BAB 4
PROFIL KABUPATEN/KOTA
4.1
Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah
4.1.1 Kondisi Geografis
Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu Kabupaten di
Provinsi Banten. Letaknya di ujung barat Pulau Jawa dengan luas wilayah
2.746,89 km2 dan memiliki panjang garis pantai 230 km, berpenduduk
1.149.064 jiwa.
Wilayah Kabupaten Pandeglang secara geografis terletak antara 6º21’ - 7º10’ Lintang Selatan
dan 104º48’ - 106º11’ Bujur Timur dengan luas wilayah 2.747 kilometer persegi (km²) atau sebesar
29,98 persen dari luas wilayah Provinsi Banten. Kabupaten yang berada di Ujung Barat dari Provinsi
Banten ini mempunyai batas administrasi sebagai berikut: Utara : Kabupaten Serang
Selatan : Samudra Indonesia Barat : Selat Sunda Timur : Kabupaten Lebak
Kabupaten Pandeglang dibagi menjadi 35 kecamatan dengan 13 Kelurahan dan 322 desa,
Kecamatan Cikeusik merupakan kecamatan terluas di Kabupaten Pandeglang dengan luas 322,76
kilometer persegi sedangkan Labuan merupakan kecamatan terkecil dengan luas 15,66 kilometer
persegi.
(Serang) 23 km dan ke Ibukota Kabupaten Lebak (Rangkas Bitung) 18 km. Tabel berikut menjabarkan
nama kecamatan beserta luasannya, serta jumlah desa/kelurahan.
Tabel 4.1
Jarak Ibukota Kabupaten dengan Kota Kecamatan di Kabupaten Pandeglang
No Kecamatan
Jarak terhadap Ibu Kota (Km)
Kabupaten/Kota Provinsi
1 Sumur 106,00 129
2 Cimanggu 100,00 123
3 Cibaliung 86,50 109,5
4 Cibitung 96,50 119,5
5 Cikeusik 72,00 95
6 Cigeulis 68,00 91
7 Panimbang 53,00 76
8 Sobang 63,00 86
9 Munjul 54,00 77
10 Angsana 61,00 84
11 Sindangresmi 51,00 74
12 Picung 36,00 59
13 Bojong 30,00 53
14 Saketi 19,00 42
15 Cisata 27,00 50
16 Pagelaran 39,50 62,5
17 Patia 45,00 68
18 Sukaresmi 60,00 83
19 Labuan 41,00 64
20 Carita 51,00 74
22 Cikedal 35,00 58
23 Menes 29,00 52
24 Pulosari 34,00 57
25 Mandalawangi 15,50 38,5
26 Cimanuk 10,00 33
27 Cipeucang 15,00 38
28 Banjar 7,50 30,5
29 Kaduhejo 7,00 30
30 Mekarjaya 17,00 40
31 Pandeglang 1,00 24
32 Majasari 3,50 26,5
33 Cadasari 7,00 30
34 Karangtanjung 4,00 27
35 Koroncong 8,00 31
Gambar 4.1 Peta Orientasi wilayah
4.1.2 Administrasi
Kabupaten Pandeglang pada tahun 2009 terdiri atas 35 Kecamatan dengan 13
Kelurahan dan 322 Desa. Pemekaran kecamatan terakhir terjadi pada bulan Juli 2006. Proses
pemekaran diharapkan membawa dampak yang positif terhadap pelaksanaan program pembangunan
maupun pemerataan hasil-hasilnya.
Sejumlah desa di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2009 meningkat klasifikasinya dari desa
Swakarya menjadi desa Swasembada. Jika pada tahun 2008 Kabupaten Pandeglang terdiri
atas 149 Desa swakarya dan 189 desa swasembada, maka pada tahun 2009 terdiri atas 136 Desa
swakarya dan 199 desa swasembada.
Tabel 4.2
Pembagian Administrasi di Kabupaten Pandeglang Tahun 2009
No Kecamatan
Luas Wilayah
(Km2)
Jumlah
Desa Kelurahan Jumlah
1. Sumur 258,54 7
-2. Cimanggu 259,73 12
-3. Cibaliung 221,88 9
-4. Cibitung 180,72 10
-5. Cikeusik 322,76 14
-6. Cigeulis 176,21 9
-7. Panimbang 132,84 6
-8. Sobang 138,88 7
-9. Munjul 75,25 9
-10. Angsana 64,84 9
-11 Sindangresmi 65,20 9
-12 Picung 56,74 8
-13 Bojong 50,72 8
-14 Saketi 54,13 14
-15 Cisata 32,65 9
-16 Pagelaran 42,76 13
-17 Patia 45,48 9
-18 Sukaresmi 57,30 10
-19 Labuan 15,66 9
-20 Carita 41,87 10
-21 Jiput 53,04 13
-22 Cikedal 26,00 10
-No Kecamatan
Luas Wilayah
(Km2)
Jumlah
Desa Kelurahan Jumlah
24 Pulosari 31,33 9
-25 Mandalawangi 80,19 15
-26 Cimanuk 23,64 11
-27 Cipeucang 21,16 10
-28 Banjar 30,50 11
-29 Kaduhejo 33,57 10
-30 Mekarjaya 31,34 8
-31 Pandeglang 16,85 - 4
32 Majasari 19,57 - 5
33 Cadasari 26,20 11
-34 Karangtanjung 19,07 - 4
35 Koroncong 17,86 12
-J U M L A H 2009 2.746,89 322 13
T o t a l 2008 2.746,89 322 13
4.2
Gambaran Demografi
4.2.1 Kependudukan
a) Pertumbuhan Penduduk dan Proyeksi Penduduk
Berdasarkan data hasil registrasi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir memperlihatkan
Jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang dari tahun 2005 sampai 2009 selalu meningkat. Tahun 2005
berjumlah 1.106.788 jiwa meningkat menjadi 1.149.064 jiwa pada tahun 2009. Pertumbuhan
penduduk per-tahun rata-rata mengalami peningkatan sebesar 1,01%. (dapat dilihat di Tabel 4.3).
Sementara proyeksi pertumbuhan penduduk selama 5 (lima) tahun kedepan berdasarkan angka
pertumbuhan penduduk dapat dilihat di Tabel 4.4
Tabel 4.3
Perkembangan Penduduk Per-Kecamatan Di Kabupaten Pandeglang Tahun 2005 – 2009.
NO KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK tahun (Jiwa)
2005 2006 2007 2008 2009
NO KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK tahun (Jiwa)
2005 2006 2007 2008 2009
26
JUMLAH 1.106.788 1.124.497 1.130.514 1.146.067 1.149.064 Sumber: Pandeglang Dalam Angka 2006-2010
Gambar 4.3
Tabel 4.4
Proyeksi Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Pandeglang Tahun 2012-2016
No Kecamatan Jumlah Penduduk Tahun (jiwa)
2012 2013 2014 2015 2016 Sobang Munjul Angsana Banjar Kaduhejo Mekarjaya
Jumlah 1.181.819 1.192.944 1,204.173 1.215.508 1.226.950
No Kecamatan Jumlah Pendudu
k
Luas Kepadatan
Km2
Ha Jiwa/Km2
Jiwa/Ha
1 SUMUR 22.747 258,54 25.854,00 88 0,9
2 CIMANGU 36.745 259,73 25.973,00 141 1,4
3 CIBALIUNG 28.876 221,88 22.188,00 130 1,3
4 CIBITUNG 21.227 180,72 18.072,00 117 1,2
5 CIKEUSIK 51.223 322,76 32.276,00 159 1,6
6 CIGEULIS 33.922 176,21 17.621,00 193 1,9
7 PANIMBANG 49.024 132,84 13.284,00 369 3,7
8 SOBANG 35.125 138,88 13.888,00 253 2,5
9 MUNJUL 22.187 75,25 7.525,00 295 2,9
10 ANGGSANA 25.633 64,84 6.484,00 395 4,0
11 SINDANGRESMI 21.402 65,20 6.520,00 328 3,3
12 PICUNG 35.214 56,74 5.674,00 621 6,2
13 BOJONG 33.785 50,72 5.072,00 666 6,7
14 SAKETI 43.057 54,13 5.413,00 795 8,0
15 CISATA 23.403 32,65 3.265,00 717 7,2
16 PAGELARAN 33.997 42,72 4.272,00 796 8,0
17 PATIA 27.358 45,48 4.548,00 602 6,0
18 SUKARESMI 33.865 57,30 5.730,00 591 5,9
19 LABUAN 54.534 15,66 1.566,00 3.482 34,8
20 CARITA 32.103 41,87 4.187,00 767 7,7
21 JIPUT 28.472 53,04 5.304,00 537 5,4
22 CIKEDAL 30.522 26,00 2.600,00 1.174 11,7
23 MENES 35.423 22,41 2.241,00 1.581 15,8
b) Kepadatan Penduduk dan Distribusi Penduduk
Penyebaran penduduk pada tiap-tiap kecamatan cenderung tidak merata. Penduduk
dengan jumlah terpadat terdapat di Kecamatan Labuan yaitu mencapai pada tahun 2009 sebesar
3.482 jiwa/Km2 . Sedangkan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk yang paling rendah
adalah Kecamatan Sumur yaitu pada tahun 2009 sebesar 88 jiwa/Km2. Gambaran lebih lanjut
mengenai penyebaran/kepadatan penduduk tiap-tiap kecamatan dapat dilihat sebagaimana Tabel
4.5
Tabel 4.5
No Kecamatan Jumlah Penduduk
Luas Kepadatan
Km2
Ha Jiwa/Km2
Jiwa/Ha
24 PULOSARI 27.593 31,33 3.133,00 881 8,8
25 MANDALAWANGI 45.851 80,19 8.019,00 572 5,7
26 CIMANUK 38.309 23,64 2.364,00 1.621 16,2
27 CIPEUCANG 27.955 21,16 2.116,00 1.321 13,2
28 BANJAR 29.855 30,50 3.050,00 979 9,8
29 KADUHEJO 34.626 33,57 3.357,00 1.031 10,3
30 MEKARJAYA 18.958 31,34 3.134,00 605 6,0
31 PANDEGLANG 39.759 16,85 1.685,00 2.360 23,6
32 MAJASARI 44.714 19,57 1.957,00 2.285 22,8
33 CADASARI 31.413 26,20 2.620,00 1.199 12,0
34 KARANGTANJUN
G
32.419 19,07 1.907,00 1.700 17,0
35 KORONCONG 17.768 17,86 1.786,00 995 9,9
TOTAL 1.149.064 2.746,85 274.685,00 867 8,67
c) Jenis Kelamin
Berdasarkan data BPS tahun 2010, rasio jenis kelamin pada tahun 2009 sebesar 104,85,
jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan.
Tabel 4.6
Jumlah Penduduk di Kabupaten Pandeglang
Berdasarkan jenis Kelamin Tahun 2009
No Kecamatan
Penduduk Rasio
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
1 Sumur 11.556 11.191 103,26
2 Cimanggu 18.587 18.158 102,36
3 Cibaliung 14.931 13.945 107,07
4 Cibitung 10.860 10.367 104,76
5 Cikeusik 26.281 24.942 105,37
6 Cigeulis 17.398 16.524 105,29
No Kecamatan
Penduduk Rasio
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
8 Sobang 17.725 17.400 101,87
9 Munjul 11.352 10.835 104,77
10 Angsana 13.252 12.381 107,03
11 Sindangresmi 10.810 10.592 102,06
12 Picung 17.861 17.353 102,93
13 Bojong 17.238 16.547 104,18
14 Saketi 21.820 21.237 102,75
15 Cisata 11.885 11.518 103,19
16 Pagelaran 17.428 16.569 105,18
17 Patia 13.904 13.454 103,34
18 Sukaresmi 17.439 16.426 106,17
19 Labuan 28.295 26.239 107,84
20 Carita 16.524 15.579 106,07
21 Jiput 14.454 14.018 103,11
22 Cikedal 15.410 15.112 101,97
23 Menes 17.945 17.478 102,67
24 Pulosari 14.134 13.459 105,02
25 Mandalawangi 23.338 22.513 103,66
26 Cimanuk 19.579 18.730 104,53
27 Cipeucang 14.413 13.542 106,43
28 Banjar 15.131 14.724 102,76
29 Kaduhejo 17.655 16.971 104,03
30 Mekarjaya 9.534 9.424 101,17
31 Pandeglang 20.636 19.123 107,91
32 Majasari 23.017 21.697 106,08
33 Cadasari 16.478 14.935 110,33
34 Karangtanjung 16.896 15.523 108,84
35 Koroncong 9.250 8.518 108,59
J U M L A H 2009 588.126 560.938 104,85 J U M L A H 2008 584.503 561.564 104,08
Gambar 4.4 Peta Kepadatan Penduduk di Kabupaten Pandeglang
d) Umur
Jumlah penduduk di Kabupaten Pandeglang ditinjau dari komposisi kelompok umur pada usia
0-4, 5-9, 10-14 dan 15- 19 tahun memiliki jumlah penduduk relatif lebih banyak dibandingkan dengan
kelompok usia lainnya, masing-masing 122.705 jiwa (10,68%),
128.202 jiwa (11,16%), 129.360 jiwa (11,26%), dan 115.086 (10,02%). Jumlah penduduk cenderung
menurun dari umur 15-19 tahun ke umur 75+. Hal ini dapat digambarkan bahwa struktur jumlah
penduduk menurut kelompok umur berbentuk segitiga piramida. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel dan gambar berikut.
Tabel 4.7
Penduduk Kabupaten Pandeglang Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2009
Kelompok Umur Laki-laki
(Jiwa)
Perempuan (Jiwa)
Jumlah (Jiwa)
Persentase (%)
0 - 4 61.473 61.232 122.705 10,68 5 - 9 65.540 62.662 128.202 11,16 10 – 14 65.270 64.090 129.360 11,26 15 - 19 60.193 54.893 115.086 10,02 20 – 24 48.891 47.655 96.546 8,40 25 – 29 46.064 46.272 92.336 8,04 30 – 34 42.565 40.880 83.445 7,26 35 – 39 44.100 42.586 86.686 7,54 40 – 44 37.653 38.436 76.089 6,62 45 – 49 31.651 26.789 58.440 5,09 50 – 54 25.920 23.031 48.951 4,26 55 – 59 20.855 20.112 40.967 3,57 60 – 64 14.765 11.645 26.410 2,30 65 – 69 10.846 9.945 20.791 1,81 70 – 74 8.327 7.599 15.926 1,39
75 + 4.013 3.111 7.124 0,62
Gambar 4.5
Grafik Penduduk Kabupaten Pandeglang Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2009
4.2.2 Pendidikan
Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah cukup tersedianya
sumber daya manusia yang berkualitas. Merujuk pada amanat UUD 1945 beserta amandemennya
(pasal 31 ayat 2), maka melalui jalur pendidikan pemerintah secara konsisten berupaya meningkatkan
SDM penduduk Indonesia.
Peningkatan SDM saat ini lebih difokuskan pada pemberian kesempatan seluas-luasnya
kepada penduduk untuk mengecap pendidikan, terutama kelompok usia sekolah (umur 7- 24 tahun).
Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu indikator keseriusan pemerintah
dalam upaya meningkatkan kualitas SDM.
a) Jumlah prasarana Pendidikan
Jumlah sekolah TK/RA di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2008 berjumlah 282 unit, naik
menjadi 354 unit pada tahun 2009. Jumlah sekolah SD sederajat pada tahun 2008 sebanyak 1.012 unit
menjadi 1.015 unit pada tahun 2009. Jumlah sekolah SMP sederajat Tahun 2009 meningkat menjadi
265 unit dari 224 unit pada tahun 2008. Sementara itu jumlah sekolah SMA sederajat meningkat dari
111 unit pada tahun 2008 menjadi 131 unit pada tahun 2009. Perguruan Tinggi yang ada hanya 1
Tabel 4.8
Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Pandeglang Tahun 2009
NO KECAMATAN TK SD SMP SMA SMK PT
1 Angsana 5 16 4 1 0 0
2 Banjar 13 37 8 4 0 0
3 Bojong 4 25 4 2 1 0
4 Cadasari 2 22 3 0 0 0
5 Carita 3 49 10 2 0 0
6 Cibaliung 5 35 10 1 0 0
7 Cibitung 10 42 12 5 0 0
8 Cigeulis 9 34 9 3 0 0
9 Cikedal 3 23 8 2 2 0
10 Cikeusik 2 22 2 0 1 0
11 Cimanggu 4 26 6 0 3 0
12 Cimanuk 8 28 8 3 2 0
13 Cipeucang 5 36 6 1 0 0
14 Cisata 19 40 13 7 0 0
15 Jiput 21 28 7 3 1 0
16 Kaduhejo 7 30 8 3 5 0
17 Karang Tanjung 12 25 7 1 1 0
18 Koroncong 3 32 6 0 0 0
19 Labuan 17 33 11 9 8 0
20 Majasari 11 21 5 1 3 0
21 Mandalawangi 6 38 12 5 1 0
22 Mekarjaya 19 31 6 3 0 0
23 Menes 30 32 14 14 2 1
24 Munjul 9 22 6 1 1 0
25 Pagelaran 19 56 8 2 0 0
26 Pandeglang 16 26 11 6 3 0
27 Panimbang 5 18 4 1 2 0
28 Patia 4 27 10 6 1 0
29 Picung 13 23 5 7 0 0
30 Pulosari 1 14 4 0 0 0
31 Saketi 20 28 11 14 2 0
32 Sindangresmi 19 29 7 9 0 0
33 Sobang 13 27 8 6 1 0
34 Sukaresmi 10 23 9 8 0 0
35 Sumur 7 17 3 1 0 0
Jumlah 35
4 101 5
26 5
13 1
4 0
1
b) Jumlah Kelas
Jumlah kelas yang ada masih kurang untuk memenuhi jumlah murid yang ada, sehingga masih diperlukan pembangunan kelas-kelas baru sesuai dengan jenjang pendidikan yang diperlukan dimasing-masing kecamatan.
Tabel 4.9
Jumlah kelas per fas pendidikan di Kabupaten Pandeglang tahun 2009
No Kecamatan Jumlah kelas/ tingkat pendidikan
TK SD SLTP SLTA SMK JUMLAH
1 Angsana 2 142 21 0 0 165
2 Banjar 2 133 11 6 0 152
3 Bojong 3 144 23 0 10 180
4 Cadasari 12 116 14 7 0 149
5 Carita 19 121 23 5 0 168
6 Cibaliung 6 142 33 11 0 192
7 Cibitung 6 123 15 0 0 144
8 Cigeulis 1 158 23 5 0 187
9 Cikedal 11 138 46 18 6 219
10 Cikeusik 0 284 45 0 10 339
11 Cimanggu 17 180 44 0 31 272
12 Cimanuk 18 129 34 3 14 198
13 Cipeucang 6 106 56 0 0 168
14 Cisata 20 119 6 12 0 157
15 Jiput 5 205 46 0 2 258
16 Kaduhejo 66 153 24 22 60 325
17 Karang Tanjung 9 157 43 4 11 224
18 Koroncong 3 88 23 0 0 114
19 Labuan 22 179 91 32 84 408
20 Majasari 7 143 32 74 23 279
21 Mandalawangi 11 75 60 6 12 164
22 Mekarjaya 1 92 18 0 0 111
23 Menes 48 183 33 43 13 320
24 Munjul 6 123 50 8 4 191
25 Pagelaran 17 165 47 7 0 236
26 Pandeglang 12 187 101 10 46 356
No Kecamatan TK SD SMP SMA SMK
L P L P L P L P L P
1 Angsana 0 2 105 90 30 19
2 Banjar 0 3 195 168 54 28 11 12
3 Bojong 0 6 118 97 16 9 26 7
4 Cadasari 0 29 194 204 77 42 18 17
5 Carita 0 39 165 122 34 11 12 15
6 Cibaliung 0 13 236 116 55 35 17 9
No Kecamatan Jumlah kelas/ tingkat pendidikan
TK SD SLTP SLTA SMK JUMLAH
28 Patia 16 98 4 0 0 118
29 30
Picung Pulosari
5 20
133 95
19 19
4 0
0 0
161 134
31 Saketi 9 192 33 0 20 254
32 Sindangresmi 5 26 125 0 0 156
33 Sobang 12 94 6 6 13 131
34 Sukaresmi 4 160 31 0 0 195
35 Sumur 5 88 30 6 0 129
Jumlah 417 4855 1263 292 376
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang
c) Jumlah Guru
Rasio murid/guru untuk setiap jenjang pendidikan mengalami penurunan. Rasio murid/guru TK
dan RA menurun dari 7,48 pada tahun 2008 menjadi 6,72 pada tahun 2009. Ini berarti saat ini 1 orang
guru menangani sekitar 6-7 siswa. Untuk sekolah SD sederajat, rasio murid/guru mengalami
penurunan dari 18,03 pada tahun 2008 menjadi 15,93 pada tahun 2009 dan SMP sederajat turun dari
13,57 pada tahun 2008 menjadi 12,27 tahun 2009, secara umum hal ini mengindikasikan bahwa
penambahan jumlah murid SMP sederajat lebih kecil dibandingkan penambahan jumlah guru. Untuk
SMA sederajat rasio murid/guru pada tahun 2009 sebesar 9,78 turun dari tahun 2008 yaitu sebesar
10,43. Hal ini lebih disebabkan akibat meningkatnya jumlah guru untuk jenjang pendidikan setingkat
SLTA.
Tabel 4.10
No Kecamatan TK SD SMP SMA SMK
L P L P L P L P L P
7 Cibitung 0 11 173 128 33 21
8 Cigeulis 0 11 140 142 19 14 14 2
9 Cikedal 0 41 240 101 18 22 30 23 18 14
10 Cikeusik 0 8 280 180 42 38 12 1
11 Cimanggu 0 41 277 105 41 39 66 23
12 Cimanuk 1 26 308 156 84 79 14 6 26 9
13 Cipeucang 0 15 278 120 40 30
14 Cisata 0 44 292 147 24 32 19 19
15 Jiput 1 28 173 87 69 37 12 2
16 Kaduhejo 0 23 295 63 28 29 26 38 73 68
17
Karang
Tanjung 0 10 219 69 33 33 37 31 27 15
18 Koroncong 0 6 130 116 56 72
19 Labuan 5 63 194 86 16 13 30 20 123 100
20 Majasari 1 24 270 119 25 6 76 113 36 24
21 Mandalawangi 0 25 135 58 26 23 24 5 25 16
22 Mekarjaya 0 3 206 87 34 26
23 Menes 1 90 148 95 44 41 65 39 15 13
24 Munjul 0 10 154 81 12 3 13 6
25 Pagelaran 5 31 162 97 39 5 13 7 11 5
26 Pandeglang 0 27 78 66 31 13 9 8 62 68
27 Panimbang 4 16 44 32 54 14 10 6 41 24
28 Patia 0 26 187 109 22 16 20 3
29 Picung 0 11 116 53 172 117 23 17
30 Pulosari 1 37 215 72 19 26
31 Saketi 3 23 90 122 17 13 18 15
32 Sindangresmi 1 13 265 65 58 54
33 Sobang 0 27 82 67 31 16 11 12 21 5
34 Sukaresmi 0 6 147 45 28 32
35 Sumur 1 13 298 265 10 - 12 4
Jumlah 24 801 6609 3730 1391 1008 484 409 632 412
No Kecamatan TK SD SMP SMA SMK
L P L P L P L P L P
1 Angsana 0 0 1.929 1.777 339 660 112 114
2 Banjar 6 9 2.587 2.382 576 1.217
3 Bojong 19 26 2.453 2.274 476 965 434 276
4 Cadasari 25 35 4.171 4.027 205 467 149 123 14 19
5 Carita 119 107 2.952 2.832 320 631 152 138 28 19
6 Cibaliung 39 42 3.712 3.554 387 928 234 262
7 Cibitung 0 0 1.893 1.784 287 657
8 Cigeulis 19 27 2.694 2.414 348 719 130 115
9 Cikedal 29 28 2.139 2.086 788 1.572 202 275 242 64
10 Cikeusik 57 67 2.768 2.643 625 1.250 282 119
11 Cimanggu 60 62 2.529 2.256 520 1.081 1061 702
12 Cimanuk 113 98 4.503 4.083 655 1.475 61 86 69 17
13 Cipeucang 16 29 2.475 2.354 893 1.858 50 19
14 Cisata 161 178 2.564 2.311 108 223 219 231
15 Jiput 25 37 2.298 2.075 838 1.677 83 78
16 Kaduhejo 35 46 3.222 2.988 509 1.103 344 424 881 1055
17
Karang
Tanjung 86 78 2.467 2.234 994 1.895 478 579 301 174
18 Koroncong 39 39 2.199 1.992 394 786 8 19
19 Labuan 32 32 2.689 2.569 1.720 3.409 433 522 1808 1071
20 Majasari 0 0 2.134 1.843 474 1.051 939 1079 144 90
21 Mandalawang i
67 104 2.253 2.042 808 1.728 75 93 268 214
22 Mekarjaya 8 4 1.589 1.347 389 833
23 Menes 275 306 2.182 2.031 652 1.319 604 902 108 87
24 Munjul 12 13 2.272 2.061 457 1.009 314 273 170 71
25 Pagelaran 21 31 2.967 2.845 839 1.696 177 156 60 19
26 Pandeglang 15 14 1.651 1.485 1.245 2.508 73 59 1431 584
27 Panimbang 90 109 1.543 1.507 684 1.292 53 50 314 313
28 Patia 66 67 2.454 2.368 279 582 83 47
29 Picung 58 75 1.442 1.316 312 657 171 200
d) Jumlah Murid
Tabel 4.11
Jumlah Murid per fas pendidikan di Kabupaten Pandeglang
No Kecamatan TK SD SMP SMA SMK
L P L P L P L P L P
30 Pulosari 0 0 2.270 2.013 421 876 88 19
31 Saketi 56 48 1.993 1.912 646 1.322 83 62
32 Sindangresmi 104 82 3.562 3.191 2.307 4.933
33 Sobang 57 101 2.482 2.346 69 116 158 157 291 233
34 Sukaresmi 10 10 2.783 2.534 460 973
35 Sumur 104 82 3.521 3.254 529 1.090 131 167
Jumlah 1.823 1.986 89.342 82.730 21.553 44.558 5.209 6.005 8.301 5.371
Sumber : BPS Kab. pandeglang Dan Data Dinas Pendidikan Kab. Pandeglang
4.2.3 Kesehatan
a) Jumlah Prasarana Kesehatan
Jumlah sarana kesehatan di Kabupaten Pandeglang meningkat dari tahun 2008 ke tahun 2009
yaitu pada sarana puskesmas dengan perawatan dan puskesmas keliling. Sarana puskesmas
dengan perawatan tahun 2008 berjumlah 5 unit meningkat menjadi 6 unit pada tahun 2009. Demikian
juga dengan sarana puskesmas keliling berjumlah 32 unit tahun 2008 kemudian bertambah 3 unit
pada tahun 2009. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.12
Jumlah Puskesmas Umum dan Puskesmas Pembantu Menurut Kecamatan di Kabupaten
Pandeglang, Tahun 2009
No. Kecamatan Puskesmas
Umum
Puskesmas Dengan Perawatan
Puskesmas Pembantu
Puskesmas Keliling
Rumah Sakit
1 Sumur 1 - 1 1 -
2 Cimanggu 1 - 1 1 -
3 Cibaliung - 1 - 1 -
4 Cibitung 1 - 1 1 -
5 Cikeusik 1 - 3 1 -
6 Cigeulis 1 - 3 1 -
7 Panimbang - 1 1 1 -
8 Sobang 1 - 2 1 -
No. Kecamatan PuskesmasUmum
Puskesmas Dengan Perawatan
Puskesmas Pembantu
Puskesmas Keliling
Rumah Sakit
10 Angsana 1 - 1 1 -
11 Sindangresmi 1 - 2 1 -
12 Picung 1 - 1 1 -
13 Bojong 1 - 2 1 -
14 Saketi - 1 2 1 -
15 Cisata 1 - 2 1 -
16 Pagelaran 1 - 1 1 -
17 Patia 1 - 1 1 -
18 Sukaresmi 1 - 2 1 -
19 Labuan - 1 2 1 -
20 Carita 1 - 2 1 -
21 Jiput 1 - 3 1 -
22 Cikedal 1 - 2 1 -
23 Menes - 1 2 1 -
24 Pulosari 1 - - - -
25 Mandalawangi 1 - 3 1 -
26 Cimanuk - 1 1 1 -
27 Cipeucang 1 - 1 1 -
28 Banjar 1 - 3 1 -
29 Kaduhejo 1 - 1 1 1
30 Mekarjaya 1 - 3 1 -
31 Pandeglang 2 - 3 2 -
32 Majasari 1 - 1 1 -
33 Cadasari 1 - 1 1 -
34 Karangtanjung 1 - - 1 -
35 Koroncong 1 - 3 1 -
Jumlah 2009 30 6 58 35 1
Jumlah 2008 30 5 58 32 1
Sumber: BPS Kab. Pandeglang, 2010
b) Jumlah tenaga kesehatan
Sarana kesehatan di wilayah perencanaan didukung oleh tenaga kesehatan meliputi dokter
umum, dokter gigi, dokter spesialis, paramedik, perawat, non medis, dan tenaga kesmas (kesehatan
masyarakat). Secara umum dapat diketahui tidak semua kecamatan
terdapat tenaga kesehatan dokter, sedangkan tenaga kesehatan lainnya hampir semuanya terdapat
ditiap kecamatan berupa paramedic perawat, non perawat, dan kesmas.
Tenaga dokter pada tahun 2009 mengalami penurunan dari segi jumlah yaitu dokter
umum dan dokter gigi. Dokter umum tahun 2008 berjumlah 59 orang turun menjadi 52 orang tahun
2009. Jumlah dokter gigi turun 50%, tahun 2008 berjumlah 22 orang menjadi 11 orang tahun 2009.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.13
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Pandeglang
No. Kecamatan
Jumlah Tenaga Kesehatan (Jiwa) Dokter
Umum
Dokter Gigi
Dokter Spesialis
Paramedis Perawat
Non
Medis Kesmas
1 Sumur 1 - - 23 6 4
2 Cimanggu - - - 23 10 1
3 Cibaliung 1 - - 27 7 2
4 Cibitung - - - 20 6 1
5 Cikeusik - - - 28 3 4
6 Cigeulis - - - 25 3 2
7 Panimbang 1 1 - 26 16 4
8 Sobang 1 - - 23 6 4
9 Munjul - - - 22 5 2
10 Angsana - - - 19 5
11 Sindangresmi - - - 19 - 3
12 Picung 1 - - 18 6
-13 Bojong - - - 19 7 1
14 Saketi 4 1 - 27 8 5
15 Cisata 1 - - 27 2 2
16 Pagelaran 1 - - 24 6 3
17 Patia - - - 22 2 1
18 Sukaresmi 1 - - 26 4 2
19 Labuan 2 1 - 23 16 4
20 Carita 3 1 - 27 12 3
21 Jiput - - - 24 5 4
22 Cikedal - - - 23 5 2
23 Menes 1 1 - 36 15 4
24 Pulosari - - - 22 3 2
25 Mandalawangi 1 - - 30 9 2
26 Cimanuk 2 - - 35 10 6
28 Banjar 2 - - 25 8 1
29 Kaduhejo 20 4 14 128 39 16
30 Mekarjaya 1 - - 21 9 2
31 Pandeglang 2 1 - 30 16 6
32 Majasari 1 - 16 9 5
33 Cadasari 2 1 - 20 5 2
34 Karangtanjung 1 - - 21 5 2
35 Koroncong 1 - - 24 4 2
Jumlah 2009 52 11 14 952 276 105
Jumlah 2008 59 22 14 677 79 65
Sumber: BPS Kab. Pandeglang, 2010
Tabel 4.14
Tabel 4.15
JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL DI KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2010
Angka Harapan Hidup Kabupaten Pandeglang pada tahun 2009 relatif meningkat dari 63,3
tahun (tahun 2008) menjadi 63,5 tahun (tahun 2009), angka ini memberi makna bahwa setiap bayi di
Kabupaten Pandeglang yang lahir pada tahun
kesejahteraan masyarakat seperti penuunan resiko kesakitan, pada keluarga rentan, trend penyakit
degeneratif dan tidak menular, serta peningkatan kesehatan pra usila yang dapat hidup produktif dan
mandiri.
Umur Harapan Hidup (UHH) dipengaruhi oleh masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI)
serta Angka Kematian Bayi (AKB), semakin tinggi jumlah kematian bayi maka semakin rendah
Umur Harapan Hidup.
Secara umum masalah balita gizi buruk masih cukup tinggi, dapat dihitung pada indikator Berat
Badan/ Tinggi Badan yang menggambarkan status gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari keadaan
yang berlangsung dalam waktu yang pendek, seperti menurunnya nafsu makan akibat sakit, atau
karena menderita diare.
Dalam keadaan demikian berat badan anak akan cepat turun sehingga proposional lagi
dengan tinggi badan dan anak menjadi kurus.Disamping mengidentifikasikan masalah gizi yang bersifat
akut dengan tinggi badan tidak seimbang, dapat juga dilihat dari anak yang kegemukan, dalam hal ini
berat badan anak melebihi proporsi normal terhadap tinggi badannya, kegemukan ini dapat terjadi
sebagai akibat dari pola makan yang kurang baik atau juga karena keturunan, masalah kekurusan dan
kegemukan pada usia dini dapat berakibat pada rentannya terhadap berbagai penyakit d egeneratif
pada usia dewasa (teori Barker).
Secara umum, prevalensi balita bawah garis merah (BGM/D) tahun 2010 adalah 2,73% dari
balita ditimbang 81.085 dan BGM 2.213 balita dan berada dibawah batas kondisi yang dianggap
serius 15% (ambang batas). Semua balita di Kabupaten Pandeglang yang naik berat badannya
(N/D) sekitar 62.681 balita menurut hasil capaian yang didapat sebesar 77,30% dari target 80%
dan (N/S) sebesar 45,88%.
Cakupan Kecamatan bebas rawan gizi tahun 2010 di Kabupaten Pandeglang sebesar 88,57%,
dari 35 kecamatan hanya 4 kecamatan yang dapat dikategorikan rawan gizi dan 24 kecamatan bebas
rawan gizi dengan kriteria kecamatan <15% penduduknya kurang gizi.
Adapun penanggulangan untuk asupan bagi balita kekurangan gizi tahun 2010 diberikan
makanan pendamping ASI pada BGM usia 6 – 24 bulan dari keluarga miskin, dengan capaian
pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada sasaran anak usia 6 – 24 bulan BGM dari
keluarga miskin sebanyak 1,068 jiwa dari 1,398 jiwa (baduta dan termasuk BGM diatas dua tahun yang
diberikan makanan pendamping ASI), besaran target 100 % dan capaian target 76,39%.
Sehingga presentasi pencapaian pada tahun 2010 untuk cakupan balita gizi buruk mendapat
faktor penyebab dari ketidak berhasilan pencapaian, menurut hasil Riset Kesehatan Dasar yang
dilakukan di Kabupaten Pandeglang, beberapa aspek penyebabnya yaitu :
1. Dilihat dari faktor kepercayaan KK terhadap tenaga kesehatan masih kurang, sehingga
permasalahan kesehatan tidak menjadi prioritas utama bagi KK terhadap Nakes.
2. Dipandang dari barometer prilaku KK masih didapat ketidak pahaman terhadap kesehatan baik
terhadap lingkungan maupun dirinya sendiri.
3. Ditinjau dari jangkauan pelayanan kesehatan terhadap KK miskin masih terhitung jauh,
sehingga pengeluaran biaya sudah tidak bisa menutupi kebutuhan perawatan (Bagi KK miskin
yang tidak tercover JPS).
4. Menurut pekerjaan utama KK, jelas terlihat bahwa pada keluarga memiliki pekerjaan
tidak tetap, prevalensi masalah Gizi Buruk meningkat.
Ditinjau dari pendidikan KK, terlihat kecenderungan semakin minim tingkat pendidikan KK,
maka semakin tinggi masalah Balita Gizi buruk yang tidak mendapat perawatan.
Tabel 4.16
4.3 Gambaran Topografi
Bentuk Topografi wilayah Kabupaten Pandeglang di daerah Tengah dan Selatan pada
umumnya merupakan dataran dengan ketinggian gunung-gunungnya relatif rendah, sedangkan
daerah Utara sekitar 14,93 % dari luas Kabupaten Pandeglang merupakan dataran tinggi.
Dataran di Kabupaten Pandeglang sebagian besar merupakan dataran rendah yakni di
daerah bagian tengah dan selatan, dengan variasi ketinggian antara 0 – 1.778 meter di atas
permukaan laut (dpl) dengan luas sekitar 85,07% dari luas wilayah Kabupaten. Secara umum
perbedaan ketinggian di Kabupaten Pandeglang cukup tajam, dengan titik tertinggi 1.778 m diatas
permukaan laut (dpl) yang terdapat di Puncak Gunung Karang pada daerah bagian utara dan titik
terendah terletak didaerah pantai dengan ketinggian 0 m dpl.
Daerah pegunungan pada umumnya mempunyai ketinggian ± 400 m dpl, dataran rendah bukan
pantai pada umumnya memiliki ketinggian rata- rata 30 m dpl dan daerah dataran rendah pantai pada
umumnya mempunyai ketinggian rata-rata 3 m dpl.
Kemiringan tanah di Kabupaten Pandeglang bervariasi antara 0 – 45 %; dengan alokasi 0-
15 % areal pedataran sekitar Pantai Selatan dan pantai Selat Sunda; alokasi 15 – 25 % areal
berbukit lokasi tersebar; dan alokasi 25 – 45 % areal bergunung pada bagian Tengah dan Utara.
Tabel 4.17
Luas Wilayah Berdasarkan Ketinggian
N o K e c a m a t a n L u a s b e r d a s a r k a n K e t in g g ia n (m d p l) J u m la h (h a ) 0 - 1 7 5 1 7 5 - 3 5 0 3 5 0 - 7 0 0 7 0 0 - 1 0 4 0 ? 1 0 4 0
1 S u m u r 2 . 5 5 3 , 8 8 1 9 0 6 , 5 0 1 8 9 1 , 2 2 2 . 2 3 6 , 0 0 2 3 1 , 8 3 8 . 8 1 9 , 4 3 2 C i m a n g g u 1 . 7 1 1 , 9 9 3 4 5 3 , 1 4 9 6 5 2 , 1 5 - - 1 4 . 8 1 7 , 2 8 3 C i b a l i u n g 4 2 8 , 0 5 5 8 8 2 , 7 0 2 9 0 0 , 4 1 - - 9 . 2 1 1 , 1 6 4 C i b i t u n g 2 . 7 7 1 , 8 6 7 2 6 5 , 0 3 - - - 1 0 . 0 3 6 , 8 9 5 C i k e u s i k 1 3 . 3 5 2 , 7 3 1 1 9 8 1 , 3 7 - - - 2 5 . 3 3 4 , 1 0 6 C i g e u l i s 4 . 1 0 2 , 9 1 6 4 3 6 , 3 9 5 7 4 9 , 4 1 - - 1 6 . 2 8 8 , 7 1 7 P a n i m b a n g 8 . 6 8 5 , 7 4 2 1 2 1 , 9 9 2 6 7 4 , 4 5 - - 1 3 . 4 8 2 , 1 8 8 S o b a n g 5 . 7 7 6 , 6 3 2 5 4 8 , 8 0 - - - 8 . 3 2 5 , 4 3 9 M u n j u l 2 . 4 2 8 , 5 4 3 7 6 8 , 8 5 - - - 6 . 1 9 7 , 3 9 1 0 A n g s a n a 4 . 7 9 4 , 5 3 3 0 3 7 , 6 7 - - - 7 . 8 3 2 , 2 0 1 1 S i n d a n g r e s m i 3 . 6 2 5 , 3 9 2 8 6 1 , 2 0 - - - 6 . 4 8 6 , 5 9 1 2 P i c u n g 4 . 3 0 8 , 7 7 1 4 1 5 , 4 1 - - - 5 . 7 2 4 , 1 8 1 3 B o j o n g 9 8 7 , 0 6 2 1 0 6 , 9 8 - - - 3 . 0 9 4 , 0 4 1 4 S a k e t i 3 9 3 , 3 0 1 9 2 7 , 7 3 9 1 9 , 5 8 1 4 4 , 4 6 - 3 . 3 8 5 , 0 7 1 5 C i s a t a 1 . 0 4 8 , 4 1 1 2 9 1 , 1 9 2 7 7 , 5 7 6 2 , 4 5 - 2 . 6 7 9 , 6 2
1 6 P a g e l a r a n 4 . 0 5 8 , 2 9 - - - - 4 . 0 5 8 , 2 9
1 7 P a t i a 3 . 6 8 0 , 1 6 - - - - 3 . 6 8 0 , 1 6
1 8 S u k a r e s m i 4 . 6 1 7 , 1 7 8 2 , 9 2 - - - 4 . 7 0 0 , 0 9
1 9 L a b u a n 2 . 0 2 8 , 5 8 - - - - 2 . 0 2 8 , 5 8
2 3 M e n e s 4 9 , 9 7 1 8 1 5 , 9 6 - - - 1 . 8 6 5 , 9 3 2 4 P u l o s a r i - - 1 6 6 0 , 0 6 9 7 0 , 1 4 3 5 6 , 2 3 2 . 9 8 6 , 4 3 2 5 M a n d a l a w a n g i - - 5 2 4 , 0 8 6 . 0 4 6 , 1 0 3 9 6 9 , 5 6 1 0 . 5 3 9 , 7 4 2 6 C i m a n u k - 1 , 3 8 2 6 1 0 , 9 4 - - 2 . 6 1 2 , 3 2 2 7 C i p e u c a n g - 7 5 6 , 2 4 1 1 8 2 , 3 8 - - 1 . 9 3 8 , 6 2
2 8 B a n j a r - 1 7 6 3 , 5 7 - - - 1 . 7 6 3 , 5 7
2 9 K a d u h e j o - - 2 5 4 1 , 1 5 8 5 9 , 0 4 9 3 1 , 4 8 4 . 3 3 1 , 6 7
3 0 M e k a r j a y a - 2 9 8 , 6 6 - - - 2 9 8 , 6 6
3 1 P a n d e g l a n g - 4 6 0 , 3 8 1 4 7 0 , 4 - - 1 . 9 3 0 , 7 8 3 2 M a j a s a r i - 8 2 , 7 6 1 4 0 9 , 6 1 8 1 7 , 2 4 8 8 4 , 5 3 . 1 9 4 , 1 1 3 3 C a d a s a r i - - 1 7 7 9 , 6 8 1 . 2 2 0 , 8 9 9 7 1 , 9 3 3 . 9 7 2 , 5 0 3 4 K a r a n g t a n j u n g - - 1 3 6 0 , 0 4 6 4 4 , 0 9 3 7 3 , 4 3 2 . 3 7 7 , 5 6
3 5 K o r o n c o n g - 9 3 , 3 5 - - - 9 3 , 3 5
J u m l a h (H a ) 7 4 .7 6 1 ,9 8 6 8 .9 5 0 ,6 9 4 2 .5 7 2 ,1 0 1 5 .5 5 3 ,3 7 9 .5 2 5 ,1 7 2 1 1 .3 6 3 ,3 1 P e r s e n ta s e (% ) 3 4 ,3 2 3 1 ,6 5 1 9 ,5 4 7 ,1 4 4 ,3 7 9 7 ,0 2
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa persebaran ketinggian di Kabupaten
Pandeglang yang paling dominan yaitu pada ketinggian 0-175 mdpl dengan luasan
74.761,98 Ha (34,32%), dan yang terbesar terdapat di Kecamatan Cikeusik seluas 13.352,73 Ha.
Untuk ketinggian > 700 mdpl tersebar hanya di beberapa kecamatan, lebih sedikit dibandingkan
persebaran untuk ketinggian 0–700 mdpl. Kecamatan Mandalawangi memiliki luas yang paling besar
untuk ketinggian 700–1040 mdpl.
Tabel 4.18 Kemiringan Lahan di Kabupaten Pandeglang
No
Kemiringan Lahan
(%)
Deskripsi
Luas
(ha)
Persentase
(%)
1 0-2 Datar 139.945,15 64,30
2 2-8 Dataran rendah 57.200,30 26,28
3 8-15 Dataran sedang 15.001,90 6,87
4 15-25 Dataran Tinggi 5.490,39 2,52
5 >25 Terjal 51,06 0,02
JUMLAH 217.689,00 100
Tabel 6.18 dan Gambar 6.7, memperlihatkan bahwa sebagian besar wilayah Kabupaten Pandeglang
berada pada kemiringan 0-2%, yaitu seluas 139.945,15 ha atau sebanyak 64,30% dari luas daratan
Gambar 4.6 Peta Ketinggian Kabupaten Pandeglang
4.4 Gambaran Geohidrologi
Kondisi geohidrologi di Kabupaten Pandeglang didominasi oleh batu gamping terumbu (Ql),
yaitu sebesar 15,70% yang tersebar di Kecamatan Sumur, Cibaliung, Cibitung, Cikeusik, Cigeulis,
Panimbang, Sobang, Munjul, dan Kecamatan Angsana.
Sumber air tanah Kabupaten Pandeglang terletak pada Cekungan Air Tanah (CAT) Labuan
di Kecamatan Labuan. Mata air ini tersebar terutama pada ketinggian 200-400 m dpl. Potensi
sumber daya air tanah secara umum dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu:
Kondisi air permukaan
Kondisi Air tanah
Kondisi Klimatologi
1. Kondisi Air Permukaan
Kabupaten Pandeglang dialiri oleh 18 aliran sungai yang memiliki panjang total 835 km,
sungai-sungai tersebut dikelompokan ke dalam 2 (dua) Satuan Wilayah Sungai (SWS) yaitu SWS Ciujung dan
SWS Ciliman.
Kabupaten Pandeglang dialiri oleh 18 aliran sungai dengan panjang total 835 km. Sungai-sungai
tersebut dikelompokan ke dalam 2 (dua) Satuan Wilayah Sungai (SWS), yaitu SWS Ciujung dan SWS
Ciliman. Sementara itu Kabupaten Pandeglang terbagi menjadi 6 Daerah Aliran Sungai (DAS).
Tabel 4.19
Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Pandeglang
No. Nama DAS Lokasi (Kecamatan) Luas (Ha) Keterangan
1. Ciujung Cadasari, Pandeglang, Cimanuk, Kadu
Hejo, Karang Tanjung, dan Banjar 12.400 Bermuara di Selat Sunda
2. Cidanau Mandalawangi 1.996 Bermuara di Laut Jawa
3. Ciliman Munjul, Pagelaran, Cigeulis, dan Panimbang 131.200 Bermuara di Samudra Indonesia 4. Cibaliung Cibaliung, Cikeusik, Cigeulis dan Cimanggu 129.093 Bermuara di Samudra Indonesia 5. Cikeruh Cigeulis, Cimanggu, Cibaliung dan Sumur 26.764 Bermuara di Samudra Indonesia 6. Ciseukuet Angsana, Cibaliung, Cigeulis, Cikeusik, 35.930 Bermuara di Samudra Indonesia
Jumlah 337.383
Sumber : Departemen Kehutanan, Kebijakan Penyusunan Master Plan RHL, 2003
Wilayah Sungai (WS) di Kabupaten Pandeglang berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No. 11A/PRT/M/2006 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai terdiri dari 3 (tiga) WS dan 5
WS Lintas Provinsi Cidanau-Ciujung-Cidurian-Cisadane-Ciliwung-Citarum meliputi DAS Cidanau dan DAS Ciujung;
WS Lintas Kabupaten Cibaliung-Cisawarna berada di DAS Cibaliung; dan
WS Lintas Kabupaten Ciliman-Cibungur meliputi DAS Ciliman dan DAS Cibungur.
Wilayah Sungai merupakan kesatuan wilayah pengelolaan sumberdaya air dalam 1 (satu) atau lebih
Daerah Aliran Sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2.000
kilometer persegi. Sedangkan Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang
merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung,
menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara
alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah
perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.
Lokasi wilayah sungai dan daerah aliran sungai di wilayah Kabupaten Pandeglang dapat dilihat
Danau dan embung menjadi tambahan mozaik yang memerindah Kabupaten Pandeglang.
Sebanyak 25 buah danau besar dan kecil. Danau Cikoncang yang berada di Kecamatan Cikeusik
adalah danau terluas (20 ha) di bumi Pandeglang.
Kecamatan yang memiliki danau terbanyak adalah Kecamatan Menes, yaitu sebanyak 7 buah
rawa dan danau dengan luas total 18,5 ha
Tabel 4.20
Luas dan Lokasi Danau dan Rawa
No Nama Danau Luas (Ha) Lokasi
1 Cibeuteung Peurih 2 Cis ata
2 Cikem pong 3,5 Menes
3 Kadupayung 0,4 Menes
4 Gede 3 Menes
5 Cikeudal 8 Cikeudal
6 Sadang 0,2 Cibaliung
7 Batu Hideung 3 Cibaliung
8 Cibeureum 2 Saketi
9 Parongpong 0,5 Menes
10 Jam i 1,5 Menes
11 Ciandur 3 Saketi
12 Cukang Sadang 10 Pagelaran
13 Ciahaji 2,6 Munjul
14 Alas wangi 4,5 Menes
15 Cigam bar 5 Menes
16 Gonggong 4 Cikeudal
17 Cic anggong 0,5 Cim anuk
18 Mulya 0,5 Banjar
19 Bendung Cibaliung 5 Cikeus ik
20 Cikonc ang 20 Cikeus ik
21 Em bung 0,02 Babakan Cibaliung
22 Em bung 0,02 Cijengkol
23 Em bung 0,02 Cijas i Cibaliung
24 Ciheuc it 0,5 Mendug Cibaliung
25 Rorah Haur 0,5 Cigeulis
26 Karang bolong 2 Cigeulis
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pandeglang Tahun 2010
2. Air Tanah
Sumber air tanah Kabupaten Pandeglang terletak pada Cekungan Air Tanah (CAT) Labuan di
Kecamatan Labuan. Mata air ini tersebar terutama pada ketinggian 200-400 m dpl. Sumber mata air
yang memiliki debit >100lt/dt ada 2 (dua), yaitu MA. Cikoromoy dan MA.Citaman tetapi masih belum
dimanfatkan sistem distribusi gravitasinya. MA. Cikoromoy baru dimanfaatkan sebesar 42lt/dt dan
untuk MA. Citaman baru dimanfaatkan sebesar
35lt/dt. Sehingga mata air yang ada di Pandeglang belum dapat memenuhi kebutuhan air penduduk.
Tabel 4.21
Data Mata Air yang Mempunyai debit > 100 lt/dt di Kabupaten Pandeglang
No Nama Lokasi Debit (lt/dt)
1 MA. Cikoromoy 452
2 MA. Citaman 477
Sumber : Dinas PU Pengairan Kabupaten Pandeglang
Tabel 4.22
Daftar Cekungan Air Tanah di Kabupaten Pandeglang
CEKUNGAN AIR TANAH (CAT)
WILAYAH ADMINISTRASI
LITOLOGI AKUIFER
PERINGK AT PENYELI
DIKAN
JUMLAH AIR TANAH (juta m³/th)
N O
. NAMA (Km²)LUAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI BEBAS (Q₁) TERTEKA N(Q₂)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 CAT Labuan 797 km2 Kabupaten Pandeglang
Banten (air bawah tanah pada lapisan akuifer
tak tertekan/a kuifer dangkal)
yang berasal dari
air hujan.
- sekitar 515 juta m3/tahun
.
-2 CAT
Malingping
707 km2 Kabupaten Pandeglang –
Kabupaten Lebak
Banten 384 juta
m3/tahun
2 m3/ tahun
Cekungan Air Tanah
Keputusan Menteri ESDM Nomor: 716.K/40/MEM/2003 Tentang Batas Horisontal Cekungan Air Tanah
Pulau Jawa dan Madura menyebutkan bahwa di Wilayah Kabupaten Pandeglang teridentifikasi berada
pada 4 satuan Cekungan Air Bawah Tanah (CABT) yang bersifat lintas kabupaten, yaitu CABT Labuan,
CABT Rawadano dan CABT Malingping dan lintas propinsi, meliputi CABT Serang – Tangerang.
Cekungan Air Bawah Tanah (CABT) Labuan
CABT Labuan ini mencakup wilayah Kabupaten Pandeglang (± 93 %) dan Kabupaten Lebak (± 7 %)
dengan luas lebih kurang 797 km2. Batas cekungan air bawah tanah di bagian barat adalah selat
Sunda, bagian utara dan timur adalah batas pemisah air tanah dan di bagian selatan adalah batas
tanpa aliran karena perbedaan sifat fisik batuan. Jumlah imbuhan air bawah tanah bebas (air bawah
tanah pada lapisan akuifer tak tertekan/akuifer dangkal) yang berasal dari air hujan terhitung sekitar
515 juta m3/tahun. Sedang pada tipe air bawah tanah pada akuifer tertekan/akuifer dalam, terbentuk di
daerah imbuhannya yang terletak mulai elevasi di atas 75 m dpl sampai daerah puncak Gunung
Condong, Gunung Pulosari dan Gunung Karang.
Cekungan Air Tanah (CABT) Malingping
Cadangan Air Tanah Malingping termasuk dalam kategori CAT lintas kabupaten yang mencakup
Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak dengan luas 707 km2. Neraca air menunjukkan
jumlah imbuhan air bawah tanah di wilayah satuan cekungan ini sebesar 384 juta m3/tahun, sedang
jumlah aliran air bawah tanah pada tipe lapisan akuifer tertekan sekitar 2 m3/ tahun.
4.5
Gambaran Geologi
Secara geologi wilayah Kab. Pandeglang termasuk ke dalam Zona Bogor yang mana
merupakan jalur perbukitan. Berdasarkan sudut geologinya Kabupaten Pandeglang memiliki beberapa
jenis bebatuan diantaranya;
a) Alluvium terdapat di daerah gunung dan pinggiran pantai;
b) Undiefierentiated (bahan erupsi gunung berapi), terdapat di daerah bagian utara tepatnya di
daerah Kecamatan Labuan, Jiput, Cikedal, Cisata, Saketi, Mandalawangi, Cimanuk,
Cipeucang, Menes, Banjar , Kaduhejo, Pandeglang, Karang Tanjung dan Cadasari;
d) Piocena sedimen, di bagian selatan di daerah Kecamatan Bojong, Munjul, Cikeusik, Cigeulis,
Cibaliung, dan Cimanggu;
e) Miocene Lemistone, disekitar Kecamatan Cimanggu bagian utara;
f) Mineral deposit, yang terbagi atas beberapa mineral, yakni :
Belerang dan sumber air panas di Kecamatan Banjar;
Kapur/karang darat dan laut di Kecamatan Labuan, Cigeulis, Cimanggu, Cibaliung, Cikeusik, dan Cadasari;
Serat batu gift, terdapat di Kecamatan Cigeulis.
Jenis tanah di Kabupaten Pandeglang dipengaruhi oleh lima faktor pembentuk tanah, yaitu
batuan induk, topografi, umur tanah, iklim, vegetasi/biologis serta pengaruh faktor lainnya.
Dengan adanya pembentukan faktor-faktor tersebut di atas, maka akan terjadi beberapa jenis
tanah yaitu :
1) Aluvial
Aluvial ini berwarna kelabu, coklat agak kehitaman, terbentuk dari hasil luapan dan berada
bentuk wilayah datar. Jenis tanah ini mempunyai bahan induk dari bahan Aluvial dan koluvial
yang asalnya beraneka macam. Tanah ini banyak dijumpai di daerah dataran hingga sedikit
bergelombang, daerah cekungan dan daerah aliran sungai. Corak tanah aluvial bertekstur liat
mengandung 50 % pasir dengan struktur pejal. Sifat kepekaan terhadap erosi besar tetapi
pada umumnya tanah ini berada pada daerah datar maka tidak sampai pada erosi yang lebih
lanjut. Tanah ini merupakan tanah yang belum berkembang dengan potensi kesuburan relatif
baik, jenis tanah ini berada di daerah aliran sungai dan digunakan penduduk untuk
pemukiman, pertanian tanaman pangan dan sawah.
2) Grumosol
Grumosol ini berwarna coklat kehitaman , terbentuk pada daerah perlembahan dan hasil
endapan kapur yang bercampuran dengan endapan hasil erupsi gunung api. Tanah ini memiliki
sifat vertik, tekstur halus, dan potensi kesuburannya tinggi. Pada jenis tanah ini penduduk
mempergunakan untuk sawa
3) Mediteran
Mediteran ini berwarna coklat kekuningan bertekstur halus sampai sedang dan terbentuk pada
daerah berombak sampai bergelombang. Jenis tanah ini dapt digunakan untuk lahan pertanian
4) Latosol
Latosol bercirikan oleh solum yang dalam, warna tanah coklat kemerahan serta
holigonisasinya bau, jenis tanah latosol yang terbentuk di Wilayah Pandeglang erasal dari
batuan induk tufa gunung api. Tanah latosol yang terbentuk termasuk dalam ordo urtisol yang
berarti tanah yang sudah cukup banyak berkembang. Jenis tanah ini mempunyai tingkat
Gambar 4.9
Peta Geologi Kabupaten Pandeglang
4.6
Gambaran Klimatologi
Berdasarkan studi, iklim di Kabupaten Pandeglang dipengaruhi oleh angin Monson (Monson
Trade) dan Gelombang La Nina (El Nino). Bila saat musim penghujan tiba (November s.d Maret) cuaca
didominasi oleh angin barat (dari samudra Hindia sebelah Selatan India) yang bergabung dengan angin
dari Asia yang melewati Laut Cina Selatan. Sedangkan Musim kemarau (Juni s.d Agustus cuaca
didominasi oleh angin timur yang menyebabkan Kabupaten Pandeglang mengalami kekeringan
terutama di wilayah bagian utara terlebih lagi bila berlangsung El Nino.
a. Curah Hujan
Kabupaten Pandeglang memiliki curah hujan antara 2.000 – 4.000 mm per tahun dengan
rata-rata curah hujan 2711,21 mm/th dan mempunyai 143 hari hujan rata-rata-rata-rata per tahun.
Tabel 4.23
Curah hujan Maksimum, Rata-rata, dan Minimum Tahunan Rata-rata
No.
Tempat Stasiun Penakar Hujan
Banyaknya CurahHujan/bl. (mm) Jumlah
Terbesar Terkecil Rata-rata CurahHujan
(mm/th) Hari Hujan
1 Pandeglang 418 24 231,17 2.774 160
2 Cimanuk 582 17 229,83 2.758 146
3 Menes 679 32 252,75 3.033 149
4 Labuan 869 0 309,90 3.039 112
5 Munjul 628 6 222,42 2.669 159
6 Cikeusik 658 0 249,91 2.749 134
7 Cimanggu 386 0 175,10 1.751 133
8 Cibaliung 811 5 308,75 3.705 132
9 Mandalawan 872 26 276,25 3.315 174
10 Jiput 855 0 317,82 3.496 146
11 Bojong 694 21 188,33 2.260 144
12 Pagelaran 510 33 184,75 2.217 146
13 Ciliman 344 1 114,92 1.379 136
14 Cilemer 751 17 234,33 2.812 137
Rata-rata 647 13 235,45 2711,21 143
b. Suhu Udara
Gambar 4.10 Peta Curah Hujan di Kabupaten Pandeglang
4.7
Kondisi Sosial dan Ekonomi
4.7.1 Sosial Masyarakat
Kabupaten Pandeglang adalah kabupaten yang terkenal dengan santri- santrinya yang religius.
Secara keseluruhan penduduk beragama Islam dan di Pandeglang tidak ada rumah ibadat yang
dibangun selain Masjid.
a) Jumlah Pondok Pesantren, Kiai dan Santri
Penduduk di Kabupaten Pandeglang hampir 100% beragama Islam, hal ini didukung dengan
bertambahnya jumlah pondok pesantren, kiyai, santri yang belajar di Pandeglang.
Tabel 4.24
Jumlah Pondok Pesantren, Kyai, dan Santri di Kab. Pandeglang Tahun 2009
No Kecamatan Pondok
Pesantren Kiyai Santri
Rasio Santri- Kiyai
1 Sumur 9 13 527 40,54
2 Cimanggu 34 37 2,093 56,57
3 Cibaliung 26 32 1,867 58,34
4 Cibitung 15 15 819 54,60
5 Cikeusik 35 37 1,9 51,35
6 Cigeulis 48 48 3,316 69,08
7 Panimbang 60 64 7,53 117,66
8 Sobang 23 24 1,321 55,04
9 Munjul 53 70 4,042 57,74
10 Angsana 33 34 1,469 43,21
11 Sindangresmi 16 20 766 38,30
12 Picung 34 36 2,187 60,75
13 Bojong 32 33 2,769 83,91
14 Saketi 31 36 3,612 100,33
15 Cisata 35 36 1,743 48,42
16 Pagelaran 22 30 2,144 71,47
17 Patia 23 32 1,842 57,56
18 Sukaresmi 14 15 703 46,87
19 Labuan 19 26 2,004 77,08
20 Carita 6 6 627 104,50
21 Jiput 36 43 2,627 61,09
No Kecamatan Pondok
Pesantren Kiyai Santri
Rasio Santri- Kiyai
23 Menes 45 59 4,667 79,10
24 Pulosari 5 4 193 48,25
25 Mandalawangi 62 71 3,219 45,34
26 Cimanuk 45 50 4,016 80,32
27 Cipeucang 26 28 2,95 105,36
28 Banjar 31 33 5,448 165,09
29 Kaduhejo 28 32 2,027 63,34
30 Mekarjaya 17 17 901 53,00
31 Pandeglang 84 99 8,361 84,45
32 Majasari 3 3 23 7,67
33 Cadasari 47 49 2,663 54,35
34 Karangtanjung 37 41 1,965 47,93
35 Koroncong 4 6 257 42,83
J U M L A H 2009 1,055 1,199 84,03 70,08 J U M L A H 2008 1 6,008 79,678 13,26
Sumber : Pandeglang Dalam Angka tahun 2010
b) Jumlah Rumah Ibadat
Dari Tabel 4.24 terlihat bahwa dari tahun 2008-2009 terdapat peningkatan jumlah rumah ibadat
umat Islam yaitu Masjid dan Musholla.
Tabel 4.25
Jumlah rumah ibadat di Kabupaten Pandeglang 2009
No Kecamatan Masjid Mushala Gereja Pura Vihara 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sumur 61 22 - -
-Cimanggu 63 36 - -
-Cibaliung 59 75 - -
-Cibitung - - - -
-Cikeusik 39 88 - -
-Cigeulis 31 52 - -
-Panimbang 82 171 - -
-Sobang - - - -
-Munjul 61 90 - -
-Angsana 59 68 - -
-Sindangresmi - - - -
-No Kecamatan Masjid Mushala Gereja Pura Vihara 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Bojong 45 68 - -
-Saketi 71 93 - -
-Cisata 33 77 - -
-Pagelaran 62 48 - -
-Patia 48 82 - -
-Sukaresmi - - - -
-Labuan 61 100 - -
-Carita - - - -
-Jiput 81 102 - -
-Cikedal 45 85 - -
-Menes 73 165 - -
-Pulosari - - - -
-Mandalawangi 81 76 - -
-Cimanuk 72 90 - -
-Cipeucang 40 27 - -
-Banjar 52 81 - -
-Kaduhejo 37 52 - -
-Mekarjaya - - - -
-Pandeglang 65 185 - -
-Majasari - - - -
-Cadasari 51 180 - -
-Karangtanjung 37 61 - -
-Koroncong 26 65 - -
-J U M L A H 2009 1.462 2.277 - - -T o t a l 2008 1.422 2.222 - -
-Sumber : Pandeglang Dalam Angka Tahun 2010
c) Jumlah penduduk berdasarkan mata Pencaharian
Dalam kaitannya dengan aspek ekonomi, penduduk dapat digolongkan ke dalam dua macam
kelompok, yaitu:
• Penduduk yang aktif secara ekonomis. • Penduduk yang tidak aktif secara ekonomis.
Penduduk yang aktif secara ekonomis adalah mereka yang bekerja atau punya pekerjaan tetapi
sementara tidak bekerja dan mereka yang mencari pekerjaan, Kelompok ini biasa disebut sebagai ”Angkatan Kerja”. Sedangkan penduduk yang tidak aktif secara ekonomis adalah mereka yang tidak termasuk dalam angkatan kerja dan disebut ”Bukan Angkatan Kerja”.
Data ketenagakerjaan di Kabupaten Pandeglang digunakan untuk mengetahui keadaan
angkatan kerja dikenal sebagai ”Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ”(TPAK). Pada tahun 2009, dari jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang sebanyak 1.149.064 orang terdapat 768.797 orang atau
66,9 persen merupakan Penduduk Usia Kerja (PUK). Dari jumlah tersebut 488.347 orang diantaranya
atau sekitar 63,52 persen merupakan angkatan kerja dan sisanya adalah penduduk bukan angkatan
kerja. Proporsi pekerja terhadap Angkatan Kerja pada tahun 2009 sebesar 89,02 persen, angka ini
menunjukkan besarnya kesempatan seseorang untuk memperoleh pekerjaan atau yang dikenal dengan istilah ”Tingkat Kesempatan Kerja” (TKK). Dengan begitu, maka tingkat pengangguran di Pandeglang pada tahun 2009 mencapai 10,98 persen.
Gambar 4.11
Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kab.Pandeglang
Tahun 2005-2009 (Persen)
Tabel 4.26
Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Klasifikasi di Kabupaten Pandeglang Tahun 2009
No. Klasifikasi Laki-laki (Jiwa) Perempuan
(Jiwa)
Jumlah (Jiwa)
I. Penduduk Usia Kerja 395.843 372.954 768.797
II. Angkatan Kerja 313.195 175.153 488.348
2.1 Bekerja 282.923 151.823 434.746
2.2 Pengangguran 30.272 23.330 53.602
III. Bukan Angkatan Kerja 61.970 218.479 280.449
3.1 Sekolah 21.889 17.499 39.388
3.2 Mengurus Rumah Tangga 4.911 182.618 187.529
3.3 Lainnya 35.170 18.361 53.531
IV. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 9,67% 13,32% 10,98%
V. Tingkat Kesempatan Kerja 90,33% 86,68% 89,02%
Berdasarkan data BPS Kabupaten Pandeglang, jumlah penduduk 15 tahun ke atas yang
bekerja berjumlah 384.657 jiwa. Lapangan pekerjaan utama penduduk berupa pertanian, perkebunan,
kehutanan, perburuan dan perikanan, industri, perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi;
dan jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan.
Gambar 4.12
Grafik Penduduk 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Kabupaten Pandeglang 2009
Secara umum, pekerja di Kabupaten Pandeglang bekerja di sektor informal (83,67%) dan
sisanya bekerja di bidang formal (16,33%) dari jumlah pekerja di atas 15 tahun berjumlah 434.746 jiwa.
Dari jumlah pekerja 434.746 jiwa, pekerja dengan status pekerjaan berusaha sendiri memiliki proporsi
yang terbesar yaitu 23,67%, sedangkan pekerja dengan status pekerjaan berusaha dibantu buruh tidak
tetap/ tidak dibayar memiliki proporsi terkecil (2,32%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.27
Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama di Kabupaten Pandeglang Tahun 2009
No. Status Pekerjaan Utama Jumlah (Jiwa) Persen (%)
1 Berusaha sendiri 102.924 23,67
2 Berusaha dibantu buruh tetap 88.407 20,34
3 Berusaha dibantu buruh tidak tetap/ tidak
dibayar 10.072 2,32
4 Buruh / Karyawan 60.933 14,02
5 Pekerja bebas pertanian 70.546 16,23
6 Pekerja bebas non pertanian 41.014 9,43 7 Pekerja keluarga / tidak dibayar 60.850 14,00
Jumlah 434.746 100
1 Pekerja Formal 71.005 16,33
2 Pekerja Informal 363.741 83,67
Jumlah 434.746 100
Dari Tabel 2.24 sebagian besar penduduk di kabupaten Pandeglang bekerja informal
yaitu sebesar 83,67% ini berarti pekerjaan sebagian besar penduduk tidak menghasilkan pendapatan
yang tetap dan tidak berstatus permanen. Hal ini juga terkait dengan tingkat pendidikan penduduk yang
sebagian besar lulusan SLTA masih banyak yang belum ditempatkan atau mendapatklan pekerjaan.
(lihat Tabel 6.27)
d) Jumlah penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 4.28
Jumlah Pencari Kerja Yang Mendaftar Menurut Tingkat Pendidikan di Kantor Disnakertrans Kabupaten Pandeglang, Tahun 2009
No. Tingkat
Pendidikan
Belum Ditempatkan
2008
Yang Terdaftar
2009
Yang Ditempatkan
2009
Yang dihapus
2009
Belum Ditempatkan
2009
1 Tidak Tamat SD - - - -
-2 Sekolah Dasar 343 255 231 130 237
3 SLTP 928 619 402 381 764
4 SLTA 14.291 4.330 584 5.327 12.710
5 Diploma I/II 1.720 1.718 8 1.071 2.359
6 Diploma III 3.919 723 831 1.514 2.297
7 S1/S2 2.948 756 53 312 3.339
Sumber: BPS Kab. Pandeglang, 2010
e) Jumlah penduduk berdasarkan Tingkat Kemiskinan
Kondisi penduduk di kabupaten Pandeglang sekarang ini masih rentan terhadap masalah
kemiskinan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah total penduduk pada tahun 2009 sebesar 1.149.064 jiwa
masih terdapat 126.056 rumah tangga miskin. Oleh karena itu upaya penanggulangan kemiskinan
harus dilakukan secara komprehensif mencakup beberapa aspek kehidupan masyarakat dan
dilaksanakan secara lintas sektoral.
Tabel 4.29
NO KECAMATAN
Keluarga Fakir Miskin/RumahTangga
Sangat Miskin
10 BOJONG 4.710
11 PICUNG 4.923
12 LABUAN 4.637
13 MENES 2.551
14 SAKETI 5.522
15 CIPEUCANG 3.111
16 JIPUT 2.169
17 MANDALAWANGI 4.270
18 CIMANUK 2.004
19 KADU HEJO 3.345
20 BANJAR 3.576
21 PANDEGLANG 2.524
22 CADASARI 2.476
23 CISATA 3.392
24 PATIA 4.356
25 KARANG TANJUNG 1.326
26 CIKEDAL 3.344
27 CIBITUNG 2.715
28 CARITA 4.531
29 SUKARESMI 4.985
30 MEKARJAYA 2.482
31 SINDANG RESMI 2.898
32 KORONCONG 1.779
33 PULOSARI 3.249
34 MAJASARI 2.253
35 SOBANG 4.299
JUMLAH 126.056