PENYUSUNAN REKOMENDASI PEMUPUKAN N, P
DAN K PADA TANAMAN NENAS (Ananas comosus (L)
Merr.) SMOOTH CAYENNE BERDASARKAN
STATUS HARA TANAH
LA ODE SAFUAN
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007
PENYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi “Penyusunan Rekomendasi Pemupukan N, P dan K pada Tanaman Nenas (Ananas comosus (L) Merr.) Smooth Cayenne Berdasarkan Status Hara Tanah” adalah karya saya sendiri dengan arahan Komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Bogor, Agustus 2007
La Ode Safuan
ABSTRACT
LA ODE SAFUAN. Development of Fertilization Recommendation for Nitrogen, Phosphorus, and Potassium on Pineapple (Ananas comosus (L) Merr.) Smooth Cayenne be Based on Soil Nutrient Status. Under supervision of Roedhy Poerwanto, Anas Dinurrohman Susila, Sobir, and Rykson Situmorang.
Nitrogen (N), phosphorus (P), and potassium (K) are needed in a large amounts for plant growth and production of pineapple, however, exceed application may decrease the growth and production of pineapple. Therefore, the fertilization application must be based on soil nutrient status and plant requirements. Minus One Test was conducted to prove the potential of N, P and K nutrients as limiting factor for pineapple plant growth in Inceptisol-Darmaga, Inceptisol-Ciawi, Ultisol-Jasinga, and Andisol-Ciapus on pineapple. Soil test correlation of P and K nutrient was conducted to find the extraction method of P and K soil nutrient that was suitable for pineapple. Soil test calibration of P and K nutrient was conducted to determine the P and K soil nutrient status, and recommendation of P and K fertilizer dosages on each soil nutrient status. The N fertilizer experiment was conducted to determine the optimum dosage of N fertilizer for pineapple. The results showed that N, P, and K nutrients were limiting factors for plant growth of pineapple in Inceptisol-Darmaga, Ultisol-Jasinga, and Andisol-Ciapus soils, but in Inceptisol-Ciawi was N. The soil P extraction method for pineapple was Bray-1. The soil K extraction method suitable for pineapple was HCl 25%, Olsen, Bray-1, Bray-2, Mehlich, NH4OAc pH 4.8 and NH4OAc pH 7.0. The level of soil P
available was high class (≥20.67) ppm P2O5 (Bray-1). While soil K available
was low class (<14), medium class (14-50), and high class (>50) ppm K2O
(Bray-1). Nitrogen and potassium absorption was increased by nitrogen application, but phosphorus absorption was decreased. Nitrogen, phosphorus and potassium absorption was increased by phosphorus and potassium application. The critical level of N, P and K in the pineapple leaves was 0.70%, 0.13%, and 1.71% of dry matter. The optimum dosage of N fertilizer for Inceptisol with 0.14% N for pineapple was 578 kg N ha-1. The P fertilizer no recoment in soil with has ≥20.67 ppm P2O5. The optimum dosage of K fertilizer for the soil with
low class of K nutrient status was 634 kg K2O ha-1.
Key words : minus one test, nutrient status ,exraction method, optimum dosage, critical level
RINGKASAN
LA ODE SAFUAN. Penyusunan Rekomendasi Pemupukan N, P dan K pada Tanaman Nenas (Ananas comosus (L) Merr.) Smooth Cayenne Berdasarkan Status Hara Tanah. Dibimbing oleh Roedhy Poerwanto, Anas Dinurrohman Susila, Sobir, dan Rykson Situmorang.
Nitrogen, fosfor, dan kalium merupakan unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produksi tanaman nenas. Untuk memeperoleh hasil yang optimal, pemupukan harus dilakukan berdasarkan status hara tanah dan kebutuhan tanaman. Evaluasi kesuburan tanah dengan Minus One Test dilakukan untuk membuktikan bahwa hara N, P dan K merupakan faktor pembatas pertumbuhan tanaman nenas pada tanah Inceptisol Darmaga, Ultisol Jasinga, Andisol Ciapus, dan Inceptisol Ciawi. Korelasi uji tanah hara P dan K untuk mendapatkan metode ekstraksi hara P dan K yang sesuai untuk tanaman nenas, dan kalibrasi uji tanah untuk menentukan status hara P dan K tanah serta rekomendasi pupuk P dan K yang optimal untuk tanaman nenas. Penelitian pupuk N dilakukan untuk menentukan dosis pupuk N yang optimal untuk tanaman nenas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hara N, P dan K menjadi faktor pembatas pertumbuhan tanaman nenas pada tanah Inceptisol Darmaga, Ultisol Jasinga, dan Andisol Ciapus, sedangkan pada Incptisol Ciawi faktor pembatasnya adalah N. Metode ekstraksi hara K tanah yang sesuai untuk tanaman nenas adalah HCl 25%, Olsen, Bray-1, Bray-2, Mehlich, NH4OAc pH 4.8 dan NH4OAc pH 7.0. Hasil penelitian
ini belum mendapatkan metode ekstraksi hara P yang sesuai untuk tanaman nenas, namun demikian Bray-1 dapat digunakan sebagai pengekstrak hara P tanah untuk tanaman nenas, karena metode tersebut sudah digunakan secara luas pada berbagai laboratorium uji tanah sebagai pengekstrak hara P. Penelitian ini juga belum dapat menetapkan status hara P tanah untuk tanaman nenas. Tanah yang mempunyai kadar hara P ≥20.67 ppm P2O5 yang terekstrak oleh metode Bray-1
sudah dapat memenuhi kebutuhan tanaman nenas, sehingga tidak perlu dilakukan pemupukan dengan pupuk P. Kelas ketersediaan hara K (ppm K2O) terdiri atas
tiga kelas status hara: rendah (< 14 ppm), sedang (14 – 50 ppm), dan tinggi (>50ppm) yang terekstrak oleh metode Bray-1. Pemupukan N dapat meningkatkan serapan hara N dan K tetapi menurunkan serapan hara P, sedangkan pemberian pupuk P dan K dapat meningkatkan serapan hara N, P dan K tanaman nenas. Batas kritis hara N, P dan K pada daun “D” tanaman nenas masing-masing adalah 0.70%, 0.13%, dan 1.71%. Dosis pupuk N yang optimum pada tanah Inceptisol yang mempunyai kandungan N sebesar 0.14% adalah 578 kg N ha-1, pada dosis pupuk N tersebut dengan pemupukan fosfor sebesar 200 kg P2O5 ha-1 dan kalium sebesar 400 kg K2O ha-1, akan diperoleh produksi buah
tanaman nenas yang maksimum 74.83 ton ha-1. Dosis pemupukan K yang optimum pada tanah yang mempunyai status hara K rendah, adalah 643 kg K2O
ha-1, pada dosis pemupukan K tersebut, dengan pemberian pupuk nitrogen sebesar 300 kg N ha-1, dan fosfor sebesar 200 kg P2O5 ha-1, tanaman nenas dapat
menghasilkan produksi buah 73 ton ha-1.
Kata kunci : minus one test, status hara, metode ekstraksi, dosis optimum, batas kritis
© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007
Hak cipta dilindungi undang-undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa seizin IPB
PENYUSUNAN REKOMENDASI PEMUPUKAN N, P DAN K
PADA TANAMAN NENAS (Ananas comosus (L) Merr.)
SMOOTH CAYENNE BERDASARKAN
STATUS HARA TANAH
LA ODE SAFUAN
Disertasi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada
Program Studi Agronomi
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2007
Penguji pada Ujian Tertutup : Dr. Ir. Atang Sutandi, M.Si. Penguji pada Ujian Terbuka : 1. Dr. Ir. Iskandar Lubis, M.Si.
Judul Disertasi : Penyusunan Rekomendasi Pemupukan N, P dan K pada Tanaman Nenas (Ananas comosus (L) Merr.) Smooth Cayenne Berdasarkan Status Hara Tanah
Nama : La Ode Safuan NIM : A361020151
Disetujui Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. H. Roedhy Poerwanto, M.Sc. Dr. Ir. Anas D. Susila, M.Si.
Ketua Anggota
Dr. Ir. H. Sobir, M.S. Prof. Dr. Ir. Rykson Situmorang, M.S.
Anggota Anggota
Diketahui
Ketua Progran Studi Agronomi Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr. Ir. Satriyas Ilyas, M.S. Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, M.S.
PRAKATA
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan disertasi yang berjudul Penyusunan Rekomendasi Pemupukan N, P dan K pada Tanaman Nenas (Ananas comosus (L) Merr.) Smooth Cayenne Berdasarkan Status Hara Tanah.
Penelitian dan penulisan disertasi ini, berlangsung di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. H. Roedhy Poerwanto, M.Sc. sebagai ketua komisi, dan Anggota Komisi Pembimbing Dr. Ir. Anas Dinurrohman Susila, M.Si., Dr. Ir. H. Sobir, M.S., dan Prof. Dr. Ir. Rykson Situmorang, M.S. Untuk itu dihaturkan rasa terima kasih yang tulus dan penghargaan yang tinggi atas waktu dan kesempatan yang diluangkan untuk mengarahkan dan membimbing penulis. Terimakasih yang tulus penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Ir. Didi Sopandie, M.Agr. sebagai penguji luar komisi pada ujian prelium dan Dr. Ir. Atang Sutandi, M.Si. sebagai penguji luar komisi pada ujian tertutup, juga kepada Dr.Ir. Iskandar Lubis, M.Si. dan Prof. Dr. Ir. Suyamto Hardjosuwirjo, M.S. sebagai penguji luar komisi pada ujian terbuka atas koreksi dan saran-saran yang konstruktif untuk kesempurnaan disertasi penulis.
Penelitian ini dibiayai oleh Program Riset Unggulan Strategi Nasional Pengembangan Buah-Buah Unggulan Indonesia. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktur Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika IPB dan Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia atas fasilitas dan bantuan dana penelitian. Juga kepada Direktur University Farm IPB, atas izin yang diberikan untuk menggunakan fasilitas Kebun Percobaan Sawah Baru.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Dirjen DIKTI Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang telah memberikan beasiswa DUE-Like, dan kepada Rektor Universitas Haluoleo yang telah memberikan izin untuk melanjutkan pendidikan. Demikian juga kepada Rektor IPB dan Dekan serta Ketua Program Studi Agronomi Sekolah Pasca Sarjana IPB, Dekan dan Ketua Departemen Agronomi dan Hortikulutura Fakultas Pertanian IPB atas kesediaannya menerima penulis untuk melanjutkan studi serta pelayanannya di Institut Pertanian Bogor.
Kepada Ayah dan Ibu serta Bapak dan Ibu mertua dan juga seluruh keluarga, serta para sahabat dihaturkan rasa terima kasih yang tulus atas segala doa dan kasih sayangnya. Kepada Istri tercinta dan anak-anak tersayang penulis menghaturkan rasa terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas ketabahan dan kasih sayangnya serta doanya yang tulus.
Semoga karya ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya pada bidang pertanian. Amin.
Bogor, Agustus 2007
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Mandati-Buton pada tanggal 6 September 1965 sebagai anak sulung dari pasangan La Ode Haibu dan Wa Gamba. Menikah dengan Wa Ode Rosmiyani, S.Tp., dan telah dikaruniai tiga orang anak: Wa Ode Vian Damayanti, La Ode Muhammad Razil, dan Wa Ode Vidya Anisa Rahma.
Pada bulan Juli 1984, penulis diterima di Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo Jurusan Budidaya Program Studi Agronomi, dan lulus pada 28 Nopember 1989. Pada bulan Juli tahun 1993, penulis diterima pada Program Studi Agronomi, Program Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta, dan menamatkannya pada tanggal 23 Desember 1995. Kesempatan untuk melanjutkan ke program doktor pada Program Studi Agronomi, Sekolah Pascasarjana IPB diperoleh pada bulan Agustus tahun 2002.
Penulis bekerja sebagai staf pengajar pada Program Studi Agronomi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara sejak bulan Maret tahun 1991 sampai sekarang.
Karya ilmiah berjudul “Pengaruh Pemberian Berbagai Dosis Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Nenas” telah disajikan pada Seminar Nasional Perhimpunan Hortikultura Indonesia (PRHORTI) di Jakarta pada tanggal 21 November 2006. Sebuah artikel telah diterbitkan dengan judul “Minus One Test Kesuburan Tanah Inceptiptisol, Ultisol, dan Andisol untuk Tanaman Nenas” pada Majalah Ilmah Agriplus pada bulan Juni 2006. Karya-karya tersebut merupakan bagian dari Disertasi program S3 penulis.
GLOSARY
Andisol : Tanah yang berkembang dari bahan volkanik seperti abu volkan, batu apung, sinder, lava, dan/atau bahan volkaniklastik, yang fraksi koloidnya didominasi oleh mineral “short-range-order” (alophan, imogolit, ferihidrit) atau kompleks Al-humus.
Daun “D” : Daun muda pada tanaman nenas yang sudah mencapai ukuran maksimal, berada pada bagian tengah dari kanopi, dan merupakan daun paling panjang.
Ekstraktan : Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam kegiatan uji tanah.
Inceptisol : Tanah-tanah yang kecuali dapat memiliki epipedon okrik dan horizon albik seperti yang dimiliki tanah Entisol juga mempunyai beberapa sifat penciri lain (misalnya horizon kambik) tetapi belum memenuhi syarat bagi ordo tanah yang lain. Tanah Inceptisol juga biasa disebut sebagai tanah yang belum matang (immature) dengan perkembangan profil yang lebih lemah dibanding tanah matang, dan masih banyak menyerupai sifat bahan induknya. Kalibrasi uji tanah : Tahapan kegiatan program uji tanah untuk
menentukan hubungan antara nilai uji tanah dengan respon tanaman di lapangan sehingga diperoleh nilai harkat uji tanah rendah, sedang dan tinggi atau cukup dan tidak cukup, juga menentukan kebutuhan pupuk pada setiap status hara tanah.
Korelasi uji tanah : Suatu proses untuk menentukan apakah jumlah hara yang dapat diekstrak dengan jenis pengekstrak tertentu memiliki hubungan dengan jumlah serapan hara oleh tanaman atau hasil tanaman.
Maksimum : Sebanyak-banyaknya, setinggi tingginya, sebagus-bagusnya.
Metode Cate-Nelson : Suatu cara untuk menentukan batas kritis hara tanaman dengan membuat hubungan antara kadar hara dengan hasil relative tanaman. Dalam penentuan batas kritis, dibuat dua garis yaitu vertikal dan horizontal sehingga menghasilkan empat kuadran. Untuk menetapkan perpotongan garis vertikal dan horizontal, kedua garis tersebut digeser sehingga kuadran kiri bawah dan kudran kanan atas mengandung jumlah titik terbanyak, sedangkan kuadran kiri atas dan kuadran kanan bawah mengandung jumlah titik sedikit mungkin.
Posisi garis vertical pada sumbu X merupakan batas kritis kadar hara.
Metode ekstraksi : Prosedur ekstraksi dalam kegiatan uji tanah yang mencakup larutan ekstraksi, rasio tanah dan larutan ekstraksi, dan lama pengocokan.
Optimum : Terbaik, paling menguntungkan.
Pemupukan : Pemberian pupuk kepada tanaman ataupun kepada tanah dan substrat lainnya.
Pupuk : Bahan untuk diberikan kepada tanaman baik langsung maupun tidak langsung, guna mendorong pertumbuhan tanaman, meningkatkan produksi atau memperbaiki kualitasnya, sebagai akibat perbaikan nutrisi tanaman.
Rekomendasi : Saran yang menganjurkan dan menguatkan.
Smoth cayenne : Salah satu kultivar tanaman nenas, kultivar ini merupakan kelompok yang heterozigot, ukuran daunnya 100 cm x 6.5 cm, sebelah atasnya berbintik kemerah-merahan, sebelah bawahnya kelabu keperak-perakan, pinggirannya rata, hanya memiliki beberapa duri di pangkal dan ujungnya, , buahnya kurang lebih berbentuk silinder, dengan berat sekitar 2.5 kg, daging buahnya kuning pucat sampai kuning.
Uji Minus One Test : Salah satu metode uji biologi dalam melakukan evaluasi status hara tanah dengan cara membadingkan pertumbuhan tanaman pada perlakuan kurang satu unsur hara dengan perlakuan lengkap.
Uji tanah : Analisis kimia tanah secara cepat untuk menduga tingkat ketersediaan unsur hara dalam.
Ultisol : Tanah dengan horizon argilik bersifat masam dengan kejenuhan basa rendah. Tanah ini umumnya berkembang dari bahan induk tua.
Unsur hara esensil : Unsur hara yang apabila tidak ada maka tanaman tersebut tidak dapat menyelesaikan daur hidupnya, dan hara tersebut tidak dapat digantikan fungsinya oleh hara yang lain.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ……… xvii
DAFTAR GAMBAR ……… xx
DAFTAR LAMPIRAN ……… xxi
PENDAHULUAN ……….. 1 Latar Belakang ……… 1 Rumusan Masalah……… 3 Tujuan Penelitian ……… 3 Kerangka Pemikiran ……… 4 Hipotesis……… 6 Manfaat Penelitian ……… 6
Ruang Lingkup Penelitian ……… 6
TINJAUAN PUSTAKA ……… 9
Karakteristik Tanaman Nenas ……… 9
Penanaman Nenas ……….……… 11
Pemupukan pada Tanaman Nenas ……… 12
Nitrogen dalam Tanah ……… 13
Peranan Nitrogen bagi Tanaman ……… 14
Fosfor dalam Tanah ……… 16
Peranan Fosfor bagi Tanaman ……… 17
Kalium dalam Tanah ………...……… 18
Peranan Kalium bagi Tanaman ………...……… 20
Minus One Test ……… 21
Kalibrasi dan Korelasi Uji Tanah ……… 22
Korelasi uji tanah ……… 23
Kalibrasi uji tanah ………. 25
Rekomendasi Pemupukan ……… 27
Batas Kritis ……… 29
EVALUASI KESUBURAN TANAH INCEPTISOL, ULTISOL, DAN ANDISOL UNTUK TANAMAN NENAS DENGAN MINUS ONE TEST 30 ABSTRAK………... 30 ABSRACT……… 30 PENDAHULUN……….. 31 Latar Belakang………. 31
BAHAN DAN METODE ……… 32
Waktu dan Tempat ……… 32
Rancangan percobaan……… 32
Persiapan Media Tanam dan Penanaman……… 33
Pengamatan ……….. 33
Analisis Data ……… 34
xv
Sifat Fisik dan Kimia Tanah Ultisol, Andisol, dan Inceptisol………... 34
Pertumbuhan Nenas pada Tanah Ultisol, Andisol, dan Inceptisol…… 36
Status Hara N, P dan K Tanah Ultisol, Andisol, dan Inceptisol……… 40
SIMPULAN………... 42
PENGARUH PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN NENAS ……… 43
ABSTRAK ………. 43
ABSTRACT ……… 43
PENDAHULUAN ……….. 44
Latar Belakang ……… 44
BAHAN DAN METODE ………... 45
Waktu dan Tempat ……….. 45
Rancangan Percobaan ……….. 45
Pengolahan Tanah ………... 46
Pengapuran dan Pemupukan ………... 47
Penanaman dan Pemeliharaan ……… 47
Pengamatan ………. 47
Analisis Data ………... 48
HASIL DAN PEMBAHASAN ……….. 48
Jumlah Daun dan Tinggi Tanaman ………. 48
Umur Tanaman ……… 51
Kadar Hara dan Serapan Hara N, P dan K ………. 52
Produksi Tanaman Nenas ……… 54
Batas Kritis Hara N Daun Tanaman Nenas ………. 55
SIMPULAN ………. 57
KORELASI DAN KALIBRASI UJI TANAH HARA FOSFOR UNTUK TANAMAN NENAS ……….. 58 ABSTRAK ……….. 58 ABSTRACT ……… 58 PENDAHULUAN ……….. 59 Latar Belakang ……… 59
BAHAN DAN METODE ……….. 60
Waktu dan Tempat ………. 60
Rancangan Percobaan ………. 61
Pengolahan Tanah ………... 61
Pembuatan Status Hara P ……… 61
Aplikasi Pupuk P pada Setiap Status Hara P……….. 62
Pengapuran dan Penanaman ……….. 62
Pemeliharaan Tanaman ……….. 62
Pengamatan ………. 63
Analisis Data ………... 63
Analisis Korelasi ………. 64
Penentuan Kelas Ketersediaan Hara P ……..………. 64
Penentuan Batas Kritis Hara P Tanaman Nenas ………. 64
Penyusunan Rekomendasi Pemupukan P ……… 65
xvi
Nilai P Terekstrak pada Berbagai Status Hara P Tanah ………. 65
Pemilihan Metode Ekstraksi Hara P ……… 66
Jumlah Daun dan Tinggi Tanaman ………... 68
Umur Berbunga dan Saat Panen ………. 70
Kadar Hara dan Serapan Hara N, P , K ……….. 71
Produksi Tanaman Nenas ……… 75
Penentuan Kelas Ketersediaan Hara P …….……….. 77
Rekomendasi Pemupukan P ……… 77
Batas Kritis Hara P Tanaman Nenas ………... 79
SIMPULAN ………. 80
KORELASI DAN KALIBRASI UJI TANAH HARA KALIUM UNTUK TANAMAN NENAS ……….. 81
ABSTRAK ……….. 81
ABSTRACT ……… 81
PENDAHULUAN ……….. 82
Latar Belakang ………... 82
BAHAN DAN METODE ………... 84
Waktu dan Tempat ……….. 84
Rancangan Percobaan ………. 84
Pengolahan Tanah ………... 84
Pembuatan Status Hara K ………..……….. 84
Aplikasi Pupuk K pada Setiap Status Hara K……….. 85
Pengapuran dan Penanaman ……… 85
Pemeliharaan Tanaman ………... 86
Pengamatan ………. 86
Analisis Data ………... 87
Analisis Korelasi………. 87
Penentuan Kelas Ketersediaan Hara K ……….. 87
Penentuan Batas Kritis Hara K Tanaman Nenas ……… 88
Penyusunan Rekomendasi Pemupukan K ………... 88
HASIL DAN PEMBAHASAN ……….. 88
Nilai K Terekstrak pada Berbagai Status Hara K Tanah ……… 88
Pemilihan Metode Ekstraksi Hara K……….………... 90
Jumlah Daun dan Tinggi Tanaman ………... 92
Umur Berbunga dan Saat Panen ……… 94
Kadar Hara dan Serapan Hara N, P dan K ………. 96
Produksi Tanaman Nenas ……… 100
Penentuan Kelas Ketersediaan Hara K …….……….. 102
Rekomendasi Pemupukan K …….……….. 103
Batas Kritis Kadar Hara K Tanaman Nenas ……….. 105
SIMPULAN………. 106
PEMBAHASAN UMUM ………... 107
SIMPULAN DAN SARAN ……… 117
DAFTAR PUSTAKA ………. 119
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman 1. Hara yang diimobilisasi atau yang diangkut oleh tanaman nenas pada
kepadatan 54 340 tanaman per hektar (Nakasone dan Paull 1999)….. 13
2. Hasil analisa beberapa sifat fisik dan kimia tanah Ultisol Jasinga, Andisol Ciapus, Inceptisol Darmaga, dan Inceptisol Ciawi …………
35
3. Rata-rata tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), bobot kering akar (g), bobot kering tajuk (g), bobot kering total tanaman (g), dan nisbah tajuk akar (g/g) pada tanah Ultisol Jasinga, Andisol Ciapus, Inceptisol Darmaga, dan Inceptisol Ciawi ……….
36
4. Rata-rata tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), bobot kering akar (g), bobot kering tajuk (g), bobot kering total tanaman (g), dan nisbah tajuk akar (g/g) pada perlakuan minus one test hara N, P dan K ………..
39
5. Rata-rata persen hasil relatif (%) bobot kering total tanaman nenas pada perlakuan minus one test hara N, P dan K pada tanah Ultisol Jasinga, Andisol Ciapus, Inceptisol Darmaga, dan Inceptisol Ciawi ..
41
6. Hasil analisis beberapa sifat fisik dan kimia tanah Inceptisol Darmaga Kebun Percobaan Sawah Baru Fakultas Pertanian IPB Bogor ………..
46
7. Pengaruh pupuk N terhadap jumlah daun dan tinggi tanaman nenas pada saat 6 dan 9 bulan sesudah tanam serta pada saat tanaman berbunga ………
49
8. Pengaruh pupuk N terhadap umur tanaman nenas pada saat berbunga dan saat panen ………
51
9. Pengaruh pupuk N terhadap kadar hara dan serapan hara N, P dan K daun ”D” tanaman nenas ……….
53
10. Pengaruh pupuk N terhadap berat buah, mahkota, panjang buah, padatan terlarut total, dan produksi buah tanaman nenas …………....
54
11. Nilai uji hara P tanah Inceptisol Darmaga yang terekstrak oleh berbagai metode ekstraksi pada berbagai kondisi status hara P tanah 66
12. Hasil anlisis korelasi antara kadar hara fosfor tanah yang terekstrak oleh berbagai metode ekstraksi dengan kadar hara P daun ”D”, serapan hara P daun ”D”, dan produksi tanaman nenas ………..
67
xviii tanaman pada saat 6 bulan dan 9 bulan sesudah tanam serta pada saat
tanaman berbunga ……….……….
14. Pengaruh pupuk P terhadap jumlah daun dan tinggi tanaman pada saat 6 bulan dan 9 bulan sesudah tanam serta pada saat tanaman berbunga ………..
69
15. Pengaruh kadar hara P tanah dan pupuk P terhadap umur tanaman nenas pada saat berbunga dan saat panen ………...
71
16. Pengaruh pupuk P pada berbagai kadar hara P tanah terhadap kadar dan serapan hara P daun ”D” pada saat tanaman berbunga …………
72
17. Pengaruh pupuk P pada berbagai kadar hara P tanah terhadap kadar dan serapan hara N daun ”D” pada saat tanaman berbunga …………
73
18. Pengaruh pupuk P pada berbagai kadar hara P tanah terhadap kadar dan serapan hara K daun ”D” pada saat tanaman berbunga …………
74
19. Pengaruh kadar hara P tanah terhadap berat buah, berat mahkota, panjang buah, diameter buah, produksi buah, dan padatan terlarut total ……….
75
20. Pengaruh pupuk P terhadap berat buah, berat mahkota, panjang buah, diameter buah, produksi buah, dan padatan terlarut total …...
76
21. Pengaruh pupuk P pada berbagai kadar hara P tanah terhadap produksi buah (ton ha-1) ………..
78
22. Nilai uji hara K tanah Inceptisol Darmaga yang terekstrak oleh berbagai metode ekstraksi pada berbagai kondisi status hara K tanah.
89
23. Hasil analisis korelasi antara kadar hara K tanah yang terekstrak oleh berbagai metode ekstraksi dengan kadar hara K daun ”D”, serapan hara K daun ”D”, dan produksi tanaman nenas ………...
90
24. Pengaruh kadar hara K tanah terhadap jumlah daun dan tinggi tanaman pada saat 6 dan 9 bulan sesudah tanam dan pada saat tanaman berbunga ………..
93
25. Pengaruh pupuk K terhadap jumlah daun dan tinggi tanaman pada saat 6 dan 9 bulan sesudah tanam dan pada saat tanaman berbunga ...
94
26. Pengaruh pupuk K terhadap umur tanaman nenas pada saat berbunga dan saat panen ……….
95
27. Pengaruh pupuk K pada berbagai kadar hara K tanah terhadap kadar hara N, P dan K daun ”D” pada saat tanaman berbunga ……….
xix
28. Pengaruh kadar hara K tanah dan pupuk K terhadap serapan hara N dan P daun ”D” tanaman nenas ……… 98
29. Pengaruh pupuk K pada berbagai kadar hara K tanah terhadap serapan hara K daun ”D” tanaman nenas pada saat tanaman berbunga………
99
30. Pengaruh kadar hara K tanah terhadap berat buah, berat mahkota, panjang buah, diameter buah, produksi buah dan padatan terlarut total ………..
101
31. Pengaruh pupuk K terhadap berat buah, berat mahkota, panjang buah, diameter buah, produksi buah dan padatan terlarut total ..……
102
xx
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1. Bagan alir pelaksanaan kegiatan penelitian ………. 8
2. Kurva respons pengaruh pemberian berbagai dosis pupuk N terhadap produksi buah……….
55
3. Hubungan antara kadar hara N daun ”D” dengan persen hasil relatif ……….
56
4. Kurva respons hubungan antara kadar hara P tanah yang terekstrak oleh pengekstrak Bray-1 dengan hasil relatif .………...
77
5. Hubungan antara kadar hara P daun ”D” dengan hasil relatif………..
79
6. Kurva respons hubungan antara kadar hara K tanah yang terekstrak
oleh pengekstrak Bray-1 dengan hasil relatif... 103
7. Kurva respons hubungan antara pemberian berbagai dosis pupuk K pada kadar hara K rendah, sedang, dan tinggi dengan produksi buah………..………..
104
10. Kurva respons hubungan antara kadar hara K daun ”D” dengan hasil relatif……….
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1. Denah penelitian evaluasi kesuburan tanah Inceptisol, Ultisol, dan
Andisol untuk tanaman nenas dengan Minus One Test ……… 128
2. Denah penelitian pengaruh pupuk nitrogen terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman nenas ………
128
3. Denah penelitian korelasi dan kalibrasi uji tanah hara fosfor untuk tanaman nenas ………
129
4. Denah penelitian korelasi dan kalibrasi uji tanah hara kalium untuk tanaman nenas ………
130
5. Metode analisis nitrogen total dengan metode Kjeldahl ………. 131
6. Pengekstrak Morgan-Wolf untuk hara fosfor ……… 132
7. Ekstrat HCl 25% untuk hara fosfor dan kalium ……… 133
8. Ekstrat Olsen untuk hara fosfor dan kalium ……….. 135
9. Penetapan fosfor dan kalium tersedia cara Bray-1 ………. 136
10. Penetapan fosfor dan kalium tersedia cara Bray-2 ………. 138
11. Penetapan fosfor dan kalium tersedia dengan metode Mehlich-1….. 139
12. Pengekstrak Truog untuk hara fosfor ……… 140
13. Penetapan kalium tersedia dengan pengekstrak NH4OAc pH 7.0…. 141
14. Penetapan kalium tersedia dengan pengekstrak NH4OAc pH 4.8.
(Morgan-Venema) …..……… 142
15. Erapan P dalam CaCl2 0.01 M (Metode Fox dan Kamprath)………. 143