• Tidak ada hasil yang ditemukan

[Coretan Tutor] Drill UKMPPD - Neurologi

N/A
N/A
Iqbal Rafsanzani

Academic year: 2024

Membagikan "[Coretan Tutor] Drill UKMPPD - Neurologi"

Copied!
225
0
0

Teks penuh

(1)

Batch Mei

2 0 2 4

NEUROLOGI

Drill Soal UKMPPD

dr. Christine

(2)

BASIC UKMPPD

• UKMPPD CBT terdiri dari 150 soal dalam 200 menit → 1 soal = 1 menit

• Baca soal → Baca Kasus → Kata kunci → Informasi tambahan

• Pemeriksaan Objektif > Subjektif

• Jika kesulitan → Eksklusi jawaban

→ Memperbesar kemungkinan untuk benar

2

Bedakan antara terapi yang tepat, definitive, abortif, suportif, awal dan pendukung

Terapi awal : Tatalaksana simtomatis / kegawat daruratan

Terapi definitive : Terapi yang langsung ke etiologi

Terapi supportif: Terapi yang membantu dalam terapi utama.

(3)

Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)

Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas

4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter

4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atauPendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)

4

Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk

3A. Bukan gawat darurat

3B. Gawat darurat

3

Mendiagnosis dan merujuk

•Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.

2

Mengenali dan menjelaskan

•Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan

mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien.

1

(4)

1

(5)

Seorang wanita usia 38 tahun, dibawa dengan keadaan tidak sadarkan diri sejak 1 jam yang lalu. Sebelumnya pasien terlibat kecelakaan lalu lintas, pasien merupakan pengendara motor dan tidak mengenakan helm. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/60, HR 82, RR 18, T 37, pupil pinpoint.

Dimana letak lesi pada keaadan pasien ini?

A. Midbrain

B. Mesencephalon C. Diencephalone D. Pons

E. Tektal

(6)

Seorang wanita usia 38 tahun, dibawa dengan keadaan tidak sadarkan diri sejak 1 jam yang lalu. Sebelumnya pasien terlibat kecelakaan lalu lintas, pasien merupakan pengendara motor dan tidak mengenakan helm. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/60, HR 82, RR 18, T 37, pupil pinpoint.

Dimana letak lesi pada keaadan pasien ini?

A. Midbrain

B. Mesencephalon C. Diencephalone D. Pons

E. Tektal

(7)

Pola Pupil dan Pernapasan

4

Pola pupil berdasarkan letak lesi pada penurunan kesadaran

(8)

Pola Pupil dan Pernapasan

4

Pola Pernapasan Abnormal

Jenis

Pernapasan Pola Letak Lesi Keterangan

Normal

Cheyne Stokes Hemisfer

Bilateral

Fase hiperapnea lebih panjang daripada fase apnea

Etiologi: gagal jantung, uremia

Central Neurogenic

Hyperventilation Midbrain

Pernafasan cepat, dalam, regular

Etiologi: hipoksia sistemik, asidosis metabolic

(9)

Pola Pupil dan Pernapasan

4

Pola Pernapasan Abnormal

Jenis

Pernapasan Pola Letak Lesi Keterangan

Apneustic Upper Pons Fase inspirasi diperpanjang

diikuti apneu dan fase henti nafas

Ataxic (Biot) Lower Pons,

Upper Medulla

Ireguler tidak terprediksi

Pernafasan bisa dalam/dangkal

Ada periode henti nafas

Respiratory

Arrest Medulla

(10)

Jawaban Lainnya

A. Midbrain → midposition, terfiksir

B. Mesencephalon → midposition, terfiksir C. Diencephalone → kecil reaktif

D. Pons

E. Tektal → pupil besar terfiksir, hippus

(11)

2

(12)

Referensi: UKMPPD Batch Agustus 2023

Seorang laki-laki berusia 57 tahun datang dengan keluhan kelemahan pada anggota gerak kanan tiba-tiba 5 jam yang lalu, disertai dengan bicara pelo.

Pada pemeriksaan didapatkan kekuatan motorik 2222/4444. Setelah dilakukan perawatan, keadaan pasien kembali normal. Saat ini pemeriksaan neurologis tidak ditemukan kelainan.

Apakah diagnosis yang tepat?

A. Stroke iskemik B. Stroke emboli

C. Stroke hemoragik

D. Transient Ischemic Attack

E. Reversible Ischemic Neurological Deficit

(13)

Referensi: UKMPPD Batch Agustus 2023

Seorang laki-laki berusia 57 tahun datang dengan keluhan kelemahan pada anggota gerak kanan tiba-tiba 5 jam yang lalu, disertai dengan bicara pelo.

Pada pemeriksaan didapatkan kekuatan motorik 2222/4444. Setelah dilakukan perawatan, keadaan pasien kembali normal. Saat ini pemeriksaan neurologis tidak ditemukan kelainan.

Apakah diagnosis yang tepat?

A. Stroke iskemik B. Stroke emboli

C. Stroke hemoragik

D. Transient Ischemic Attack

E. Reversible Ischemic Neurological Deficit

(14)

Stroke

Transient

Ischemic Attack (TIA) Defisit neurologis berlangsung <24 Jam Reversible Ischemic

Neurological Deficit

(RIND) Defisit neurologis berlangsung 24 – 72 jam Stroke in Evolution

(Progressing Stroke)

Defisit neurologik fokal akut karena gangguan peredaran darah otak yang berlangsung progresif dan mencapai maksimal dalam beberapa jam hingga beberapa hari

Stroke in Resolution Defisit neurologik fokal akut karena gangguan peredaran darah otak yang memperlihatkan perbaikan dan mencapai maksimal dalam beberapa jam sampai bebrapa hari

Completed stroke Defisit neurologi fokal akut karena oklusi atau gangguan peredaran darah otak yang secara cepat menjadi stabil tanpa memburuk lagi

Terminologi

3B

(15)

Transient Ischaemic Attack

Penilaian Faktor Resiko ABCD2 Score

Kriteria Poin

Age >60 tahun 1

Blood pressure Sistolik >140 mmHg atau Diastolik >90 mmHg 1

Clinical features Salah satu dari:

Kelemahan sesisi

Gangguan bahasa tanpa kelemahan sesisi 2 1 Duration of

symptoms >60 menit

10-59 menit 2

1

Diabetes mellitus Riwayat DM 1

Interpretasi Resiko Stroke dalam 2 Hari

0 – 3 : Resiko rendah

4 –5 : Resiko menengah

6 –7 : Resiko tinggi

Tatalaksana

Resiko rendah - menengah : Aspirin

Resiko tinggi : pertimbangkan dual antiplatelet

Etiologi emboli : antikoagulan

3B

(16)

Jawaban Lainnya

A. Stroke iskemik → > 24 jam B. Stroke emboli → > 24 jam C. Stroke hemoragik → TTIK D. Transient Ischemic Attack

E. Reversible Ischemic Neurological Deficit → >24-72 jam

(17)

3

(18)

Seorang pria 55 tahun dibawa ke IGD RS karena mengalami kelemahan anggota gerak kiri saat bangun pagi. Keluhan sudah terjadi 10 jam yang lalu. Keluhan disertai dengan kesulitan berbicara. Pasien memiliki riwayat DM yang tidak terkontrol sejak 5 tahun lalu. TD 170/100, HR 88, RR 24, T 36.7. Hasil pemeriksaan neurologis motorik 5555/3333 dan paresis nervus cranialis VII dan XII dextra tipe sentral.

Apa terapi yang paling tepat pada pasien ini?

A. Alteplase 0,9 mg/kgBB

B. Aspirin 160 mg & Clopidogrel 300 mg C. Aspirin 320 mg

D. Manitol 0,25-0,5 g/kgBB E. Nikardipin 5 mg/jam IV

(19)

Seorang pria 55 tahun dibawa ke IGD RS karena mengalami kelemahan anggota gerak kiri saat bangun pagi. Keluhan sudah terjadi 6 jam yang lalu. Keluhan disertai dengan kesulitan berbicara. Pasien memiliki Riwayat DM yang tidak terkontrol sejak 5 tahun lalu. TD 170/100, HR 88, RR 24, T 36.7. Hasil pemeriksaan neurologis motorik 5555/3333 dan paresis nervus cranialis VII dan XII dextra tipe sentral.

Apa terapi yang paling tepat pada pasien ini?

A. Alteplase 0,9 mg/kgBB

B. Aspirin 160 mg & Clopidogrel 300 mg C. Aspirin 320 mg

D. Manitol 0,25-0,5 g/kgBB E. Nikardipin 5 mg/jam IV

(20)

Stroke Iskemik

Definisi

Defisit neurologis akut akibat aliran darah otak yang berkurang (hipoperfusi otak) yang biasanya disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah otak

3B

Emboli Trombotik

Defisit maksimal saat onset Defisit menyerupai TIA (mini stroke)

Onset saat aktivitas Onset saat beristirahat

Adanya emboli distal dari intra-arteri Oklusi atau stenosis berat arteri besar Faktor resiko: AF, DVT Faktor risiko atherosklerosis:

hipertensi, hiperkolesterolemia, dll.

Infark luas Infark lacunar (pemb. Darah kecil)

Etiologi

(21)

Stroke Iskemik

Prinsip Tatalaksana

Reperfusi (rTPA, DAPT)

Kontrol tekanan darah

Terapi preventif

< 4,5 Jam → rTPA Alteplase 0,9 mg/kgBB

> 6 Jam → DAPT

Aspirin 160-325 mg PO loading dose, lanjut 50-100 mg/hari PO

Clopidogrel 300 mg PO loading dose, lanjut 75 mg/hari PO

Berikan antihipertensi bila TD sistol >220 mmHg ATAU diastol >120 mmHg

Nikardipin : awal 5 mg/jam IV

Titrasi 2.5mg/jam dalam 5-15 menit (max dosis 15 mg/jam)

Kontrol tensi target < 130/80 mmHg

Stabilisasi plak → statin

Antiplatelet maintenance

3B

Perhatikan pertanyaan (awal,

tepat) dan TD!

(22)

Stroke Iskemik

Tatalaksana

Terapi Reperfusi

rtPA Alteplase 0,9 mg/kgBB, tenecteplase, dll.

Diberikan maks. 4,5 jam dari onset (jika IV) hingga 6 jam dari onset (jika intra-arteri)

Kontraindikasi:

Perdarahan aktif

Hipertensi >185/110 mmHg

Dalam terapi antikoagulan

Trombosit rendah

Trombektomi mekanik

Pengangkatan trombus manual menggunakan kateter

3B

Terapi Antiplatelet

Diberikan jika onset > 6 jam

Aspirin 160-325 mg PO loading dose, lanjut 50-100 mg/hari PO

Clopidogrel 300 mg PO loading dose, lanjut 75 mg/hari PO

(23)

Stroke Iskemik

Tatalaksana

Terapi Tekanan Darah

Terapi

Nikardipin : awal 5 mg/jam IV Titrasi 2.5mg/jam dalam 5-15 menit (max dosis 15 mg/jam)

(A) IV rTPA

Terapi Endovaskular(B) (C)

Tatalaksana Umum Fase Akut

Onset Serangan 24

Jam

72 Jam Sebelum IV-rtPA

<185/110mmHg Saat dan dalam 24

jam paska IV-rtPA

<185/105 mmHg

Saat dan dalam 24 jam paska Endovaskular

<185/105 mmHg

220/120 mmHg

Target 15% MAP < 220/120 mmHg

Diturunkan dalam 48-72 jam

TD > 140/90 mmHg dan defisit stabil, dapat dimulai saat dalam perawatan Perawatan

3B

(24)

Jawaban Lainnya

A. Alteplase 0,9 mg/kgBB → jika onset < 4,5 jam B. Aspirin 160 mg & Clopidogrel 300 mg

C. Aspirin 320 mg → kurang lengkap

D. Manitol 0,25-0,5 g/kgBB → tatalaksana peningkatan TIK stroke hemoragik E. Nikardipin 5 mg/jam IV → jika TDS > 200 atau TDD > 120

24

(25)

4

(26)

Referensi: UKMPPD Batch November 2023

Seorang laki-laki berusia 55 tahun dibawa ke IGD oleh keluarganya dengan keluhan kelemahan sisi tubuh sebelah kiri mendadak sejak 1 jam yang lalu.

Keluhan dirasakan tiba-tiba oleh pasien saat pasien sedang bekerja. Pasien sulit untuk berbicara tetapi mengerti isi pembicaraan orang lain. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis, TD 160/90, HR 95, RR 18, T 36,7. Pada pemeriksaan CT scan ditemukan hasil sebagai berikut.

Apakah diagnosis yang tepat?

A. Stroke iskemik sistem vertebrobasiler kanan B. Stroke iskemik sistem karotis kanan

C. Stroke hemoragik sistem vertebrobasiler kanan D. Stroke hemoragik sistem karotis kanan

E. Stroke iskemik sistem karotis kiri dan kanan

(27)

Referensi: UKMPPD Batch November 2023

Seorang laki-laki berusia 55 tahun dibawa ke IGD oleh keluargnya dengan keluhan kelemahan sisi tubuh sebelah kiri mendadak sejak 1 jam yang lalu.

Keluhan dirasakan tiba-tiba oleh pasien saat pasien sedang bekerja. Pasien sulit untuk berbicara tetapi mengerti isi pembicaraan orang lain. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis, TD 160/90, HR 95, RR 18, T 36,7. Pada pemeriksaan CT scan ditemukan hasil sebagai berikut.

Apakah diagnosis yang tepat?

A. Stroke iskemik sistem vertebrobasiler kanan B. Stroke iskemik sistem karotis kanan

C. Stroke hemoragik sistem vertebrobasiler kanan D. Stroke hemoragik sistem karotis kanan

E. Stroke iskemik sistem karotis kiri dan kanan

(28)

Sirkulasi Otak

Sirkulus Willisi

Sirkulasi Anterior

A. Cerebri Anterior (ACA)

A. Communicans Anterior (ACOM) A. Cerebri Media (MCA)

Sirkulasi Posterior

A. Communicans Posterior (PCOM) A. Cerebri Posterior

A. Superior Cerebellar (SCA) A. Basiller

A. Anterior Inferior Cerebellar (AICA) A. Posterior Inferior Cerebellar (PICA)

3B

(29)

Stroke

Vaskularisasi / lokasi Manifestasi Klinis

Arteri cerebri media (MCA)

Hemiparesis kontralateral Kelemahan atas > bawah

Afasia Wernicke & Broca

Arteri cerebri anterior (ACA) Hemiparesis kontralateral kelemahan bawah > atas

Arteri cerebri posterior (PCA)

Hemianopia homonim

kontralateral dengan macular sparing

Afasia transkortikal Manifestasi klinis

Berdasarkan vaskularisasi dan lokasi yang terkena

3B

(30)

Stroke

Pemeriksaan Penunjang

EKG: evaluasi atrial fibrillation (AF)

Laboratorium

GDS eksklusi hipoglikemia

Elektrolit → eksklusi hiponatremia

Pencitraan

CT-scan tanpa kontras Modalitas utama

Diffusion weighted MRI → Gold standard

CT angiografi menentukan lokasi sumbatan

3B

(31)

CT Scan

Iskemik hemoragik

akut lama intracerebral subarachnoid

hipodens hiperdens

Berbatas tidak

tegas Berbatas tegas Berbatas tegas Mengisi sulcus atau fissure, berbentuk stellata

(32)

Jawaban Lainnya

A. Stroke iskemik sistem vertebrobasiler kanan → lesi hipodens ada di area MCA hemisfer kanan

B. Stroke iskemik sistem karotis kanan

C. Stroke hemoragik sistem vertebrobasiler kanan → hiperdens D. Stroke hemoragik sistem karotis kanan → hiperdens

E. Stroke iskemik sistem karotis kiri dan kanan → lesi hipodens ada di hemisfer kanan

32

(33)

5

(34)

Modifikasi: UKMPPD Batch November 2022

Seorang perempuan usia 60 tahun datang dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 30 menit yang lalu. Sebelumnya pasien sempat muntah lebih dari 3 kali dan mengeluhkan nyeri kepala. Tidak ada riwayat trauma. Pasien dikatakan mempunyai riwayat HT tidak terkontrol sejak 10 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS E1M1V1, TD 240/120, HR 104, RR 24, T 36.8.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan Babinski (+), Refleks fisiologis +3/+3. Tidak ada kaku kuduk.

Apakah tatalaksana yang dapat diberikan pada pasien ini?

A. Aspirin tablet B. Trombolitik

C. Head Up + Mannitol IV D. Citicolin IV

E. Amlodipin

(35)

Modifikasi: UKMPPD Batch November 2022

Seorang perempuan usia 60 tahun datang dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 30 menit yang lalu. Sebelumnya pasien sempat muntah lebih dari 3 kali dan mengeluhkan nyeri kepala. Tidak ada riwayat trauma. Pasien dikatakan mempunyai riwayat HT tidak terkontrol sejak 10 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS E1M1V1, TD 240/120, HR 104, RR 24, T 36.8.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan Babinski (+), Refleks fisiologis +3/+3. Tidak ada kaku kuduk.

Apakah tatalaksana yang dapat diberikan pada pasien ini?

A. Aspirin tablet B. Trombolitik

C. Head Up + Mannitol IV D. Citicolin IV

E. Amlodipin

(36)

Stroke Hemoragik

Diagnosis Banding Topis dan Etiologi Manifestasi Klinis CT-Scan Intracerebral Hemorrhage (ICH)

Parenkim otak

Defisit neurologis fokal

Lesi hiperdens soliter dengan edema hipodens Ruptur Aneurisma Charcot-

Bouchard

Subarachnoid Hemorrhage (SAH)

Ruang subaraknoid Thunderclap headache Meningeal sign

Bentuk stellata Ruptur aneurisma Berry

Etiologi

3B

(37)

Intracerebral Haemorrhage

Manifestasi Klinis

Penurunan kesadaran

Nyeri kepala, muntah proyektil akibat iritasi meninges / peningkatan tekanan intracranial

Cushing’s triad tanda peningkatan TIK

Pulse pressure meningkat

Bradikardia

RR iregular

Defisit neurologis fokal

Putamen: hemiparesis dan hemianestesi kontralateral, deviasi mata menuju arah perdarahan

Thalamus: hemiparesis dan hemianestesi kontralateral, deviasi mata menjauhi arah perdarahan

3B

(38)

Subarachnoid Haemorrhage

Etiologi

Pecah aneurisma Berry (ACA)

AVM Malformasi

Patofisiologi

Aneurisma → ruptur → vasospasme

Manifestasi

Nyeri kepala sangat hebat tiba-tiba (thunderclap headache)

Peningkatan TIK (muntah menyemprot, sakit kepala)

Penurunan kesadaran

Kejang

Kaku kuduk

Defisit neurologis fokal

Lumbal pungsi: ditemukan darah

3B

(39)

Tatalaksana Stroke Hemoragik

Stabilisasi Airway-Breathing Pemberian oksigen, intubasi, bila diindikasikan

Stabilisasi Hemodinamik Pemberian cairan kristaloid/koloid IV, apabila TD rendah, berikan vasopresor

Pengendalian TIK Head UP 20-30 derajat

Pemberian manitol 0,25-0,5 g/kgBB

Pengendalian Tekanan Darah

Antihipertensi ICH

Penurunan TD Agresif target: TDS 120-140 mmhG SAH

TDS >200 mmHg atau MAP>150 mmHg atau bila

TDS>180 mmHg atau MAP>130 mmHg disertai peningkatan TIK Pilihan (Labetalol, Nicardipine)

Antivasospasme Nimodipin 60 mg tiap 4 jam selama 21 hari (pada SAH) Pembedahan Evakuasi perdarahan (atas indikasi)

39

3B

(40)

Stroke Iskemik vs Hemoragik

Iskemik Hemoragik

Etiologi Trombus/emboli Perdarahan

Klinis

- Defisit neurologis akut - Kesadaran = CM

- Tanda lesi UMN (hiperrefleks. Refleks patologis +)

- Defisit neurologis akut

- Tanda peningkatan TIK :penurunan kesadaran, muntah, - Cushing triad (hipertensi, bradikardia, bradipnea)

- Kaku kuduk → SAH - Tanda lesi UMN

CT Scan Hipodens Hiperdens, Stellata → SAH

Tatalaksana

- Trombolitik (r-TPA) 3-4,5 jam setelah onset - Aspirin 325 mg

- Clopidogrel 300 mg

- Aspirin + Dipyridamole 2x200 mg

- Antihipertensi (Turunkan MAP 15% dalam 24 jam apabila TDS>220mmHg atau TDD>120mmHg (Labetalol, Nikardipin, Nitroprusid)

- Bedah = evakuasi perdarahan - Antihipertensi

- ICH : Target TDS 120 – 140 mmHg

- SAH : TDS >200 mmHg atau MAP>150 mmHg atau bila TDS>180 mmHg atau MAP>130 mmHg disertai peningkatan TIK

- Head up 30o

- Agen diuretik osmotikNaCl 3%, manitol

(Manitol 20% 0,5-1g/kgBB IV bolus selama 20 menit, ulang tiap 4-6 jam)↓TIK

- Antivasospasme → SAH : Nimodipin 8 x 60 mg / hari

(41)

Jawaban Lainnya

A. Aspirin tablet → untuk stroke iskemik B. Trombolitik → untuk stroke iskemik C. Head Up + Mannitol IV

D. Citicolin IV → terapi adjuvant sebagai neuroprotektor E. Amlodipin → bukan pilihan utama untuk menurunkan TD

41

(42)

6

(43)

Seorang perempuan umur 40 tahun datang ke RS untuk melakukan fisioterapi setelah terkena stroke 1 bulan yang lalu. Keluhan lemah separuh badan kanan saat ini sudah mulai membaik, namun saat ini pasien masih kesulitan dalam berkomunikasi. Ketika diajak berbicara, pasien dapat berbicara dengan lancar menyebutkan kata demi kata, namun tidak mengerti dengan apa yang orang lain sampaikan dan tidak dapat mengulangi kata yang disebutkan pemeriksa.

Dimana letak kelainan pada pasien tersebut?

A. Lobus frontalis B. Lobus temporalis C. Lobus oksipitalis

D. Ruang subarakhnoid E. Ganglia basalis

(44)

Seorang perempuan umur 40 tahun datang ke RS untuk melakukan fisioterapi setelah terkena stroke 1 bulan yang lalu. Keluhan lemah separuh badan kanan saat ini sudah mulai membaik, namun saat ini pasien masih kesulitan dalam berkomunikasi. Ketika diajak berbicara, pasien dapat berbicara dengan lancar menyebutkan kata demi kata, namun tidak mengerti dengan apa yang orang lain sampaikan dan tidak dapat mengulangi kata yang disebutkan pemeriksa.

Dimana letak kelainan pada pasien tersebut?

A. Lobus frontalis B. Lobus temporalis C. Lobus oksipitalis

D. Ruang subarakhnoid E. Ganglia basalis

(45)

Gangguan Fungsi Luhur

45

Aphasia Gangguan komunikasi verbal

Agraphia Gangguan kemampuan menulis

Alexia Ketiakmampuan membaca (buta huruf)

Acalculia Gangguan kalkulasi (matematika)

Apraxia Hilangnya kemampuan melakukan aktifitas yang sudah dipelajari sebelumnya (skilled movements)

Agnosia Hilangnya kemampuan mengenali suatu objek, orang, suara atau aroma

(46)

Afasia

46

BRO – MO - FON WER – SEN - TEM

BROCA

MOTORIK

FRONTAL

WERNICKE

SENSORIK

TEMPORAL Area 44-45

Area 22

(47)

Afasia

Aphasia Anomik : gangguan pada fungsi naming(penamaan

benda) Aphasia

transkortikal : Repetisi selalu baik, yang rusak sesuai dengan namanya, motor (fluensi), sensoris (komprehensi) dan mixed (fluensi dan komprehensi)

(48)

Jawaban Lainnya

A. Lobus frontalis → afasia Broca B. Lobus temporalis

C. Lobus oksipitalis → pada stroke akibat gangguan arteri serebri posterior, manifestasi klinis: hemianopia homonym dengan macular sparing + afasia transkortikal

D. Ruang subarachnoid → pada SAH

E. Ganglia basalis → hemiparesis alternans, ataxia

(49)

7

(50)

Seorang pria usia 59 tahun dirawat di ICU setelah menjalani operasi kraniotomi.

Sebelumnya pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran serta nyeri kepala hebat dan muntah. Pasien saat ini sudah tidak sadar selama 2 minggu dan terpasang ventilator. Pada pemeriksaan fisik didapatkan doll’s eye phenomenon (-). Apnoe test (+).

Kemungkinan diagnosis adalah?

A. Locked-in syndrome B. Mati batang otak

C. Persistent vegetative state D. Rapid eye movement state E. Perdarahan subarachnoid

(51)

Seorang pria usia 59 tahun dirawat di ICU setelah menjalani operasi kraniotomi.

Sebelumnya pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran serta nyeri kepala hebat dan muntah. Pasien saat ini sudah tidak sadar selama 2 minggu dan terpasang ventilator. Pada pemeriksaan fisik didapatkan doll’s eye phenomenon (-). Apnoe test (+).

Kemungkinan diagnosis adalah?

A. Locked-in syndrome B. Mati batang otak

C. Persistent vegetative state D. Rapid eye movement state E. Perdarahan subarachnoid

(52)

Refleks Batang Otak

52

Refleks Pupil

Refleks Kornea

Refleks Oculocephalic

(doll’s Eye)

Refleks Oculovestibular

(caloric)

Apneu Test (lepas ventilator)

Test Atropin (2 – 3 mg Atropin

Refleks

Muntah Refleks

Batuk

N II N III

S M

N IX N X

S M

N V N VII

S M

N IX N X

S M

Normal

Lesi pons / OblongataM.

+ opposite same

C O W S

BO Intak Lesi BO

+

Nafas Spontan?

BO Intak Lesi BO HR >>

+

(53)

Mati Batang Otak

Definisi

Rusaknya secara irreversible seluruh jaringan otak (total brain death) termasuk mesencephalon, pons, dan medulla oblongata

Etiologi

Trauma

Tumor

Perdarahan

2

Klinis

Gerakan otot spontan (-)

Respons saraf kranial (-)

Pergerakan, nyeri dan respirasi (-)

Jantung (+)

Dianggap “Cadaver”

(54)

Mati Batang Otak

Pemeriksaan awal

Doll’s Eye Phenomenon (-)

Caloric Test abnormal → Nistagmus (-)

Doll’s eye phenomenon

Caloric Test

2

Pemeriksaan Penunjang

EEG → gambaran Flat EEG

Test Apnoe

Pemberian CO2 → Lepaskan ventilator → Nafas spontan (-) → Test apnoe (+)

Test Atropin

Injeksi SA 2mg → kenaikan HR <3% → Test atropine (-)

(55)

Diagnosa Banding Mati Batang Otak

Diagnosis Keterangan

Mati Batang Otak Test Apnoe

Test Atropin ( + ) ( – )

Persistent Vegetative State (Brainstem Intak)

Test Apnoe Test Atropin Kesadaran

Sleep-wake cycle Motorik

( – ) ( + )

( – ) (> 4 Minggu) ( + )

( – ) Koma

(Brainstem Intak)

Kesadaran Sleep-wake cycle Motorik

( – ) ( – ) ( – )

Locked in Syndrome

Kesadaran

Sleep-wake cycle Motorik

( + ) ( + )

Quadriplegi,

Pergerakan Mata (+)

(56)

Jawaban Lainnya

A. Locked-in syndrome → sadar, sleep-wake cycle (+), quadriplegia B. Mati batang otak

C. Persistent vegetative state → tidak sadar, tidak ada impuls nyeri, tidak ada gerakan, tes apnoe (-), tes atropine (+)

D. Rapid eye movement state → fase tidur

E. Perdarahan subarachnoid → diagnosis awal saat pasien masuk IGD

56

(57)

8

(58)

Referensi: UKMPPD Batch November 2023

Pasien laki laki usia 27 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri kepala hebat.

Saat ini pasien juga mengeluh demam dan kaku pada leher. Keluhan muntah, kebas, kelemahan anggota gerak dan gangguan penglihatan disangkal.

Pemeriksaan fisik kesadaran CM, TD 130/80, HR 88, RR 18, T 39, kaku kuduk (+), brudzinski sign (+). Pada pemeriksaan lumbal pungsi didapatkan LCS keruh, glukosa menurun, protein meningkat, dan dominasi sel PMN.

Apakah tatalaksana yang paling tepat?

A. Ceftriaxone B. Levofloxacin C. Azitromisin D. Isoniazid E. Amfoterisin

(59)

Referensi: UKMPPD Batch November 2023

Pasien laki laki usia 27 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri kepala hebat.

Saat ini pasien juga mengeluh demam dan kaku pada leher. Keluhan muntah, kebas, kelemahan anggota gerak dan gangguan penglihatan disangkal.

Pemeriksaan fisik kesadaran CM, TD 130/80, HR 88, RR 18, T 39, kaku kuduk (+), brudzinski sign (+). Pada pemeriksaan lumbal pungsi didapatkan LCS keruh, glukosa menurun, protein meningkat, dan dominasi sel PMN.

Apakah tatalaksana yang paling tepat?

A. Ceftriaxone B. Levofloxacin C. Azitromisin D. Isoniazid E. Amfoterisin

(60)

Meningitis dan Ensefalitis

Parameter Ensefalitis Meningitis

Lokasi radang Parenkim otak Selaput Meningens

Tanda

Demam

Penurunan Kesadaran Kejang

Trias meningitis:

Demam, nyeri kepala,

Rangsang meningeal (+)

Kejang Sering Jarang

Jika Trias meningitis disertai dengan penurunan kesadaran, kemungkinan diagnosis Meningoensefalitis

(61)

Meningitis

Pemeriksaan

Tanda Meningeal (+)

Kaku kuduk

Kernig Sign

Brudzinski Sign

Lumbal Pungsi (Gold Standard)

Kontraindikasi :

papil edema, penurunan kesadaran yang dalam dan progresif, kecurigaan SOL, deficit neurologis fokal

3B

(62)

Meningitis

Interpretasi Lumbal Pungsi

Normal Bakteri Virus TB Kriptokokus

(Jamur)

Makroskopis Jernih Purulen, keruh Jernih

Xantokrom (Kuning jernih) dengan spiderweb clot

Keruh

Leukosit <5 sel/mm3

>1000/mm3 (dominan granulosit)

10-500/mm3 (dominan limfosit)

30-300/mm3 (dominan limfosit)

20-200 mm3 (dominan limfosit)

Protein 15-45 mg/dL Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat

Glukosa 40-75 mg/dL Rendah Normal Rendah Rendah

3B

(63)

Meningitis

Meningitis Tatalaksana Keterangan

Bakterial

Antibiotik

Neonatus: Ampicillin + Cefotaxime

2 bulan – 18 tahun: Ceftriaxon/Cefotaxime (+Vancomycin) 18-50 tahun: Ceftriaxone (+ Vancomycin)

>50 tahun: Vancomycin + Ampicilin+Ceftriaxone Atau spesifik sesuai hasil kultur

Steroid Dexamethasone 0.,15mg/kgBB (maks 10 mg) setiap 6 jam selama 2-4 hari, diberikan 30 menit seblum antibiotik

Fungal Antifungal

Minggu 1-2: Amphotericin B 0,7-1 mg/kg/hari dalam infus D5% + Flukonazole 800mg/hari atau Flukonazole 800- 1200 mg/hari, 2 minggu

Minggu 3-10: Flukonazole 800 mg/hari

TB

OAT

Fase Intensif 2 bulan, setiap hari

Isoniazid (INH) 5mg/kg; 300 mg PO

Rifampisin 10mg/kg; dosis 450 mg PO

Pirazimamid 25 mg/kg (maks 2g/hari)

Ethambutol 20 mg/kg (maks 1,2g/hari)

Streptomisin IM 20 mg/kg (maks 1 g/hari)

Fase Lanjutan 10 bulan, setiap hari

Isoniazid (INH) 5mg/kg; 300 mg PO

Rifampisin 10mg/kg; dosis 450 mg PO

Steroid Prednisone 2-3 mg/KgBB/hari dibagi 3 dosis selama 2-4 minggu kemudian diteruskan dengan dosis 1 mg/KgBB/hari selama 1-2 minggu.

(64)

Jawaban Lainnya

A. Ceftriaxone

B. Levofloxacin → bukan antibiotik pilihan C. Azitromisin → bukan antibiotik pilihan D. Isoniazid → untuk meningitis TB

E. Amfoterisin → untuk meningitis kriptokokus

(65)

9

(66)

Seorang perempuan berusia 50 tahun datang dengan penurunan kesadaran.

Menurut keluarganya, 5 hari sebelumnya pasien mengeluhkan panas tinggi dan nyeri kepala yang semakin memberat. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan GCS E3V3M5, TD 130/80, HR 92, RR 22, T 38,5. Riwayat adanya keluar cairan kekuningan dari telinga sejak 2 bulan yang lalu namun tidak diobati.

Pemeriksaan penunjang gold standar pada kasus ini adalah?

A. MRI

B. CT scan tanpa kontras C. CT scan dengan kontras D. Kultur LCS

E. Kultur Darah

(67)

Seorang perempuan berusia 50 tahun datang dengan penurunan kesadaran.

Menurut keluarganya, 5 hari sebelumnya pasien mengeluhkan panas tinggi dan nyeri kepala yang semakin memberat. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan GCS E3V3M5, TD 130/80, HR 92, RR 22, T 38,5. Riwayat adanya keluar cairan kekuningan dari telinga sejak 2 bulan yang lalu namun tidak diobati.

Pemeriksaan penunjang gold standar pada kasus ini adalah?

A. MRI

B. CT scan tanpa kontras C. CT scan dengan kontras D. Kultur LCS

E. Kultur Darah

(68)

Abses Cerebri

Definisi

infeksi lokal intrakranial yang dimulai dengan fase cerebritis dan berkembang menjadi kumpulan nanah yang dikelilingi oleh kapsul.

Etiologi dan Faktor Risiko

•Infeksi lokal ataupun hematogen:

•Lokal : infeksi telinga (otitis media), gigi, sinus, selulitis, dsb.

•Hematogen : Infeksi paru (pneumonia),

endocarditis,penderitaimmunocompromised, dsb.

•Etiologi bakteri tersering:

Staphylococcus Aureus

•Streptococcus Viridans (biasanya akibat sinusitis)

Coagulase-negative Staphylococcus

2

(69)

Abses Cerebri

Kriteria Diagnosis

Manifestasi klinis:

Gejala infeksi (demam)

Sakit kepala yang semakin memberat

Peningkatan TIK

Defisit Neurologis Fokal

Darah rutin:

Leukositosis

Peningkatan LED

CT Scan dengan contrast

Massa hipodens dengan penyengatan cincin pada tepinya (ring enhancement)

2

(70)

Abses Cerebri

Tatalaksana

Antibiotik empirik (Sefalosporin generasi III, Metronidazole) 6-8 minggu, atau spesifik sesuai hasil kultur → Ceftriaxone 2 g/12 jam (IV) atau Cefotaxime 2 g/8 jam (IV) + Metronidazole 500 mg/8 jam IV

Antiedema (dexamethason/manitol)

Operasi (konservatif gagal atau abses berdiameter >2,5 cm)

2

(71)

Jawaban Lainnya

A. MRI → CT Scan dengan kontras merupakan modalitas utama

B. CT scan tanpa kontras → CT Scan dengan kontras merupakan modalitas utama

C. CT scan dengan kontras

D. Kultur LCS → Jika disebabkan oleh meningitis E. Kultur Darah → Tidak tepat

71

(72)

10

(73)

Seorang perempuan berusia 22 tahun dibawa oleh teman kostnya ke IGD karena tiba-tiba kejang seluruh tubuh. Sebelum kejang pasien sempat mengeluh nyeri kepala. Riwayat batuk lama disangkal. Pasien diketahui merupakan seorang tuna susila. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, TD 120/80, HR 80, RR 22, T 37,8. Pemeriksaan penunjang CT scan kepala menunjukan hasil multiple ring enhanced lesion pada daerah ganglia basalis. Tes serologi HIV didapatkan positif.

Organisme apakah yang menyebabkan keluhan pada pasien tersebut?

A. Mycobacterium tuberculosis B. Citomegalovirus

C. Toxoplasma gondii D. Candida albicans

E. Pseudomonas aeruginosa

(74)

Seorang perempuan berusia 22 tahun dibawa oleh teman kostnya ke IGD karena tiba-tiba kejang seluruh tubuh. Sebelum kejang pasien sempat mengeluh nyeri kepala. Riwayat batuk lama disangkal. Pasien diketahui merupakan seorang tuna susila. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, TD 120/80, HR 80, RR 22, T 37,8. Pemeriksaan penunjang CT scan kepala menunjukan hasil multiple ring enhanced lesion pada daerah ganglia basalis. Tes serologi HIV didapatkan positif.

Organisme apakah yang menyebabkan keluhan pada pasien tersebut?

A. Mycobacterium tuberculosis B. Citomegalovirus

C. Toxoplasma gondii D. Candida albicans

E. Pseudomonas aeruginosa

(75)

Diagnosa Banding Ring Enhancement

Neurosistiserkosis Toxoplasmosis Cerebri Tuberculoma Cerebri

Etiologi Taenia soleum T. Gondii M. Tuberculosis

Temuan CT Scan dengan konstrast

Lesi hipodens atau isodens

dengan ring enhancement Berbentuk cincin tipis dan halus Lobulated nodule dengan peri- edema parenkim dan kalsifikasi

sentral

jumlah Umumnya multiple Umumnya multiple Single atau multiple

Faktor Resiko Konsumsi daging babi kurang

matang HIV, pelihara anabul liar Riwayat infeksi TB HIV

CT Scan kontrast

Untuk membedakan, perhatikan Faktor Resiko dan hasil CT Scan

(76)

Diagnosa Banding Ring Enhancement

Neurosistiserkosis Toxoplasmosis Cerebri Tuberculoma Cerebri

Tatalaksana Prazikuantel/albendazole/

bedah

Fase akut (4-6 minggu):

Pirimetamin 200 mg (SD)

Klindamisin 4x600 mg Fase lanjut (6 bulan):

Pirimetamin jika BB <60 kg:

50mg/hari (PO) dan jika BB

>60 kg: 75 mg/hari (PO)

Klindamisin 4x600 mg

OAT + Kortikosteroid IV

(77)

Jawaban Lainnya

A. Mycobacterium tuberculosis → terdapat riwayat batuk lama, penurunan BB, keringat malam

B. Citomegalovirus → termasuk salah satu penyebab infeksi oportunistik HIV, ditandai retinitis dan infeksi organ lain

C. Toxoplasma gondii

D. Candida albicans → etiologi candidiasis

E. Pseudomonas aeruginosa → etiologi infeksi telinga luar

(78)

11

(79)

Seorang pria usia 38 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan nyeri kepala sisi kanan yang terasa berdenyut. Nyeri dirasakan hilang timbul sejak 2 bulan SMRS. Durasi nyeri berlangsung kurang lebih sekitar 30 menit. Nyeri kepala akan timbul bila pasien sedang mendapat banyak proyek dan sering lembur. Saat keluhan muncul, pasien juga melihat garis-garis hitam putih, kemudian setelahnya mengalami mual dan muntah. Pemeriksaan TTV dan neurologis dalam batas normal.

Apa tatalaksana yang tepat untuk menghilangkan gejala pada pasien?

A. NSAID

B. Sumatriptan C. Amitriptilin D. Propanolol E. Diltiazem

(80)

Seorang pria usia 38 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan nyeri kepala sisi kanan yang terasa berdenyut. Nyeri dirasakan hilang timbul sejak 2 bulan SMRS. Durasi nyeri berlangsung kurang lebih sekitar 30 menit. Nyeri kepala akan timbul bila pasien sedang mendapat banyak proyek dan sering lembur. Saat keluhan muncul, pasien juga melihat garis-garis hitam putih, kemudian setelahnya mengalami mual dan muntah. Pemeriksaan TTV dan neurologis dalam batas normal.

Apa tatalaksana yang tepat untuk menghilangkan gejala pada pasien?

A. NSAID

B. Sumatriptan C. Amitriptilin D. Propanolol E. Diltiazem

(81)

Migraine

Faktor Pencetus

Makanan: alkohol, coklat, keju, MSG, buah-buahan

Hormonal (PMS atau menstruasi hari pertama) → menstrual migraine

Cahaya kilat atau berkedip

Klasifikasi

Berdasarkan aura

Common migraine: aura (-) (migren tanpa aura)

Classic migraine: aura (+) → (migren dengan aura)

Berdasarkan frekuensi

Migren kronik ≥15 hari/bulan selama >3 bulan

Migren episodik selain kriteria migren kronik

43A

(82)

Migraine

Prodromal Aura Nyeri kepala Postdromal

Migren Tanpa Aura Migren Dengan Aura

Unilateral

Berdenyut

Intensitas sedang / berat

Bertambah berat oleh aktifitas fisik

Mual muntah

Fotofobia dan fonofobia

Gambaran nyeri kepala migren tanpa aura

Timbul sesudah gejala aura (5-20 Menit)

Aura berupa

Gangguan visual(bintik-bintik, hilang penglihatan)

Gangguan sensorik (hilang rasa)

Gangguan bicara (disfasia)

Manifestasi Klinis

Kriteria Diagnosis

43A

(83)

Migraine

Golongan Nama obat Dosis

Abortif non-spesifik

NSAID Ibuprofen 400 – 800 mg per 6 jam

Asetaminofen Parasetamol 500 – 1000 mg per 6-8 jam

Abortif spesifik

Triptan Sumatriptan 6 mg SC atau 30 mg PO per hari

Ergot Ergotamin 1 mg/hari

Tatalaksana Abortif

Ergotamin tidak direkomendasikan pada Migrain Akut (PPK PERDOSSI, 2016)

43A

(84)

Migraine

Golongan Nama obat Dosis

Lini pertama

Beta blocker Propranolol 120 – 140 mg/hari

Timolol 10 – 15 mg, 2x/hari Antikonvulsan Asam valproat 500-1500 mg/hari

Lini kedua

Trisiklik Amitriptilin 30 – 150 mg/hari

Tatalaksana Profilaksis

43A

(85)

Jawaban Lainnya

A. NSAID → tatalaksana abortif non spesifik B. Sumatriptan

C. Amiltriptilin → tatalaksana profilaksis TTH

D. Propanolol → tatalaksana profilaksis migraine

E. Diltiazem → tatalaksana profilaksis cluster headache

(86)

12

(87)

Seorang perempuan berusia 57 tahun datang ke IGD karena mengeluh nyeri hebat pada wajah sebelah kiri berulang-ulang sejak 3 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan terutama di bagian atas dahi dan di atas bibir. Pada saat serangan berlangsung, jika area tersebut disentuh atau saat menggosok gigi akan terasa sangat nyeri. Dalam satu hari serangan bisa terjadi sampai 10 kali namun hanya sebentar. Pada waktu dilakukan pemeriksaan, serangan sedang tidak berlangsung, sehingga pemeriksaan fisik maupun neurologi tidak dijumpai kelainan.

Apakah diagnosis yang paling mungkin untuk kasus ini?

A. Cluster headache B. Tension headache C. Migrain

D. Tic motorik E. Tic doloreux

(88)

Seorang perempuan berusia 57 tahun datang ke IGD karena mengeluh nyeri hebat pada wajah sebelah kiri berulang-ulang sejak 3 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan terutama di bagian atas dahi dan di atas bibir. Pada saat serangan berlangsung, jika area tersebut disentuh atau saat menggosok gigi akan terasa sangat nyeri. Dalam satu hari serangan bisa terjadi sampai 10 kali namun hanya sebentar. Pada waktu dilakukan pemeriksaan, serangan sedang tidak berlangsung, sehingga pemeriksaan fisik maupun neurologi tidak dijumpai kelainan.

Apakah diagnosis yang paling mungkin untuk kasus ini?

A. Cluster headache B. Tension headache C. Migrain

D. Tic motorik E. Tic doloreux

(89)

Neuralgia Trigeminal

Definisi Etiologi Rasa nyeri tajam di daerah persarafan n. Trigeminus (N. V),

Manifestasi

Serangan nyeri paroksismal berlangsung beberapa detik sampai <2 menit.

Nyeri dirasakan sepanjang inervasi satu atau lebih cabang n V

Awitan nyeri yang tiba-tiba, berat, tajam seperti ditikam, panas atau kesetrum dan superfisial.

Alodinia : rangsangan tidak nyeri → nyeri (pemicu: menggosok gigi, makan , mengunyah)

Tatalaksana

Farmakologis

Lini Pertama:

Karbamazepin 2 x 100 mg/hari titrasi naik (maks. 1200 mg/hari)

Okskarbazepin 2 x 300 mg/hari titrasi naik (maks. 1800 mg/hari)

Antikonvulsan (mis. lamotrigin, baclofen, fenitoin)

Pembedahan

Dekompresi mikrovaskular

(90)

Neuralgia Trigeminal (Tic Doloreux)

Kriteria diagnosis

Serangan nyeri paroksismal yang bertahan selama beberapa detik sampai 2 menit, mengenai satu atau lebih daerah

persarafan cabang saraf trigeminal

Nyeri harus memenuhi satu dari dua kriteria berikut:

Intensitas tinggi, tajam, terasa di

permukaan, atau seperti ditusuk-tusuk

Berawal dari trigger zone atau karena sentuhan pemicu

Pola serangan sama terus

Defisit neurologis (-)

Penyakit terkait lain (-)

3A

Tatalaksana

Farmakologis

Lini Pertama:

Karbamazepin 2 x 100 mg/hari titrasi naik (maks. 1200 mg/hari)

Okskarbazepin 2 x 300 mg/hari titrasi naik (maks. 1800 mg/hari)

Antikonvulsan (mis. lamotrigin, baclofen, fenitoin)

Pembedahan

Dekompresi mikrovaskular

(91)

Jawaban Lainnya

A. Cluster headache → nyeri kepala unilateral menusuk, lakrimasi, rinore B. Tension headache → nyeri kepala bilateral seperti berat/tertimpa

C. Migrain → nyeri kepala unilateral berdenyut, mual muntah, dengan/tanpa aura

D. Tic motorik → gerakan berulang involunter E. Tic doloreoux

91

(92)

13

(93)

Referensi: UKMPPD Batch Agustus 2023

Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan wajah kiri lumpuh. Bibir kanan tertarik ke kiri saat tersenyum dan dahi kiri tidak terdapat kerutan saat diangkat. Riwayat berpergian malam menggunakan sepeda motor untuk bekerja. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80, HR 80, RR 16, T 36,5. Hasil pemeriksaan neurologis didapatkan parese N. VII tipe perifer sinistra.

Apakah tatalaksana yang tepat?

A. Asikslovir 5x800mg B. Asiklovir 5x200mg C. Prednison 1x60mg D. Plasmaferesis

E. IVIG

(94)

Referensi: UKMPPD Batch Agustus 2023

Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan wajah kiri lumpuh. Bibir kanan tertarik ke kiri saat tersenyum dan dahi kiri tidak terdapat kerutan saat diangkat. Riwayat berpergian malam menggunakan sepeda motor untuk bekerja. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80, HR 80, RR 16, T 36,5. Hasil pemeriksaan neurologis didapatkan parese N. VII tipe perifer sinistra.

Apakah tatalaksana yang tepat?

A. Asikslovir 5x800mg B. Asiklovir 5x200mg C. Prednison 1x60mg D. Plasmaferesis

E. IVIG

(95)

Bell’s Palsy

Definisi Etiologi

Paralisis N.VII perifer unilateral akut idiopatik

Diduga terkait infeksi virus (HSV-1/VZV)

Manifestasi

Manifestasi Klinis Lesi CN. VII sentral Lesi CN. VII perifer (termasuk Bell’s Palsy)

Mengangkat dahi Bisa Tidak

Lagoftalmos Tidak Ya

Bibir mencong Ya Ya

Manifestasi Lainnya

Manifestasi Klinis

Lainnya Keterangan

Gejala sensorik

Nyeri belakang telinga

Hipogeusia (penurunan sensasi pengecap 2/3 anterior lidah)

Hiperakusis

Gejala Okular

Fenomena Bell pergerakan mata ke superolateral saat pasien dicoba menutup kelopak mata yang ditahan oleh pemeriksa

Lagoftalmos Mata kering →ulkus korena Mulut kering

Tatalaksana

Pengobatan inisial

Steroid Prednison 1 mg/kgBB atau 60 mg/hari selama 6 hari, diikuti tapering off, total pengobatan

selama 10 hari

Antiviral Asiklovir 5 x 400 mg/hari selama 10 hari Jika varicella zoster dicurigai, 5 x 800 mg/hari

Non-medikamentosa Artificial

tears Disarankan setiap jam saat aktivitas, Fisioterapi

/akupunktur Dapat mempercepat perbaikan dan menurunkan sequelae

(96)

Bell’s Palsy

Manifestasi Klinis Lokasi Lesi

Paralisis wajah Segmen foramen

stylomastoideus

Hipogeusia

Hiperakusis

Salivasi menurun Canalis facialis

Gangguan lakrimasi

Nyeri belakang telinga Ganglion geniculatum

Gangguan pendengaran Meatus acusticus internus

Gangguan gerak mata ipsilateral

Hemiparese alternans Pons

Manifestasi Klinis Berdasakan lokasi lesi

+

Semakin proximal gejala semakin bertambah

4

(97)

Bell’s Palsy

Grade Keterangan Saat istirahat Mata<

Gambar

Foto Polos

Referensi

Dokumen terkait

Pasien laki-laki usia 82 tahun datang dengan diantar keluarga ke IGD dengan keluhan kelemahan pada tangan dan kaki kanan, tidak dapat bicara dan muka perot. Keluarga pasien

Seorang laki-laki, usia 25 tahun dating ke dokter dengan keluhan nyeri telinga kanan yang disertai keluar cairan kekuningan sejak 2 hari yang lalu.. Sebenarnya

2. Keluhan utama: Biasanya didapatkan kelemahan anggota gerak sebelah badan, bicara pelo, dan tidak dapat berkomunikasi. Riwayat penyakit sekarang: Serangan stroke hemoragik

115. Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan batuk disertai dahak kental sejak satu minggu yang lalu. Dahak sulit dikeluarkan. Keluhan

57 Seorang anak laki- laki berusia 14 tahun datang ke puskesmas diantar ibunya datang dengan keluhan bengkak pada lutut kiri disertai nyeri 1 minggu yang lalu.. 2

Laki-laki 41 tahun dengan keluhan kejang parsial sederhana pada kaki kanan sejak 2015, frekuensi 10x/bulan, disertai kelemahan pada kaki kanan sejak 3 bulan yang lalu

Seorang pria berusia 70 tahun datang dengan keluhan sesak napas disertai nyeri dada sebelah kiri, yang muncul saat pasien mulai beraktivitas dan berkurang saat

2.5 Resume Seorang pria berusia 22 tahun, mahasiswa, datang dengan keluhan nyeri hebat pada perut kanan bawah sejak 4 hari SMRS, keluhan disertai dengan mual, dan demam pada hari