“PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA”
(Studi Eksperimen Pada Kelas XI Semester 2 Mata Pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Majalaya)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Departemen Pendidikan Geografi
Oleh :
Ade Rahmat Sukmana 0705592
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
“PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA”
(Studi Eksperimen Pada Kelas XI Semester 2 Mata Pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Majalaya)
Oleh
Ade Rahmat Sukmana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial
© Ade Rahmat Sukmana 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
“PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA”
(Studi Eksperimen Pada Kelas XI Semester 2 Mata Pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Majalaya)
Ade Rahmat Sukmana
0705592
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING I
Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd NIP. 1962030419780422001
PEMBIMBING II
Drs. Asep Mulyadi, M.Pd NIP. 196209021990011001
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Geografi
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen Pada Kelas XI Semester 2 Mata Pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Majalaya)
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh salah satu model pembelajaran yang diyakini dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu model pembelajaran berbasis proyek (project based learning). Model pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dimana inti pembelajarannya adalah sebuah pengerjaan proyek atau kegiatan. Salah satu manfaat dari model pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik adalah meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi sehingga dapat mencapai hasil belajar yang tinggi. Untuk itu penulis tertarik mencoba melakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) pada mata pelajaran geografi di kelas XI SMA Negeri 1 Majalaya karena di sekolah tersebut belum pernah diterapkan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain eksperimen post-test only control design. Subjek penelitian terdiri atas XI IIS 4 sebagai kelas eksperimen yang menerima perlakuan (treatment) yaitu model pembelajaran berbasis proyek dan kelas XI IIS 2 sebagai kelas kontrol yang tidak menerima perlakuan (treatment). Variabel dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) dan hasil belajar siswa. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, penilaian presentasi dan penilaian produk, sedangkan analisis datanya menggunakan uji normalitas Chi Kuadrat, uji homogenitas dengan Uji F dan uji hipotesis dengan uji t.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) hasil belajar siswa kelas eksperimen pada perlakuan pertama yaitu dari 39 siswa, 26 orang atau sekitar 66,7% telah mencapai nilai ketuntasan minimal, sedangkan pada perlakuan kedua, jumlah siswa yang mencapai batas ketuntasan nilai sebanyak 32 orang atau 82,1%. (2) hasil belajar siswa kelas kontrol pada perlakuan pertama yaitu dari 39 siswa, 25 orang atau sekitar 64,2% telah mencapai nilai ketuntasan minimal, sedangkan pada perlakuan kedua, jumlah siswa yang mencapai batas ketuntasan nilai sebanyak 23 orang atau 58,8% . (3) pada perlakuan pertama, tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan H0 diterima dan H1 ditolak, sedangkan pada perlakuan kedua terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan H1 diterima dan H0 ditolak.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yaitu dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
(Experimental Study of Grade XI Semester II on Geography Subject in SMA Negeri 1 Majalaya) ABSTRACT
The research was distributed by one of the learning models are believed to be able to improve student learning outcomes i.e., project-based learning model. For that the author is interested in trying to do research by implementing a model project-based learning on the subjects of geography in class XI SMA Negeri Majalaya 1 because the school had not applied the model project based learning.
The methods used in this research is a method of experimental design experiments with post-test only control design. The subject consists of IIS 4 XI as the experimental class received the treatment of project based learning model and Class XI IIS 2 controls who did not receive treatment. The variable in this study is a project based learning model and student learning outcomes. The instrument used in this research is the assessment test, presentation and assessment of product, while its data analysis using Quadratic Chi normality test, test its homogeneity Test with F and test the hypothesis test with t.
The research results showed that: (1) the results of the experimental class students learn on the first treatment of 39 students, 26 people or about 66,7% reach the limit KKM, where as in the second treatment, the number of students who reach the limit KKM as many as 32 people or 82,1%. (2) learning outcomes grade control on the first treatment of 39 students, 25 persons or about 64,2% has reached the KKM, whereas in the second treatment, the number of students who reach the limit KKM as many as 23 people or 58,8%. (3) on the first treatment, there was no significant difference with respect to student learning outcomes in the classroom experiment and control with class H0 and H1 accepted rejected,
whereas in the second treatment, there is a significant difference to the results of student learning in the classroom experiment and the control class with the H1 is accepted and H0 is rejected. Based on these data
it can be concluded that the model project-based learning effect on student learning outcomes which can improve student learning outcomes.
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
D. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) ……… 19
1. Definisi Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) …… 19
2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) ……… 20
3. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) …… 21
4. Manfaat Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) ………….. 22
5. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)… 23 6. Strategi Dalam Mendesain suatu Proyek ……… 25
E. Model Pembelajaran Ekspositori ………. 26
1. Definisi Pembelajaran Ekspositori ……….... 26
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
3. Prinsip Pembelajaran Ekspositori ……….. 27
4. Manfaat Pembelajaran Ekspositori ……… 28
5. Langkah-langkah Pembelajaran Ekspositori ………. 28
F. Hasil Belajar ……… 29
1. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen ……….. 41
2. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Kelas Kontrol ……… 43
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
a. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Pada Treatment ke-1 ……… 63
b. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Pada Treatment ke-2 ……… 64
2. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol ………... 66
a. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Pada Treatment ke-1 ………….. 66
b. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Pada Treatment ke-2 ………….. 67
C. Analisis Data ………... 68
1. Uji Normalitas ……… 69
a. Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Pada Treatment ke-1 ……… 70
b. Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Pada Treatment ke-1 ……… 71
c. Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Pada Treatment ke-2 ………. 72
d. Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Pada Treatment ke-2 ……… 73
2. Uji Homogenitas ………. 74
3. Uji Hipotesis ……… 75
a. Uji Hipotesis Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada Treatment ke-1 ………. 75
b. Uji Hipotesis Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada Treatment ke-2 ………. 77
D. Pembahasan ………. 79
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ……….. 83
B. Rekomendasi ……… 84
DAFTAR PUSTAKA ……….... 86
1 Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1
ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut Sagala (2005, hlm. 3), “pendidikan adalah proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup sendiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada”.
Secara umum, pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan Bangsa yang
tercantum dalam rumusan tujuan Pendidikan Nasional berdasarkan UU No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu :
“Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”
Pemerintah Indonesia sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional tersebut mulai dari peningkatan kualitas pendidikan seperti
sarana prasarana yang mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah hingga
menyempurnakan perangkat-perangkat pembelajaran. Salah satu perangkat pendidikan
yang sering mengalami proses penyempurnaan adalah kurikulum. Kurikulum merupakan
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada
peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Kurikulum terbaru yang sedang diterapkan pemerintah di berbagai sekolah adalah
kurikulum 2013. Kurikulum 2013 diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sesuai dengan Permendikbud No 81 A
Tahun 2013 Lampiran IV menjelaskan bahwa proses pembelajaran di sekolah yang
menggunakan Kurikulum 2013 harus menggunakan pendekatan saintifik (scientific
approach) yaitu pendekatan pembelajaran di mana siswa mendapatkan pengetahuannya
berdasarkan cara kerja ilmiah. Melalui pendekatan saintifik ini siswa tidak hanya
mendapatkan ilmu pengetahuan (knowledge) semata tetapi juga akan mendapatkan
keterampilan dan sikap-sikap yang dibutuhkan dalam kehidupannya kelak. Salah satu ciri
pendekatan saintifik adalah dimuatnya 5M, yaitu : (1) Mengamati; (2) Menanya; (3)
Mengumpulkan informasi; (4) Mengasosiasi; dan (5) Mengkomunikasikan. Penggantian
kurikulum ini bertujuan agar kualitas pendidikan yang ada di Indonesia mengalami
perkembangan dan peningkatan karena dengan adanya peningkatan kualitas pendidikan
maka diharapkan tercapainya tujuan pendidikan nasional yang telah dijelaskan di atas
yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya.
Perubahan kurikulum yang telah dijelaskan di atas tentu saja memiliki implikasi
terhadap kegiatan belajar mengajar di sekolah. Apabila sebelumnya kegiatan belajar
mengajar disekolah umumnya masih menggunakan metode konvensional dimana
pembelajaran masih terpusat di guru (teacher centered) maka dengan adanya perubahan
kurikulum ini diharapkan pembelajaran menjadi terpusat di siswa (student centered).
Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru di kelas adalah
sebuah interaksi yang bernilai pendidikan karena didalamnya terdapat interaksi edukatif
antara guru dan anak didik, ketika guru menyampaikan bahan pelajaran kepada anak
didik di kelas. Namun, apabila kegiatan tersebut didalam penyampaian materi
menggunakan strategi atau metode pembelajaran yang kurang tepat, maka siswa akan
merasa bosan atau bahkan merasa malas untuk mengikuti kegiatan tersebut yang pada
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
menunjang proses pembelajaran tersebut, maka dibutuhkan komponen pembelajaran.
Menurut Sudjana (1989, hlm. 37), yang termasuk dalam komponen pembelajaran adalah
tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian. Sejalan dengan pendapat tersebut, definisi
lain juga menyebutkan komponen-komponen pembelajaran yang terdiri atas tujuan,
bahan, media, strategi, dan evaluasi pembelajaran.
Didalam kegiatan belajar mengajar di sekolah yang telah menggunakan
Kurikulum 2013, para guru dianjurkan menggunakan model pembelajaran yang tepat.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, model
pembelajaran yang diutamakan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model
pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based Learning), model pembelajaran penemuan
(Discovery Learning), model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dan
model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning).
Model-model pembelajaran tersebut pada dasarnya menekankan kegiatan belajar
mengajar yang terpusat pada siswa (student centered) dan menggunakan pendekatan
saintifik (scientific approach) yang diyakini dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik
dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. Hal ini sejalan dengan pendapat
Hosnan (2014, hlm. 36-37) bahwa pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik
bertujuan:
1) meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa,
2) membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik,
3) menciptakan kondisi pembelajaran di mana siswa merasa bahwa belajar itu merupakaan suatu kebutuhan,
4) memperoleh hasil belajar yang tinggi,
5) melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah,
6) mengembangkan karakter siswa.
Pada umumnya, dalam menyampaikan materi para guru masih sering
menggunakan model pembelajaran konvensional seperti pembelajaran ekspositori yang
membuat para siswa tidak bersemangat dan tidak termotivasi dalam belajar. Kondisi ini
sekolah-Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
sekolah. Model pembelajaran seperti ekspositori memiliki pendekatan pembelajaran yang
terpusat di guru (teacher centered approach) sehingga siswa seringkali jenuh karena
secara tidak langsung pembelajaran tersebut hanya membuat siswa menjadi tidak aktif
yang tentu saja akan berimbas pada hasil belajar siswa itu sendiri. Hal ini sejalan dengan
apa yang dikemukakan oleh Maryani (2009, hlm. 30) bahwa pada umumnya terdapat
beberapa hal yang menjadi alasan mengapa pembelajaran geografi menjadi tidak
menarik, yaitu :
1) Pelajaran geografi seringkali terjebak pada aspek kognitif tingkat rendah yaitu menghafal nama-nama tempat, sungai dan gunung, atau sejumlah fakta lainnya,
2) Ilmu geografi seringkali dikaitkan dengan ilmu yang hanya membuat peta, 3) Geografi hanya menggambarkan tentang perjalanan-perjalanan manusia di
permukaan bumi,
4) Proses pembelajaran ilmu geografi bersifat verbal, kurang melibatkan fakta-fakta aktual, tidak menggunakan media konkrit dan teknologi mutakhir,
5) Kurang aplikabel dalam memecahkan masalah-masalah yang berkembang saat ini
Oleh karena itu, dalam situasi seperti ini, guru memiliki peran yang sangat
penting dalam membantu memecahkan masalah ini. Guru harus terus berusaha agar minat
dan motivasi siswa semakin meningkat sehingga hasil belajar mereka pun memuaskan.
Tilbury dalam Sumarmi (2012, hlm. 6) mengungkapkan bahwa minat, motivasi dan
prestasi/hasil belajar siswa akan meningkat secara signifikan pada saat :
1) Mereka diberi kesempatan untuk mengemukakan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang apa yang ingin diketahui dari topik yang sedang dibahas. 2) Mereka dibantu untuk mencari jawaban atas permasalahan yang muncul. 3) Mereka dibantu untuk membangun keterkaitan antara informasi (pengetahuan)
baru dengan pengalaman (pengetahuan lain) yang telah mereka miliki atau mereka kuasai.
4) Mereka diajarkan bagaimana mereka mempelajari konsep, dan bagaimana konsep tersebut dapat dipergunakan diluar kelas.
5) Mereka diperkenankan untuk bekerja secara bersama-sama.
Salah satu model pembelajaran yang bisa diterapkan pada mata pelajaran
Geografi adalah model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). Menurut
Sumaatmadja (1996, hlm. 20), hakekat pembelajaran geografi adalah pembelajaran
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
alam dan kehidupan umat manusia dengan variasi kewilayahannya. Oleh karena itu,
geografi tidak akan cukup apabila dipelajari dengan hanya menggunakan metode
pembelajaran ekspositori atau ceramah, akan tetapi diperlukan sebuah metode
pembelajaran yang dapat membuat siswa mengerti dan paham dengan apa yang
dipelajarinya serta dapat mengaplikasikannya di kehidupan nyata. Hal ini sejalan dengan
salah satu manfaat dari model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning)
yaitu membuat peserta didik akan lebih aktif dalam pembelajaran serta melibatkan
peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukan pengetahuan yang
dimiliki, kemudian mengimplementasikan dengan dunia nyata (Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan). Selain itu, menurut Tinsley dalam Sumarmi (2012, hlm 176),
penggunaan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) juga memiliki
beberapa manfaat yaitu meningkatkan keterampilan kerja lapangan, kerja laboratorium,
kemampuan menganalisis sebuah masalah, mengorganisasi data, membuat presentasi,
dan yang paling penting model pembelajaran ini juga berpengaruh terhadap perubahan
tingkah laku siswa sebagai hasil dari belajar siswa setelah menggunakan pembelajaran
model berbasis proyek. Perubahan tingkah laku tersebut terbagi dalam tiga ranah (aspek)
yaitu aspek kognitif, aspek afektif serta aspek psikomotor.
Lebih mendalam lagi, model pembelajaran berbasis proyek (project based
learning) menurut Moursund dalam Wena (2013, hlm. 147). memiliki beberapa manfaat,
diantaranya adalah :
1) Increased Motivation. Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa, terbukti dari beberapa laporan penelitian tentang pembelajaran berbasis proyek yang menyatakan bahwa siswa sangat tekun, berusaha keras untuk menyelesaikan proyek, siswa merasa lebih bergairah dalam pembelajaran, dan keterlambatan dalam kehadiran sangat berkurang. 2) Increased problem-solving ability. Beberapa sumber mendeskripsikan bahwa
lingkungan belajar pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, membuat siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan proyek-proyek yang bersifat kompleks.
3) Improved library research skills. Karena pembelajaran berbasis proyek
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
4) Increased collaboration. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan siswa mengembangkan dan mempraktikan keterampilan komunikasi. Kelompok kerja kooperatif, evaluasi siswa, pertukaran informasi
online adalah aspek-aspek kolaboratif dari sebuah proyek.
5) Increased resource-management skills. Pembelajaran berbasis proyek yang
diimplementasikan secara baik memberikan kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas
Secara teoritis dan konseptual, pembelajaran berbasis proyek juga didukung oleh
teori aktivitas (Hung dan Wong dalam Wena 2013, hlm. 148). Masih dalam Wena (2013,
hlm. 148), teori aktivitas ini menyatakan bahwa struktur dasar suatu kegiatan terdiri atas :
(a) tujuan yang ingin dicapai, (b) subjek yang berada dalam konteks, (c) alat-alat, dan (e)
peraturan kerja dan pembagian tugas. Selain teori tersebut, pembelajaran inipun didukung
oleh teori belajar konstruktivistik, yang bersandar pada ide bahwa siswa membangun
pengetahuannya sendiri di dalam konteks pengalamannya sendiri. Lebih mendalam lagi,
Sumarmi menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis proyek (project based learning)
didasari oleh teori-teori dari para ahli, seperti : teori leraning by doing dari John Dewey,
teori pengalaman belajar dari Vygotsky, teori pembelajaran kontekstual dari Brown dan
Lave, serta teori bagaimana membuat lingkungan belajar yang efektif dari Brus dan Saye
(Wena, 2013, hlm. 172).
Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) pada hakekatnya
memiliki kesamaan tujuan pembelajaran seperti pembelajaran berbasis masalah,
pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based Learning), model pembelajaran penemuan
(Discovery Learning), maupun model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) karena model-model pembelajaran tersebut bercirikan pendekatan siswa
sebagai pusat kegiatan belajar mengajar (student centered approach). Namun
pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) memiliki keunggulan lebih, yaitu
selain siswa diarahkan dalam membangun pengetahuannya sendiri dan menghubungkan
dengan pengetahuan yang telah mereka miliki, siswa juga di tuntut untuk menghasilkan
sebuah produk sebagai hasil akhir dari pembelajaran ini. Proses inilah yang menjadi
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
hingga tingkat yang paling tinggi, pembelajaran ini juga dapat meningkatkan aspek
afektif dan psikomotor yang lebih tinggi dibanding model pembelajaran lain.
Berdasarkan hasil penelitian Grand (2005 dalam Sumarmi 2012, hlm. 172), pembelajaran
berbasis proyek ini dapat mengembangkan multiple intelligences, meningkatkan sistem
pengetahuan, domain pengetahuan, dan metakognisi pengetahuan. Metakognisi ini
meliputi proses memilih, mencari, bertanya, membagi, menyusun hipotesis, dan proses
pembuatan keputusan.
Berangkat dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui sejauhmana
keunggulan dan keberhasilan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based
Learning) dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini akan sangat penting didalam
menambah informasi bagi peneliti pada khususnya maupun bagi para guru dalam
memilih dan menerapkan model pembelajaran tersebut pada kegiatan belajar mengajar di
sekolah untuk keberhasilan baik itu proses maupun hasil belajar siswa. Adapun judul
dari penelitian yang penulis lakukan adalah: “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Terhadap Hasil Belajar Siswa”. (Studi Eksperimen Pada Kelas XI Semester 2 Mata Pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Majalaya).
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Majalaya karena berdasarkan studi
observasi di sekolah tersebut dan wawancara dengan guru geografi di sekolah tersebut,
meskipun di sekolah tersebut sudah diterapkan Kurikulum 2013, namun kegiatan belajar
mengajar di sekolah tersebut banyak yang belum menggunakan pembelajaran yang
bersifat saintifik seperti pembelajaran berbasis proyek (project based learning). Pada
umumnya pembelajaran di sekolah tersebut masih di dominasi oleh pembelajaran secara
konvensional yaitu pembelajaran ekspositori dengan metode ceramah. Oleh karena itu,
hal ini berdampak terhadap minat dan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar untuk mata pelajaran geografi sehingga berdampak juga terhadap hasil belajar
siswa.
B. Identifikasi Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka permasalahan yang dapat
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
1. Motivasi dan kreativitas siswa dalam pembelajaran geografi masih rendah.
2. Model pembelajaran ekspositori masih menjadi pilihan utama para guru dalam
pembelajaran geografi.
3. Hasil belajar peserta didik masih rendah.
4. Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) belum di terapkan di
SMA Negeri 1 Majalaya.
Peneliti membatasi masalah dalam penelitian tindakan ini untuk mengantisipasi
terjadi penyimpangan terhadap fokus kajian. Batasan masalah dalam penelitian tindakan
ini adalah pengaruh model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning)
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi di kelas XI SMA Negeri 1
Majalaya.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah yang
akan dibahas dan diteliti, yaitu :
1. Bagaimana hasil belajar di kelas eksperimen setelah menerima perlakuan (treatment)
pembelajaran berbasis proyek (project based learning)?
2. Bagaimana hasil belajar di kelas kontrol setelah pembelajaran yang tidak menerima
perlakuan (treatment) pembelajaran berbasis proyek (project based learning)?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen yang
menerima perlakuan (treatment) pembelajaran berbasis proyek (project based
learning) dengan kelas kontrol yang tidak menerima perlakuan (treatment)
pembelajaran berbasis proyek (project based learning)?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan acuan yang dapat menentukan arah dari segala
tindakan atau aktivitas, dengan maksud agar tindakan-tindakan yang akan kita lakukan
dapat tercapai. Oleh karena itu, penulis mencoba mengemukakan tujuan penelitian yang
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
1. Untuk menganalisis hasil belajar di kelas eksperimen yang menerima perlakuan
(treatment) pembelajaran berbasis proyek (project based learning).
2. Untuk menganalisis hasil belajar di kelas kontrol yang tidak menerima perlakuan
(treatment) pembelajaran berbasis proyek (project based learning)?
3. Untuk menganalisis perbedaan antara hasil belajar siswa di kelas eksperimen dengan
di kelas kontrol.
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, maka hasil penelitian ini
di harapkan agar dapat memberikan masukan dan kontribusi pikiran bagi pihak-pihak
yang terkait. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan serta pengalaman dalam hal pembelajaran menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dan juga diharapkan dapat
dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut mengenai hal yang sama dengan lebih
mendalam dikemudian hari. Disamping itu, peneliti akan memperoleh pengalaman
berfikir dalam memecahkan persoalan pendidikan dan pengajaran.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan judul penelitian, penulis
memberikan penjelasan dari masing-masing konsep yang sesuai dengan variabel
penelitian, yaitu sebagai berikut :
1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalah sebuah
model pembelajaran yang menggunakan proyek (kegiatan) sebagai inti pembelajaran.
Dalam kegiatan ini, siswa melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, dan sintesis
informasi untuk memperoleh berbagai hasil belajar (pengetahuan, keterampilan, dan
sikap).
Menurut Thomas, dkk (1999) dalam Wena (2010, hlm. 144) disebutkan bahwa
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja
proyek. Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan
dan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk
merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi,
serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja mandiri.
2. Model Pembelajaran ekspositori
Pembelajaran ekspositori adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dalam
kegiatan belajar mengejarnya lebih ditekankan kepada penyampaian materi secara verbal
dari seorang guru kepada murid dengan maksud agar peserta didik dapat menguasai
materi secara optimal. Karena itulah model pembelajaran ini sering juga disebut dengan
metode ceramah atau”chalk and talk”.
Pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang
berorientasi kepada pendidik (teacher centered approach) karena dalam pembelajaran
ini, pendidik memegang peran yang sangat dominan.
3. Hasil Belajar
Belajar merupakan proses yang kompleks, sejalan dengan itu hasil belajar siswa
dipengaruhi oleh faktor kemampuan yang dimiliki siswa, faktor motivasi belajar, minat
dan perhatian, sikap dan kebisaaan belajar, ketekunan, kondisi social ekonomi, faktor
fisik dan psikis serta kualitas pengajaran. Menurut Sudjana (2005: 5), hasil belajar adalah
perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses
belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup
bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar siswa yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah hasil penilaian tes, penilaian presentasi dan penilaian produk.
4. Kelas Eksperimen
Kelas eksperimen adalah suatu kelompok yang dikenakan perlakuan (treatment)
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
menggunakan model tersebut, peneliti mengambil kelas XI IIS 4 sebagai kelas
eksperimen.
5. Kelas Kontrol
Kelas kontrol adalah suatu kelompok yang tidak dikenakan perlakuan (treatment)
seperti yang dikenakan kepada kelompok eksperimen, akan tetapi kelompok kontrol
menggunakan pembelajaran yang seperti bisaanya dalam kegiatan belajar mengajar
sehari-hari yaitu pembelajaran ekspositori dengan metode ceramah. Dalam menggunakan
model tersebut, peneliti mengambil kelas XI IIS 2 sebagai kelas kontrol.
G. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi skripsi ini berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap
bab dan bagian bab yaitu, sebagai berikut ini :
1. Bab I Pendahuluan
Bab I skripsi ini membahas uraian tentang latar belakang penelitian,
penelitian ini berdasarkan data-data, fakta-fakta, sumber referensi dan permasalahan
yang terjadi yaitu mengenai masih rendahnya hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran geografi. Identifikasi masalah penelitian, dalam penelitian ini terdapat
beberapa masalah yang dapat diidentifikasi sehingga peneliti dapat menentukan
batasan masalah dengan fokus kajian pengaruh model pembelajaran berbasis proyek
terhadap hasil belajar siswa. Rumusan masalah, dalam penelitian ini terdapat tiga
rumusan masalah yang pada intinya terfokus kepada bagaimana hasil belajar siswa
dan pengaruh model pembelajaran berbasis proyek. Tujuan penelitian, menjelaskan
tentang tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini berdasarkan poin-poin yang
teradapat dalam rumusan masalah. Manfaat penelitian, dalam penelitian init erdiri
dari manfaat teoritis dan manfaat praktis. Struktur organisasi skripsi, berisi rincian
tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab.
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Bab II dalam penelitian ini berisi uraian tentang ; Kajian Pustaka, membahas
mengenai teori-teori yang relevan yang memperkuat dalam penelitian ini, yang berisi
konsep-konsep sebagai berikut ; belajar dan pembelajaran, model pembelajaran
berbasis proyek, model pembelajaran ekspositori, serta hasil belajar. Hipotesis
tindakan, berupa jawaban sementara terhadap masalah yang terdapat dalam penelitian
eksperimen ini.
3. Bab III Metode Penelitian
Bab III dalam penelitian eksperimen ini memaparkan setting penelitian, aspek
yang dikaji, metode penelitian, penjelasan istilah, instrumen penelitian, pengujian
instrumen, pengumpulan data dan analisis data.
4. Bab IV Hasil dan Pembahasan
Pada Bab IV, memaparkan dan menguraikan mengenai hasil belajar siswa
dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek serta bagaimana
pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.
5. Bab V Kesimpulan dan Saran
Membahas penjelasan secara singkat mengenai hasil dari penelitian dan
rekomendasi untuk penelitian berikutnya.
6. Daftar Pustaka
Berisi mengenai semua sumber tertulis yang relevan dalam penelitian ini
berupa buku, jurnal, artikel, dan sumber-sumber lain. Dalam penulisan daftar pustaka
ini mengunkan sistem penulisan Harvard berdasarkan pedoman penulisan karya
ilmiah UPI tahun 2013.
7. Lampiran-Lampiran
Berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian ini, setiap lampiran
diberi nomor urut sesuai dengan urutan penggunaannya dan diberi judul untuk
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode ialah cara yang sistematis yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan.
Secara umum penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data
yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu
(Sukmadinata, 2013, hlm. 5).
Menurut Hasan dalam Megandari (2009, hlm. 41) :
“Penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu masalah dengan perlakuan tertentu (seperti memeriksa, mengusut, menelaah dan mempelajari secara cermat dan sungguh-sungguh) sehingga diperoleh sesuatu (seperti mencapai kebenaran, memperoleh jawaban atas masalah pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya)”.
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014, hlm. 2). Sedangkan menurut
Sukmadinata (2013, hlm. 52) “metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan
pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan
filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi”.
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk
mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis proyek (project based learning)
terhadap hasil belajar siswa, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 72), metode penelitian eksperimen
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Penelitian eksperimen (experimental research) merupakan pendekatan penelitian
kuantitatif yang paling penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk menguji
hubungan sebab-akibat. Penelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian yang
cukup khas. Kekhasan tersebut diperlihatkan oleh dua hal, pertama penelitian eksperimen
menguji secara langsung pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain, kedua menguji
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki ada tidaknya
hubungan sebab-akibat serta seberapa besar pengaruh sebab-akibat itu tersebut dengan
cara membandingkan hasil belajar antara kelompok eksperimen yang diberi perlakuan
dengan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan.
B. Desain Eksperimen
Desain eksperimen dalam penelitian ini adalah desain eksperimen
sungguh-sungguh (True Experimental Design). True Experimental Design adalah desain penelitian
eksperimen dengan validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) yang
tinggi. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 75), hal ini dikarenakan dalam desain penelitian ini
semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen dapat dikontrol oleh
peneliti.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk Post-test Only Control
Design. Dalam desain ini, terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara
random. Kelompok yang pertama diberi perlakuan (treatment) yang dalam penelitian ini
perlakuannya berupa pembelajaran berbasis proyek (project based learning) yang
selanjutnya kelompok ini disebut dengan kelompok eksperimen. Kelompok yang kedua
tidak diberikan perlakuan seperti kelompok eksperimen yang selanjutnya kelompok ini
disebut dengan kelompok kontrol. Setelah diberi perlakuan, kedua kelompok ini
kemudian diberikan tes akhir (post-test) untuk mengetahui pengaruh dari pemberian
perlakuan dalam penelitian ini (O). Bentuk desain penelitian ini dapat dilihat dalam tabel
3.1
Tabel 3.1. Post-test Only Control Design
Kelompok Treatment Post-test
Kelompok Eksperimen X OE
Kelompok Kontrol OK
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
X : Perlakukan (treatment) terhadap kelompok eksperimen yaitu
penggunaan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based
Learning)
OE : Hasil Post-test kelompok eksperimen
OK : Hasil Post-test kelompok kontrol
Data Nilai UAS Kelas XI IIS Semester 1
Tahun Pelajaran 2014-2015 SMA Negeri 1 Majalaya
No Kelas Jumlah
Sumber: Dokumentasi Sekolah SMA Negeri 1 Majalaya
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2013,
hlm. 174). Sehingga dalam penelitian ini sampel yang digunakan tidak menggunakan
semua siswa sebagai sampel karena akan sangat tidak efektif jika semua diberi
perlakuan yang sama yaitu menerapkan model pembelajaran berbasis proyek
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Pada penelitian ini, proses pengambilan sampel dilakukan dengan cara
purposive random sampling, sampel diambil karena berdasarkan suatu tujuan,
sedangkan proses pengambilan sampelnya diambil secara acak dengan pertimbangan
nilai rata-rata serta persentase pencapaian KKM kedua kelas tersebut hampir sama.
Hal ini dilakukan agar kedua sampel tersebut dianggap homogen secara akademis.
Berdasarkan tabel di atas, maka sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IIS 2 dan
kelas XI IIS 4 dimana kelas XI IIS 2 sebagai kelas kontrol dan kelas XI IIS 4 sebagai
kelas eksperimen.
D. Variabel Penelitian
Menurut F.N. Kerlinger dalam Arikunto (2013, hlm. 159), “variabel adalah sebuah konsep”. Menurut Sutrisno Hadi masih dalam Arikunto (2013, hlm. 159) “variabel adalah gejala yang bervariasi”. Sedangkan menurut Sugiyono (2014, hlm. 38), “variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati”. Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa variabel
adalah ciri dari sebuah objek atau gejala yang bervariasi dan menjadi fokus dalam
sebuah penelitian.
Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel, yaitu variabel bebas
(variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen).
1. Variabel bebas (variabel independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab adanya perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,
2013, hlm. 39). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah model
pembelajaran berbasis proyek (project based learning) yang digunakan pada
kelompok eksperimen.
2. Variabel terikat (variabel dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini yang
menjadi variabel terikatnya adalah hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan
yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pembelajaran, baik dalam segi
kognitif, afektif maupun psikomotor.
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu E. Prosedur Penelitian
Studi Pendahuluan
Identifikasi Masalah
Membuat Instrumen
Perlakuan Instrumen Uji instrumen
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Pembelajaran Ekspositori
Post-test Post-test
Pembelajaran Berbasis Proyek
Analisis Data
Pembahasan
Kesimpulan
Variabel X
M odel Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning)
Variabel Y
Hasil belajar
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2. Alur proses penelitian
Untuk lebih rincinya dapat di uraikan sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan
1. Penetapan lokasi dan sampel penelitian.
2. Studi pendahuluan untuk melihat pembelajaran di kelas yang biasa
dilaksanakan.
3. Perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian dan manfaat yang ingin
dicapai dari penelitian yang dilakukan.
4. Studi literatur mengenai model pembelajaran berbasis proyek (Project
Based Learning)
5. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
6. Menyusun instrumen penelitian, judgement instrumen penelitian,
revisi/perbaikan instrumen.
7. Melakukan uji coba instrumen dan menganalisis hasil uji coba instrumen
yang meliputi tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas dan reliabilitas.
b. Tahap Pelaksanaan
1. Melaksanakan perlakuan (treatment) pembelajaran dengan model
pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) di kelas
eksperimen dan pembelajaran ekspositori di kelas kontrol, dengan diawasi
oleh observer yang menilai bagaimana proses pembelajaran tersebut.
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
c. Tahap Evaluasi Hasil
1. Mengolah data hasil post-test dan pedoman observasi hasil belajar siswa.
2. Menganalisis dan membahas temuan hasil penelitian.
3. Menarik kesimpulan dan saran.
F. Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen
Adapun langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek (project based learning)
di kelas eksperimen sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
1) Pada akhir pertemuan pertama, guru memberikan tugas kepada setiap
kelompok untuk mencari data monografi di setiap desa yang sudah
ditentukan sebelumnya.
2) Guru menyiapkan instrumen penilaian hasil belajar, yaitu soal post test,
rubrik penilaian presentasi, dan rubrik penilaian produk (power point)
b. Tahap Pelaksanaan
1) Pendahuluan
a) Apresiasi
- Guru membuka pelajaran dengan membaca Basmallah
- Guru mengecek kehadiran peserta didik
- Guru menanyakan kabar peserta didik dengan fokus pada mereka
yang tidak datang dan/atau yang pada pertemuan sebelumnya
tidak datang.
b) Motivasi
- Guru memberikan pemahaman tentang pentingnya mempelajari
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
- Guru mengulas kembali materi yang telah dipelajari serta
menanyakan tentang tugas yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya
- Guru meminta siswa untuk berkumpul kembali dengan kelompok
masing- masing yang telah ditentukan sebelumnya
2) Kegiatan Inti
a) Peserta didik mengamati dan menganalisis data monografi suatu
daerah/desa yang telah didapatkan oleh masing- masing kelompok.
b) Setelah mengamati dan menganalisis data monografi tersebut, setiap
kelompok diberikan kesempatan untuk bertanya kepada guru apabila
ada yang masih kurang di mengerti dari data monografi tersebut.
(Start With Essential Question)
c) Setiap kelompok diminta untuk menemukan dan mengumpulkan
data/informasi materi yang berhubungan dengan cara mengolah data
monografi tersebut dari buku paket dan internet kemudian guru
bersama peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas
dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain
menentukan timeline dan deadline penyelesaian proyek. (Design a
Plan for the Project and Create a Schedule)
d) Guru membimbing setiap kelompok untuk berdiskusi dan
mengasosiasikan bersama anggota kelompoknya merumuskan dan
mengolah data monografi yang didapat oleh kelompok tersebut
untuk mengetahui pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk,
kepadatan penduduk dan masalah-masalah kependudukan yang
mungkin terjadi di daerah tersebut. (Monitor the Students and
Progress of the Project)
e) Setelah masing-masing kelompok selesai mengolah data monografi,
kemudian setiap kelompok dipersilahkan untuk mengkomunikasikan
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
kesempatan untuk bertanya kepada kelompok yang sedang
presentasi. (Asses the Outcome)
f) Sementara peserta didik melakukan presentasi dan tanya jawab, guru
melakukan penilaian terhadap hasil presentasi dan diskusi peserta
didik kemudian guru memberikan tes (post test) dalam bentuk soal
pilihan ganda untuk dikerjakan oleh masing-masing peserta didik.
(Evaluate the Experience)
3) Kegiatan Penutup
a) Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran
pada hari ini dan meminta peserta didik mengumpulkan hasil
pengerjaan post test yang telah dikerjakan oleh peserta didik
b) Guru dan peserta didik menutup pembelajaran hari ini dengan
mengucapkan Hamdallah.
c. Tahap Penilaian
1) Guru mengevaluasi hasil post test, penilaian presentasi, dan penilaian
produk.
2) Guru menganalisis data hasil belajar.
2. Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran Kelas Kontrol
Adapun langkah-langkah pembelajaran di kelas eksperimen yang menggunakan
model pembelajaran ekspositori sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
1) Pada menyiapkan bahan ajar yang hendak disampaikan kepada siswa
yaitu materi tentang dinamika dan permasalahan kependudukan.
2) Guru menyiapkan instrumen penilaian hasil belajar, yaitu soal post test.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Pendahuluan
a) Apresiasi
- Guru membuka pelajaran dengan membaca Basmallah
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
- Guru menanyakan kabar peserta didik dengan fokus pada mereka
yang tidak datang dan/atau yang pada pertemuan sebelumnya
tidak datang.
b) Motivasi
- Guru memberikan pemahaman tentang pentingnya mempelajari
dinamika dan masalah kependudukan
- Guru mengulas kembali materi yang telah dipelajari serta
menanyakan tentang tugas yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya
2) Kegiatan Inti
a) Guru memaparkan materi dinamika dan masalah kependudukan
dalm bentuk ceramah.
b) Siswa diminta untuk memperhatikan dan mencatat hal-hal yang
dianggap penting.
c) Kegiatan ceramah sesekali diselingi oleh tanya jawab antara guru
dan murid tentang materi yang sedang dipelajari.
d) Setelah materi selesai disampaikan, guru memberi pertanyaan
kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami
materi yang baru saja disampaikan.
e) Guru memberikan post test dalam bentuk pilihan ganda kepada
setiap siswa.
3) Kegiatan Penutup
a) Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil pembelajaran
pada hari ini dan meminta peserta didik mengumpulkan hasil
pengerjaan post test yang telah dikerjakan oleh peserta didik
c) Guru dan peserta didik menutup pembelajaran hari ini dengan
mengucapkan Hamdallah..
c. Tahap Penilaian
a) Guru mengevaluasi hasil post test.
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam atau sosial yang diamati yang secara spesifik semua fenomena ini disebut
variabel penelitian (Sugiyono 2014, hlm. 102). Sedangkan menurut Arikunto (2013, hlm. 192), “instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah di olah”.
Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Tes
Dalam belajar perlu adanya pengukuran apakah suatu pembelajaran sudah
mencapai tujuan yang diharapkan atau belum, maka salah satu caranya adalah dengan tes
hasil belajar. Dalam penelitian ini, peneliti memberikan tes pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol agar dapat membandingkan hasil yang diperoleh.
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki
oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2013: 193). Instrumen ini digunakan untuk
melihat hasil belajar siswa dalam aspek kogintif yaitu berupa tes tulis berbentuk pilihan
ganda. Tes ini disusun berdasarkan indikator, standar kompetensi dan kompetensi dasar
pada mata pelajaran Geografi SMA kelas XI Semester 2 pada materi Dinamika Penduduk
dan Masalah Kependudukan. Tes yang diberikan pada penelitian ini terdiri dari 25 soal
pilihan ganda. Nilai yang diberikan pada setiap butir soal adalah untuk jawaban yang
benar diberi nilai 1 sedangkan jawaban yang salah tidak diberi nilai (0).
a. Penyusunan Instrumen
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan instrumen tes hasil belajar
sebagai berikut :
1) Membuat kisi-kisi instrumen,
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
3) Mengkonsultasikan instrumen tes kepada dosen pembimbing dan guru
mata pelajaran geografi SMA Negeri 1 Majalaya.
b. Uji Coba Instrumen
Sebelum instrumen tes ini digunakan, maka sebaiknya di ujicobakan
terlebih dahulu untuk melihat kelayakan apakah telah memenuhi persyaratan
untuk digunakan sebagai alat pengukuran atau belum. Persyaratan tersebut adalah
mengetahui tingkat validitas, realibitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran pada
setiap butir soal. Apabila semua persayaratan tersebut telah memenuhi maka
instrumen tes ini layak digunakan. Adapun uji coba instrumen dalam penelitian
ini dilakukan terhadap siswa kelas XI IIS 3 SMA Negeri 1 Majalaya. Data yang
diperoleh dari hasil uji coba instrumen tersebut kemudian dianalisis untuk
mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.
1) Tingkat Validitas
Validitas menurut Arikunto (2013, hlm. 211) adalah “suatu ukuran yang
menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya,
intrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah.
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak
diukur. Pengujian validitas butir soal soal dilakukan dengan menggunakan
rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh
Pearson, yaitu dengan cara mencari indeks korelasi antara skor item dan skor
total. Untuk menentukan besarnya koefisien antara butir soal dengan skor total
digunakan rumus korelasi sebagai berikut :
∑ ∑ ∑
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
kepercayaan 95% adalah 0.316.
Dari hasil perhitungan uji validitas untuk instrument soal post test
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
13 0.49 Valid Digunakan
Sedangkan untuk uji validitas instrument soal post test Treatment ke-2,
dari 25 butir soal terdapat 2 butir soal yang tidak valid. Soal tersebut
kemudian di perbaiki agar dapat digunakan sebagai instrument post test.
Keterangannya dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Butir Soal Post Test
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Treatment ke-2
2) Tingkat Reliabilitas
Reliabilitas menurut Hasan dalam Megandari (2009, hlm. 15) adalah “seberapa jauh konsistensi alat ukur untuk dapat memberikan yang sama dalam mengukur hal dan subjek yang sama”. Untuk mengetahui suatu
instrumen reliabel atau tidak maka harus diketahui koefisien reliabilitasnya.
Suatu tes tersebut dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap
meskipun di tes berkali-kali, sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil
tes tersebut menunjukan ketetapan. Rumus yang digunakan untuk menentukan
koefisien reliabilitas tes yaitu rumus dari Spearman Brown dengan teknik
belah dua (split half), yaitu sebagai berikut :
(Sugiyono, 2013, hlm. 131)
Keterangan :
ri = reliabilitas internal seluruh instrumen
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Untuk menginterpretasikan nilai reliabilitas tes yang diperoleh dari
perhitungan diatas, digunakan kriteria reliabilitas tes seperti yang ditunjukan
pada tabel 3.5 dibawah ini :
Tabel 3.5
Kriteria Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0,000 – 0,200 Sangat rendah
0,201 – 0,400 Rendah
0,401 – 0,600 Cukup
0,600 – 0,800 Tinggi
0,800 – 1,000 Sangat tinggi
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh koefisien reliabilitas instrumen
yaitu untuk instrument post test Treatment ke-1 sebesar 0,94 artinya
instrument tersebut memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi, sedangkan
untuk instrument post test Treatment ke-2 sebesar 0,92 artinya instrument
tersebut memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi. Oleh karena itu, kedua
instrument ini layak digunakan untuk penelitian. Perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran.
3) Tingkat Kesukaran
Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks
kesukaran (difficulty index) Didalam istilah evaluasi, indeks kesukaran atau tingkat kesukaran diberi simbol P singkatan dari kata “proporsi”. Besaran indeks kesukaran ini berkisar antar 0,0 hingga 1,0 dengan maksud apabila
indeks kesukaran sebuah instrumen atau soal-soal menunjukan angka 0,0
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
sedangkan sebaliknya apabila indeks kesukaran suatu soal berada pada angka
1,0 maka soal tersebut terlalu mudah atau memiliki tingkat kesukaran yang
Sesuai ketentuan yang berlaku dan sering digunakan, indeks kesukaran
diklasifikasikan ke dalam tiga klasifikasi seperti pada tabel 3.6 berikut :
Tabel 3.6
Klasifikasi Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran (P) Keterangan
0,00 - 0,30
Tingkat Kesukaran Soal Post Test Treatment ke-1
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
1 20 0.51 Sedang
tergolong sedang serta 7 butir soal tergolong mudah.
Sedangkan untuk tingkat kesukaran instrument soal post test Treatment
ke-2, diperoleh 6 butir soal tergolong sukar, 9 butir soal tergolong sedang
serta 10 soal tergolong mudah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
3.8 berikut:
Tabel 3.8
Tingkat Kesukaran Soal Post Test Treatment ke-2
No
Jumlah Jawaban
Indeks
Ade Rahmat Sukmana, 2015
PENGARUH MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHAD AP HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Soal Benar Kesukaran
Daya pembeda merupakan kemampuan suatu instrumen tes untuk
membedakan siswa yang pandai (menguasai materi yang diteskan) dan siswa
yang tidak pandai (tidak menguasai materi yang diteskan).
Menurut Arikunto (2013, hlm. 211), “daya pembeda soal adalah
kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah)”. Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi