PENERAPAN TEORI
PENERAPAN TEORI
GESTALT DALAM
GESTALT DALAM
PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
Oleh:
Tokoh Gestalt
Tokoh Gestalt
Max Wertheimer
Wolfgang Kohler
Max Wertheimer
Max Wertheimer
(1880-1943)
1943)
Max Wertheimer dilahirkan di Prague pada
tanggal 15 April 1880 dan wafat pada tanggal
12 Oktober 1943 di New York.
Max Wertheimer pendiri psikologi Gestalt
bersama-sama dengan Wolfgang Kohler dan
Kurt Kofka.
Max mempelajari ilmu hukum selama beberapa
tahun sebelum akhirnya dia mendapatkan gelar
Ph.D pada tahun 1904 di bidang psikologi.
Dia kemudian diangkat menjadi professor dan
Max Wertheimer
Max Wertheimer
Dalam perjalanan liburan di awal karirnya sambil naik
kereta api Wertheimer melihat sinar berkedip-kedip (hidup dan mati) dengan jarak tertentu, sinar itu memberi kesan sebagai satu sinar yang bergerak datang dan pergi tidak putus-putus. Dari kejadian tersebut Wertheimer
memperoleh gagasan untuk satu eksperimen yang paling penting darinya ia mulai mengerjakan teka-teki yang
menjadi titik awal memunculkan serangkaian khayalan-khayalan gerakannya . jika mata melihat perangsang dengan cara tertentu, akan memberikan ilusi gerakan. Wertheimer menyebut gejala ini dengan istilah Phi
Phenomenon.
Pada tahun 1910, ketika berusia 30 tahun, Max
memperlihatkan ketertarikannya untuk meneliti tentang persepsi setelah ia melihat sebuah alat yang disebut
"stroboscope" (benda berbentuk kotak yang diberi alat untuk melihat ke dalam kotak tersebut) di toko mainan anak-anak. Setelah melakukan beberapa penelitian dengan alat tersebut, dia mengembangkan teori tentang persepsi yang sering disebut dengan teori Gestalt.
Eksperimen Wertheimer mengenai Scheinbewegung
(gerak semu) memberikan kesimpulan, bahwa
Max Wertheimer
Max Wertheimer
Gestalt
berasal dari bahasa
Jerman yang mempunyai padanan
arti sebagai
“bentuk atau
konfgurasi”.
Pokok pandangan Gestalt adalah
bahwa obyek atau peristiwa
tertentu akan dipandang sebagai
sesuatu keseluruhan yang
Gambar apakah ini?
Gambar apakah ini?
Gambar apakah ini?
Berapa kaki gajah?
Wolfgang Kohler
Wolfgang Kohler
(1887-1967)
1967)
Kohler lahir di Reval, Estonia pada 21 januari 1887. Ia
mencapai gelar Ph.D dari Universitas Berlin tahun
1909, dan selanjutnya bersama Kofka, bekerja dengan
Werheimer di Frankfurt academy sebagai asisten.
Tahun 1913 sampai tahun 1920 dia menjadi direktur di
Anthropologi Station di Pulau Tenerife yang berlokasi
dipulau Canary. Selama Perang Dunia I, ia
menghabiskan selama 4 tahun di pulau tersebut.
Di pulau inilah ia mempelajari perilaku kera dan ayam.
Hasil investigasinya kemudian diterbitkan dalam
sebuah bukunya yang penting,
The Mentality of
Apes (1924). memuat tentang eksperimennya
mengenai simpanse dan ayam untuk mengetes
berbagai masalah yang berkaitan dengan
Wolfgang Kohler
Wolfgang Kohler
(Percobaan dg Simpanse)
(Percobaan dg Simpanse)
Menurut hasil percobaan Kohler, ada
kera/ simpanse yang cerdas dan ada pula
kera yang bodoh.
Kera yang bodoh, nampak hanya belajar
dengan asosiasi dan pengulangan, sambil
melakukan perilaku berulang-ulang.
Sebaliknya, kera yang cerdas, menurut
Kohler bisa belajar sangat banyak seperti
apa yang manusia lakukan, bisa
mempertunjukkan sesuatu dan
Wolfgang Kohler
Wolfgang Kohler
(Percobaan dg Simpanse)
(Percobaan dg Simpanse)
Kohler menggunakan dua jenis studi untuk mempelajari
prilaku problem solving kera di dalam kandang.
Pertama,
seekor kera harus menemukan solusi untuk
meraih seiris pisang yang diletakkan disisi luar kandang.
Dalam studinya, ada problem ”tongkat”, dan seekor kera
harus menggunakan tongkat panjang untuk mencapai seiris
pisang, kera harus menggabungkan beberapa tongkat
secara bersama-sama sehingga bisa mencapai pisang.
Kedua,
ada problem ”kotak”, dalam hal ini, kera harus
memindahkan kotak itu dibawah pisang atau menumpuk
satu kotak diatas yang lain untuk mencapai pisang. Dari
eksperimen inilah kohler menemukan catatan penting,
Wolfgang Kohler
Wolfgang Kohler
(Percobaan dg Simpanse)
Wolfgang Kohler
Wolfgang Kohler
(Percobaan dg
(Percobaan dg
Simpanse)
Simpanse)
Menurut Kohler simpanse tidak kurang dari
manusia yaitu mampu memecahkan
masalah sekaligus dengan proses integrasi
atau pemahaman.
Pemahaman simpanse baru muncul setelah
beberapa saat mencoba memahami
masalahnya, dan pada saat itu pula muncul
dengan tiba-tiba kejelasan, melihat
hubungan-hubungannya, antara unsur yang
satu dengan yang lain.
Dan pemahaman yang serupa itu – yang
datang dengan tiba-tiba oleh Kohler disebut
”
Aha Erlebnis”. Proses pelibatan dalam
Wolfgang Kohler
Wolfgang Kohler
(Percobaan dg Ayam)
Kurt Kofka
Kurt Kofka
(1886-1941)
1941)
Kurt Kofka lahir di Berlin pada 18 maret
1886. Ia studi di Berlin juga dan mencapai
Ph.D dalam bidang psikologi tahun 1909.
Dari Berlin ia pergi ke Frankfrurt dan
disanalah ia bekerja sebagai asisten di
laboratorium Johannes Von Kries dan tahun
berikutnya sebagai asisten di Oswald Kulpedi
di Wurzburg awal 1910.
Ia dan Kohler bekerja bersama dengan
Wertheimer selama tiga semester. Disanalah
pula ia mulai menulis yang kemudian
Kurt Kofka (1886-1941)
Kurt Kofka (1886-1941)
Ia merupakan penulis terkenal dari kelompok
Berlin. Seperti Wertheimer dan Kohler, Kofka
menghabiskan banyak waktunya untuk
memberi kuliah di Amerika sebelum akhirnya
berpindah secara permanen pada tahun
1927.
Ia mengajar di Smith Collage dan terus
menulis, salah satu buku kreatifnya adalah
’’Grown of The Mind”, sebuah buku yang
sangat relevan dengan prinsip-prinsip gestalt.
Tahun 1925 dia mempublikasikan Principles
of Gestalt Psycology.
Dia adalah orang pertama
yang menulis
artikel dalam bahasa inggris mengenai
Psikologi Gestalt. Artikelnya:
Perception: An
Introduction to Gestalt Theories.
POKOK-POKOK TEORI
POKOK-POKOK TEORI
BELAJAR MENURUT
BELAJAR MENURUT
GESTALT
Pandangan Gestalt Tentang Belajar
Pandangan Gestalt Tentang Belajar
dan The Memory Trace (Kesan
dan The Memory Trace (Kesan
Ingatan)
Ingatan)
Belajar menurut Gestalt prinsipnya
berkaitan dengan proses berfkir (proses
problem solving
) dan persepsi.
Persepsi adalah kemampuan manusia
untuk mengenal dan untuk memahami apa
yang tidak diketahuinya. Penerimaan
sesuatu berarti bahwa manusia dapat
mengingat pengalaman-pengalaman,
objek atau kejadian masa lalu.
Persepsi memerlukan proses lebih banyak
dari sekedar kemampuan melakukan
reaksi terhadap sesuatu, yaitu pemrosesan
yang sungguh-sungguh untuk
mengintegrasikan sumber-sumber
Prinsip Belajar menurut
Prinsip Belajar menurut
Gestalt
Gestalt
(Hukum Pragnanz)
(Hukum Pragnanz)
•
Hukum Pragnanz yaitu suatu prinsip
yang menyatakan kecenderungan
terhadap apapun yang dipandang
untuk menerima kemungkinan
kondisi yang paling baik.
•
Hukum pragnanz digunakan sebagai
Prinsip Belajar menurut
Prinsip Belajar menurut
Gestalt
Gestalt
(Hukum Pragnanz)
(Hukum Pragnanz)
Hukum Keterdekatan (law of proximity) . Dalam
kita mengamati, obyek-obyek yang berdekatan satu sama lain akan nampak sebagai satu unit persepsi.
Dengan demikian hal-hal yang saling berdekatan dalam waktu atau tempat cenderung dianggap sebagai suatu totalitas.
Hukum Ketertutupan (law of closure). Menyatakan
bahwa kita mempunyai tendensi untuk melengkapi atau mengisi pengalaman-pengalaman yang tidak lengkap, agar menjadi lebih berarti. Atau hal-hal yang cenderung menutup akan membentuk kesan totalitas tersendiri.
Hukum Kesamaan (law of equivalence) . Dalam
Prinsip Problem Solving dan
Prinsip Problem Solving dan
Insight
Insight
Menurut Gestalt, yang terpenting dalam
belajar adalah adanya
penyesuaian
pertama
, yaitu memperoleh respon yang
tepat untuk memecahkan masalah yang
dihadapi.
Belajar yang penting bukan mengulangi
hal-hal yang harus dipelajari, tetapi
mengerti/ memperoleh
insight
(pemahaman).
Insight
barulah berfungsi bila ada
Belajar dg
Belajar dg
insight
insight
Insight
dipengaruhi oleh kemampuan dasar.
Kemampuan dasar itu berbeda-beda dari
individu yang satu ke individu yang lain.
Pada umumnya anak yang masih sangat
muda sukar untuk belajar dengan insight.
Insight
dipengaruhi oleh pengalaman
belajar masa lampau yang relevan.
Insight
itu didahului oleh suatu periode
mencoba-coba.
Insight
bukanlah hal yang
dapat jatuh dari langit dengan sendirinya,
tapi hal yang harus di cari. Sebelum dapat
memperoleh
insight
orang harus sudah
Belajar dg
Belajar dg
insight
insight
Belajar yang dengan Insight itu dapat
diulangi. Jika sesuatu problem yang
telah dipecahkan dengan insight lain
kali diberikan lagi kepada pelajar yang
bersangkutan, maka dia akan dengan
langsung dapat memecahkan problem
itu lagi.
Insight yang telah sekali di dapatkan
PENERAPAN TEORI BELAJAR
PENERAPAN TEORI BELAJAR
GESTALT DALAM PEMBELAJARAN
GESTALT DALAM PEMBELAJARAN
Mengajar membaca dan
menulis menggunakan
metode mengeja vs
metode global/ struktural
analisis sintesis
Metode Mengeja VS Metode
Metode Mengeja VS Metode
Global/SAS
Global/SAS
Ketika awal belajar membaca,
siswa dihadapkan pada huruf yang
justru merupakan elemen terkecil.
Hal ini sangat asing bagi anak.
Seharusnya guru melakukan
persepsi bukan dari elemen dulu,
tetapi sebaliknya, secara
keseluruhan (global) dulu, baru
menuju bagian atau elemen.
Metode Mengeja VS Metode
Metode Mengeja VS Metode
Global/SAS
Global/SAS
Dalam metode mengeja, siswa pertama kali
belajar langsung dihadapkan pada huruf.
Huruf itu bagi anak belum dikenal, tidak
mempunyai makna (arti).
Seharusnya dimulai dari suatu kebulatan
kesatuan yang mengandung makna. Jadi
metode mengeja menyalahi prinsip
Insightfullness.
Dalam menghubungkan kata, siswa-siswa
banyak mengalami kesukaran, karena tidak
dikenal (tanpa arti), akibatnya
sukar
Metode Belajar Global
Metode Belajar Global
Pada awal belajar membaca, siswa
diberikan cerita pendek yang telah
dikenal anak dalam kehidupan
keluarga. Cerita ini merupakan satu
kesatuan yang telah dikenal anak.
Maka dengan mudah anak itu segera
dapat membaca seluruhnya secara
hafalan. Biarkan siswa membaca
Metode Belajar Global
Metode Belajar Global
Menguraikan cerita pendek menjadi
kalimat-kalimat. Guru secara alamiah menunjukkan
bahwa cerita pendek itu terdiri dari
kalimat-kalimat. Misalnya dengan cara :
Kalimat yang satu dengan yang lain ditulis
dengan warna yang berbeda.
Kalimat satu dengan yang lain ditulis
dengan jarak yang cukup renggang.
Biasanya setelah 2 atau 3 minggu siswa
Metode Belajar Global
Metode Belajar Global
Memisahkan kata-kata menjadi suku kata.
Dalam periode tertentu, setelah siswa mengerti suku
kata, diteruskan, memisahkan suku kata menjadi
huruf.
Dalam fase ini, barulah siswa diajarkan bunyi
tiap-tiap huruf (pertengahan tahun).
Setelah siswa mengenal huruf, diajarkan menyusun
huruf menjadi suku kata.
Menyusun suku kata menjadi kata.
Menyusun kata menjadi kalimat.
Untuk melaksanakan proses menyusun kembali, dapat
dilakukan dengan bermacam permainan yang
Contoh pembelajaran yang cocok
menerapkan teori gestalt ini selain
pada pelajaran bahasa : seperti
mengarang, menganalisis isi buku,
juga pada pelajaran fsika, kimia atau
biologi: yaitu dengan
metode
belajar yang berbasis masalah
(studi kasus), eksperimen
. Dan
Penerapan dlm Metode
Penerapan dlm Metode
Mengajar
Mengajar
Sangat penting artinya bagi siswa bila ia
dapat menemukan pemahaman (
insight
)
dengan caranya sendiri. Karena itu guru
harus pandai mengatur strategi (membuat
siasat) bagaimana cara mengajar untuk
menimbulkan pemahaman (
insight
) oleh
siswa sendiri tanpa siswa merasa digurui
secara langsung. Buatlah siasat agar siswa
menemukan pemahaman sendiri. Metode
KELEBIHAN DAN
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN TEORI
KEKURANGAN TEORI
GESTALT
Kelebihan Teori Gestalt
Kelebihan Teori Gestalt
Menghasilkan individu atau siswa yang memiliki
kemampuan berfkir untuk menyelesaikan setiap
persoalan yang dihadapi.
Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga
terjadi situasi yang memungkinkan pengetahuan
dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh siswa.
Selain itu, latihan memecahkan masalah seringkali
dilakukan melalui belajar kelompok dengan
menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa dapat aktif dan dapat menemukan cara
belajar yang sesuai bagi dirinya. Guru berfungsi
sebagai mediator, fasilitator, dan teman yang
Kelebihan Teori Gestalt
Kelebihan Teori Gestalt
Siswa dengan mudah dapat
mengemukakan gagasannya
dengan bahasa sendiri.
Siswa dapat dengan mudah berfkir
tentang pengalamannya sehingga
menjadi lebih kreatif dan imajinatif.
Siswa mempunyai kesempatan
Kelemahan Teori Gestalt
Kelemahan Teori Gestalt
Teori ini tidak dapat diterapkan
dalam mempelajari semua
pelajaran.
Misalnya: anak tidak dapat
mempelajari nama tanam-tanaman
atau bintang-bintang dengan
Kesimpulan
Kesimpulan
Salah satu aliran yang mempunyai pengaruh
terhadap praktik belajar yang dilaksanakan di
sekolah adalah aliran psikologi kognitif (termasuk di
dlmnya Teori Gestalt).