• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan perangkat pembelajaran Subtema 4 Kebersamaan Dalam Keluarga mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas Satu (1) Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan perangkat pembelajaran Subtema 4 Kebersamaan Dalam Keluarga mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas Satu (1) Sekolah Dasar"

Copied!
187
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA 4 KEBERSAMAAN DALAM KELUARGA MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pogram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Oleh : Retno Safitri Dwi Sunarsih 111134079. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA 4 KEBERSAMAAN DALAM KELUARGA MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pogram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Oleh : Retno Safitri Dwi Sunarsih 111134079. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Karya ini kupersembahkan untuk:. TUHAN YESUS KRISTUS Sumber dari segala sumber yang selalu memberikan kemudahan dan kelancaran. Bapak dan Ibuku tercinta Bapak Agustinus Sujiyo (Alm) dan Ibu M. Karmini yang selalu memberikan motivasi dan dukungan. Kakak dan adik tercinta Wawan Kristianto, Arumita Wijayanti, dan Dian Fajar Pambudi yang selalu memberikan dukungan. Agung Budi Susila Terima kasih atas perhatian, motivasi dan dukungannya. Teman-teman mahasiswa PGSD Terima kasih atas segala semangat, perhatian, bantuan, dan kasih sayang yang kalian berikan. Kupersembahkan karya ku untuk Universitas Sanata Dharma iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MOTTO. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa (Ibrani 12:3). Jangan pernah menunda pekerjaan. Apa yang aku lakukan hari ini adalah masa depan ku esok. Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih banyak dari biasanya, leher yang akan sering melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja dan hati yang akan bekerja keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa (kutipan novel 5 cm). Anda boleh kehilangan segalanya, tapi anda tidak boleh kehilangan harapan. Jadilah yang terbaik dan berikan yang terbaik untuk Tuhan dan sesama v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 11 Desember 201. Retno Safitri Dwi Sunarsih. vi.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Retno Safitri Dwi Sunarsih. Nomor Mahasiswa. : 111134079. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema 4 Kebersamaan Dalam Keluarga Mengacu Kurikulum 2013 Untuk Siswa Kelas Satu (1) Sekolah Dasar.. beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan rolayti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 11 Desember 2014. Yang menyatakan. Retno Safitri Dwi Sunarsih vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA 4 KEBERSAMAAN DALAM KELUARGA MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR. Retno Safitri Dwi Sunarsih Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian ini adalah penelitian yang menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013 yang mengacu pendekatan tematik integratif, dengan pedekatan saintifik menggunakan pendidikan karakter, serta pada proses kegiatan pembelajaran menggunakan penilaian otentik. Pada penelitian ini bertujuan untuk memaparkan produk pengembangan dan kualitas perangkat pembelajaran pada subtema 4 “Kebersamaan Dalam Keluarga” untuk kelas 1 Sekolah Dasar yang mengacu pada kurikulum SD 2013. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Prosedur pengembangan perangkat pembelajaran yang dibuat berdasarkan Jerold E Kemp dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Bord dan Gall. Prosedur pengembangan ini menggunakan 5 langkah dari 10 langkah prosedur pengembangan meliputi: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain. Hasil penelitian ini berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian, Penilaian, dan Lembar Kerja Siswa untuk siswa kelas 1 Sekolah Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas I SD, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran oleh dua pakar kurikulum 2013, dua guru kelas I SD. Hasil validasi pakar kurikulum 2013 (a)menghasilkan skor rerata 4.02 dengan kategori baik, validasi pakar kurikulum 2013,(b) menghasilkan skor rerata 4.00 dengan kategori baik, guru kelas 1 (a)menghasilkan skor rerata 4.65 dengan kategori sangat baik, dan guru kelas I(b) menghasilkan skor rerata 4.53 dengan kategori sangat baik. Oleh sebab itu perangkat pembelajaran memperoleh skor 4.27 dengan kategori sangat baik. Perangkat pembelajaran dapat ditinjau melalui aspek instrumen validasi yang meliputi: (1) tujuan dan pendekatan, (2) desain dan pengorganisasian, (3) isi, (4) topik, dan (5) metodologi. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran layak diuji coba di sekolah mengacu kurikulum SD 2013. Kata kunci : Kurikulum SD 2013 dan Perangkat Pembelajaran. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT THE DEVELOPMENT OF LEARNING INSTRUMENT BASED ON CURRICULUM 2013 SUBTHEME “KEBERSAMAAN DALAM KELUARGA” FOR FIRS GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL Retno Safitri Dwi Sunarsih Sanata Dharma University 2015 This research to produces a set of learning instrument based on elementary curriculum 2013, which based on thematic integrative approach, using the scientific approach, using character education, meanwhile the process of learning activities using authentic assessment. This research aimed at describing the product development and the quality of the learning instruments based on curruculum 2013 subtheme 4 “Kebersamaan Dalam Keluarga” for first grade of elementary school. This research is a development research. This procedures of learning instrument development used the procedure of development by Jerold E. Kemp and development research procedure proposed by Bord and Gall. The development procedure use the 5 steps of 10 steps procedure development include: (1) potential and problem, (2) data gathering, (3) product design, (4) professionals’ validation, (5) design revision. The result of this research are Thematic Daily Lesson Plans, Assessment instrument, and Student Worksheet for first grade elementary school. The research instrument used is interview and questionnaire. The interview is used to analize the elementary teachers needed, while the questionnaire is used to validate the quality of learning instrument doing by curriculum 2013 specialist and two teachers first grade. The validation result of the curriculum expert 2013 (a) produce a mean score of 4.02 with good category, validation curriculum expert 2013 (b) produce a mean score of 4.00 with good category, teacher first grade (a) produce a mean score of 4.65 with a very good category, and teacher first grade (b) produce a mean score 4.53 with very good category. Therefore, the research scored 4.27 with very good category. Learning instrument can be reviewed through the instrument validation aspects which include: (1) the purpose and approach, (2) design and organization, (3) the content, (4) the topic, and (5) methodology. Based on statement above can be concluded that the learning instrument is fit for use in school based on curriculum 2013 for first grade of elementary school. Keywords: Elementary Curriculum 2013 and learning instrument. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema 4 Kebersamaan Dalam Keluarga Mengacu Kurikulum 2013 Untuk Siswa Kelas Satu (1) Sekolah Dasar dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis. menyadari. bahwa. dalam. menyelesaikan. skripsi. ini,. penulis. mendapatkan bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Dosen validator kurikulum bapak Rusmawan dan ibu Brigitta Erlita 6. Guru dan staf SD Kristen Kalam Kudus dan SDN Percobaan 2 yang telah mengijinkan untuk melakukan validasi perangkat pembelajaran kepada guru kelas 1 di sekolah. 7. Orang tuaku Agustinus Sujiyo (Alm) dan M. Karmini atas dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. Kakak dan adikku, Wawan Kristianto, Arumita Wijayanti, dan Dian Fajar Pambudi yang selalu memberi semangat. 9. Teman dekatku Agung Budi Susila yang telah membantu dalam mencari inspirasi membuat LKS serta memberikan semangat. 10. Teman payung Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum 2013 Untuk Siswa Kelas Satu (1) Sekolah Dasar yang telah memberikan dukungan. 11. Teman-teman kelas VII A Avenger yang telah memberikan dukungan. 12. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangannya, maka penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.. Yogyakarta, 11 Desember 2014 Penulis. Retno Safitri Dwi Sunarsih. xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI Hal. HALAMAN JUDUL .........................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................ii HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................iv HALAMAN MOTTO .......................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................................................vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................vii ABSTRAK .........................................................................................................viii ABSTRACT ........................................................................................................ix KATA PENGANTAR .......................................................................................x DAFTAR ISI ......................................................................................................xii DAFTAR TABEL .............................................................................................xv DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xvi DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................7 1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................................7 1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................8 1.5 Batasan Istilah ..............................................................................................9 1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan .....................................................10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka .............................................................................................11 2.1.1. Kurikulum SD 2013 ................................................................................11. 2.1.1.1 Pengertian Kurikulum SD 2013 ..............................................................11 2.1.1.2 Rasional Kurikulum SD 2013 .................................................................13 2.1.1.3 Elemen Kurikulum SD 2013 ...................................................................19 2.1.1.4 Karakteristik Kurikulum SD 2013 ..........................................................21 2.1.1.5 Tujuan Pengembangan Kurikulum SD 2013 ..........................................23. xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Hal. 2.1.1.6 Landasan Pengembangan Kurikulum SD 2013 ......................................24 2.1.1.7 Pengembangan Struktur Kurikulum ........................................................25 2.1.2. Berpikir Tingkat Tinggi ..........................................................................26. 2.1.3. Pendidikan Karakter ................................................................................29. 2.1.3.1 Pengertian Pendidikan Karakter ..............................................................29 2.1.3.2 Tujuan Pendidikan Karakter....................................................................31 2.1.4. Pendidikan Tematik Integratif .................................................................33. 2.1.4.1 Pengertian Tematik Integratif ..................................................................33 2.1.4.2 Landasan Pendekatan Tematik Integratif ................................................35 2.1.4.3 Prinsip Pendekatan Tematik Integratif ....................................................36 2.1.4.4 Karakteristik Pendekatan Tematik Integratif ..........................................37 2.1.5. Pendekatan Saintifik ................................................................................38. 2.1.6. Penilaian Otentik .....................................................................................39. 2.1.6.1 Pengertian Penilaian ................................................................................39 2.1.6.2 Macam Penilaian Otentik ........................................................................42 2.1.6.3 Teknik Penilaian Otentik .........................................................................43 2.1.7. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran .....................................45. 2.1.8. Penelitian yang Relevan ..........................................................................55. 2.1.9. Kerangka Pikir.........................................................................................59. 2.1.10 Pertanyaan Penelitian ..............................................................................61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian.............................................................................................62 3.2 Prosedur Pengembangan ..............................................................................68 3.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian .....................................................................71 3.4 Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 ..............................................................72 3.5 Validasi Guru Kelas 1 Pelaksana Kurikulum SD 2013 ...............................72 3.6 Instrumen Penelitian ....................................................................................73 3.6.1. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................73. 3.6.2. Teknik Analisis Data ...............................................................................74. 3.6.2.1 Data Kuantitatif .......................................................................................74 3.6.2.2 Data Kualitatif .........................................................................................74. xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Hal. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kebutuhan .......................................................................................78 4.1.1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ....................................................78 4.1.2 Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ...............................82 4.2 Deskripsi Produk Awal .................................................................................83 4.2.1. Silabus .....................................................................................................84. 4.2.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) .............85. 4.3 Data Uji Coba dan Revisi Produk .................................................................89 4.3.1 Data Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk .................89 4.3.2 Data Validasi Guru SD yang Sudah Melaksanakan Kurikulum 2013 dan Revisi Produk...........................................................................93 4.4 Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ..........................................................95 4.4.1 Kajian Produk Akhir................................................................................95 4.4.1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik harian (RPPTH)...............95 4.4.2 Pembahasan .............................................................................................98 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan....................................................................................................101 5.2 Keterbatasan Pengembangan .........................................................................102 5.3 Saran .............................................................................................................102 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................104 LAMPIRAN .......................................................................................................107. xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL Hal. Tabel 2.1 Identifikasi Kesenjangan Kurikulum ..................................................15 Tabel 2.2 Penyempurnaan Pola Pikir ..................................................................17 Tabel 2.3 Elemen Perubahan ...............................................................................20 Tabel 3.3 Waktu Pelaksanaan Penelitian ............................................................71 Tabel 3.4 Konversi Nilai Skala Lima ..................................................................75 Tabel 3.5 Kriteria Skor Lima ..............................................................................77 Tabel 4.1. Komentar Pakar Kurikulum 2013 dan Revisi ....................................92 Tabel 4.2 Komentar Guru Kelas I SD dan Revisi ...............................................94 Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai ................................................................................98. xv.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Hal. Gambar 2.4 Revisi Taksonomi Bloom .................................................................. 27 Gambar 2.5 Model Desain Pengembangan Pembelajaran Kemp yang Direvisi... 47 Gambar 2.6 Kerangka Pikir................................................................................... 59 Gambar 3.1 Gambar Langkah-langkah Prosedur Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bord dan Gall ................................................................ 63 Gambar 3.2 Gambar langkah prosedur pengembangan Perangkat Pembelajaran ......................................................................................................... 68. xvi.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Hal. Lampiran 1 Surat Ijin Wawancara ......................................................................108 Lampiran 2 Surat Pernyataan Wawancara ..........................................................109 Lampiran 3 Hasil wawancara ..............................................................................110 Lampiran 4 Data Mentah Validasi Pakar ............................................................112 Lampiran 5 Data Mentah Validasi Guru ............................................................120 Lampiran 6 Silabus Tema 4 Keluargaku .............................................................128 Lampiran 7 Biodata Penulis ................................................................................170 Lampiran 8 Perangkat Pembelajaran (cetak Terpisah) ....................................... xvii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN 1.1.. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa aktif. Keaktifan siswa diharapkan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki untuk kepentingan individu dan masyarakat. Menurut Suyanto (2013: 1) pendidikan digunakan untuk mempersiapkan sumber daya manusia agar mampu menjadikan pembangunan yang lebih baik. Sumber daya manusia dapat diperbaiki melalui pendidikan di sekolah yang layak. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan dalam proses pembelajarannya menggunakan acuan berupa kurikulum. Menurut. Undang-Undang. Nomor. 20. Tahun. 2003. (dalam. Permendikbud, 2013: 1) tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan kurikulum merupakan seperangkat perencanaan serta pengaturan yang berisi tujuan, isi, serta bahan ajar yang digunakan sebagai pedoman untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Perubahan kurikulum dilakukan pemerintah untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. Kurikulum yang digunakan akan menentukan tujuan dan pola kehidupan suatu negara. Menurut Arifin (2011: 1-2), kurikulum harus bersifat dinamis, yaitu kurikulum mengalami perubahan sesuai perkembangan zaman, 1.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat kecerdasan siswa, budaya, sistem nilai, serta kebutuhan masyarakat. Kurikulum yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan saat ini adalah kurikulum yang mampu mengembangkan aspek kognitif, afektif, serta psikomotorik. Perubahan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum SD 2013 karena dalam Kurikulum SD 2013 mampu mengembangkan aspek kognitif, afektif, serta psikomotorik. Aspek kognitif merupakan aspek pengetahuan. Dalam taksonomi Bloom revisi, pengetahuan merupakan bagian dari pemahaman. Dalam tingkatannya pengetahuan memiliki tingkatan yang meruncing, tahap pengetahuan yang tertinggi adalah menganalisis. Menurut Basuki (2014: 12-15) kemampuan menganalisis memerlukan kemampuan untuk memahami dan menerapkan, sehingga hubungannya dengan asesmen semakin tinggi hirarki suatu konsep maka semakin sulit dalam membuat soal. Kurikulum SD 2013 menyeimbangkan antara sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreatifitas, kerjasama dan kemampuan intelektual dan psikomotoriknya, sehingga pada kurikulum SD 2013 lebih menekankan pada pendidikan karakter. Dalam penyusunan pembelajaran kurikulum 2013 memerlukan suatu perencanaan. Menurut Banghart dan Trull 1973 (dalam Majid, 2014: 15) perencanaan merupakan awal dari semua proses yang rasional dan mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. dapat mengatasi berbagai macam permasalahan. Perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan sebagai proses untuk menentukan kemana harus pergi dan mengidentifikasi semua hal yang diperlukan dengan cara yang efektif dan efisien. Menurut Cunningham (dalam Hamzah, 2007: 1) perencanaan adalah suatu cara yang digunakan untuk mengantisipasi dan menyeimbangkan. suatu. perubahan.. Perencanaan. dalam. pelaksanaan. pendidikan seharusnya mengacu pada peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan. mutu. pendidikan. di. sekolah. membutuhkan. perangkat. pembelajaran yang baik. Perangkat pembelajaran merupakan sekumpulan media atau sarana yang digunakan oleh siswa maupun guru dalam proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi keberhasilan seorang guru dalam pembelajaran. Menurut Majid (2009: 21) perangkat pembelajaran terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Tematik Harian (RPPTH), instrumen penilaian, bahan ajar dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Oleh karena itu, seorang guru harus mempersiapkan perangkat pembelajaran yang harus dilaksanakan dalam merencanakan program. Perangkat pembelajaran dapat memudahkan guru dalam menyampaikan pembelajaran kepada siswa. Hal ini mengakibatkan perangkat pembelajaran menjadi bagian dari Kurikulum SD 2013. Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 (dalam Fadlilah, 2014: 148) menyatakan bahwa RPPTH adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. silabus. RPPTH mencakup: (1) data sekolah, muatan pelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, Kompetensi Dasar (KD) dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran; (6)metode pembelajaran; (7) media, alat dan sumber belajar; (8) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (8) penilaian. RPPTH membantu guru dalam proses pembelajaran karena memuat tujuan dari pembelajaran dan pokok bahasan. RPPTH juga memuat tentang perencanaan bahan, perencanaan alat peraga, metode pengajaran dan prosedur-posedur pembelajaran. Minimal dengan guru membuat RPPTH guru mengerti materi yang akan disampaikan untuk peserta didik, sehingga guru akan lebih memahami materi yang disampaikan. RPPTH sesuai dengan Kurikulum SD 2013 harus dikuasai dengan baik oleh guru. Akan tetapi kenyataan berbeda, permasalahan banyak muncul di lapangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu MI, S.Pd., guru kelas I di SD Negeri Gentan sebagai sekolah percobaan Kurikulum SD 2013 pada hari Sabtu tanggal 12 April 2014 pukul 10.00 sampai 11.00 WIB, diperoleh informasi bahwa guru masih mengalami kesulitan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013. Pengembangan perangkat pembelajaran Kurikulum SD 2013 membutuhkan dana banyak untuk membuat alat peraga yang membantu proses pembelajaran di kelas. Hal ini dikarenakan pada SD Negeri Gentan belum memiliki alat peraga yang dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran di kelas..

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. Selain itu contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum SD 2013 sangat dibutuhkan, dikarenakan contoh perangkat pembelajaran yang disediakan di sekolah sangat sedikit. Perangkat pembelajaran di sekolah belum bisa digunakan sebagai acuan karena hanya asal jadi. SD Negeri Gentan memiliki RPPTH, akan tetapi belum tahu kebenarannya. Hal itu dikarenakan RPPTH yang telah dibuat belum dikritisi secara langsung oleh pakar kurikulum. Guru menceritakan bahwa pada saat penataran belum pernah dicontohkan cara membuat RPPTH yang baik, guru hanya diajak untuk membuat RPPTH. Dari pernyataan diatas, guru menginginkan agar diberikan pelatihan cara membuat RPPTH, alat pembelajaran, serta cara mengajar yang baik sesuai dengan karakteristik RPPTH yang mengacu pada Kurikulum SD 2013. Pemahaman guru mengenai Kurikulum SD 2013 hanya sejauh yang diberikan. oleh. dinas. pendidikan.. Sedangkan. pemahaman. mengenai. pengembangan indikator terkait dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran hanya sesuai dengan buku dan dikembangkan sendiri dengan menggunakan buku guru sebagai acuan pengembangan. Dalam pembelajaran yang berlangsung, Kurikulum SD 2013 menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik. Pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik menurut pengetahuan guru adalah pendekatan dimana pembelajaran saling berkaitan, keterpaduan antar pelajaran sehingga apabila terjadi perpindahan muatan pelajaran tidak terasa. Sedangkan pendekatan.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. saintifik merupakan metode pembelajaran yang mengandung tiga ranah yang digunakan untuk membuat RPPTH. RPPTH yang digunakan dalam kurikulum 2013 menggunakan penilaian otentik. Penialaian otentik menurut guru adalah penilaian yang menjenuhkan. Hal ini dikarenakan guru masih kesulitan, tiap Kompetensi Dasar (KD) harus diturunkan dan penilaian tiap KD itu beda-beda. Selain itu guru masih sangat membutuhkan contoh rubrik penilaian nontes beserta rumus penilaian harus mendapat contoh dari dinas pendidikan. Penilaian nontes yang berkaitan dengan karakter masih belum dikuasai guru, begitu juga dengan pendidikan karakter. Guru mengatakan bahwa karakter membentuk siswa dari yang belum bisa manjadi bisa melalui tingkah laku siswa. Jenis karakter yang dikembangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional hanya membuat teori karakter siswa saja bukan mendidik siswa dari dalam, sehingga kenyataan di lapangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional hanya mengembangkan teori saja belum sampai merasuk ke dalam pribadi siswa. Berdasarkan kenyataan tersebut, peneliti mencoba untuk membuat dan mengembangkan produk perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan pendidikan karakter berupa RPPTH pada subtema 4 Kebersamaan Dalam Keluarga kelas I semester gasal untuk membantu siswa dalam menanamkan nilai karakter yang mengacu pada Kurikulum SD 2013..

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1.2.1. Bagaimana prosedur pengembangan perangkat pembelajaran subtema 4 Kebersamaan Dalam Keluarga mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar?.. 1.2.2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema 4 Kebersamaan Dalam Keluarga mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar?.. 1.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.3.1. Untuk memaparkan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran subtema 4 Kebersamaan Dalam Keluarga mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar.. 1.3.2. Untuk. mendeskripsikan. kualitas. produk. prosedur. perangkat. pembelajaran subtema 4 Kebersamaan Dalam Keluarga mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar..

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.4. 8. Manfaat Penelitian Penelitian pengembangan ini diharapkan bermanfaat bagi: 1.4.1 Bagi peneliti Dapat. memperoleh. pengalaman. pengembangan. perangkat. pembelajaran subtema 4 Kebersamaan Dalam Keluarga mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar. 1.4.2 Bagi guru Memberikan inspirasi pengembangan perangkat pembelajaran subtema 4 Kebersamaan Dalam Keluarga mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar. 1.4.3 Bagi siswa Perangkat pembelajaran ini membantu siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar dalam proses melakukan pembelajaran pada subtema 4 Kebersamaan Dalam Keluarga mengacu Kurikulum SD 2013 agar siswa menjadi lebih aktif sehingga dapat meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar. 1.4.4 Bagi sekolah Dapat. menambah. pembelajaran. bahan. subtema. bacaan. kebersamaan. pengembangan dalam. perangkat. keluarga. kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar.. mengacu.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. 1.4.5 Bagi Prodi PGSD Memberi inspirasi untuk memproduksi mahasiswa yang kreatif dan memiliki karakter Universitas Sanata Dharma dan dapat menambah acuan untuk mengembangkan produk yang lain. 1.5 Batasan Istilah 1.5.1. Penguatan pendidikan karakter adalah sebuah usaha sadar untuk mendidik atau mewujudkan kebajikan yaitu kualitas siswa yang baik secara objektif agar dapat mengambil keputusan dengan. dan. mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat menjadi individu yang baik bagi perseorangan dan dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya 1.5.2 Kemampuan. berfikir. tingkat. tinggi. adalah. kemampuan. yang. dikembangkan oleh Bloom melalui tahap sebagai berikut C1 (mengingat),. C2. (memahami),. C3. (mengaplikasikan),. C4. (menganalisis), C5 (mengevaluasi) dan C6 (mencipta). Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan proses berpikir kognitif yang digunakan untuk membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan kedalam 3 aspek mulai dari aspek analisa, aspek evaluasi dan aspek mencipta. 1.5.3 Pendekatan tematik integratif adalah pendekatan pembelajaran yang dalam prosesnya memadukan berbagai kompetensi dan berbagai macam pelajaran menjadi satu tema..

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 10. 1.5.4 Pendekatan saintifik adalah suatu proses dalam pembelajaran yang lebih mengutamakan pada pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. 1.5.5 Penilaian otentik merupakan suatu bentuk tugas yang menghendaki siswa untuk menunjukkan kinerja di dunia nyata secara bermakna dan merupakan penerapan esensi pengetahuan dan ketrampilan 1.5.6. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah RPPTH beserta lampirannya yang terdiri dari LKS, media pembelajaran, Instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian, serta materi ajar.. 1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan 1.6.1 Komponen RPPTH yang disusun lengkap. 1.6.2 RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, sikap sosial, dan sikap spiritual) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran. 1.6.3 RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif. 1.6.4 RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik. 1.6.5 Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik. 1.6.6 RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD..

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kurikulum SD 2013 2.1.1.1 Pengertian Kurikulum SD 2013 Menurut Echols (dalam Siregar Evelin dan Hatini Nara, 2010: 61) kurikulum merupakan suatu sistem dalam dunia pendidikan yang bersifat dinamis. Hal ini disebabkan karena kurikulum mengikuti perubahan zaman. Kurikulum selalu mengembangkan sistem pendidikan dari tahun ketahun untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonsia. Secara etismologi kurikulum berasal dari Bahasa Inggris curriculum yang berarti rencana pembelajaran. Menurut Hasibun (dalam Siregar dan Hatini Nara, 2010: 61) mengemukakan bahwa curriculum berasal dari kata curere yang memiliki arti berlari cepat, maju dengan cepat, merambat, tergesa-gesa, menjelajahi, menjalani, dan berusaha untuk. Kurikulum memiliki arti lain yaitu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Selanjutnya istilah kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan. Para ahli menafsirkan kurikulum berbeda dengan makna yang sebenarnya namun ada kesamaan, bahwa kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan siswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai (Wina, 2008: 3). Webster’s (dalam Siregar dan Hatini Nara, 2010: 11.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. 61) mengatakan bahwa kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa untuk memperoleh ijazah atau naik kelas. Robert M. Hutchins (dalam Wina, 2008: 4) menyatakan bahwa The curriculum should include grammar, reading, theoretic and logic, and mathematic, and a addicional at the secondary level introduce the great books of the western world. David Pratt (dalam Burhan, 2011: 8) menyatakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat organisasi dalam dunia pendidikan formal. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 (dalam Permendikbud, 2013: 1) tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Praktisi pendidikan mengatakan bahwa kurikulum merupakan suatu usaha untuk menyampaikan asas-asas dan ciri-ciri yang penting dari suatu rencana dalam bentuk yang sedemikian rupa, sehingga dapat dilaksanakan guru di sekolah (Siregar, 2010: 61). Dari pernyataan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan usaha yang harus dilakukan dan ditempuh siswa.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. untuk menempuh semua mata pelajaran yang ada untuk memperoleh ijazah pada tiap tahapan pendidikan. 2.1.1.2 Rasional Kurikulum SD 2013 Perkembangan kurikulum tidak selamanya dapat berjalan dengan lancar. Kurikulum selalu diadakan evaluasi, dicari kelebihan dan kekurangan sehingga kurikulum digunakan untuk meningkatan mutu pendidikan. Dalam pengembangan Kurikulum SD 2013 terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan kurikulum antara lain faktor internal dan faktor eksternal. Menurut Kunandar (2013: 22) faktor yang pertama adalah faktor internal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam negara penyelenggara kurikulum. Adapun faktor internal tersebut antara lain terkait dengan tuntuntan pendidikan yang mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan yang meliputi: Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian Pendidikan. Tantangan internal lainnya yang berkaitan dengan perkembangan penduduk Indonesia yang dapat dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Menurut Permendikbud (2013: 1-2) tantangan internal mengenai delapan standar nasional pendidikan maka berbagai upaya kegiatan dicanangkan pemerintah untuk menjadikan sistem pendidikan menjadi lebih.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 14. maju dan pada akhirnya akan mencapai kedelapan standar pendidikan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan tantangan internal yang berkaitan dengan perkembangan penduduk,Sumber Daya Manusia (SDM) usia produktif yang melipah apabila memiliki potensi dan keterampilan yang memadai akan menjadi modal pembangunan yang baik. Sebaliknya apabila SDM yang besar ini tidak memiliki potensi dan keterampilan yang baik maka hanya akan menjadi beban bagi pembangunan negara. Oleh sebab itu SDM usia produktif yang banyak sebaiknya memiliki keterampilan dan potensi yang baik agar tidak menjadi beban bagi suatu negara. Hal ini dapat terwujud melalui pendidikan. Selain tantangan internal terdapat tantangan eksternal yang dapat mempengaruhi. perkembangan. kurikulum. disuatu. negara.. Menurut. Kunandar (2013: 23), tantangan eksternal itu berkaitan dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi dapat menggeser pola hidup masyarakat dari masyarakat tradisional menjadi manusia modern. Tantangan eksternal terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Apabila siswa hanya dititik beratkan pada pelajaran saja maka siswa akan jenuh. Akibat dari kejenuhan ini akan mengakibatkan fenomena negatif dalam kalangan siswa. Oleh karena itu.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15. diharapkan Kurikulum SD 2013 mampu memberikan jawaban atas masalah yang dihadapi bangsa Indonesia dimasa depan (Permendikbud, 2013: 2). Perubahan dan pengembangan kurikulum diperlukan karena adanya kesenjangan antara kurikulum yang berlaku sekarang KTSP dengan kurikulum yang berlaku dimasa depan yaitu Kurikulum SD 2013. Kesenjangan KTSP dengan Kurikulum SD 2013 dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini (Mulyasa, 2013: 61-63). KONDISI SAAT INI. 1. KONSEP IDEAL. A. KOMPETENSI LULUSAN Belum sepenuhnya menekankan 1 Berkarakter mulia pendidikan karakter. 2 Belum menghasilkan keterampilan. 2. Keterampilan yang relevan. 3. Pengetahuan-pengetahuan terkait. sesuai kebutuhan. 3 Pengetahuan-pengetahuan lepas. B. MATERI PEMBELAJARAN. 1 Belum relevan dengan kompetensi yang. 1. Relevan dengan materi yang dibutuhkan. 2 Beban belajar terlalu berat. 2. Materi esensial. 3 Terlalu luas, kurang mendalam. 3. Sesuai dengan tingkat perkembangan anak. dibutuhkan. C. PROSES PEMBELAJARAN. 1 Berpusat pada guru. 1 Berpusat pada siswa. 2 Proses pembelajaran focus buku teks. 2 Sifat pembelajaran yang kontekstual. 3 Buku teks hanya memuat materi bahasan. 3 Buku teks memuat materi dan proses pembelajaran, sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KONDISI SAAT INI. 16. KONSEP IDEAL D. PENILAIAN. 1 Menekankan aspek kognitif. 1. Menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proposional. 2 Tes menjadi cara penilaian yang dominan. 2. Penilaian tes pada portofolio saling melengkapi. E. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 1 Memenuhi kompetensi profesi saja. 1. Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal. 2 Fokus pada ukuran kinerja PTK. 2. Motivasi mengajar. F. PENGELOLAAN KURIKULUM 1 Satuan pendidikan mempunyai pembebasan dalam pengelolaan kurikulum. 1. Pemerintah pusat dan daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan. 2 Masih terdapat kecenderungan satuan pendidikan menyususn kurikulum tanpa mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan siswa, dan potensi daerah.. 2. Satuan pendidikan mampu menyusun kurikulum dengan mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan siswa, dan potensi daerah. 3 Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran. 3. Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman. Tabel. 2.1 Identifikasi Kesenjangan Kurikulum Tantangan-tantangan dan kesenjangan yang ada dihadapi oleh negara penyelenggara kurikulum,. maka perlu penyempurnaan pola pikir.. Penyempurnaan pola pikir merupakan salah satu elemen perubahan kurikulum. Pada Kurikulum SD 2013 dapat dilihat bahwa pola pembelajaran yang pada kurikulum sebelumnya berpusat pada guru menjadi.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17. pembelajaran berpusat pada siswa. Sedangkan pola penyampaian materi pembelajaran dari satu arah yaitu penyampaian materi dari guru ke siswa diubah menjadi pembelajaran interaktif yaitu pembelajaran dimana guru, siswa, masyarakat, lingkungan masyarakat, dan sumber belajar lainnya saling berinteraksi.. Siswa dapat memperoleh ilmu dari siapa saja dan. dimana saja yang dapat dihubungkan dengan jejaring internet pada pola pembelajarannya. Hal ini mengubah pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaan secara jejaring. Pola pembelajaran siswa yang pasif diubah menjadi pembelajaran aktif yang diperkuat dengan model pembelajaran sains, dimana siswa aktif dalam menemukan informasi baru tanpa guru menyampaikan materi terlebih dahulu. (Permendikbud, 2013: 2-3). Sejalan dengan itu, perlu dilakukan penyempurnaan pola pikir dan penggunaan pendekatan baru dalam perumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Menurut Mulyasa (2013: 63) perumusan SKL di dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 dan KTSP 2006 yang diturunkan dari Standar Isi (SI) harus diubah menjadi perumusan yang diturunkan dari kebutuhan. Penyempurnaan pola pikir perumusan kurikulum dapat dilihat di Tabel 2.2. No. 1. 2.. KBK 2004. KTSP 2006. Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi. Kurikulum SD 2013 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3.. 4. 5.. Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pemisahan antara mata pelajaran pembentukan sikap, pembentukan keterampilan, dan pembentukan pengetahuan Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah. 18. pelajaran. Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai Semua mata pelajaran diikat oleh Kompetensi Inti (tiap kelas). Tabel 2.2 Penyempurnaan Pola Pikir Pola penyempurnaan kurikulum dapat berjalan selaras apabila mempertimbangkan faktor perubahan pasa kurikulum. Faktor perubahan kurikulum salah satunya adalah penguatan tata kelola kurikulum. Pelaksanaan kurikulum menempatkan kurikulum sebagai daftar mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum SD 2013 untuk SD/MI diubah dan disesuaikan dengan KTSP. Oleh karena itu dalam Kurikulum SD 2013 dilakukan penguatan dalam tata kelola seperti tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif yaitu guru harus mampu bekerjasama satu dengan yang lainnya dalam menciptakan pembelajaran yang baru. Pada Kurikulum SD 2013 penguatan manajeman sekolah diperlukan untuk memberikan penguatan melalui kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader). Kemudian, penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. pembelajaran. Faktor selanjutnya adalah penguatan materi, dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi siswa. Dalam penguatan materi siswa diberikan materi yang mendalam dan sesuai dengan tingkatan penguasaan materi yang akan disampaikan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam perkembangan kurikulum mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya adalah faktor eksternal dan faktor internal. Sejalan dengan faktor di atas maka diperlukan pemyempurnaan pola pikir guna memperbaiki kualitas dalam pengajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Penyempurnaan pola pikir itu berasal dari siswa, guru, dan cara penyampaian materi. Penyempurnaan pola pikir harus disesuaikan dengan tata kelola kurikulum. Tata kelola kurikulum merupakan faktor yang mendukung keberhasilan penerapan kurikulum yang diterapkan di sekolah, karena ini mencakup dua elemen yang penting yaitu bagaimana merubah tata kelola guru dan tata kelola sekolah. 2.1.1.3 Elemen Kurikulum SD 2013 Pada Kurikulum SD 2013 terdapat beberapa elemen yang dimulai dengan penataan terhadap empat elemen standar nasional yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses, dan Standar Penilaian. Elemen perubahan Kurikulum SD 2013 dapat dilihat pada elemen kompetensi lulusan, kedudukan mata pelajaran, pendekatan, Struktur kurikulum,. Proses. pembelajaran,. penilaian,. dan. ekstrakulikuler..

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. Berdasarkan elemen-elemen perubahan kurikulum di atas merupakan salah satu upaya untuk menata ulang sistem nasional pendidikan nasional yang ada di negara Indonesia guna memperbaiki mutu pendidikan agar menjadi lebih baik. Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) standar nasional pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Elemen perubahan tersebut dapat dilihat pada diagram elemen perubahan (Mulyasa, 2013: 77-79). DESKRIPSI ELEMEN SD Kompetensi Lulusan. Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Kedudukan mata pelajaran (ISI). Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi.. Pendekatan (ISI). Kompetensi dikembangkan melalui:. Struktur Kurikulum (Mata Pelajaran dan alokasi waktu). Tematik terpadu dalam semua mata pelajaran a. Holistik dan integratif berfokus kepada alam, sosial, dan budaya b. Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan sains c. Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6 d. Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DESKRIPSI. ELEMEN. Proses pembelajaran. 21. SD a. Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. b. Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat c. Guru bukan satu-satunya sumber belajar. d. Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan Tematik dan terpadu. a. Penilaian berbasis kompetensi b. Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur komptensi pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil) Penilaian c. Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal) d. Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga pada kompetensi inti dan SKL e. Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrument utama penilaian a. Pramuka (wajib) Ekstrakurikuler b. UKS c. PMR d. Bahasa Inggris. Tabel 2.3 Tabel Elemen Perubahan Berdasarkan elemen perubahan di atas dapat disimpulkan bahwa Kurikulum SD 2013 menata ulang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang telah berlaku sehingga menjadi penyempurnaan bagi pendidikan nasional. 2.1.1.4 Karakteristik Kurikulum SD 2013 Kurikulum SD 2013 memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan kurikulum yang lainnya. Kurikulum SD 2013 lebih.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerjasama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik. Sarana yang digunakan dalam penyelenggaraan Kurikulum SD 2013 antara lain adalah sekolah. Sekolah menjadi bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana siswa menerapkan yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar. Siswa dikembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan merupakan salah satu karakteristik dalam Kurikulum SD 2013. Pada kompetensi Kurikulum SD 2013 dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran. Selain itu kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti. Sejalan dengan itu, kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal) (Permendikbud, 2013: 3-4)..

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik Kurikulum SD 2013 adalah ciri khas yang membedakan Kurikulum SD 2013 dengan kurikulum yang lainnya. Karakteristik tersebut mulai dari kompetensi lulusan yang diharapkan, kompetensi dasar yang dikembangkan dalam Kurikulum SD 2013 dan penyeimbangan antara kemampuan kognitifnya dan kemampuan afektif, sosial maupun spiritualnya. 2.1.1.5 Tujuan Pengembangan Kurikulum SD 2013 Pengembangan. kurikulum. difokuskan. pada. pembentukkan. kompetensi dan karakter yang dimiliki oleh siswa berupa paduan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dapat didemonstrasikan siswa sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya secara kontekstual. UU no 20 tahun 2003 bagian umum dikatakan bahwa: “Strategi pembangunan pendidikan nasional dalam undang-undang ini meliputi: …….. 2. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasisi kompetensi ,……” dan pada penjenjelasannya pasal 35, bahwa “Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati”. Maka diadakan perubahan kurikulum dengan tujuan untuk “melanjutkan pengembangan kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan secara terpadu” (Mulyasa, 2013: 65)..

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Dengan. demikian. Kurikulum. SD. 2013. bertujuan. 24. untuk. mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia (Permendikbud, 2013: 4). 2.1.1.6 Landasan Pengembangan Kurikulum SD 2013 Mulyasa, (2013:64) pengembangan kurikulum dilandasi oleh beberapa landasan yaitu landasan filosofis, landasan Yuridis, dan landasan Konsptual. Pertama, landasan Filosofis pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar dalam pembangunan pendidikan. Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan siswa, maupun masyarakat. Kunandar. (2013:. 31-32). menyebutkan. landasan. filosofis. menentukan kulaitas siswa yang akan dicapai kurikulum, proses pembelajaran, posisi siswa, penilaian hasil belajar, hubungan siswa dengan masyarakat sekitar. Landasan filosofis digunakan untuk memberikan dasar bagi potensi siswa menjadi manusia berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan. Secara spesifik tujuan pengembangan kurikukum untuk menghasilkan manusia berkualitas. Kedua, landasan yuridis meliputi 1) RPJMM 2010-2014 sektor pendidikan, tentang perubahan metodologi pembelajaran dan penataan kurikulum, 2) PP No.19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, 3).

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. INPRES NO.1 tahun 2010 tentang percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan. nasional,. penyempurnaan. kurikulum. dan. metode. pembelajaran aktif berdasrkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa, (Mulyasa, 2013: 64). Ketiga, landasan konseptual meliputi: 1) Relevansi pendidikan (link and match), 2) Kurikulum berbasis kompetensi, dan karakter, 3) Pembelajaran. kontkstual. (contextual. teaching. and. learning),. 4). Pembelajaran aktif (student active learning), 5) Penilaian yang valid, utuh, dan menyeluruh. (Mulyasa, 2013: 64-65). Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa landasan pengembangan kurikulum itu ada tiga yaitu landasan filosofi, landasan yuridis, dan landasan konseptual. Landasan tersebut digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kurikulum di suatu negara. 2.1.1.7 Pengembangan Struktur Kurikulum Kurikulum SD 2013 mengembangkan struktur kurikulum mencakup tiga langkah kegiatan yaitu mengidentifikasi kompetensi, mengembangkan struktur kurikulum, dan mendeskripsikan mata pelajaran. Dalam identifkasi masalah yang berkaitan dengan Kurikulum SD 2013 terdapat delapan sumber yaitu 1) Daftar yang ada (exiting list), 2) Menerjemahkan mata pelajaran (course translation), 3) Menerjemahkan mata pelajaran dengan perlindungan (course translation with safeguard), 4) Analisis taksonomi (taxonomi analysis), 5) Masukkan dari profesi (input fron the profesion), 6).

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. Membangun teoriti (theoretical constructs), 7) Masukan siswa daan masyarakat (input fron clients, including pupils and community), 8) Analisis tugas (task analysis). Struktur Kurikulum SD 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi untuk sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas, serta sekolah mnengan kejuruan juga disajikan dalam materi uji publik Kurikulum SD 2013. Pada sekolah dasar akan menyajikan 6 mata pelajaran meliputi pendidikan agama, pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS menjadi 8 mata pelajaran dengan ditambah seni budaya dan prakarya serta pendidikan Olahraga dan Kesehatan (Permendikbud, 2013: 6). 2.1.2. Berpikir Tingkat Tinggi Berpikir tingkat tinggi adalah proses kognitif yang berguna untuk mengembangkan pengetahuan siswa. Berpikir tingkat tinggi menjadi ciri khas dalam Kurikulum SD 2013, menurut Benyamin. S Bloom (dalam Wendie 2013: 17). Benyamin Bloom, menggolongkan tujuan pendidikan menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif (menalar atau “cipta”), ranah afektif (“rasa”), dan ranah psikomotor (gerak atau “karya”). Taksonomi Bloom memuat dimensi proses kognitif mulai dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi yaitu,. 1) Tahap mengingat; 2) Tahap memahami; 3) Tahap. mengaplikasikan; 4) Tahap menganalisis; 5) Tahap mengevaluasi; 6) Tahap.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. mencipta. Kemampuan berfikir Taksonomi Bloom dapat digambarkan sebagai berikut:. 2.4 Gambar revisi taksonomi Bloom Taksonomi Bloom (dalam Anderson 2010: 43) memuat dimensi proses kognitif. Pada tahap mengingat dapat dikatakan dengan mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang. Dalam tahap memahami siswa mulai mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru. Sedangkan dalam tahap mengaplikasikan, siswa mulai menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu. Kemudian tahap menganalisis dimana siswa bisa memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan. Tahap mengevaluasi, pada tahap ini siswa sudah bisa mengambil keputusan berdasarkan kriteria. Tahap sintesis atau mencipta siswa sudah bisa.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru atau untuk membuat suatu produk yang orisinal. Aspek kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi: aspek analisa, aspek evaluasi, dan aspek mencipta sebagai pedoman berpikir. Salah satu karakter belajar abad ke-21, adalah Critical thinking and problem solving, pada karakter ini siswa diminta untuk berpikir untuk berusaha menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan suatu masalah yang dialaminya dengan mandiri, siswa juga memiliki kemamapuan untuk menyususn, mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah. Siswa yang mampu memecahkan suatu masalah yang mewakili kejadian yang nyata, sebenarnya dia telah terlibat dalam perilaku berpikir. Pencapaian pemecahan suatu masalah mengakibatkan siswa belajar sesuatu yang dapat di generalisasikan pada masalah yang lain. Dalam hal ini siswa telah mencapai suatu kemampuan baru yang didapatkan dari berpikir atau aturan tingkat tinggi. Berpikir rasional dan berpikir kritis adalah suatu perwujudan dari perilaku belajar terutama yang berkaitan dengan pemecahan masalah. Berpikir rasional siswa dituntut untuk menggunakan logika dalam menentukan sebab-akibat, menganalisis, menarik kesimpulan, dan bahkan menciptakan hukum teoritis. Sedangkan dalam berpikir kritis, siswa dituntut untuk menggunakan strategi kognitif tertentu yang tepat untuk menguji keandalan gagasan pemecahan masalah dan mengatasi.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. kekurangan maupun kelebihannya. Jadi Kurikulum SD 2013 ini bertujuan mendorong siswa utuk berpikir tingkat tinggi, rasional, dan kritis. 2.1.3. Pendidikan Karakter. 2.1.3.1 Pengertian Pendidikan Karakter Pada Kurikulum SD 2013 menekankan pada pendidikan karakter. Pendidikan karakter berasal dari dua kata yaitu pendidikan dan karakter. Menurut UU No 20 tahun 2003 (dalam Permendikbud, 2013: 1) menyatakan bahwa pendidikan merupakan upaya sadar dan terencana dalam proses pembimbingan pembelajaran bagi individu agar tumbuh berkembang menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat, dan berakhlak (karakter) mulia. Pendidikan nasional mengemban misi untuk menjadikan manusia yang sempurna yaitu membangun jati diri bangsa. Sistem pendidikan yang baik memiliki materi yang holistik dan ditopang oleh pengelolaan dan pelaksanaan yang baik sehingga pendidikan nasional harus bermutu dan berkarakter. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan untuk membimbing individu menjadi pribadi yang bermartabat. Karakter berasal dari bahasa inggris character, Yunani eharassein yang bererti mengukir, melukis, memahat, atau menggoreskan (Echols dan Shadily, 1995: 214) (dalam Maksudin, 2013)). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia belum memasukkan kata karakter kedalam yang hanya.

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. ada hanyalah kata watak yang berarti sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku, budi pekerti dan tabiat. Pengertian menurut Pusat Bahasa Depdiknas, karakter adalah bawaan hati jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, temperamental, watak. Pusat Bahasa Depdiknas mengatakan bahwa orang yang berkarakter merupakan orang yang memiliki kepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan mempunyai watak yang menjadi ciri khas yang dapat digunakan untuk membedakan diri dengan orang lain. Dorland’s. Pocket. Medical. Dictionary. (1968:126). (dalam. Hidayatulloh Furqon, 2010: 12) menyatakan karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan individu, sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu. Sedangkan Hermawan (2010:3) (dalam Hidayatulloh, 2010: 13) mengatakan bahwa karakter merupakan ciri khas yang dimiliki oleh individu. Ciri khas menjadi tanda keaslian dan mengakar pada kepribadian benda atau individu dan merupakan “mesin” yang mendorong manusia untuk bertindak, bersikap, berujar, dan merespon sesuatu. Dari pengertian para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan ciri khas dari manusia yang bersumber dari pembentukan pribadi individu yang diterima dari lingkungan maupun dari individu itu sendiri. Menurut Ratna Megawangi (dalam Kesuma, dkk, 2011: 5) mengemukakan bahwa pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31. mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap lingkungannya. Menurut David Elkind dan Freddy Sweet Ph.D (dalam Zubaedi, 2011:15) menyatakan pendidikan karakter adalah usaha sengaja (sadar) untuk membantu manusia memahami, peduli tentang, dan melaksanakan nilai-nilai etika inti. Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan yang terencana (sadar) menekankan pada penguatan dan perkembangan perilaku anak secara utuh yang berpedoman pada nilai tertentu yang ada di sekolah. 2.1.3.2 Tujuan Pendidikan Karakter UUSPN No. 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal 3 menyatakan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sedangkan tujuannya adalah untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab. Sunarya Kartadinata (dalam Kesuma, 2011: 8-9) menegaskan bahwa ukuran keberhasilan pendidikan yang berhenti pada angka ujian, seperti halnya ujian nasional, adalah sebuah kemunduran, karena dengan demikian.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 32. pembelajaran akan menjadi sebuah proses menguasai ketrampilan dan mengakumulasikan pengetahuan. Tujuan pendidikan karakter dalam setting sekolah adalah sebagai berikut: i.. Menguatkan dianggap. dan. penting. kepemilikan. siswa. mengembangkan dan yang. perlu khas. nilai-nilai. sehingga. kehidupan. menjadi. sebagaimana. yang. kepribadian/. nilai-nilai. yang. dikembangkan. ii.. Mengoreksi perilaku siswa yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah.. iii.. Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersama. Menurut Zubaedi (2011: 18), pendidikan karakter secara terperinci. memiliki lima tujuan yaitu 1) Mengembangkan potensi afektif siswa sebagai manusia dan warga Negara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa, 2) Mengembangkan kebiasaan dan perilaku siswa yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius, 3) Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab siswa sebagai generasi penerus bangsa, 4) Mengembangkan kemampuan siswa menjadi manusia yang mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan, serta 5) Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas, persahabatan, rasa kebangsaan yang.

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33. tinggi, dan penuh kegiatan. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pendidikan karakter adalah memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga mewujudkan perilaku anak dalam proses sekolah maupun setelah proses sekolah. Menurut Kesuma (dalam Narwanti, 2011:17), tujuan pendidikan karakter yaitu 1) Memfasilitasi pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah; 2) Mengoreksi perilaku siswa yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai yang dikembangkan sekolah; dan 3) Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersamaan. 2.1.4. Pendekatan Tematik integratif. 2.1.4.1 Pengertian Tematik Integratif Pendekatan tematik integratif berasal dari kata tematik dan integratif. Tematik menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi terbaru “tematik” diartikan sebagai “berkenaan dengan tema”. Tematik pada hakikatnya berorientasi pada satu wujud melalui penyesuaian dengan suatu tema (objek) tertentu. Joiceu, Weil, dan Calchoun (dalam Andi Prastowo, 2014: 53) menyatakan bahwa model pembelajaran merupakan gambaran suatu lingkungan pembelajaran, yang juga meliputi perilaku kita sebagai guru saat model tersebut diterapkan. Joice (dalam Prastowo, 2014: 53) menjelaskan lebih spesifik bahwa model pembelajaran merupakan suatu perencanaan.

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 34. atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukkan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan sebagainya. Soekamto dkk (dalam Prastowo, 2014: 53) model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Dari pertanyaan tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah cara khas yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pendekatan tematik merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Mamat SB, dkk (dalam Prastowo, 2014: 53) menyatakan pendekatan tematik merupakan pendekatan dengan pembelajaran terpadu dengan mengelola pembelajaran yang mengintegrasi materi dai beberapa mata pelajaran yang dalam satu topik pembicaran yang disebut tema. Mulyasa (2013: 170) menjelaskan bahwa pendekatan tematik integratif sebelumnya hanya diterapkan pada kelas rendah saja, sedangkan kelas tinggi setiap mata.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 35. pelajaran terkesan terpisah atau berdiri sendiri. Pada penerapan Kurikulum SD 2013 pembelajaran tematik integratif dilakukan pada semua tingkatan kelas rendah dan kelas tinggi. Menurut buku pedoman pelaksanaan pembelajaran tematik oleh dirjen kelembagaan agama, pembelajaran tematik dimaknai sebagai pola pembelajaran yang mengintegrasi pengetahuan ketrampilan, kreativitas, nilai,sikap pembelajaran dengan menggunakan tema. Model pendekatan tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang didalamnya mengintegrasikan beberapa kompetensi dalam beberapa mata pelajaran sehingga membentuk suatu tema. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa model pendekatan tematik merupakan model pendekatan yang memadukan mata pelajaran sehingga membuat siswa menjadi mudah dalam pembelajaran dalam sebuat tema. 2.1.4.2 Landasan Pendekatan Tematik Integratif Landasan pendekatan tematik meliputi pertama landasan filosofis yaitu landasan yang dipengaruhi oleh tiga aliran yaitu progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme. Aliran progresivisme lebih menekankan pada pembentukkan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana alamiah. (natural),. dan. memperhatikan. pengalaman. siswa.. Aliran. konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa sebagai kunci dalam pembelajaran..

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 36. Kedua landasan psikoligis, psikologi diperlukan terutama dalam menentukkan isi/ materi pendekatan tematik yang diberikan kepada siswa sesuai dengan tahap perkembangannya. Ketiga adalah landasan yuridis dimana pendekatan ini berkaitan dengan kebijakan-kebijakan yang mendukung pelaksanaan pendekatan tematik di sekolah dasar. (Majid, 2014: 87-88) Berdasarkan pengalaman di atas dapat disimpulkan bahwa landasan pendekatan tematik yang melliputi landasan filosofis, psikologis, dan yuridis merupakan landasan yang digunakan sebagai acuan dalam proses pendekatan tematik, hal ini dapat berguna untuk menjadikan pembalajaran yang menyenangkan dan mempermudah siswa dalam proses pembelajaran. 2.1.4.3 Prinsip Pendekatan Tematik Integratif Pendekatan tematik integratif memiliki beberapa prinsip diantaranya adalah sebagai berikut: Dalam pendekatan tematik integratif memiliki satu tema yang aktual yang dekat dengan kehidupan siswa dan tema ini digunakan untuk menyatukan beberapa materi dan beberapa muatan pembelajaran. Pendekatan tematik integratif memilih mata pelajaran yang mungkin saling terkait. Materi yang dipilih dapat mengungkapkan tema secara bermakna. Pendekatan tematik integratif tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku. Sedangkan materi pembelajaran dapat dipadukan dalam satu tema dan selalu memperhatikan karakter dan minat siswa. Pada pendekatan tematik integratif, materi pembelajaran.

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 37. dipadukan dengan tidak terlalu dipaksakan maksudnya apabila materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah dipadukan (Majid, 2014: 89). 2.1.4.4 Karakteristik Pendekatan Tematik Integratif Pendekatan tematik merupakan suatu kode pembelajaran di Sekolah Dasar (SD). Pada pendekatan tematik memilliki beberapa karakteristik yang dapat membedakan dengan model pembelajaran yang lain. Pendekatan tematik lebih berpusat pada siswa (Student centered). Hal ini lebih menempatkan siswa sebagai subjek, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Guru sebagai fasilitator artinya guru hanya memberikan kemudahan pada siswa dalam proses kegiatan belajar di sekolah. Pendekatan tematik juga memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Direct experiences yaitu siswa dihadapkan pada sesuatu yang konkret, hal ini digunakan sebagai dasar untuk memehami halhal yang bersifat abstrak dalam pembelajaran.. Pembelajaran diarahkan. kepada pembahasan tema-tema yang dekat dengan kehidupan siswa. Hal itu membuat siswa mampu memahami konsep secara utuh, sehingga membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari (Majid, 2014: 89-90) Menurut Hesti (dalam Majid, 2014: 90) karakteristik pendekatan tematik yaitu: 1) Holistik yaitu suatu gejala yang menjadi pusat perhatian dalam pendekatan tematik diamati dari berbagai bidang, bukan dari sudut yang terkotak-kotak, 2) Bermakna yaitu mengkaji fenomena dari berbagai.

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat ketidaksamaan faktor penentu ISPU area transportasi dalam tinjauan karakteristik seluruh kurun waktu penelitian dan kurun waktu harian, dimana hal ini

Gilir petik panjang akan menyebabkan hanca petik semakin kecil, hal ini menyebabkan pucuk di lapang menjadi lewat petik (kaboler). Penanganan pucuk setelah

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data ini diperoleh dari studi dokumentasi yang

Selain itu, minuman isotonik yang memiliki tekanan osmotik yang sama dengan tekanan di dalam tubuh akan membuat minuman ini dengan segera bisa langsung diserap

Kesimpulan yang dapat diberikan adalah metode Nearest Feature Line memiliki tingkat keberhasilan yang baik dalam pengenalan pada Interpolasi Linier dan Interpolasi