• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Secara umum Good Corporate Governance merupakan sebuah sistem yang terdapat pada sebuah perusahaan atau badan usaha baik yang mencari laba maupun nirlaba yang mana di dalamnya berisikan struktur atau prosedur yang secara umum fungsinya untuk mengarahkan dan mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang selanjutnya dapat disebut sebagai GCG, memiliki beberapa prinsip yang seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan, diantaranya yaitu keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), profesional (professional), dan kewajaran (fairness)1.

GCG merupakan sistem, artinya bahwa setiap prinsipnya memiliki fungsi dan peranan yang saling berkaitan. Maka, penerapan GCG sangatlah penting untuk dijalankan oleh sebuah perusahaan atau badan usaha atau lembaga. Salah satu pentingnya penerapan GCG yakni untuk mengarahkan perusahaan atau badan usaha atau lembaga agar bisa mencapai tujuan-tujuan yang hendak dicapainya. Selain itu juga agar dinilai lebih baik oleh para stakeholder untuk pertimbangan dalam menanamkan saham di perusahaan atau badan usaha atau lembaga. Tidak hanya pada lembaga umum

1 Mahmudi, “Penguat Tata Kelola dan Reposisi Pengelola Zakat” (Yogyakarta: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, EKBISI, Vol.4, No.1, Desember 2009), hlm.69

(2)

saja, GCG juga memiliki pengaruh penting dalam lembaga pengelolaan zakat, diantanya adalah sebagai bahan pertimbangan para muzakki untuk turut ikut dalam berzakat melalui lembaga pengelolaan zakat, yang mana dapat dikatakan sebagai amil zakat, dan yang terpenting adalah memperkuat posisi perusahaan, memaksimalkan nilai perusahaan, mengelola sumber daya dan risiko secara lebih efektif dan efisien.

Setelah mengetahui mengenai informasi GCG, maka selanjutnya kita perlu mengetahui bahwa Islam dibangun di atas lima pilar yang terangkum dalam rukun Islam, yaitu syahadat, sholat, zakat, puasa, dan haji bagi yang mampu. Zakat sebagai salah satu rukun Islam merupakan hal yang sangat penting untuk dilaksanakan bagi setiap muslim; untuk difasilitasi, dikelola, dan dialokasikan secara tepat oleh para pengelola zakat (amil); serta dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para penerima (mustahiq). Di samping dari dana zakat, biasanya juga didampingi oleh dana infaq dan shadaqah, atau biasa dikenal dengan dana ZIS.

Pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah yang efisien dan efektif tentu tidak dengan dilakukan sendiri oleh muzakki, tetapi perlu dikelola secara sistematis, terkoordinasi, dan terorganisasi dengan baik. Dalam hal ini Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) sebagai amil memiliki peran yang sangat strategis untuk memberdayakan zakat dan mendukung tegaknya rukun Islam2. Pertumbuhan Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) di Indonesia sendiri

2 Mahmudi, “Penguatan... , hlm.69.

(3)

sudah sangat pesat seiring dengan meningkatnya tingkat perekonomian dan kesadaran masyarakat dalam membayar zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS).

Secara umum, ada 3 (tiga) OPZ yang dapat kita pahami dan ketahui, yaitu Badan Amil Zakat (BAZ), yang merupakan Lembaga milik pemerintah; Lembaga Amil Zakat (LAZ), merupakan lembaga yang dikelola masyarakat; dan masjid-masjid atau para ustadz yang dipercaya masyarakat setempat. Akan tetapi, hanya ada 2 (dua) kelembagaan pengelola zakat yang diakui pemerintah, yakni BAZ dan LAZ itu sendiri3.

Selanjutnya, Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang merupakan salah satu bentuk organisasi atau lembaga yang pengelolaan zakatnya berdiri sendiri, sangat memerlukan prinsip yang harus diterapkan dalam mengelola dana zakat tersebut. Hal ini karena lembaga juga merupakan organisasi nirlaba yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan, yang berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) dan secara umum bertugas untuk menghimpun dana dari masyarakat yang mempunyai dana berlebih (muzakki) dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang masih memiliki keterbatasan dana (musthahiq).

Lembaga Amil Zakat biasanya juga menjadi bagian dalam suatu Lembaga Keuangan, salah satunya di Lembaga Keuangan Mikro Syariah.

Seperti yang kita ketahui, pertumbuhan Lembaga Keuangan Mikro Syariah di Indonesia seperti Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) mengalami Pertumbuhan yang pesat. KSPPS dalam

3 Mahmudi, “Penguatan... , hlm.69

(4)

operasionalnya di samping berfungsi sebagai lembaga penghimpun dan penyaluran dana dalam bentuk simpanan dan pinjaman, tetapi juga sebagai lembaga penghimpun dan penyaluran harta (yang biasa kita sebut dengan baitul maal). Salah satu KSPPS yang menjalankan fungsi tersebut adalah

KSPPS BMT Bahtera Pekalongan.

Lembaga Amil Zakat di KSPPS BMT Bahtera berada di posisi divisi sosial dikenal dengan Baitul Maal Bahtera, fungsinya untuk memudahkan dan memfasilitasi kebutuhan masyarakat muzakki dalam menyalurkan dan mengelola dana zakat/infaq/shadaqah/wakaf dan dana umat lainnya kepada para mustahiq secara tepat dan daya guna. Baitul Maal Bahtera berada di Jl.

Dr. Sutomo Mega Grosir MM Blok A.5 Pekalongan.

Tabel 1.1

Laporan Keuangan Zakat, Infaq dan Shadaqah di Baitul Maal Bahtera Pekalongan Tahun 20154

SALDO AWAL 2015 4.885.563

PENERIMAAN

ZAKAT 58.228.026

INFAQ / SHODAQAH

Infaq Umum 141.984.666

Donasi Yatim 29.205.000

Donasi Ramadhan 11.050.000

Donasi Qurban 51.350.000

Donasi Mobil Peduli Umat 3.600.000

Donasi Sosial Kemanusiaan 1.260.000

Donasi Operasional 1.809.501

JUMLAH PENERIMAAN INFAQ / SHODAQAH 240.259.167

WAKAF 9.060.000

Total Penerimaan Dana 407.547.193

PENGELUARAN

Pendayagunaan Zakat Maal 52.100.100

Pendayagunaan Infaq 49.910.800

Pendayagunaan Qardul Hasan 84.400.000

4 Brosur Baitul Maal Edisi: VI/ Jan – Feb 2016.

(5)

Pendayagunaan Pendidikan 69.766.000

Pendayagunaan Ramadhan 9.409.500

Pendayagunaan Qurban 53.840.500

Pendayagunaan Yatim 33.332.000

Alokasi Renovasi Tempat Ibadah & Majlis

Ta'lim 10.585.000

Donasi Sosial Kemanusiaan 6.000.000 Donasi Mobil Peduli Umat (MPU) 13.497.500

Pembelian Aset 5.480.000

Biaya Operasional 32.371.200

Jumlah Penggunaan Dana 20.692.600

SURPLUS (DEFISIT) (13.145.407)

SALDO AKHIR 2015 61.740.156

Menurut peneliti, dengan sekilas melihat dari laporan keuangan di atas, maka pengalokasian penggunaan dana-dana sudah terorganisir cukup bagus. Selain itu peneliti juga memiliki alasan lain mengapa memilih Baitul Maal Bahtera Pekalongan sebagai tempat penelitian, ini karena Baitul Maal

Bahtera sudah memiliki Office Channelling untuk pengelolaan zakat, infaq, shadaqah, dan dana umat lainnya.

Berangkat dari permasalahan di atas, penulis meneliti bagaimana penerapan tata kelola zakat, infaq dan shadaqah yang ada pada Baitul Maal Bahtera dengan melihat atau mengacu pada prinsip GCG ke dalam Tugas Akhir (TA) dengan judul penelitian : “IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS) DI BAITUL MAAL BAHTERA PEKALONGAN”.

(6)

B. Rumusan Masalah

Melihat dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah tersebut, sebagai berikut :

1. Bagaimana pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah di Baitul Maal Bahtera Pekalongan?

2. Bagaimana implementasi prinsip dasar Good Corporate Governance (GCG) dalam pengelolaan dana zakat, infaq dan shadaqah di Baitul Maal Bahtera Pekalongan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian yang dicapai adalah :

a. Mengetahui pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah di Baitul Maal Bahtera Pekalongan.

b. Mengetahui implementasi prinsip dasar Good Corporate Governance (GCG) dalam pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah di Baitul Maal Bahtera Pekalongan.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian atau penulisan Tugas Akhir (TA) ini adalah sebagai berikut :

a. Secara Praktis

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi bagi Baitul Maal Bahtera Pekalongan

(7)

dalam rangka mengembangkan dan mengoptimalkan pengelolaan zakat, infaq dan shadaqahnya.

2) Untuk memberikan kontribusi keilmuan yang mengkaji tentang Good Corporate Governance dan pengelolaan zakat, infaq dan

shadaqah kepada peneliti yang akan datang.

b. Secara Teoritis

1) Untuk mengembangkan keilmuan tentang pengelolaan ZIS pada Lembaga Amil Zakat, khususnya Baitul Maal.

2) Untuk informasi dan referensi bagi mahasiswa dan semua pihak yang membutuhkan mengenai Good Corporate Governance dan pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah.

E. Penegasan Judul

Dalam rangka memudahkan pemahaman dan menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam menafsirkan maksud judul, maka perlu adanya penegasan judul.

Adapun judul yang perlu ditegaskan adalah sebagai berikut:

1. Implementasi

Implementasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) memiliki arti pelaksanaan dan atau penerapan.5

5 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi Keempat, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), hlm. 529.

(8)

2. Prinsip Good Corporate Governance

Good Corporate Governance (GCG) didefinisikan sebagai suatu

sistem pengendalian internal perusahaan yang memiliki tujuan utama mengelola resiko yang signifikan guna memenuhi tujuan bisnisnya melalui pengamanan aset perusahaan dan meningkatkan nilai investasi pemegang saham dalam jangka panjang.6 Pengertian GCG yang lebih ditegaskan adalah suatu sistem pengendalian internal perusahaan yang memiliki tujuan utama mengelola resiko yang signifikan.

Prinsip-prinsip dasar dalam GCG meliputi keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), profesional (professional), dan kewajaran (fairness).7 3. Pengelolaan Zakat, Infaq dan Shadaqah

Pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah terdiri atas empat kata yang bermakna mendalam. Pertama, pengelolaan yang artinya pengembangan, pengendalian atau penyelenggaraan.8 Yang kedua yaitu zakat yang menurut ulama Hanafiyah memiliki arti kepemilikan bagian harta tertentu dari harta tertentu untuk orang atau pihak tertentu yang telah ditentukan oleh syari’ (Allah swt) untuk mengharap keridhaan- Nya.9 kemudian infaq dalam KBBI ditulis dalam tulisan infak yang artinya pemberian atau sumbangan harta selain zakat wajib untuk

6 Muh. Arief Effendi, The Power Of Good Corporate Governance: Teori dan Implementasi, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), hlm. 1.

7 Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

8 Fakhruddin, Fiqh & Manajemen Zakat di Indonesia, (Malang : UIN Malang Press, 2008), hlm. 251.

9 Fakhruddin, Fiqh & Manajemen…, hlm. 17.

(9)

kebaikan10. Yang terakhir yaitu shadaqah yang dalam KBBI ditulis dengan kata sedekah yang artinya pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak menerimanya, di luar kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai dengan kempauan pemberi.11

Dari keempat kata tersebut dapat diartikan sebagai pengelolaan dana dari zakat, infaq dan shadaqah untuk masyarakat dengan syarat dan ketentuan tertentu.

4. Baitul Maal

Baitul Maal (rumah harta), merupakan salah satu bagian dari

sebuah Lembaga Keuangan Syariah Mikro berupa Baitul Maal wattamwil (BMT) yang berfungsi untuk menerima titipan dana zakat,

infaq dan shadaqah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya.12

Menurut penegasan istilah di atas, bahwa judul “Implementasi Prinsip Good Corporate Governance dalam Pengelolaan Dana Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) di Baitul Maal Bahtera Pekalongan”, dapat dimaknai sebagai sebuah penelitian untuk mengetahui penerapan prinsip tata kelola Zakat, Infaq dan Shadaqah yang baik pada Baitul Maal Bahtera Pekalongan sesuai dengan prispip Good Corporate Governance .

10 Pusat Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), hlm. 553.

11 Pusat Bahasa, Kamus..., hlm. 1280.

12 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), hlm. 447.

(10)

F. Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika yang dibahas oleh penulis dalam penelitian yang ini adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan judul dan sistematika pembahasan.

BAB II TELAAH PUSTAKA

Pada bab ini merupakan teori yang mendasari pembahasan objek yang diteliti, berisi landasan teori yang meliputi. Pertama, konsep zakat, infaq dan shadaqah dalam Islam (pengertian zakat, infaq dan shadaqah; dasar hukum zakat, infaq dan shadaqah; syarat zakat, infaq dan shadaqah; macam-macam zakat; muzakki dan mustahiq; hikmah zakat, infaq dan shadaqah). Kedua, lembaga pengelola zakat, infaq dan shadaqah (latar belakang pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah;

manajemen zakat, infaq dan shadaqah (sumber pendanaan zakat, infaq dan shadaqah; sistem pengelolaan dana zakat, infaq dan shadaqah;

mekanisme penyaluran dana zakat, infaq dan shadaqah; sistem pengawasan dana zakat, infaq dan shadaqah)). Ketiga, konsep dasar Good Corporate Governance, meliputi pengertian GCG, prinsip GCG (keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, profesional,

(11)

kewajaran), penerapan prinsip GCG. Selanjutnya, penelitian yang relevan dan kerangka berpikir.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisikan mengenai alur atau jalannya penelitan yang dilakukan meliputi jenis dan pendekatan penelitian, setting penelitian, subjek dan objek penelitian, sumber data (sumber data primer dan sumber data sekunder), populasi dan sampel penelitian dan pengecekan keabsahan informasi, yang berisi teknik pengumpulan data (observasi, interview, dokumentasi) dan langkah-langkah metode analisa (metode analitik dan metode deskriptif).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini merupakan bagian tentang hasil penelitian dan pembahasan, yang berisikan tentang gambaran kelembagaan Baitul Maal Bahtera Pekalongan (sejarah Baitul Maal, visi dan misi Baitul Maal, profil dan struktur organisasi Baitul Maal, serta kegiatan operasional Baitul Maal). Kemudian, yang kedua adalah pembahasan hasil penelitian

yang meliputi manajemen pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah Baitul Maal Bahtera Pekalongan (sumber pendanaan ZIS, sistem

pengelolaan dana ZIS, mekanisme penyaluran dana ZIS, sistem pengawasan dana ZIS); implementasi prinsip Good Corporate Governance dalam pengelolaan dana ZIS di Baitul Maal Bahtera

(12)

Pekalongan (prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, profesional/ independensi, kewajaran).

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bagian penutup yang berisi simpulan dan saran.

Pada bab ini, yang dibahas adalah kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran.

Referensi

Dokumen terkait

Durasi yang dianjurkan adalah 30-60 menit setiap kali berolahraga.Sebaiknya penderita DM melakukan latihan fisik tidak lebih dari 60 menit, karena dapat menimbulkan

menguntungkan. Pola pengelolaan agriwisata yang dikembangkan atau dibangun perlu dilakukan dengan mengikutsertakan masyarakat setempat dalam berbagai kegiatan yang

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang diperoleh adalah: 1) Aplikasi ini diciptakan sebagai alat bantu yang dapat dimanfaatkan oleh para

Chapter 1 , Quick Start – Our First 3D Scene , introduces some of the main Studio features by creating a simple scene, showing how to position the camera and how to render the

Alhamdulillah, penulis syukuri atas kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat dan hidayah- Nya skripsi yang berjudul: “ Upaya Memgurangi Kegemaran Menonton Tayangan

Dan jika dibandingkan dari hasilnya atau nilainya, VSWR pada pengukuran memiliki hasil yang lebih bagus dibandingkan hasil dari simulasi walaupun dengan perbedaan yang

(4) Tim Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2), memiliki tugas melakukan penilaian kinerja dengan cara melakukan evaluasi hasil kerja, capaian kinerja

Setiap bahasa mempunyai khazanah (inventori) bunyi yang dipilih dari semua kemungkinan bunyi yang bisa diucapkan manusia yang berbeda dengan khazanah bunyi