimbingan teknik proses Pemilukada tahun 2010.

Jadi, Saudara nggak dapat SK?

Ya, Yang Mulia.

(10)

Dapat, Yang Mulia.

Yang penting honornya harus dapat, kalau SK nggak dapat, honor nggak dapat susah juga urusan. Terus, tapi pada saat Saudara akan melaksanakan tugas sebagai Anggota KPPS, Saudara diambil sumpahnya atau janjinya nggak?

Ya, Yang Mulia.

Nah, selain itu apa lagi yang akan Saudara terangkan selain tidak mendapat SK itu?

Pada tanggal 3 Juni, pada proses pemilihan suara…, proses…,

Penghitungan? Pencoblosan?

Proses pencoblosan, ada mobil warna merah parkir di pinggir TPS kami dan 2 orang turun masuk ke dalam TPS tanya jumlah…,

(11)

DPT yang terdapat dalam TPS kami.

Terus, setelah itu setelah tanya DPT?

Setelah tanya DPT mereka duduk sebentar, lalu berdiri di luar TPS. Hanya demikian saja, Yang Mulia.

Berdiri di luar TPS, berapa lama sampai selesai atau sebentar saja terus pergi?

Saya juga tidak bisa memperhatikan karena saya masih proses…,

Melayani orang mencoblos ya?

Ya.

Ya, tapi itu yang pakai mobil itu nggak ngomong apa-apa nggak ngasih sesuatu nggak? Hanya tanya DPT saja?

(12)

Masih ada keterangan lain?

Tidak, Yang Mulia.

Baik, cukup, ya? Silakan Pak Hamdan ada pertanyaan.

Itu mobil dari Saksi…, itu mobil warna merah atau mobil plat merah?

Mobil plat merah.

Mobil plat merah. Kalau, di Manggarai apa plat itu B di depan kalau Jakarta kan B di sana apa?

EB.

EB?

(13)

Itu yang turun dari mobil pakaian dinas?

Pakaian dinas, Yang Mulia.

Pakaian dinas, dinas apa yang…, dinas pemerintahan atau…, (…)

Warna, warna?

Warna apa?

1 orang warna coklat, 1 orang warna..., kalau topinya sama, Yang Mulia.

Apa?

Topi korpri.

(14)

Cukup ya? Saudara Safrinus Dagap, apa yang Saudara akan terangkan dalam persidangan ini?

79. SAKSI DARI PEMOHON:SAFRIANUS NDAGAK

Yang Mulia yang saya hormati, yang pertama saya sebagai koordinator paket “Victori” Kecamatan Reog.

Paket itu pasangan calon ya?

Pasangan calon.

Tim, ya, tim?

Tim, ya, sekaligus sebagai pemantau di Kecamatan Reog. Pada tanggal 3 Juni, saya setelah melakukan pencoblosan di TPS 08 Kelurahan Baru, saya melakukan kegiatan untuk memantau keseluruhan kegiatan dari masing-masing Saksi di beberapa TPS. Pada jam 11.00 lebih saya menuju TPS 04 Desa Salama yaitu tepatnya di Batok.

Desa apa tadi?

Desa Salama?

Desa Salama, ya? Terus?

Melihat, selaku kepala wilayah menggunakan mobil dinas dengan nomor Polisi.

(15)

Kepala wilayah itu apa maksudnya?

Camat.

Oh, camat?

Ya, masuk di dalam TPS bertemu dengan 2 anggota PNS yang datang dari Ruteng bersama-sama masuk di dalam TPS itu.

Ya.

Karena melihat kegiatan, mereka menghitung beberapa surat suara yang sudah coblos dan yang belum.

Wah, itu kan belum selesai?

Pada saat proses sedang berlangsung.

Proses (...)

Pemungutan suara.

(16)

Belum.

Kan selesainya jam 13.00?

Ya, ya, Yang Mulia.

Jadi, itu waktu itu jam 11.00?

Jam 11.00.

Bagaimana ini melihat surat suara yang dicoblos?

Karena melihat kegiatan itu, banyak Saksi, Camat sudah merasa kurang nyaman, melihat kegiatan dari camat dan 2 PNS ini lalu menginformasikan ke semuan 8 koordinator masing-masing pasangan calon untuk datang ke TPS tersebut lalu terjadilah keributan antara camat dan 2 pegawai negeri sipil itu dan pada saat itu ada yang melakukan kegiatan pemotretan kepada camat dan 2 PNS itu dan setelah itu diamankan di Polsek Reog dan di sana kami bersama-sama 8 anggota koordinator masing-masing pasangan calon menekan dan memaksa untuk menanyakan mengapa beliau masuk di dalam TPS tersebut.

Dia tadi…, Camat itu ribut dengan pasangan (...)

(17)

Masyarakat di situ, terus?

Pada saat ribut ada yang mau membakar semua surat suara dan kotak suara karena merasa bahwa kecurangan dalam proses Pilkada sudah terbukti dengan kehadiran beliau dan PNS tersebut. Pada saat proses di Kapolsek Reog (...)

Ya, Saudara tanya kenapa masuk di situ, apa jawabannya?

Jawabannya, kami tidak pernah menemukan suatu jawaban yang pasti dari beliau.

Jadi, nggak ada alasan yang jelas?

Nggak ada yang…, ada yang jelas di saat itu. Tetapi Yang Mulia pada waktu sampai di Polsek, kami menanyakan dan dia menunjukkan sebuah SK Bupati Serat Nomor 125 tertanggal 22 Mei.

Untuk memantau itu?

Untuk memantau.

(18)

Pemilukada. Dengan itu kami mengambil dan mengfotokopi dan membagikan kepada semua tim yang ada di Kecamatan Reog dan memberitahukan kepada PPK Kecamatan, menanyakan apakah SK itu ada tembusannya atau tidak, ternyata itu tidak ada.

Terus?

Dan setelah sore harinya camat dan PNS itu diamankan oleh Kapolres dibawa ke kabupaten.

Demikian untuk sementara Yang Mulia.

Jadi, oleh Kapolresnya langsung? Camatnya itu, dibawa di Polres Kabupaten atau Kapolresnya mengamankan?

Dibawa ke Kapolres.

Dari?

Dari Reog.

Dari Reog?

(19)

Kecamatan Reog itu?

Ya.

Itu yang Saudara terangkan ya?

Ya, Yang Mulia.

Baik, cukup, berikutnya Saudara Agustinus Tidua, apa yang akan Saudara terangkan?

131. SAKSI DARI PEMOHON:AGUSTINUS TIDUA

Terima kasih Yang Mulia, pada tanggal 3 Juni tepatnya pada hari H Pemilu, kami didatangi oleh Muspika Kabupaten, waktu (...)

Waktu itu Saudara dimana?

Muspida.

Ya, waktu itu Saudara di mana?

Saya di TPS sebagai Saksi di TPS Paka, 01 (...)

(20)

01 Paka.

01 Paka?

Ya, Yang Mulia.

Jam berapa itu Muspida…, Muspida atau Muspika?

Muspida.

Muspida, kurang lebih jam 12.00.

Jam 12.00, siapa saja yang datang itu?

Yang datang 3 orang, yang pertama Bapak Palidis Beros selaku Sekda.

(21)

Terus, yang kedua Josep Mandala sebagai Kabag.

Kabag apa itu? Nggak tahu?

Nggak tahu, Pak.

Tapi Saudara tahu dia Kabag?

Ya, pakai topi Yang Mulia.

Ada tulisan Kabag, gitu?

Ya, Yang Mulia. Terus yang ketiga, Pak Vinsen Marung.

Sebagai apa itu?

Kabag juga.

Pakaian dinas?

(22)

Mobil dinas, datang di situ?

Ya, ada 2 mobil dinas.

Apa yang Dia kerjakan?

Sebelum mereka memasuki ruangan TPS, mereka berjabat tangan dengan masyarakat yang ada di luar TPS, setelah itu 10 menit kemudian mereka masuk ke dalam ruangan TPS dan sementara waktu itu KPPS itu memberhentikan proses pemungutan suara.

Kenapa dihentikan?

Karena beliau dari kabupaten memantau.

Ah, mana boleh diberhentikan, hebat betul di sana itu Pemilunya?

Ya, kalau notabenenya kalau kadindat yang turun kan harus dihormat, Yang Mulia.

Yalah, dihormati tapi itu kan lagi demokrasi, lagi proses rakyat sedang berlangsung, Presiden pun nggak boleh menghentikan itu yang boleh itu bencana alam atau kerusuhan, terus, apa Saudara?

(23)

Terus, sampai di dalam..., sampai di dalam mereka Yang Mulia, berbincang-bincang dengan Ketua KPPS, tidak lama kemudian kurang lebih 20 menit lagi mereka beranjak lagi dari TPS-nya kami dan langsung jalan.

Saudara dengar apa pembicaraannya tidak?

Tidak, tidak dengar hanya mereka tanya ”apa ada masalah tidak?” KPPS menjawab ”tidak ada.”

Setelah 20 menit mereka pergi?

Ya, langsung menjalankan..., untuk sementara Yang Mulia, sekian.

Itu keterangannya, ya? Baik, berikutnya Adrianus Sahudin, S.E.

173. SAKSI DARI PEMOHON:ADRIANUS SAHUDUN

Terima kasih Yang Mulia.

Pada tanggal 3 Juni tepatnya jam 14.00 siang saya menerima telepon dari Saksi paket “Victori” dari TPS 03 Kelurahan Tenda.

Bentar, TPS 03?

Kelurahan Tenda.

(24)

Saya lupa namanya Yang Mulia.

Terus?

Via telepon dia sampaikan bahwa di TPS 03 Kelurahan Tenda itu ada pelanggaran dimana para pemilih itu menggunakan hak pilihnya itu dengan menunjukkan KTP dan pada saat itu saya selaku tim sukses dari paket “Victori” langsung menuju TPS 03 dan sesampainnya saya di TPS 03 saya menemui Saksinya dan menanyakan mengenai kejanggalan yang terjadi di TPS 03, selain KPPS mengizinkan pemilihnya itu menggunakan..., (...)

KTP.

KTP di TPS 03 itu juga Anggota KPPS-nya tidak memiliki SK, selain itu pada saat saya hadir di TPS itu saya menemui salah seorang PNS berada dalam TPS.

Dalam TPS itu?

Ya, dan berdasarkan (...)

Dia memilih kali, nggak?

(25)

Mungkin Dia mau memilih juga di situ, nggak?

Dia bukan pemilih di TPS itu, Yang Mulia.

Terus?

Dan berdasarkan kejadian itu 8 Saksi dari 8 kandidat memohon kepada KPPS untuk menghentikan proses perhitungan…, pemungutan suara di TPS 03 dan baru dilakukan pada tanggal 4 atau esok harinya.

Terus permintaan itu dikabulkan?

Permintaan itu dikabulkan.

Terus lanjut tanggal 4?

Dilanjut tanggal 4.

Milih itu bukan…, milih atau menghitung?

(26)

Mencoblos, ya?

Mencoblos.

Terus?

Itu saja Yang Mulia.

Lalu…, yang memilih pakai KTP itu Saudara tidak tanya apakah dia ada di dalam DPT?

Saya tidak tanya, Yang Mulia.

Karena kalau ada namanya dalam DPT tapi dia tidak mendapat panggilan, dia boleh menggunakan KTP-nya asal namnya ada dan sesuai dengan KTP-nya, kecuali kalau tidak ada itu lain lagi itu ketentuannya.

Baik, itu saja ya, karena Saudara mendengar dapat laporan kemudian Saudara ke TPS itu?

Ya, Yang Mulia.

Dan tahu bahwa TPS itu dilanjutkan besok tanggal 4?

(27)

Nggak boleh itu, tapi ada Panwas di situ ada, Panwas lapangannya?

Pada saat saya hadir Panwas tidak ada, Yang Mulia.

Apa alasan kok ditunda besok?

Alasannya karena 8 Saksi menolak proses…,

Pemilu pada hari itu?

Pada hari itu, di TPS itu.

Tapi besok ada yang memilih, nggak? Setahu Saudara, Saudara tahu atau tidak tahu?

Saya tidak tahu, Yang Mulia.

Baik. Ya, kalau tidak tahu jangan dibicarakan, kan gitu.

Baik, terima kasih Saudara Adrianus, ya? Kemudian Saudara Anselmus, nah, ini Anggota KPPS, ya, silakan itu di…,

(28)

215. PENYELENGGARA PEMILUKADA: ANSELMUS. J. GUET (KPS DESA WAY CODI, KEC CIBAL)

Ya, Yang Mulia.

Saudara KPPS mana?

Desa Wae Codii Kecamatan Cibal.

Desa Wae Codi?

Ya.

Kecamatan?

Cibal, Yang Mulia.

Cibal?

Ya, Yang Mulia.

(29)

Saya sebagai Anggota PPS, Yang Mulia.

PPS?

Ya, Yang Mulia.

Oh, Ketua PPS-nya siapa?

Ketua PPS-nya Agustinus Jasman.

PPS Saudara ini membawahi beberapa TPS?

5 TPS, Yang Mulia.

Di Desa Baycadi ini?

Wae Codi.

(30)

Ya, Yang Mulia.

5 TPS itu di wilayah Baycodi itu?

Ya, Yang Mulia.

5 TPS, TPS berapa saja itu?

TPS 1 (...)

Sampai 5?

Bertempat di Cepu.

Nggak 1 sampai 5 ya?

1 sampai 5, Yang Mulia.

(31)

Yang mau saya sampaikan saat ini, bahwa KPPS bekerja tanpa SK.

Kenapa kok nggak ada SK?

Saya tanya ke Ketua PPS, mengapa tidak mengeluarkan SK? dia bilang, tidak ada formatnya.

Ketua KPPS bilang nggak ada format?

Ya, Yang Mulia.

Tapi honornya dibayar kanKPPS itu?

Saya juga tidak ikut ke kantor camat waktu itu Yang Mulia, karena penerimaan honornya itu diambil oleh Ketua KPPS.

Jadi Ketua KPPS yang ngambil kemudian menyampaikan kepada anggotanya, ya?

(32)

Tapi Saudara sendiri tidak tahu?

Ya, saya sendiri tidak tahu.

Tapi Saudara sebagai anggota PPS dapat honor?

DapaT honor Yang Mulia.

Berapa honornya?

Rp 350.000,00.

Rp350.000,00. Kalau KPPS itu tadi yang sana, yang pertama berapa honornya?

Rp 200.000,00.

Dia agak lebih sedikit wilayahnya 5, Saudara 1, Rp 200.000,00 sama Rp350.000,00. Terus apalagi yang Saudara terangkan?

(33)

Lalu yang berikut Yang Mulia. Saya mau sampaikan bahwa sebelum hari H itu (…)

Sebelum hari H itu tanggal berapa jadinya?

Saya juga tidak catat Yang Mulia.

Satu hari, 2 hari sebelumnya?

Sekitar 1 Minggu.

1 Minggu sebelum hari pencoblosan? Apa?

Ya, seorang PNS yang berasal dari Kantor Dinas PPO.

Apa itu PPO?

Pokoknya yang sering kami sebut di desa itu PPO saja, dari Dinas Pendidikan.

(34)

Pendidikan? Oh, PPO. Pendidikan Pemuda dan Olahraga ya. Tahunya PPO sajalah.

Tahu PPO saja Yang Mulia.

Terus siapa nama orang itu? Tahu orangnya?

Saya kurang tahu Yang Mulia.

Tapi Saudara tahu dia orang PPO itu?

Ya.

Apa yang dia kerjakan?

Dia dari rumah ke rumah di desa saya menanyakan, apakah di rumah ini ada siswa kelas 3 SMP, dan mungkin selama ini ada beban dari sekolah uang untuk mengikuti ujian akhir nasional. Dan ada beberapa orang yang menjawab ya. Kami dibebankan uang Rp100.000,00, dan dia mengatakan, uang itu akan dikembalikan asal kamu memilih “Kredo.”

(35)

Ya, Yang Mulia.

Saudara dengar sendiri begitu?

Ya, Yang Mulia.

Tersu Saudara tidak …, Apa tindakan Saudara setelah mendengar seperti itu?

Saya sebagai PPS, tidak bisa mengambil sikap.

Kan Saudara penyelenggara Pemilu juga di tingkat PPS. Apa Saudara melaporkan atau apa, nggak?

Tidak.

Tidak, hanya diam saja.

(36)

Saudara mengetahui, dia ngomong berapa orang?

Dari rumah ke rumah.

Dari rumah ke rumah. Banyak juga rumahnya di situ.

Termasuk di rumah saya sendiri.

Oh, dia datang juga?

Ya, karena kebetulan saya punya anak juga duduk di kelas 3 SMP.

Terus dia ganti juga duitnya Rp100.000,00?

Tidak diganti. Hanya janji saja.

Kenapa nggak Saudara tagih sekarang? Nggak pernah ditanya masalah masyarakat di situ?

(37)

Saya tidak mau tagih janjinya Yang Mulia.

Ya, kan jangan-jangan dari timnya, eh dari yang calonnya sudah dikasih sama dia, tapi duitnya tidak disalurkan lagi ke bawah. Kan bisa begitu. Jadi dia termasuk rumah Saudara dia datangi.

Ya, Yang Mulia.

Janji akan dikembalikan biaya Rp100.000,00 itu?

Ya, Yang Mulia.

Tapi ternyata nggak dibayar juga?

Ya, Yang Mulia.

Saudara tanya nggak tetangga-tetangga yang didatangi itu, dibayar nggak?

(38)

Tidak dibayar, yaitulah jangan mau dijanji-janjiin dikasih duit itu habisnya sebentar tapi kan jadi bupatinya dia 5 tahun, dia untung terus kita rugi, kan gitu. Ada lagi keterangannya?

Mungkin untuk sementara Yang Mulia demikian saja dari saya.

Ya, cukup ya. Saudara Anselmus, kemudian Saudara Ferdiano

311. SAKSI DARI PEMOHON: FERDIANO SUTARTO PARMAN

Terima kasih Yang Mulia, saya ingin menerangkan satu hal di dalam persidangan ini. Bahwa Kamis 3 Juni 2010 saya dan kedua teman saya menyaksikan langsung 2 orang oknum KPUD Kabupaten Manggarai mendistribusikan kertas suara ke Kecamatan Ruteng pada pukul 15.46 menit.

Pukul 15.00. WITA, itu tanggal 3, Pemilukadanya? Ya, tanggal 3 kan?

Benar Yang Mulia.

Pemilunya tanggal berapa?

Tanggal 3 Juni.

(39)

Benar Yang Mulia.

Surat suara?

Benar Yang Mulia.

Terus? Dimana saja Saudara menyaksikan itu pendistibusiannya?

Tanggal 3 Juni, saya ditemani oleh kedua orang teman saya.

Siapa teman Saudara itu?

Kustan dan Hery.

Dakustan dan Hery?

Kustan dan Hery, mendatangi kantor KPUD Kabupaten Manggarai Jalan Diponegoro Nomor 17. Setibanya kami di depan Kantor KPUD Kabupaten Manggarai, kami berjumpa dengan 4 orang personil anggota Brimob, kebetulan satu dari keempat orang itu, 4 personil Brimob itu adalah provost, punya hubungan hubungan keluarga dengan saya dari kecamatan yang sama dengan saya, Kecamatan Rembong kami berbagi bercerita di luar ruangan, karena kebetulan pada saat itu beliau sampaikan bahwa tidak boleh masuk ke dalam, karena terikan panas matahari sekitar 1 jam kami berbagi cerita, beliau mengajak kami masuk ke dalam ruangan. Kami lanjutankan ceritanya di dalam ruangan,

(40)

setengah jam kemudian 2 orang anggota KPU turun dari mobil berwarna silver (...)

Mobil dinas KPU-nya.

Ya, plat merah, masuk ke dalam ruangan KPU, ada sebuah ruangan persisnya di depan, di depan karena kami alihkan pandangan kami waktu itu ke depan, 2 orang anggota KPU itu masuk ke dalam sebuah ruangan ambil kertas suara simpan di atas meja dan lakukan lipatan secara tergesa-gesa masukan dalam kardus besar, sekitar 15 menit mereka melakukan hal itu, sempat saya tanya, bawa kemana itu? Kedua orang itu berdalil kekurangan kertas suara di Kecamatan Rutek Cacat. Saya tanyakan untuk kedua kalinya, batas waktu pencoblosan kira-kira jam berapa? Kedua orang ini kembali berdalil bahwa demokrasi ini tergantung saya nanti, jam 4 jam 5 kita tunggu pemilih, karena kita memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada seluruh rakyat untuk memilih siapa yang terbaik untuk memimpin Manggarai, itu dalilnya.

Itu jawabannya?

Ya.

Terus? Siapa anggota KPU itu Saudara kenal? Ada yang hadir di sini, nggak ada?

Tidak ada Pimpinan. Kalau ciri-cirinya saya kenal baik.

(41)

Ciri-cirinya kenal.

Saya sempat tanya terhadap salah seorang personil Brimob, siapa orang ini? Personil brimob provost tadi dengan tegas menyatakan bahwa, ini orang KPU.

Namanya dia nggak kasih tahu?

Tidak dikasih tahu. Ciri-cirinya pakai baju putih satu orang, tinggi pas badan Pak, putih kriting halus, celana hitam, sepatu hitam, 1 orang badan besar, gemuk, baju hitam lengan panjang, celana levis hitam, sepatu hitam, ada logo KPU sekitar di sebelah kiri.

Ya dada kiri.

Dada kiri, dada kiri.

Terus setelah itu apa? Setelah itu dia pergi membawa surat suara?

Dimasukkan ke dalam mobil.

(42)

Tidak Yang Mulia.

Itu sekitar jam berapa?

Pukul 15.46 WITA.

Jam 3-an gitu.

Ya, benar Yang Mulia.

Di sana WITA, bukan timur ya.

Ya, Indonesia Bagian Tengah.

Terus ada lagi keterangannya?

Demikian Yang Mulia.

Baik, Saudara menyaksikan pembawaan surat suara sekitar jam 15.00 ya? Berikutnya Saudara Anselmus Gio.

(43)

353. SAKSI DARI PEMOHON:ANSELMUS GIU

Terima kasih Yang Mulia.

Ya, terus agak dekat, tarik saja.

Saya anggota tim dari salah satu paket yaitu paket “Victory.” Saya bertempat di TPS-1 RT 05 di Kelurahan Waso Kecamatan Wakarembong.

Terus?

Kebetulan saya tim pemantau dari salah satu paket.

Ya lah, Saudara tim aket “Victory” itu kan, memantau, terus?

Saya tusuk pagi-pagi di TPS saya, sekitar jam 07.00 sudah selesai, dan dalam proses pencoblosan di TPS kami, tiba-tiba muncul (...)

Di TPS Saudara tadi?

TPS-1 Kelurahan Waso.

(44)

Tepatnya jam 09.00 TPS kami di datangi oleh Ibu Lurah kami yaitu Ibu Wahyuwati Baff.

Bu Lurah, terus?

Saat itu dia berpakaian dinas, dan sempat saya guyon, saya bilang kok Ibu Lurah bisa berpakain dinas, sementara hari ini kan hari libur, dia bilang hai Oman kamu itu ada-ada saja, begitu. Dalam proses itu, tiba-tiba 3 mobil dinas itu meluncur ke menuju ke (suara tidak terdengar jelas) Timur.

3 mobil.

Ya, 3 mobil dinas, jam 10.00 WITA, setelah itu saya langsung star motor membuntuti mobil-mobil itu dalam proses perjalanan sekitar 20 Km.

Sampai di kampung yang pertama, tepatnya di kampung Nampong, Desa Umung Kecamatan (suara tidak terdengar jelas) Barat, ketiga mobil dinas itu berhenti, TPS-nya terletak di sekitar 100 meter dari jalur umum Ruteng-riteng.

Dari pinggir jalan itu?

369. SAKSI DARI PEMOHON: ANSELMUS GIO

Ya, orang turun dan terus langsung masuk ke lokasi TPS-3 Desa Umung yaitu di Kampung Lampung.

(45)

Sampai di situ masyarkat menyambut baik, karena orang menganggap bahwa Saudara kita datang berkunjung dan semua yang hadir berpakaian dinas.

Yang hadir berpakaian dinas juga?

Ya, pakaian dinas.

Yang datangnya maksudnya.

Ya, datang, TPS-3 Yang Mulia. Sampai di sana orang berbincang-bicang dengan masyarakat yang berada di luar TPS dan berjabatan tangan, satu kata yang sempat saya copy Pak Palbero mengatakan, “lanjutkan.”

Di copy itu maksudnya?

Bahasa dari Pak Sekda Ketua tim rombongan itu.

Yalah, Saudara dengar.

Ya, saya dengar. Dia mengatakan “lanjutkan” begitu. Setelah itu dorong balik dan kembali ke mobil, menuju ke Dsa Pongkeo.

(46)

Saya buntuti terus, karena saya tim pemantau di Kecamatan .. Timur. Sesampai di TPS-3 Pongkeo, dorang tidak singgah Yang Mulia.

Tidak singgah dia?

Ya, tidak singgah, lalu saja di situ. Tepatnya di TPS-2 Desa Pongkeok dorang masuk, turun, berhenti, turun dan langsung masuk di dalam TPS. Di sana sempat berdialog dengan Ketua KPPS sementara proses pencoblosan masih berjalan.

Kira-kira jam berapa itu?

Jam 12.37 WITA dorang tiba di TPS Pongkeo.

Terus?

Saat itu Ketua tim pemantau itu bertanya kepada Ketua KPPS, berapa jumlah DPT di TPS ini? Saya tidak bisa masuk Yang Mulia, karena kebetulan saya bukan anggota masyarakat yang nusuk di TPS Pongkeo.

Tapi dia tidak curiga pada Saudara, rombongan itu? Saudara ngikutin terus dia curiga nggak? Nggak?

(47)

Tidak pernah curiga. Dan saya tidak tahu bahwa dia curiga tidak. Yang penting saya buntut sekitar 50 meterlah begitu. Soalnya kebetulan di situ ada sawah saya juga Yang Mulia, sehingga tidak, saya merasa tidak curiga begitu. Dari situ dorang sempat singgah di TPS Tadununa Desa Paka TPS-2, begitu. Setelah sampai di Desa Paka dorang hanya memantau dari luar TPS, saya tidak bincang-bincang apa yang harus, yang orang uangkapkan itu. Karena saya hanya bisa melihat dari jalan. Setelah itu saya menganggap bahwa dorang mau masuk ke kota karena teman-teman dari berapa kandikat tim itu di sana kan ada, sehingga saya berpikir pulang, saja karena di sana kan ada tim Pemantau kami.

Jadi itu yang Saudara lihat.

Mungkin itu yang saya bisa berikan.

Jadi tadi Ibu Lurah ikut juga? Nggak?

Tidak Yang Mulia.

Tidak hanya di TPS yang pertama tadi.

TPS 1 di Kelurahan Waso saja.

Baik, berikutnya Ignatius Baug, anggota KPPS?

397. 397. PENYELENGGARA PEMILUKADA: IGNASIUS BAUK (ANGGOTA KPPS CIBAL KEC. CIBAL)

(48)

KPPS berapa, TPS berapa Saudara?

Saya anggota KPPS, TPS 1 Desa Compang Cibal, Kecamatan Cibal.

Compang Cibal. Desa?

Desa Compang Cibal, Kecamatan Cibal.

Desa Compang Cibal, Kecamatan Cibal. Terus apa yang ingin Saudara terangkan dalam persidangan ini?

Yang pertama saya sebagai anggota KPPS, tidak memiliki SK juga.

Nggak memiliki SK, ya yang ngangkat Saudara siapa kalau gitu yang nunjuk?

Yang nunjuk saya PPS.

Ditunjuk langsung, gitu? Sampai hari pencoblosan itu SK-nya nggak turun-turun?

(49)

Ya, Yang Mulia.

Terus? Tapi Saudara percaya saja.

Ya, saya menjalani karena diberi kepercayaan.

Tapi honornya dibayar?

Ya, Yang Mulia.

Masih untung, kalau nggak dibayar dibilang kan nggak ada SK-mu, mana SK kan nggak bisa dibayar? Kan gitu tapi dia bayar ya?

Ya, Yang Mulia.

Terus apa lagi?

Yang kedua pada tanggal 3 Juni, kurang lebih jam 10.00, kami sangat terusik sekali proses pemilihannya karena ada 2 mobil dinas yang mendekat, di TPS kami, kebetulan TPS-nya di pinggir jalan, saya juga kurang perhatikan siapa yang ada di dalam mobil itu. Tetapi setelah

(50)

lewat dari TPS, mereka sempat singgah, dan saya sempat memperhatikan platnya, plat yang satu EB-09 warna silver, dan mobil yang kedua open cup ditulis KB.

Apa?

Tulisan KB.

Oh,mobil KB itu?

Ya.

Ada tulisan KB?

Ya, hanya itu saja yang saya sampaikan

Dia tidak singgah di TPS Saudara itu?

Sempat Berhenti sejenak.

(51)

Tidak sempat.

Tidak sempat, cuma berhenti saja.?

Ya.

Mungkin dia lihat Saudara langsung jalan terus, nggak pusing nggak dia, karena dia tahu SK-nya belum dikasih. Ada lagi keterangannya?

Hanya itu saja Yang Mulia.

Oke, berikutnya Saudara Saiful Rizal, ya?

431. SAKSI DARI PEMOHON: SAIFUL RIZAL

Ya, Yang Mulia.

Ya, apa yang ingin Saudara terangkan?

Pada tanggal 3 Juni 2010 pada hari pencoblosan itu, saya selaku tim dari Paket dari nomor urut 2 , memonitoring Kecamatan Reog, kebetulan saya tim, tim Kecamatan Reog.

(52)

Saudara monitor di kecamatan?

Ya, monitor di Kecamatan Reog.

Terus?

Kira-kira jam 11.20 WITA saya menuju ke TPS-4, Batok Desa Salama, di sana saya melihat mobil berplat nomor EB 941 E, plat merah. Saya berhenti sejenak dan melihat TPS-4 di sana ada oknum PNS di dalam ruangan TPS tersebut.

Dari mana Saudara tahu dia oknum PNS?

Karena memakai pakaian dinas?

Karena memakai pakaian dinas.

Ya.

Terus?

Saya berusaha mencoba menanyakan ke keamanan PPS, kenapa kok bisa masuk? Katanya ada mau monitor, katanya.

(53)

Monitor?

Monitoring.

Monitoring, terus?

Tidak lama sekitar 5 menit kemudian, muncul Muspika kecamatan, rombongan Pak Camat, Pak Jaksa dan Polsek Reog.

Jaksa?

Ya.

Muspika?

Rombongan Muspika.

Biasanya Muspika jaksanya nggak di kecamatan, kabupaten.

Pada saat itu ada Pak Jaksa juga.

(54)

Camat dan Polsek.

Kapolsek, terus?

Menuju ke tempat yang sama di sana bertemu.

TPS-4 itu?

Ya, TPS-4. yang saya lihat saat itu spontanitas masyarakat di situ ribut, karena kedatangan para pejabat-pejabat ini.

Terus, setelah ribut?

Setelah ribut langsung digiring ke kantor Polisi, di sana kami bertemu dan berjajak pendapat dengan 8 tim.

Tapi ada Kapolsek di situ?

Ada Kapolsek.

(55)

Ada, dia menggiring semua itu untuk datang ke kantornya Pak.

Ke Kantor Polsek?

Ke kantor Polsek.

Kemudian masyarakat ada yang datang ke Polsek itu?

Kami yang menjadi tim dari tim 8 Paket ini yang menyusul ke sana dengan masyarakat juga, masyarakt yang ada di situ.

Terus? Di kantor Polisi?

Sampai di kantor Polisi kami sempat menanyakan Panwascam, kami sempat menanayakan Panwascam, apa ada surat tembusan SK monitor yang diluarkan oleh bupati ke camat ini?

Apa jawaban Panwas?

Panwascam menjawab tidak ada.

(56)

Tidak ada surat tembusan ke Panwascam, demikian untuk sementara Yang Mulia.

Itu tadi kejadian sama yang diceritakan itu?

Ya.

Oh, itu kejadiannya sama ya?

Sama Yang Mulia.

Baik, terima kasih.

Selanjutnya Saudara Albertius Gio.

481. SAKSI DARI PEMOHON:ALBERTIUS GIO

Ya, terima kasih.

Saudara anggota KPPS ya?

483. 483. PENYELENGGARA PEMILUKADA: ALBERTUS GIU (ANGGOTA KPPS, KEC WASO)

Ya, Yang Mulia.

(57)

Saya anggota PPS Kelurahan Waso.

Kelurahan Waso. Berapa TPS di bawah Saudara?

Ada 5 Yang Mulia.

5 TPS dari nomor TPS berapa?

489. 483. PENYELENGGARA PEMILUKADA: ALBERTUS GIU (ANGGOTA KPPS, KEC LANGKE REMBONG)

TPS 1, yang saya damping TPS 1, TPS 2 dan TPS 3. perekrutannya juga kebetulan kami ada 3 orang anggota PPS, dibagi TPS 1,2,3 saya yang merekrut anggota KPPS-nya. Dalam proses pemilihan memang ada anggota KPPS yang menuntut SK. Lalu saya mengatakan waktu itu bahwa tunggu saja saya belum ada konfirmasi dari PPK waktu itu, sehingga dalam proses pelaksanaan Pemilu, tanggal 3 Juni itu sampai dengan ..., memang ada sedikit permasalahan karena TPS-nya tidak tutup, kemudian sedikit clash di situ masyarakat waktu itu.

Siapa yang clash?

Ini apa namanya, anggota tim dari 8 kandidat yang protes tentang kondisi TPS-nya. Lalui pada saat itu sempat saya informasikan kepada Ketua KPPS ya, supaya jangan ributnya jangan sampai berat kita tutup saja TPS-nya.

(58)

Ya. Karena waktu itu terbuka sekali TPS-nya di TPS 2.

TPS yang untuk nyoblos maksudnya?

Ya, untuk nyoblos, biliknya.

Terus? Ditutup?

Terus ini datang kasih terpal tutup 1X, sehingga orang masuk seperti masuk dalam goa jadi. Ketika saya tanya anggota KPPSnya alasannya begitu saja, ya. Karena kami tidak punya SK. Begitu waktu itu. Saya juga tidak bisa apa namanya..., mempertanggungjawabkan posisi itu di depan mereka, karena memang saya sendiri tidak punya tidak mendapatkan surat mandat dari PPK waktu itu. Begitu, itu saja yang saya sampaikan.

Jadi, kalau nggak punya SK jadi bisa bikin semaunya dia juga, kan? Saudara nggak bisa apa-apa. Tapi penutupan TPS itu mengganggu pemilihan, nggak? Tidak?

Sempat berhenti, Yang Mulia.

(59)

Sekitar 15 menit sampai (...)

15 menit.

Sampai petugas kecamatan juga datang. Waktu itu ada 2 mobil dinas untuk mengantisipasi keributan itu waktu itu.

Di TPS (…)

TPS 2 (...)

1, 2, 3, itu? TPS 2?

Ya.

Baik, oke.

Berikutnya Saudara Gunawan. Apa yang akan Saudara terangkan?

509. SAKSI DARI PEMOHON: GUNAWAN

Ya, Yang Mulia.

(60)

Saya sebagai tim.

Turunkan sedikit ini mic-nya ke bawah. Ya.

Saya sebagai tim yang ditugaskan di Satar Misibaran. Kebetulan waktu itu saya ada di Desa Terong.

Desa Terong?

Ya, TPS 1 Menteng. Di situ saya melihat 2 orang pakaian dinas, kebetulan waktu itu dia habis berbincang-bincang di TPS itu dan keluar menuju ke Borik. Dan saya tanya orang yang diajak bicara itu. Saya tanya namanya, dia katakan namanya itu Kashmir Hima dan Fransis Gantas.

Kenapa dibawa keluar itu?

Ya, Yang Mulia?

Ya kenapa dibawa keluar itu?

Tidak di bawa keluar. Orang yang pakaian dinas itu sudah keluar, begitu Yang Mulia.

(61)

Oh, keluar dari TPS?

Ya.

Setelah keluar baru Saudara tanya?

Ya.

Saudara nanya kepada?

Yang diajak bicara tadi, Yang Mulia.

Yang diajak bicara itu anggota KPPS? Bukan?

Bukan.

Masyarakat di situ?

Masyarakat di situ.

(62)

Ya.

Nggak Saudara tanya apa yang dibicarakan?

Dia…, saya tanya hanya bicara “lanjutkan”, gitu saja, Yang Mulia.

Hanya bicara lanjutkan?

Ya.

Hanya itu?

Ya.

Ada lagi keterangannya?

Sudah.

Cukup, ya?