• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) PADA PT. TIMUR ADYACITRA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) PADA PT. TIMUR ADYACITRA"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL)

PADA PT. TIMUR ADYACITRA

Oleh :

ERNI MUKARAMAH NIM. 100 500 198

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(2)

ii

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL)

PADA PT. TIMUR ADYACITRA

Oleh :

ERNI MUKARAMAH NIM. 100 500 198

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan PKL : Laporan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang (PKL) PT. Timur AdyaCitra

Nama : Erni Mukaramah

NIM : 100500198

Program Studi : Geoinformatika Jurusan : Manajemen Pertanian

Lulus ujian pada tanggal : ……… Menyetujui/Mengesahkan, Ketua Program Studi Geoinformatika, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Dyah Widyasasi, S.Hut, MP NIP. 19710103 199703 2 001 Pembimbing, Yulianto, S.Kom, MMT NIP. 198307192009121007 Penguji I, Ir. Suparjo, MP NIP. 196208171989031003 Penguji II, Ir. M. Fadjeri, MP NIP. 196108121988031003

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat, nikmat, taufik dan hidayah-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan laporan PKL ini.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurah pada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta pengikutnya, sehingga sikap tauladan kegigihan, ketakwaan, pengabdian abadi yang melekat pada beliau dapat kita jadikan contoh didalam mengarungi perjalanan seorang manusia sehingga diharapkan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapatkan safaat di yaumil akhir. Amin.

Laporan PKL ini dapat penulis selesaikan dan tidak lepas dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala hormat penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Orang tua tercinta, dan Kakak-kakak yang selalu memberikan dukungan dan doa, secara moral maupun materil.

2. Bapak Ir. Wartomo selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda 3. Bapak Ir. Hasanudin, MP selaku Ketua jurusan Manajemen Pertanian 4. Ibu Dyah Widyasasi, S.Hut, MP selaku ketua program studi Geoinformatika 5. Bapak Oktavianus, ST selaku engginering konstruksi PT. Timur Adyacitra 6. Bapak Atang Sonjaya selaku pembimbing PKL dan chief surveyor PT. Timur

Adyacitra

7. Bapak Yulianto, S.Kom, MMT selaku dosen pembimbing PKL

8. Bapak Ir. Suparjo, MP dan Bapak Ir. M.Fadjeri, MP selaku dosen penguji PKL yang telah memberi banyak masukan dan saran-saran perbaikan

(5)

v

9. Tim Survei Alaya yang selalu membantu kami dalam melaksanakan PKL 10. Seluruh karyawan PT. Timur Adyacitra perumahan Alaya Samarinda

11. Dosen – Dosen dan Teknisi Geoinformatika Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

12. Seluruh Saudara penulis di kost, teman Geoinformatika dan teman-teman Poliagro yang tidak bisa di sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan serta saran-saran yang diberikan selama penulisan Laporan praktik kerja lapang

13. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan praktek kerja lapangan ini dan memberikan motivasi guna kelancaran laporan ini.

Walaupun dalam menyelesaikan laporan praktik kerja lapang ini penulis berusaha secermat mungkin dan semaksimal mungkin, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Semoga saja laporan PKL ini berguna bagi penulis khususnya dan siapapun yang membutuhkan dan semoga bermanfaat. Amin Billahitaufik Wal hidayah, Jazakumullahu khairan katsiro.

Wassalamu’ alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Penulis, Kampus Sei Keledang, Mei 2013

(6)

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud dan Tujuan PKL ... 2

C. Hasil Yang Diharapkan... 2

II KEADAAN UMUM PERUSAHAAN ... A. Manajemen Perusahaan ... 5

B. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL ………... 6

III HASIL PRAKTIK KERJA LAPANG ... A. Topografi ... 7

1. Tujuan ……… 7

2. Dasar Teori ……….. 7

3. Alat dan bahan ………. 7

4. Prosedur kerja ………. 8

5. Hasil ……….. 11

6. Pembahasan ……… 11

B. Stake Out Elevasi Grading Jalan Cor Finis ... 12

1. Tujuan ... 12

2. Dasar Teori ... 12

3. Alat dan Bahan ... 13

4. Prosedur Kerja ... 14

5. Hasil ... 16

6. Pembahasan ... 17

C. Stake Out Taman ... 18

1. Tujuan ... 18

2. Dasar Teori ... 18

(7)

vii

4. Prosedur Kerja ... 20

5. Hasil ... 22

6. Pembahasan ... 23

D. Stake Out Elevasi Tanah Cut And Fill ... 23

1. Tujuan ... 23

2. Dasar Teori ... 23

3. Alat dan Bahan ... 24

4. Prosedur Kerja ... 25

5. Hasil ... 27

6. Pembahasan ... 28

E. Pengenalan Software Land Desktop 2006 ... 29

1. Tujuan ... 29

2. Dasar Teori ... 29

3. Alat dan Bahan ... 30

4. Prosedur Kerja ... 30

5. Hasil ... 48

6. Pembahasan ... 48

IV KESIMPULAN DAN SARAN ... A. Kesimpulan ... 49

B. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Nomor Tubuh Utama Halaman

1

2 3 4 5

Rekapitulasi Hasil Kegiatan PKL di Perumahan Alaya ( PT. Timur Adyacitra) Samarinda ……….... Data Koordinat pada Blok Damar ……….. Data Koordinat Jalan Banyan 3 ………. Data Koordinat Taman Blok LC ……… Data Koordinat Cut And Fill Blok M ……….

6 11 17 22 28

Nomor Lampiran Halaman

6 7 8 9 10

Data Koordinat Grading pada Blok M ... Data Koordinat Junction Parkir Atas Blok B ... Data Koordinat Median Blok LB ... Data Koordinat Taman Blok LB ... Data Koordinat Selasar Blok LC ...

56 57 57 58 58

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Nomor Tubuh Utama Halaman

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Prosedur Kerja Topografi Menggunakan Alat Total Station... Prosedur Kerja Stake Out Grading Jalan Finish Cor …….. Gambar Prosedur Kerja Stake Out Taman ……….. Gambar Prosedur Kerja Stake Out Elevasi Cut And Fill Tanah. Menu New File pada Land Desktop 2006 ………. New Drawing Project Base ………. Scale ………... Tabs Finish Saat Pembuatan New Project ………... Point Setting ……….. Format Manager Import Point ………. Lembar Point Yang Berhasil Dimasukkan ……… Tabs Terrain Model Explorer ………... Add Point From Autocad Object ………. Layer Manager ………. Point Yang Tertutup Oleh Boundary ……….. Boundry Yang Dipilih ……… Menu Terrain ……… Select Surface ……….. 3D Line Terbentuk ……… Contours Style Manager ………. Contours Terbentuk Namun Tertumpuk Oleh 3D Line ………... Lampu SRF-View Dimatikan ……….. Gambar Contours Yang Belum Bewarna ……….. Contours Yang Berwarna ……… Breakline ……… Memilih Elevasi Contours Yang Beseberangan ……….. Build Contours ………. Create Contours ……….. Sesudah Breakline ……… 8 14 20 25 30 31 31 31 32 32 33 33 34 34 35 35 36 36 37 37 37 38 38 38 39 39 40 40 41

(10)

x 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 Sebelum Breakline ……… Tools Polyline ……… Garis Yang Memotong Contours ……… Command Data STA ……….. Alignment Station Lable Setting ………. STA 0+00 ……….. Profile Value Setting ……… Command Start Station Dan Ending Station ……… Profile Generator ………. Alignment Vertical ……… Select Surface ……….. Section Sampling Setting ………. Command Progress ………. Section Layout ……….. Cross Section ……… Cross Section ……….. Contours dari Blok Damar ……….. Alignment Vertical Blok Damar ………..

41 41 42 42 42 43 43 43 44 44 45 45 46 46 47 47 48 48

Nomor Lampiran Halaman

48 49 50 51 52 53 54

Struktur Organisasi PT. Timur Adyacitra ... Memasukan Data Saat Melakukan Stake Out Pada Blok M ... Belajar Menggunakan Land Desktop 2006 ... Stake Out Elevation Cor Finish Jalan ... Memberikan Keterangan pada Patok di Pita Survei di Blok K ... Memberikan Tanda Elevasi Cor dan Batu Pada Patok Menggunakan Selotif Kertas ... Patok Jalan Elevasi Cor Finish yang Sudah di Stake Out Pada Blok K ... 52 53 53 54 54 55 55

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) adalah dengan cara menciptakan lembaga pendidikan. Pada tingkat pendidikan tinggi dibentuk universitas-universitas, akademik ataupun politeknik yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Namun, lembaga pendidikan tersebut tidak dapat sepenuhnya merealisasikan keinginan mulia itu tanpa adanya peran serta dari elemen masyarakat, dalam hal ini adalah dunia kerja. Sebab sebuah lembaga pendidikan tidak akan berarti tanpa sebuah aplikasi yang dilandasi dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh di lapangan.

Sehubungan dengan hal tersebut Politeknik Pertanian Negeri Samarinda mengadakan sebuah kegiatan yang disebut dengan program praktek kerja lapang (PKL). Program kegiatan ini dilaksanakan untuk menyelaraskan antara teori yang diperoleh dari bangku perkuliahan dengan yang diperoleh di lapangan. Selain itu program praktek kerja lapang (PKL) ini merupakan salah satu syarat kelulusan.

Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap pembangunan menuntut mahasiswa untuk meningkatkan wawasan mengenai hal-hal yang berkaiitan dengan proses pembangunan dalam hal ini khususya perumahan. Perumahan Alaya yang merupakan salah satu perumahan yang sedang dalam pembangunan yang memiliki luasan wilayah yang cukup luas dan permukaan tanah yang cukup tinggi yang mengharuskan survei berperan penting

(12)

2

didalamnya untuk mengawali pengerjaan, sehingga tim survei adalah tim yang penting untuk pengerjaan selanjutnya.

Program studi Geoinformatika sebagai salah satu penyelenggara pendidikan di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda juga tidak terlepas dari kondisi tersebut, sehingga diperlukan pengenalan tentang kegiatan kerja di lapangan pekerjaan secara langsung dengan rangkuman khusus praktik kerja lapang (PKL). PKL sendiri adalah kegiatan Akademik yang wajib dilakukan di lapangan selama periode tertentu untuk menjadikan para mahasiswa lebih memahami bidang studinya.

B. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui proses kerja yang dilakukan di PT. Timur Adyacitra

2. Mahasiswa dapat menerapkan antara teori yang diperoleh di perkuliahan untuk dipraktikkan langsung di lapangan.

3. Dapat memahami konsep-konsep non-akademis di dunia kerja yang tidak diperoleh di bangku perkuliahan.

C. Hasil Yang Diharapkan

1. Mahasiswa dapat menguasai kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan

2. Mahasiswa diharapkan mampu membuka wawasan baru dan mengembangkan ilmu yang telah diperoleh di bangku perkuliahan 3. Dapat menjadi tenaga kerja yang terampil

(13)

3

BAB II

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

Tinjauan Umum Perusahaan

Samarinda memiliki segudang potensi ekonomi dan bisnis karena dengan persebaran sumber daya alam yang ada di seluruh Kalimantan Timur, semuanya akan tetap bermuara ke Kota Tepian sebagai sentra administrasi dan ibu kota. Pentingnya Pembangunan Kawasan Terpadu (Mixed Use Development) tidak bisa dielakkan seiring peningkatan dan perkembangan Samarinda khususnya dan Kalimantan Timur pada umumnya sebagai kebutuhan masa depan masyarakat Samarinda.

Pembangunan kawasan bisnis terpadu memiliki fasilitas yang luar biasa lengkap, cocok untuk orang yang memiliki aktivitas tinggi, ingin memperoleh semua kebutuhan dengan cepat, diarahkan untuk menyediakan hunian, pusat perdagangan dan bisnis dalam skala pelayanan kota, pusat belanja dan rekreasi dibangun dengan memperhatikan kesesuaian dengan lingkungan yaitu dengan meminimalisir dampak negatif lingkungan seperti mengganti fungsi hutan.

Satu yang akan ditawarkan adalah Kawasan Terpadu Alaya, pengembangan superblok pertama di Samarinda yang menggabungkan hunian hijau yang ramah lingkungan dengan pusat bisnis serta area perbelanjaan yang akan menjadi area rekreasi keluarga yang nyaman dan menyenangkan.

Kawasan Terpadu Alaya dikembangkan oleh PT Timur Adyacitra. Berada di sisi utara kota Samarinda, berada di bukit Alaya, dengan kontur tanahnya yang tinggi sangat memungkinkan Alaya menjadi kawasan bebas

(14)

4

banjir dan pemandangan kota Samarinda akan menjadi daya tarik tersendiri yang tiada duanya.

Lokasi Kawasan Terpadu Alaya, dapat dicapai dari arah Samarinda melalui Jl. Achmad Yani sedangkan dari arah Bontang melalui akses Jl. DI Pandjaitan. Lalu Kawasan Terpadu Alaya sendiri telah membangun jalan tembus Jl. Bukit Alaya sepanjang 1 km memanjang mulai dari Jl. Achmad Yani tembus ke ujung Jl. DI Pandjaitan.

Alaya sebuah kawasan terpadu di Samarinda yang memiliki masterplan masa depan terbaik untuk memenuhi konsep hidup yang lengkap, work fun living, dimana kegiatan sehari-hari begitu menyenangkan ini dapat terwujud karena di Alaya semua kebutuhan yang dibutuhkan berada dalam satu kawasan yang modern dan tertata. Kawasan yang menyediakan hunian nyaman dan asri serta ruko untuk area bisnis dan perbelanjaan.

1. Wilayah kerja dan luas

Wilayah kerja PT. Timur Adyacitra berada di Kota Samarinda bagian Utara, seluas 53 ha dan terdapat beberapa blok di dalamnya seperti Blok Agathis (Perumahan), Blok Banyan (Perumahan), Blok Canary (Perumahan), Blok Damar (Perumahan), Blok L (Toko), Blok M (Pusat Peribadatan), Balok N (Niaga) dan Blok O (Pusat Kesehatan). Semua masih dala tahap pembangunan namun blok Agathis dan blok Banyan sebagian sudah ada yang menghuni.

Sebelumnya PT. Timur Adyacita telah menggarap perumahan Pondok Surya dan perumahan ini telah selesai. Bila perumahan Alaya sudah selesai dibangun maka proyek selanjutnya ada di kota Balikpapan tepatnya di sebelah bandara internasional Sepinggan.

(15)

5

2. Visi dan Misi

Menurut Indah (2013), PT. Timur Adyacitra memiliki visi dan misi yang ingin dicapai untuk Perumahan Alaya yaitu sebagai berikut :

Visi :

Menjadi Perusahaan di bidang jasa konstruksi jalan, gedung, perumahan dan interior serta developer dengan ditunjang total quality management yang memberikan total quality servis bagi para pengguna jasa.

Misi :

a. Ikut serta dalam pembangunan di kota Samarinda.

b. Memberikan Pelayanan Pengadaan Perumahan dengan mengutamakan kualitas terbaik dan harga terjangkau oleh masyarakat Samarinda pada khususnya dan untuk semua masyarakat Kalimantan Timur pada umumnya.

c. Turut menciptakan lingkungan yang tertata baik dengan keasrian lingkungan sehingga tercipta hutan kota untuk keseimbangan ekologi manusia dalam berbagai hal, seperti kebersihan udara, kebersihan air tanah, perlindungan terik matahari, kehidupan satwa dalam kota dan juga sebagai tempat rekreasi.

A. Manajemen Perusahaan

Manajemen Perumahan Alaya (PT. Timur Adyacitra) Samarinda memiliki struktur organisasi sebagai berikut : Alaya dipimpin oleh satu direktur yaitu Bapak Tigor Gultom, General Manager yaitu Bapak Ir. Markani, Site Manager ada dua yaitu Bapak Landi Sinaga, ST. dan Bapak FR. Wisaktoso, ST.

(16)

6

Manager ada tujuh orang diantaranya Manager Sales dan Marketing Promosi yaitu Bapak Edi Gustaman, Manager Finance Accounting and General Affair yaitu Ibu Au Ai Hui, Manager Estate yaitu Bapak Jimmy Frank, Manager Konstruksi yaitu Bapak FR. Wisaktoso, ST., Manager Infrastruktur yaitu Bapak Landi Sinaga, ST., Manager Engineering yaitu Bapak Oktavianus, ST., dan Manager Quantity Survei yaitu Bapak Ari Purnomo, ST.

Jumlah Pegawai Perumahan Alaya (PT. Timur Adyacitra) Samarinda adalah sebanyak 62 orang, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 1.

B. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL

Praktek kerja Lapang (PKL) yang telah dilakukan selama + 2 bulan di Perumahan Alaya ( PT. Timur Adyacitra) dimulai dari bulan Maret sampai dengan April 2013 meliputi 5 kegiatan.

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Kegiatan PKL di Perumahan Alaya ( PT. Timur Adyacitra) Samarinda

No Jenis Kegiatan Tanggal Lokasi Hasil Yang Dicapai

1 Topografi 26 – 27 April 2013 Blok D Data topografi Blok D

2

Stake out marking elevasi cor finis jalan

8,11, 13, 14,18, 19, 20, 23, 25 Maret dan 1,3,4,5,6,9,11,15,20,25, 30 April 2013

Blok LC, Blok LD, Blok M, Blok LB, Blok D, Blok B, Blok N, Blok LE, Blok C

Patok yang mempunyai elevasi cor finish

3 Stake out taman 6, 15, 26, 28 Maret dan 2, 18, 23, 24 April 2013

Blok LB, Blok LC, Blok

LD, Blok A, Blok B Patok posisi taman

4 Stake out Elevation cut and fill 7 Maret dan 8, 12-13, 16-17, 22, 29 April 2013

Blok B, Blok M, Blok D, Blok O, dan Blok K

Patok yang mempunyai elevasi cut and fill 5 Belajar AutoCad Land Desktop 9, 16, 30 Maret dan 19 April 2013 Kantor Dapat membuat kontur

(17)

7

BAB III

HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG

A. Topografi

1. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menggambarkan situasi atau keadaan suatu tanah existing kedalam sebuah software yang akan dilakukan pekerjaan grading serta untuk perhitungan opname cut and fill tanah yang akan dikerjakan nantinya.

2. Dasar Teori

Menurut Choir (2013), peta topografi adalah peta penyajian unsur-unsur alam asli dan unsur-unsur-unsur-unsur buatan manusia diatas permukaan bumi. Unsur-unsur alam tersebut diusahakan diperlihatkan pada posisi yang sebenarnya. Pemetaan topografi yang di buat berdasarkan koordinat yang telah ditentukan pada pengukuran titik kontrol.

Peta Topografi adalah suatu representasi di atas bidang datar tentang seluruh atau sebagian permukaan bumi yang terlihat dari atas, diperkecil dengan perbandingan ukuran tertentu. Peta topografi menggambarkan secara proyeksi dari sebagian fisik bumi, sehingga dengan peta ini bisa diperkirakan bentuk permukaan bumi. Bentuk relief bumi pada peta topografi digambarkan dalam bentuk garis-garis kontur. Peta topografi menampilkan semua unsur yang berada di atas permukaan bumi, baik unsur alam maupun buatan manusia. Peta jenis ini biasa dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan di alam bebas, termasuk peta untuk kepentingan militer, teknik sipil dan arkeologi.

3. Alat dan Bahan

a. Alat yang digunakan pada kegiatan ini antara lain : - Hard case box sebagai tempat alat ukur

(18)

8

- Meteran sebagai alat untuk mengukur tinggi total station - Statif / tripod sebagai alat untuk menopang total station - Parang sebagai alat menebas semak belukar

- Palu sebagai alat untuk memukul patok dan paku

- Prisma / Reflector sebagai alat untuk memantulkan gelombang elektromagnetik yang di pancarkan alat total station

- Stick Prisma sebagai alat untuk menopang prisma

b. Bahan – bahan yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain : - Kertas Kerja dan gambar Kerja sebagai panduan bekerja - Pita survei sebagai tanda dan keterangan

- Solatif Kertas digunakan untuk marking elevasi

- Spidol untuk menulis keterangan pada pita survei di patok

- Patok kayu / besi begel sebagai penanda titik koordinat yang telah di ukur atau di stake out

- Paku untuk memudahkan sentering alat total station pada patok 4. Prosedur Kerja

Gambar 1. Prosedur Kerja Topografi Menggunakan Alat Total Station

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN START PEMBUATAN TITIK POLIGON PENEMBAKAN DETAIL

PEMBERIAN KETERANGAN PADA TITIK POLIGON BERIDIRINYA ALAT

END

MENENTUKAN BM DAN AZIMUT SENTRING DAN

(19)

9

a. Persiapan alat dan bahan

Pada tahap ini mempersiapkan alat dan bahan terlebih dahulu, alat di letakan didekat lokasi agar memudahkan dalam pekerjaan stake out di lapangan dan tidak memakan banyak waktu hanya untuk mempersiapan alat dan bahan.

b. Menentukan BM (Bench Mark) dan Azimut

BM dan Azimut harus di tentukan, bila tidak mempunyai BM dan Azimut proses kerja stake out tidak dapat dilakukan karena tidak memiliki titik koordinat acuan.

c. Sentring dan setting alat

Sentering alat di atas BM (Bench Mark) dan setting alat total station. BM sebagai base station dan azimut sebagai backsight.

1) Berdirikan statif diatas BM (Bench Mark) dan menekan satu kaki statif agar kuat dan dua kaki lainnya tidak ditekan agar dapat bergerak bebas saat melakukan sentering.

2) Pasang total station dan lakukan sentering. 3) Mengukur tinggi alat.

4) Menghidupkan total station, menekan tombol menu pilih data collect buat job/file baru

5) Setelah masuk dalam data collect masukkan base station (BM) tekan F1, bila sudah ada nilai koordinatnya di alat maka dapat dimasukkan dari alat total station, namun bila tidak ada dapat di ketik manual lalu masukkan tinggi alat.

(20)

10

6) Untuk backsight tekan F2, lakukan backsight ke arah titik Azimut yang dan nilai koordinatnya dapat dimasukan dari alat total station maupun diketik manual.

7) Setelah selesai alat total station dapat digunakan untuk bekerja. 8) Untuk melakukan topografi tekan F3 : FS/SS

9) Beri nama pada PT(point target), kode untuk memudahkan misal cress (sudut jalan slope) dan toe (sudut luar slope), masukan tinggi alat, setelah itu meas dua kali

10) Untuk melakukan pengukuran topografi selanjutnya seperti langkah nomor sebelas di atas dilakukan berulang-ulang hingga pekerjaan selesai

d. Pembuatan titik poligon

Titik poligon adalah sebuah titik bantu untuk berdiri alat selanjutnya, Jika tempat yang akan dilakukan pengukuran topografi tidak terlihat dikarenakan terhalang oleh bangunan ataupun semak belukar maka alat harus pindah tempat dan harus membuat titik poligon baru. Maka langkah-langkah selanjutnya sama seperti nomor tujuh hingga nomor duabelas.

e. Penembakan detail

Penembakan detail adalah pengukuran topografi secara detail 1 : 100 dimana setiap 50 cm perubahan bentuk tanah harus diambil (dalam teori) namun dalam pengerjaannya berbeda sesuai dengan kebutuhan. f. Pemberian keterangan pada titik poligon beridirinya alat

Pemberian keterangan dilakukan untuk memudahkan pekerjaan selanjutnya

(21)

11

5. Hasil yang Dicapai

Hasil dari kegiatan ini adalah barupa data koordinat existing tanah yang siap diolah untuk pekerjaan grading tanah.

Tabel 2. Data Koordinat pada Blok Damar

Number Northing Easting elevation 1 9947912 519462.5 34.084 2 9947922 519451.7 34.046 3 9947905 519460.7 34.049 4 9947931 519442 34.341 5 9947898 519458.3 34.374 6 9947940 519439.2 34.623 7 9947892 519458.2 34.562 8 9947889 519463.9 34.417 9 9947948 519450.7 34.165 10 9947892 519472.3 34.314 6. Pembahasan

Kendala yang dihadapi dalam pengukuran Topografi antara lain :

a. Cuaca yang sering berubah-rubah sehingga pengambilan data topografi sering tertunda dan kurang teiti

b. Kesulitan dalam komunikasi antara surveyor dan asisten surveyor dikarenakan radio yang digunakan tidak terbawa

c. Lokasi pengukuran topografi yang cukup sulit karena banyaknya semak belukar yang tinggi atau bangunan sehingga membatasi pandangan terhadap prisma dan harus membuat titik bantu yang menghabiskan waktu cukup lama

Pada pengukuran topografi di Blok Damar yang masih berupa hutan banyak tumbuhan pohon berduri untuk itu perlu berhati-hati. Alat pun harus terjaga agar tidak terjadi kerusakan pada saat pengukuran.

(22)

12

B. Stake Out Grading Elevation Jalan Finish Cor

1. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menerapkan gambar kerja ke lapangan di titik koordinat sebenarnya sesuai dengan rencana konstruksi dengan sebuah patok. Dan patok diberi keterangan dengan mengikat pita survei dan memberi batas marking elevation grading jalan cor finish dengan solatif kertas.

Tebal jalan 37 cm yang terdiri dari 20 cm adalah batu besar, 5 cm agregat dan 12 cm adalah cor semen. Di pengukuran ini yang diterapkan hanya elevation finish cor lalu di turunkan sebanyak 37 cm untuk mengetahui seberapa elevasi tanah dasar jalan yang harus di gali ataupun di timbun.

2. Dasar Teori

Menurut Afrizal (2011), Stake out adalah menu pengukuran yang digunakan untuk menentukan lokasi koordinat titik di suatu lapangan. Prinsipnya adalah terbalik dengan konsep pengambilan data lapangan. Jika pengambilan data lapangan kita mengukur koordinat titik dari lapangan sedangkan stake out adalah mengembalikan koordinat ke lapangan dari desain gambar kerja.

Menurut Bakti (2013),Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapan yang diperuntuhkan bagi lalu lintas yang berada pada permukaan tanah.

Elevasi atau Altitudo adalah posisi vertikal (ketinggian) suatu objek dari suatu titik tertentu (datum). Datum yang biasa digunakan adalah permukaan

(23)

13

laut dan permukaan geoid WGS-84 yang digunakan oleh GPS (Global potitioning system). Oleh karena itu, altitudo seringkali dinyatakan sebagai ketinggian dari permukaan laut (biasa disingkat dpl). Di Amerika Serikat dan Britania Raya, altitudo aviasi biasa diukur dalam satuan kaki, sedangkan di seluruh bagian dunia lain ketinggian diukur dengan satuan meter.

3. Alat dan Bahan

a. Alat yang digunakan pada kegiatan ini antara lain : - Hard case box sebagai tempat alat ukur

- Total Station Gowin TKS-202 sebagai alat untuk mengukur - Meteran sebagai alat untuk mengukur tinggi total station - Statif / tripod sebagai alat untuk menopang total station - Parang sebagai alat menebas semak belukar

- Palu sebagai alat untuk memukul patok dan paku

- Prisma / Reflector sebagai alat untuk memantulkan gelombang elektromagnetik yang di pancarkan alat total station

- Stick Prisma sebagai alat untuk menopang prisma

b. Bahan – bahan yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain : - Kertas Kerja dan gambar Kerja sebagai panduan bekerja - Pita Survei sebagai tanda dan keterangan

- Selotif Kertas digunakan untuk marking elevasi

- Spidol untuk menulis keterangan pada pita survei di patok

- Patok kayu / besi begel sebagai penanda titik koordinat yang telah di ukur atau di stake out

(24)

14

4. Prosedur Kerja

Gambar 2. Prosedur Kerja Stake Out Grading Jalan Finish Cor a. Persiapan alat dan bahan

Pada tahap ini alat dan bahan dipersiapkan terlebih terlebih dahulu, alat di letakan didekat lokasi agar memudahkan dalam pekerjaan stake out di lapangan dan tidak memakan banyak waktu hanya untuk mempersiapkan alat dan bahan.

b. Menentukan BM (Bench Mark) dan Azimut

BM dan Azimut harus ditentukan, bila tidak mempunyai BM dan Azimut proses kerja stake out tidak dapat di lakukan karena tidak memiliki titik koordinat acuan.

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN START

STAKE OUT

PEMATOKAN

PEMBERIAN KETERANGAN DAN MARKING ELEVASI

END

MENENTUKAN BM DAN AZIMUT

SENTRING DAN SETTING ALAT

(25)

15

c. Sentering dan setting alat

Sentering alat di atas BM (Bench Mark) ataupun PB (titik Bantu) dan setting alat total station. BM sebagai base station dan azimuth sebagai backsight.

1) Berdirikan statif diatas BM (Bench Mark) dan tekan satu kaki statif agar kuat dan dua kaki lainya tidak ditekan agar dapat bergerak bebas saat melakukan sentring.

2) Pasang total station dan lakukan sentering. 3) Ukur berapa tinggi alat.

4) Hidupkan total station, menekan tombol menu pilih layout dan pilih nama file atau job yang akan digunakan lalu enter.

5) Setelah masuk di file yang sudah ada masukkan base station (BM) bila sudah ada nilai koordinatnya di alat maka dapat dimasukkan dari alat total station, namun bila tidak ada dapat di ketik manual lalu masukkan tinggi alat.

6) Lakukan backsight ke arah titik Azimuth yang dan nilai koordinatnya dapat dimasukkan dari alat total station maupun di ketik manual. 7) Setelah selesai alat total station dapat digunakan untuk bekerja. 8) Untuk melakukan stake out tekan layout pilih NEZ (Northing,

Easting, Elevation) lalu ketik manual sesuai dengan kertas kerja, namun bila data sudah ada dialat total station tidak perlu di ketik manual cukup dimasukkan saja.

9) Masukan titik koordinat NEZ (Northing, Easting, Elevation) tekan enter dan masukan tinggi reflektor misal 1.50 m.

(26)

16

10) Tekan angle setelah itu cari posisi titik koordinat hingga 0 0’ 0”. Arahkan reflector / prisma ke posisi koordinat 0 0’ 0” lalu tekan Dist. Bila jaraknya dH -5.76 m maka prisma harus mundur sejauh 5.75 m hingga nilai dH (distance horizontal) 0 m. maka disitulah titik koordinat yang di cari dan beri patok.

11) Lakukan cek elevasi pada patok tersebut dan beri marking elevation cor finish pada patok menggunakan selotif kertas.

12) Beri keterangan pada patok menggunakan pita survei misal As jalan cor finish atau kanan/kiri jalan cor finish.

d. Stake out

Stake out adalah proses pengembalian titik koordinat kelapangan dengan desain yang sudah ada.

e. Pematokan

Pematokan di lakukan bila sudah menemukan titik koordinat yang di cari dan dH (distance horizontal) harus 0 (nol).

f. Pemberian keterangan dan marking elevation

Pemberian keterangan di tulis pada pita survei lalu diikat ke patok dan memberikan batas marking menggunakan selotif kertas.

5. Hasil yang Dicapai

Hasil dari kegiatan ini adalah barupa patok ukur yang telah di cek posisi koordinatnya dan diberi penanda berupa pita survei serta keterangan dan marking elevation.

(27)

17

Tabel 3. Data Koordinat Jalan Banyan 3

6. Pembahasan

Proses stake out grading elevasi jalan finish cor mengalami beberapa kendala. Adapun kendala-kendala tersebut adalah sebagai berikut:

a. Patok BM atau titik bantu yang digunakan untuk berdirinya alat sering hilang diakibatkan alat berat atau excavator sehingga saat pengukuran kembali harus membuat patok baru. Sebaiknya patok BM harus diberi tanda dan diberitahukan pada pengawas agar BM patok tidak hilang sehingga memudahkan tim survei.

b. Jalan yang sedang dalam pengukuran sering mengalami pembongkaran karena tidak samanya pendapat antara kontraktor bangunan dan kontraktor jalan, sehingga elevasi rencana perlu dihitung kembali.

Number Northing Easting Elevation Raw

Desc 783 9948297.859 519915.545 32.77 STA 50 784 9948294.593 519916.655 32.705 KA 785 9948301.122 519914.423 32.705 KI 786 9948301.077 519925.013 32.324 STA 60 787 9948297.811 519926.124 32.259 KA 788 9948304.344 519923.903 32.259 KI 789 9948304.295 519934.482 31.878 STA 70 790 9948301.029 519935.592 31.813 KA 791 9948307.562 519933.371 31.813 KI 792 9948307.513 519943.95 31.431 STA 80 793 9948304.247 519945.06 31.366 KA 794 9948310.78 519942.839 31.366 KI 795 9948310.731 519953.418 30.985 STA 90 796 9948307.465 519954.528 30.92 KA 797 9948313.998 519952.307 30.92 KI 798 9948313.949 519962.886 30.621 STA 100 799 9948310.683 519963.996 30.556 KA 800 9948317.216 519961.775 30.556 KI

(28)

18

Pekerjaan ini harus terus diawasi atau di monitoring agar elevasi tetap berjalan sesuai dengan rencana dan tidak terjadi manipulasi data yang mengakibatkan kerusakan jalan pada waktu yang cepat.

C. Stake Out Taman

1. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menerapkan gambar kerja ke lapangan di titik koordinat sebenarnya sesuai dengan rencana konstruksi dengan sebuah patok. Dan patok di beri keterangan berupa pita survei yang bertuliskan “Taman”. Bentuk dari taman itu sendiri ada yang berbentuk lingkaran maupun persegi panjang.

2. Dasar Teori

Menurut Afrizal (2011), Stake out adalah menu pengukuran yang digunakan untuk menentukan lokasi koordinat titik di suatu lapangan. Prinsipnya adalah terbalik dengan konsep pengambilan data lapangan. Kalau pengambilan data lapangan kita mengukur koordinat titik dari lapangan sedangkan stake out adalah mengembalikan koordinat ke lapangan dari desain gambar kerja.

Taman merupakan sebuah areal yang berisikan komponen material keras dan lunak yang saling mendukung satu sama lainnya yang sengaja direncanakan dan dibuat oleh manusia dalam kegunaanya sebagai tempat penyegar dalam dan luar ruangan.

Taman dapat dibagi dalam taman alami dan taman buatan. Taman yang sering dijumpai adalah taman rumah tinggal, taman lingkungan, taman bermain, taman rekreasi, taman botani.

(29)

19

3. Alat dan Bahan

a. Alat yang digunakan pada kegiatan ini antara lain : - Hard case box sebagai tempat alat ukur

- Total Station Gowin TKS-202 sebagai alat untuk mengukur - Meteran sebagai alat untuk mengukur tinggi total station - Statif / tripod sebagai alat untuk menopang total station - Parang sebagai alat menebas semak belukar

- Palu sebagai alat untuk memukul patok dan paku

- Prisma / Reflector sebagai alat untuk memantulkan gelombang elektromagnetik yang di pancarkan alat total station

- Stick Prisma sebagai alat untuk menopang prisma

b. Bahan – bahan yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain : - Kertas Kerja dan gambar Kerja sebagai panduan bekerja - Pita Survei sebagai tanda dan keterangan

- selotif Kertas digunakan untuk marking elevasi

- Spidol untuk menulis keterangan pada pita survei di patok

- Patok kayu / besi begel sebagai penanda titik koordinat yang telah di ukur atau di stake out

(30)

20

4. Prosedur Kerja

Gambar 3. Gambar Prosedur Kerja Stake Out Taman a. Persiapan alat dan bahan

Pada tahap ini alat dan bahan di persiapkan terlebih terlebih dahulu, alat di letakan didekat lokasi agar memudahkan dalam pekerjaan stake out di lapangan dan tidak memakan banyak waktu hanya untuk mempersiapan alat dan bahan.

b. Menentukan BM (Bench Mark) dan Azimut

BM dan Azimut harus di tentukan, bila tidak mempunyai BM dan Azimut proses kerja stake out tidak dapat di lakukan karena tidak memiliki titik koordinat acuan.

c. Sentring dan setting alat

Sentering alat di atas BM (Bench Mark) dan setting alat total station. BM sebagai base station dan azimut sebagai backsight.

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN START STAKE OUT PEMATOKAN PEMBERIAN KETERANGAN END MENENTUKAN BM DAN AZIMUT

SENTRING DAN SETTING ALAT

(31)

21

1) Berdirikan statif diatas BM (Bench Mark) dan menekan satu kaki statif agar kuat dan dua kaki lainnya tidak ditekan agar dapat bergerak bebas saat melakukan sentering.

2) Pasang total station dan lakukan sentering. 3) Mengukur tinggi alat.

4) Hidupkan total station, tekan tombol menu pilih layout dan pilih nama file atau job yang akan digunakan lalu enter.

5) Setelah masuk di file yang sudah ada masukkan base station (BM) bila sudah ada nilai koordinatnya di alat maka dapat di input dari alat total station, namun bila tidak ada dapat di ketik manual lalu masukkan tinggi alat.

6) Lakukan backsight ke arah titik Azimut yang dan nilai koordinatnya dapat dimasukkan dari alat total station maupun di ketik manual. 7) Setelah selesai alat total station dapat digunakan untuk bekerja. 8) Untuk melakukan stake out tekan layout pilih NEZ (Northing,

Easting, Elevation) lalu ketik manual sesuai dengan kertas kerja, namun bila data sudah ada di alat total station tidak perlu di ketik manual cukup di input saja.

9) Masukan titik koordinat NEZ (Northing, Easting, Elevation) tekan enter dan masukan tinggi reflektor misal 1.50 m.

10) Tekan angle setelah itu cari posisi titik koordinat hingga 0 0’ 0”. Arahkan reflector / prisma ke posisi koordinat 0 0’ 0” lalu tekan Dist. Bila jaraknya dH -5.76 m maka prisma harus mundur sejauh 5.75 m hingga nilai dH (distance horizontal) 0 m. Maka disitulah titik koordinat yang dicari dan beri patok.

(32)

22

11) Beri keterangan pada patok menggunakan pita survei bertuliskan Taman.

d. Stake out

Stake out adalah proses pengembalian titik koordinat ke lapangan dengan desain yang sudah ada.

e. Pematokan

Pematokan di lakukan bila sudah menemukan titik koordinat yang di cari dan dH (distance horizontal) harus 0 (nol).

f. Pemberian keterangan

Pemberian keterangan di tulis pada pita survei lalu diikat ke patok yang bertuliskan “Taman”.

5. Hasil yang Dicapai

Hasil dari kegiatan ini adalah barupa patok ukur yang telah dicek posisi koordinatnya dan diberi penanda berupa pita survei berserta keterangan. Tabel 4. Data Koordinat Taman Blok LC

NO Northing Easting Elevation Code

1 9948663.412 519493.3385 24.696 STA 50 2 9948664.235 519496.4013 24.696 KA 3 9948661.337 519485.6178 24.696 KI 4 9948673.328 519492.5344 23.976 STA 60 5 9948673.353 519500.5576 23.816 KA 6 9948673.302 519484.5094 23.816 KI 7 9948683.328 519492.5029 23.216 STA 70 8 9948683.321 519500.5262 23.05 KA 9 9948683.302 519484.4779 23.05 KI 10 9948693.303 519492.7331 22.45 STA 80 11 9948691.789 519500.5701 22.296 KA 12 9948694.826 519484.8538 22.296 KI

(33)

23

6. Pembahasan

Kendala dari stake out taman antara lain :

a. Bentuk taman yang diterapkan oleh kontraktor berbeda-beda sehingga surveyor harus bisa membaca gambar yang ada pada gambar desain b. Kontraktor yang bekerja kesulitan dalam pengerjaanya, jika patok yang

diberi keterangan menggunakan pita survei menggunakan warna yang sama dan akan tertukar dengan patok jalan.

c. Saat melakukkan pekerjaan semua alat yang digunakan dalam suatu pekerjaan harus di cek satu persatu agar pekerjaan sesuai dengan jadwal dan tidak terbengkalai.

Radio adalah salah satu alat yang penting dalam pekerjaan survei, karena jarak antara alat dan titik yang akan diambil cukup jauh sehingga membutuhkan alat untuk memperlancar komunikasi antara surveyor dan assistant surveyor.

D. Stake out Elevation cut and fill tanah

1. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menerapkan gambar kerja ke lapangan di titik koordinat sebenarnya sesuai dengan rencana konstruksi dengan sebuah patok. Dan patok di beri keterangan dengan mengikat pita survei yang bertuliskan tanah – (cut) atau + (fill).

2. Dasar Teori

Stake out adalah menu pengukuran yang digunakan untuk menentukan lokasi koordinat titik di suatu lapangan. Prinsipnya adalah terbalik dengan konsep pengambilan data lapangan. Kalau pengambilan data lapangan kita

(34)

24

mengukur koordinat titik dari lapangan sedangkan stake out adalah mengembalikan koordinat ke lapangan dari desain gambar kerja.

Menurut pendapat Azwaruddin (2008), Dalam pekerjaan galian dan timbunan, material yang terdapat di alam itu berada dalam keadaan padat dan terkonsolidasi dengan baik, sehingga hanya sedikit bagian yang kosong atau berisi udara diantara butir-butirnya, terutama bila butir-butir tersebut sangat halus. Pada saat meterial tersebut digali, maka akan terjadi pengembangan volume (swelling). Besarnya swelling tidak sama untuk setiap jenis tanah, tergantung pada berat jenis tanah. Pengembangan volume dinyatakan dengan swell faktor yang dinyatakan dalam persen (%). Untuk itu, diperlukan pemeriksaan keadaan lapangan (survei), untuk menghindari adanya swelling.

3. Alat dan Bahan

a. Alat yang digunakan pada kegiatan ini antara lain : - Hard case box sebagai tempat alat ukur

- Total Station Gowin TKS-202 sebagai alat untuk mengukur - Meteran sebagai alat untuk mengukur tinggi total station - Statif / tripod sebagai alat untuk menopang total station - Parang sebagai alat menebas semak belukar

- Palu sebagai alat untuk memukul patok dan paku

- Prisma / Reflector sebagai alat untuk memantulkan gelombang elektromagnetik yang di pancarkan alat total station

- Stick Prisma sebagai alat untuk menopang prisma

b. Bahan – bahan yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain : - Kertas Kerja dan gambar Kerja sebagai panduan bekerja

(35)

25

- Pita Survei sebagai tanda dan keterangan - selotif Kertas digunakan untuk marking elevasi

- Spidol untuk menulis keterangan pada pita survei di patok

- Patok kayu / besi begel sebagai penanda titik koordinat yang telah di ukur atau di stake out

- Paku untuk memudahkan sentring alat total station pada patok 4. Prosedur Kerja

Gambar 4. Gambar Prosedur Kerja Stake Out Elevasi Cut and Fill Tanah a. Persiapan alat dan bahan

Pada tahap ini alat dan bahan di persiapkan terlebih terlebih dahulu, alat di letakkan didekat lokasi agar memudahkan dalam pekerjaan stake out di lapangan dan tidak memakan banyak waktu hanya untuk mempersiapkan alat dan bahan.

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN START

STAKE OUT

PEMATOKAN PEMBERIAN KETERANGAN DAN

MARKING ELEVASI

END

MENENTUKAN BM DAN AZIMUT

SENTRING DAN SETTING ALAT

(36)

26

b. Menentukan BM (Bench Mark) dan Azimut

BM dan Azimut harus di tentukan, bila tidak mempunyai BM dan Azimut proses kerja stake out tidak dapat di lakukan karena tidak memiliki titik koordinat acuan.

c. Sentering dan setting alat

Sentring alat di atas BM (Bench Mark) dan setting alat total station. BM sebagai base station dan azimut sebagai backsight.

1) Berdirikan statif diatas BM (Bench Mark) dan tekan satu kaki statif agar kuat dan dua kaki lainnya tidak di injak agar dapat bergerak bebas saat melakukan sentring.

2) Pasang total station dan lakukan sentring. 3) Ukur tinggi alat.

4) Hidupkan total station, tekan tombol menu pilih layout dan pilih nama file atau job yang akan digunakan lalu enter.

5) Setelah masuk di file yang sudah ada masukkan base station (BM) bila sudah ada nilai koordinatnya di alat maka dapat di input dari alat total station, namun bila tidak ada dapat di ketik manual lalu masukkan tinggi alat.

6) Lakukan backsight ke arah titik Azimut yang dan nilai koordinatnya dapat dimasukkan dari alat total station maupun di ketik manual. 7) Setelah selesai alat total station dapat digunakan untuk bekerja. 8) Untuk melakukan stake out tekan layout pilih NEZ (Northing,

(37)

27

namun bila data sudah ada di alat total station tidak perlu di ketik manual cukup dimasukkan saja.

9) Masukan titik koordinat NEZ (Northing, Easting, Elevation) tekan enter dan masukan tinggi reflektor misal 1.50 m.

10) Tekan angle setelah itu cari posisi titik koordinat hingga 0 0’ 0”. Arahkan reflector / prisma ke posisi koordinat 0 0’ 0” lalu tekan Dist. Bila jaraknya dH -5.76 m maka prisma harus mundur sejauh 5.75 m hingga nilai dH (distance horizontal) 0 m. maka disitulah titik koordinat yang di cari dan beri patok.

11) Lakukan cek elevasi pada patok tersebut, beri keterangan dan elevasi cut/fill pada patok menggunakan pita survei.

d. Stake out

Stake out adalah proses pengembalian titik koordinat kelapangan dengan desain yang sudah ada.

e. Pematokan

Pematokan di lakukan bila sudah menemukan titik koordinat yang di cari dan dH (distance horizontal) harus 0 (nol).

f. Pemberian keterangan dan marking elevation

Pemberian keterangan dan elevasi cut/fill di tulis pada pita survei lalu diikat ke patok.

5. Hasil yang Dicapai

Hasil dari kegiatan ini adalah barupa patok ukur yang telah di cek posisi koordinatnya dan diberi penanda berupa pita survei serta keterangan berupa elevasi tanah cut atau fill.

(38)

28

Tabel 5. Data Koordinat Cut and Fill Blok M

NO Northing Easting Elevation

finish STA

1 9948595.608 519321.627 33 cut and fill 2 9948595.639 519321.429 31.5 cut and fill

3 9948601.575 519322.74 33 cut and fill

4 9948601.611 519322.543 31.5 cut and fill 5 9948608.668 519323.078 33 cut and fill 6 9948608.621 519322.495 33 cut and fill 7 9948612.597 519322.301 31.5 cut and fill 8 9948616.197 519321.121 31.5 cut and fill 9 9948616.289 519321.081 31.5 cut and fill 10 9948619.406 519319.37 31.5 cut and fill 11 9948622.89 519316.303 31.5 cut and fill 12 9948625.842 519311.477 31.5 cut and fill 13 9948627.033 519306.205 31.5 cut and fill 14 9948626.464 519300.064 31.5 cut and fill 15 9948624.919 519296.08 31.5 cut and fill 16 9948622.637 519292.892 31.5 cut and fill 17 9948619.548 519289.758 31.5 cut and fill 18 9948618.292 519286.902 31.5 cut and fill 19 9948618.412 519283.476 31.5 cut and fill 20 9948619.816 519278.369 31.5 cut and fill

6. Pembahasan

Cuaca hujan membuat tim survei tidak dapat turun ke lapangan atau ke lokasi pengukuran karena alat total station tidak dapat terkena air. Saat melakukan backsight di kampus harus menggunakan reflector yang di dirikan diatas bench mark menggunakan statif dan ads namun saat praktek kerja lapangan pada PT. Timur Adyacitra perumahan Alaya tidak menggunakan reflector tetapi hanya dengan mengarahkan ke patok bench mark ke kepala paku dan bila tidak terlihat cukup dengan mengarahkan alat total station ke sebuah tali yang didirikan tegak lurus dari kepala paku di patok ke atas.

(39)

29

Kontrol koordinat yang sudah dimasukan ke alat total station, lakukan stake out untuk kontrol ke arah bench mark yang lain. Bila posisi koordinatnya 0 0’ 0’ maka sudah dinyatakan benar. Cara ini cukup mudah ketimbang menggunakan reflector karena backsight hanya untuk mecari sudut ke arah utara.

E. Pengenalan Software Land Desktop 2006

1. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan pengenalan software Land Desktop 2006 adalah untuk memahami dan mempelajari software Land Desktop serta perhitungan tanah dan bangunan.

2. Dasar Teori

Autodesk Land Desktop adalah software yang digunakan untuk pekerjaan surveying. Syarat utama untuk bisa bekerja dengan land desktop adalah gambar dan desain (file gambar) harus terhubung dengan sebuah projek. Projek merupakan sebuah media penyimpanan untuk gambar yang terhubung dengan data, yang didalamnya dapat termasuk, data titik, surface, alignment, dan data hasil pengamatan survei. Data projek tidak disimpan dalam gambar akan tetapi terpisah dalam folder.

Menurut Yudistira (2013), Land Desktop merupakan software yang familiar dalam dunia ukur tanah, mulai dari Land Desktop Development atau disingkat LDD sampai sekarang yang di gunakan AutoCAD Civil 3D Land Desktop Companion 2009. Cara menggunakan AutoCAD Civil 3D Land Desktop Companion berbeda dengan menggunakan AutoCAD biasa. Pada AutoCAD Civil 3D kita diharuskan membuat sebuah data project yang merupakan satu kesatuan antara gambar dan data-data yang di input.

(40)

30

3. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah satu buah laptop dan software Land desktop 2006 .

4. Prosedur Kerja

Prosedur Kerja pada kegiatan ini adalah mengikuti instruksi atau penjelasan yang di berikan oleh pembimbing PKL di Perusahaan, mulai dari membuat projek baru, membuat kontur, membuat alignment vertikal, cross section, menghitung opname pekerjan cut and fill, dan memasukan elevasi manual untuk rencana konstruksi bangunan.

Kegiatan yang dilakukan saat belajar autocad land desktop adalah sebagai berikut :

a. Membuat projek baru dan membuat kontur dari data existing 1) Klik menu new file

Gambar 5. Menu New File pada Land Desktop 2006

2) Pada new drawing project based, Klik browse untuk tempat penyimpanan dan create project Pada prototype pilih default meter dan beri nama pada project information lalu klik ok

3) Beri nama pada drawing name dan tamplate pilih acad.dwt lalu klik ok

(41)

31

Gambar 6. New Drawing Project Base 4) Pada create point database klik ok

5) Load setting pilih m 1000.set (Metric,1:1000) klik next 6) Pada units klik next

7) Pada drawing scale horizontal pilih 1:100 dan vertikal 1:100 klik next

Gambar 7. Scale

8) Pada zone, orientation, text style, border klik next dan pada save setting pilih m 1000.set (Metric,1:1000) lalu klik ok

9) Finish pilih horizontal scale 1:100 dan klik ok maka pada tahap ini project baru sudah selesai di buat.

(42)

32

b. Membuat kontur dari data existing (tanah asli)

Setelah selesai membuat projek langkah selanjutnya adalah membuat kontur, langkah-langkahnya seperti di bawah ini :

1) Klik menu point pilih point setting

2) Pada tab create elevation dan description pilih automatic

Gambar 9. Point Setting 3) Pada tab coordinates pilih Northing-Easting

4) Pada tab marker pilih point marker sesuai keinginan dan size units ketik 0.2

5) Pada tab text size units juga 0.2 lalu klik ok, setelah point selesai di setting (diatur) maka data coordinates siap diimport

6) Pada menu point klik import/export points dan pilih import point 7) Pada format manager pilih format point PNEZD (comma delimited)

(43)

33

8) Pada Source file pilih dimana data di simpan dan select source file pada file of type pilih all files agar semua file terlihat pilih data yang akan digunakan, misal data existing blok Damar, klik open lalu klik ok

9) Muncul cogo database import options klik ok tunggu hingga progress selesai, ketik “z”(zoom) pada command lalu enter dan “a”(all) enter maka akan terlihat semua titik yang berhasil di import maka setelah ini data point coordinates akan kita masukan ke dalam database

Gambar 11. Gambar Point yang Berhasil dimasukkan

10) Pada menu terrain pilih terrain model explorer, pada folder terain klik kanan klik create new surface, setelah muncul surface baru rename dengan nama “existing”(karena data ini merupakan data existing dan klik ok

(44)

34

11) Klik tanda “+” pada existing dan tin data pada klik kanan point files pilih add points from auto cad object klik point

Gambar 13. Add Points from Autocad Objects

12) Lihat pada command pada “select object by(entitiy/layer) (layer)” klik e untuk entitiy lalu enter select point yang ada di layar kerja land desktop dari kanan bawah hingga kiri atas layar hingga semua data point terpilih semua, maka muncul tab terrain model explorer pada data existing klik kanan pilih build, maka muncul build existing beri tanda centang pada log errors to file dan compute extended statistics klik ok dan tunggu build progress setelah done building surface selesai lalu klik ok

13) Buat layer baru untuk boundary (batas tepi dari kontur, agar kontur tidak melebar) dan pilih warna boundary sesuai selera lalu klik ok

(45)

35

14) Aktifkan layer boundary, klik pl (polyline) pada command lalu enter, digitasi satu persatu batas titik terluar hingga tertutup penuh oleh polyline

Gambar 15. Points yang tertutup oleh Boundary

15) Kembali ke menu terrain model explorer pada data boundaries klik kanan add boundary definition dan klik boundry

Gambar 16. Boundary yang Dipilih

16) Lihat pada command, boundary name enter, boundry type enter, make breaklines along edges enter, select polyline for boundary enter

17) Muncul terrain model explorer pada existing klik kanan build centang log errors to file dan compute extended statistics klik ok tunggu build progress selesai lalu ok

(46)

36

18) Pada menu terrain klik save current surface untuk menyimpan data surface

Gambar 17. Menu Terrain

19) Pada menu terrain pilih edite surface dan klik import 3D lines sorot existing (select surface to open) lalu klik ok

Gambar 18. Select Surface

20) Lihat pada command erase old surface view enter, erasing entities on layer (SRF-VIEW) enter, no entities found on selested layers enter, creating view enter, maka 3D lines akan terbentuk

(47)

37

Gambar 19. 3D Lines Terbentuk

21) Pada tab terrain pilih create contours, klik style manager di contour appearance, smoothing options, add vertices pilih delapan increase lalu klik ok kembali ke create contours klik ok

Gambar 20. Contours Style Manager

22) Lihat pada command erase old contours enter, erasing entities on layer (CONT-MNR) enter, erasing entities on layer (CONT-MJR) enter, no enriries found on selected layers enter contour elevation enter

(48)

38

23) Buka layer matikan lampu SRF-VIEW

Gambar 21. Contours terbentuk namun tertumpuk oleh 3D lines 24) Maka akan terlihat konturnya

Gambar 23. Gambar Contours yang Berlum Berwarna 25) Pada layer beri warna CONT-MJR dan CONT-MNR misal warna

kuning dan hijau maka akan tampak seperti di bawah ini

(49)

39

c. Brakeline contur dan membuat Alignment vertical

Untuk melakukan brekline kontur (membenarkan/meluruskan kontur-kontur yang berseberangan tidak pada tempat/elevasi sebenarnya) dilakukan langkah-langkah seperti di bawah ini :

1) Buka contours yang telah di buat sebelumnya, pada menu terain klik terrain model explorer, pada tin data klik kanan pada breaklines pilih define by point

Gambar 25. Brekline

2) Kontur yang bersebrangan yang harus di perbaiki, pilih elevasi yang sama misal elevasi 34,357 dan 34,043, klik pada elevasi 34,357 dan elevasi 34,043 enter

(50)

40

3) Muncul terrain brekline, delete esisting objects? Klik yes, maka akan masuk kembali ke terrain model explorer, klik kanan lalu existing build beri tanda centang log errors to file dan compute extend statistic klik ok tunggu hingga build progress selesai

Gambar 27. Build Contours 4) Pada menu terrain pilih create contours lalu ok

Gambar 28. Create Contours

5) Lihat pada command, erase old contours (yes/no) (yes) : enter, erasing entities on layer (CONT-MJR) enter, erasing entities on layer (CONT-MNR) enter maka kontur akan berubah seperti di bawah

(51)

41

Gambar 29. Sesudah Brekline

Gambar 30. Sebelum Brekline d. Membuat alighment vertical

Setelah selesai melakukan brekline selanjutnya adalah membuat rencana jalan

1) Buka kontur yang telah di buat sebelumnya, klik polyline

(52)

42

2) Buat garis memanjang yang memotong garis kontur

Gambar 32. Garis yang Memotong Contours

3) Pada menu alignments pilih define from polyline, klik pada garis yang dibuat sebelumnya enter, muncul define alignment beri nama lalu ok, maka pada command akan muncul alignment data sta 0+000 dan ending sta 0+215.161

Gambar 33. Command Data STA

4) Pada menu alignments pilih station label settings muncul alignment station label setting, station label increment untuk menampilkan per sta dan station tick increment untuk garis tick per 5 meter lalu klik ok

(53)

43

5) Pada menu alignment pilih create station labels maka garis yang kita buat tadi memiliki sta

Gambar 35. STA 0+000

6) Pada menu profile klik profile setting, semua menu yang ada di profile seting di klik lalu klik ok dari menu sampling sampai menu values, pada menu values tangent labels, vertical grid lines, vertical curve labels di ganti menjadi 10, dan label percision 3 lalu ok

Gambar 36. Profile Value Setting

7) Pada menu profiles klik surface pilih set current surface sorot data existing lalu klik ok

8) Selanjutnya existing ground pilih sample from surface klik ok 9) Lihat pada command terdapat start station dan ending station

(54)

44

10) Create profile pilih full profile beri tanda centang pada import grid lalu klik ok

Gambar 38. Profile Generator 11) Klik pada layar enter maka alignment jalan akan muncul

Gambar 39. Alignment Vertcial

12) Setelah alignment vertikal dibuat selanjutnya yaitu membuat cross sections(penampang melintang dari jalan)

13) Pada menu cross sections, klik surface pilih set current surface, sorot data surface existing lalu klik ok

(55)

45

Gambar 40. Select Surface

14) Selanjutnya existing ground pilih sample from surface, bila rencana jalan 10 m, swath widths leaft dan right beri 10 klik ok, 10 m untuk jalan dan 5 meter kanan dan kiri untuk median jalan dan saluran drainase

Gambar 41. Section Sampling Setting

15) Lihat pada command ikuti saja apa yang di perintahkan enter tiga kali

(56)

46

Gambar 42. Command Progress

16) Pada section plot pilih setting, muncul cross section plotting setting, pilih section layout klik ok dan kembali ke cross section plotting setting klik ok

Gambar 43. Section Layout

17) Section layout pilih page, ketik m pada command, yes enter, beginning station 0+00 enter, ending station 0+215,16 enter, sheet origin point klik pada layar yang kosong maka cross section telah terbuat dan cross section ini sebagai dasar untuk perencanaan jalan

(57)

47

Gambar 44. Cross Section

(58)

48

5. Hasil yang Dicapai

Gambar 46. kontur dari Blok Damar

Gambar 47. alignment verikal Blok Damar

6. Pembahasan

Software autocad land desktop 2006 merupakan perangkat lunak yang cukup lengkap untuk pengolahan data topografi dan perhitungan opname pekerjaan. Sebaiknya saat belajar harus diulang terus menerus agar mahir dan tidak lupa tools yang digunakan untuk perhitungan opname dan topografi.

Dalam pengambilan data di lapangan sebaiknya dilakukan secara teliti dan sedetail mungkin, agar saat pengolahan data tidak berseberangan dikarenakan tidak lengkapnya pengambilan koordinat saat melakukan pengukuran.

(59)

49

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat disampaikan dalam pelaksanaan PKL adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan PKL yang dilakukan meliputi 5 kegiatan yaitu topografi, stake out elevasi grading jalan cor finish, stake out taman, stake out elevasi tanah cut and fill, dan pengenalan sofware land desktop 2006

2. Stake out di lapangan pada intinya adalah pengembalian titik koordinat rencana yang ada pada site plan kembali ke lapangan.

3. Saat melakukan backsight tanpa menggunakan reflector tetapi hanya dengan mengarahkan ke patok bench mark ke kepala paku dan bila tidak terlihat cukup dengan mengarahkan alat total station ke sebuah tali yang didirikan tegak lurus dari kepala paku di patok ke atas

4. Sebelum melakukan pengukuran dan ke lokasi kerja alat dipersiapkan dan baterai dari total station harus terisi penuh agar tidak menghambat dalam pekerjaan

5. Pengukuran di lapangan dengan hasil pada peta kerja, keduanya menunjukkan hasil kebenaran dan kesamaan.

B. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan dalam pelaksanaan PKL adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa diikut sertakan dalam kegiatan pengukuran di lapangan dengan bermacam-macam posisi agar pengalaman dan ilmu yang didapat terus bertambah

2. Lebih memperhatikan keamanan dan keselamatan dalam bekerja khususnya tim survei

(60)

50

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal, 2011, Pengertian Stake out, http://afrizalaja.blogspot.com/2011/01 /tutorial-topcon-stake-out.html (diunduh pada tanggal 23 Mei 2013)

Anonim, 2013. Riwayat dan Struktur Organisasi PT. Timur Adyacita Samarinda, Kalimantan Timur.

Anonim, 2013. Struktur Organisasi PT. Timur Adyacita Samarinda, Kalimantan Timur.

Azwaruddin (2008), Pengertian cut and Fill, http://azwaruddin.blogspot.com /2008/02/galian-dan-timbunan.html (diunduh pada tanggal 23 Mei 2013) Bakti, A.W., 2013, Pengertian jalan, repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/

18529/4/Chapt-er%20I.pdf?. (diunduh pada tanggal 23 Mei 2013)

Choir, H.A., 2013, Pengertian Peta Topografi http://pemetaankalbar.blogspot. com/ (diunduh pada tanggal 23 Mei 2013)

Wibowo, Hendry. 2008. Autocad Land Desktop http://hendriwibowo.wordpress. com/2008/05/17/how-to-work-with-land-desktop-tutorial-singkat-padat-jelas/ (diunduh pada tanggal 20 Maret 2013)

Yudistira, A., (2013), Pengertian Land Desktop Development, http://agayuditra. blogspot.com/2013/02/tutorial-land-desktop-membuat-gambar-dan-proyek-baru.html

(61)

51

(62)

52

Lampiran 1

STRUKTUR ORGANISASI

PT. TIMUR ADYACITRA

Gambar 48. Struktur Organisasi PT. Timur Adyacitra

DIREKTUR

Tigor Gultom

GENERAL MANAGER

Ir. Markani

SITE MANAGER

Landi Sinaga ST FR. Wisaktoso ST SITE MANAGER

Manager Sales & Marketing Promosi Edi Gustaman Manager Finance Accounting & General Affair Au Ai Hui Manager Estate Jimmy Frank Manager Konstruksi FR. Wisaktoso ST Manager Infrastruktur Landi Sinaga ST Manager Engginering Oktavianus ST Manager Quantity Survey Ari Purnomo ST Supervisor Benny Hendra Stevan Belnis Lukman Supervisor Rosi Eka Ariadi Supervisor Eko Arif Budi Ami Heri Rudi Tatok Supervisor Wasis Afif Welli Bowo Rendra Sevan Supervisor Satvan Panji Supervisor Wahyu Anjar Supervisor Amin Nancy Airin Ria Maryati Betti Legal Manajer HRD Indah Staff Heni Wiwi Agus Staff Keamanan Ahmad Farok Chief Surveyor Atang Sonjaya Surveyor Hanafi Yonas Assistans surveyor Nasir Sopik Nelis Toni

(63)

Lampiran 2

Gambar 49. Memasukan data saat melakukan

Gambar

Memasukan data saat melakukan Stake out

Gambar 50. Belajar menggunakan Land desktop 2006

53

pada Blok M

(64)

Lampiran 3

Gambar

Gambar 52. Memberikan keter

Gambar 51. Stake out elevation cor finish jalan

Memberikan keterangan pada patok di pita survey di Blok K 54

jalan

(65)

Lampiran 4

Gambar 53. Memberikan tanda elevasi cor dan b

menggunakan selotif kertas

Gambar 54. Patok jalan elevasi cor

Blok K

mberikan tanda elevasi cor dan batu pada patok menggunakan selotif kertas

atok jalan elevasi cor finish yang sudah di Blok K

55

atu pada patok

Gambar

Tabel 1.  Rekapitulasi Hasil Kegiatan PKL di Perumahan Alaya ( PT. Timur     Adyacitra) Samarinda
Gambar 1. Prosedur Kerja Topografi Menggunakan Alat Total Station
Gambar 2.  Prosedur  Kerja  Stake  Out  Grading  Jalan  Finish  Cor   a.  Persiapan alat dan bahan
Gambar 3. Gambar Prosedur Kerja Stake Out Taman  a.  Persiapan alat dan bahan
+7

Referensi

Dokumen terkait

a. Limbah kimia adalah limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan kimia dalam tindakan medis, veterinari, laboratorium, proses sterilisasi, dan riset. Limbah radioaktif adalah

Untuk mengetahui teknik pemanenan, penjemuran dan penanaman wijen (Sesamum indicum) yang benar. indicum) merupakan tanaman semak musim yang biasa tumbuh di daerah tropis. Biji

1) Limbah ceceran minyak yang dihasilkan dari kesalahan teknis penerimaan, penyaluran dan pembersihan tangki timbun serta pembersihan lantai filling. shed dan filling drum

Kegiatan Pengukuran Land clearing dilakukan setiap adanya perluasan lahan di suatu pit, setelah selesai melakukan kegiatan pembersihan lahan dilakukan pengeboran lalu

pemetaan dibidang pertanahan. 6) Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum. 7) Pengaturan dan penetapan hak-hak atas tanah. 8) Pelaksanaan

bidang pertanahan. 6) Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum. 7) Pengaturan dan penetapan hak-hak atas tanah. 8) Pelaksanaan penatagunaan

Standardisasi yang secara umum lebih banyak diucapkan standarisasi berasal dari kata Standardize yang artinya menetapkan standar atau menetapkan bentuk yang dijadikan ukuran.

titik-titik tersebut sudah di ketahui terlebih dahulu (sudah direncanakan). Prestasi kerja yang dicapai selama melakukan kegiatan pemasangan patok blok tidak jauh berbeda