• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Pengunjung Pasar Sentral di Kota Medan) SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Pengunjung Pasar Sentral di Kota Medan) SKRIPSI"

Copied!
165
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Ilmu Adninistrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh : MAWAR LUBIS

170907033

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2021

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi Pada Pengunjung Pasar Central di Kota Medan)

Nama : Mawar Lubis NIM : 170907033

Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dosen Pembimbing : Hafiza Adlina S.AB M.AB

Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian pada pengunjung yang pernah berbelanja di pasar Central di Kota Medan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh konsistensi tingkat pengunjung di Pasar tradisional Sentral di Kota Medan .

Penelitian ini menggunakan 96 responden sebagai sampel, dengan menggunakan purposive sampling sebagai teknik pengambilan sampelnya.

Metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif yang meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji analisis linear berganda, uji-T, uji-F, dan uji koefisien determinasi.

Data yang telah diuji kemudian diolah dengan menggunakn software pengolahan data statistik . Hasil dari olahan data menunjukan bahwa terdapat pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian. Dari hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat R square sebesar 0,693, hal ini berarti ada 69% Keputusan Pembelian konsumen pengunjung pasar central di Kota Medan dapat dipengaruhi oleh Kualitas Produk (X1) dan Harga (X2).

Sedangkan sisanya 31% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk pada penelitian ini.

Data lain juga menunjukkan adanya pengaruh pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian hal ini terlihat dari hasil t hitung lebih besar dari t tabel , dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas produk dan harga terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.

Kata Kunci : Kualitas Produk, Harga, Keputusan Pembelian.

(6)

ii ABSTRACT

INFLUENCE OF PRODUCT QUALITY AND PRICE ON PURCHASE DECISION

(Study On Visitor of Central Market in Medan City) Name : Mawar Lubis

NIM : 170907033

Department : Ilmu Administrasi Bisnis Faculty : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Advisor : Hafiza Adlina S.AB M.AB

This study was conducted to examine the effect of product quality and price on purchasing decisions on visitors who have shopped at the Central market in Medan City. This research is motivated by the consistency of visitor levels at the Central Traditional Market in Medan City .

This study used 96 respondents as a sample, using purposive sampling as a sampling technique. The analytical method used is quantitative analysis which includes validity test, reliability test, classical assumption test, multiple linear analysis test, T-test, F-test, and coefficient of determination test.

The data that has been tested is then processed using statistical data processing software. The results of the processed data show that there is an influence of product quality and price on purchasing decisions. From the results of the coefficient of determination test, it can be seen that R square is 0.693, this means that there are 69% of purchasing decisions of consumers visiting the central market in Medan City can be influenced by Product Quality (X1) and Price (X2). While the remaining 31% is influenced by other variables that are not included in this study.

Other data also shows the influence of product quality and price on purchasing decisions, this can be seen from the results of t count greater than t table, from these results it can be concluded that Ha is accepted and H0 is rejected. Based on this, it can be concluded that the product quality and price variables have a significant influence on the purchasing decision variables.

Keywords: Product Quality, Price, Purchase Decision.

(7)

iii KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. . Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini berjudul “ Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian ( Studi Kasus Pasar Sentral di Kota Medan).

Isi dari skripsi ini penulis menjelaskan seberapa besar pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian pada pengunjung yang pernah berbelanja di pasar Sentral di Kota Medan.

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hendra Harahap, M.Si Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU dan juga selaku Ketua Penguji saya.

4. Ibu Hafiza Adlina S.AB MBA selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memotivasi penulis dalam penyusunan skripsi hingga selesai.

(8)

iv

5. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan juga dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Siswati, S.Sos , M.SP dan Bapak Ahmad Farid S.H, selaku Staf Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

7. Seluruh Staf Pengajar atau Dosen di Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

8. Teristimewa kepada nenek dari penulis Ibu Fatimah yang selalu memberikan kasih dan sayang kepada penulis mulai dari kecil sampai sekarang. Selalu dukungan, semangat serta perhatian dari setiap langkah penulisan skripsi ini.

9. Kepada Ibu Aisyah Tarigan terima kasih banyak penulis ucapkan atas cinta kasih dan sayangnya kepada penulis mulai dari kecil sampai sekarang.

10. Keluarga besar penulis terutama umi, para paman yang selalu memberikan motivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Tanpa cinta dari keluarga mungkin skripsi ini tidak dapat diselesaikan.

11. Kepada Mami Diana Sari Nst yang selalu memberikan kasih sayang serta motivasi kepada penulis menyelesaikan skripsi ini.

12. Abangda Leon Kevin Nicholas S.AB yang ikut membantu saya dalam penulisan skripsi ini.

(9)

v

13. Sahabat terkasih saya Angel Sinaga terima kasih banyak penulis ucapkan untuk semua waktunya selama perkuliahan yang tidak pernah bosan dan menyerah memberi dukungan , semangat kepada penulis hingga penyusunan skripsi ini.

14. Sahabat- sahabat terdekat penulis Mitha Syafriani, Selly Aginta, Tasya Dianti, Ghina Maulida, Elsinta Sitepu, Rizka Malisa, Ajeng Hotria yang sudah menemani perkuliahan penulis selama hampir 4 tahun ini.

15. Seluruh teman – teman Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis angkatan 2017 terkhusus kelas A.

16. Kepada teman terbaik Fakhriah Nisrina yang menjadi teman suka duka selama ini.

17. Kepada seluruh responden yang sudah membantu penelitian ini dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak . Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pembaca.

Medan, Juni 2020

Mawar Lubis

(10)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 6

1.4 Manfaat Penelitian... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas... 8

2.1.1 Pengertian Kualitas ... 8

2.1.2 Perspektif Terhadap Kualitas8 2.2 Produk ... 10

2.2.1 Pengertian Produk ... 10

2.2.2 Tingkatan Produk ... 11

2.2.3 Klasifikasi Produk ... 11

2.3 Kualitas Produk ... 13

2.3.1 Pengertian Kualitas Produk ... 13

2.3.2 Mengukur Kualitas Produk... 14

2.3.3 Indikator Kualitas Produk... 15

2.4 Harga ... 16

2.4.1 Pengertian Harga ... 16

2.4.2 Faktor Pertimbangan Dalam Penetapan Harga ... 17

2.4.3 Indikator Harga ... 18

2.5 Keputusan Pembelian ... 19

2.5.1 Pengertian Keputusan Pembelian ... 19

2.5.2 Indikator Keputusan Pembelian ... 20

2.5.3 Proses Keputusan Pembelian Konsumen ... 21

2.6 PenelitianTerdahulu ... 23

2.7 Kerangka Berpikir ... 30

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian ... 31

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 31

(11)

vii

3.3 Populasi dan Sampel ... 32

3.3.1 Populasi dan Sampel ... 32

3.3.1 Sampel ... 32

3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel... 33

3.4 Hipotesis ... 34

3.5 Definisi Konsep ... 34

3.6 Definisi Operasional ... 35

3.7 Skala Variabel ... 37

3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.8.1 Sumber Data ... 38

3.9 Metode Analisis Data ... 39

3.9.1 Metode Uji Instrumen ... 39

3.9.1.1 Uji Validitas ... 39

3.9.1.2 Uji Reliabilitas ... 40

3.9.2 Uji Asumsi Klasik ... 40

3.9.2.1 Uji Normalitas ... 41

3.9.2.2 Uji Multikolinearitas ... 43

3.9.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 43

3.9.3 Analisis Linear Berganda ... 43

3.9.4 Uji Hipotesis ... 44

3.9.4.1 Uji Parsial (Uji – T) ... 44

3.9.4.2 Uji Simultan F ... 45

3.9.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Pasar Sentral ... 45

4.2 Penyajan Data ... 46

4.2.1 Jenis Kelamin Responden ... 46

4.2.2 Usia Responden ... 47

4.2.3 Pekerjaan Responden ... 48

4.2.4 Pendapatan ... 49

4.2.5 Persepsi Kualitas Produk... 50

4.2.6 Persepsi Harga (X2) ... 59

4.2.7 Persepsi Keputusan Pembelian (Y1) ... 63

4.3 Hasil Uji Statistik ... 68

4.3.1 Ui Instrumen ... 68

4.3.1.1 Uji Validitas ... 68

4.3.1.2 Uji Reabilitas ... 78

4.3.2 Uji Asumsi Klasik ... 81

4.3.2.1 Uji Normalitas ... 81

4.3.2.2 Uji Heteroskedasitas ... 84

4.3.2.3 Uji Multikolinieritas ... 86

4.3.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 87

4.3.4 Pengujian Hipotesis ... 88

4.3.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji T) ... 89

4.3.4.2 Uji Simultan (Uji F) ... 90

(12)

viii

4.3.4.3 Uji R2 (Koefisien Determinasi) ... 92

4.4 Pembahasan ... 93

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan... 89

5.2 Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 94

LAMPIRAN ... 97

(13)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 35

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 38

Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia ... 47

Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 48

Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan ... 49

Tabel 4.5 Jawaban Responden tentang pasar Central mampu melayani konsumen dengan cepat ... 50

Tabel 4.6 Jawaban Responden Tentang Kemudahan dalam Berbelanja di Pasar Central ... 51

Tabel 4.7 Jawaban Responden Tentang Produk Yang Disediakan di Pasar Central Lengkap ... 51

Tabel 4.8 Jawaban Responden Tentang Pasar Central ... 54

Tabel 4.9 Jawaban Responden Tentang Pasar Central Memiliki Harga Jauh Lebih Murah di Banding Pasar Tradisional Lainnya ... 55

Tabel 4.10 Jawaban Responden Tentang Pasar Central Produk Yang Disediakan Lebih Lengkap Daripada Pasar Tradisional. ... 54

Tabel 4.11 Jawaban Responden Tentang Produk Yang Dijual di Pasar Central Memiliki Kualitas Yang Baik ... 57

Tabel 4.12 Jawaban Responden Tentang Mudah Dapat Menemukan Barang Yang dicari Sesuai Keinginan. ... 55

Tabel 4.13 Jawaban Responden Tentang Pasar Central Memiliki Harga YangTerjangkau dan Memiliki Kualitas Yang Baik Dalam Pemakaian Jangka Waktu Yang Lama ... 56

Tabel 4.14 Jawaban Responden Tentang Melakukan Pembelian Ulang Karena Merasa Puas Dengan Produk Yang di Beli ... 57

Tabel4.15 Jawaban Responden Tentang Konsumen Merasa Tertarik Dengan Produk Yang di Pajang ... 57

Tabel 4.16 Jawaban Responden Tentang Konsumen Merasa Produk Yang Dibeli Memiliki Ketertarikan Tersendiri ... 58

Tabel 4.17 Jawaban Responden Tentang Harga Produk Yang Dijual Sesuai Dengan Kualitas Yang Ada ... 59

Tabel 4.18 Jawaban Responden Tentang Harga Produk Sesuai Dengan Hasil Yang Di Harapkan ... 60

Tabel 4.19 Jawaban Responden Tentang Harga dari Produk Memiliki Manfaat Yang Bagus Dibandingkan Dengan Yang Lain ... 60

Tabel 4.20 Jawaban Responden Tentang Harga Produk Terjangkau Bagi Konsumen ... 61

Tabel 4.21 Jawaban Responden Tentang Harga Produk yang Ditawarkan di Pasar Central Lebih Murah Dibanding Tempat Lainnya. ... 62

Tabel 4.22 Jawaban Responden Tentang Harga Produk Bervariasi Sesuai Dengan Produk ... 63

Tabel 4.23 Responden Tentang Kualitas Produk di Pasar Central Baik ... 64

Tabel 4.24 Jawaban Responden Tentang Membeli Produk di Pasar CentralSesuai Dengan Keinginan Karena Harga dan Kualitas Produk Bagus ... 670

(14)

x

Tabel 4.26 Responden Tentang Produk yang Dijual di Pasar Central Baik Sehingga

Memutuskan Untuk Berbelanja Kembali ... 66

Tabel 4.27 Jawaban Responden Tentang Lebih Memilih Berbelanja di Pasar Central Dari Pada Pasar Tradisional Lainnya ... 67

Tabel 4.28 Jawaban Responden Tentang Berbelanja di Pasar Central Lebih Cepat dan Lebih Efisien ... 67

Tabel 4.29 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk (X1) ... 69

Tabel 4.30 Hasil Uji Validitas Variabel Harga (X2) ... 70

Tabel 4.31 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y) ... 71

Tabel 4.32 Hasil Uji Relibilitas Variabel Kualitas Produk ... 73

Tabel 4.33 Hasil Uji Realibilitas Variabel Harga (X2) ... 73

Tabel 4.34 Hasil Uji Relibilitas Variabel Keputusan Pembelian ... 74

Tabel 4.35 Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov ... 75

Tabel 4.36 Hasil Uji Multikolinieritas ... 77

Tabel 4.37 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 78

Tabel 4.38 Hasil Uji t ... 80

Tabel 4.39 Hasil Uji F ... 82

Tabel 4.40 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 84

(15)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Lima ... 21

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir ... 30

Gambar 4.1 Hasil Uji Grafik Histogram76 ... 76

Gambar 4.2 Hasil Uji Grafik P-Plot ... 77

Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokedasitas ... 78

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perdagangan merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang membangkitkan kembali ekonomi Indonesia. Perdagangan dan kegiatan industri merupakan bagian yang menopang membantu ekonomi dalam sektor industri manufaktur berbasis ekspor dan industri pengolahan sumber daya alam. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan ditopang dari sektor industri manufaktur berbasis ekspor dan industri pengolahan sumber daya alam mampu menciptakan stabilitas politik, sosial dan pertahanan-keamanan yang menjadi fondasi ekonomi yang kuat untuk menghasilkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Perdagangan atau perniagaan adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa atau keduanya yang berdasarkan kesepakatan bersama bukan pemaksaan. Pada masa modern ini perdagangan dilakukan dengan penukaran uang. Setiap barang dinilai dengan sejumlah uang. Pembeli akan menukar barang atau jasa dengan sejumlah uang yang diinginkan penjual. Penjual dan pembeli akan dipertemukan dalam suatu tempat yang dinamakan pasar dan diperluas sebagai suatu tempat perbelanjaan. Pusat perbelanjaan ialah kawasan pejalan kaki dengan toko-toko di sepanjang daerah itu. Kini, pusat perbelanjaan telah terbagi dua : yaitu pusat perbelanjaan modern dan pusat perbelanjaan non modern atau tradisional. Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang

(17)

(barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Sedangkan pasar tradisonal lebih menekankan kepada pertemuan penjual dan pembeli yang didalamnya terdapat tawar menawar sesuai harga yang diinginkan oleh konsumen dan disepakati oleh penjual. Pasar tradisional selalu menjadi indikator nasional di dalam memelihara stabilitas harga pangan untuk kebutuhan bahan pokok. Pasar tradisional di seluruh Indonesia masih merupakan wadah utama di dalam penjualan produk-produk berskala ekonomi rakyat terutama bagi : petani, nelayan, pedagang, pengrajin, guru, dan home industry. Pasar tradisional sebagai salah satu pasar ritel adalah simbol perekonomian rakyat. Nilai guna pasar tradisional sangat penting bagi masyarakat kelas bawah, karena terdapat puluhan ribu rakyat kecil (pedagang) yang menggantungkan hidup atau sumber kehidupan mereka di pasar tradisional.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2020 menunjukan bahwa jumlah pasar tradisional atau rakyat pada 2019 mencapai 15.657 pasar. Jumlah tersebut bertambah 1.475 pasar atau 10.4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pasar tradisional memiliki banyak keunikan mulai dari suasana, pedagang maupun pembeli dan keunikan lain yang tak ada di pasar modern. Ada banyak kelebihan di pasar tradisonal yang tidak didapatkan di pasar modern.

Adapun kelebihan yang didapatkan di pasar tradisional seperti buka lebih pagi, mendapatkan informasi dari penjual yang tidak bisa didapatkan di pasar modern, bisa berpakaian sederhana dan mendapatkan harga yang lebih murah. Pasar tradisional juga memiliki kualitas produk yang baik sesuai dengan harga yang ditawarkan. Kualitas produk merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu

(18)

proses transaksi dalam pembelian suatu barang dikarenakan kualitas produk dan jasa menjadi faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Kualitas produk merupakan salah satu kunci persaingan diantara pelaku usaha yang ditawarkan kepada konsumen.

Mengingat tingkat persaingan yang semakin ketat, maka pihak pasar harus meningkatkan pelayanan, untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan atau calon pelanggan lainnya. Pihak yang terkait harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi persaingan, sehingga tujuan dari penjualan tersebut dapat tercapai.

Pada dasarnya semakin banyak pesaing maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Sehingga konsekuensi dari perubahan tersebut adalah pelanggan menjadi lebih cermat dan pintar menghadapi setiap produk yang diluncurkan.

Konsumen selalu ingin mendapatkan produk yang berkualitas sesuai dengan harga yang dibayar, walaupun terdapat sebagian masyarakat yang berpendapat bahwa, produk yang mahal adalah produk yang berkualitas. Jika hal itu dapat dilaksanakan oleh penjual , maka pedagang tersebut akan dapat tetap memuaskan para konsumen dan dapat menambah jumlah konsumen. Maka dari itu kualitas produk merupakan suatu ciri penting yang mana pelanggan akan merasa puas saat melakukan pembelian maupun mengkonsumsi produk tersebut. Jika pedagang menawarkan produk dengan kualitas yang baik yang dapat memenuhi kepuasan pelanggannya maka akan mempengaruhi kemungkinan terjadinya pembelian kembali terhadap produk tersebut sehingga terjadilah loyalitas pelanggan terhadap

(19)

produk tersebut. Kualitas produk merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh setiap pedagang apabila menginginkan produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar.

Berdasarkan hal diatas, maka seharusnya semakin baik produk dengan harga yang relatif murah maka akan meningkatkan permintaan yang dilakukan oleh konsumen sehingga produksi pun dapat meningkat begitupun sebaliknya. Dengan kata lain, kualitas dan harga dari suatu produk mempengaruhi keputusan pembeli.Selain itu, terkait proses tawar menawar, proses pengemasan, konsumen bebas berlalu lalang dengan aman, pedagang memberikan informasi mengenai kebutuhan konsumen, lingkungan pasar yang bersih, penataan pasar sesuai dengan jenis barang yang dijual dan leluasa bagi konsumen, dan harga, sikap ramah pedagang, barang yang kurang lengkap dan kurangnya persediaan barang. Maka, jika dilihat dari hal tersebut bahwasanya persepsi masyarakat kota medan terhadap barang yang dijual dan harga yang diitawarkan memiliki hubungan yang erat dengan persepsi mereka dalam membelinya.

Di kota Medan sendiri, terdapat berbagai macam pasar tradisional, salah satunya Pasar Sentral . Pasar Sentral merupakan salah satu pasar tradisional terbesar yang ada di kota Medan. Pasar sentral didirikan pada tahun 1933 sejak masa pemerintahan Hindia Belanda. Sampai sekarang kita masih bisa melihat Pasar Sentral yang menjadi ikon kota Medan dikarenakan merupakan pasar tradisional terbesar dan terlengkap di kota Medan yang terhubung langsung dengan Medan Mall sehingga memudahkan pembeli/pengunjung untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Hal ini dapat mengakibatkan perkembangan pasar

(20)

sentral kota medan menjadi lebih pesat dalam melakukan transaksi sehingga dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi di kota medan kelak. Uniknya, pasar Sentral selalu ramai akan konsistensi pengunjungnya tanpa pernah sepi. Pasar Sentral memiliki pelanggan dari berbagai kalangan, bahkan berbagai kalangan dari luar provinsi seperti Aceh, Padang dll menjadi pengunjung tetapnya.

Pasar Sentral sendiri dikenal akan kualitas harganya yang menarik dan harga yang murah sehingga mempengaruhi konsistensi tingkat pengunjung dikarenakan berbagai produk yang dijual di pasar tersebut dikenal akan harganya yang general relatif murah, dimulai dari produk pakaian, aksesoris, bahan sandang pangan, serta berbagai kebutuhan lain dijual dengan harga yang sangat terjangkau dengan kualitas produk yang bernilai baik yang menjadi ciri khas dari pasar tersebut, sedangkan untuk di pasar tradisional lainnya di kota Medan memiliki perbedaan bentuk harga dalam bentuk produk yang berbeda. Jika hari besar tiba, seperti Lebaran, Natal dll maka omset dari para pedagang pun melesat tinggi. Harga yang general relatif murah sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian tersebut di pasar tersebut, dikarenakan konsumen akan selalu mencari produk yang berkualitas dengan harga yang murah. Selain itu, pasar sentral memiliki suatu akses menuju PASAR SAMBU yang dikenal akan pasar thrifting, dimana pasar sentral memiliki keunikan dengan berbagai akses yang menghubungkan langsung ke medan mall serta ke pasar sambu. Akses ini semakin mempermudah para konsumen untuk mendapatkan berbagai macam produk dengan penawaran harga yang murah. Dampak dari hal ini yakni pelanggan memiliki banyak pilihan dalam membeli produk yang diinginkan. Dari pra pengamatan yang telah dilakukan oleh

(21)

penulis, melihat bahwa pasar Sentral memiliki kualitas produk yang baik dan harga yang menarik.

Oleh karena itu, berdasarkan hal tersebut diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam menyusun skripsi dengan judul “ Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian ( Studi Pada Pengunjung Pasar Sentral di Kota Medan)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian pada pengunjung di Pasar Sentral Kota Medan?

2. Bagaimana pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian pada pengunjung di Pasar Sentral Kota Medan?

3. Bagaimana pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian pada pengunjung di Pasar Sentral Kota Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian pada pengunjung di Pasar Sentral Kota Medan?

2. Untuk mengetahui pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian pada pengunjung di Pasar Sentral Kota Medan?

(22)

3. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian pada pengunjung di Pasar Sentral Kota Medan?

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang diperoleh nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut.

1. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk melatih, menerapkan, meningkatkan, dan menambah wawasan, serta dapat melatih dalam menerapkan teori-teori dalam hal Kualitas Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian pada pengunjung di Pasar Sentral Kota Medan.

2. Bagi Pasar Tradisional

Penelitian ini diharapkan berguna untuk memberikan informasi sebagai pertimbangan untuk lebih mengembangkan Pasar Tradisional serta sebagai acuan dalam mempertahankan loyalitas serta daya saing terhadap pengunjung di Pasar Sentral Kota Medan.

3. Bagi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis

Menjadi bagian darin suatu bentuk pengabdian diri mahasiswa kepada Universitas.

4. Penelitian dapat menjadi refrensi bagi penulis lain untuk digunakan sebagai bahan tambahan dalam penelitian berikut yang relevan.

(23)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kualitas

2.1.1 Pengertian Kualitas

Goesth dan Davis dalam Tjiptono (2005:10) mengartikan bahwa kualitas diartikan sebagai suatu kondisi dinamis dimana yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi dan melebihi harapan.

Lukman (2000:11) mengemukakan kualitas adalah sebagai janji pelayanan agar yang dilayani itu merasa diuntungkan.

American Society for Quality Control dalam Kotler dan Keller (2009:143), mengartikan kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan ataupun yang tersirat.

Dari pengertian tersebut diketahui bahwa disamping kualitas itu merujuk pada pengertian pemenuhan standar atau persyaratan tertentu, kualitas juga memiliki pengertian sebagai upaya untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan secara terus-menerus dalam pemenuhan kebutuhan pelanggan

sehingga dapat memuaskan pelanggan.

2.1.2 Perspektif Terhadap Kualitas

Garvin dalam Lovelock (1994:98) dalam Tjiptono dan Diana (2001:24)

(24)

mengidentifikasi bahwa terdapat lima alternatif perspektif terhadap kualitas yang biasa digunakan, yaitu:

1. Transcendental Approach

Transcendental Approach adalah kualitas dalam pendekatan ini dapat dirasakan atau diketahui, tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalkan.

2. Product-based Approach

Product-based Approach mengartikan bahwa pendekatan ini menganggap kualitas sebagai karakteristik atau atribut yang dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur. Perbedaan dalam kualitas tersebut mencerminkan perbedaan dalam jumlah beberapa unsur atau atribut.

3. User-based Approach

User-based Approach mengartikan bahwa pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang memandangnya dan produk yang paling memuaskan preferensi yang dimiliki produk seseorang misalnya (perceived quality) merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.

4. Manufacturing-based Approach

Manufacturing-based Approach mengartikan bahwa perspektif ini bersifat supply-based dan terutama memperhatikan praktik-praktik perekayasaan dan pemanufakturan, serta mendefinisikan kualitas sebagai sama dengan persyaratannya (conformance to requirements).

5. Value-based Approach

(25)

Value-based Approach mengartikan bahwa pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga.

2.2 Produk

2.2.1 Pengertian Produk

Kotler & Keller (2008:4) mengemukakan bahwa produk adalah semua yang biasa ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Stanton dalam Alma (2007:139) mengartikan produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik produk, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik, pelayanan pengecer yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya.

Dari kedua definisi tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa produk yaitu segala sesuatu yang ditawarkan di pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk dikategorikan menjadi dua macam yaitu barang dan jasa. Pada kenyataannya konsumen menginginkan manfaat yang spesifik dan nilai dari keseluruhan produk yang ditawarkan.

2.2.2 Tingkatan Produk

Menurut Fandy Tjiptono (2002:96), tingkatan produk ada lima meliputi:

1. Produk utama (core benefit).

Yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.

2. Produk generik (generic product).

(26)

Yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).

3. Produk harapan (expected product).

Yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan dapat disepakati .

4. Produk pelengkap (augmented product).

Yakni berbagai atribut produk yang dapat dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing.

5. Produk potensial (potential product).

Yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang.

Selain itu, pendapat lain mengenai tingkatan produk menurut Theodore Levitt dalam buku The Marketing Imagination mengajukan konsep total produk,

dimana suatu produk ditawarkan terdiri atas 4 unsur, yaitu : 1. Produk inti atau generik (core or generic product).

2. Produk yang diharapkan, terdiri atas produk inti berikut pertimbangan 3. keputusan pembelian minimal yang harus dipenuhi (expected product).

4. Produk tambahan (augmented product).

5. Produk potensial (potensial product).

2.2.3 Klasifikasi Produk

Kotler dan Keller (2008:6) menyebutkan dalam bukunya bahwa produk

(27)

diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan daya tahan dan wujudnya,

yaitu sebagai berikut :

1. Barang Tidak Tahan lama (Non Durable Goods)

Barang tidak tahan lama adalah barang yang biasanya langsung habis dikonsumsi atau digunakan dalam satu atau beberapa kali pemakaian, atau usia penggunaannya relative singkat atau kurang dari 1 tahun.

2. Barang Tahan Lama (Durable Goods).

Barang tahan lama adalah barang yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian, biasanya usia nya bias mencapai 1 tahun bahkan lebih.

3. Jasa (Services)

Jasa adalah produk-produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan dan mudah habis. Akibatnya produk ini biasanya memerlukan pengendalian mutu, kredibilitas pemasok dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi.

Sedangkan jenis produk yang dibeli oleh konsumen, Kotler dan Keller (2008:7) mengklasifikasikannya sebagai berikut:

1. Barang Sehari-hari (Convenience Goods).

Merupakan produk yang biasanya sering dibeli pelanggan dengan cepat dan dengan upaya yang tidak sedikit.

2. Barang Toko (Shopping Goods).

Merupakan produk yang biasanya dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, gaya dalam proses pemilihan dan pembeliannya.

(28)

3. Barang Khusus (Speciality Goods)

Barang khusus memiliki ciri atau diidentifikasi merek yang unik dank arena itulah cukup banyak pembeli bersedia melakukan upaya pembelian yang khusus.

4. Barang yang Tidak Dicari (Unsought Goods).

Merupakan barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau biasanya tidak terpikir untuk membelinya.

2.3 Kualitas Produk

2.3.1 Pengertian Kualitas Produk

Kotler dan Amstrong (2008:347) mengemukakan bahwa kualitas produk ialah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsi yang meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan.

Kualitas produk dan jasa, kepuasan pelanggan dan profitabilitas perusahaan adalah tiga hal yang terkait erat. Semakin tinggi kualitas produk, maka semakin tinggi kepuasan pelanggan yang dihasilkan yang mendukung harga yang lebih tinggi dan sering kali biaya yang lebih rendah.

Kotler dan Keller (2010:144) mengartikan bahwa kualitas produk adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada

kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Kotler dan Amstrong (2008:273) mengemukakan beberapa pengertian mengenai kualitas produk, yaitu :

(29)

1. Menurut Kotler dan Amstrong (2001: 346), bahwa kualitas produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

2. Menurut Laksana (2008:67) kualitas produk adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan serta kebutuhannya.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah suatu usaha untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan, dimana suatu produk tersebut memiliki kualitas yang sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan dan kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah karena selera atau harapan konsumen pada suatu produk selalu berubah. Sehingga perubahan dan perbaikan kualitas ke arah yang lebih baik dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang diciptakan menghasilkan standar yang telah ditetapkan agar konsumen tidak akan kehilangan kepercayaan terhadap produk yang bersangkutan. Kualitas merupakan faktor yang terdapat dalam suatu produk yang menyebabkan produk tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk apa produk itu diproduksi.

2.3.2 Mengukur Kualitas Produk

Menurut Gummesson yang dikutip oleh Tjiptono (2008:98) ada empat sumber yang menentukan suatu kualitas produk, yaitu:

1. Design Quality, menjelaskan bahwa kualitas produk ditentukan pada waktu pertama produk didesain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

(30)

2. Production Quality, menjelaskan bahwa kualitas produk ditentukan oleh kerja sama departemen manufaktur dan departemen pemasaran.

3. Delivery Quality, menjelaskan bahwa kualitas produk dapat ditentukan oleh janji perusahaan kepada pelanggan.

4. Relationship Quality, menjelaskan bahwa kualitas produk ditentukan oleh hubungan profesional dan sosial antara perusahaan dengan stakeholder (pelanggan, pemasok, agen dan pemerintah, serta karyawan perusahaan).

2.3.3 Indikator Kualitas Produk

Menurut Tjiptono (2010:25), indikator kualitas produk meliputi : 1) Kinerja (Performance)

Yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti (Core Product) yang dibeli, misalnya kecepatan, konsumsi bahan bakar, jumlah penumpang yang dapat diangkut, kemudahan dan kenyamanan dalam mengemudi dan sebagainya.

2) Keistimewaan tambahan (Features)

Yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan eksterior seperti Dash Board, AC, Sound System, Door Lock System, Power Steering, dan sebagainya.

3) Keandalan (Reliability)

Yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai, misalnya mobil tidak sering ngadat/macet/rewel/rusak.

4) Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to Specifications)

(31)

Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar- standar yang telah ditetapkan sebelumnya.Misalnya standar keamanan dan emisi terpenuhi, seperti ukuran as roda untuk truk tentunya harus lebih besar daripada mobil sedan.

5) Daya tahan (Durability)

Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan.Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis penggunaan mobil.

6) Estetika (Asthethic)

Yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.Misalnya bentuk fisik mobil yang menarik, model atau desain yang artistik, warna, dan sebagainya.

2.4 Harga

2.4.1 Pengertian Harga

Tjiptono (2006:178), harga dapat diartikan secara sederhana sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (non moneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu jasa.

Chandra dalam Tjiptono (2006:179) menyebutan bahwa harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk (a statement of value). Wijaya (2006:97) menyebutkan bahwa harga adalah apa yang dibayar seseorang untuk apa yang diperolehnya dan nilainya dinyatakan dalam mata uang .

(32)

Tjiptono (2006:180) menagatakan bahwa keputusan penetapan harga merupakan pemilihan yang dilakukan pengadaan terhadap tingkat harga umum yang berlaku untuk jasa tertentu yang bersifat relatif terhadap tingkat harga para pesaing, serta memiliki peran strategis yang krusial dalam menunjang implementasi strategi pemasaran.

Brucks, Zeithaml & Amp; Naylor, dalam Rajput, et.al. (2012: 487) mengatakan bahwa faktor harga produk selalu menjadi faktor penting dalam proses dalam konteks setiap pembelian pelanggan/konsumen. Konsumen selalu memeriksa informasi harga dan nama merek berbeda ketika mereka membuat penilaian pada ukuran kualitas: kemudahan penggunaan, kegunaan, kinerja, ketahanan, dan status.

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penetapan harga merupakan keputusan penting yang menunjang keberhasilan untuk pedagang yang berkaitan tersebut.

2.4.2 Faktor Pertimbangan Dalam Penetapan Harga

Lupiyoadi (2006:102) mengatakan tujuan penetapan harga perlu dijabarkan ke dalam program penetapan harga dengan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain :

a. Elastisitas harga permintaan Efektivitas program penetapan harga tergantung pada dampak perubahan harga terhadap permintaan, karena itu perubahan unit penjualan sebagai akibat perubahan harga perlu diketahui. Namun, perubahan harga memiliki dampak ganda terhadap penerimaan penjualan perusahaan, yakni perubahan unit penjualan dan perubahan penerimaan per

(33)

unit. Jadi, manajer jangan hanya berfokus pada sensitivitas harga di pasar, namun juga mempertimbangkan dampak perubahan harga terhadap pendapatan total.

b. Faktor persaingan Reaksi pesaing terhadap perubahan harga merupakan salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan setiap perusahaan.

c. Faktor biaya Struktur biaya perusahaan (biaya tetap dan biaya variabel) merupakan faktor pokok yang menentukan batas bawah harga.

d. Faktor lini produk Perusahaan bisa menambah lini produknya dalam rangka memperluas served market dengan cara perluasan lini dalam bentuk perluasan vertikal (verticalextension) dan perluasan horizontal.

e. Faktor pertimbangan lain Faktor-faktor lain yang juga harus dipertimbangkan dalam rangka merancang program penetapan harga antara lain :

1) Lingkungan politik dan hukum, misalnya regulasi, perpajakan, perlindungan konsumen.

2) Lingkungan internasional, di antaranya lingkungan politik, ekonomi, sosial budaya, sumber daya alam dan teknologi dalam konteks global.

2.4.3 Indikator Harga

Kotler dan Amstrong (2005:452) mengatakan terdapat beberapa indikator yang digunakan dalam penetapan harga antara lain :

a. Penetapan Harga Jual

Keputusan penetapan harga, seperti halnya keputusan bauran pemasaran lainnya harus berorientasi pada pembeli. Penetapan harga yang berorientasi pada pembeli yang efektif mencakup memahami berapa besar

(34)

nilai yang ditempatkan konsumen atas manfaat yang mereka terima dari produk tersebut dan menetapkan harga yang sesuai dengan nilai ini.

b. Elastisitas Harga

Seberapa responsif permintaan terhadap suatu perubahan harga. Jika permintaan hampir tidak berubah karena sedikit perubahan harga, maka permintaan tersebut tidak elastis/inelastis. Jika permintaan berubah banyak, kita menyebut permintaan tersebut elastis. Semakin tidak elastis permintaan, semakin besar kemungkinan penjual menaikkan harga.

c. Pertumbuhan Harga

Pesaing Faktor lain yang mempengaruhi keputusan penetapan harga perusahaan adalah harga pesaing dan kemungkinan reaksi pesaing atas tindakan penetapan harga yang dilakukan perusahaan. Seorang konsumen yang cenderung membeli suatu produk atas evaluasi harga serta nilai produk pembanding sejenis lainnya.

2.5 Keputusan Pembelian

2.5.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Proses pengambilan keputusan yang rumit sering kali melibatkan beberapa keputusan. Suatu keputusan melibatkan pilihan diantara dua atau lebih altenatif tindakan. Keputusan selalu mengisyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang berbeda.Berikut beberapa pengertian keputusan pembelian.

Kotler dan Armstrong (2012:154) mengartikan bahwa keputusan pembelian merupakan keputusan pembeli mengenai merek mana yang akan dibeli. Sebelum

(35)

seseorang melakukan keputusan pembeli terlebih dahulu diawali oleh beberapa tahapan diantaranya problem recognition, information search, dan evaluation of alternatives, baru purchase decision yang dilanjutkan oleh postpurchase decision.

Kotler & Armstrong (2008:181) mengartikan bahwa keputusan pembelian (purchase decision) adalah proses konsumen membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian.

Faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan. Konsumen mungkin membentuk niat pembelian berdasarkan faktorfaktor seperti pendapatan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan. Namun, kejadian tak terduga bisa mengubah niat pembelian.

Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan keputusan pembelian seperti kualitas produk, harga, kualitas pelayanan, motivasi dan minat, lokasi , dan masih banyak lainnya namun pada penelitian ini penulis mengambil faktor kualitas produk dan harga dikarenakan penulis ingin meneliti seberapa besar faktor tersebut mempengaruhi keputusan pembelian .

2.5.2 Indikator Keputusan Pembelian

Kottler, (2012) menyebutkan terdapat tiga indikator dalam menentukan keputusan pembelian yaitu:

a. Kemantapan pada sebuah produk. Dimana pada saat melakukan pembelian, konsumen memilih salah satu dari beberapa alternatif. Pilihan yang ada didasarkan pada mutu, kualitas dan factor lain yang memberikan kemantapan bagi konsumen untuk membeli produk yang dibutuhkan. Kualitas produk

(36)

yang baik akan membangun semangat konsumen sehingga menjadi penunjang kepuasan konsumen.

b. Kebiasaan dalam membeli produk. Kebiasaan diartikan sebagai pengulangan sesuatu secara terus-menerus dalam melakukan pembelian produk yang sama.

Ketika konsumen telah melakukan keputusan pembelian dan mereka merasa produk sudah melekat dibenaknya bahkan manfaat produk sudah dirasakan.

Konsumen akan merasa tidak nyaman jika membeli produk lain.

c. Kecepatan dalam membeli sebuah produk. Konsumen sering mengambil sebuah keputusan dengan menggunakan aturan (heuristik) pilihan yang sederhana. Heuristik adalah sebuah proses proses yang dilakukan seseorang dalam mengambil sebuah keputusan secara cepat, menggunakan sebuah pedoman umum dalam sebagian informasi saja.

2.5.3 Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Tugas dari pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap - tiap tahap dan pengaruh apa saja yang bekerja pada tahap - tahap dibawah ini, yaitu :

Gambar 1.1 Model Lima Tahap Proses Pembelian Keputusan ide

Evaluasi alternatif Pencarian informasi Identifikasi masalah

(37)

Sumber : Larreche et al (2000)

1. Identifikasi Masalah, dalam identifikasi masalah proses pengambilan keputusan konsumen dipicu oleh keinginan dan kebutuhan yang tidak terpenuhi.

2. Pencarian Informasi, dalam proses ini setelah mengakui adanya masalah dan mungkin dapat diatasi dengan membeli serta mengkonsumsi barang atau jasa, langkah berikut yang diambil konsumen adalah mengacu pada informasi yang didapatkan dari data masa lampau dan disimpan di dalam memori untuk digunakan bilamana diperlukan.

3. Evaluasi Alternatif Konsumen, dimana terdapat kesulitan dalam melakukan perbandingan menyeluruh dari banyak merek alternatif disebabkan setiap merek mungkin lebih baik dalam beberapa hal namun lebih buruk dalam hal yang lain.

4. Pembelian, di tahap ini bahkan setelah konsumen mengumpulkan informasi tentang merek-merek alternatif, mengevaluasinya dan memutuskan merek mana yang paling diinginkan, proses keputusan masih belum lengkap.

5. Evaluasi Pasca Pembelian, konsumen tertentu merasa dihargai sebagaimana mestinya setelah melakukan pembelian bergantung pada dua hal, yaitu:

Evaluasi pasca pembelian

Pembelian

(38)

a. Aspirasi atau tingkat harapan seseorang sejauh mana produk bisa memenuhi harapan. Evaluasi konsumen tentang sejauh mana produk benar-benar memenuhi harapan.

b. Konsumen meyakinkan diri bahwa mereka benar-benar telah mengambil pilihan yang terbaik. Jadi, banyak orang yang terus mencari informasi tentang merek yang telah dibeli setelah pembelian. Para pasar memainkan peran aktif dalam mengurangi gangguan dengan memperkuat kembali keputusan pembelian konsumen, misalnya surat-surat tindak lanjut yang meyakinkan pelanggan bahwa mereka telah membuat keputusan yang bijaksana dan bahwa perusahaan tidak akan tinggal diam bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

2.6 Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian sebelumnya dengan topik pembahasan yang dapat mendukung penelitian ini sebagai pedoman, diantaranya adalah :

1. Olvie Okta Prasetyo,dkk. 2010 (Universitas Diponegoro)

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Motor Yamaha Mio (Studi kasus pada PT. Harpindo Jaya Majapahit Semarang 2010). Penelitian ini bertujuan mengetahui Perilaku pembelian seseorang terhadap suatu produk dipengaruhi banyak faktor. Tiap individu mempunyai keinginan dan selera yang berbeda- beda. Kualitas produk merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian, selain itu masih banyak lagi faktor lain yang mempengaruhi perilaku pembelian tersebut.

(39)

Penelitian ini bertujuan mengetahui untuk seberapa besar pengaruh kualitas produk, harga, dan promosi terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha Mio serta mengetahui variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha Mio pada masyarakat di wilayah Semarang. Tipe Penelitian yang digunakan adalah tipe explanatory research. Sampel diambil sebanyak 98 responden yakni konsumen yang menggunakan Yamaha Mio dan melakukan pembelian motor di Harpindo Jaya cabang Majapahit. Penentuan sampel dengan teknik sampling accidental. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (a) kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian motor Yamaha Mio di Harpindo Jaya, (b) terdapat pengaruh positif dan signifikan pada variabel harga, (c) terdapat pengaruh positif dan signifikan pada variabel promosi terhadap keputusan pembelian motor Yamaha Mio. Variabel yang mempunyai pengaruh terbesar adalah variabel kualitas produk. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa adanya pengaruh kualitas produk, harga, dan promosi terhadap keputusan pembelian motor Yamaha Mio. Koefisien determinasi untuk variabel kualitas produk (X1), Harga (X2), dan Promosi (X3) menyumbang sebesar 85,4 % untuk keputusan pembelian pada Harpindo Jaya sedangkan 14,6 % dipengaruhi faktor lainnya.

Saran penelitian adalah PT. Harpindo Jaya sebaiknya lebih meningkatkan promosi melalui media elektronik dan media cetak agar konsumen selalu mengingat produk yang ditawarkan. Harga yang terjangkau dan tetap

(40)

menjaga kualitas harus tetap dipertahankan agar tetap diminati konsumen.Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, dapat dilihat dari hasil kuesioner bahwa kualitas produk mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 0,806 atau 80,6% yang berarti kualitas produk sangat mempengaruhi keputusan pembelian, artinya jika kualitas produk semakin tinggi akan mempengaruhi tingginya keputusan pembelian. Pengujian hipotesis pertama menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan variabel kualitas produk terhadap keputusan pembelian Yamaha. Hasil ini menunjukkan bahwa penilaian yang baik mengenai kualitas produk yang sesuai dengan tingkat keinginan konsumen akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk tersebut.

2. Novera Kasanti,dkk. 2019 (Universitas Prima Indonesia).

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Safety Merek Proguard pada PT AIM Safety Indonesia.” Penelitian ini bertujuan mengetahui bahwa PT AIM Safety Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distributor penjualan alat-alat Safety seperti helm, masker, kacamata, bodyharness, earmuff dan lain sebagainya. Penurunan keputusan pembelian terlihat dari menurunnya penjualan produk Safety merek Proguard yang disebabkan oleh harga dan kualitas produk yang menurun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, jenis penelitian

(41)

ini deskriptif kuantitatif, dan sifat penelitian ini adalah deskriptif eksplanatory. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi berganda.

Populasi berjumlah 162 pelanggan dan sampel dalam penelitian sebanyak 115 pelanggan. Hasil perhitungan hipotesis secara parsial bahwa nilai thitung(5,726) ≥ ttabel(1,981) dan nilai signifikan 0,000 ≤ 0,05 sedangkan nilai thitung(2,578) ≥ ttabel(1,981) dan nilai signifikan 0,011 ≤ 0,05. Nilai Fhitung (20,378) ≥ Ftabel sebesar (3,08) dengan tingkat signifikansi 0,000 ≤ 0,05. Harga dan kualitas produk secara parsial dan simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk safety merek Proguard pada PT AIM Safety Indonesia. Besarnya koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai Adjusted R Square sebesar 0,254. Hal ini berarti 25,4%

bahwa keputusan pembelian yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas harga dan kualitas produk sedangkan sisanya sebesar 74,6% dijelaskan oleh variabel lain di luar dari penelitian ini, seperti kualitas pelayanan, promosi penjualan, citra merek dan sebagainya.Hasil ini menunjukan bahwa hasil perhitungan hipotesis secara parsial bahwa nilai thitung (2,578) ≥ ttabel(1,981) dan nilai signifikan 0,011 ≤ dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa kualitas produk secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk safety merek Proguard pada PT AIM Safety Indonesia Mandiri Medan. Harga dan kualitas produk secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk safety merek Proguard pada PT AIM Safety Indonesia.Besarnya koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai Adjusted R Square sebesar 0,254. Hal ini

(42)

berarti 25,4% bahwa keputusan pembelianyang dapat dijelaskan oleh variabelbebas harga dan kualitas produk sedangkan sisanya sebesar 74,6%

dijelaskan oleh variabel lain di luar dari penelitian ini, seperti kualitas pelayanan, promosi penjualan, citra merek dan sebagainya.

3. Aprillia Dewi Ratnasari, Universitas Negeri Surabaya.

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi, dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian Di Djawi Lanbistro Coffe And Resto Surabaya”. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, lokasi dan kualitas layanan terhadap keputusan pembelian di Djawi Lanbistro Coffee and Resto Surabaya baik secara parsial maupun simultan. Populasi dalam penelitian ini konsumen yang sedang melakukan pembalian di Djawi Lanbistro Coffee and Resto. Sampel yang diambil sebanyak 224 responden dengan metode nonprobability sampling dengan teknik incidental sampling. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda yang diolah dengan software SPSS 16.00.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan angket. Jenis metode penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana lebih menitikberatkan pada pengujian hipotesis serta data yang digunakan harus terukur sehingga menghasilkan kesimpulan yang dapat digeneralisasikan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa variabel kualitas produk berpengaruh sebesar 4.497 terhadap keputusan pembelian di Djawi Lanbistro Coffee and Resto Surabaya. Variabel harga berpengaruh sebesar 5.255. Variabel lokasi

(43)

berpengaruh sebesar 2.967. Dan kualitas layanan berpengaruh sebesar 5.582.

Hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk, harga, lokasi, dan kualitas layanan berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian. Variabel kualitas layanan memiliki pengaruh lebih besar terhadap keputusan pembelian di Djawi Lanbistro Coffee and Resto Surabaya. Berdasarkan besar nilai Adjusted R Square, dapat diketahui variabel kualitas produk, harga, lokasi dan kualitas layanan berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian di Djawi Lanbistro Coffee and Resto Surabaya sebesar 0.153.

4. Giardo Permadi Putra & Zainul Arifin Sunarti, 2013&2014 (Universitas Brawijaya)

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian dan Dampaknya Terhadap Kepuasan Konsumen (Survei pada Mahasiswa Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi angkatan 2013 dan 2014 Universitas Brawijaya yang Melakukan Pembelian Paket Data Kampus). Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh kualitas produk perusahaan terhadap keputusan pembelian, pengaruh kualitas produk perusahaan terhadap kepuasan konsumen, pengaruh keputusan pembelian terhadap kepuasan konsumen. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory dengan pendekatan kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini meliputi kualitas produk, keputusan pembelian, dan kepuasan konsumen.

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Administrasi yang menggunakan produk Paket Data Kampus. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden yang diambil dengan menggunakan

(44)

purposive sampling dan metode pengumpulan data menggunakan kuesioner.

Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis jalur (path analisis). Hasil analisis jalur (path analysis) menunjukkan bahwa kualitas produk (X) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Z) dan kepuasan konsumen (Y), keputusan pembelian (Z) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y). Berdasarkan hasil penelitian diharapkan Telkomsel sebagai pemilik Paket Data Kampus mempertahankan dan menjadikan lebih baik lagi kualitas produk Paket Data Kampus yang telah terbentuk, khususnya menjadikan lebih baik lagi kualitas produk yang memiliki nilai rendah dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini bahwa Variabel Kualitas Produk (X) memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap Keputusan Pembelian (Z), dibuktikan dengan koefisien beta sebesar 0,607 atau sebesar 60,7%, dan nilai probabilitas sebesar 0,000 (p< 0,05).

Dalam pembahasan menunjukkan hasil bahwa kualitas produk menjadi salah satu faktor konsumen untuk membeli Paket Data Kampus dan konsumen cenderung melihat dari repuasi brand produk yang baik yaitu Telkomsel.

5. Dessy Amelia Fristiana. Universitas Diponegoro.

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Citra Merek dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Ramai Swalayan Peterongan Semarang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian pada Ramai Swalayan Peterongan Semarang.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Ramai Swalayan Peterongan tetapi tidak diketahui jumlah pastinya. Sampel yang diambil

(45)

adalah 100 orang sesuai yang disarankan oleh Hair. Metode penelitiannya melakukan penyebaran menggunakan dengan purposive sampling. Skala pengukurannya menggunakan skala Likert. Pada analisis data menggunakan uji regresi linear sederhana dan uji regresi berganda dengan program aplikasi SPSS 16.0. Dari hasil analisis data diketahui bahwa kategori citra merek sebesar 70 persen menyatakan baik. Kategori harga diketahui sebesar 46 persen menyatakan murah. Kategori keputusan pembelian diketahui sebesar 57 persen adalah tinggi. Variabel citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 15 persen. Variabel harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 43,2 persen. Variabel citra merek dan harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebesar 17,4 persen. Hal ini berarti semakin baik citra merek, dan semakin murah harga yang ditawarkan diharapkan dapat meningkatkan keputusan pembelian.

Berdasarkan hasil penelitian, untuk meningkatkan keputusan pembelian sebaiknya Ramai Swalayan Peterongan menjaga citra mereknya khususnya dalam kenyamanan dan pelayanan, dan mempertahankan harga yang murah.

2.7 Kerangka Berfikir

Adapun kerangka pemikiran dalam judul penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut ini :

Gambar 2.2 Kerangka berfikir

Kualitas

Produk

(X1) H

H1

(46)

Sumber : Penulis (2021) BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian metode kuantitatif dengan penelitian assosiatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana suatu variabel memiliki hubungan dengan variabel – variabel yang ada. Dengan metode ini diharapkan dapat mengetahui pengaruh antara kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada konsumen di Pasar Central yang berada di Jl. Pusat Pasar., Ps Kec.Medan Kota , Kota Medan. Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dari mulai pertengahan April sampai pertengahan Mei 2021.

Harga (X2)

Keputusan Pembelian

(Y) H

H2 H H3

(47)

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi dan Sampel

Menurut Juliandi (2013:126), populasi penelitian merupakan seluruh elemen/unsur yang akan diamati atau diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah Konsumen yang pernah berbelanja di Pasar Central. Dikarenakan jumlah konsumen tersebut datanya tidak dapat diketahui dengan pasti sehingga tidak mungkin peneliti memberikan kemungkinan yang sama terhadap setiap konsumen menjadi sampel terpilih dalam penelitian tersebut menyebabkan populasi dalam penelitian ini tidak dapat ditentukan jumlahnya.

3.3.1 Sampel

Menurut Sugiyono (2011:67) sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misal karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative. Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini di lakukan dengan teori Roa Purba. Menurut (Purba, 1996) dalam (Sujarweni, 2015:155) jika ukuran jumlah populasi dalam penelitian tidak diketahui dengan pasti, maka jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus yaitu:

(48)

n =

Keterangan :

n : jumlah sampel

z : tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% = 1.96

Moe : Margin of Error Max, yaitu tingkat keseluruhan maximal pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir sebesar 10%

Berdasarkan rumus diatas, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut :

n =

n =

n = 96.04

Dari hasil perhitungan diatas maka jumlah responden yang diteliti adalah 96.04 responden. Namun, dengan tujuan memudahkan penelitian, peneliti mendapatkan sampel sebanyak 96 responden.

3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, jenis metode pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling, dengan menggunakan teknik purposive sampling.

Pertimbangan dalam penelitian ini adalah responden yang diminta untuk mengisi kuesioner harus konsumen yang pernah berbelanja di pasar Central.

(49)

3.4 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada faktor-faktor empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2010 : 70). Hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. H01 : tidak ada pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian

pada konsumen Pasar Central .

2. Ha1 : ada pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian pada konsumen Pasar Central .

3. H02 : tidak ada pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian pada konsumen Pasar Central .

4. Ha2 : ada pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian pada konsumen Pasar Central .

5. H03 : tidak ada pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian pada konsumen Pasar Central.

6. Ha3 : ada pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian pada konsumen Pasar Central.

3.5 Definisi Konsep

Menurut Singarimbun dan Effendi (Ed, 2006:33) mendefinisikan konsep sebagai istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak : kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial.

(50)

1. Kotler dan Amstrong (2008:347) menyebutkan bahwa kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsi yang meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan.

2. Stanton (dalam siti 2007:3) Harga adalah jumlah uang atau (kemungkinan ditambah beberapa barang ) yang dibutuhkan oleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya.

3. Kotler dan Keller (2007:220) menyebutkan bahwa keputusan pembelian adalah beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan suatu keputusan pembeliah terhadap produk tertentu.

3.6 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan pemaparan definisi variabel dan indikator penelitian yaitu uraian dari konsep yang sudah dirumuskan berupa indikator yang menguji suatu variabel. Berikut merupakan tabel definisi operasional dalam penelitian ini :

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Variabel Indikator Sumber Kualitas

produk (X1)

Kualitas produk

ialah kemampuan suatu produk untuk

1) Kinerja

(Performance) 2) Keistimewaan

Kotler dan Amstrong

(2008:347)

(51)

melakukan fungsi- fungsi yang meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitianyang

dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara

keseluruhan.

tambahan (Features) 3) Keandalan

(Reliability) .

4) Kesesuaian dengan spesifikasi

(Conformance to Specifications)

5) Daya tahan

(Durability) Estetika Harga (X2) Harga dapat diartikan

secara sederhana sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (non moneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu jasa.

a. Penetapan Harga Jual

b. Elastisitas Harga c. Pertumbuhan Harga

Tjiptono (2006:178),

Gambar

Gambar 1.1 Model Lima  Tahap Proses Pembelian Keputusan ide
Tabel 3.1   Definisi Operasional
Tabel 3.2   Instrumen Skala Likert
Tabel di Bawah Tentang Identitas Responden Berdasarkan Usia
+3

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam kegiatan pemecahan masalah ini adalah metode pemberdayaan masyarakat partisipatif dengan tahapan kegiatan : Pendidikan dan Penyuluhan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan bahan peretimbangan untuk dikembangkan lebih lanjut yang berkaitan pada kemampuan ibu dalam menstimulasi

Hasil penelitian ini adalah secara umum pengetahuan masyarakat tentang penyakit DBD kurang, ini dapat dilihat dari hanya 1 orang yang menjawab bahwa demam

Dari analisis Cochran Q-Test setelah melakukan pengujian dan perhitungan dengan melewati beberapa tahap dapat disimpulkan bahwa dari sembilan faktor pendorong konsumen membeli

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya dari yang melakukan tindakan teknik aseptik yaitu sebanyak 36 orang yang melakukan tindakan teknik aseptik dan hampir

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin diraih. Guru menyampaikan tujuan dalam pembelajaran di kelasnya yang bersumber pada RPP. 2) Guru mendemonstrasikan atau

Hasil dari penelitian ini berupa biosorben mikroalga dalam bentuk biomassa yang sudah dikeringkan sehingga memudahkan penggunaan mikroalga tersebut untuk proses pengolahan

Unnecessary motion dapat didefinisikan sebagai segala yang berkaitan dengan penggunaan waktu yang tidak memberikan nilai tambah untuk proses maupun produk.Waste jenis ini