KOMUNIKASI EFEKTIF
TIM DOSEN MK KONSULTASI DAN PENDIDIKAN GIZI PROGRAM STUDI ILMU GIZI
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UHAMKA 2021
AIK DAN
KEMUHAMMADIYAHAN
Q.S. Al-Ahzab ayat 70
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah perkataan yang benar
Q.S. An-Nisa ayat 63
Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pembelajaran. Dan Katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.
OUTLINE
Pengertian Komunikasi Efektif
01
02
04 03
05
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Model dan Jenis Komunikasi yang Efektif
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Kelompok
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mampu memahami tentang Komunikasi
efektif
PENGERTIAN
KOMUNIKASI EFEKTIF
PENGERTIAN
Proses pengiriman dan
penerimaan pesan, agar
pesan yang disampaikan
berhasil harus ada
pemahaman yang sama
antara pengirim dan
penerima pesan.
MODEL KOMUNIKASI
KATA-KATA DARI PEMBICARA
APA YANG PENDENGAR DENGARKAN
APA YANG SESUNGGUHNYA PEMBICARA MAKSUDKAN
APA YANG PENDENGAR PIKIR SEBAGAI MAKSUD PEMBICARA
MENDENGARKAN
D E C O D I N G
PROSES INFORMASI
E
N
C
O
D
I
N
G
TRANSAKSIONAL KOMUNIKASI
KOMUNIKASI EFEKTIF
Kemampuan menggunakan bahasa yang tepat
Tingkat pemahaman & pengetahuan lawan bicara
Kemampuan lawan bicara dalam membangun hubungan
Lawan bicara mampu memberikan umpan balik
Lawan bicara mampu menyampaikan kembali informasi secara aktif
Lawan bicara terbebas dari kegelisahan / ketidaknyamanan
HAMBATAN
Bunyi bising, udara panas atau dingin
Lingkungan
Psikologis yang kurang memungkinkan untuk
berkomunikasi secara sehat, misalnya dalam keadaan marah Psikologi
Perbedaan budaya, suku, dan negara
Bahasa
Keterbatasan fisik dari pengirim maupun penerima dapat menjadi hambatan untuk berkomunikasi Fisik
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI EFEKTIF
Role Model
• Penguasaan teknik penyuluhan/konseling
• Penampilan diamati klien
• Membangun citra diri yang positif
Lingkungan dan Budaya
• Tempat penyuluhan atau konseling
• Bahasa, kebiasaan, pantangan /larangan, dll Tenaga
Gizi
JENIS KOMUNIKASI YANG
EFEKTIF
JENIS-JENIS KOMUNIKASI
Komunikasi Efektif
Komunikasi Verbal
• Komunikasi Interpersonal
• Komunikasi Kelompok
Komunikasi Non Verbal
• Bahasa Tertulis
• Bahasa Tubuh (Body Languange)
KOMUNIKASI NON VERBAL
Bahasa Tulisan
Informasi dalam bentuk poster, leaflet dan slide yang ditayangkan saat penyuluhan
Mempunyai kekuatan untuk mendukung informasi lisan.
Singkat dan jelas sehingga informasinya tidak membingungkan pembaca serta bahasanya disesuaikan dengan kemampuan pembacanya
Bahasa tulisan akan mudah ditangkap oleh penerima
nya bila digambarkan dalam bentuk gambar, tulisan
serta warna yang menarik.
KOMUNIKASI NON VERBAL
Bahasa Tubuh
Gerak/atau bahasa tubuh yang menyiratkan dukungan, kesamaan pandangan atau bahkan sebaliknya yaitu tidak setuju, menolak atau respon kemarahan
Penggunaan bahasa tubuh harus digunakan
secara tepat jangan menimbulkan kesan
menghakimi atau meremehkan lawan bicaranya
PROSES KOMUNIKASI
KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
PENGERTIAN
Proses serentak mengirim dan menerima pesan (proses dua arah)
Berdasarkan reaksi penerima pesan tersebut, si pemberi
pesan merubah intonasi suaranya, bahasa yang mudah
dimengerti dll
Tujuan pesannya bisa dipahami dengan baik oleh penerima pesan
PENGERTIAN
Stephen Covey
• “Komunikasi itu keterampilan paling penting dalam
kehidupan layaknya bernapas”
Sudahkah kita melakukan
komunikasi efektif?
Terkadang kita lebih banyak berbicara
daripada mendengar.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
• Active Listening
• Active Responding
• Probing
• Atributing
• Confronting
• interpreting
Komponen
• Pre-helping Attending
• Responding
• Personalizing
• Initiating
Intervensi
Gunakan Perilaku Nonverbal yang Efektif
Ekspresi rasa senang atau diam namun penuh perhatian seorang konsultan/konselor, dapat
mengkomunikasikan arti memahami terhadap kondisi emosional klien
Komunikasi akan terhambat dengan perilaku nonverbal yang tidak produktif seperti sering menengok jam tangan, dsb Kesepakatan yang bagus
dapat tercapai, >85%
berdasarkan Bahasa Tubuh (Body Language)
Umumnya orang mempercayai persepsi
perilaku nonverbal dibandingkan verbal sebagai
indikasi yang lebih baik dalam memahami pesan yang disampaikan. “ACTION
SPEAK LOUDER THAN WORDS”
PERILAKU NONVERBAL KONSELOR
PERILAKU NONVERBAL KONSELOR
Bagaimana Perilaku Nonverbal Berikut?
Bagaimana Perilaku Nonverbal Berikut?
KOMUNIKASI EFEKTIF
Active Listening
Masalah
1. Tidak mampu mengarahkan perhatian / konsentrasinya.
2. Berhenti untuk mendengarkan bila informasinya tidak menarik
3. Mendengarkan yang dia sukai atau bermanfaat untuk dirinya dalam waktu dekat.
4. Cenderung percaya pada intuisinya berkaitan dengan kredibilitas pembicara, lebih banyak menilai pada bahasa non verbal pembicara dari pada isi pesan yang disampaikan.
5. Lebih tertarik pada pesan yang disampaikan dengan
media elektronik.
KOMUNIKASI EFEKTIF
Active Listening
Tips:
1. Mengingatkan dirinya untuk bersungguh-sungguh mendengarkan lawan bicara secara cermat.
2. Perhatikan kata kunci dari informasi seperti dalam bentuk garis besar apa yang akan dibicarakan, tekanan suara, kecepatan suara, penekanan, kualitas suara dan gerakan tubuh sebagai alat bantu yang dianggap penting
3. Perlu waktu untuk berpikir agar dapat mencerna ucapan pembicara dan mengingatkan dirinya kembali pada pesan pembicara (dilakukan bersamaan sekaligus).
4. Identifikasi apakah bahasa non verbal yang terungkap juga sesuai dengan pesan verbalnya
5. Ada kesempatan untuk memberikan feedback, memverifikasi pesan yang sudah dipahami
KOMUNIKASI EFEKTIF
Active Listening
IDENTIFIKASI 4 PERILAKU MENDENGAR SECARA AKTIF:
1. Kontak mata
Pandang klien anda selama dia berbicara, mulai dari awal dan hentikan secara natural (perhatikan : ada beberapa budaya yang tdk dapat menerima kontak mata)
2. Gerak tubuh penuh perhatian
Tubuh sedikit maju ke depan dengan tenang, postur fleksibel, dan ekspresi wajah yang empati
3. Gaya vocal
Kecepatan bicara, volume, dan intonasi, semuanya menunjukkan perhatian
4. Mengikuti verbal klien
Berikan respon verbal dan non verbal yang sederhana seperti mengangguk (sesekali), “hmm-hmm” atau “ya saya paham/
mengerti”. Respon harus sesui dengan topik yang dibicarakan
KOMUNIKASI EFEKTIF
Active Responding
Probing (menyelidiki)
Open Question (menggali informasi)
“Dapatkah ibu/bapak menceritakan jenis-jenis makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari ?
Closed Question (memperjelas informasi)
“Apakah anda sarapan?” atau “Pernahkah anda menghitung kalori?” pertanyaan ini bisa dijawab dengan ya atau tidak, karena tidak dapat mengeksplorasi klien
Jangan gunakan pertanyaan “Mengapa“ karena terkesan menghakimi sehingga klien defensif
“Mengapa ibu tidak mengikuti rencana ibu untuk makan sebutir jeruk saat pulang kantor dan sampai rumah?” jawabannya bisa “Saya tidak tau”
KOMUNIKASI EFEKTIF
Active Responding
Atributting
Merespon adanya potensi diri klien sehingga dapat diarahkan untuk mencapai keberhasilan perubahan yang diharapkan
Pernyataan Konselor :
”saya tertarik bahwa ibu mencari cara untuk menurunkan kadar kholesterol melalui diet, bisakah diceritakan bagaimana caranya?”
”walaupun kenyataannya bapak memiliki kesibukan, bapak telah melakukan berusaha untuk berolahraga, bisakah diceritakan aktivitas bapak sehari-hari?”
KOMUNIKASI EFEKTIF
Active Responding
Confronting
Saat klien sedang dalam kondisi cemas atau terancam atau pada saat klien menunjukkan sikap tidak menyukai untuk dikonfrontasi)
Satu sisi takut gemuk, disisi lain tidak bisa mengendalikan kebiasaan makanannya
Pasien mempunyai pemikiran yang salah dalam menyelesaikan masalahnya.
Pada saat menggunakan pendekatan ini seorang Ahli Gizi tidak boleh menghakimi klien tetapi menggali pemikiran klien untuk bisa mengungkapkan pemikirannya secara detil.
KOMUNIKASI EFEKTIF
Active Responding
Interpreting
Menolong klien untuk mencapai pemahaman tentang dirinya sebagai dasar untuk melakukan perubahan
Klien : saya sangat kaget ketika tau kadar kolesterol naik menjadi 300. biasanya hanya sekitar 190. Saya rasa sekarang karena menopose menjadi lebih sulit mengontrol diet saya. Saya fikir diet yang saya jalani sudah bagus. Ini benar- benar mengganggu saya
Konselor : kelihatannya ini menjadi masalah buat ibu
Klien : ya. Kalo kami pergi makan dengan kakak ipar, ia selalu pesan steak yang mahal dan bahkan tidak pernah menanyakan salad. Saya tidak tahu kadar kholesterol dia tapi dia sangat semangat. Mungkin ini jawabannya, saya harus kompromi dalam hidup saya
KOMUNIKASI EFEKTIF
Active Responding
Konselor : Ibu berpikir bisa mengatasinya dengan cara melakukan sesuatu agar bisa mengontrol kadar Koleserol
Klien : betul sekali. Saya sudah membaca beberapa makanan yang baik untuk menurunkan kadar cholesterol. Saya makan oatmeal dan minum susu kedelai setiap hari. Satu masalah adalah saya suka kacang-kacangan. Saya beli choclate chips dan dicampur dengan kacang2an supaya lebih enak, tapi saya jadi stress, karena saya makan banyak banget. Saya harus menghentikan hal itu.
Konselor : anda mencari cara untuk menghentikan makan chips dan kacang2an ya
Klien : Tidak juga sih. Saya mencari cara untuk mengakhiri makan chips yang tidak terkontrol. Tapi jika saya tidak berhasil. Saya harus stop membeli chips dan kacang2an
Statemen terakhir konselor dapat mengetahui keingian klien tapi tidak memperlihatkan sebuah masalah. Konselor dapat meneruskan dengan self – exploration yang mendalam.
KOMUNIKASI
KELOMPOK
TATALAKSANA KOMUNIKASI KELOMPOK
Membangun hubungan dengan kelompok Menyampaikan isi pesan
Mengendalikan situasi dan kondisi Pengendalian audience
Evaluasi komunikasi kelompok
Membuat Kesimpulan
Komunikasi Kelompok
Membangun hubungan dalam kelompok
• Introduction (mengawali penyuluhan), memperkenalkan dirinya
• Menunjukkan kredibilitasnya sebagai pembicara
• Mengaitkan pengalaman diri berkaitan dgn situasi yang dihadapi audiens
• Menjelaskan garis besar apa yang akan disampaikan
dan tujuan yang diharapkan.
Komunikasi Kelompok
Menyampaikan Isi Pesan
• Audien sepenuhnya akan paham tentang informasi yang disampaikan. Tidak hanya pesan diberikan secara jelas dan ringkas
• Gunakan bantuan media visual, hand-out yang tepat
• Melibatkan partisipasi aktif audiense
• Membangun hubungan antara penyuluh dengan audience sehingga peduli terhadap adanya tantangan atau pertanyaan dari audien.
• Pada tahap akhir penyampaian isi pesan penyuluhan, penyuluh
perlu menyimpulkan dengan berbagai cara.
Komunikasi Kelompok
Situasi dan Kondisi
• Jarak antara pembicara dengan audiense harus dijaga agar ada kedekatan termasuk ruangan dan penggunaan podium untuk penyuluhan.
• Pengaturan suara penyuluh juga perlu diperhatikan
diantaranya nada suara, lemah kerasnya suara dan kecepatan
suara perlu disesuaikan dengan jumlah audience, situasi
ruangan dsb.
Komunikasi Kelompok
Pengendalian Audience
Seorang pembicara perlu mengendalikan gerakan tubuhnya sehingga tidak mengganggu konsentrasi audience dan memusatkan perhatian audience hanya pada isi penyuluhan.
Audience menunjukkan sikap kurang perhatian seperti ngobrol dengan audiens lainnya, mengantuk atau mengalihkan perhatiannya
dengan membuka handphone dsb.
Pembicara perlu mempunyai keterampilan untuk mengatasinya seperti misalnya, diam sejenak agar
ada jeda saat dirasakan perhatian audience mulai
berkurang.
Komunikasi Kelompok
Evaluasi Komunikasi Kelompok
• Dengan memberikan kesempatan bagi audien untuk bertanya.
Apabila audien tidak menunjukkan respon untuk bertanya, pembicara dapat mengajukan pertanyaan sedemikian rupa tanpa menyebabkan audience merasa dinilai atau dicari kelemahannya.
• Cara evaluasi yang mungkin akan menarik partisipasi
audience bila diberikan dalam bentuk kuis berhadiah,
sehingga audience berlomba-lomba untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan pembicara.
PRAKTIK KOMUNIKASI KELOMPOK DALAM EDUKASI GIZI
• Kontak mata dan senyum
• Suara :
– Volume atau kekerasan suara – Kecepatan bicara dan artikulasi
– Tinggi rendahnya nada suara / intonasi
• Bahasa Tubuh
– Tubuh presentan harus tampak oleh semua audien – Dengan mudah dapat mengontrol alat bantu
– Secara bergantian mendekati audiens
• Mengendalikan kebiasaan :
– Hilangkan kebiasaan menggerak-gerakkan anggota tubuh yang tak disengaja/
tanpa sadar
– Gerakan tangan yang berlebihan