• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMLEMENTASI STRATEGI STUDENT CENTERED LEARNING DALAM MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB DI KELAS 4 SD AL-BAITUL AMIEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2017/2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "IMLEMENTASI STRATEGI STUDENT CENTERED LEARNING DALAM MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB DI KELAS 4 SD AL-BAITUL AMIEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2017/2018"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Oleh:

LUTHFI MUFIDA NIM: 084 144 033

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

2018

(2)
(3)
(4)

MOTTO





































































































Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo’a): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami;

ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.(Q.S. Al-Baqarah ayat 286)*

* Tim Redaksi, Al-Aziz Alquran Tajwid Warna, Transliterasi Per Kata, Terjemah Perkata, (Jakarta: Cipta Bagus Segara, 2013), 49.

(5)

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, Kupersembahkan dengan bangga,

Karya kecil ini,

Teruntuk Ayahanda Drs Padilah. M. Sc. dan Ibunda Siti Aminah S. Pd.I Serta adik tercinta Mufti Wahyudi dan Nawami Kamila

(6)

vi

KATA PENGANTAR

ﻢﯿﺣ ّﺮﻟا ﻦﻤﺣ ّﺮﻟا ﷲ ﻢﺴﺑ

Segenap puji syukur penulis sampaikan kepada Allah Swt, karena atas ahmat karuniaNya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana, dapat terselesaikan dengan lancar.

Terselesainya skripsi ini tentu adanya dorongan semangat dan do’a, serta rasa tanggung jawab dari sebuah tugas yang dipikul oleh penulis. Namun selesainya skripsi ini bukan berarti menjadi akhir dari sebuah pencarian ilmu pengetahuan, akan tetapi menjadi langkah awal dari sebuah proses kehidupan untuk menuju insan yang lebih baik. Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh karena itu penulis menyadari dan menyampaikan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Rektor IAIN Jember (Prof. Babun Suharto, SE.MM.) yang telah memberikan segala fasilitas yang membantu kelancaran atas terselesainya skripsi ini.

2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Jember (Dr. KH.

Abdullah Syamsul Arifin, M.HI.) yang telah memberikan segala fasilitas yang membantu kelancaran atas terselesainya skripsi ini.

3. Wakil Dekan Bidang Akademik IAIN Jember (Khoirul Faizin, M.Ag.) yang telah memberikan segala fasilitas yang membantu kelancaran atas terselesainya skripsi ini.

4. Ketua Jurusan Pendidikan Islam IAIN Jember (Mundir, M.Pd.) yang telah memberikan segala fasilitas yang membantu kelancaran atas terselesainya skripsi ini.

5. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Jember (Dr. H. Mustajab, M.Pd.) yang telah memberikan segala fasilitas yang membantu kelancaran atas terselesainya skripsi ini.

6. Dosen Pembimbing (Zeiburhanus Saleh, SS. M.Pd.) yang telah mengarahkan dan membimbing proses penyelesaian skirpsi ini.

(7)

SE.) ,Ibu guru mata pelajaran Bahasa Arab kelas 4 dan segenap karyawan yang telah memberikan izin sekaligus membantu kelancaran penelitian yang dilaksanakan oleh penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaa penulisan skripsi ini.

Akhirnya, semoga amal baik yang telah Bapak/Ibu berikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah.

Jember, 15 Mei 2018

Penulis

(8)

viii ABSTRAK

Luthfi Mufida, 2018 : “Implementasi Strategi Pembelajaran Student Centered Learning Dalam Membangun Motivasi Belajar Siswa di Kelas 4 SD Al-Baitul Amien Jember Tahun Pelajaran 2017/2018”

Menurut observasi awal, Keunikan dari strategi pembelajaran student centered learning saat pelajaran Bahasa Arab yang penulis temui saat di kelas 4b yaitu melibatkan siswa sepenuhnya dalam pembelajaran, guru hanya menjelaskan ketika siswa tidak faham. Selain itu kegiatan belajar mengajar siswa terlihat antusias dan senang dalam mengikuti pelajaran Bahasa Arab dengan strategi pembelajaran student centered learning. Hal itu di dukung guru memberikan motivasi kepada siswanya ketika pelajaran berlangsung.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka fokus penelitian ini adalah: Bagaimana implementasi strategi pembelajaran student Centered Learning dalam belajar membangun motivasi intrinsik dan ekstinsik siswa pada mata pelajaran Bahasa Arab di SD Baitul Amin?

Tujuan Penelitian ini adalah: Mengetahui implementasi strategi pembelajaran student centered learning dalam membangun motivasi belajar intrinsik dan ekstrinsik siswa pada mata pelajaran Bahasa Arab di SD Al-Baitul Amien.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis field research. Penentuan subyek penelitian secara purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu : observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dengan model Miles and Huberman, dengan langkah- langkah yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan tehnik.

Hasil penelitian : a) Proses pembelajaran dan pengimplementasian strategi student centered learning sama seperti yang tercantum di RPP(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Bentuk pengimplementasian strategi student centered learning dengan memberi umpan pertanyaan dengan pertanyaan Bahasa Arab sebelum pelajaran di mulai dan ketika menjelaskan pelajaranpun seperti itu, kecuali ketika mereka tidak mengerti baru saya jelaskan secara detail. Selain menerapkan strategi student centered learning itu saya juga memotivasi anak- anak agar mau belajar Bahasa Arab karena Bahasa Arab adalah bahasa surga dan bahasa al-quran kita selain itu saya juga berbicara Bahasa Arab yang shahih dan lancar tujuannya agar anak-anak ada motivasi dalam dirinya sendiri untuk berbicara Bahasa Arab dan mau belajar Bahasa Arab. b) Selain mengimplementasikan strategi pembelajaran student centered learning guru juga memberi motivasi berupa hadiah, pujian, dan hukuman, hukumannya yaitu ketika siswa tidak bisa menjawab soal maka siswa disuruh untuk berdiri sebentar lalu siswa yang lain memberi tau jawaban yang benar, setelah bisa menjawab baru diperbolehkan duduk.

(9)

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Fokus Penelitian ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Mamfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Istilah ... 6

F. Sistematika Pembahasan ... 8

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu ... 10

B. Kajian Teori ... 14

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 22

B. Lokasi Penelitian... 23

C. Subyek Penelitian... 24

D. Teknik Pengumpulan Data... 25

E. Analisis Data ... 29

F. Keabsahan Data... 32

G. Tahap-Tahap Penelitian ... 33

(10)

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

A. Gambaran Objek Penelitian ... 35 B. Penyajian dan Analisis Data ... 39 C. Pembahasan Temuan... 53 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 66 B. Saran... 67 DAFTAR PUSTAKA ... 69 LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Keaslian Tulisan 2. Matrik Penelitian

3. Instrumen Penelitian 4. Jurnal

5. Dokumentasi Foto 6. Silabus

7. RPP

8. Surat Izin Penelitian

9. Surat Keterangan Selesai Penelitian 10. Biodata Penelitia

(11)
(12)

DAFTAR GAMBAR

4.1 Sosial yang fokus belajar ... 45

4.2 Pengahafalan mufrodat... 45

4.3 Hukuman bagi siswa yang tidak bisa menjawab soal ... 50

4.4 menghafal mufrodat secara bersama-sama ... 51

4.5 Guru memberikan pertanyaan ... 51

4.6 Motivasi Guru ... 52

4.7 Guru janji akan memberi reward hadiah ... 52

(13)

A. Latar Belakang Masalah

Menurut observasi awal SD Al-Baitul Amien merupakan salah satu sekolah favorit yanga ada di Jember. Letak SD Baitul Amin bersebelahan dengan masjid Baitul Amin dan juga bersebelahan dengan alun-alun kota Jember.Sekolah ini merupakan sekolah yang menerapkan sistem full day School. SD Baitul Amin juga merupakan sekolah yang dilengkapi dengan fasilitas LCD untuk memudahkan kegiatan belajar mengajar di kelas, oleh karena itu peneliti memilih SD Baitul Amin sebagai tempat penelitian.1

Setelah penulis sampai di lokasi Penelitian penulis sempat berbincang- bincang dengan ibu Husnul seabagai guru Bahasa Arab kelas 4 di SD Al- Baitul Amin tentang pembelajaran Bahasa Arab di SD Al-Baitul Amien, ternyata selain menggunakan strategi pembelajaran cooperative learning beliau lebih sering menggunakan strategi pembelajaran student centered learning saat kegiatan belajar mengajar di kelas. Strategi pembelajaran student centered learning merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Menurut Permendikbud Nomor 81 tahun 2013 tentang implementasi kurikulum lampiran IV dinyatakan bahwa metode metode yang termasuk dalam pendekatan saintifik yang diperkaya dengan pendekatan berbasis masalah dan pendekatan berbasis projek . Pendekatan

1 Observasi, Jember, 27 Desember 2017, 08 : 00

(14)

2

saintifik dengan atau tanpa diperkaya dengan salah satu atau lebih diantara pendekatan-pendekatan berikut: pembelajaran berbasis projek, pembelajaran kooperatif, dan pendekatan komunikatif. Semua metode yang digunakan dalam pendekatan Saintifik temasuk kedalam Student Centered Learnining.2

Pembelajaran berpusat siswa merupakan strategi pembelajaran yang menempatakan siswa sebagai peserta didik aktif dan mandiri, dengan kondisi psikologi sebagai adult learner, bertanggung jawab sepenuhnya atas pembelajarannya, serta mampu belajar beyond the classroom. Dengan prinsip- prinsip ini kelak diharapkan siswa menghayati karakteristik life-long learner yang memiliki hard skills dan soft skills yang saling menunjang. Disisi lain, para pengajar beralih fungsi menjadi fasilitator belajar.3

Menurut Oemar Hamalik Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik atau student centerered learning adalah proses belajar mengajar berdasarkan kebutuhan dan minat peserta didik. Model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dirancang untuk menyediakan sistem belajar yang fleksibel sesuai dengan kehidupan dan gaya belajar siswa.4

Keunikan dari strategi pembelajaran student centered learning saat pelajaran Bahasa Arab yang penulis temui saat observasi di kelas 4b yaitu melibatkan siswa sepenuhnya dalam pembelajaran, kecuali ketika siswa tidak faham guru akan menjelaskan tentang hal yang tidak difahamioleh siswa,

2 Dr. H. Moch Agus Krisno Budiyanto, M.Kes, Sintaks 45 Metode Pembelajaran dalam Student Centered Learning (SCL)(Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press, 2016), 6.

3Harsono, Djoko Dwiyanto, Pembelajaran Berpusat Mahasiswa(Yogyakarta: Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada, 2005), 2.

4Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar(Jakarta: Bumi Aksara, 2004), 201.

(15)

sehingga menunjang siswa mandiri dalam belajar. Siswa juga bisa berfikir secara kritis ketika diterapkan strategi pembelajaran student centered learning.

Dalam penelitian ini penulis mengambil tempat penelitian di kelas 4 karena ketika penulis melakukan observasi di kelas 4b penulis tertarik ketika guru memberikan motivasi kepada siswanya, selain itu karena saat kegiatan belajar mengajar siswa terlihat antusias dan senang dalam mengikuti pelajaran Bahasa Arab, dan saat itu guru sedang menerapkan strategi pembelajaran student centered learning. Oleh karenanya penulis tertarik juga untuk meneliti tentang motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan sebuah kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan sebuah tindakan untuk mencapai tujuan dalam sebuah pembelajaran.

Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang.5

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, dan yang memberikan arah

5Sardiman A.M., Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2016), 75.

(16)

4

pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.6

Beberapa indikator yang menggambarkan peserta bermotivasi belajar rendah diantaranya yaitu sering bolos, asal mengikuti pelajaran, malas mengerjakan tugas, rasa ingin tau rendah, cepat putus asa ketika mengalami kesulitan, cepat bosan, tidak ada usaha dalam menggapai prestasi, rendahnya pencapaian hasil belajar.7 Jadi motivasi belajar merupakan perubahan yang berasal dari seseorang yang menyebabkan tercapainya tujuan dari belajar itu sendiri, dan motivasi itu berasal dari diri sesorang meskipun motivasi itu bisa dirangsang dari luar. Oleh karena itu peneliti melakukan sebuah penelitian yang berjudul ‘IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING DALAM MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB DI KELAS 4 SD AL-BAITUL AMIEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2017/2018’.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi strategi pembelajaran student Centered Learning dalam membangun motivasi belajar intrinsik siswa pada mata pelajaran Bahasa Arab dikelas 4 SD Al-Baitul Baitul Amien Jember tahun pelajaran 2017/2018?

6Ibid, 75.

7Erwin Widiasworo, S.Pd., 19 Kiat Sukses Membangkitkan Motiva Belajar Peserta Didik(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2015), 24-27.

(17)

2. Bagaimana implementasi strategi pembelajaran student Centered Learning dalam membangun motivasi belajar ekstrinsik siswa pada mata pelajaran Bahasa Arab di kelas 4 SD Al-Baitul Amien Jember tahun pelajaran 2017/2018?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam melakukan penilitian. Tujuan penelitian harus mengacu kepada masalah-masalah yang dirumuskan sebelumnya.8

Berdasarkan fokus penelitian yang telah diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui implementasi strategi pembelajaran student centered learning dalam membangun motivasi belajar intrinsik siswa pada mata pelajaran Bahasa Arab di kelas 4SD Al-Baitul Amien Jember tahun pelajaran 2017/2018.

2. Mengetahui implementasi strategi pembelajaran student centered learning dalam membangun motivasi belajar ekstrinsik siswa pada mata pelajaran Bahasa Arab di kelas 2 SD Al-Baitul Amien Jember tahun pelajaran 2017/2018.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian berisi tentang kontribusi apa yang akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Kegunaan dapat berupa kegunaan yang bersifat teoritis dan kegunaan praktis, seperti kegunaan bagi penulis, instansi

8Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah(Jember: IAIN Jember Press, 2017), 73.

(18)

6

dan masyarakat secara keseluruhan. Kegunaan penelitian harus realistis.9 Adapun manfaat penelitian ini antara lain :

1. Manfaat Teoritis Dalam pembahasan ini:

a. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang luas tentang strategi pembelajaran student centered learning dalam membangun motivasi belajar siswa.

b. Diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran tentang strategi pembelajaran student centered learning dalam membangun motivasi belajar siswa.

c. Dapat mengembangkan dan memperkaya khazanah keilmuan dan pengetahuan, yang terkait dengan strategi pembelajaran student centered learning dalam membangun motivasi belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi lembaga IAIN Jember, khususnya kepada jurusan Tarbiyah, pembahasan ini diharapkan sebagai tambahan literature atau referensi, sekaligus dapat di gunakan sebagai pustaka bagi peneliti selanjutnya.

E. Definisi Istilah

Judul penelitian ini adalah “Implementasi Strategi Pembelajaran Student Centered Learning Dalam Membangun Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Di Kelas 4 SD Al Baitul Amien Jember Tahun Pelajaran 2017/2018. Definisi opersional berisi tentang pengertian istilah-

9Ibid, 73.

(19)

istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti didalam judul penelitian.

Tujuannya agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap makna istilah sebagaimana dimaksud oleh peneliti10. Adapun definisi istilah yang ditekankan disini adalah sebagai berikut:

1. Strategi Pembelajaran Student Centered Learning

Menurut Oemar Hamalik Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik atau Student Centerered Learning adalah proses belajar mengajar berdasarkan kebutuhan dan minat peserta didik.11

Dalam penelitian ini, strategi student centered learning (SCL) didefinisikan sebagai perubahan dalam proses pembelajaran dikelas yang semula guru sebagai pakar, berubah menjadi siswa sebagai pembelajar.

2. Motivasi Belajar

Menurut MC. Donald motivasi adalah perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.12 Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.13

Dalam penelitian ini, motivasi belajar didefinisikan sebagai perubahan energi seseorang dalam proses belajar yang ditandai dengan efektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan dalam belajar yaitu

10Ibid, 73.

11Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar(Jakarta: Bumi Aksara, 2004), 201.

12Haryu Islamuddin, Psikologi Pendidikan(Jember: Stain Jember Press,2011), 245.

13Prof DR. Suyono, M.Pd., Drs.Hariyanto,M.s., Belajar dan Pembelajaran(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), 9.

(20)

8

memperoleh pengetahuan,meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengkokohkan kepribadian.

F. Sistematika Pembahasan

Sestematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Format penulisan sistematikan pembahasan adalah dalam bentuk deskriptif naratif, bukan seperti daftar isi. Topik-topik kajian yang hendak dibahas disampaikan secara garis besar sehingga nampak alur penelitian yang akan dilakukan dari awal sampai akhir.14

BAB I : Sebagai pendahuluan, merupakan gambaran global dari judul skripsi yang meliputi: yang dimulai dari latar belakang masalah, fokus kajian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, metode penelitian dan sistematika pembahasan. Fungsi bab ini adalah untuk memperoleh gambaran secara umum mengenai pembahasan dalam skripsi.

BAB II : Pada bab ini akan dipaparkan kajian kepustakaan terkait kajian terdahulu serta literatur yang berhubungan dengan skripsi. Penelitian terdahulu yang mencantumkan penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya. Dilanjutkan dengan kajian teori yang memuat pandangan tentang Strategi pembelajaran Student Centered Learning dan motivasi belajar. Fungsi dari bab ini adalah sebagai landasan teori pada bab berikutnya guna menganalisa data yang diperoleh dari penelitian.

14Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah(Jember: IAIN Jember Press, 2017), 73.

(21)

BAB III : Bab ini memuat metode penelitian yang digunakan. Fungsi bab ini adalah untuk acuan atau pedoman dalam penelitian ini, berupa langkah-langkah yang harus diikuti untuk menjawab pertanyaan dalam perumusan masalah.

BAB IV : Bab ini membuat penyajian data analisis yang meliputi gambaran objek penelitian, penyajian data dan analisis, serta pembahasan temuan.

BAB V : Bab ini merupakan bab terakhir yang memaparkan tentang kesimpulan dari penelitian yang dilengkapi dengan saran-saran dari penulis dan diakhiri dengan penutup. Bab ini berfungsi untuk memperoleh suatu gambaran dari hasil penelitian berupa kesimpulan. Dengan hasil kesimpulan penelitian akan dapat membantu memberikan saran-saran konstruktif yang terkait dengan penelitian ini.

(22)

10

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah terpublikasikan atau belum terpublikasikan (skripsi, tesis, disertasi, dan sebagainya). Dengan melakukan langkah ini, maka akan dapat dilihat sampai sejauh mana orisinalitas dan posisi penelitian yang hendak dilakukan.15Penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini diantaranya:

a. Skripsi Asri Anggreini

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 oleh Asri Anggriyani dengan judul Peran Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi BelajarAgama Islam Siswa di SMP PGRI Bangsalsari Jember Tahun Pelajaran 2016/2017. Dalam penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa peran guru PAI sebagai pendidik dalam meningkatkan motivasi belajar Agama Islam sudah cukup baik, dengan memberikan contoh suri tauladan dan penguatan yang baik, siswa diharapkan juga memiliki akhlakul karimah yang baik. Selain itu peran guru PAI sebagai pembimbing dalam meningkatkan

15Ibid, 73.

10

(23)

motivasi belajar agama islam siswa sudah cukup baik. Dengan membimbing siswa diharapkan tidak terjerumus dalam hal-hal yang tidak diinginkan dan lebih mendekatkan diri kepada Allah s.w.t.16 b. Skripsi Rizqi Arini Amalia

Penelititian ini dilakukan pada tahun 2015 oleh Rizqi Arini Amalia dengan judul Pemberian Motivasi Belajar Bagi Anak Tuna Daksa Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar Luar Biasa BCD(Tuna rungu wicara, Tina grahita, Tuna Daksa) Kaliwates Jember Tahun Pelajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa pemberian motivasi belajar oleh guru bagi anak tuna daksa untuk meningkatkan pretasi belajar agama yakni dengan cara melatih dan memberikan rangsangan- rangsangan seputar masalah keagamaan yang kompleks dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan pemberian motivasi oleh orang tua bagi anak tuna. Daksa yakni dengan cara menitipkan mereka kepada lembaga TPQ dan juga penerapan agama dalam kehidupan sehari-hari.17

c. Skripsi Herman Junaidi

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 oleh Herman Junaidi dengan judul Strategi Pembelajaran PAI dengan metode Outing Class Untuk Meningkatkn Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Plalangan 01

16Asri Anggreini, “Peran Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Agama Islam Siswa Di SMP PGRI Bangsalsari Jember Tahun Pelajaran 2016/2017”, (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Jember, 2016).

17Rizki Arini Amalia, “Motivasi Belajar Bagi Anak Tuna Daksa Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar Luar Biasa BCD (Tuna Rungu Wicara, Tuna Daksa, Tuna Daksa) Yayasan Pembinaan Anak Cacat(YPAC) Kaliwates Jember Tahun Pelajaran 2015/2016” (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Jember, 2015).

(24)

12

Kalisat dilakukan dengan baca tulis qura’n (BTQ), salat berjamaah, pekan ramadhan setiap bulan ramadhan, dan memperingati hari besar islam, pembinaan akhlaq dan praktek dalam meningkatkan ibadah.18

Adapun penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tentang Strategi Pembelajaran Student Centered Learning Dalam Membangun Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Di Kelas 6 SD AL- Baitul Amien Jember. Pada penelitan ini difokuskan pada motivasi intrinsik dan ekstrinsik siswa saat diberlakukannya pendekatan student centered learning saat pelajaran bahasa Arab berlangsung dikelas 6 SD Baitul Amin.

Secara garis besar perbedaan penelitian ini dan dengan yang dilakukan oleh Asri Anggriyani yaitu hanya terletak pada fokus penelitiannya saja, teknik pengumpulan datanya dimana skripsi milik Herman menggunakan observasi partisipan sedangkan observasi peneliti sendiri menggunakan observasi non partisipan dan keabsahan datanya yang menggunakan trianggulasi sumber dan metode.Sedangkan perbedaannya dengan pnelitian Rizki Arini Amalia yaitu terletak pada fokus penelitian dan tehnik pengumpulan data wawancara dan observasi.

18Herman Junaidi, “Strategi Pembelajaran PAI Dengan Metode Outing Class Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar siswa Kelas IV SDN Plalangan 01 Kalisat Tahun Pelajaran 2015/2016, (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Jember,2016)

(25)

Tabel 2.1

Perbedaan Penelitian terdahulu dan penelitian yang dilakukan sekarang NO Peneliti Judul Persamaan Perbedaan

1 Asri Anggraeni

Peran Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Agama Islam Siswa di SMP PGRI Bangsalsari Jember Tahun Pelajaran 2016/2017

a.Penelitian : Kualitatif deskriptif b.Subjek

Penelitian:

Purposive sampling c.Teknik

pengumpula n data:

observasi, dokumentasi d.Analisis

data: Miles dan

Huberman e. Keabsahan

data:

Triangulasi sumber

a.Fokus penelitian b.Teknik

pengumpula n data: - Interview c.Keabsahan

data:

Triangulasi teknik

2 Rizki Arini Amalia

Pemberian Motivasi Belajar Bagi Anak Tuna Daksa Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar Luar Biasa BCD (Tuna Rugu Wicara, Tuna Grahita, Tuna Daksa)

Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC)

Kaliwates

a.Penelitian:

Kualitatif deskriptif b.Subjek

penelitian:

Purposive sampling c.Analisis data:

Miles dan Huberman

a.Fokus penelitian b.Teknik

pengumpula n data c.Keabsahan

data

(26)

14

Jember Tahun Pelajaran 2015/2016 3 Herman

Junaidi

Strategi Pembelajaran PAI Dengan Metode Outing Class Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Plalangan 01 Kalisat Tahun Pelajaran 2015/2016

a.Penelitian:

Kualitatif deskriptif b.Subjek

Penelitian:

Purposive Sampling c.Analisis data:

Miles dan Huberman d. Keabsahan

data:

Triangulasi sumber

a.Fokus penelitian b.Teknik

pengumpula n data b.Keabsahan data:

Triangulasi teknik

B. KAJIAN TEORI

1. Strategi Student Centered Learning

Secara umum strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan.19 Strategi pembelajaran berarti cara dan seni untuk menggunakan semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan siswa.20

Menurut Permendikbud Nomor 81 tahun 2013 tentang implementasi kurikulum lampiran IV dinyatakan bahwa metode metode yang termasuk dalam pendekatan saintifik yang diperkaya dengan pendekatan berbasis masalah dan pendekatan berbasis projek . Pendekatan saintifik dengan atau tanpa diperkaya dengan salah satu atau lebih diantara pendekatan-pendekatan berikut: pembelajaran berbasis projek,

19Dr. Hamdani, M.A., Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011), 18.

20Made Wina, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), 5.

(27)

pembelajaran kooperatif, dan pendekatan komunikatif. Semua metode yang digunakan dalam pendekatan Saintifik temasuk kedalam Student Centered Learning.21

Pembelajaran berpusat siswa merupakan strategi pembelajaran yang menempatakan siswa sebagai peserta didik aktif dan mandiri, dengan kondisi psikologi sebagai adult learner, bertanggung jawab sepenuhnya atas pembelajarannya, serta mampu belajar beyond the classroom. Dengan prinsip-prinsip ini kelak diharapkan siswa menghayati karakteristik life- long learner yang memiliki hard skills dan soft skills yang saling menunjang. Disisi lain, para pengajar beralih fungsi menjadi fasilitator belajar.22

Menurut Oemar Hamalik Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik atau Student Centerered Learning adalah proses belajar mengajar berdasarkan kebutuhan dan minat peserta didik. Model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dirancang untuk menyediakan sistem belajar yang fleksibel sesuai dengan kehidupan dan gaya belajar siswa.23

Student Centered Learning menuntut partisifasi yang tinggi dari peserta didik, karena peserta didik menjadi pusat perhatian selama kegiatan belajar berlangsung. Pembelajaran SCL menuntut peran guru yang bersifat kaku intruksi menjadi memberi kesempatan bagi peserta didik untuk menyesuaikan kemampuannya dan berperilaku secara

21Dr. H. Moch Agus Krisno Budiyanto, M.Kes, Sintaks 45 Metode Pembelajaran dalam Student Centered Learning (SCL)(Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press, 2016), 6.

22Harsono, Djoko Dwiyanto, Pembelajaran Berpusat Mahasiswa(Yogyakarta: Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada, 2005), 2.

23Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar(Jakarta: Bumi Aksara, 2004), 201.

(28)

16

langsung dalam menerima pengalaman belajarnya. Landasan teori SCL adalah teori kontruktivistik berasal dari teori belajar menurut Piaget, Jhon Dewei,dan Burner(1961) yang menekankan proses pembelajaran pada perubahan tingkah laku peserta didik itu sendiri dan mengalami langsung bagaimana membentuk konsep belajar dan memahami.24

SCL adalah merupakan salah satu bentuk pembeajaran yang mempunyai karakteristik :

a. Peserta didik belajar secara individu maupun kelompok untuk membangun pengetahuan dengan cara mencari dan menggali sendiri informasi dan teknologi yang dibutuhkan secara aktif tidak hanya asal menerima pengetahuan secara pasif.

b. Peserta didik atau guru membantu peserta didik mengakses informasi, menata dan mentransfernya guna menemukan solusi terhadap permasalahan yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Peserta didik tidak hanya kompeten dalambidang ilmu yang diterimanya tetapi juga kompeten dalam belajar. Dengan kata lain peserta didik tidak hanya menguasai mata pelajaran tetapi mereka juga mampu untuk belajar bagaimana belajar(how to learn).

d. Belajar dimaknai sebagai belajar sepanjang hayat, suatu keterampilan dalam dunia kerja.

e. Belajar termasuk didalamnya adalah memamfaat teknologi yang tersedia, baik berfungsi sebagai sumber informasi pembelajaran

24Dr. H. Moch Agus Krisno Budiyanto, M.Kes, Sintaks 45 Metode Pembelajaran dalam Student Centered Learning (SCL)(Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press, 2016), 6.

(29)

maupun sebagai alat memberdayakan peserta didik dalam mencapai keterampilan yang utuh secara intelektual, emosional dan psikomotorik yang dibutuhkan.25

f. Filosofi pengajaran Student Centered approaches (Contruktivism) : 1) Setuju

a) Menyertakan siswa didalam proses pembelajaran.

b) Mendorong siswa untuk memiliki pengetahuan yang lebih banyak atau luas atau dalam.

c) Menjalin siswa dengan kehidupan nyata.

d) Mendorong terjadinya pembelajaran secara aktif.

e) Mendorong terjadinya critical thinking.

f) Mengarahkan siswa untuk mengenali dan menggunakan berbagai macam gaya belajar.

g) Memperhatikan kebutuhan dan latar belakang siswa

h) Memberikan kesempatan untuk pengembangan berbagai strategi assessment.

2) Tidak Setuju

a) Untuk siswa dalam jumlah besar sulit untuk diimplementasikan b) Ada kemungkinan untuk menggunakan waktu yang lebih

banyak.

c) Belum tentu efektif untuk seluruh kurikulum.

25Ibid, 7.

(30)

18

d) Belum tentu sesuai untuk siswa yang terbiasa aktif, mandiri, dan demokratis.26

2. Motivasi Belajar

Menurut MC. Donald motivasi adalah perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.27 Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.28

Menurut Thomas L. Good dan Jere B. Braphy motivasi sebagai suatu energi penggerak dan pengarah, yang dapat memperkuat dan mendorong seseorang untuk bertingkah laku.29Belajar adalah suatu proses dan aktivitas yang selalu dilakukan dan dialami manusia sejak di dalam kandungan, buaian, tumbuh berkembang dari anak-anak, remaja sehingga menjadi dewasa, sampai keliang lahat, sesuai dengan prinsip sepanjang hayat.30

Menurut Siti Sumarni motivasi secara harfiah adalah dorongan yang timbul pada didiri sesorang secara sadar atau tidak sadar untuk

26Harsono, Djoko Dwiyanto, Pembelajaran Berpusat Mahasiswa(Yogyakarta: Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada, 2005), 7.

27Haryu Islamuddin, Psikologi Pendidikan(Jember: Stain Jember Press,2011), 245.

28Prof DR. Suyono, M.Pd., Drs.Hariyanto,M.s., Belajar dan Pembelajaran(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), 9.

29Erwin Widiasworo, S.Pd., 19 Kiat Sukses Membangkitkan Motiva Belajar Peserta Didik(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2015), 15.

30Prof DR. Suyono, M.Pd., Drs.Hariyanto,M.s., Belajar dan Pembelajaran(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), 1.

(31)

melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.31Menurut Hilgard(1962) belajar adalah suatu proses dimana perilaku muncul dan berubah karena adanya respon terhadap suatu situasi.32

Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.33

Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.34

31Erwin Widiasworo, S.Pd., 19 Kiat Sukses Membangkitkan Motiva Belajar Peserta Didik(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2015), 16.

32Prof DR. Suyono, M.Pd., Drs.Hariyanto,M.s., Belajar dan Pembelajaran(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), 12.

33Sardiman A.M., Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2016), 75.

34Ibid, 75.

(32)

20

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap hari individu sudah ada dorogan untuk melakukan sesuatu.35

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada umumnya dengan beberapa indikator meliputi:

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.

c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.

d. Adanya penghargaan dalam belajar.

e. Adannya kegiatan yang menarik dalam belajar.

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.36

Motivasi intrinsik bila tujuannya inheren dengan situasi belajar dan bertemu dengan kebutuhan dan tujuan anak didik untukmenguasai nilai- nilai yang terkandung di dalam mata pelajaran itu. Anak didik termotivasi untuk belajar semata-mata untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung dalam bahan pelajaran, bukan

karena keinginan lain seperti ingin mendapatkan pujian, nilai yang tinggi, atau hadiah dan lain sebagainya.37

35Haryu Islamuddin, Psikologi Pendidikan, (Jember: STAIN Jember Press, 2011), 246.

36 Dr. Hamzah B. Uno, M. Pd., Teori Motivasi & Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), 31.

37Ibid, 246.

(33)

Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Perilaku yang disebabkan oleh motif semacam itu muncul tanpa perlu adanya ganjaran atas perbuatan dan tidak perlu hukuman untuk tidak melakukannya.38

Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.39

Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila anak didik menempatkan tujuan belajarnnya diluar faktor-faktor situasi belajar(resides in some factore outside the learning situation). Anak didik belajar karena hendak mencapai tujuan yang terletak diluar hal yang dipelajarinya. Misalnya, untuk mencapai angka tinggi, diploma, gelar, kehormatan, dan sebagainya.40

Motivasi ekstrinsik adalah perilku yang hanya muncul karena adanya hukuman atau tidak muncul karena adanya hukuman. Motif yang menyebabkan perilaku itu, seakan-akan dari luar(ganjaran atau hukuman).41

38Dr. Hamzah B. Uno, M. Pd., Teori Motivasi & Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), 33.

39Haryu Islamuddin, Psikologi Pendidikan, (Jember: STAIN Jember Press, 2011), 248.

40Ibid, 248.

41 Dr. Hamzah B. Uno, M. Pd., Teori Motivasi & Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), 33.

(34)

22 BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.42Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisa data yang diperlukan guna menjawab masalah yang dihadapi.43

Adapun data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu, yaitu valid. Valid menunjukkan derajat ketetapan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.44

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian berintikan uraian tentang pendekatan penelitian yang dipilih, yaitu penedekatan penelitian kualitatif.45 Pendekatan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak

42Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 2.

43Dr. H. Mundir, M. Pd., Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. (Jember, STAIN Jember Press, 2013), 4.

44Ibid, 2.

45 Ibid, 46.

(35)

menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya.

Penelitian kualitatif didasarkan pada upaya membangun pandangan mereka yang diteliti yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistik dan rumit.46 Riset Kualitatif mengandung pengertian adanya upaya penggalian dan pemahaman pemaknaan terhadap apa yang terjadi pada berbagai individu atau kelompok, yang berasal dari persoalan sosial atau kemanusiaan.47

Sementara jenis penelitian misalnya dapat mengambil jenis studi kasus, etnografi, penelitian tindakan kelas, dan atau jenis lainnya.48 Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan. Penelitian lapangan (Field Research) dapat juga dianggap sebagai pendekatan luas dalam penelitian kualitatif atau sebagai metode untuk mengumpulkan data kualitatif. Ide pentingnya adalah bahwa peneliti berangkat ke lapangan untuk mengadakan pengamatan tentang sesuatu fenomenon dalam suatu keadaan alamiah atau in situ.Dalam hal demikian maka pendekatan ini terkait erat dalam pengamatan berperan serta.

Penelitian lapangan biasanya membuat catatan lapangan secara ekstensif yang kemudian dibuatkan kodenya dan dianalisis dalam berbagai cara.49

B. Lokasi Penelitian

SD Al-Baitul Amien Jember terletak di tengah-tengah alun-alun kota Jember di Jalan Sultan Agung No. 2 Jember. Dulu merupakan masjid Al- Baitul Amien dan sekarang menjadi SD Al-Baitul Amien Jember. Di Sebelah

46 Lexy J. Moleong, Pendidikan Kualitatif Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013), 6.

47Saptiawan Santana K., Menulis Ilmiah Metodologi Penelitian Kualitatif,(Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2010),1.

48Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember: IAIN Jember Press, 2017), 74.

49 Lexy J. Moleong, Pendidikan Kualitatif Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013), 26.

(36)

24

utara dari SD Al-Baitul Amien yaitu Masjid Jami’ Al-Baitul Amien Jember, sebelah selatan SD Al- Baitul Amien yaitu pertokoan/gedung Telkom jember, sebelah timur SD Al- Baitul Amien yaitu alun-alun kota Jember, sebelah timur SD Al- Baitul Amien yaitu pertokoan.

C. Sumber Data

Ada bermacam-macam sumber informasi tentang populasi yang dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui lebih rinci tentang ciri-ciri populasi.

Suatu hal yang perlu mendapat perhatian dalam menggunakan sumber-sumber informasi yaitu validitas (kebenaran) dari apa yang dimuat didalamnya.50 Dalam penelitian kualitatif, teknik sampling yang digunakan yaitu purposive.

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Sampel ini lebih cocok digunkan untuk penelitian kualitatif, untuk penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi.51Dalam penelitian ini key informan ditetapkan sebagai berikut:

1. Kepala sekolah 2. Kaur TU

3. Guru mata pelajaran Bahasa Arab kelas 4 4. Siswa kelas 4 SD Al-Baitul amien

50Prof. Drs. Sutrisno Hadi, MA., Metodologi Riset, (Yogyakarta: Pustaka PelajarOffset, 2015), 99.

51Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 85.

(37)

Selanjutnya pemilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam pengumpulan data.

D. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian, peneliti menggunakan beberapa metode, diantaranya yaitu:

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia seperti terjadi dalam kenyataan.52

Dengan observasi dapat kita peroleh gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan sosial, yang sukar diperoleh dengan metode lain.53

Observasi juga dilakukan bila belum banyak keterangan dimiliki tentang masalah yang kita selidiki. Observasi diperlukan untuk menjajakinya. Jadi berfungsi sebagai eksplorasi. Dari hasil ini kita dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang masalahnya dan mungkin petunjuk-petunjuk tentang cara memecahkannya.

Dengan observasi sebagai alat pengumpul data dimaksud observasi yang dilakukan secara sistematis bukan observasi sambil-sambilan atau secara kebetulan saja. Dalam observasi ini diusahakan mengamati keadaan yang wajar dan yang sebenarnya tanpa usaha yang disengaja untuk mempengaruhi, mengatur, atau memanipulasikannya.54

Dalam penelitian ini menggunakan observasi nonpartisipan. Kalau dalam observasi partisipan peneliti terlibat langsung dengan aktivitas

52Prof. Dr. S. Nasution, M.A., Metode Research, (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2003), 106.

53Ibid, 106.

54Ibid, 106.

(38)

26

orang-orang yang sedang diamati, maka dalam observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Misalnya dalam suatu tempak pengumpulan suara(TPS), peneliti dapat mengamati bagaimana perilaku masyarakat dalam hal menggunakan hak pilihnya, dalam interaksi dengan panitia dan pemilih yang lain. Peneliti mencatat, menganalisis dan selanjutnya dapat membuat kesimpulan tentang perilaku masyarakat dalam pemilihan umum. Pengumpulan data dengan observasi nonpartisipan ini tidak akan mendapatkan data yang mendalam, dan tidak sampai pada tingkat makna. Makna adalah nilai-nilai dibalik perilaku yang tampak, yang terucapkan dan yang tertulis.55

Dan dalam penelitian ini juga menggunakan observasi tidak terstruktur. Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tau pasti tentang apa yang akan diamati.

Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.56

Dalam suatu pameran produk industri dari berbagai negara, peneliti belum tahu pasti apa yang akan diamati. Oleh karena itu peneliti dapat melakukan pengamatan bebas, mencatat apa yang tertarik, melakukan analisis dan kemudian dibuat kesimpulan.

Dengan begitu metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang:

55Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 145.

56Ibid, 145.

(39)

1. Bagaimana Implementasi strategi pembelajaran student centered learning dalam membangun motivasi belajar intrinsik siswa pada mata pelajaran Bahasa Arab di kelas 4 SD Al-Baitul Amien?

2. Bagaimana implementasi strategi pembelajaran student Centered Learning dalam membangun motivasi belajar ekstrinsik siswa pada mata pelajaran Bahasa Arab di kelas 4 SD Al-Baitul Amien?

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.57

Wawancara atau interviu adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Dalam wawancara pertanyaa dan jawaban diberikan secara verbal. Biasanya komunikasi ini dilakukan dalam keadaan saling berhadapan, namun komunikasi dapat juga dilaksanakan melalui telepon.58

Dalam penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur.

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman

57Ibid,137.

58Prof. Dr. S. Nasution, M.A., Metode Research, (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2015), 113.

(40)

28

wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.59

Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden. Berdasarkan analisis terhadap setiap jawaban dari responden tersebut, maka peneliti dapat mengajukan berbagai pertanyaan berikutnya yang lebih terarah pada suatu tujuan.60 Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar.61

Berdasarkan pendapat diatas, maka yang dimaksud dengan metode wawancara adalah merupakan suatu cara untuk mendapatka data atau fakta yang dibutuhkan dengan cara bercakap-cakap dan berhadapan langsung antara pewawancara dengan terwawancara, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Metode wawancara ini peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang:

a. Bagaimana implementasi strategi pembelajaran student Centered Learning dalam membangun motivasi belajar intrinsik siswa pada mata pelajaran Bahasa Arab di kelas 4 SD Al-Baitul Amien?

59Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015),140

60Ibid, 141

61 Ibid, 138.

(41)

b. Bagaimana implementasi strategi pembelajaran student Centered Learning dalam membangun motivasi belajar ekstrinsik siswa pada mata pelajaran Bahasa Arab di kelas 4 SD Al-Baitul Amien?

c. Sejarah SD Al-Baitul Amien

d. Letak geografis SD Al-Baitul Amien 3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan(life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan.

Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain.62

Dengan demikian metode dokumenter ini peneliti gunakan untuk mencari data dokumen tentang:

a. Silabus

b. Rencana Perangkat Pembelajaran c. Sejarah SD Al-Baitul Amien E. Tehnik Analisis Data

Analisa data merupakan tahap terpenting dari sebuah penulisan. Sebab pada tahap ini dapat dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah penyampaian yang benar-benar dapat digunakan untuk menjawab persoalan-persoalan yang telah dirumuskan. Secara definitif,

62Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015),240.

(42)

30

analisa data merupakan proses pengorganisasian dan pengurutan data kedalam pola kategori dan suatu uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang dirumuskan oleh data.63

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel.

Miles and Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.64 Penulis menggunakan beberapa metode yang dianggap perlu, yaitu:

1. Reduksi Data(Data Reduction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. 65

63Lexy J. Moleong, Pendidikan Kualitatif Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013), 247.

64Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015),246

65Ibid, 247.

(43)

2. Penyajian Data(Data Display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.66

3. Penarikan Kesimpulan(Conclusion Drawing)

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.67

Kesimpulan merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.68Kesimpulan yang dibuat perlu dinyatakan secara jelas dan tidak taksa.69

66Ibid, 249.

67Ibid, 252.

68Ibid, 252

69Nick Moore, Cara Meneliti(Bandung: Penerbit ITB, 1995), 124.

(44)

32

F. Keabsahan Data

Bagian ini memuat bagaimana usaha-usaha yang hendak dilakukan peneliti untuk memperoleh keabsahan data-data temuan di lapangan. Agar diperoleh temuan yang absah, maka perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik keabsahan data seperti perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi secara lebih mendalam, triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori), pembahasan oleh teman sejawat, analisis kasus lain, melacak kesesuaian hasil, dan pengecekan anggota.70

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.Sebagai contoh, untuk menguji kredibilitas data tentang gaya kepemimpinan seseorang, maka pengumpulan data dan pengujian data yang telah diperoleh dilakukan ke bawahan yang dipimpin, keatasan yang menugasi, dan keteman kerja yang merupakan kelompok kerja sama. Dari ketiga sumber tersebut tidak bisa dirata ratakan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari tiga sumber data tersebut.

Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu

70Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember: IAIN Jember Press, 2017), 75.

(45)

kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member chcek) dengan tiga sumber data tersebut.71

2. Triangulasi Tehnik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda- beda.72

G. Tahap-Tahap Penelitian

Bagian ini menguraikan proses pelaksanaan penelitian, mulai dari penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya, dan sampai pada penulisan laporan.73 Dalam penelitian ini, ada beberapa tahapan penelitian:

1. Tahap Pra Lapangan :

a. Menyusun rancangan penelitian.

b. Memilih lapangan penelitian.

c. Mengurus perijinan.

d. Menjajaki dan menilai lapangan.

71Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 274.

72Ibid, 274.

73Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember: IAIn Jember Press, 2017), 76.

(46)

34

e. Memilih dan memamfaatkan informan.

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Lapangan a. Memilih latar penelitian.

b. Memasuki lapangan penelitian.

c. Mengumpulkan data.

d. Menyempurnakan data yang belum lengkap.

3. Tahap Paska Penelitian

a. Menganalisis data yang diperoleh.

b. Mengurus perizinan selesai penelitian.

c. Menyajikan data dalam bentuk laporan.

d. Merevisi laporan yang telah disempurnakan.

(47)

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Objek Penelitian

1. Profile SD Al-Baitul Amien Jember

PROFIL SD AL-BAITUL AMIEN (FULL DAY SCHOOL) JEMBER

a.

NamaSekolah : SD Al-BaitulAmien (Full Day School) Jember

b.

Status Sekolah : Swasta

c.

AlamatSekolah : Jl. Sultan Agung No.02

d.

Telp./ Fax : (0331) 486821/ (0331)

483552

e.

Kelurahan : JemberLor

f.

Kecamatan : Patrang

g.

Kabupaten/ Kota : Jember

h.

Provinsi : JawaTimur

i.

KodePos : 68118

(48)

36

j.

Berdiri : 1997

k.

Surat Kepemilikan : Hak Guna Bangunan

l.

Luas Tanah : 3.005 m2

m.

Status Bangunan : MilikSendiri

n.

Jarak Sekolah kepusat Kecamatan : 5 km

o.

Jarak Sekolah kepusat Kabupaten : 0 km

p.

Visi, Misi, danTujuanSekolah : 1. Visi Sekolah

“Terwujudnya Lulusan yang Berakhlaq Mulia dan Berprestasi Akademik Optimal”.

2. Misi Sekolah

a. Melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan.

b. Menjadi sekolah islam yang baik, berlandaskan aswaja.

c. Membantu orang tuamewujudkan anak yang sholihataus holihah dan berprestasi akademik optimal.

d. Mengembangkan da’wah melalui pendidikan.

3. Keunggulan

a. Lembaga pertama di Jemberyang menerapkan sistem full day school dengan pola integrated curriculum & activity sehingga pengaruh negatifl ingkungan dapat diminimalkan.

(49)

b. Memakai pola kelas kecil (30 siswa) dengan dua orang guru per kelas.

c. Lokasi sangat strategis dengan lingkungan belajar islami, bersih dan sehat.

d. SDM yang diseleksi ketat dan pelatihan serta pembinaan yang terprogram.

e. Sangat cocok untuk keluarga sibuk dan atau menginginkan anak yang mendapatkan ilmu agama &

umum, jasmani & ruhani, teori & praktek serta dunia &

akhirat.

f. Sarana dan prasarana yang memadai.

2. Sejarah berdirinya SD Al-Baitul AMien

Yayasan Masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember, yang didirikan secara resmi pada tanggal 30 April 1976 dengan akte notaris No.76 Th.

1973.jo.No. 22 Th. 1976, dengan tujuan utama memakmurkan Masjid Jami’ Al Baitul Amien (lama maupun baru), serta meningkatkan daya guna dan eksistensinya, baik di bidang Ubudiyah, Sosial, Pendidikan, maupun Pembangunan Visinya.

Guna mencapai tujuan tersebut yayasan telah melakukan usaha- usaha antara lain: bidang pendidikan formal maupun non formal yang meliputi: TPA, TK, SD (Full Day School), dan SMP (Full Day School).

Seiring dengan didirikannya TK Al Amien pada tahun 1986 yang sebelumnya bernama TK Islam Al Amien, yang saat itu Yayasan Masjid

Referensi

Dokumen terkait

sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “ PEMANFATAN SOFTWARE LIBSYS ( Library System) DALAM PELAYANAN SIRKULASI DI UPT PERPUSTAKAAN

Kaginan teorètis saking panalitèn inggih punika kangge biyantu nyugihakên pangangge teori-teori sastra kalihan terapanipun, mliginipun teori structural kalihan

4.4 Data Frame Loss Layer 2 Metro Ethernet Frame loss merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk mengetahui jumlah frame yang tidak berhasil diterima oleh

Lahirnya UU Bantuan Hukum seharusnya menjadi wujud nyata tanggung jawab negara terhadap Hak Atas Bantuan Hukum sebagai akses keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia

Hak waris tersebut menutupi saudara-saudara lelaki dan perempuan dari pewaris.Se- dangkan terhadap harta pusaka yang diterima orang tua angkat dari orang tuanya, baik anak

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan

11) Studi Penyusunan Pedoman Pembangunan Fasilitas Penunjang Dalam Rangka Keterpaduan Pelayanan Transportasi Perkotaan, studi ini dikerjakan melalui kerjasama dengan

Mengingat penyakit diabetes mellitus ini merupakan permasalahan yang komplek dan memerlukan penanganan yang tepat, penulis akan melakukan klasifikasi menggunakan dua