• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KASUS STROKE INFARK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN KASUS STROKE INFARK"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KASUS

STROKE INFARK

Disusun Oleh:

Debby Sherly Amanda 1610221109

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN KEDOKTERAN JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

“VETERAN” JAKARTA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA PERIODE 16 April – 19 Mei 2018

Pembimbing

(2)

Identitas Pasien

Nama

: Tn.R

Umur

: 82 Thn 3 Bln

Alamat

: Kupang

Pekerjaan

: Swasta

Agama

: Islam

No. RM

: 073003-20xx

Masuk RS

: 23 April 2018

(3)

Anamnesis

Keluhan

Utama

kaki kanan, dan sulit bicara sejak

Kelemahan pada tangan dan

(4)

RPS

Pasien datang dengan diantar oleh keluarga ke IGD RSUD

Ambarawa pada tanggal 23 April 2018 pada jam 19.35 WIB

dengan keluhan kelemahan pada tangan dan kaki kanan

sejak 3 jam SMRS

keluhan tersebut muncul secara tiba-tiba. Sebelumnya, pasien sedang tidak beraktivitas berat

dan hanya sedang duduk sambil membaca koran dan

sedikit sambil berbincang-bincang dengan keluarga di rumah. Setelah itu Tn.R pergi

ke kamar mandi untuk BAK

Setelah keluar dari kamar mandi, Tn.R tiba-tiba merasakan kesemutan pada tangan kanan dan kaki kanan.

Kejadian ini terjadi pada saat siang hari. Karena merasa kesemutan akhirnya pasien

istirahat dan tidur siang

Pada saat bangun tidur, pasien merasakan anggota gerak kanan

terasa lemah dan sulit untuk di gerakan. Pada saat kaki dan tangan

kanan di angkat terasa semakin memberat. Selain itu, keluarga juga

mengatakan bahwa pasien tidak dapat berbicara dan muka memerot.

Pada saat itulah keluarga pasien memutuskan untuk membawa pasien

ke rumah sakit

Saat di tanyakan pada riwayat penyakit lainnya seperti darah tinggi

dan penyakit gula. Pasien dan keluarga pasien menyangkal. Namun

penyangkalan ini tidak di sertai dengan pemeriksaan medis. Hanya dari perkiraan yang di rasakan pasien

terhadap tubuhnya

Saat di tanyakan apakah keluarga pasien pernah mengalami hal serupa, keluarga pasien menyangkal.

Dan pada saat di tanyakan apakah keluarga pasien pernah mempunyai

darah tinggi dan riwayat penyakit gula, hal tersebut di sangkal. Saat di tanyakan adanya riwayat pingsan, jatuh, mual, muntah, nyeri kepala serta nyeri dada, pasien dan

keluarga pasien menyangkal. Saat di tanyakan apakah pernah mengalami hal serupa sebelumnya, atau pernah di rawat dengan keluhan

serupa, pasien dan keluarga pasien menyangkal. Keluarga mengatakan bahwa kejadian ini adalah pertama

(5)

RPK

Riwayat penyakit serupa disangkal

Riwayat hipertensi disangkal

Riwayat DM disangkal

RPD

(6)

RSOSEK

Pasien dulu merupakan seorang pekerja swasta. Namun kini pasien sudah tidak bekerja lagi. Akan tetapi Pasien sudah memiliki usaha sendiri berupa investasi jual beli tanah. Pasien mengaku suka minum kopi setiap pagi dan merokok sehari sebungkus.

Riwayat mengkonsumsi alkohol

disangkal. Riwayat suka makanan yang asin disangkal, riwayat makan makanan yang berminyak disangkal. Kini rutinitas sehari-hari pasien lebih banyak di

(7)

Anamnesis Sistem

• Sistem cerebrospinal : nyeri kepala (-), lebih sering tidur tapi mudah dibangunkan (+) kelemahan anggota gerak dekstra (+) • Sistem kardiovaskular : Riwayat hipertensi (-), Riwayat Penyakit

jantung bawaan (-)

• Sistem respiratorius : sesak napas (-), batuk (-)

• Sistem gastrointestinal : Nyeri epigastrium (-), mual (-), Muntah (-) • Sistem urogenital : kelainan ginjal (-), BAK normal

• Sistem Neurologi : kelemahan anggota gerak sebelah kanan (+), afasia (+), porot (+), kesemutan (+)

(8)

Resume Anamnesis

Pasien laki-laki usia 82 tahun datang dengan diantar keluarga ke IGD dengan keluhan kelemahan pada tangan dan kaki kanan, tidak dapat bicara dan muka perot.

Keluarga pasien mengatakan keluhan lemah pada tangan dan kaki kanan, tidak dapat bicara serta muka perot dirasakan sejak 3 jam SMRS.

Pasien tidak memiliki riwayat HT, DM, dan penyakit yang sama sebelumnya. Keluarga pasien tidak ada yang mengalami hal serupa dengan pasien.

Keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat DM dan Hipertensi.

(9)

Diskusi I

Stroke

1. Hemidefisit Motorik

2. Kelumpuhan nervus VII dan XII yg bersifat

sentral

3. Gangguan fungsi luhur seperti kesulitan

berbahasa (afasia)

Faktor Resiko 

1. DM

2. Gaya hidup : rokok, jarang olah raga

(10)

Diagnosis Sementara

Diagnosa Tambahan

Diabetes melitus tipe 2

Diagnosa klinik : Kelemahan anggota gerak kanan Afasia, Muka perot

Diagnosis topik : Korteks hemisphere serebri sinistra

(11)

Tanda Vital

Tekanan darah : 100/60 mmHg Nadi : 62 x/menit

Respirasi : 20 x/menit

Suhu : 36,5 derajat celcius

Status Generalis

Kepala Dalam batas normal

THT Dalam batas normal

Thoraks Dalam batas normal

Abdomen Dalam batas normal

(12)

Status Neurologis

Px. Nervus kranialis Sulit dinilai

Px Rangsang Meningeal

(13)

-Anggota Gerak Bawah Kanan Kiri

Gerakan Terbatas bebas

Kekuatan 3 5

Tonus N N

Refleks fisiologis + +

Refleks patologis Babinski (+) Babinski (+)

Sensibilitas Sdn Sdn

Anggota Gerak atas Kanan Kiri

Gerakan Terbatas bebas

Kekuatan 3 5

Tonus N N

Refleks fisiologis + +

Refleks patologis -

(14)

SKOR GAJAHMADA

Penurunan kesadaran

(-) Nyeri kepala

(-)

Refleks Babinski

(+)

(15)

SSS

2,5 x (Derajat

Kesadaran) 2 x (Vomitus)

2 x (Nyeri Kepala)

0,1 x (Tekanan Diastolik)

3 x (Atheroma)

+ + +

-- 12

(2,5 x 1) + (2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x 70) – (3 x 0) -12

(16)

Pemeriksaan Penunjang

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN Hemoglobin 15.2 (N) 13.2 - 17.3 g/dl Eritrosit 4.79 (N) 4.4 - 5.9 juta Hematokrit 44.1 (N) 40-52 %

Leukosit 9.77 (N) 3.5 – 11.0 ribu GDP 159 (↑) 82 - 115 mg/dL G2PP 151 (↑) < 120 mg/dl

(17)

Tak tampak massa intra

cavum nasi dan sinus

para nasal

Gambaran SNH di

substansia alba lobus

temporo occipitalis Sn

Cenderung adanya

penyempitan/sumbatan

pada arteri cerebri media

dan posteri Sn.

(18)

Pada px fisik didapatkan

Diskusi Kedua

Tanda Vital

Tekanan darah : 100/60 mmHg

Nadi : 62 x/menit Respirasi : 20 x/menit Suhu : 36,5

derajat celcius

pemeriksaan motorik terdapat kelemahan pada tangan dan kaki kanan dengan kekuatan 3/5, pada pemeriksaan refleks

patologis didapatkan babinski (+). Pemeriksaan nervus kranialis sulit dinilai karena pasien dalam keadaan terbaring dan

(19)

Px. Penunjang

Tak tampak massa intra cavum nasi dan sinus para nasal

Gambaran SNH di substansia alba lobus temporo occipitalis Sn

Cenderung adanya

penyempitan/sumbatan pada arteri cerebri media dan posteri Sn.

(20)

STROKE

Hemoragik

Intraserebral Subarachnoid

Infark

(21)

PERBEDAAN STROKE

HEMORAGIK DAN ISKEMIK

VARIABEL PIS PSA TROMBOSIS EMBOLI Usia 40-60 Tidak tentu 40-70 Semua umur Onset Akut (dtk/mnt) Akut (mnt/jam) Bertahap Akut

Saat Aktiitas Aktivitas Bangun tidur Tidak tentu Sakit kepala ++ ++++ -

-Muntah ++ ++++ - -Prodromal - - TIA+++ -Kesadaran/

Herniasi Otak Cepat koma koma/normalVariasi dapat Normal/ ringan hari ke 3-5 Normal/sedang hari 3-5 Kaku Kuduk ++ jarang ++++ selalu -

-Kelumpuhan Cepat hemiplegi

(mnt/jam) Variasi Bertahap Mendadak berat Afasia/Tanda

(22)

VARIABEL PIS PSA TROMBOSIS EMBOLI Reflek Patologis Segera Variasi Lambat Lambat

Hipertensi Selalu + Variasi Kadang N/Hipotensi Jarang Jantung Hipertrofi LV Variasi N Aritmia, AF,

Infark miokard, asma kardial, angina pektoris Riwayat Hipertensi - Hipotensi/ Diabetes/

Dehidrasi

LP/LCS N/darah++ Darah++++ Jernih Jernih Bruit Arteri - - - Sering

X Foto Shift pineal++ - Calcifikasi -CT scan Hiperderns Hiperderns Hipoderns Hipodens Optalmoskop Retinopati HT Sub hyaloid Silver wire N

Arteriografi Shift Aneurisma, AVM Oklusi/stenosis Oklusi/ stenosis Doppler N N Aliran lambat Aliran lambat Hematology N N Hematokrit/

Diabetes/ hiperlipidemia

(23)
(24)
(25)

Terapi

Inf. Asering 20 tpm

Inj. Citicoline 2 x500 mg

Inj. Piracetam 4 x 3gr

Inj. Metilcobalamin 1 x 1

Inj. Ranitidin 2 x 1

Po. CPG 1 x 75

Po. Atorvastatin 1 x 20

(26)

Diagnosis Akhir

Diagnosis klinis : Afasia, Kelemahan anggota gerak

kanan, muka perot

Diagnosis topis : Korteks hemisphere serebri sinistra

(27)

  24/4/2018 25/5/2018 26/4/2018

S Ekstremitas pasien lemah, namun keadaan pasien sudah membaik di banding saat pertama kali masuk IGD. Sudah mulai bisa mulai berbicara walau agak pelo

Kelemahan Ekstremitas pasien sudah berkurang, keadaan pasien sudah membaik dan sudah mulai lancar berbicara

secara keseluruhan kondisi pasien sudah membaik

o KU : Lemah

GCS = E4M3V5

TD : 110/70 mmHg N : 95 x/menit R : 20 x/menit S : 36,6 C

KU : baik

GCS = E4M5V5

TD : 110/70 mmHg N : 80 x/menit R : 20 x/menit S : 36,5 C

KU : Lemah

GCS = E4M3V5

TD :120/70 mmHg N : 95 x/menit R : 20 x/menit S : 36,7 C

A Stroke infark dd stroke Stroke infark dd stroke Stroke infark dd stroke

P Inf. Asering 20 tpm Inj. Citicoline 2 x500 mg Inj. Piracetam 4 x 3gr Inj. Ranitidin 2 x 1

 

Inf. Asering 20 tpm Inj. Citicoline 2 x500 mg Inj. Piracetam 4 x 3gr Inj. Metilcobalamin 1 x 1 Inj. Ranitidin 2 x 1 Po. CPG 1 x 75 Po. Atorvastatin 1 x 20

 

Inf. Asering 20 tpm Inj. Citicoline 2 x500 mg Inj. Piracetam 4 x 3gr Inj. Metilcobalamin 1 x 1 Inj. Ranitidin 2 x 1 Po. CPG 1 x 75 Po. Atorvastatin 1 x 20 Po. Ingatol 3 x 1

Referensi

Dokumen terkait

alam kaitannya dengan penelitian budaya nasional yang menggunakan data !&#34; sur4ey menunjukkan bahwa populasi dan sampel dalam penelitian Hofstede sangat terbatas untuk mewakili

Hasil perhitungan faktor kemanan dengan menggunakan software slide dengan ketiga metode memberikan nilai faktor keamanan yang lebih kecil dari satu, hal ini mengindikasikan bahwa

4.9 Mengajukan gagasan Mengajukan gagasan penyelesaian masalah penyelesaian masalah gerak dalam ke gerak dalam kehidupan sehari-hari dengan hidupan sehari-hari dengan

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas hikmat yang telah penulis terima selama masa penyelesaian skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor

Penelitian lain yang dilakukan oleh Sudarwati (2010), menyimpulkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan bantuan media dan alat praktikum dapat meningkatkan

Terapkan maintenance untuk sistem yang terpisah secara bergantian dan reguler (pemisahan tergantung dari kebijakan perusahaan, misalnya maintenance untuk sistem listrik perangkat

Hasil %FFA pada  praktikum yang diperoleh dari kelompok 7 sampai dengan kelompok 12 memiliki nilai dibawah 0,30% sehingga sampel pada praktikum penentuan asam lemak

— «Olur, yalnız unutma sakın! Senin şeyhin Şeyh Abdülkâdîr'dir.» dedi... Uyanınca derhal rüyamı babama anlattım. Sabah olunca hemen Şeyh Abdülkâdîr'i ziyaret