• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tema Penguatan Ideologi Bangsa sebagai U

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tema Penguatan Ideologi Bangsa sebagai U"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Tema : Penguatan Ideologi Bangsa sebagai Upaya Menghadapi Tantangan dan Ketahanan Nasional

Universitas Gadjah Mada

Indonesia beberapa dekade terakhir, mengalami perkembangan yang pesat dalam segala aspek. Baik ekonomi, sistem politik, maupun sosial budaya. Perkembangan ini sangat baik, untuk menopang jalan Indonesia dalam upayanya mencapai tujuan – tujuan negara. Namun, perubahan Indonesia yang begitu cepat ini tidak semata – mata hanya menimbulkan pengaruh baik saja. Ini juga

menimbulkan socio-political shockyang mana merupakan pengaruh yang buruk. Socio-political shock ini, menimbulkan konflik – konflik internal yang dilatarbelakangi oleh rasa etno-nasionalisme. Hal ini membenarkan apa yang dikemukakan James Rosenau dalam tesisnya, “semakin cepat tingkat perubahan sosial terjadi, semakin memungkinkan terjadinya bentuk – bentuk kekerasan intra-societal”[ CITATION Arr01 \l 1033 ].

Konflik – konflik ini tentu tidak akan terjadi, jika bangsa Indonesia memahami benar bagaimana ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, sebagaimana dirumuskan oleh para founding father negara Indonesia. Pancasila yang merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia, seharusnya bisa dimaknai sebagaimana nilai – nilai Pancasila yang sebenarnya ingin disampaikan oleh para founding father negara Indonesia. Pun juga rasa nasionalisme, sebagai fondasi dalam menghadapi keberagaman dan segala bentuk perkembangan yang terjadi di Indonesia, sudah semestinya ”dipupuk” untuk menghindari konflik – konflik internal, dan mewujudkan slogan bangsa Indonesia, yaitu “Bhinneka Tunggal Ika”.

(2)

memperkuat ideologi bangsa melalui pendidikan dasar. Pendidikan dasar yang kami maksud adalah, penguatan ideologi bangsa dengan mengadaptasi sistem pendidikan pondok pesantren, dan metode pendidikan kepramukaan. Sebagaimana diksi yang kami pilih yaitu “mengadaptasi”, kami akan mengambil sebagian sistem pendidikan pondok pesantren, dan sebagian metode pendidikan kepramukaan, dan mengimplementasikannya untuk memperkuat ideologi bangsa, pada dua jenjang pendidikan dasar, yaitu Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Pondok pesantren adalah sistem pendidikan tradisional, yang melakukan kegiatan sepanjang hari. Santri tinggal di asrama dalam satu kawasan bersama guru, kiai, dan senior mereka. Oleh karena itu, hubungan yang terjalin antara santri, guru, dan kiai, dalam proses pendidikan berjalan intensif. Tidak sekedar hubungan formal antara ustadz-santri di dalam kelas. Santri diajak untuk mengamalkan ajaran – ajaran Islam secara langsung, sebagaimana yang sudah dipelajarinya di dalam kelas. Sistem pendidikan ini membawa banyak keuntungan, sebagai contoh; Pertama, pengasuh mampu melakukan pemantauan secara leluasa, hampir setiap saat, terhadap perilaku santri, baik yang terkait dengan upaya pengembangan intelektualnya maupun kepribadiannya. Kedua, Proses belajar dengan frekuensi tinggi dapat memperkokoh pengetahuan yang diterima, dan memperdalam nilai yang disampaikan oleh pengajar. Dan lain – lain[ CITATION Nur15 \l 1033 ].

(3)

– kegiatan dalam agenda kepramukaan tetap dikemas dengan permainan – permainan yang menyenangkan untuk mencapai tujuan – tujuan tersebut (Ibid.).

Kembali ke kebijakan publik yang kami tawarkan, untuk memperkuat ideologi bangsa, sebagai upaya menghadapi tantangan dan ketahanan nasional. Adaptasi yang kami maksud yaitu, kami akan mengambil sistem pendidikan yang ada pada pondok pesantren, lebih spesifik yaitu pengadaan kegiatan diluar kelas formal, yang bertujuan untuk mempererat hubungan antara pengajar dengan siswa, agar penanaman nilai – nilai pancasila sebagai ideologi bangsa lebih komprehensif. Dan juga dalam kegiatan diluar kelas formal tersebut, dikemas dengan permainan – permainan yang menyenangkan, namun tetap mempunyai arti filosofis terhadap nilai yang ingin disampaikan, layaknya metode pendidikan yang diterapkan dalam gerakan kepramukaan. Sehingga dengan diadakannya kegiatan diluar kelas formal yang dikemas dengan permainan bersama pengajar, maka penanaman nilai – nilai pancasila sebagai ideologi bangsa, yang akan diimplementasikan pada siswa yang duduk di bangku pendidikan dasar, akan terjadi dengan sangat intensif.

Mengingat keberhasilan pondok pesantren dalam membentuk santri – santri yang taat, dan keberhasilan gerakan pramuka dalam menciptakan generasi yang cinta tanah air, maka dengan memfusikan kedua metode pengajaran ini, akan dapat terbentuk generasi Indonesia yang paham akan pancasila, dan mempunyai pancasila sebagai fondasi yang kuat untuk menghadapi tantangan dan ketahanan nasional.

Daftar Pustaka

(4)

Mumtahanah, N., 2015. Pengembangan Sistem Pendidikan Pesantren Dalam

Meningkatkan Profesionalisme Santri. AL HIKMAH Jurnal Studi Keislaman, 5(1), p.61.

Wulandari, Y.S., 2015. Pramuka Sebagai Wadah Pembentukan Pendidikan Berkarakter.

Referensi

Dokumen terkait

Jawaban dari pertanyaan yang berhubungan dengan lungsuran ini didasari oleh penjelasan mengenai teologi Agama Hindu di Bali, tradisi penghormatan kepada leluhur dan tradisi

Variabel Coefficient t-Statistic Prob.. Diketahui bahwa tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05. Sehingga H2 dengan dugaan transaksi kartu debit berpengaruh positif

Pada Tugas Akhir ini akan dianalisa perbandingan kinerja Algoritma Hill Climbing yang diimplementasikan pada Forward Planning dan Backward Planning dalam menyelesaikan kasus

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Politik Program Studi Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu

Selanjutnya yang dilakukan adalah dengan melihat signfikansi antara hubungan varibel dengan dimensi atau sub variabelnya, yang menunjukkan bahwa semua hubungan antar dimensi

▪ Seri kursus Pelatihan Pelatih untuk penyuluh pakan, petugas penyuluhan dan petani kontak untuk produksi pakan ternak dan pemberian susu sapi perah yang lebih baik. ▪ Pelatihan

Pada saat lomba berlangsung tidak diperkenakan lagi melakukan pengecekan peralatan (komputer, printer dan UPS). Panitia/teknisi komputer berhak melakukan pengecekan

Ÿ Secara visual sangat dekoratif karena pengolahan dengan menggunakan simulasi pola serat pada kayu ini menghasilkan efek permukaan aluminum yang lebih baik dari kayu