• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prevalensi Apendisitis Akut Pada Anak Di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari - Desember 2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prevalensi Apendisitis Akut Pada Anak Di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari - Desember 2011."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PREVALENSI APENDISITIS AKUT PADA ANAK

DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG

PERIODE JANUARI-DESEMBER 2011

Adelia , 2012, Pembimbing 1: Laella K.Liana, dr., Sp.PA., M.Kes Pembimbing 2: Hartini Tiono, dr., M.Kes

Apendisitis akut merupakan salah satu masalah kesehatan pada anak yang insidensinya terus meningkat tiap tahun.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi apendisitis akut pada anak di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari-Desember 2011 serta mengetahui distribusi anak penderita apendisitis akut berdasarkan usia, jenis kelamin, keluhan utama, dan hasil hitung jumlah leukosit.

Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif yang bersifat deskriptif observasional terhadap hasil rekam medis di Rumah Sakit Immanuel Bandung.

Dari hasil pengolahan data didapatkan prevalensi apendisitis akut pada anak usia 0-21 tahun di Rumah Sakit Immanuel Bandung tahun 2011 sebanyak 101 kasus, apendisitis akut paling banyak ditemukan pada usia 13-21 tahun, yaitu sebanyak 70 anak (69,31%), anak perempuan lebih banyak menderita apendisitis akut dibandingkan anak laki-laki, yaitu sebanyak 65 orang (64,36%), keluhan utama tersering adalah nyeri abdomen kuadran kanan bawah yang didapatkan pada 61 anak (60,40%), jumlah anak penderita apendisitis akut yang mengalami leukositosis sebesar 58 anak (57,43%) dari total 101 anak.

Simpulan dari hasil penelitian ini adalah prevalensi apendisitis akut pada anak di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari-Desember 2011 sebanyak 101 kasus. Paling sering ditemukan pada anak dengan usia 13-21 tahun, terutama pada anak perempuan. Keluhan utama yang tersering adalah nyeri abdomen kuadran kanan bawah, dan sebagian besar mengalami leukositosis.

(2)

ABSTRACT

PREVALENCE OF ACUTE APPENDICITIS IN CHILDREN

AT IMMANUEL HOSPITAL BANDUNG

IN JANUARY-DECEMBER 2011

Adelia, 2012, First tutor : Laella K.Liana, dr., Sp.PA., M.Kes Second tutor : Hartini Tiono, dr., M.Kes

Acute appendicitis is one of the health problems in children which incidence continues to increase each year.

The aim of this study is to determine the prevalence of acute appendicitis in children at Immanuel Hospital Bandung in January to December 2011, and also to determine the distribution of acute appendicitis in children by age, gender, chief complaint, and the results of leukocyte count.

This method is a retrospective study with observational descriptive from the patients medical records at Immanuel Hospital Bandung.

The results from this study are the prevalence of acute appendicitis in children aged 0-21 years at Immanuel Hospital Bandung in 2011 amounted to 101 cases, acute appendicitis is most commonly found at the age of 13-21 years, amounted to 70 people (69, 31%), girls are found to have acute appendicitis more than boys, amounted to 65 people (64.36%), common chief complaint is right lower quadrant abdominal pain were found in 61 people (60.40 %), the number of children with acute appendicitis who had leukocytosis was 58 people (57.43%) of the total 101 people.

The conclusions are prevalence of acute appendicitis in children at Immanuel Hospital Bandung in January to December 2011 amounted to 101 cases. Most commonly found in children aged 13-21 years, more common in girls. The most common chief complaint is right lower quadrant abdominal pain, and most patients had leukocytosis.

Key words: prevalence, acute appendicitis, children, Immanuel Hospital

(3)

DAFTAR ISI

2.1 Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Apendiks ... 5

2.1.1 Anatomi ... 5

2.1.2 Histologi ... 7

2.1.3 Fisiologi ... 7

2.2 Penggolongan Usia Anak Berdasarkan IKA... 8

(4)

2.3.10 Komplikasi ... 23

2.3.11 Prognosis ... 23

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Bahan/Subjek dan Metode Penelitian ... 24

3.1.1 Bahan Penelitian ... 24

3.1.2 Subjek Penelitian ... 24

3.2 Metode Penelitian ... 24

3.2.1 Desain Penelitian ... 24

3.2.2 Sampel Penelitian ... 25

3.2.3 Prosedur Kerja ... 25

3.2.4 Cara Pemeriksaan ... 25

3.2.5 Metode Analisis ... 25

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 26

4.1 Hasil Penelitian ... 26

4.2 Pembahasan... 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 31

5.1 Kesimpulan ... 31

5.2 Saran ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 32

LAMPIRAN ... 35

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pediatric Appendicitis Score (PAS) ... 19 Tabel 2.2 MANTRELS Score ... 19 Tabel 4.1 Distribusi Anak Penderita Apendisitis Akut Berdasarkan

Usia ... 26 Tabel 4.2 Distribusi Anak Penderita Apendisitis Akut Berdasarkan

Jenis Kelamin ... 26 Tabel 4.3 Distribusi Anak Penderita Apendisitis Akut Berdasarkan

Keluhan Utama... 27 Tabel 4.4 Distribusi Anak Penderita Apendisitis Akut Berdasarkan

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Ileocecal dan Appendix vermiformis ... 6 Gambar 2.2 Gambaran mikroskopik potongan melintang

Appendix vermiformis ... 7 Gambar 2.3 Gambaran makroskopik apendiks normal dan apendisitis

akut ... 12 Gambar 2.4 Gambaran mikroskopik apendisitis akut dengan infiltrat

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

(8)
(9)

LAMPIRAN II

No. No. Rekam

Medis

Usia

(th)

Jenis Kelamin Hitung Jumlah

(10)
(11)
(12)

Lanjutan Lampiran II

90 981805 18 Laki-laki 13.340 Nyeri abdomen

91 910065 18 Laki-laki 10.280 Nyeri RLQ

92 937294 16 Perempuan 10.980 Nyeri RLQ

93 01008314 16 Perempuan 12.500 Nyeri RLQ

94 311534 19 Laki-laki 11.970 Nyeri ulu hati

berpindah ke RLQ

95 985644 19 Laki-laki Tidak ada data Nyeri RLQ

96 999444 20 Perempuan 12.920 Nyeri RUQ

97 970904 21 Laki-laki 10.300 Nyeri abdomen

98 995347 16 Laki-laki 12.810 Nyeri RLQ

99 965627 19 Laki-laki Tidak ada data Nyeri RLQ

100 621997 15 Perempuan 8.810 Nyeri RLQ

(13)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Adelia

Nomor Pokok Mahasiswa : 0910094

Tempat/ Tanggal Lahir : Padang/ 10 November 1990

Agama : Katolik

Alamat : Taman Kopo Indah II blok 3B/17, Bandung

Riwayat Pendidikan:

SD Regina Pacis, Bogor, Lulus Tahun 2003.

SMP Santa Maria Fatima, Jakarta, Lulus Tahun 2006.

SMA Santa Maria, Yogyakarta, Lulus Tahun 2009.

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Apendisitis merupakan peradangan pada Appendix vermiformis, yaitu

divertikulum pada sekum yang menyerupai cacing, panjangnya bervariasi dari 7

cm hingga 15 cm, dan berdiameter sekitar 1 cm. Apendisitis juga merupakan

penyebab nyeri abdomen akut paling sering baik pada orang dewasa maupun pada

anak-anak. Batasan apendisitis akut adalah apendisitis yang terjadi dengan onset

akut yang memerlukan intervensi bedah ditandai dengan nyeri abdomen kuadran

kanan bawah dengan nyeri tekan lokal dan nyeri alih, nyeri otot yang ada

diatasnya, dan hiperestesia kulit.1,2

Di Amerika Serikat, apendisitis akut merupakan jenis apendisitis terbanyak.

Terdapat 250.000 kasus akut apendisitis yang terjadi setiap tahunnya di Amerika

Serikat. Apendisitis akut terjadi 7% dari populasi Amerika Serikat, dengan

insidensi 1,1 kasus tiap 1000 orang per tahun.3

Penyakit ini dapat mengenai semua umur baik laki-laki maupun perempuan,

tetapi lebih sering menyerang laki-laki berusia 10 - 30 tahun.2,12 Perbandingan insidensi apendisitis akut antara pria dan wanita mencapai 1,4:1,0.12

Apendisitis akut adalah suatu keadaan yang sering terjadi dan membutuhkan

intervensi bedah abdomen pada anak. Diagnosis apendisitis sulit ditegakkan pada

anak-anak, sehingga angka perforasi dapat mencapai 30-60%. Risiko untuk

perforasi tertinggi pada usia 1-4 tahun (70-75%) dan terendah pada remaja

(30-40%).4 Diagnosis apendisitis mencapai 1-8% pada anak dengan nyeri abdomen akut. Insidensi kasus ini meningkat pada anak dari 1 menjadi 2 kasus tiap 10.000

anak berusia 4 tahun per tahun dan 25 kasus tiap 10.000 anak per tahun antara

usia 10-17 tahun.5

Terdapat perbedaan di setiap daerah yang mempengaruhi prevalensi

(15)

2

modern, termasuk jenis makanan yang dikonsumsi, aktivitas, serta genetik

tertentu.5,6

Berdasarkan latar belakang di atas, maka akan dilakukan penelitian untuk

mengetahui jumlah kasus penderita apendisitis akut, khususnya pada anak di

Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari-Desember 2011. Penelitian

dilakukan dengan mencatat dari data rekam medis penderita dengan hasil Patologi

Anatomi apendisitis akut berdasarkan usia, jenis kelamin, keluhan utama, dan

hasil pemeriksaan laboratorium (hitung jumlah leukosit).

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi masyarakat,

khususnya bagi para orang tua untuk mengantisipasi terjadinya apendisitis pada

anak serta mencegah terjadinya komplikasi pada apendisitis akut yang telah

terjadi dengan penanganan yang cepat dan tepat.

1.2 Identifikasi Masalah

 Berapa prevalensi kasus apendisitis akut pada anak di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari-Desember 2011.

 Bagaimana distribusi anak penderita apendisitis akut di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode Januari-Desember 2011 berdasarkan usia, jenis

kelamin, keluhan utama, dan hasil pemeriksaan laboratorium (hitung jumlah

leukosit).

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah agar petugas kesehatan dan masyarakat

dapat mengenal penyakit apendisitis akut pada anak.

1.3.2 Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

a. Prevalensi apendisitis akut pada anak antara usia 0-21 tahun di Rumah Sakit

(16)

3

b. Distribusi anak penderita apendisitis akut di Rumah Sakit Immanuel Bandung

periode Januari-Desember 2011 berdasarkan usia.

c. Distribusi anak penderita apendisitis akut di Rumah Sakit Immanuel Bandung

periode Januari-Desember 2011 berdasarkan jenis kelamin.

d. Distribusi anak penderita apendisitis akut di Rumah Sakit Immanuel Bandung

periode Januari-Desember 2011 berdasarkan keluhan utama.

e. Distribusi anak penderita apendisitis akut di Rumah Sakit Immanuel Bandung

periode Januari-Desember 2011 berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium

(hitung jumlah leukosit).

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat akademis

Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai apendisitis akut, khususnya

pada anak.

1.4.2 Manfaat praktis

Mengetahui lebih jauh mengenai prevalensi apendisitis akut pada anak

sehingga lebih waspada terhadap gejala dini apendisitis akut dan para klinisi dapat

menegakkan diagnosis serta penanganan yang cepat dan tepat untuk menghindari

komplikasi dan memperbaiki prognosis.

1.5Landasan teori

Apendisitis akut adalah suatu keadaan yang sering terjadi dan membutuhkan

intervensi bedah abdomen pada anak. Sekitar 80.000 anak pernah menderita

apendisitis di Amerika Serikat tiap tahunnya, tercatat 4 per 1.000 anak di bawah

usia 14 tahun. Kejadian apendisitis meningkat dengan bertambahnya umur,

puncaknya pada remaja dengan insidensi tersering antara umur 12-18 tahun.

Kasus ini jarang terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun (<5% kasus) dan sangat

(17)

4

memiliki persentase risiko lebih besar dari pada anak perempuan, yaitu 8,6% dan

6,7%.5,6

Gejala klinik tergantung pada fase patologis apendisitis saat pemeriksaan

dilakukan. Gejala klinik yang biasanya didapatkan adalah nyeri abdomen, mual,

muntah, dan demam. Pada awal obstruksi, nyeri dirasakan di daerah

periumbilikalis. Penurunan nafsu makan umumnya terjadi. Demam tidak terlalu

tinggi jika belum terjadi perforasi dengan peritonitis. Pada proses inflamasi yang

terus berlanjut hingga melibatkan selubung peritoneum, nyeri dirasakan di

kuadran kanan bawah. Nyeri akan menetap, lebih hebat, dan kambuh bila ada

pergerakan.4

Pada pemeriksaan laboratorium, hitung jumlah leukosit dapat normal pada

apendisitis yang baru terjadi (<24 jam). Hitung jumlah leukosit akan meningkat

hingga 11.000-16.000/mm3 jika sakit berlangsung antara 24 jam pertama hingga 48 jam. Peningkatan yang signifikan dari hitung jumlah leukosit (>20.000/mm3) biasanya didapatkan pada apendisitis dengan perforasi.4

Berdasarkan pemeriksaan histopatologi pada Departemen Patologi Anatomi

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Umum Cipto

Mangunkusumo antara tahun 2003-2007 dari total 782 kasus apendisitis,

didapatkan pasien yang didiagnosis apendisitis akut sebesar 74,7%, usia 0-10

tahun sebesar 11,1% dan usia 11-20 tahun sebesar 27,4%.7

1.6Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian retrospektif yang bersifat deskriptif

observasional terhadap hasil rekam medis di Rumah Sakit Immanuel Bandung.

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian : Bagian rekam medis Rumah Sakit Immanuel Bandung

(18)

31

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Prevalensi apendisitis akut pada anak usia 0-21 tahun di Rumah Sakit

Immanuel Bandung periode Januari-Desember 2011 sebesar 101 kasus.

2. Apendisitis akut paling banyak ditemukan pada anak dengan usia 13-21

tahun (69,31%).

3. Apendisitis akut lebih banyak diderita oleh anak perempuan (64,36%)

dibanding anak laki-laki.

4. Keluhan utama tersering adalah nyeri abdomen kuadran kanan bawah

(60,40%).

5. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium (hitung jumlah leukosit),

sebanyak 57,43% mengalami leukositosis.

5.2 Saran

1. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui perbandingan antara

prevalensi apendisitis akut pada anak dengan orang dewasa.

2. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai perbandingan prevalensi dari setiap

(19)

32

DAFTAR PUSTAKA

1. Dorland W.A.N. 2000. Dorland’s Illustrated Medical Dictionary. 29th ed. Terjemahan: Huriawati Hartanto. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. p.142.

2. Arif Mansjoer, Kuspuji Triyanti, Rakhmi Savitri, Wahyu Ika Wardhani, Wiwiek Setiowulan. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3 Jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. p.307-313.

3. Santacrose R., Craig S. 2006. Appendicitis.

http://www.emedicine.com/topic41. 30 Desember 2011.

4. Aiken J.J., Oldham K.T. 2007. Acute appendicitis. In Kliegman, Behrman, Jenson, Stanton: Nelson Textbook of Pediatrics.18th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier. p.1628-35.

5. Rothrock S.G., Pagane J. 2000. Acute appendicitis in children: emergency

department diagnosis & management.

http://www.sygdoms.com/pdf/appendicitis/5.pdf. 20 Desember 2011.

6. Sawin R.S. 2005. Appendix and meckel’s diverticulum. In Oldham K.T., Colombani P.M., Paul M., Foglia, Robert P., Skinner M.A: Principles

and Practice of Pediatric Surgery. 4th ed. Lippincott Williams & Wilkins. p.1269-78.

7. Eylin. 2009. Karakteristik pasien dan diagnosis histologi pada kasus

apendisitis berdasarkan data registasi di departemen patologi anatomi fakultas kedokteran universitas indonesia rumah sakit umum pusat nasional cipto mangunkusumo pada tahun 2003-2007.

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=bab+4+hasil+eylin+2009+F

(20)

33

9. Laskou; Papavramidis; Cheva; Michalopoulos; Kesisoglou; Koulouris. 2011.

Acute appendicitis caused by endometriosis: a case report.

http://www.jmedicalcasereports.com/content/5/1/144. 20 September 2012.

10.Lee J.H; Park Y.S; Choi J.S. 2009. The Epidemiology of Appendicitis and

Appendectomy in South Korea: National Registry Data.

https://www.jstage.jst.go.jp/article/jea/20/2/20_JE20090011/_article. 11 September 2012.

11.R. Sjamsuhidajat., Wim de Jong. 2003. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. p. 642-5.

12.Humes D.J., Simpson J. 2006. Acute appendicitis.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1562475/, 20 Desember 2011.

13.Snell R.S. 2007. Appendix. In: Clinical Anatomy by Regions. 8th ed. Wolters Kluwer: Lippincott Williams & Wilkins. p.231-3.

14.Agur A.M.R., Dalley A.F. 2009. Ileocecal region and appendix. In Agur A.M.R., Dalley A.F: Grant’s Atlas of Anatomy. 12th ed. Lippincott Williams & Wilkins. p.140.

15.Junqueira, Carneiro. 2007. Appendix. In Junqueira, Carneiro: Basic Histology. 11th ed. New York: McGraw-Hill.

16.Gartner L.P., Hiatt J.L. 2007. Appendix. In Gartner L.P., Hiatt J.L: Color

Textbook of Histology. 3th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier. p.410-11. 17.Kuehnel W. 2003. Vermiform appendix. In Kuehnel W: Color Atlas of

Cytologi and Microscopic Anatomy. 4th ed. New York: Thieme. p.312-3. 18.Berger D.H., Jaffe B.M. 2006. The appendix. In F. Charles Brunicardi:

Schwartz Manual Surgery. 8th ed. New York: McGraw-Hill. p.784-99.

19.Stanton B., Behrman R.E. 2007. The field of pediatrics. In Kliegman, Behrman, Jenson, Stanton: Nelson Textbook of Pediatrics.18th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier.

20.Undang-Undang Perlindungan Anak. 2002.

(21)

34

21.Lembaga Perlindungan Anak Jawa Barat. 2011. Pengertian Anak Menurut Undang-Undang. http://lpajabar.blogspot.com/2011/06/pengertian-anak-menurut-undang-undang.html. 25 Mei 2012.

22.Szilagyi P.G. 2004. The rectal examination. In Bickley L.S., Szilagyi P.G., Bates B: Guide to Physical Examination and History Taking. 8th ed. Lippincott Williams & Wilkins. p.715.

23.Feigelman S. 2007. Growth, development, and behavior. In Kliegman, Behrman, Jenson, Stanton: Nelson Textbook of Pediatrics.18th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier. p.1-12.

24.Marcell A.V. 2007. Adolescence. In Kliegman, Behrman, Jenson, Stanton:

Nelson Textbook of Pediatrics.18th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier. p.60-7.

25.Kumar, Abbas, Fausto. 2005. Appendix. In Kumar, Abbas, Fausto: Robbins and Cotran’s Pathologic Basis of Disease. 7th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier. p.870-1.

26.School of Medicine University of Tasmania Discipline of Pathology. Case 15:

Acute Appendicitis.

https://secure.health.utas.edu.au/intranet/cds/pathprac/Files/Cases/Gastr o/Case15/Case15.htm. 10 September 2012.

27.Bickley L.S. 2004. Assessing possible appendicitis. In Lynn S. Bickley., Peter G. Szilagyi., Barbara Bates: Guide to Physical Examination and History

Taking. 8th ed. Lippincott Williams & Wilkins. p.347-8.

28.Debas H.T. 2004. Appendix. In: Gastrointestinal Surgery. New York: Springer. p.311-7.

29.Adibe O.O., Muensterer O.J., Georgeson K.E., Harmon C.M. 2010. Severity

of appendicitis correlates with the pediatric appendicitis score.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20936475. 30 Desember 2011.

30.Gearhart S.L., Silen W. 2008. Acute appendicitis and peritonitis. In Fauci, Braunwald, Kasper, Hauser, Longo, Jameson: Harrison’s Principles of

Internal Medicine. 17th ed. New York: McGraw-Hill. p.1914-16.

(22)

35

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penilaian motivasi, kemampuan dan disiplin kerja pegawai PT Sarana Pariwara Semarang berdasarkan dari hasil pra survey yang dihasilkan responden yang

Hasil utama dari sistem ini berupa sebuah library java yang digunakan sebagai fungsi login pada sistem developer.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KESIAPAN BELAJAR MANDIRI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1

Situs yang dibuat khusus untuk mencari informasi. sekaligus gateway ke halaman-halaman situs

“Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara

median ekskresi yodium urin pada anak usia 6-12 tahun di daerah. sekitar pantai di

Pasien ini disiapkan untuk dilakukan lobektomi, tapi dari temuan operasi didapatkan letak kista yang superfisial dan tidak melekat erat ke kelenjar tiroid, dimana

Hasilnya didapatkan 8 kriteria dan 7 kelompok wirausaha baru tersebut terdiri dari jangkauan pasar, jejaring bisnis, laba bulanan, nilai aset, variasi produk, lama