dr. FACHRURRAZI, MM., AAK.
Deputi Direksi Wilayah Jawa Barat
Bandung, 18 September 2021
Update dan Overview Pelaksanaan
Pelayanan Program Rujuk Balik
di FKTP
Capaian Kepesertaan Nasional s.d 1 September 2021
Sumber Data :
Aplikasi BI UHC s.d 1 September 2021
3
Capaian Kepesertaan Provinsi Jawa Barat s.d 1 September 2021
Sumber Data :
Aplikasi BI UHC s.d 1 September 2021
Capaian Universal Health Coverage (UHC) Provinsi Jawa Barat
s.d. 1 September 2021
5
TINGKAT KEPUASAN PESERTA TAHUN 2020
Target 2020 85%
Target 2021 90%
7
Target
2020 & 2021 80%
TINGKAT KEPUASAN FASKES
TAHUN 2020
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama s.d. Agustus 2021
Non Rawat Inap
Rawat
Inap Puskesmas Dokter Umum
Dokter Gigi
Klinik TNI
Klinik POLRI
Klinik Pratama
Total Klinik Pratama
Bandung 73 73 14 2 9 3 97 109 198 196
Sukabumi 100 18 118 32 2 4 5 80 89 241 239
Karawang 48 22 70 6 2 2 170 174 250 250
Sumedang 58 49 107 79 3 8 4 73 85 274 271
Cirebon 140 28 168 142 25 5 6 69 80 415 390
Tasikmalaya 71 58 129 59 8 5 3 107 115 311 303
Soreang 57 5 62 30 6 5 2 80 87 185 179
Banjar 26 36 62 28 3 2 2 46 50 143 140
Cimahi 38 7 45 17 4 3 4 56 63 129 125 Grand Total 611 223 834 407 53 43 31 778 852 2.146 2.093 Sumber Data Refsol 16 Agustus 2021
Puskesmas Klinik Pratama
Grand Total Total FKTP Tanpa Drg.
Nama KC
9
Target FKTP Kerjasama Tahun 2021
Capaian Mutu Layanan – Sistem Antrian FKTP s.d Agustus 2021
*Penetapan target FKTP yang mengimplementasikan sistem antrean online terkoneksi aplikasi mobile JKN adalah FKTP kerja sama yang ter-flagging Jaringan Komunikasi Data (Jarkomdat) pada Aplikasi HFIS.
∑ FKTP % ∑ FKTP %
a b c d=c/b e f=e/b
BANDUNG 198 120 60,61% 82 41,41%
SUKABUMI 241 216 89,63% 66 27,39%
KARAWANG 250 249 99,60% 242 96,80%
SUMEDANG 274 245 89,42% 109 39,78%
CIREBON 415 415 100,00% 218 52,53%
TASIKMALAYA 311 311 100,00% 245 78,78%
SOREANG 185 174 94,05% 91 49,19%
BANJAR 143 103 72,03% 44 30,77%
CIMAHI 129 105 81,40% 66 51,16%
KEPWIL JABAR 2.146 1.938 90,31% 1.163 54,19%
Keterangan: - Sumber Luaran Aplikasi BI (diakses 6 September 2021)
- Penandaan hijau pada KC dengan urutan implementasi dan pemanfaatan AOL tertinggi - Penandaan merah pada KC dengan urutan implementasi dan pemanfaatan AOL terendah
KANTOR CABANG FKTP PKS s.d Agustus '21
Sudah memanfaatkan AOL periode Agustus 2021 Sudah implementasi AOL
periode Agustus 2021
PROGRAM RUJUK BALIK (PRB) LANDASAN HUKUM
11
▪ Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan;
▪ Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 99 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
▪ Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional;
▪ Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pengadaan Obat Berdasarkan Katalog Elektronik (e-Catalogue)
▪ Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2016 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 6 Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2016 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan;
▪ Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek;
▪ Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
▪ Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan;
Program Rujuk
Balik
13
MENGAPA ADA PROGRAM RUJUK BALIK?
FILOSOFI PROGRAM RUJUK BALIK (PRB)
Peserta
Tatalaksana pengobatan peserta
Pemeriksaan komprehensif dan merujuk peserta
sesuai indikasi
FKTP
FKRTL
Merujuk balik peserta kondisi stabil melalui Surat Rujuk Balik (SRB)
Menerima SRB dan memberikan resep obat sesuai SRB ke peserta
APOTEK PRB
Tatalaksana spesialistik hingga stabil
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua
Pelayanan Kesehatan Tingkat
Ketiga
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (nonspesialistik) Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
(spesialistik) UU Nomor 40/2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan kesehatan perseorangan
→ promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif (komprehensif)
Perpres 82 tahun 2018 tentang Jaminan
Kesehatan
Rujuk Balik
• Wajib dilakukan bila kondisi stabil disertai surat keterangan rujuk balik dari dokter spesialis/subspesialis.
• Pelayanan kesehatan tingkat pertama mencakup kasus medis rujuk balik.
• Pelayanan obat untuk peserta JKN di FKTP dilakukan oleh Apoteker di instalasi
farmasi klinik
pratama/ruang farmasi Puskesmas/apotek.
Permenkes 73 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek
SISTEM PELAYANAN RUJUK BALIK DALAM JKN
Permenkes 28 tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan
Program JKN
Pasal 3
Pelayanan farmasi klinik meliputi:
a. Pengkajian resep e.pelayanan kefarmasian di rumah b. Dispensing f. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
c. Pelayanan Informasi Obat (PIO) g. Monitoring Efek Samping Obat (MESO) d. Konseling
PIRAMIDA PESERTA JKN-KIS
BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN USIA s.d. SEPTEMBER 2021
P
Potensi pengelolaan penyakit kronis peserta yang1. Ketidakpahaman Peserta terhadap Program Rujuk Balik
2. Peserta pernah mengalami kendala dalam pendaftaran dan pelayanan PRB sehingga enggan kembali ke FKTP 3. Obat yang diresepkan di RS tidak
termasuk obat PRB, akibatnya Peserta akan kembali juga ke RS, sehingga menganggap PRB tidak berguna
4. Merasa bahwa kepastian
mendapatkan obat di RS lebih terjamin dibandingkan ke FKTP
5. Peserta merasa tidak dipantau pengobatannya oleh dokter FKTP maupun apotek PRB.
1. Ketidakpahaman terhadap program rujuk balik
2. Peran care coordinator belum optimal 3. Kolaborasi antarprofesi belum
dioptimalkan
4. Belum ada sinergi untuk tatalaksana peserta PRB dengan Prolanis
1. Apotek enggan melayani obat PRB karena asumsi merugi
2. Sulit memperoleh obat sesuai harga E- Catalog dan ketersediaannya sering kosong
3. Belum paham RKO
4. Pelayanan kefarmasian klinis belum optimal, peserta belum terpantau kepatuhan pengobatannya
PENYEBAB PRB BELUM OPTIMAL
17
A P O TEK FKT P FKR TL
1. Ketidakpahaman/Ketidakpercayaan terhadap Program Rujuk Balik
2. Ketidakpahaman terhadap jenis obat yang masuk dalam PRB
3. Kesengajaan tidak merujuk balik.
4. SRB belum lengkap, advis dokter spesialis ke dokter FKTP belum detail
PESERTA
Belum ada sinergi
Peserta-Apotek-FKTP-FKRTL
WEBINAR SOSIALISASI KRITERIA STABIL 9 KASUS PRB KEPADA KOMITE MEDIK RS SE-JAWA BARAT (9 JUNI 2021)
• Ber-SKP IDI
• Diikuti 728 Participants
19
Sumber Data Aplikasi SSBI Workbook PRB Aktif di FKTP hv akses 14 September 2021
Proporsi Peserta PRB per Diagnosa & per Type FKTP
20 BESAR OBAT PRB DENGAN KASUS TERBANYAK 20 BESAR OBAT PRB DENGAN BIAYA TERBESAR
20 BESAR OBAT PRB TERBANYAK TAHUN 2021
Didominasi oleh obat Hipertensi, DM, dan Jantung.
21
Sumber Data SSBI Workbook Obat_HV akses 17 September 2021
Capaian PRB Aktif di FKTP
Target PRB Aktif di FKTP : 88,22%
23
Top 10 FKTP dengan Peserta PRB Terbanyak
Top 10 FKTP dengan
Peserta PRB Terbanyak
25
• Sebagai upaya evaluasi pelayanan Program Rujuk Balik kepada
peserta→integrasi pelayanan rujuk balik mulai dari FKRTL (Aplikasi VClaim), FKTP (Aplikasi PCare) dan Apotek PRB
(Aplikasi Apotek Online).
• Untuk monitoring pelayanan rujuk balik
oleh dokter di FKTP→ menu Aplikasi
PCare →tersedia data rinci peserta ter -
flagging PRB → di-update rutin setiap
bulan→fitur “ Rekapitulasi Peserta
Terdaftar”
Upaya Peningkatan PRB Aktif di FKTP
1. Kantor Cabang melakukan umpan balik data peserta PRB Aktif dan Pasif per FKTP.
2. Agar FKTP dapat menjaring peserta PRB Pasif dengan pemberian edukasi kesehatan bagi peserta dan pemantauan status kesehatan peserta
3. Mentoring Spesialis antara DPJP Spesialis dan Dokter di FKTP→ membangun rasa percaya antara FKRTL- FKTP →berdampak pada rasa percaya pasien PRB.
4. Agar peserta PRB dengan diagnosis DM tipe 2 dan Hipertensi didaftarkan sebagai peserta Prolanis → menjaga kontinuitas & komprehensivitas tatalaksana perawatan dan pengobatan.
5. Bersama stake holder →sosialisasi massif kepada peserta dan FKTP untuk tetap mengakses pelayanan kesehatan baik → kontak langsung/ kontak tidak langsung.
6. Agar FKTP tetap memantau riwayat kesehatan pasien yang mendapatkan iterasi obat rujuk balik melalui kontak tidak langsung.
7. Bersama stakeholder→menjalankan Perluasan Implementasi MTM pada Apotek PRB dan melakukan
evaluasi berkala pemahaman PRB berbasis MTM ke Apotek PRB dan FKTP.
Scan QRCode disamping untuk mengunduh aplikasi Mobile JKN
Aplikasi Mobile JKN Care Center 165
27