PENDAHULUAN
Latar Belakang
Buah naga biasanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai penghilang dahaga, karena buah naga mengandung kadar air tinggi sekitar 90 % dari berat buah.Buah kaktus madu ini cukup kaya dengan berbagai zat vitamin dan mineral yang sangat membantu meningkatkan daya tahan dan bermanfaat bagi metabolisme dalam tubuh manusia. Manfaat buah ini bisa mencegah kanker usus, selain mencegah kandungan kolesterol yang tinggi dalam darah danmenurunkan kadar lemak dalam tubuh. Secara keseluruhan, setiap buahnaga mengandung protein yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan jantung, serat untuk mencegah kanker usus, kencing manis dan diet, karotin untuk kesehatan mata, menguatkan otak dan mencegah masuknya penyakit, kalsium untuk menguatkan tulang.
Selain itu, kandungan vitamin C yang tinggi dalam buah naga membuat manfaat buah naga sangat berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh hingga membantu menyembuhkan luka atau memar, vitamin B1 dan vitamin B2 yang
bermanfaat untuk memulihkan nafsu makan dan meningkatkan metabolisme, vitamin B3 yang bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol.Selain
fungsi-fungsi tersebut, buah naga juga memiliki manfaat untuk mengatasi hipertensi ,batuk atau asma.
Buah naga juga mengandung kalsium dan fosfor yang berfungsi untuk memperkuat tulang, membentuk jaringan dan membuat gigi menjadi lebih sehat. Buah naga ini sangat baik bagi yang ingin menurunkan berat badan dan mengurangi kadar gula dalam darah.
Dalam bentuk mentah, buah naga merah hanya dapat disimpan dalam jangka waktu 6-7 hari. Setelah itu buah naga merah akan mengalami kebusukan. Sehingga dibutuhkan pengolahan yang lebih lanjut agar masa simpan dari buah ini dapat diperpanjang tanpa mengurangi kandungan gizinya.Buah naga merah merupakan antioksidan yang sangat baik sehingga bisa melindungi tubuh dari kanker dan radikal bebas. Salah satu bentuk pengolahan yang dapat dilakukan adalah dengan membuat minuman instan melalui proses pengeringan. Pada penelitian ini dekstrin berfungsi sebagai bahan pengisi, selain itu dekstrin juga berfungsi mengikat vitamin yang terkandung pada buah naga merah terutama pada saat proses pengeringan.
Melihat latar belakang tersebut perlu dilakukan penelitian tentang buah naga karenamemilikikandunganzat warna merah alami.Beberapa fungsi
fisiologis yang diharapkan dari pangan fungsional tahan tubuh, regulasi kondisi ritmik tubuh, memperlambat proses penuaan dan penyehatan kembali(recovery). Dengan demikian, meskipun mengandung senyawa yang berkhasiat bagi kesehatan, pangan fungsional seharusnya dikonsumsi sebagi mana layaknya makanan sehari–hari.
Pemilihan produk ini dikarenakan keinginan penulis untuk menginovasikan produk olahan dari sari buah naga, sehingga dapat meningkatkan pengolahan bahan pangan lokal, dimana kebutuhan masyarakat akan kesehatan dan gizi semakin meningkat. Untuk itu diperlukan pemilihan bahan dasar yang tepat serta teknik pernyajian yang tepat sehingga sesuai dengan yang diharapkan sehingga dapat diterima oleh masyarakat.
Produk minuman segar di Indonesia sangat bervariasi dengan berbagai macam pilihan jenis dan rasa, mulai dari yang cair, berkarbonasi hingga yang instan. Namun belum banyak produsen yang memanfaatkan buah naga merah sebagai bahan dasar dari pengolahannya untuk pembuatan produknya.
Minuman bubuk sari buah-buahan mempunyai banyak manfaat dan efektifitas selain bentuknya yang sudah menjadi bubuk instant sehingga mudah dibawa dan dibuat minuman serta mengandung vitamin dan serat sehingga mudah dikonsumsi.Terutama kepada masyarakat perkotaan modern yang menyukai segala sesuatu yang bersifat instan.
Proses pengawetan adalah upaya menghambat kerusakan pangan dari kerusakan yang disebabkan oleh mikroba pembusuk yang mungkin memproduksi racun atau toksin. Tujuan pengawetan yaitu menghambat atau mencegah terjadinya kerusakan, mempertahankan mutu, menghindarkan terjadinya keracunan dan mempermudah penanganan dan penyimpanan. Daya keawetan pangan berbeda untuk setiap jenisnya. Salah satu bahan pengawet yang dapat menghambat dan mencegah berkembangnya mikroba adalah kalsium propionat.
Oleh karena itu, untuk menambah nilai guna, meningkatkan nilai gizi, penambahan nilai ekonomis serta pengembangan produk buah naga merah, maka dilakukan penelitian “Pengaruh Konsentrasi Kalsium Propionat dan Jumlah Dekstrin Terhadap Mutu Minuman Bubuk Instan Sari Buah Naga Merah”.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi kalsium propionat dan jumlah dekstrin terhadap mutu dan uji organoleptik minuman bubuk instan sari buah naga merah.
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Ilmu dan Teknologi Pangan di Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dan dapat pula berguna sebagai sumber informasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan dalam pembuatan minuman bubuk sari buah instan.
Hipotesis Penelitian
Ada pengaruh konsentrasi kalsium propionat dan jumlah dekstrin serta interaksi keduanya terhadap mutu minuman bubuk instan sari buah naga merah.