• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN TEORI GESTALT DALAM PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENERAPAN TEORI GESTALT DALAM PEMBELAJARAN"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN TEORI

PENERAPAN TEORI

GESTALT DALAM

GESTALT DALAM

PEMBELAJARAN

PEMBELAJARAN

Oleh:

(2)

Tokoh Gestalt

Tokoh Gestalt

Max Wertheimer

Wolfgang Kohler

(3)

Max Wertheimer

Max Wertheimer

(1880-1943)

1943)

Max Wertheimer dilahirkan di Prague pada

tanggal 15 April 1880 dan wafat pada tanggal

12 Oktober 1943 di New York.

Max Wertheimer pendiri psikologi Gestalt

bersama-sama dengan Wolfgang Kohler dan

Kurt Kofka.

Max mempelajari ilmu hukum selama beberapa

tahun sebelum akhirnya dia mendapatkan gelar

Ph.D pada tahun 1904 di bidang psikologi.

Dia kemudian diangkat menjadi professor dan

(4)

Max Wertheimer

Max Wertheimer

 Dalam perjalanan liburan di awal karirnya sambil naik

kereta api Wertheimer melihat sinar berkedip-kedip (hidup dan mati) dengan jarak tertentu, sinar itu memberi kesan sebagai satu sinar yang bergerak datang dan pergi tidak putus-putus. Dari kejadian tersebut Wertheimer

memperoleh gagasan untuk satu eksperimen yang paling penting darinya ia mulai mengerjakan teka-teki yang

menjadi titik awal memunculkan serangkaian khayalan-khayalan gerakannya . jika mata melihat perangsang dengan cara tertentu, akan memberikan ilusi gerakan. Wertheimer menyebut gejala ini dengan istilah Phi

Phenomenon.

 Pada tahun 1910, ketika berusia 30 tahun, Max

memperlihatkan ketertarikannya untuk meneliti tentang persepsi setelah ia melihat sebuah alat yang disebut

"stroboscope" (benda berbentuk kotak yang diberi alat untuk melihat ke dalam kotak tersebut) di toko mainan anak-anak. Setelah melakukan beberapa penelitian dengan alat tersebut, dia mengembangkan teori tentang persepsi yang sering disebut dengan teori Gestalt.

 Eksperimen Wertheimer mengenai Scheinbewegung

(gerak semu) memberikan kesimpulan, bahwa

(5)

Max Wertheimer

Max Wertheimer

Gestalt

berasal dari bahasa

Jerman yang mempunyai padanan

arti sebagai

“bentuk atau

konfgurasi”.

Pokok pandangan Gestalt adalah

bahwa obyek atau peristiwa

tertentu akan dipandang sebagai

sesuatu keseluruhan yang

(6)

Gambar apakah ini?

(7)

Gambar apakah ini?

(8)

Gambar apakah ini?

(9)

Berapa kaki gajah?

(10)

Wolfgang Kohler

Wolfgang Kohler

(1887-1967)

1967)

Kohler lahir di Reval, Estonia pada 21 januari 1887. Ia

mencapai gelar Ph.D dari Universitas Berlin tahun

1909, dan selanjutnya bersama Kofka, bekerja dengan

Werheimer di Frankfurt academy sebagai asisten.

Tahun 1913 sampai tahun 1920 dia menjadi direktur di

Anthropologi Station di Pulau Tenerife yang berlokasi

dipulau Canary. Selama Perang Dunia I, ia

menghabiskan selama 4 tahun di pulau tersebut.

Di pulau inilah ia mempelajari perilaku kera dan ayam.

Hasil investigasinya kemudian diterbitkan dalam

sebuah bukunya yang penting,

The Mentality of

Apes (1924). memuat tentang eksperimennya

mengenai simpanse dan ayam untuk mengetes

berbagai masalah yang berkaitan dengan

(11)

Wolfgang Kohler

Wolfgang Kohler

(Percobaan dg Simpanse)

(Percobaan dg Simpanse)

Menurut hasil percobaan Kohler, ada

kera/ simpanse yang cerdas dan ada pula

kera yang bodoh.

Kera yang bodoh, nampak hanya belajar

dengan asosiasi dan pengulangan, sambil

melakukan perilaku berulang-ulang.

Sebaliknya, kera yang cerdas, menurut

Kohler bisa belajar sangat banyak seperti

apa yang manusia lakukan, bisa

mempertunjukkan sesuatu dan

(12)

Wolfgang Kohler

Wolfgang Kohler

(Percobaan dg Simpanse)

(Percobaan dg Simpanse)

Kohler menggunakan dua jenis studi untuk mempelajari

prilaku problem solving kera di dalam kandang.

Pertama,

seekor kera harus menemukan solusi untuk

meraih seiris pisang yang diletakkan disisi luar kandang.

Dalam studinya, ada problem ”tongkat”, dan seekor kera

harus menggunakan tongkat panjang untuk mencapai seiris

pisang, kera harus menggabungkan beberapa tongkat

secara bersama-sama sehingga bisa mencapai pisang.

Kedua,

ada problem ”kotak”, dalam hal ini, kera harus

memindahkan kotak itu dibawah pisang atau menumpuk

satu kotak diatas yang lain untuk mencapai pisang. Dari

eksperimen inilah kohler menemukan catatan penting,

(13)

Wolfgang Kohler

Wolfgang Kohler

(Percobaan dg Simpanse)

(14)

Wolfgang Kohler

Wolfgang Kohler

(Percobaan dg

(Percobaan dg

Simpanse)

Simpanse)

Menurut Kohler simpanse tidak kurang dari

manusia yaitu mampu memecahkan

masalah sekaligus dengan proses integrasi

atau pemahaman.

Pemahaman simpanse baru muncul setelah

beberapa saat mencoba memahami

masalahnya, dan pada saat itu pula muncul

dengan tiba-tiba kejelasan, melihat

hubungan-hubungannya, antara unsur yang

satu dengan yang lain.

Dan pemahaman yang serupa itu – yang

datang dengan tiba-tiba oleh Kohler disebut

Aha Erlebnis”. Proses pelibatan dalam

(15)

Wolfgang Kohler

Wolfgang Kohler

(Percobaan dg Ayam)

(16)

Kurt Kofka

Kurt Kofka

(1886-1941)

1941)

Kurt Kofka lahir di Berlin pada 18 maret

1886. Ia studi di Berlin juga dan mencapai

Ph.D dalam bidang psikologi tahun 1909.

Dari Berlin ia pergi ke Frankfrurt dan

disanalah ia bekerja sebagai asisten di

laboratorium Johannes Von Kries dan tahun

berikutnya sebagai asisten di Oswald Kulpedi

di Wurzburg awal 1910.

Ia dan Kohler bekerja bersama dengan

Wertheimer selama tiga semester. Disanalah

pula ia mulai menulis yang kemudian

(17)

Kurt Kofka (1886-1941)

Kurt Kofka (1886-1941)

Ia merupakan penulis terkenal dari kelompok

Berlin. Seperti Wertheimer dan Kohler, Kofka

menghabiskan banyak waktunya untuk

memberi kuliah di Amerika sebelum akhirnya

berpindah secara permanen pada tahun

1927.

Ia mengajar di Smith Collage dan terus

menulis, salah satu buku kreatifnya adalah

’’Grown of The Mind”, sebuah buku yang

sangat relevan dengan prinsip-prinsip gestalt.

Tahun 1925 dia mempublikasikan Principles

of Gestalt Psycology.

Dia adalah orang pertama

yang menulis

artikel dalam bahasa inggris mengenai

Psikologi Gestalt. Artikelnya:

Perception: An

Introduction to Gestalt Theories.

(18)

POKOK-POKOK TEORI

POKOK-POKOK TEORI

BELAJAR MENURUT

BELAJAR MENURUT

GESTALT

(19)

Pandangan Gestalt Tentang Belajar

Pandangan Gestalt Tentang Belajar

dan The Memory Trace (Kesan

dan The Memory Trace (Kesan

Ingatan)

Ingatan)

Belajar menurut Gestalt prinsipnya

berkaitan dengan proses berfkir (proses

problem solving

) dan persepsi.

Persepsi adalah kemampuan manusia

untuk mengenal dan untuk memahami apa

yang tidak diketahuinya. Penerimaan

sesuatu berarti bahwa manusia dapat

mengingat pengalaman-pengalaman,

objek atau kejadian masa lalu.

Persepsi memerlukan proses lebih banyak

dari sekedar kemampuan melakukan

reaksi terhadap sesuatu, yaitu pemrosesan

yang sungguh-sungguh untuk

mengintegrasikan sumber-sumber

(20)

Prinsip Belajar menurut

Prinsip Belajar menurut

Gestalt

Gestalt

(Hukum Pragnanz)

(Hukum Pragnanz)

Hukum Pragnanz yaitu suatu prinsip

yang menyatakan kecenderungan

terhadap apapun yang dipandang

untuk menerima kemungkinan

kondisi yang paling baik.

Hukum pragnanz digunakan sebagai

(21)

Prinsip Belajar menurut

Prinsip Belajar menurut

Gestalt

Gestalt

(Hukum Pragnanz)

(Hukum Pragnanz)

Hukum Keterdekatan (law of proximity) . Dalam

kita mengamati, obyek-obyek yang berdekatan satu sama lain akan nampak sebagai satu unit persepsi.

Dengan demikian hal-hal yang saling berdekatan dalam waktu atau tempat cenderung dianggap sebagai suatu totalitas.

Hukum Ketertutupan (law of closure). Menyatakan

bahwa kita mempunyai tendensi untuk melengkapi atau mengisi pengalaman-pengalaman yang tidak lengkap, agar menjadi lebih berarti. Atau hal-hal yang cenderung menutup akan membentuk kesan totalitas tersendiri.

Hukum Kesamaan (law of equivalence) . Dalam

(22)
(23)

Prinsip Problem Solving dan

Prinsip Problem Solving dan

Insight

Insight

Menurut Gestalt, yang terpenting dalam

belajar adalah adanya

penyesuaian

pertama

, yaitu memperoleh respon yang

tepat untuk memecahkan masalah yang

dihadapi.

Belajar yang penting bukan mengulangi

hal-hal yang harus dipelajari, tetapi

mengerti/ memperoleh

insight

(pemahaman).

Insight

barulah berfungsi bila ada

(24)

Belajar dg

Belajar dg

insight

insight

Insight

dipengaruhi oleh kemampuan dasar.

Kemampuan dasar itu berbeda-beda dari

individu yang satu ke individu yang lain.

Pada umumnya anak yang masih sangat

muda sukar untuk belajar dengan insight.

Insight

dipengaruhi oleh pengalaman

belajar masa lampau yang relevan.

Insight

itu didahului oleh suatu periode

mencoba-coba.

Insight

bukanlah hal yang

dapat jatuh dari langit dengan sendirinya,

tapi hal yang harus di cari. Sebelum dapat

memperoleh

insight

orang harus sudah

(25)

Belajar dg

Belajar dg

insight

insight

Belajar yang dengan Insight itu dapat

diulangi. Jika sesuatu problem yang

telah dipecahkan dengan insight lain

kali diberikan lagi kepada pelajar yang

bersangkutan, maka dia akan dengan

langsung dapat memecahkan problem

itu lagi.

Insight yang telah sekali di dapatkan

(26)

PENERAPAN TEORI BELAJAR

PENERAPAN TEORI BELAJAR

GESTALT DALAM PEMBELAJARAN

GESTALT DALAM PEMBELAJARAN

Mengajar membaca dan

menulis menggunakan

metode mengeja vs

metode global/ struktural

analisis sintesis

(27)

Metode Mengeja VS Metode

Metode Mengeja VS Metode

Global/SAS

Global/SAS

Ketika awal belajar membaca,

siswa dihadapkan pada huruf yang

justru merupakan elemen terkecil.

Hal ini sangat asing bagi anak.

Seharusnya guru melakukan

persepsi bukan dari elemen dulu,

tetapi sebaliknya, secara

keseluruhan (global) dulu, baru

menuju bagian atau elemen.

(28)

Metode Mengeja VS Metode

Metode Mengeja VS Metode

Global/SAS

Global/SAS

Dalam metode mengeja, siswa pertama kali

belajar langsung dihadapkan pada huruf.

Huruf itu bagi anak belum dikenal, tidak

mempunyai makna (arti).

Seharusnya dimulai dari suatu kebulatan

kesatuan yang mengandung makna. Jadi

metode mengeja menyalahi prinsip

Insightfullness.

Dalam menghubungkan kata, siswa-siswa

banyak mengalami kesukaran, karena tidak

dikenal (tanpa arti), akibatnya

sukar

(29)

Metode Belajar Global

Metode Belajar Global

Pada awal belajar membaca, siswa

diberikan cerita pendek yang telah

dikenal anak dalam kehidupan

keluarga. Cerita ini merupakan satu

kesatuan yang telah dikenal anak.

Maka dengan mudah anak itu segera

dapat membaca seluruhnya secara

hafalan. Biarkan siswa membaca

(30)

Metode Belajar Global

Metode Belajar Global

Menguraikan cerita pendek menjadi

kalimat-kalimat. Guru secara alamiah menunjukkan

bahwa cerita pendek itu terdiri dari

kalimat-kalimat. Misalnya dengan cara :

Kalimat yang satu dengan yang lain ditulis

dengan warna yang berbeda.

Kalimat satu dengan yang lain ditulis

dengan jarak yang cukup renggang.

Biasanya setelah 2 atau 3 minggu siswa

(31)

Metode Belajar Global

Metode Belajar Global

Memisahkan kata-kata menjadi suku kata.

Dalam periode tertentu, setelah siswa mengerti suku

kata, diteruskan, memisahkan suku kata menjadi

huruf.

Dalam fase ini, barulah siswa diajarkan bunyi

tiap-tiap huruf (pertengahan tahun).

Setelah siswa mengenal huruf, diajarkan menyusun

huruf menjadi suku kata.

Menyusun suku kata menjadi kata.

Menyusun kata menjadi kalimat.

Untuk melaksanakan proses menyusun kembali, dapat

dilakukan dengan bermacam permainan yang

(32)

Contoh pembelajaran yang cocok

menerapkan teori gestalt ini selain

pada pelajaran bahasa : seperti

mengarang, menganalisis isi buku,

juga pada pelajaran fsika, kimia atau

biologi: yaitu dengan

metode

belajar yang berbasis masalah

(studi kasus), eksperimen

. Dan

(33)

Penerapan dlm Metode

Penerapan dlm Metode

Mengajar

Mengajar

Sangat penting artinya bagi siswa bila ia

dapat menemukan pemahaman (

insight

)

dengan caranya sendiri. Karena itu guru

harus pandai mengatur strategi (membuat

siasat) bagaimana cara mengajar untuk

menimbulkan pemahaman (

insight

) oleh

siswa sendiri tanpa siswa merasa digurui

secara langsung. Buatlah siasat agar siswa

menemukan pemahaman sendiri. Metode

(34)

KELEBIHAN DAN

KELEBIHAN DAN

KEKURANGAN TEORI

KEKURANGAN TEORI

GESTALT

(35)

Kelebihan Teori Gestalt

Kelebihan Teori Gestalt

Menghasilkan individu atau siswa yang memiliki

kemampuan berfkir untuk menyelesaikan setiap

persoalan yang dihadapi.

Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga

terjadi situasi yang memungkinkan pengetahuan

dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh siswa.

Selain itu, latihan memecahkan masalah seringkali

dilakukan melalui belajar kelompok dengan

menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Siswa dapat aktif dan dapat menemukan cara

belajar yang sesuai bagi dirinya. Guru berfungsi

sebagai mediator, fasilitator, dan teman yang

(36)

Kelebihan Teori Gestalt

Kelebihan Teori Gestalt

Siswa dengan mudah dapat

mengemukakan gagasannya

dengan bahasa sendiri.

Siswa dapat dengan mudah berfkir

tentang pengalamannya sehingga

menjadi lebih kreatif dan imajinatif.

Siswa mempunyai kesempatan

(37)

Kelemahan Teori Gestalt

Kelemahan Teori Gestalt

Teori ini tidak dapat diterapkan

dalam mempelajari semua

pelajaran.

Misalnya: anak tidak dapat

mempelajari nama tanam-tanaman

atau bintang-bintang dengan

(38)

Kesimpulan

Kesimpulan

Salah satu aliran yang mempunyai pengaruh

terhadap praktik belajar yang dilaksanakan di

sekolah adalah aliran psikologi kognitif (termasuk di

dlmnya Teori Gestalt).

Aliran ini telah memberikan konstribusi terhadap

penggunaan unsur kognitif atau mental dalam

proses belajar. Berbeda dengan pandangan aliran

behavioristik yang memandang belajar sebagai

kegiatan yang bersifat mekanistik antara stimulus

dan respons, aliran ini memandang

kegiatan

belajar bukanlah sekedar stimulus dan

(39)

Kesimpulan

Kesimpulan

Menurut aliran gestalt, belajar adalah

sebuah

proses mental yang aktif

untuk mencapai, mengingat dan

menggunakan pengetahuan

.

Perilaku yang tampak pada manusia

tidak dapat diukur dan diamati tanpa

melibatkan proses mental seperti

(40)

Terima

Terima

Kasih

Kasih

materi dapat diunduh di:

materi dapat diunduh di:

quls-edu.com

Gambar

Gambar apakah ini?Gambar apakah ini?
Gambar apakah ini?Gambar apakah ini?
Gambar apakah ini?Gambar apakah ini?

Referensi

Dokumen terkait

Diksi yang dipilih adalah kata-kata yang memiliki wujud hampir mirip, memiliki kata itu berakhir vokal yang sama, makna se- iring yang bisa dipadukan satu sama

Apabila suatu kata memiliki makna yang hampir sama (mirip) dengan satu atau lebih kata yang lain, maka dapat dikatakan bahwa kata-kata tersebut memiliki hubungan atau relasi

Secara epistimologi, kata identitas berasal dari kata identity , yang berarti (1) kondisi atau kenyataan tentang sesuatu yang sama, suatu keadaan yang mirip satu sama

Apabila suatu kata memiliki makna yang hampir sama (mirip) dengan satu atau lebih kata yang lain, maka dapat dikatakan bahwa kata-kata tersebut memiliki hubungan atau relasi

Secara epistimologi, kata identitas berasal dari kata identity, yang berarti (1) kondisi atau kenyataan tentang sesuatu yang sama, suatu keadaan yang mirip satu sama

Contohnya Arial atau Helvetica (Catatan: meski amat mirip dan sering saling mensubstitusi satu sama lain, kedua font ini tidaklah mirip persis. Cobalah sekali-kali

Ketepatan (precision) : Kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil ukur yang mendekati tetap atau mirip satu sama lain bila dilakukan pengukuran berulang. Sensitivitas

Ketepatan (precision) : Kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil ukur yang mendekati tetap atau mirip satu sama lain bila dilakukan pengukuran berulang. Sensitivitas