• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM D"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

10

BAB I PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM

itetapkannya Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dengan paradigma baru telah memberikan perubahan yang mendasar dalam sistem penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Desentralisasi kewenangan urusan pemerintahan yang luas, nyata dan bertanggungjawab bukan hanya sekedar peluang (oportunity), tetapi juga merupakan tantangan yang harus dihadapi secara cerdas dan bertanggung jawab oleh seluruh pihak yang terkait di dalamnya. Implementasi otonomi daerah membawa konsekuensi bagi Pemerintah Daerah untuk lebih mampu menyusun kebijakan yang dapat mengakomodir aspirasi masyarakat dan mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Hakekat otonomi daerah harus selalu berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat berdasarkan kepentingan dan aspirasi yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Disamping itu, otonomi daerah juga harus dapat mewujudkan keserasian hubungan antar daerah dan antara Daerah dengan Pemerintah (Pusat) dalam kerangka membangun kerjasama yang harmonis melalui prinsiptake and give danwin-win solution guna meningkatkan kesejahteraan bersama dan mengurangi kesenjangan antar daerah sehingga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat senantiasa terjaga. Dengan demikian sasaran strategis yang ingin dicapai dalam otonomi daerah dapat dimaknai sebagai upaya untuk membangun pemerintahan daerah yang demokratis, transparan dan mandiri sehingga mampu menyejahterakan masyarakat, mampu memberikan pelayanan yang prima dan mampu mewujudkan Pemerintahan Yang Bersih (Clean Government) serta Tata Kelola Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance).

Mengingat adanya kewenangan “lebih” sebagai konsekuensi pelaksanaan otonomi di Daerah berdasarkan asas desentralisasi, maka fungsi kontrol dari seluruh elemen penyelenggara pemerintahan dan masyarakat harus lebih dikedepankan.

Transparansi dan akuntabilitas merupakan sesuatu hal yang musti diwujudkan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka membangun pemerintahan yang bersih (Clean Goverment)menuju Kepemerintahan yang baik(Good Governance).

Sejalan dengan hal tersebut, isu strategis yang mengemuka dewasa ini dan tengah berkembang disektor publik yaitu semakin menguatnya tuntutan masyarakat terhadap akuntabilitas publik oleh lembaga publik termasuk Pemerintahan di Daerah. Seluruh instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah harus menjadi subyek pemberi informasi atas aktivitas dan kinerja kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka pemenuhan hak-hak masyarakat, yaitu hak untuk tahu (right to know), hak untuk diberi informasi(right to be informed) dan hak untuk didengar aspirasinya(right to be heard and to be listened to). Tuntutan dilaksanakannya akuntabilitas publik mengharuskan Pemerintah Daerah untuk memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan kinerjanya. Unit kerja di lingkungan instansi pemerintah dituntut untuk tidak sekedar melakukan pelaporan kinerja kepada pemerintahan atasannya (managerial

D

Pendahuluan berisi : A. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis : 2. Kondisi Demografi 3. SDM Pemkab Cilacap 4. Potensi Daerah

5. Kedudukan Tupoksi Susunan Organisasi

B. Maksud dan Tujuan C. Sistematika Penulisan

(2)

accountability), akan tetapi juga melaporkan kinerja pemerintah kepada masyarakat secara luas (public accountability).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah yang menegaskan kembali pentingnya sinergitas antara aspek keuangan dan kinerja dalam pelaksanaan tugas kepemerintahan dan pembangunan kemudian ditindaklanjuti dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, dan fungsi, dan peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan.

Oleh karenannya, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ IP) tahun 2014 sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja atas keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian visi dan misi melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang telah direncanakan oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Cilacap tahun 2014.

1. KONDISI GEOGRAFIS

Kabupaten Cilacap merupakan Kabupaten yang terluas di Provinsi Jawa Tengah dengan luas 225.360,84 Ha (termasuk Pulau Nusakambangan) dimana secara geografis letaknya berada di antara 108o4’30” – 109o30’30” BT dan 7o30’ – 7o45’20” LS, dan secara administratif letaknya berbatasan dengan Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banyumas di sebelah Timur, Kota Banjar, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Kuningan (Propinsi Jabar) di sebelah Barat, Kabupaten Brebes di sebelah Utara serta Samudera Hindia di sebelah Selatan. Wilayah Kabupaten Cilacap terdiri dari 24 Kecamatan, 269 Desa dan 15 Kelurahan. Wilayah terluas adalah kecamatan Wanareja (19.063 ha) dan terkecil adalah kecamatan Cilacap Selatan (911 Ha). Ibukota kecamatan terjauh dari ibukota kabupaten adalah Dayeuhluhur (107km).

Gambar 1.1. Peta Kabupaten CIlacap Sumber ; Bappeda Kab. Cilacap

(3)

12

2. KONDISI DEMOGRAFI

a. Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk

Penduduk Kabupaten Cilacap menurut hasil registrasi penduduk ( data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil pada Indikator Pembangunan Kabupaten Cilacap, Oktober 2014) mencapai 2.135.275 jiwa yang terdiri dari laki-laki 1.082.670 jiwa dan perempuan 1.052.605 jiwa. Selama 5 tahun terakhir rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun sebesar 0,34 persen, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2012 (0,50 persen), dan terendah pada tahun 2010 dan 2013 (0,26 persen), yang merupakan pertumbuhan penduduk terendah sejak tahun 1993.

Gambar 1.2. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Cilacap 2010-2013

Gambar 1.3 Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin 2010-2014

b. Penyebaran dan Kepadatan Penduduk

Sementara itu dari distribusi penduduk menurut kecamatan, memperlihatkan Kecamatan Majenang adalah yang paling banyak penduduknya yaitu sebesar 127.769 jiwa (7,24 persen), diikuti Kecamatan Gandrungmangu sebesar 105.426 jiwa (5,95 persen). Kecamatan yang berpenduduk paling kecil adalah Kecamatan

(4)

13

Kampunglaut, yaitu sebesar 17.126 jiwa (3,69 persen). Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk untuk setiap km2. Adapun kepadatan penduduk antar kecamatan bisa dilihat sebagaimana gambar 1.4. Pada tahun 2014 kecamatan terpadat yaitu Kecamatan Cilacap Selatan (8.550 penduduk per km2.) dan Kecamatan Kampunglaut sebagai kecamatan paling jarang penduduk ( 117 jiwa per km2).

Gambar 1.4. Kepadatan Penduduk per kecamatan tahun 2014

3. SDM PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

Pemerintah Kabupaten

Cilacap memiliki SDM yang beragam. Jumlah PNS tahun 2014 seluruhnya sebanyak 13.510 orang yang terdiri dari PNS laki-laki sebanyak 7.242 orang dan PNS perempuan sebanyak 6.268 orang. Menurut tingkat pendidikan sebagian besar PNS berpendidikan S-1.

Pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap tahun 2014 sebanyak 1.076 orang dengan rincian pejabat struktural sebagaimana gambar disamping.

4 POTENSI DAERAH

a. Pertanian Tanaman Pangan

Gambar 1.6. Jumlah Pejabat Struktural di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Sumber : BKD Kab. Cilacap

Gambar Jumlah Pejabat Struktural di Lingkungan

Sumber : Cilacap Dalam Angka 2014

Gambar 1.5. PNS Pemkab Cilacap Tahun 2014 per jenjang pendidikan

(5)

14

Sektor pertanian

tanaman pangan

meliputi tanaman padi sawah, padi ladang, jagung, ubi jalar, kedelai,

kacang tanah dan

kacang hijau pada tahun

2014 memberikan

kontribusi sebesar

19,56% terhadap

komoditas pertanian (tanpa migas). Adapun rincian produksi tahun

2014 tercatat

sebagaimana tabel 1.7. b. Perkebunan

Jenis tanaman perkebunan rakyat tahun 2014 memberikan kontribusi 2,8% terhadap komoditas pertanian di Kabupaten Cilacap (tanpa migas) yang terdiri antara lain : kelapa dalam, kelapa deres, kelapa hibrida, aren, cengkeh, kopi, kapuk, jambu mete, panili, sereh wangi, kakao, lada, karet, kapulogo, pala, dan nipah.

c. Peternakan

Memberikan kontribusi sebesar 3,3% dari komoditas pertanian (tanpa migas ). Jenis-jenis ternak besar dan kecil yang diusahakan di Kabupaten Cilacap antara lain : sapi perah, sapi potong, kerbau, kambing, domba, kuda, babi, dan kelinci. Dari jenis-jenis tersebut kambing, domba dan sapi potong adalah yang paling dominan diternakkan oleh masyarakat. Masing-masing: 97.936 ekor untuk kambing, 23.150 ekor untuk domba dan 15.717 ekor untuk sapi potong.

d. Perikanan

Data tentang perikanan, khususnya tentang produksi penangkapan ikan menunjukkan bahwa nilai produksi penangkapan ikan di laut adalah terbesar, disusul oleh nilai produksi penangkapan ikan di air tawar/kolam, penangkapan ikan di tambak, penangkapan ikan di sungai, penangkapan ikan di genangan air serta penangkapan ikan di rawa. (Tabel1.1). Memberikan kontibusi sebasar 1,72% terhadap komoditas pertanian.

Tabel 1.1 Indikator Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Cilacap Tahun 2014

Uraian Capaian

2011 2012 2013 2014

Rasio Jumlah produksi ikan (ton) terhadap target daerah (ton) 1,69 1,03 0,77 0.41 Rasio jumlah konsumsi ikan (kg) terhadap target daerah ( kg ) 0,88 0,83 0,97 0.85 Persentase kelompok nelayan yg mendapatkan bantuan - 14,40 14,29 44 Persentase jumlah produksi ikan kontribusi hasil klompok nelayan

terhadap jumlah produksi ikan di daerah

76 75 77 75

Sumber : Indikator Pembangunan Kab. Cilacap Tahun 2014 dan DKP2SKSA Kab. Cilacap

Gambar 1.7 Luas Panen dan Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2014 (Kw/Hektar )

(6)

5. KEDUDUKAN, TUPOKSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI, a. Kedudukan dan Tupoksi

Pemerintah Kabupaten Cilacap dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah. Pemerintah Kabupaten Cilacap dipimpin oleh seorang Bupati yang dibantu oleh seorang Wakil Bupati. Adapun tugas dan wewenang Bupati sebagai Kepala Daerah sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 25 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan kewajiban Bupati diatur dalam ketentuan Pasal 27 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Disamping kewajiban tersebut, Kepala Daerah juga mempunyai kewajiban menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada Pemerintah dan memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat.

Untuk melaksanakan berbagai urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten Cilacap maka dibentuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang akan membantu Bupati dalam mengelola urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya melalui Peraturan daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja sebagai berikut :

a. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 12 Tahun 2010 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Cilacap.

b. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 13 Tahun 2010 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Cilacap.

c. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 14 Tahun 2010 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan polisi Pamong Praja Kabupaten Cilacap.

d. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 15 Tahun 2010 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Cilacap.

e. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 16 Tahun 2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Kabupaten Cilacap.

Sekretariat Daerah adalah merupakan unsur staf, dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah (Bupati). Sedangkan Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD, dipimpin oleh seorang Sekretaris Dewan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada Kepala Daerah (Bupati) melalui Sekretaris Daerah.

Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, sedangkan Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur pendukung Kepala Daerah (Bupati) dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik, masing-masing di pimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Daerah (Bupati) melalui Sekretaris Daerah. Lembaga Teknis Daerah organisasinya dapat berbentuk Badan, Kantor dan Rumah Sakit Umum Daerah.

(7)

16

Pemerintahan Kecamatan dipimpin oleh Camat yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dan Pemerintah Kelurahan dipimpin oleh Lurah yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Camat.

Sedangkan lembaga lain adalah merupakan unsur pelaksana kebijakan pemerintah (pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan tugas pemerintahan umum lainnya) sebagai bagian dari Perangkat Daerah.

b. Susunan Organisasi

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Kabupaten Cilacap yang telah disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 terlihat sebagaimana bagan organisasi perangkat daerah kabupaten Cilacap sebagaimana Gambar 1.8.

(8)

Gambar 1.8. Bagan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Cilacap

Sumber : Bagian Organisasi Setda Kab Cilacap

Kecamatan : 1. Cilacap Selatan 2. Cilacap Tengah 3. Cilacap Utara 4. Kesugihan 5. Adipala 6. Jeruklegi 7. Binangun 8. Nusawungu 9. Kroya 10. Maos 11. Sampang 12. Bantarsari 13. Kawunganten 14. Gandrungmangu 15. Sidareja 16. Cipari 17. Karangpucung 18. Kedungreja 19. Patimuan 20. Wanareja 21. Majenang 22. Cimanggu 23. Dayeuhluhur 24. Kampung Laut Dinas Daerah :

1. Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga 2. Dinas Kesehatan

3. Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi 4. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

5. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 6. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 7. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah

8. Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika

9. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM

10. Dinas Kelautan, Perikanan, dan Pengelolaan SD Kawasan Segara Anakan

11. Dinas Bina Marga, SDE dan SD Mineral 12. Dinas Pertanian dan Peternakan 13. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang

DPRD Kelurahan : 1. Karangtalun 2. Kebon manis 3. Gumilir 4. Mertasinga 5. Tritihkulon 6. Gunungsimping 7. Sidanegara 8. Donan 9. Lomanis 10. Kutawaru 11. Cilacap 12. Tegalreja 13. Tambakreja 14. Tegalkamulyan 15. Sidakaya Lembaga Lain : 1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan

Lembaga Teknis Daerah :

1. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

2. Badan Diklat Arsip dan Perpusda 3. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan KB

4. Badan Lingkungan Hidup 5. Badan Kepegawaian Daerah 6. Inspektorat Kabupaten 7. Bappeda 8. RSUD Cilacap 9. RSUD Majenang 10. BPMPT 11. Satpol PP Bupati Wakil Bupati Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Staf Ahli Bupati

(9)

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud disusunnya LKj IP Kabupaten Cilacap Tahun 2014 adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Tujuan Penyusunan LKj IP Kabupaten Cilacap Tahun 2014 sebagai alat untuk mendapatkan masukan stakeholdersdemi perbaikan kinerja Pemerintah Kabupaten Cilacap. Identifikasi keberhasilan, permasalahan dan solusi yang tertuang dalam LKj IP, menjadi sumber untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/ kegiatan yang akan datang. Dengan pendekatan ini, LKj IP sebagai proses evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perbaikan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja pemerintahan melalui perbaikan pelayan publik.

C. SISTEMATIKA PENULISAN

Penulisan LKj IP Kabupaten Cilacap Tahun 2014 disusun dengan sistematika mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayaguaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut:

BAB I PendahuluanPada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi.

BAB II Perencanaan Kinerja Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.

BAB III Akuntabilitas Kinerja. Pada bab ini disajikan Capaian Kinerja Organisasi dan Realisasi Anggaran. Capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis sesuai dengan hasil pengukuran kinerja. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi

2. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada)

3. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan

4. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

5. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja

6. Diuraikan juga realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dokumen perjanjian kinerja.

BAB IV Penutup. Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerjanya.

Lampiran.Pada lampiran berisi SK Bupati Cilacap tentang Tim Penyusun LKjIP, Review atas Lakip Kabupaten Cilacap Tahun 2014 dan prestasi/ Pernghargaan yang diraih.

Gambar

Gambar  1.1. Peta Kabupaten CIlacap Sumber ; Bappeda Kab. Cilacap
Gambar  1.3 Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin 2010-2014
Gambar 1.6. Jumlah Pejabat Struktural di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2014
Tabel 1.1 Indikator Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Cilacap Tahun 2014
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pasang Pipa konduit sesuai dengan jalur marking yang telah dibuat dengan menggunakan klam yang berwarna sesuai dengan jenis pekerjaannya.. Marking plat lantai untuk jalur konduit

bahwa dalam rangka melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai telah ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten

Dinas KB, PP dan PA Kabupaten Cilacap yang dibentuk berdasarkan Peraturan daerah Kabupaten Cilacap Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Untuk mencegah hipotensi ortostatik pada pasien dengan tirah baring lama dilakukan …..

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG. Urusan Pemerintahan :

Badan Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Lumajang melaksanakan tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dibidang

kewenangan Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah Daerah provinsi kepada Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan

*) Perangkat Daerah provinsi dan kabupaten/kota selain melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah juga melaksanakan Tugas