• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku FOI Dengan Harga_Lengkap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buku FOI Dengan Harga_Lengkap"

Copied!
227
0
0

Teks penuh

(1)

Edisi VII 2015

DENGAN HARGA

B E C A U S E W E C A R E

(2)
(3)

DAFTAR ISI

Petunjuk Pelaksanaan Formularium Obat Inhealth (FOI) Edisi VII

Periode Januari - Desember Tahun 2015 ________________ iii

Indeks kelas terapi _________________________________ xvii

Daftar Obat I :

Formularium Obat InHealth ___________________________ 3

Daftar Obat II :

Obat Manfaat Tambahan _____________________________ 153

Singkatan nama pabrik ______________________________ 161

Singkatan istilah ____________________________________ 165

Indeks nama generik ________________________________ 167

Indeks nama dagang ________________________________ 179

(4)
(5)

EDISI VII

PERIODE JANUARI - DESEMBER TAHUN 2015

Formularium Obat InHealth (FOI)

merupakan pedoman dalam

penyediaan dan pemberian obat-obatan bagi peserta PT Asuransi

Jiwa InHealth Indonesia untuk pelayanan Rawat Jalan Pertama (RJP) di

Provider Tingkat Pertama yaitu dokter InHealth atau klinik, Rawat Jalan

Lanjutan (RJL), dan Rawat Inap (RI) di Provider Tingkat Lanjutan yaitu

praktek dokter spesialis di Rumah Sakit untuk produk managed care.

I. DEFINISI DAN PENGERTIAN

1.

Peserta InHealth adalah karyawan tetap dan atau karyawan

kontrak, pensiunan dan anggota keluarga, yang didaftarkan

oleh institusi yang membayar premi kepada PT Asuransi Jiwa

InHealth Indonesia sebagai peserta asuransi kesehatan untuk

produk managed care.

2.

Provider adalah sarana pelayanan kesehatan yang

bekerjasama dengan InHealth untuk memberikan pelayanan

kesehatan bagi peserta berdasarkan tingkat pelayanan yang

diberikan. Provider terbagi atas Provider Tingkat Pertama dan

Provider Tingkat Lanjutan.

3.

Provider Tingkat Pertama adalah sarana pelayanan

kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan umum

yang menyeluruh dan mengutamakan pelayanan promotif dan

preventif.

4.

Provider Tingkat Lanjutan adalah sarana pelayanan

kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan spesialis dan

sub spesialis untuk keperluan observasi, diagnosis, pengobatan

dan rehabilitasi medis dan atau pelayanan medis lainnya.

5.

Obat Rawat Jalan Pertama (RJP) adalah obat yang diresepkan

oleh dokter untuk pelayanan kesehatan perorangan yang

bersifat umum yang dilaksanakan pada Provider Tingkat

(6)

6.

Obat Rawat Jalan Lanjutan (RJL) adalah obat yang

diresepkan oleh dokter untuk pelayanan kesehatan perorangan

yang bersifat spesialistik atau sub spesialistik, tanpa menginap

di ruang perawatan dan dilaksanakan pada Provider Tingkat

Lanjutan sebagai rujukan dari Provider Tingkat Pertama.

7.

Obat Rawat Inap (RI) adalah obat yang diresepkan oleh

dokter untuk pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat

spesialistik atau sub spesialistik untuk keperluan observasi,

perawatan, diagnostik, pengobatan, rehabilitasi medis dan

atau pelayanan medis lainnya, yang dilaksanakan di Rumah

Sakit yang bekerjasama dengan InHealth dimana Peserta

InHealth dirawat inap di ruang perawatan paling sedikit 1

(satu) hari.

8.

Formularium Obat InHealth (FOI) adalah daftar obat yang

digunakan oleh InHealth yang disusun berdasarkan item obat

melalui kesepakatan kerjasama dengan perusahaan farmasi

untuk memenuhi kebutuhan peresepan obat bagi Peserta

InHealth.

9.

Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah suatu

tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian penyaluran obat

- obatan kepada peserta InHealth dan melakukan kerja sama

dengan PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia.

10.

Perusahaan Farmasi adalah badan usaha yang memiliki ijin

dari Menteri Kesehatan untuk memproduksi obat-obatan.

11.

Pedagang Besar Farmasi (PBF)/distributor adalah

perusahaan yang mendistribusikan atau menyalurkan obat –

obatan produksi perusahaan obat/perusahaan farmasi.

12.

Aplikasi SIMO (Sistem Informasi Manajemen Obat) adalah

sistem informasi yang digunakan dalam hal manajemen obat

mulai dari tahap awal penyusunan hingga tahap transaksi obat

di provider.

13.

Harga Netto Apotek (HNA) adalah harga yang diberikan

(7)

seluruh Indonesia sesuai kesepakatan antara InHealth dengan

perusahaan farmasi.

15.

Kelas terapi – obat merupakan penggolongan obat – obatan

berdasarkan efek terapi yang dihasilkannya.

16.

Nama dagang obat adalah nama yang diberikan oleh

perusahaan farmasi yang memproduksi dan memperdagangkan

obat tersebut, dimana nama tersebut dapat berupa nama

generik maupun nama dagang (brand name).

17.

Nama Obat yang selanjutnya disebut dengan Nama Generik

adalah obat yang penamaannya didasarkan pada zat aktif yang

terdapat dalam obat tersebut dan tidak menggunakan merk

dagang.

18.

Catatan dalam FOI merupakan informasi mengenai bentuk,

kekuatan sediaan obat, restriksi penggunaan dan peresepan

maksimal.

19.

Kekuatan obat adalah jumlah kandungan obat yang

berkhasiat.

20.

Peresepan maksimal adalah jumlah maksimum obat yang

boleh diresepkan dalam setiap kasus Rawat Jalan Pertama,

Rawat Jalan Lanjutan dan Rawat Inap.

21.

Restriksi adalah batasan indikasi penggunaan obat.

22.

Kode Pabrik merupakan singkatan nama perusahaan farmasi

yang bekerjasama dengan PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia.

23.

Kantor Operasional (KOp) adalah kantor InHealth yang

melakukan fungsi pelayanan kesehatan dan pelayanan

pelanggan.

24.

Kantor Pelayanan Pelanggan (KPP) adalah kantor InHealth

yang melakukan fungsi pelayanan kesehatan dan berada di

bawah binaan atau tanggungjawab dari Kantor Operasional

(KOp).

(8)

tertera dalam FOI Edisi VII Periode Januari – Desember Tahun

2015.

2. Obat yang diresepkan oleh dokter provider dan tertera

dalam FOI Edisi VII Periode Januari – Desember Tahun 2015

ditanggung oleh PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia.

3. Formularium Obat InHealth (FOI) terdiri dari Daftar Obat I

yaitu obat untuk penyakit umum, khusus dan kanker dan

Daftar Obat II yaitu obat untuk manfaat tambahan yang sudah

terseleksi dan direkomendasi Tim Ahli.

A. Daftar Obat I

1. Obat untuk penyakit umum dan khusus

- Peresepan obat umum untuk kebutuhan 3 – 5

hari, kecuali untuk penyakit kronis dapat diberikan

maksimum selama 30 hari.

- Peresepan obat antibiotika sesuai dengan antibiotika

dan ketentuannya yang tertera dalam FOI Edisi VII

Periode Januari – Desember Tahun 2015.

- Peresepan obat khusus harus disertai dengan

keterangan medis dari dokter yang merawat,

dilengkapi dengan protokol terapi dan mengacu

pada restriksi pemakaian, serta harus dilegalisasi

oleh PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia.

- Khusus untuk antibiotika yang mempersyaratkan

hasil uji resistensi, dapat diberikan tanpa hasil

resistensi pada kasus ICU/ICCU selama 7 (tujuh) hari

dan pada kasus bedah 1 (satu) hari sebelum dan 3

(tiga) hari sesudah tindakan pembedahan.

- Penggunaan setelah waktu tersebut harus

melampirkan hasil uji resistensi. Jika hasil resistensi

menyatakan bahwa antibiotika yang diberikan

sebelum uji resistensi tidak sensitif untuk infeksi

pasien, maka antibiotika yang diberikan selanjutnya

(9)

Vancomycin, Meropenem dan Teicoplanin) dapat

diberikan jika penggunaan antibiotika lini pertama

dan kedua (misalnya: injeksi Sefotaksim) telah

resisten terhadap infeksi pasien.

- Pengambilan obat di Apotek/Instalasi Farmasi/

Provider yang bekerjasama dengan PT Asuransi Jiwa

InHealth Indonesia.

2. Obat penyakit kanker (Sitostatika)

- Peresepannya sesuai dengan stadium penyakit serta

kondisi pasien.

- Resep hanya boleh diresepkan oleh Dokter Ahli

Onkologi Medis dan harus dilengkapi dengan

protokol terapi.

- Peserta yang tidak dirawat langsung oleh Dokter

Ahli Onkologi Medis harus dilengkapi dengan

protokol terapi yang diketahui/disetujui oleh Dokter

Ahli Onkologi Medis dan peresepan pertama obat

sitostatikanya harus diberikan Dokter Ahli Onkologi

Medis dan peresepan selanjutnya dapat diberikan

oleh Dokter Spesialis yang telah direkomendasikan

oleh Dokter Ahli Onkologi Medis.

- Obat Goserelin Asetat dan Leuprorelin Asetat untuk

terapi endometriosis dapat diresepkan dan disetujui

oleh Dokter Ahli Obstetri dan Ginekologi.

- Provider InHealth yang tidak memiliki Dokter Ahli

Onkologi Medis protokol terapi dan peresepan

pertamanya dapat dikonsultasikan ke Dokter Ahli

Onkologi Medis setempat.

- Resep harus dilegalisasi terlebih dahulu oleh PT

Asuransi Jiwa InHealth Indonesia.

- Pengambilan obat di Apotek/Instalasi Farmasi/

Provider yang bekerja sama dengan PT Asuransi

Jiwa InHealth Indonesia.

(10)

- Obat yang hanya diberikan kepada peserta InHealth

dengan manfaat tambahan sesuai polis.

- Resep harus dilegalisasi terlebih dahulu oleh PT Asuransi

Jiwa InHealth Indonesia.

- Pengambilan obat di Apotek/Instalasi Farmasi/Provider

yang bekerjasama dengan PT Asuransi Jiwa InHealth

Indonesia.

III. PELAYANAN OBAT DI APOTEK ATAU INSTALASI FARMASI

RUMAH SAKIT

1. Dalam hal Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit menerima

resep dokter dengan nama generik dan atau nama dagang

(Brand name) yang tercantum dalam FOI Edisi VII Periode

Januari – Desember Tahun 2015, maka apotek atau Instalasi

Farmasi Rumah Sakit harus memberikan obat FOI sesuai

dengan resep dokter tersebut.

2. Apabila obat FOI yang diresepkan oleh dokter tidak ada di

Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang bekerjasama

dengan PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, maka Apotek atau

Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang bersangkutan melakukan

konfirmasi kepada dokter yang merawat terkait hal tersebut,

serta berkewajiban untuk mengganti dengan obat lain yang

termasuk dalam FOI (obat lain dengan kelas terapi dan

kandungan yang sama) yang tersedia di Apotek atau Instalasi

Farmasi Rumah Sakit tersebut.

IV. PENGADAAN DAN MONITORING KETERSEDIAAN OBAT DI

APOTEK/INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT

1. Pengadaan Obat

a. Untuk menjamin pengadaan obat, maka perusahaan

farmasi, distributor obat dan apotek atau Instalasi

(11)

b. Proses pengadaan obat FOI oleh apotek dengan kode

pabrik “Aptk” (Apotek) dapat diambil dari perusahaan

farmasi/distributor manapun yang nilai penggantiannya

sesuai dengan yang tercantum dalam Formularium Obat

InHealth (FOI) Edisi VII Periode Januari – Desember 2015.

2. Proses Pemesanan Obat

Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang akan memesan

obat FOI ke distributor melalui mekanisme sebagai berikut:

a. Aplikasi SIMO (Sistem Informasi Manajemen Obat)

- Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit melakukan

akses aplikasi melalui

https://simo.inhealth.co.id

/ dan

login dengan username dan password yang sudah

diberikan.

- Dalam pemesanan obat melalui aplikasi SIMO apotek

dan Instalasi Farmasi Rumah Sakit harus memperhatikan

cabang distributor yang dipilih.

- Jenis dan jumlah obat FOI yang dipesan melalui SIMO

didasarkan pada:

1. Jumlah dan jenis obat yang dipakai bulan sebelumnya

2. Perkiraan penambahan atau pengurangan jenis dan

jumlah obat yang dibutuhkan (dilihat dari rekapitulasi

jumlah dan jenis obat dari tagihan apotek atau

Instalasi Farmasi Rumah Sakit)

- Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit mengirimkan

cetak SPO melalui SIMO kepada distributor.

b. Manual

- Pemesanan obat FOI diupayakan melalui aplikasi SIMO

namun dalam keadaan tertentu dapat dilakukan

pemesanan secara manual.

- Setiap pemesanan obat oleh apotek atau Instalasi Farmasi

Rumah Sakit dapat menggunakan surat pemesanan

obat dari apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit

(12)

No. Induk Karyawan, tanda tangan, cap InHealth, dan

tanggal acc PO sebelum dikirimkan ke pedagang besar

farmasi/distributor.

- Kantor Operasional (KOp) atau Kantor Pelayanan

Pelanggan (KPP) PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia

harus mencatat setiap pemesanan obat FOI dari apotek

/Instalasi Farmasi Rumah Sakit, sebagai kontrol terhadap

pesanan apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit

tersebut.

- Jenis dan jumlah obat FOI yang dipesan didasarkan

pada:

1. Jumlah dan jenis obat yang dipakai bulan sebelumnya

2. Perkiraan penambahan atau pengurangan jenis dan

jumlah obat yang dibutuhkan (dilihat dari rekapitulasi

jumlah dan jenis obat dari tagihan apotek atau

Instalasi Farmasi Rumah Sakit)

(13)

INHEALTH PROVIDER DISTRIBUTOR Login Persetujuan SPO Mulai Login Buat SPO Input Data PO Cetak SPO Obat diterima Input data (faktur) Stok SELESAI Login Buat DO Kirim Obat Ke Provider Keterangan : Maksimal pengiriman obat adalah 7 hari sejak SPO di-approve InHealth

b. Manual

INHEALTH PROVIDER INHEALTH DISTRIBUTOR

VERIFIKASI SPO LEGALISASI SPO SPO SPO DILEGALISASI OBAT DITERIMA SPO SUDAH DILEGALISASI PENGIRIMAN OBAT NO YES Kirim Kirim Verifikasi Maks 7 hari

(14)

mengalami kesulitan pemesanan obat FOI bagi

kebutuhan peserta InHealth baik melalui SIMO

atau manual dapat segera menghubungi Kantor

Operasional (KOp) atau Kantor Pelayanan Pelanggan

(KPP) PT Asuransi Jiwa InHealth terdekat.

b. Apabila ada informasi tentang kekosongan obat FOI

atau harga obat FOI yang diberikan distributor kepada

apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit tidak sesuai

dengan kesepakatan InHealth dengan perusahaan

farmasi, maka Kantor Operasional (KOp) atau Kantor

Pelayanan Pelanggan (KPP) PT Asuransi Jiwa InHealth

Indonesia harus segera melakukan pengecekan

ke apotek dan berkoordinasi dengan distributor

obat setempat, dan selanjutnya mengupayakan

penyelesaiannya. Apabila masalah tersebut tidak

dapat diselesaikan oleh PT Asuransi Jiwa InHealth

Indonesia setempat, maka dapat dilaporkan secara

berjenjang ke Kantor Pusat PT. Asuransi Jiwa InHealth

Indonesia dengan menyertakan kronologis 5W 1 H

(Where, Who, What, When, Why, dan How).

V. PERHITUNGAN BIAYA OBAT DI APOTEK ATAU INSTALASI

FARMASI RUMAH SAKIT

1. Harga Satuan Obat FOI sebagaimana tercantum dalam Daftar

Obat I dan Daftar Obat II adalah

HNA + PPN 10 %.

2. Khusus untuk

Daerah Otorita Batam harga obat mengacu

pada harga obat sebagaimana tercantum dalam Daftar Obat I

dan Daftar Obat II

tanpa PPN 10%.

3. Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit mendapat faktor

pelayanan (harga obat per item dikali jasa pelayanan provider)

yang besarnya adalah sebagai berikut:

(15)

≤ Rp 50.000,- 1.20 >Rp 50.000,- sampai dengan ≤ Rp 250.000,- 1.15 >Rp 250.000,- sampai dengan ≤ Rp 500.000,- 1.10 >Rp 500.000,- sampai dengan ≤ Rp 1.000.000,- 1.05

>Rp 1.000.000,- 1.02

4. Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit mendapatkan

imbalan embalage/service sebesar Rp. 400,- (empat ratus

rupiah) untuk setiap resep obat jadi, dan Rp. 600,- (enam ratus

rupiah) untuk setiap resep obat racikan.

5. Untuk obat yang dimasukkan ke dalam kapsul, apotek atau

Instalasi Farmasi Rumah Sakit mendapat biaya tambahan

sebesar Rp. 75,- (tujuh puluh lima rupiah) untuk setiap kapsul.

6. Contoh perhitungan

1. RESEP OBAT JADI

R/Metformin 850 mg XXX

S 1 dd 1

Metformin 850 mg @ Rp.

200,-Perhitungan biaya obat:

(Jumlah Obat x Harga Obat x Faktor Pelayanan) + Embalage/Service

(30 x Rp. 200,- x 1,20) + Rp. 400,- = Rp. 7.200,- + Rp. 400,- = Rp.

(16)

7.600,-Tramadol 50 mg

m.f.pulv dtd X

da in cap

Kebutuhan :

- Parasetamol 500 mg x 10 = 5000 mg. Sediaan dalam

FOI adalah tab 500 mg, jadi untuk membuat obat

tersebut dibutuhkan 10 tab.

- Tramadol 50 mg x 10 = 500 mg. Sediaan dalam FOI

adalah kaps 50 mg, jadi untuk membuat obat tersebut

dibutuhkan 10 kaps.

Perhitungan biaya obat:

Parasetamol tab 500 mg @ Rp.

90,-Tramadol kaps 50 mg @ Rp.

235,-Biaya Obat = (Jumlah obat x Harga obat x Faktor Pelayanan)

+ (Jumlah kapsul x harga kapsul) + embalage/service

Parasetamol

= 10 x Rp. 90 x 1,20 =

Rp.1.080,-Tramadol

= 10 x Rp. 235 x 1,20 =

Rp.2.820,-Biaya kapsul

= 10 x Rp 75,-

= Rp.

750,-Embalage/Service

= Rp.

Rp.Jumlah yang dibayar oleh InHealth = Rp.

5.250,-VI. KETENTUAN LAIN

a. Kantor Operasional (KOp) atau Kantor Pelayanan Pelanggan

(KPP) PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia harus memantau

pemesanan obat FOI dari provider apotek maupun Instalasi

Farmasi Rumah Sakit, baik secara manual dengan buku

pencatatan pesanan maupun dengan pengecekan Surat

Pesanan Obat (SPO) yang masuk ke dalam aplikasi SIMO.

b. Kantor Operasional (KOp) atau Kantor Pelayanan Pelanggan

(17)

dalam Formularium Obat InHealth (FOI) di lapangan.

Direksi

Roy Ibrahim

(18)
(19)

1 - ANALGESIK NON NARKOTIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI

NONSTEROID DAN ANTIPIRAI 3

1.1 ANALGESIK NON NARKOTIK, ANTIPIRETIK 3

1.2 ANTIINFLAMASI NON STEROID (AINS) 5

1.3 ANTIPIRAI 8

2 - ANESTETIK 9

2.1 ANESTESI UMUM 9

2.2 ANESTESI LOKAL 10

3 - ANTIALERGI DAN ANAFILAKSIS 11

3.1 ANTIALERGI 11

3.2 ANAFILAKSIS 12

4 - ANTIDOT DAN OBAT LAIN UNTUK KERACUNAN 13

4.1 ANTIDOTUM UMUM 13

4.2 ANTIDOTUM KHUSUS 13

4.2 ANTIDOTUM KHUSUS (DO II) 153

5 - ANTIEPILEPSI DAN ANTIKONVULSI 14

5.1 ANTIEPILEPSI DAN ANTIKONVULSI 14

5.2 ANTI NYERI PADA SARAF 16

6 - ANTIINFEKSI 17

6.1 ANTELMINTIK DAN ANTIFILARIA 17

6.1.1 ANTELMINTIK INTESTINAL 17 6.1.2 ANTIFILARIA 17 6.2 ANTIBAKTERI 17 6.2.1 BETA LAKTAM 17 6.2.2 TETRASIKLIN 21 6.2.3 KLORAMFENIKOL 21 6.2.4 KOTRIMOKSAZOL 22 6.2.5 MAKROLID 23 6.2.6 AMINOGLIKOSIDA 24 6.2.7 KUINOLON 25 6.2.8 SEFALOSFORIN 27 6.2.9 GLIKOPEPTIDA 29

6.2.10 ANTI BAKTERI LAIN 29

(20)

6.3.1 ANTITUBERKULOSIS 30

6.4 ANTIFUNGI 32

6.5 ANTIPROTOZOA 34

6.5.1 ANTIAMUBA DAN ANTIGIARDIASIS 34

6.5.2 ANTIMALARIA 35

6.5.3 ANTIPROTOZOA GOLONGAN LAIN 36

6.6 ANTI VIRUS 36

6.6.1 ANTI HERPES 36

6.6.2 ANTI HEPATITIS 37

6.6.3 ANTI CYTOMEGALOVIRUS 39

7 - ANTIMIGREN DAN VERTIGO 40

8 - ANTIPARKINSON 41

9 - ANTI MIASTENIA GRAVIS 42

10 - OBAT UNTUK DARAH DAN JARINGAN PEMBENTUK DARAH 42

10.1 ANTIANEMIA 42

10.2 ANTIKOAGULASI 43

10.3 OBAT YANG MEMPENGARUHI KOAGULASI 47

10.4 HEMATOPOIETIK 48

11 - ANTISEPTIK DAN DESINFEKTAN 49

11.1 ANTISEPTIK 49

11.2 DESINFEKTAN 50

12 - DIURETIK DAN OBAT UNTUK SALURAN KEMIH 50

12.1 DIURETIK 50

12.2 OBAT UNTUK HIPERTROFI PROSTAT 51

12.3 OBAT UNTUK SALURAN KEMIH 52

13 - HORMON. OBAT ENDOKRIN LAIN. ANTIDIABETIK PARENTERAL

DAN KONTRASEPTIK 52

13.1 ANTI DIABETIK ORAL 52

13.1.1 SULFONIL UREA 52

13.1.2 BIGUANID 54

13.1.3 ALFA GLUKOSIDA INHIBITOR 54

13.1.4 TIAZOLIDINEDION 55

13.1.5 DIPEPTIDYL PEPTIDASE-4 (DPP-4) INHIBITOR 55

(21)

13.2 ANTIDIABETIK PARENTERAL 57

13.3 HORMON REPRODUKSI 58

13.3.1 ESTROGEN 58

13.3.2 PROGESTERON 59

13.3.3 HORMON REPRODUKSI LAIN 60

13.4 HORMON TIROID DAN ANTITIROID 60

13.5 KORTIKOSTEROID 61 14 - OBAT KARDIOVASKULER 62 14.1 ANTIANGINA 62 14.2 ANTIARITMIA 63 14.3 ANTIHIPERTENSI 64 14.3.1 ACE INHIBITOR 64 14.3.2 BETA BLOCKER 65 14.3.3 KALSIUM ANTAGONIS 66 14.3.4 ANGIOTENSIN II ANTAGONIS 68 14.3.5 ANTIHIPERTENSI LAIN 70 14.3.6 ANTIHIPERTENSI KOMBINASI 71 14.4 GAGAL JANTUNG 71 14.5 ANTITROMBOTIK 72 14.6 TROMBOLITIK 74

14.7 ANTI PENYAKIT JANTUNG REMATIK 74

15 - OBAT UNTUK SYOK 74

16 - ANTIHIPERLIPIDEMIA 75

17 -PREPARAT TOPIKAL UNTUK KULIT 77

17.1 ANTIBAKTERI TOPIKAL 77

17.2 ANTIFUNGI TOPIKAL 78

17.3 ANTI INFLAMASI DAN ANTIPRURITIK 79

17.4 ANTISKABIES DAN ANTIPEDIKULOSIS 80

17.5 KAUSTIK 80

17.6 PREPARAT TOPIKAL LAINNYA 80

18 - LARUTAN ELEKTROLIT DAN NUTRISI 81

18.1 LARUTAN ELEKTROLIT DAN NUTRISI ORAL 81

(22)

19 - PREPARAT MATA 87

19.1 PREPARAT MATA SISTEMIK 87

19.2 PREPARAT MATA TOPIKAL 87

19.2.1 ANESTETIK LOKAL MATA 87

19.2.2 ANTIMIKROBA MATA 88

19.2.3 ANTI INFLAMASI MATA 89

19.2.4 MIDRIATIK 90

19.2.5 MIOTIK DAN ANTIGLAUKOMA 90

19.2.6 PREPARAT MATA LAIN 92

20 - PREPARAT TELINGA, HIDUNG DAN TENGGOROKAN 93

20.1 ANTIBAKTERI TELINGA 93

20.2 KORTIKOSTEROID NASAL 93

20.3 PREPARAT TELINGA, HIDUNG DAN TENGGOROKAN

LAINNYA 94

21 - OKSITOSIK DAN RELAKSAN UTERUS 95

21.1 OKSITOSIK 95

21.2 RELAKSAN UTERUS 95

22 - PSIKOFARMAKA 96

22.1 ANTIANSIETAS DAN ANTIINSOMNIA 96

22.1 ANTIANSIETAS DAN ANTIINSOMNIA (DO II) 154

22.2 ANTIDEPRESI DAN ANTIMANIA 96

22.3 ANTIPSIKOSIS (DO II) 154

22.4 GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN/

HIPERAKTIVITAS (GPP/H) ATAU ADHD (DO II) 157

23 - OBAT SALURAN CERNA 97

23.1 ANTASIDA DAN ANTIULKUS 97

23.2 ANTIEMETIK 101

23.3 ANTIHEMOROID 103

23.4 ANTISPASMODIK 104

23.5 OBAT DIARE 105

23.6 KATARTIK 105

24 - OBAT SALURAN NAPAS 106

24.1 ANTI ASMA 106

(23)

24.3 ANTITUSIF 113

24.4 EKSPEKTORAN 113

24.5 SURFAKTAN 114

24.6 MUKOLITIK 114

24.7 OBAT SALURAN NAFAS LAIN 115

25 - VITAMIN DAN MINERAL 117

26 - OBAT PENYAKIT NEUROGENERATIF 122

27 - ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN DAN TERAPI PALIATIF 122

27.1 IMMUNOSUPRESAN 122

27.2 ANTIHORMON 124

27.3 SITOTOKSIK 126

27.4 GROWTH COLONY STIMULATING FAKTOR (GCSF) 140

28 - ANALGESIK NARKOTIK 141

29 - PRODUK DARAH DAN PENGGANTI PLASMA 144

29.1 PENGGANTI PLASMA DAN PLASMA EKSPANDER 144

29.2 PRODUK DARAH (DO II) 158

30 - RELAKSAN OTOT PERIFER DAN PENGHAMBAT KOLINESTERASE 147

31 - IMUNOGLOBULIN, SERUM DAN VAKSIN 147

31.1 IMUNOGLOBULIN 147

31.2 VAKSIN 148

32 - LAIN - LAIN 148

(24)
(25)
(26)
(27)

PPn)

1 ANALGESIK NON NARKOTIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NONSTEROID DAN ANTIPIRAI 1.1 ANALGESIK NON NARKOTIK, ANTIPIRETIK

1 Asam Mefenamat

Asam Mefenamat tab./kaps. 500 mg Asam Mefenamat Bern 130

Asam Mefenamat Hexp 132 Asam Mefenamat Land 145

Asam Mefenamat susp. 50 mg/5 ml, btl 60 ml

Pondex Dexa 6.400 R. Maks : 1 btl/kasus

2 Ketorolac

Tromethamine Untuk nyeri berat (standar visual analog score 6-10) dan nyeri post operatif

Ketorolac

Tromethamine tab. 10 mg

Rindopain Yari 1.879 R. Maks : 4 tab/hari, maks

5 hari

Ketorolac Nove 1.880

Ketorolac Bern 2.000

Ketorolac

Tromethamine inj. 10 mg/ml, amp 1 ml Ketorolac

Tromethamine Phap 2.000 R. Maks : 9 amp/hari, maks 2 hari Ketorolac 10 Dexa 4.000 Ketorolac 10 Hexp 4.100 Ketorolac Tromethamine Bern 4.100 Ketorolac

Tromethamine inj. 30 mg/ml, amp 1 ml Ketorolac

Tromethamine Phap 2.300

R. Maks : 3 amp/hari, maks 2 hari

Ketorolac Hexp 4.300

Ketorolac

Tromethamine Nlab 4.300

Latrol 3% Dexa 5.000

(28)

PPn)

3 Metampiron

Metampiron tab. 500 mg

Antalgin Bern 125

R. Maks : 3 tab/hari, maks 5 hari Lexagin Mola 125 Antalgin Kifa 129 Antalgin Infa 139 4 Parasetamol Parasetamol tab./kap. 500 mg Nasamol 500 Nich 89 Paracetamol Kifa 95 Erlamol Erla 96 Paracetamol Bern 99 Paracetamol Infa 100 Parasetamol drop 100 mg/ml, btl 15 ml Paracetamol Infa 5.050 R. Maks : 1 btl/kasus

Grafadon Drops Graf 6.507

Fasidol Ifar 8.000 Parasetamol sir. 120 mg/5 ml, btl 60 ml Paracetamol Infa 2.200 R. Maks : 2 btl/kasus Procet Prom 2.400 Paracetamol Bern 3.300 Parasetamol Inf. 1000 mg/100 ml, btl. 100 ml Fioramol Infi 35.000 R. Maks : 4 btl/hari Cetapain Dava 40.000 Paracetamol Bern 41.000 Sanmol Sanb 44.000 Parasetamol supp. 125 mg

Pamol Intr 4.750 Hanya dapat diberikan apabila tidak dimungkinkan pemberian per oral pada anak.

R. Maks : 4 supp/hari

(29)

PPn)

Parasetamol supp 250 mg

Pamol Intr 6.750 Hanya dapat diberikan apabila tidak dimungkinkan pemberian per oral pada anak.

R. Maks : 4 supp/hari

5 Tramadol Untuk nyeri berat (standar visual analog score 6-10) dan nyeri post operatif

Tramadol kaps. 50 mg

Thramed Prom 240 R. Maks : 3 kaps/hari,

maks 5 hari

Tramadol Infa 269

Tramadol Hexp 297

Tramadol inj. 50 mg/ml, amp 2 ml

Kamadol Kifa 2.475

R. Maks : 4 amp/hari

Tramadol Bern 2.475

Tramadol Nlab 2.475

1.2 ANTIINFLAMASI NON STEROID (AINS)

1 Ibuprofen Hati-hati pemberian untuk anak < 2 tahun. Ibuprofen tab. 200 mg Ibuprofen Infa 111 Ibuprofen Phap 111 Ibuprofen tab. 400 mg Fenatic Prom 180 Ibuprofen Phap 180 Ibuprofen Infa 200 Ibuprofen susp. 100 mg/5 ml, btl 60 ml

Ibuprofen Infa 3,400 R. Maks : 1 btl/kasus

Farsifen Ifar 4,000

Ibuprofen susp. 200 mg/5 ml, btl

60 ml

Ibuprofen Infa 4,293 R. Maks : 1 btl/kasus

(30)

PPn) 2 Ketoprofen Ketoprofen tab. 50 mg Kaltrofen Kalb 275 Ketoprofen Hexp 352 Ketoprofen Nove 458 Ketoprofen tab. 100 mg Flamed Prom 570 Protofen Kifa 570 Ketoprofen 100 Hexp 600

Ketoprofen inj. 50 mg/ml, amp 2 ml

Ketoprofen Hexp 2,824 R. Maks : 2 amp/hari selama 3 hari

Kaltrofen Kalb 3,429

Ketoprofen supp. 100 mg

Kaltrofen Kalb 4,180 Untuk nyeri berat post operatif, UGD dan luka bakar pada keadaan pasien yang tidak dapat menggunakan sediaan oral

Protofen Kifa 4,180

Profenid Aven 4,500

R. Maks : 2 supp/hari, maks 3 hari

3 Natrium Diklofenak Pemberian tidak lebih dari 7 hari.

Natrium

Diklofenak tab. 25 mg

Natrium Diklofenak Phap 135 Natrium

Diklofenak tab. 50 mg

Natrium Diklofenak Phap 133

Gratheos 50 Graf 145

Natrium Diklofenak Bern 170 Natrium

Diklofenak gel 1% as diklofenak dietilamon, tube 20 gr Megatic Ifar 10,000 R. Maks : 1 tube/kasus

Flamar Sanb 11,000

(31)

PPn)

4 Kalium Diklofenak

Kalium Diklofenak tab. 25 mg Kalium Diklofenak Dexa 325

Kalium Diklofenak tab. 50 mg

Erphaflam Erli 235

Kalium Diklofenak Hexp 325

Kamaflam 50 Kifa 325 5 Meloksikam Meloksikam tab. 7,5 mg Meloxicam Kifa 230 R. Maks : 30 tab/bln Meloxicam Otto 230 Cameloc 7,5 Dexa 330 Meloksikam tab. 15 mg Cameloc 15 Dexa 370 R. Maks : 30 tab/bln Meloxicam Kifa 370 Meloxicam 15 Otto 370

Meloksikam inj. 15 mg/1,5 ml, amp

1,5 ml

Mexpharm Dank 18.900

Movi-cox Boeh 18.900

Meloksikam supp. 15 mg

Cameloc Dexa 6.000 Untuk nyeri berat post operatif, UGD, dan luka bakar pada keadaan pasien yang tidak dapat menggunakan sediaan oral.

Ostelox Sanb 6.050

R. Maks : 2 supp/hari maks 3 hari

6 Parexocib Na hanya untuk nyeri post operasi.

Parexocib Na inj. 40 mg, vial 2 ml Dynastat Pfiz 70,000 R. Maks : 2 vial/hari

(32)

PPn) 1.3 ANTIPIRAI

1 Allopurinol Tidak utk nyeri akut

Allopurinol tab. 100 mg Anuric 100 Prom 98 R. Maks : 30 tab./bln Allopurinol Land 100 Allopurinol Infa 115 Allopurinol tab. 300 mg

Pritanol 300 Mola 198 R. Maks : 30 tab./bln

Nilapur 300 Nich 239

2 Probenesid

Probenesid tab. 500 mg

Probenid Dexa 1,500

3 Piroxicam Untuk artritis berat

Piroxicam tab. 10 mg Piroxicam Nove 74 R. Maks : 30 tab./bln Piroxicam 10 Prom 74 Piroxicam Yari 75 Grazeo 10 Graf 85 Piroxicam kaps./tab. 20 mg

Piroxicam Yari 89 Untuk artritis berat yang tidak respon dengan dosis 10 mg, pemberian maks 7 hr, bila masih diperlukan dilanjutkan dengan dosis maintenance 10 mg atau obat artritis lain. PERINGATAN : Cek fungsi ginjal

Piroxicam Kifa 98

Piroxicam Infa 100

Denicam Erli 107

R. Maks : 7 hr

(33)

PPn) 2 ANESTETIK

2.1 ANESTESI UMUM

1 Midazolam Untuk pre medikasi sebelum induksi anestesi dan maintenance selama anestesi umum

R. Maks :

Dosis maintenance = 1mg/ jam (24 mg/hari). Dosis pre medikasi = 2,5-5 mg (hanya 1x pemberian)

Midazolam inj. 5 mg/5 ml, amp 5 ml

Fortanest Kalb 6,750

Midazolam inj. 15 mg/3 ml, amp

3 ml

Fortanest Kalb 13,500

Dormicum Roch 14,300

2 Propofol 1% Hanya untuk kasus anestesi dan ICU.

Propofol 1% Emulsi untuk injeksi 10 mg/ml, amp 20 ml Fresofol 1% MCT/ LCT Fres 51,480 Proanes 1% (MCT/ LCT) Sanb 58,000 3 Dexmedetomidine

HCl Hanya untuk sedasi pada kasus di ICU.

Dexmedetomidine

HCl inj. 100 mcg/ml, vial 2 ml

Precedex Tmin 497,500 Loading Dose : 1 mcg/ kgBB selama 10 menit Maintenance Dose : 0,6 mcg/kgBB/jam. Titrasi dengan dosis 0,2-1 mcg/ kgBB/jam. 2 - ANESTETIK

(34)

PPn)

4 Ketamin Hanya untuk anestesi pada tindakan bedah

Ketamin inj. 50 mg/vial

Ketamin Hameln Comb 119,625

5 Rocuronium

Bromida Hanya untuk anestesi pada tindakan bedah

Rocuronium

Bromida inj. 50 mg/5 ml, vial 5 ml

Rocuronium

Bromida Bern 65,000

6 Thiopental Hanya untuk anestesi pada tindakan bedah

Thiopental inj. 0,5 g/vial

Thiopental Bern 60,000 2.2 ANESTESI LOKAL 1 Bupivacaine HCl 0,5% Bupivacaine HCl 0,5% inj. 5 mg/ml, amp 4 ml Bupivacaine Spinal Heavy Dexa 25,000 Bupivacain Bern 25,600 2 Lidocain HCl 2%

Lidocain HCl 2% inj. 2%, amp 2 ml

Lidocaine 2% Phap 990

Lidocain HCl Bern 1,100

3 Komb : Lidokain

dan Prilokain Hanya untuk analgesik pada saat insersi IV catheter. Komb (per gr) : Lidokain 25 mg dan Prilokain 25 mg krim, tube 5 g Dolones Sanb 31,900 R. Maks : 1 tube/kasus Topsy Gale 36,465 Emla 5% Asca 36,467 2 - ANESTETIK

(35)

PPn) 3 ANTIALERGI DAN ANAFILAKSIS

3.1 ANTIALERGI 1 Cetirizine HCl Cetirizine HCl tab./kaps. 10 mg Cetirizine 10 Hexp 188 R. Maks : 1 tab/hari Cetirizine Yari 195 Cetirizine Kifa 200 Cetirizine Land 220 Cetirizine HCl drop 10 mg/ml, btl 10 ml Histrine Ferr 23,958 R. Maks : 1 btl/kasus

Cetirizine Infa 23,999

Cetirizine HCl sir. 5 mg/5 ml, btl 60 ml Lerzin Ifar 5,000 R. Maks : 1 btl/kasus

2 Chlorpheniramin Maleat

Chlorpheniramin

Maleat tab. 4 mg (hidrogen maleat) Chlorpheniramin

Maleat Aptk 50

3 Loratadine Tidak untuk jangka panjang

Loratadine tab. 10 mg Ultilar Prom 190 R. Maks : 1 tab/hari Loratadine Hexp 200 Loratadine Land 200 Loratadine Infa 239 Rahistin Kifa 239 Loratadine sir 5 mg/5 ml, btl 60 ml Lorihis Erli 9,150 R. Maks : 1 btl/kasus

4 Fexofenadine

Fexofenadine tab. 30 mg

Telfast Sano 2,050 R. Maks : 2 tab/hari, maks 5 hari

(36)

PPn)

4 Fexofenadine

Fexofenadine tab. 120 mg

Telfast OD Sano 4,950 R. Maks : 1 tab/hari, maks 5 hari

5 Komb : Pseudoephedrine HCl dan Triprolidine HCl

Hanya untuk kasus rhinitis alergi Komb : Pseudoephedrine HCl 60 mg dan Triprolidine HCl 2,5 mg tab. Valved Glob 650 Tremenza Sanb 682 Komb. (tiap 5 ml): Pseudoefedrin HCl 30 mg, Triprolidine 1,25 mg sir. 60 ml

Protifed Graf 4,255 R. Maks : 1 btl/kasus

Tremenza Sanb 9,350

6 Komb : Pseudoephedrine HCl dan Terfenadine HCl

Hanya untuk kasus rhinitis alergi Komb : Pseudoefedrine HCl 30 mg, Terfenadine 40 mg tab. Rhinofed Dexa 1,520 3.2 ANAFILAKSIS 1 Deksametason Deksametason inj. 5 mg/ml (sbg. Na Fosfat), amp 1 ml Deksametason Phap 1,541 R. Maks : 4 amp/hari Deksametason Bern 1,681

(37)

PPn)

2 Difenhidramin

Difenhidramin inj. 10 mg/ml, amp 1 ml Difenhidramin Phap 799

3 Epinefrin (Adrenalin)

Epinefrin

(Adrenalin) inj. 0,1% (sbg. HCl/bitartrat), amp 1 ml

Epinefrin Phap 6,000

Epinephrine Ethi 8,100

4 ANTIDOT DAN OBAT LAIN UNTUK KERACUNAN 4.1 ANTIDOTUM UMUM

1 Kalsium Glukonat

Kalsium Glukonat inj. 100 mg/ml, amp 10 ml

Kalsium Glukonat Aptk 8,350

2 Magnesium Sulfat

Magnesium Sulfat serb., ktg 30 g Magnesium Sulfat Aptk 1,314

3 Natrium Tiosulfat

Natrium Tiosulfat inj. 25%, amp 10 ml Natrium Tiosulfat Aptk 3,839

4.2 ANTIDOTUM KHUSUS

1 Mesna Untuk kasus dengan pemberian : a. siklofosfamid dosis

tinggi b. ifosfamid

Mesna inj. 100 mg/ml, amp 4 ml

Uromitexan Tmin 80,248 R. Maks : Sesuai dengan dosis Ifosfamid

3 - ANTIALERGI DAN ANAFILAKSIS

4 - ANTIDOT DAN OBA

(38)

PPn)

2 Nalokson HCl Hanya untuk mengatasi depresi pernapasan akibat morfin/opioid

Nalokson HCl inj. 0,4 mg/ml, amp 2 ml

Nokoba Prat 77,000

3 Neostigmine

Neostigmine inj 0.5 mg/ml

Prostigmin Tmin 10,200

Neostigmin Hameln Comb 12,366

4 Efedrin Hanya untuk vasopresor pada spinal anestesi

Efedrin inj. 50 mg/ml, amp 1 ml

Efedrin Aptk 12.990 R. Maks : 3 amp/hari

5 ANTIEPILEPSI DAN ANTIKONVULSI 5.1 ANTIEPILEPSI DAN ANTIKONVULSI

1 Diazepam

Diazepam inj.10 mg/2 ml, amp 2 ml

Stesolid Acta 4,000 R. Maks : 10 amp/kasus, kecuali untuk kasus di ICU

Diazepam lar. rektal 5 mg/2,5 ml,

tube 2,5 ml Stesolid Acta 14,500 hanya untuk kasus di

emergensi

R. Maks : 2 tube/hari, bila kejang

Diazepam lar. rektal 10 mg/2,5 ml,

tube 2,5 ml Stesolid Acta 21,000 hanya untuk kasus di

emergensi

R. Maks : 2 tube/hari, bila kejang

2 Fenitoin Na

Fenitoin Na kaps. 100 mg

Phenytoin Ikap 285 R. Maks : 90 kaps./bln

4 - ANTIDOT DAN OBA

T LAIN UNTUK KERACUNAN

(39)

PPn)

2 Fenitoin Na

Fenitoin Na Inj 50 mg/ml, amp 2 ml

Natrium Phenytoin Phap 20,556 Untuk status konvulsivus

Phenytoin Ikap 24,000 R. Maks : Dosis awal maks 10 amp, dilanjutkan dengan dosis maintenance 200 - 500 mg/hari dalam dosis terbagi.

3 Fenobarbital

Fenobarbital tab. 30 mg

Phenobarbital Kifa 81

Fenobarbital inj. 50 mg/ml, amp 2 ml Phenobarbital Phap 1,559 R. Maks : 600 mg (6 amp)/

hari

Fenobarbital inj. 200 mg/2 ml, amp 2 ml

Phental 200 Comb 7,260 R. Maks : 600 mg (amp)/ hari

4 Asam Valproat Untuk epilepsi umum (general epilepsy)

Asam Valproat tab. 300 mg

Ikalep Ikap 2,750 R. Maks : 1.000 mg/hari

5 Natrium Valproat Untuk epilepsi umum (general epilepsy)

Natrium Valproat tab. 250 mg

Depakote Abbt 2,878 R. Maks : 90 tab./bln

Natrium Valproat tab. ER 250 mg Depakote ER Abbt 2,974 R. Maks : 60 tab./bln

Natrium Valproat tab. ER 500 mg Depakote ER Abbt 5,900 R. Maks : 60 tab./bln

Natrium Valproat sir. 250 mg/5 ml, btl. 120 ml

Depakene Abbt 63,296 R. Maks : 5 btl./bln

(40)

PPn)

6 Karbamazepin

Karbamazepin tab. 200 mg

Carbamazepine Infa 246

7 Lamotrigine a. Tidak boleh diberikan sebagai monoterapi pada anak < 12 tahun yang baru terdiagnosa epilepsi.

b. dapat diberikan sebagai adjunctive/monoterapi pada epilepsi.

Lamotrigine tab. 50 mg

Lamictal 50 mg Glax 4,593 R. Maks : 30 tab/bln

Lamotrigine tab. 100 mg

Lamictal 100 mg Glax 8,389 R. Maks : 60 tab/bln

5.2 ANTI NYERI PADA SARAF

1 Gabapentin Hanya untuk kasus diabetic neuropaty dan/atau postherpetic neuralgia Gabapentin kaps. 100 mg Alpentin Acta 2,400 Gabexal Sand 2,400 Gabapentin kaps. 300 mg Alpentin Acta 2,500 Gabexal Sand 2,500

2 Pregabalin Hanya untuk kasus diabetic neuropathy dan hanya boleh diresepkan oleh dokter spesialis

Pregabalin kaps. 50 mg

Lyrica Pfiz 5,550 R. Maks : 60 kaps/bln

Pregabalin kaps. 75 mg

Lyrica Pfiz 7,950 R. Maks : 60 kaps/bln

(41)

PPn) 6 ANTIINFEKSI

6.1 ANTELMINTIK DAN ANTIFILARIA 6.1.1 ANTELMINTIK INTESTINAL 1 Albendazol Albendazol tab. 400 mg Albendazole Infa 324 Albendazole Kifa 366 2 Mebendazol Mebendazol tab. 500 mg Mebendazol Aptk 8,500 3 Pirantel Pirantel tab. 125 mg Pyrantel Phap 264 Pyrantel Kifa 297 6.1.2 ANTIFILARIA 1 Dietikarbamazin Dietikarbamazin tab. 100 mg Dietikarbamazin Aptk 132 6.2 ANTIBAKTERI 6.2.1 BETA LAKTAM 1 Amoksisilin Amoksisilin kaps. 250 mg Amoksisilin Bern 242 Amoxicillin Infa 245 Amoksisilin tab. 500 mg Amoksisilin Bern 311 Amoxicilin 500 Hexp 320 Amoxycillin 500 Dexa 350 Kimoxil Kifa 350 6 - ANTIINFEKSI

(42)

PPn)

1 Amoksisilin

Amoksisilin drops 100 mg/ml, btl.

10 ml

Amoxicillin Nlab 15,400 R. Maks : 1 btl/kasus Amobiotic Drops Bern 17,000

Amoksisilin drops 100 mg/ml, btl

15 ml

Amoxsan Paed Sanb 16,500 R. Maks : 1 btl/kasus

Amoksisilin sir. kering 125 mg/5 ml, btl. 60 ml

Amoxicillin Nlab 2,950

Amoxicillin Infa 2,957 Amoxicillin Bern 3,050

Amoksisilin serb inj. 1.000 mg, vial

Pehamoxil Phap 7,918

2 Komb : Amoksisilin dan Asam Klavulanat

hanya jika resisten terhadap pemberian amoksisilin tunggal. Komb. : Amoksisilin 500 mg, Asam Klavulanat 125 mg tab. 625 mg Viaclav Dank 4,400 Co Amoxiclave Infa 4,800 Komb. (tiap 5 ml): Amoksisilin 125 mg, Asam Klavulanat 31,25 mg sir. kering, btl. 60 ml

Viaclav Dank 28,000 R. Maks : 1 btl/kasus

3 Ampisilin

Ampisilin serb inj. 1.000 mg, vial

Ampicillin Phap 5,000

Ampisilin Bern 5,600

(43)

PPn)

4 Komb. : Ampisillin

dan Sulbactam Hanya jika terjadi resisten terhadap pemberian ampicillin tunggal Komb. : Ampisillin 500 mg, Sulbactam 250 mg serb inj. 500 mg/250 mg, vial

Picyn Bern 57,750 R. Maks : 12 g/hari

Komb. : Ampisillin 1000 mg, Sulbactam 500 mg serb inj. 500 mg/250 mg, vial

Cinam Sanb 59,200 R. Maks : 12 g/hari

5 Fenoksimetil Penisilin (Penicilin V)

Hanya untuk faringitis yang disebabkan oleh Streptococcus beta-haemolyticus grup A Fenoksimetil Penisilin (Penicilin V) tab. 250 mg (sbg. garam K) Phenoxymethyl Penisilin Phap 262 Fenoksimetil Penisilin (Penicilin V) tab. 500 mg (sbg. garam K) Phenoxymethyl Penisilin Phap 465 6 Benzatin Penisilin

Benzatin Penisilin serb. inj. 1.200.000 IU, vial 20 ml

Benzatin Penisilin Phap 8,200 R. Maks : 1 kali / bln

Benzatin Penisilin serb. inj. 2.400.000 IU, vial 20 ml

Benzatin Penisilin Phap 11,400 R. Maks : 1 kali / bln

7 Sulbenicillin Disodium

Sulbenicillin

Disodium serb. inj. 1 g/vial

Kedacillin Take 28,875

(44)

PPn)

8 Prokain Benzil Penisilin

Prokain Benzil

Penisilin serb. inj. 3.000.000 IU/ml, vial 1 ml Prokain Benzil

Penisilin Bern 7,900 R. Maks : 1 kali / minggu Procaine

Penisillin-G Crystal Meiji

Meij 13,931

9 Meropenem a. Hanya untuk terapi lini ketiga antara lain: Infeksi berat appendicitis dengan peritonitis, Infeksi meningitis berat kecuali yang disebabkan oleh Streptococcus b. Pemeriksaan kultur

harus dilakukan jika bakteri penyebab masih sensitif terhadap antibiotik lini 1, maka meropenem dihentikan dan diganti dengan antibiotik yang sesuai. c. Tidak untuk profilaksis

bedah, kecuali bedah jantung.

R. Maks :

1). Febril netropenia dosis 1-3 g/hari sampai ANC diatas 500/m3; 2). Sepsis & infeksi berat

lainnya dosis 1-3 g/hari maks 7 hari

Meropenem inj. 500 mg

Meropenem Nlab 65,000

Meropenem Bern 67,500

Dexipenem Dexa 70,000

Meropenem inj. 1.000 mg, vial

Meropenem Bern 80,000

Meropenem Hexp 80,000

Dexipenem Dexa 90,000

(45)

PPn) 6.2.2 TETRASIKLIN 1 Tetrasiklin HCl Tetrasiklin HCl kaps 250 mg Tetrasiklin Bern 200 2 Oksitetrasiklin HCl Oksitetrasiklin HCl inj. 50 mg/ml, vial 10 ml Terramycin Pfiz 5,500 3 Doksisiklin Doksisiklin kaps. 100 mg (sbg. hiklat/HCl) Doxycycline Infa 230 Doxycycline Dexa 335 4 Linkomisin HCl Linkomisin HCl kaps. 500 mg Lincomycin Infa 610 Lincyn Prom 730 6.2.3 KLORAMFENIKOL

1 Kloramfenikol Hati-hati penggunaan pada anak. Kloramfenikol tab. 250 mg Chloramphenicol Kifa 300 Kloramfenikol Bern 300 Grafacetin Graf 487 Kloramfenikol susp. 125 mg/5 ml (sbg. Palmitat), btl 60 ml Chloracol Ifar 3,900

(46)

PPn)

1 Kloramfenikol Hati-hati penggunaan pada anak

Kloramfenikol serb inj. 1.000 mg/ml (sbg. Natrium Suksinat), vial 10 ml

Chlorbiotic Bern 8,052 Hanya untuk infeksi Salmonella typhi dan Haemophillus influenzae Chloramex Acta 8,100 2 Tiamfenikol Tiamfenikol kaps. 500 mg Phenomed Prom 484 Thiamphenicol Bern 520 Nilacol Nich 550

Tiamfenikol sir. kering 125 mg/5 ml, btl. 60 ml Thiamfilex DS Mola 4,250 6.2.4 KOTRIMOKSAZOL 1 Kotrimoksazol (pediatrik) Kotrimoksazol (Pediatrik) Komb (tiap 5 ml) : Sulfametoksazol 200 mg dan Trimetoprim 40 mg sir. btl 60 ml

Sisoprim Sirup Prom 3,000 Cotrimoksazole Kifa 3,575 Kotrimoksazol (Pediatrik) Infa 3,956 2 Kotrimoksazol (Dewasa) Kotrimoksazol (Dewasa) Komb : Sulfametoksazol 400 mg dan Trimetoprim 80 mg tab. 400 mg/80 mg Cotrimoksazole Infa 161 Wiatrim Land 175 6 - ANTIINFEKSI

(47)

PPn) Trimetoprim Kifa 220 Sultrimmix Bern 250 3 Kotrimoksazol Forte Kotrimoksazol Forte Komb : Sulfametoksazol 800 mg dan Trimetoprim 160 mg kapl.

Infatrim Forte Mola 284 Sisoprim Forte Prom 293 Fasiprim Forte Ifar 310 Sultrimmix DS Bern 350 6.2.5 MAKROLID

1 Eritromisin

Eritromisin kaps. 250 mg (sebagai

Stearat) Eritromisin Infa 479 Erythromycin Kifa 504 Eritromisin kapl. 500 mg Erysil 500 Prom 1,000 Eritromisin sir. 200 mg/5 ml (sbg. Etil Suksinat), btl 60 ml Eritromisin Infa 8,091 Erythromycin Kifa 9,878 2 Spiramisin Spiramisin tab/kap. 500 mg Spiramycin Nove 1,464 3 Klindamisin Klindamisin kaps. 150 mg Clindamycin 150 Dexa 380 Clindamycin Phap 420 Klindamisin Infa 420 6 - ANTIINFEKSI

(48)

PPn) 3 Klindamisin Klindamisin kaps. 300 mg Clindamycin Dexa 579 Klindamisin Infa 640 4 Klaritromisin Klaritromisin kapl. 500 mg Orixal Ifar 3,500 5 Roxithromycin Roxithromycin tab. 150 mg

Rulid Aven 2,500 R. Maks : 10 hari /kasus

Roxithromycin tab. 300 mg

Sitro 300 Intr 4,300 R. Maks : 10 hari /kasus

6 Azitromisin

Azitromisin tab. 250 mg

Azithromycin Ethi 4,000 R. Maks : 1 tab/hari selama 3 hari

Zicho 250 Nich 4,000

Azitromisin tab. 500 mg

Azitromycin Kifa 4,500 R. Maks : 1 tab/hari selama

3 hari

Azithromycin Ethi 6,000

Binozyt Sand 9,000

Azitromisin sir. kering 200 mg/5 ml, btl 15 ml

Zithromax POS Pfiz 35,000 R. Maks : 1 btl/kasus Azithromycin Ethi 39,500 6.2.6 AMINOGLIKOSID 1 Gentamisin Gentamisin inj. 40 mg/ml (sbg. Sulfat), amp 2 ml Gentamycin Infa 3,099 6 - ANTIINFEKSI

(49)

PPn)

2 Amikasin sulfat Untuk kasus yang sudah resisten dengan gentamisin

Amikasin sulfat inj. 250 mg, vial 2 ml Amikacin 250 Dexa 48,000

Glybotic Sanb 49,200

Amikasin sulfat inj. 500 mg, vial 2 ml Amikacin 500 Dexa 78,000

Glybotic Sanb 79,950

3 Streptomisin

Streptomisin serb inj. 1.000 mg (sbg. Sulfat), vial 1 ml Streptomycin Meiji Meij 6,077

4 Kanamycin hanya diberikan pada kasus TB kategori 2 (relaps, putus obat atau gagal) dan diberikan bila pasien telah resisten terhadap streptomisin.

Kanamycin serb. Injeksi 1000 mg

Kanabiotic Bern 6,600

6.2.7 KUINOLON

1 Siprofloksasin Tidak diberikan untuk anak usia <12 tahun Siprofloksasin tab. 500 mg Siprofloksasin Infa 284 Ciprofloxacin Bern 285 Siprofloksasin 500 Hexp 363 Siprofloksasin inf. 2 mg/ml, btl 100 ml Ciprofloxacin Nlab 21,000 R. Maks : 4 btl/hari Starquin 0,2% Dexa 21,000 Siprofloksasin Infus Hexp 21,175

(50)

PPn)

2 Levofloxacin

Levofloxacin tab. 500 mg

Levofloxacin Bern 600 R. Maks : 10 hari

Levofloxacin Kifa 600

Levofloxacin inf. 500 mg/100 ml

Levofloxacin Dexa 54,500 R. Maks : 1 btl./ hari, maks

10 hari

Levofloxacin Infa 55,000

Levoxal Sand 55,000

3 Ofloksasin Untuk infeksi saluran nafas, kulit, saluran kemih, prostat, dan ginekologi.

Ofloksasin tab. 200 mg

Ofloxacin Infa 440 R. Maks : 2 tab/hari, maks

pemberian 10 hari

Zyflox Prom 440

Ofloxacin Nove 472

Ofloksasin tab. 400 mg

Ofloxacin Infa 650 R. Maks : 2 tab/hari, maks

pemberian 10 hari

Ofloxacin Nove 673

Grafloxin 400 Graf 650

Ofloksasin inf. 200 mg/100 ml, btl

100 ml Ofloxacin Infus Dexa 54,000 R. Maks : 400 mg

(2 botol)/hari, maks pemberian 10 hari

4 Moksifloksasin a. Hanya dapat diberikan pada pasien diatas 18 tahun.

b. Sebagai terapi lini ke-3 (dibuktikan dengan uji resistensi).

Moksifloksasin tab 400 mg

Avelox Bayr 39,220 Hanya untuk terapi lanjutan setelah pemberian Moksifloksasin infus.

R. Maks : 1 tab/hari, maks 21 hari.

(51)

PPn)

4 Moksifloksasin

Moksifloksasin infus 400 mg/250 mL Avelox Bayr 332,447 R. Maks : 1 btl/hari, maks

5 hari. 6.2.8 SEFALOSFORIN 1 Sefadroksil Sefadroksil kaps. 500 mg Cefadroxil Bern 550 Cefadroxil Nlab 550 Cefadroxil 500 Dexa 575 Sefadroksil 500 Hexp 595

Sefadroksil sir. kering 125 mg/5 ml, btl 60 ml

Sefadroksil Hexp 6,150

Cefadroxil Nlab 6,300

Cefadroxil Bern 6,400

Cefadroxil Ifar 6,600

Sefadroksil sir. kering 250 mg/5 ml, btl 60 ml

Lostacef Ifar 12,000

Cefadroxil Nlab 14,000

2 Cefazolin Untuk profilaksis pada bedah

Cefazolin inj. 1 g/vial

Cefazolin Dexa 16,900 Selama 24 jam

3 Cefixime

Cefixime kaps. 100 mg

Cefixime Hexp 900

Cefixime Dexa 925

Helixim Ifar 1,000

Cefixime sir. kering 100 mg/5 ml,

btl 30 ml Cefixime OGB Hexp 11,000

Cefixime Phap 11,000

Cefixime Dexa 11,500

Helixim DS Ifar 12,500

(52)

PPn)

4 Ceftazidime Terapi lini ke-3.

Diberikan kepada pasien yang telah resisten dengan antibiotika lain yang ada dalam FOI (dibuktikan dengan hasil resistensi test)

Ceftazidime inj. 1 g/vial

Ceftazidime Dexa 19,000

R. Maks :10 hari

Ceftazidime Hexp 19,000 Ceftazidime Phap 19,000

5 Cefuroxime axetil

Cefuroxime axetil tab. 250 mg Zinnat 250 mg Glax 5,940 R. Maks : 10 tab/kasus

Cefuroxime axetil tab. 500 mg Zinnat 250 mg Glax 9,120 R. Maks : 10 tab/kasus

6 Cephalexin

Cephalexin kaps. 500 mg

Lexipron Ifar 1,100

7 Sefotaxim

Sefotaxim inj. 1.000 mg, vial

Cefotaxime Dexa 3,500

Sefotaksim Hexp 3,811

8 Seftriakson

Seftriakson inj. 1.000 mg, vial

Ceftriakson Bern 4,000 R. Maks : 3 vial/hari

selama 5 hari

Ceftriaxone Dexa 4,000

Seftriaksone Hexp 4,040

9 Cefepime Diberikan pada pasien yang telah resisten dengan Antibiotik lain yang ada dalam DOI (dibuktikan dengan hasil resistensi test).

Cefepime inj. 1.000 mg, vial

Cefepime Infi 55,000 R. Maks : 2 vial/hari, maks 10 hari

(53)

PPn) 6.2.9 GLIKOPEPTIDA

1 Vankomisin

Hidrokhlorida Hanya untuk MRSA atau MRSE positif (dibuktikan dengan hasil kultur).

Vankomisin

Hidrokhlorida inj. 500 mg, vial

Vancep Prat 187,000

2 Teicoplanin Hanya untuk MRSA atau MRSE positif (dibuktikan dengan hasil kultur).

Teicoplanin inj. 400 mg/ml

Targocid Aven 374,000

6.2.10 ANTI BAKTERI LAIN

1 Mesalazine Untuk :

a. Episode akut colitis ulcerative

b. Colitis ulcerative yang sensitif terhadap sulfonamida.

Mesalazine tab. 250 mg

Midodrine Apex 3,168 R. Maks : 60 tab/bln

Salofalk Dava 4,950

2 Sulfasalazin Untuk colitis ulcerativa

Sulfasalazin tab. 500 mg

Sulfasalazin Bern 1,650 R. Maks : 60 tab/bln

Sulfitis Prat 1,750 3 Bismuth Subsalisilat Bismuth Subsalisilat tab. 187.5 mg Neoadiar Erla 460 6 - ANTIINFEKSI

(54)

PPn) 6.3 ANTI INFEKSI KHUSUS

6.3.1 ANTITUBERKULOSIS 1 Rifampisin Rifampisin tab. 300 mg Rifampicin Aptk 650 Rifampisin tab. 450 mg Merimac 450 Mers 715 Rifampisin Bern 800 Rifabiotic Bern 1,200 Rifampisin tab. 600 mg Rifampicin Bern 1,200 Rifabiotic Bern 1,500 2 Etambutol Hidroklorid Etambutol Hidroklorid tab. 250 mg Ethambutol Kifa 313 Tibitol 250 Mers 440 Etambutol Hidroklorid tab. 500 mg Tibigon Hexp 495 Etambutol HCl Infa 500 Ethambutol Kifa 501 Etambutol Bern 517 3 Isoniazid Isoniazid tab. 100 mg Isoniazide Kifa 195 Isoniazid tab. 300 mg Isoniazide Kifa 149 4 Pirazinamid Pirazinamid tab. 500 mg Pyrazinamide Kifa 275 Siramid 500 Mers 550 6 - ANTIINFEKSI

(55)

PPn) 5 Komb : Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid dan Etambutol Komb : Rifampisin 150 mg, Isoniazid 75 mg, Pirazinamid 400 mg, Etambutol 275 mg tab.

Pro TB 4 Phap 2,985 R. Maks : 1 tab/ 15kg BB, maks selama 3 bulan pertama Rimstar 4 FDC Sand 3,100 6 Komb : Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid Komb : Rifampisin 75 mg, Isoniazid 50 mg, Pirazinamid 150 mg tab. Kunyah 275 mg

Rimcure Paed Sand 2,400 R. Maks : 1 tab/5 kg BB, maks selama 3 bulan pertama 7 Komb. : Rifampisin dan Isoniazid Komb. Rifampisin 75 mg, Isoniazid 50 mg tab. kunyah Rimactazid Paed Sand 1,970 terapi OAT tahap lanjutan

setelah RHZ pada pasien anak R. Maks : 1 tab/5 kg BB, maks 4 bulan Komb. Rifampisin 150 mg, Isoniazid 150 mg tab.

Pro TB 2 Phap 4,565 Pasien dengan hasil BTA (+) yang telah diobati sebelumnya : pasien relaps, gagal terapi & putus obat.

R. Maks : 1 tab/15 kgBB selama 2 bulan

(56)

PPn) 7 Komb. : Rifampisin dan Isoniazid Komb. : Rifampisin 450 mg, Isoniazid 300 mg kap.

Rimactazid 450/300 Sand 6,500 terapi OAT tahap lanjutan setelah HRZE pada pasien dewasa

R. Maks : 30 tab/bln, maks 4 bulan 8 Komb : Isoniazid dan vitamin B6 Komb : Isoniazid 400 mg dan vitamin B6 10 mg tab. Inoxin Dexa 350 6.4 ANTIFUNGI 1 Griseofulvin : Micronized Griseofulvin : Micronized tab. 125 mg Griseofulvin Kifa 200 Griseofulvin Phap 216 Griseofulvin : Micronized kapl. 500 mg Rexavin 500 Ifar 1,000

2 Ketokonazol a. Hati-hati interaksi obat pada penggunaan bersama obat lain. b. Tidak boleh diberikan

pada pasien dengan gangguan fungsi liver.

Ketokonazol tab. 200 mg

Ketokonazol Hexp 348

Dexazol 200 Dexa 350

(57)

PPn)

3 Nistatin

Nistatin tab. vagina 100.000 IU

Nistatin Vaginal Phap 479 R. Maks : 10 tab/kasus

Nistatin tab. 500.000 IU

Nistatin tsg Phap 640 R. Maks : 30 tab/bln

Nistatin susp. 100.000 IU/ml, btl

12 ml

Fungatin Ferr 18,876 Untuk infeksi jamur oral

Enystin Dank 18,900 R. Maks : 2 btl/kasus selama 1 minggu

Nistatin susp. 100.000 IU/ml, btl

15 ml

Cazetin Ifar 18,000 Untuk infeksi jamur oral

R. Maks : 2 btl/kasus selama 1 minggu

4 Fluconazol Untuk kandidiasis sistemik

Fluconazol kaps. 150 mg

Kifluzol Kifa 22,000 R. Maks : 1 kaps/hari maks 7 hari

Diflucan Pfiz 22,500

Fluconazol inj. 200 mg/100 ml, vial 100 ml

Fluconazole Land 71,500 R. Maks : 1 vial/hari

selama 7 hari

Cryptal Prat 77,500

Diflucan Pfiz 80,000

5 Micafungin Sodium untuk kasus Candidiasis yang sudah resisten dengan Fluconazol (dibuktikan dengan hasil kultur)

Micafungin serb. infus 50 mg/vial

(58)

PPn) 6 Polikresulen (Kondensasi metakresol sulfonat & metanal) Polikresulen (Kondensasi metakresol sulfonat & metanal) ovula 90 mg

Polikresulen Aptk 22,183 R. Maks : 10 supp/kasus

7 Terbinafine HCl

Terbinafine HCl tab. 250 mg

Interbi Intr 12,000 R. Maks : 1 tab/hari, maks. 6 minggu

8 Itraconazol

Itraconazol kaps. 100 mg

Itraconazole Bern 4,000 R. Maks : 2 kaps/hari

6.5 ANTIPROTOZOA

6.5.1 ANTIAMUBA DAN ANTIGIARDIASIS

1 Metronidazol Metronidazol tab 250 mg Metronidazole Kifa 151 Metronidazol tab. 500 mg Metronidazole Bern 170 Metronidazol Infa 197 Metronidazole Kifa 204 Metronidazol susp. 125 mg/5 ml, btl 60 ml Farizol Ifar 5,000 Progyl Prom 5,000

Metronidazol lar. infus 5 mg/ml, btl 100 ml Diazole Bbmi 7,700 R. Maks : 3 btl/hari Metronidazole Ethi 9,900 Metronidazole Ikap 10,000 Metronidazole Nlab 10,000 6 - ANTIINFEKSI

(59)

PPn) 1 Metronidazol Metronidazol ovula 500 mg Vagizol Kifa 5,800 2 Komb : Metronidazol dan Nystatin Komb : Metronidazol 500 mg, Nystatin 100.000 IU ovula Metronidazol-Nistatin Aptk 12,100 6.5.2 ANTIMALARIA 1 Komb : Sulfadoksin-Pirimetamin Komb : Sulfadoksin-Pirimetamin tab Sulfadoksin - Pirimetamin Aptk 650

2 Kuinin Untuk malaria cerebral

Kuinin

Kuinin Aptk 540 tab Salut 222 mg

Kuinin inj. 25%, amp 2 ml

Quinine Kifa 3,300

3 Primakuin

Primakuin tab 15 mg (sbg. Fosfat)

Primaquine Phap 224

4 Artemether

Artemether inj. 80 mg/ml, amp 1 ml

Artemether Aptk 22,000

(60)

PPn)

5 Komb : Artemether

dan Lumefantrine Terapi lini pertama untuk malaria falsifarum

Komb : Artemether 20 mg, Lumefantrine 120 mg

tab.

Coartem Nova 3,848 R. Maks : 24 tab/kasus

6.5.3 ANTIPROTOZOA GOLONGAN LAIN

1 Pirimetamin Pirimetamin tab. 25 mg Primet Kifa 1,320 6.6 ANTI VIRUS 6.6.1 ANTI HERPES 1 Asiklovir Asiklovir tab. 200 mg Zorel 200 Dexa 237 Acyclovir Kifa 247 Asiklovir Infa 280 Asiklovir tab. 400 mg Acyclovir Dexa 335 Acyclovir Kifa 360 Acyclovir Hexp 410 Asiklovir Infa 410

2 Valasiklovir Hanya untuk : a. herpes zoster b. herpes simplex

Valasiklovir kapl. 500 mg

Inlacyl Infi 6,930 R. Maks : 6 tab/hari, maks pemberian 7 hari

(61)

PPn) 6.6.2 ANTI HEPATITIS

1 Lamivudin Penderita Hepatitis B Kronik wajib dilakukan Pemeriksaan HBV-DNA.

Lamivudin tab. 100 mg

Heplav Kifa 4,400 R. Maks : 1 tab/hari

Lamivudin tab. 150 mg

Hiviral Kifa 1,500 R. Maks : 2 tab/hari

2 Telbivudin Penderita Hepatitis B Kronik wajib dilakukan Pemeriksaan HBV-DNA.

Telbivudin tab. 600 mg

Sebivo Nova 40,000

3 Adefovir dipivoxil Diberikan pada : a. Pasien Hepatitis B

kronik HBeAg negatif, dengan DNA HBV rendah dan ALT tinggi b. Pasien dengan riwayat

gagal terapi dengan pemberian analog nukleotida. Tidak diberikan pada : a. Pasien Hepatitis

B kronik dengan gangguan ginjal b. Pasien dalam

pengobatan adefovir yang tidak menunjukkan respon pada minggu ke 12-24.

Adefovir dipivoxil tab. 10 mg

Hepsera Gski 35,011 R. Maks : 30 tab/bln, maks 48 minggu 6 - ANTIINFEKSI

(62)

PPn)

4 Pegylated

Interferon a-2a Pasien Hepatitis C Kronik harus dilakukan Pemeriksaan HCV-RNA dan Genotip serta Biopsi Hati. Hasil Pemeriksaan Biopsi Hati :

a. F0 dan F1 tidak perlu dilakukan pengobatan b. F2, F3 dan F4 dilakukan

pengobatan antivirus dengan ketentuan : - Untuk Genotip 2 atau

3 diberikan selama 24 minggu

- Untuk Genotip 1, 4, 5 dan 6 diberikan selama 48 minggu

Pegylated

Interferon a-2a inj. 135 mcg/0.5 ml, pfs 0.5 ml

Pegasys Roch 1,724,504

Pegylated

Interferon a-2a inj. 180 mcg/0.5 ml, pfs 0.5 ml

Pegasys Roch 1,747,508

5 Pegylated

Interferon α - 2b Pasien Hepatitis C Kronik harus dilakukan Pemeriksaan HCV-RNA dan Genotip serta Biopsi Hati. Hasil Pemeriksaan Biopsi Hati :

a. F0 dan F1 tidak perlu dilakukan pengobatan b. F2, F3 dan F4 dilakukan pengobatan antivirus dengan ketentuan : - Untuk Genotip 2 atau

3 diberikan selama 24 minggu

- Untuk Genotip 1, 4, 5 dan 6 diberikan selama 48 minggu

Pegylated

Interferon α - 2b inj. 50 mcg/0.7 ml, pfs 0.7 ml

PegIntron Msdi 1,232,999

(63)

PPn) 5 Pegylated Interferon α - 2b Pegylated Interferon α - 2b inj. 80 mcg/0.7 ml, pfs 0.7 ml PegIntron Msdi 1,232,999 Pegylated Interferon α - 2b inj. 100 mcg/0.7 ml, pfs 0.7 ml PegIntron Msdi 1,232,999 6 Ribavirin Ribavirin tab. 200mg

Rebetol Msdi dijamin

PT Msdi

Copegus Roch dijamin

PT Roche 6.6.3 ANTI CYTOMEGALOVIRUS

1 Gansiklovir Hanya untuk pasien immunocompromised dengan hasil pemeriksaan CD4 < 100 serta dibuktikan adanya kelainan organik (retinitis CMV/CMV serebral), selain pada kasus HIV/AIDS

Gansiklovir inj. 500 mg/vial

Cymevene Roch 588,140 R. Maks :

- Terapi induksi 10 mg/ kgBB/hari selama 14-21 hari. - Terapi maintenance 6 mg/kgBB, pemberian 5 hari/minggu atau 5 mg/ kgBB pemberian 7 hari/ minggu. 6 - ANTIINFEKSI

(64)

PPn)

2 Valgansiklovir Hanya untuk pasien imunocompromised dengan hasil pemeriksaan CD4 < 100 serta dibuktikan adanya kelainan organik (retinitis CMV/CMV serebral), selain pada kasus HIV/AIDS.

Valgansiklovir tab. 450 mg

Valcyte Roch 220,000 R. Maks : induksi 4 tab/ hari selama 21 hari, maintenance 2 tab/hari.

7 ANTIMIGREN DAN VERTIGO

1 Betahistine

dihidroklorida Hanya untuk penyakit Meniere's

Betahistine

dihidroklorida tab. 8 mg

Betaserc Abbt 1,923 R. Maks : 15 tab/kasus

Vertikaf Kifa 1,923

2 Betahistin Mesilat Hanya untuk penyakit Meniere's

Betahistin Mesilat tab. 6 mg

Lexigo Mola 347

Vastigo Dexa 350 R. Maks : 15 tab/kasus

Vesitab Kalb 385

3 Komb : Ergotamin

(tartrat) dan Caffein Untuk serangan migren akut

Komb : Ergotamin 1 mg (tartrat), Caffeine 100 mg

tab.

Ericaf Temp 4,000 R. Maks : 8 tab/minggu

Komb : Ergotamin 1 mg (tartrat), Caffeine 50 mg

tab.

Ergotamine Caffeine Kifa 143 R. Maks : 8 tab/minggu

6 - ANTIINFEKSI

7 - ANTIMIGREN DAN VER

(65)

PPn) 8 ANTIPARKINSON 1 Triheksifenidil HCl tab. 2 mg Triheksifenidil HCl Triheksifenidil HCl Aptk 56 2 Komb : Levodopa dan Benzerasid Komb : Levodopa 100 mg, Benzerasid 25 mg kaps

Madopar Roch 2,350 R. Maks : 180 kaps/bln

3 Komb : Levodopa dan Benzerasid HCl Komb : Levodopa 100 mg, Benzerasid HCl 28.5 mg tab.

Leparson Dexa 2,100 R. Maks : 180 kaps/bln

4 Pramipexole HCl sebagai terapi awal pada penderita parkinson usia dibawah 50 tahun

Pramipexole HCl tab. 0.375 mg

Sifrol ER Boeh 10,200 R. Maks : 30 tab/bln

Pramipexole HCl tab. 0.75 mg

Sifrol ER Boeh 18,000 R. Maks : 30 tab/bln

5 Komb : Levodopa, Carbidopa, Entecapone

Tidak digunakan sebagai terapi awal pada parkinson

Komb : Levodopa 100 mg, Carbidopa 25 mg, Entecapone 200 mg tab.

Stalevo Nova 11,500 R. Maks : 90 tab/bln

8 - ANTIP

(66)

PPn)

6 Ropinirole

Ropinirole tab. prolonged release

2 mg

Requip Glax 6,300 R. Maks : 30 tab/bln

Ropinirole tab. prolonged release

4 mg

Requip Glax 7,530 R. Maks : 30 tab/bln

Ropinirole tab. prolonged release

8 mg

Requip Glax 8,764 R. Maks : 30 tab/bln

9 ANTI MIASTENIA GRAVIS

1 Pyridostigmine Hanya dapat diresepkan dengan persetujuan dokter spesialis saraf

Pyridostigmine tab. 60 mg

Mestinon Tmin 7,450 R. Maks : 120 tab/bln

10 OBAT UNTUK DARAH DAN JARINGAN PEMBENTUK DARAH 10.1 ANTIANEMI

1 Asam Folat

Asam Folat tab. 400 mcg

Starfolat Dexa 110

Asam Folat tab. 1 mg

Anemolat Phap 116

2 Low Molecule Iron

(III) Sucrose Hanya untuk kasus HD dengan defisiensi zat besi dimana kadar Hb < 10 g/dL

Low Molecule Iron

(III) Sucrose inj. 100 mg/5 ml, amp 5 ml

Dialifer Nove 74,800

Nefrofer Kalb 74,800

Rinofer Yari 74,800

8 - ANTIP

ARKINSON

9 - ANTI MIASTENIA GRA

VIS

10 - OBA

Gambar

tab. scored  =  tablet scored (tablet dengan tanda belah) tab sublingual  =  tablet sublingual

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INFORMASI OBAT.. APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM

Ketiga macam apotek ini mendapat pasokan obat dari instalasi gudang farmasi yang terdapat di rumah sakit ini.. Namun, rumah sakit ini tidak memiliki instalasi gudang

Ketiga macam apotek ini mendapat pasokan obat dari instalasi gudang farmasi yang terdapat di rumah sakit ini.. Namun, rumah sakit ini tidak memiliki instalasi gudang

1) Untuk memenuhi kebutuhan obat dan bahan habis pakai di Rumah Sakit, Instalasi Farmasi atau Apotek Rumah Sakit bertanggung jawab menyediakan semua obat dan bahan

Pada analisa ini yang perlu menjadi perhatian adalah perkiraan jumlah resep yang dapat diresepkan dari masing-masing dokter, Poliklinik, atau Rumah Sakit di sekitar apotek, harga

Skripsi yang berjudul Pemahaman Pasien Terhadap Obat Asma yang Diresepkan Di Apotek X sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Fakultas

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, setiap Industri Farmasi, PBF, Instalasi Farmasi Pemerintah, Apotek, Puskesmas, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Instalasi Farmasi

Perencanaan obat di instalasi farmasi Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu menggunakan metode konsumsi, dimana metode ini menggunakan data konsumsi obat