BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Perasaan stres yang timbul disebabkan karena insting atau reaksi tubuh untuk mempertahankan diri. Reaksi seperti ini adalah baik pada saat atau kondisi gawat darurat atau emergensi, seperti reaksi keluar dari mobil yang
kecepatannya melampaui batas dan akan menabrak jalan. Stress juga dapat disebabkan karena gejala-gejala fisik yang berlangsung terlalu lama, seperti
dalam merespon tantangan dan perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Stress menjadikan tubuh anda bekerja secara berlebihan yang dapat membuat anda merasa cemas, takut, khawatir dan tegang.
Perubahan kecil apapun dapat membuat anda merasa tertekan atau merasa
stress, bahkan perubahan yang baik sekalipun. Itu bukan hanya perubahannya atau kejadian itu sendiri, tapi juga bagaimana reaksi seseorang atau anda terhadap perubahan atau kejadian yang terjadi. Ketegangan atau stress pada
tiap orang berbeda-beda, sebagai contoh seseorang mungkin merasa stress karena pensiun dari pekerjaannya, sementara orang lain mungkin tidak
mengalami stress seperti apa yang dialami orang tersebut yang stress karena pensiun kerja.
Hal lain yang mungkin menjadikan seseorang stress termasuk di PHK dari pekerjaan, ditinggal atau anak pulang kampung, ditinggal pergi suami atau orang yang dicintai, bercerai atau menghadapi pernikahan, penyakit tertentu,
kecelakaan, kenaikan pangkat dalam pekerjaan, masalah keuangan, pindah rumah atau mempunyai momongan baru dan lain sebagianya.
Kondisi stres dapat menyebabkan masalah kesehatan atau menjadikan masalah-masalah yang ada menjadi lebih berat jika seseorang tidak dapat menemukan
cara atau jalan untuk menghadapinya. Konsultasikan dengan dokter jika anda berpikir bahwa beberapa gejala yang anda punyai disebabkan karena faktor stress. Merupakan hal penting untuk memastikan bahwa gejala-gejala tersebut
bukan disebabkan karena masalah kesehatan lainnya. B. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi stress dan stresor 2. Untuk mengetahui konsep adaptasi
3. Untuk mengetahui cara mengatasi stress 4. Untuk mengetahui menegah stress
5. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi stress C. Manfaat
Dalam pembuatan makalah ini diharapkan bagi Masyarakat dapat menambah pengetahuan tentang stress dan mengetahui bagaimana cara
pencegahan serta mengatasinya jika stress sudah melanda. Sedangkan bagi mahasiswa diharapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran.
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Stress dan Stresor 1. Definisi stress
Stress dapat dijadikan sebagai stimulus untuk peruahan dan
perkembangan, sehingga dalam hal ini dapat dianggap positif atau bahkan perlu. Meskipun demikian stress yang terlalu berat dapat mengakibatkan
dapat didefinisikan sebagai respon adptif, dipengaruhi oleh karakteristik individual dan/atau proses psikologis yaitu akibat dari tindakan, situasi atau
kejadian eksternal yang menyebabkan tuntutan fisik dan/atau fisiologis (tekanan mental atau beban kehidupan)” (Dadang Hawari, 2001).
Stress adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam, yang menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang” (Soeharto Heerdjan,
1987).
“Stress adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri, dan karena itu, sesuatu yang mengganggu keseimbangan kita” (Maramis, 1999).
Menurut Vincent Cornelli, sebagaimana dikutip oleh Grant Brecht (2000) bahwa yang dimaksud “Stress adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang
disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan, yang dipengaruhi baik oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan
tersebut”.
2. Definisi stresor
Stressor merupakan stimuli yang mengawali atau memicu perubahan yang menimbulkan stress. Stressor mewakili kebutuhan yang tidak
terpenuhi, bisa berupa kebutuhan fisiologis, psikologis, social, lingkungan,
spiritual, dan sebagainya. B. Konsep Adaptasi
Adaptasi merupakan suatu proses perubahan yang menyertai individu dalam berespons terhadap perubahan yang ada di lingkungan dan dapat
mempengaruhi keutuhan tubuh baik secara fisiologis maupun psikologis yang akan menghasilkan perilaku adaptif.
2. Macam-Macam Adaptasi
a. Adaptasi Fisiologis
Adaptasi ini merupakan proses penyesuaian tubuh secara alamiah atau
secara fisilogis untuk mempertahankan keseimbangan dari berbagai faktor yang menimbulkan atau mempengaruhi keadaan menjadi tidak seimbang. Adaptasi fisiologis dibagi menjadi dua yaitu :
1). LAS (Local Adaptation Syndroma), yaitu apabila kejadiannya atau adaptasi bersifat lokal seperti ketika daerah tubuh atau kulit terkena
infeksi, maka akan terjadi daerah sekitar kulit tersebut kemerahan, bengkak, nyeri, panas, dan lain-lain yang sifatnya lokal atau pada daerah sekitar yang terkena.
2). GAS (General Adaptation Syndroma), yaitu reaksi lokal yang tidak dapat diatasi dapat menyebabkan gangguan secara sistemik tubuh
akan melakukan proses penyesuaian.
Pada adaptasi fisiologi melalui tiga tahap yaitu tahap alarm reaction, tahap resistensi dan tahap akhir.
Seseorang yang menghadapi stress akan mengalami kondisi-kondisi yang tidak mengenakkan secara psikis seperti timbulnya rasa cemas,
frustasi, terancam, tak tentram yang semuanya itu berdampak pada munculnya suatu kontak konflik dalam jiwa mereka. dan konflik tersebut diekspresikan dalam bentuk kemarahan atau ekspresi-ekspresi lain yang
dapat membuat orang tersebut merasa sedikit nyaman atau terlepas dari stress yang dihadapinya.
c. Adaptasi Sosial Budaya
Setiap lingkungan sosial masyarakat mempunyai tatanan budaya masing-,masing. Antara lingkungan satu dan yang lainnya tentu memiliki
budaya berbeda-beda. Perbedaan tersebut yang akhirnya menuntut setiap orang beradaptasi jika hal itu dapat dilakukan dengan baik maka akan
tercipta keseimbangan. Namun jika hal tersebut tidak dapat dilakukan bukanlah suatu hal yang tidak mungkin jika orang tersebut akan mengalami stress.
d. Adaptasi Spiritual
Setiap agama dan kepercayaan mengandung ajaran yang hendaknya
harus dijalankan oleh penganutnya. Ajaran-ajaran ini tentunya juga harus turut andil dalammengatur perilaku manusia ini. Oleh karena itu dalam rangka memenuhi ajaran-ajaran tersebut pasti terjadi perubahan dalam
perilaku manusia.
Kiat untuk mengendalikan stress menurut Grant Brecht (2000) sebagai berikut :
1. Sikap, keyakinan dan pikiran kita harus positif, fleksibel, Rasional, dan adaptif terhadap orang lain. Artinya, jangan terlebih Dahulu menyalahkan orang lain sebelum introspeksi diri dengan pengendalian internal.
2. Kendalikan faktor-faktor penyebab stress dengan jalan : - Kemampuan menyadari (awareness skills).
- Kemampuan untuk menerima (acceptance skills).
- Kemampuan untuk menghadapi (coping skills).
- Kemampuan untuk bertindak (action skills).
3. Perhatikan diri anda, proses interpersonal dan interaktif, serta lingkungan
anda.
4. Kembangkan sikap efisien. 5. Relaksasi.
6. Visualisasi (angan-angan terarah). Teknik singkat untuk menghilangkan stress, misalnya melakukan pernafasan dalam, mandi santai dalam bak,
tertawa, pijat, membaca, kecanduan positif (melakukan yang disukai secara teratur), istirahat teratur dan ngobrol.
D. Cara Mencegah Stress
1. Suport Sistem
akan mendengarkan dan memberikan nasihat dan dukungan emosional akan sangat bermamfaat bagi seseorang yang mengalami stress. Sistem
pendukung dapat mengurangi reaksi stress dan meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental (Revenson dan Majerovitz, 1991)..
2. Time Management
Seseorang yang menggunakan waktu secara efisien biasanya mengalami
lebih sedikit stress karena mereka merasa lebih terkontrol dalam hidupnya. Penstrukturan waktu yang realistic diperlukan jika klien tidak menyisikan waktu yang cukup untuk setiap aktivitas. Fungsi peran klien harus dianalisis
secara berkaitan untuk menentukan apakah modifikasi dapat dibuat sehingga dapat mengurangi tuntutan waktu (Peddicord,1991).
Mengendalikan tuntutan dari orang lain penting untuk penatalaksanaan waktu yang efektif. Sedikit orang yang mampu mengikuti semua permintaan yang diajukan oleh orang lain. penting artinya untuk belajar mengenali
permintamaan mana yang dapat dipenuhi secara realistic, kebutuhan mana yang akan dinegosiasi, dan kebutuhan mana yang dapat ditolak secara
asertif. Menghambat periode waktu untuk menunjukkan tujuan spesifik juga mengurangi rasa keterburuan dan meningkatkan perasaan kontrol.
3. Humor
Humor adalah terapi yang terkenal dalam literatur umum oleh Norman Cousins (1979). Kemampuan untuk menerima hal-hal lucu dan tertawa
melenyapkan stress (Robinson, 1990; Dahl dan O’Neal, 1993). Hipotesis fisiologis menyatakan bahwa tertawa melepaskan endorphin ke dalam
4. Istirahat
Pola istirahat dan tidur yang tetap, dan kebaisaan juga penting untuk
menangani stress. Seseorang yang mengalami stress harus di dorong meluangkan waktunya untuk istirahat dan tidur. Tidur tidak hanya menyegarkan tubuh, Tetapi juga membantu seseorang menjadi rileks secara
mental.
5. TehnikRelaksasi
Relaksasi progresif dengan dan tanpa ketegangan otot dan tehnik manipulasi pikiran mengurangi komponen fisiologis dan emodional stress. Tehnik
relaksasi adalah perilaku yang dipelajari dan membutuhkan waktu pelatihan dan praktek. Setelah klien menjadi terampil dalam tehnik ini , ketegangan
dikurangi dan parameter fisiologis berubah.
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stress
Kondisi-kondisi yang cenderung menyebabkan stress disebut stressors. Meskipun stress dapat diakibatkan oleh hanya satu stressors, biasanya
karyawan mengalami stress karena kombinasi stressors.
Menurut Robbins (2001:565-567) ada tiga sumber utama yang dapat
menyebabkan timbulnya stress yaitu: 1. Faktor Lingkungan
Keadaan lingkungan yang tidak menentu akan dapat menyebabkan
pengaruh pembentukan struktur organisasi yang tidak sehat terhadap karyawan.
bagi karyawan yaitu ekonomi, politik dan teknologi. Perubahan yang sangat cepat karena adanya penyesuaian terhadap ketiga hal tersebut
membuat seseorang mengalami ancaman terkena stress. Hal ini dapat terjadi, misalnya perubahan teknologi yang begitu cepat. Perubahan yang baru terhadap teknologi akan membuat keahlian seseorang dan
pengalamannya tidak terpakai karena hampir semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan dalam waktu yang singkat dengan adanya
teknologi yang digunakannya. 2. Faktor Organisasi
Didalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat
menimbulkan stress yaitu role demands, interpersonal demands, organizational structure dan organizational leadership.
Pengertian dari masing-masing faktor organisasi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Role Demands
Peraturan dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak jelas dalam suatu organisasi akan mempengaruhi peranan seorang karyawan untuk
memberikan hasil akhir yang ingin dicapai bersama dalam suatu organisasi tersebut.
b. Interpersonal Demands
Mendefinisikan tekanan yang diciptakan oleh karyawan lainnya dalam organisasi. Hubungan komunikasi yang tidak jelas antara karyawan
tidak sehat. Sehingga pemenuhan kebutuhan dalam organisasi terutama yang berkaitan dengan kehidupan sosial akan menghambat perkembangan
sikap dan pemikiran antara karyawan yang satu dengan karyawan lainnya. c. Organizational Structure
Mendefinisikan tingkat perbedaan dalam organisasi dimana keputusan
tersebut dibuat dan jika terjadi ketidak jelasan dalam struktur pembuat keputusan atau peraturan maka akan dapat mempengaruhi kinerja seorang
karyawan dalam organisasi. d. Organizational Leadership
Berkaitan dengan peran yang akan dilakukan oleh seorang pimpinan
dalam suatu organisasi. Karakteristik pemimpin menurut The Michigan group (Robbins, 2001:316) dibagi dua yaitu karakteristik pemimpin yang
lebih mengutamakan atau menekankan pada hubungan yang secara langsung antara pemimpin dengan karyawannya serta karakteristik pemimpin yang hanya mengutamakan atau menekankan pada hal
pekerjaan saja.
Empat faktor organisasi di atas juga akan menjadi batasan dalam
mengukur tingginya tingkat stress. Pengertian dari tingkat stress itu sendiri adalah muncul dari adanya kondisi-kondisi suatu pekerjaan atau masalah yang timbul yang tidak diinginkan oleh individu dalam mencapai suatu
kesempatan, batasan-batasan, atau permintaan-permintaan dimana semuanya itu berhubungan dengan keinginannya dan dimana hasilnya
3. Faktor Individu
Pada dasarnya, faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga, masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan.
Hubungan pribadi antara keluarga yang kurang baik akan menimbulkan akibat pada pekerjaan yang akan dilakukan karena akibat tersebut dapat
terbawa dalam pekerjaan seseorang. Sedangkan masalah ekonomi tergantung dari bagaimana seseorang tersebut dapat menghasilkan penghasilan yang cukup bagi kebutuhan keluarga serta dapat menjalankan
keuangan tersebut dengan seperlunya. Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapat menimbulkan stress terletak pada watak dasar
alami yang dimiliki oleh seseorang tersebut. Sehingga untuk itu, gejala stress yang timbul pada tiap-tiap pekerjaan harus diatur dengan benar dalam kepribadian seseorang.
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa stress adalah Stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan tekanan,
perubahan, ketegangan emosi, dan lain-lain ada dan berasal dari lingkungan, kondisi dirinya, serta pikiran. Penyebab stress dianggap suatu hal yang biasa dimana didalamnya dapat merespon apa yang terjadi pada hubungan stresor,
dianggap positif karena adanya interaksi individu dan lingkungan. Stress dapat mempengaruhi sifat dari stresor seperti lingkungan baik secara fisik,
psikososial maupun spiritual serta dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang.
B. Saran
Dalam setiap mengerjakan suatu tugas makalah diperlukan banyak
referensi agar materi yang disajikan lengkap.pada saat akan mempresentasikan materi perlu banyak belajar agar dapat menguasai materi yang dibawakan.