• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lp Syok Neurogenik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lp Syok Neurogenik"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN SYOK NEUROGENIK SYOK NEUROGENIK A. A. DefinisiDefinisi

Seseorang dikatakan syok bila terdapat ketidakcukupan perfusi oksigen dan zat gizi Seseorang dikatakan syok bila terdapat ketidakcukupan perfusi oksigen dan zat gizi ke sel- sel tubuh. Kegagalan memperbaiki perfusi menyebabkan kematian sel yang ke sel- sel tubuh. Kegagalan memperbaiki perfusi menyebabkan kematian sel yang  progressif,

 progressif, gangguan gangguan fungsi fungsi organ organ dan dan akhirnya akhirnya kematian kematian penderita penderita (Boswick (Boswick John. John. A,A, 1997, hal 44).

1997, hal 44).

Syok neurogenik disebabkan oleh kerusakan alur simpatik di spinal cord. Alur system Syok neurogenik disebabkan oleh kerusakan alur simpatik di spinal cord. Alur system saraf simpatik keluar dari torakal vertebrae pada daerah T6. Kondisi pasien dengan syok saraf simpatik keluar dari torakal vertebrae pada daerah T6. Kondisi pasien dengan syok neurogenik : Nadi normal, tekanan darah rendah ,keadaan kulit hangat, normal, lembab neurogenik : Nadi normal, tekanan darah rendah ,keadaan kulit hangat, normal, lembab Kerusakan alur simpatik dapat menyebabkan perubahan fungsi autonom normal (Elaine Kerusakan alur simpatik dapat menyebabkan perubahan fungsi autonom normal (Elaine cole, 2009)

cole, 2009)

Syok neurogenik merupakan kegagalan pusat vasomotor sehingga tejadi hipotensi dan Syok neurogenik merupakan kegagalan pusat vasomotor sehingga tejadi hipotensi dan  penimbunan

 penimbunan darah darah pada pada pembuluh pembuluh tampung tampung (capacitance (capacitance vessels).Syok vessels).Syok neurogenikneurogenik terjadi karena hilangnya tonus pembuluh darah secara mendadak di seluruh tubuh. terjadi karena hilangnya tonus pembuluh darah secara mendadak di seluruh tubuh. (Corwin, 2000).

(Corwin, 2000).

Syok neurogenik juga dikenal sebagai syok spinal. bentuk dari syok distributif, hasil Syok neurogenik juga dikenal sebagai syok spinal. bentuk dari syok distributif, hasil dari perubahan resistensi pembuluh darah sistemik yang diakibatkan oleh daerah pada dari perubahan resistensi pembuluh darah sistemik yang diakibatkan oleh daerah pada sistem saraf. (seperti trauma kepala, sidera spinal, atau anestesi umum yang dalam). sistem saraf. (seperti trauma kepala, sidera spinal, atau anestesi umum yang dalam).

Syok neurogenik disebut juga syok spinal merupakan bentuk dari syok distributif, Syok neurogenik disebut juga syok spinal merupakan bentuk dari syok distributif, syok neurogenik terjadi akibat kegagalan pusat vasomotor karena hilangnya tonus syok neurogenik terjadi akibat kegagalan pusat vasomotor karena hilangnya tonus  pembuluh

 pembuluh darah darah secara secara mendadak mendadak diseluruh diseluruh tubuh. tubuh. sehingga sehingga terjadi terjadi hipotensi hipotensi dandan  penimbunanan

 penimbunanan darah darah pada pada pemmbuluh pemmbuluh tampung tampung (capacitance (capacitance vessels). vessels). hasil hasil daridari  perubahan

 perubahan resistensi resistensi pembuluh pembuluh darah darah sistemik sistemik ini ini diakibatkan diakibatkan olrh olrh cidera cidera pada pada sistemsistem saraf.

saraf.

B.

B. EtiologiEtiologi

 Neurogenik

 Neurogenik syok syok disebabkan disebabkan oleh oleh beberapa beberapa faktor faktor yang yang menganggu menganggu SNS.SNS. Masalah ini terjadi akibat transmisi impuls yang terhambat dan hambatan hantaran Masalah ini terjadi akibat transmisi impuls yang terhambat dan hambatan hantaran simpatik dari pusat vasomotor pada otak. Dan penyebab utamanya adalah SCI . Syok simpatik dari pusat vasomotor pada otak. Dan penyebab utamanya adalah SCI . Syok neurogenik keliru disebut juga dengan syok tulang belakang. Kondisi berikutnya neurogenik keliru disebut juga dengan syok tulang belakang. Kondisi berikutnya

(2)

mengacu pada hilangnya aktivitas neurologis dibawah tingkat cedera tulang belakang, mengacu pada hilangnya aktivitas neurologis dibawah tingkat cedera tulang belakang, tetapi tidak melibatkan perfusi jaring

tetapi tidak melibatkan perfusi jaringan tidak efektif an tidak efektif (Linda D. U(Linda D. Urden, 2008).rden, 2008).

Syok neurogenik merupakan kondisi syok yang terjadi karena hilangnya kontrol Syok neurogenik merupakan kondisi syok yang terjadi karena hilangnya kontrol saraf simpatis terhadap tahanan vaskular sehingga sebagai akibatnya, muncul dilatasi saraf simpatis terhadap tahanan vaskular sehingga sebagai akibatnya, muncul dilatasi arteriol dan vena di seluruh tubuh (Duane, 2008).

arteriol dan vena di seluruh tubuh (Duane, 2008). Penyebabnya antara lain :

Penyebabnya antara lain : 1.

1. Trauma medula spinalis dengan quadriplegia atau paraplegia (syok spinal).Trauma medula spinalis dengan quadriplegia atau paraplegia (syok spinal). 2.

2. Rangsangan hebat yang kurang menyenangkan seperti rasa nyeri hebat padaRangsangan hebat yang kurang menyenangkan seperti rasa nyeri hebat pada fraktur tulang.

fraktur tulang. 3.

3. Rangsangan pada medula spinalis seperti penggunaan obat anestesi spinal/lumbal.Rangsangan pada medula spinalis seperti penggunaan obat anestesi spinal/lumbal. 4.

4. Trauma kepala (terdapat Trauma kepala (terdapat gangguan pada pusat otonom).gangguan pada pusat otonom). 5.

5. Suhu lingkungan yang panas, terkejut, takut.Suhu lingkungan yang panas, terkejut, takut. 6.

6. Syok neurogenik bisa juga akibat letupan rangsangan parasimpatis ke jantungSyok neurogenik bisa juga akibat letupan rangsangan parasimpatis ke jantung yang memperlambat kecepatan denyut jantung dan menurunkan rangsangan yang memperlambat kecepatan denyut jantung dan menurunkan rangsangan simpatis ke pembuluh darah. Misalnya pingsan mendadak akibat gangguan simpatis ke pembuluh darah. Misalnya pingsan mendadak akibat gangguan emosional

emosional

C.

C. PatofisiologiPatofisiologi Syok neu

Syok neurogenik termasuk syok rogenik termasuk syok distributif dimana penurudistributif dimana penurunan perfusi jaringan nan perfusi jaringan dalamdalam syok distributif merupakan hasil utama dari hipotensi arterial karena penurunan resistensi syok distributif merupakan hasil utama dari hipotensi arterial karena penurunan resistensi  pembuluh

 pembuluh darah darah sistemik sistemik (systemic (systemic vascular vascular resistance). resistance). Sebagai Sebagai tambahan, tambahan, penurunanpenurunan dalam efektifitas sirkulasi volume plasma sering terjadi dari penurunan venous tone, dalam efektifitas sirkulasi volume plasma sering terjadi dari penurunan venous tone,  pengumpulan

 pengumpulan darah darah di di pembuluh pembuluh darah darah vena, vena, kehilangan kehilangan volume volume intravaskuler intravaskuler dandan intersisial karena peningkatan permeabilitas kapiler. Akhirnya, terjadi disfungsi miokard intersisial karena peningkatan permeabilitas kapiler. Akhirnya, terjadi disfungsi miokard  primer

 primer yang yang bermanifestasi bermanifestasi sebagai sebagai dilatasi dilatasi ventrikel, ventrikel, penurunan penurunan fraksi fraksi ejeksi, ejeksi, dandan  penurunan

 penurunan kurva kurva fungsi fungsi ventrikel. ventrikel. Pada Pada keadaan keadaan ini ini akan akan terdapat terdapat peningkatan peningkatan aliranaliran vaskuler dengan akibat sekunder terjadi berkurangnya cairan dalam sirkulasi. Syok vaskuler dengan akibat sekunder terjadi berkurangnya cairan dalam sirkulasi. Syok neurogenik mengacu pada hilangnya tonus simpatik (cedera spinal). Gambaran klasik neurogenik mengacu pada hilangnya tonus simpatik (cedera spinal). Gambaran klasik  pada syok neurogenik

 pada syok neurogenik adalah hipotensi tanpa takikardi atau vasokonstriksi kulit.adalah hipotensi tanpa takikardi atau vasokonstriksi kulit.

Syok neurogenik terjadi karena reaksi vasovagal berlebihan yang mengakibatkan Syok neurogenik terjadi karena reaksi vasovagal berlebihan yang mengakibatkan vasodilatasi menyeluruh di regio splanknikus, sehingga perfusi ke otak berkurang. Reaksi vasodilatasi menyeluruh di regio splanknikus, sehingga perfusi ke otak berkurang. Reaksi vasovagal umumnya disebabkan oleh suhu lingkungan yang panas, terkejut, takut atau vasovagal umumnya disebabkan oleh suhu lingkungan yang panas, terkejut, takut atau nyeri. Syok neurogenik bisa juga akibat rangsangan parasimpatis ke jantung yang nyeri. Syok neurogenik bisa juga akibat rangsangan parasimpatis ke jantung yang memperlambat kecepatan denyut jantung dan menurunkan rangsangan simpatis ke memperlambat kecepatan denyut jantung dan menurunkan rangsangan simpatis ke

(3)

 pembuluh darah. Misalny

 pembuluh darah. Misalnya pingsan mendadak akibat ganggua pingsan mendadak akibat gangguan emosional.an emosional.

Pada penggunaan anestesi spinal, obat anestesi melumpuhkan kendali neurogenik Pada penggunaan anestesi spinal, obat anestesi melumpuhkan kendali neurogenik sfingter prekapiler dan menekan tonus venomotor. Pasien dengan nyeri hebat, stress, sfingter prekapiler dan menekan tonus venomotor. Pasien dengan nyeri hebat, stress, emosi dan ketakutan meningkatkan vasodilatasi karena mekanisme reflek yang tidak emosi dan ketakutan meningkatkan vasodilatasi karena mekanisme reflek yang tidak  jelas

 jelas yang yang menimbulkan menimbulkan volume volume sirkulasi sirkulasi yang yang tidak tidak efektif efektif dan dan terjadi terjadi sinkop, sinkop, syoksyok neurogenik disebabkan oleh gangguan persarafan simpatis descendens ke pembuluh neurogenik disebabkan oleh gangguan persarafan simpatis descendens ke pembuluh darah yang mendilatasi pembuluh darah dan menyebabkan terjadinya hipotensi dan darah yang mendilatasi pembuluh darah dan menyebabkan terjadinya hipotensi dan  bradikardia. (Ristari, 2012)

 bradikardia. (Ristari, 2012)

Syok neurogenik disebabkan oleh hilangnya kontrol saraf simpatis terhadap Syok neurogenik disebabkan oleh hilangnya kontrol saraf simpatis terhadap tahanan vaskular, sehingga sebagai hasilnya, terjadilah vasodilatasi arteriol dan venula tahanan vaskular, sehingga sebagai hasilnya, terjadilah vasodilatasi arteriol dan venula secara besar-besaran di seluruh tubuh (Cheatham dkk, 2003). Seperti yang telah secara besar-besaran di seluruh tubuh (Cheatham dkk, 2003). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, beberapa etiologi yang mendasari terjadinya syok neurogenik dijelaskan sebelumnya, beberapa etiologi yang mendasari terjadinya syok neurogenik antara lain adalah penggunaan zat anesthesia maupun cidera pada medula spinalis yang antara lain adalah penggunaan zat anesthesia maupun cidera pada medula spinalis yang mekanismenya kurang lebih dapat dijelaskan melalui skema berikut ini.

mekanismenya kurang lebih dapat dijelaskan melalui skema berikut ini.

Bagian terpenting sistem saraf otonom bagi pengaturan sirkulasi adalah sistem Bagian terpenting sistem saraf otonom bagi pengaturan sirkulasi adalah sistem saraf simpatis. Secara anatomis, serabut-serabut saraf vasomotor simpatis saraf simpatis. Secara anatomis, serabut-serabut saraf vasomotor simpatis meninggalkan medula spinalis melalui semua saraf spinal toraks dan melalui satu atau meninggalkan medula spinalis melalui semua saraf spinal toraks dan melalui satu atau dua saraf spinal lumbal pertama. Serabut-serabut ini segera masuk ke dalam rantai dua saraf spinal lumbal pertama. Serabut-serabut ini segera masuk ke dalam rantai simpatis yang berada di tiap sisi korpus vertebra, kemudian menuju sistem sirkulasi simpatis yang berada di tiap sisi korpus vertebra, kemudian menuju sistem sirkulasi melalui dua jalan utama :

melalui dua jalan utama :

-- Melalui saraf simpatis spesifik yang terutama mempersarafi pembuluh darahMelalui saraf simpatis spesifik yang terutama mempersarafi pembuluh darah organ visera interna dan jantung

(4)

-- Hampir segera memasuki nervus spinalis perifer yang mempersarafi pembuluhHampir segera memasuki nervus spinalis perifer yang mempersarafi pembuluh darah perifer

darah perifer

Di sebagian besar jaringan, semua pembuluh darah kecuali kapiler, sfingter Di sebagian besar jaringan, semua pembuluh darah kecuali kapiler, sfingter  prekapiler,

 prekapiler, dan dan sebagian sebagian besar besar metarteriol metarteriol diinervasi diinervasi oleh oleh saraf saraf simpatis. simpatis. TentunyaTentunya inervasi ini memiliki tujuan tersendiri. Sebagai contoh, Inervasi arteri kecil dan arteriol inervasi ini memiliki tujuan tersendiri. Sebagai contoh, Inervasi arteri kecil dan arteriol menyebabkan rangsangan simpatis untuk meningkatkan tahanan aliran darah dan menyebabkan rangsangan simpatis untuk meningkatkan tahanan aliran darah dan dengan demikian menurunkan laju aliran darah yang melalui jaringan. Inervasi dengan demikian menurunkan laju aliran darah yang melalui jaringan. Inervasi  pembuluh

 pembuluh darah darah besar, besar, terutama terutama vena, vena, memungkinkan memungkinkan rangsangan rangsangan simpatis simpatis untukuntuk menurunkan volume pembuluh darah ini. Keadaan tersebut dapat mendorong darah menurunkan volume pembuluh darah ini. Keadaan tersebut dapat mendorong darah masuk ke jantung dan dengan demikian berperan penting dalam pengaturan pompa masuk ke jantung dan dengan demikian berperan penting dalam pengaturan pompa  jantung.

 jantung.

Selain serabut saraf simpatis yang menyuplai pembuluh darah, serabut simpatis Selain serabut saraf simpatis yang menyuplai pembuluh darah, serabut simpatis  juga

 juga pergi pergi secara secara langsung langsung menuju menuju jantung. jantung. Perlu Perlu diingat diingat kembali kembali bahwa bahwa rangsanganrangsangan simpatis jelas meningkatkan aktivitas jantung, meningkatkan frekuensi jantung, dan simpatis jelas meningkatkan aktivitas jantung, meningkatkan frekuensi jantung, dan menambah kekuatan serta volume pompa jantung.

menambah kekuatan serta volume pompa jantung.

Hubungan antara saraf simpatis dan sistem sirkulasi yang baru saja dijabarkan Hubungan antara saraf simpatis dan sistem sirkulasi yang baru saja dijabarkan secara singkat, sebenarnya membawa serabut saraf vasokonstriktor dalam jumlah yang secara singkat, sebenarnya membawa serabut saraf vasokonstriktor dalam jumlah yang  banyak

 banyak sekali sekali dan dan hanya hanya sedikit sedikit serabut serabut vasodilator. vasodilator. Serabut Serabut tersebut tersebut pada pada dasarnyadasarnya didistribusikan ke seluruh segmen sirkulasi dan efek vasokonstriktornya terutama didistribusikan ke seluruh segmen sirkulasi dan efek vasokonstriktornya terutama sangat kuat di ginjal, usus, limpa dan kulit tetapi kurang kuat di otot rangka dan otak. sangat kuat di ginjal, usus, limpa dan kulit tetapi kurang kuat di otot rangka dan otak.

Dalam keadaan normal, daerah vasokonstriktor di pusat vasomotor terus menerus Dalam keadaan normal, daerah vasokonstriktor di pusat vasomotor terus menerus mengantarkan sinyal ke serabut saraf vasokonstriktor seluruh tubuh, menyebabkan mengantarkan sinyal ke serabut saraf vasokonstriktor seluruh tubuh, menyebabkan serabut ini mengalami cetusan yang lambat dan kontinu dengan frekuensi sekitar satu serabut ini mengalami cetusan yang lambat dan kontinu dengan frekuensi sekitar satu setengah sampai dua impuls per detik. Impuls ini, mempertahankan keadaan kontraksi setengah sampai dua impuls per detik. Impuls ini, mempertahankan keadaan kontraksi  parsial

 parsial dalam dalam pembuluh pembuluh darah darah yang yang disebut disebut tonus tonus vasomotor. vasomotor. Tonus Tonus inilah inilah yangyang mempertahankan tekanan darah dalam batas normal, sehingga fungsi sirkulasi tetap mempertahankan tekanan darah dalam batas normal, sehingga fungsi sirkulasi tetap terjaga untuk kebutuhan jaringan.

terjaga untuk kebutuhan jaringan.

Melemahnya tonus vasomotor, secara langsung menimbulkan manifestasi klinis Melemahnya tonus vasomotor, secara langsung menimbulkan manifestasi klinis dari syok neurogenik. Sebagai contoh, trauma pada medula spinalis segmen toraks dari syok neurogenik. Sebagai contoh, trauma pada medula spinalis segmen toraks  bagian

 bagian atas atas akan akan memutuskan memutuskan perjalanan perjalanan impuls impuls vasokonstriktor vasokonstriktor dari dari pusat pusat vasomotorvasomotor ke sistem sirkulasi.

ke sistem sirkulasi. Akibatnya, tonus vasomotor di seluruh tubuh pun menghilang.Akibatnya, tonus vasomotor di seluruh tubuh pun menghilang.

Efeknya (vasodilatasi), paling jelas terlihat pada vena-vena juga arteri kecil. Efeknya (vasodilatasi), paling jelas terlihat pada vena-vena juga arteri kecil. Dalam vena kecil yang berdilatasi, darah akan tertahan dan tidak kembali bermuara ke Dalam vena kecil yang berdilatasi, darah akan tertahan dan tidak kembali bermuara ke dalam vena besar. Karena faktor ini, aliran balik vena maupun curah jantung akan dalam vena besar. Karena faktor ini, aliran balik vena maupun curah jantung akan

(5)

menurun, dan dengan demikian tekanan darah secara otomatis jatuh hingga nilai yang menurun, dan dengan demikian tekanan darah secara otomatis jatuh hingga nilai yang sangat rendah. Di momen yang bersamaan, dilatasi arteriol menyebabkan lemahnya sangat rendah. Di momen yang bersamaan, dilatasi arteriol menyebabkan lemahnya tahanan vaskular sistemik yang seharusnya membantu memudahkan kerja jantung tahanan vaskular sistemik yang seharusnya membantu memudahkan kerja jantung sebagai pompa yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Pada saat ini, didapatkanlah sebagai pompa yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Pada saat ini, didapatkanlah tanda-tanda syok neurogenik yang jalur akhirnya tidak jauh berbeda dengan syok tipe tanda-tanda syok neurogenik yang jalur akhirnya tidak jauh berbeda dengan syok tipe lain.

lain.

Konsekuensi akhir dari gangguan perfusi dalam berbagai bentuk syok distributif Konsekuensi akhir dari gangguan perfusi dalam berbagai bentuk syok distributif dapat berbeda pada tiap pasien, tergantung dari derajat dan durasi hipoperfusi, jumlah dapat berbeda pada tiap pasien, tergantung dari derajat dan durasi hipoperfusi, jumlah sistem organ yang terkena, serta ada tidaknya disfungsi organ utama. Harap ditekankan sistem organ yang terkena, serta ada tidaknya disfungsi organ utama. Harap ditekankan  bahwa

 bahwa apapun apapun tipenya, tipenya, sekali sekali syok syok terjadi, terjadi, cenderung cenderung memburuk memburuk secara secara progresif.progresif. Sekali syok sirkulasi mencapai suatu keadaan berat yang kritis, tidak peduli apa Sekali syok sirkulasi mencapai suatu keadaan berat yang kritis, tidak peduli apa  penyebabnya,

 penyebabnya, syok syok itu itu sendiri sendiri akan akan menyebabkan menyebabkan syok syok menjadi menjadi lebih lebih berat. berat. Artinya,Artinya, aliran darah yang tidak adekuat menyebabkan jaringan tubuh mulai mengalami aliran darah yang tidak adekuat menyebabkan jaringan tubuh mulai mengalami kerusakan, termasuk jantung dan sistem sirkulasi itu sendiri, seperti dinding pembuluh kerusakan, termasuk jantung dan sistem sirkulasi itu sendiri, seperti dinding pembuluh darah, sistem vasomotor, dan bagian-bagian sirkulasi lainnya (Guyton & Hall, 2008). darah, sistem vasomotor, dan bagian-bagian sirkulasi lainnya (Guyton & Hall, 2008).

(6)

D. D. PathwayPathway  Nadi  Nadi Syok Syok neurogenik neurogenik Obat-obatan Obat-obatan anastesi anastesi  Nyeri hebat  Nyeri hebat Fraktur

Fraktur tulang tulang Trauma Trauma kepalakepala

refleks refleks Reaksi Reaksi vasovagal vasovagal Suhu lingkungan Suhu lingkungan  panas, terke  panas, terkejut,jut,

takut atau nyeri takut atau nyeri

Penekanan Penekanan venus venus venomotor venomotor Lumpuhnya Lumpuhnya neurogenik neurogenik sfingter sfingter  perkapiler  perkapiler Spinal Lumbal Spinal Lumbal Perdarahan Perdarahan Sinkop Sinkop Volume Volume sirkulasi darah sirkulasi darah tidak efektif tidak efektif Vasokonstriksi Vasokonstriksi  pembuluh  pembuluh darah darah Perfusi ke Perfusi ke otak otak  berkurang  berkurang SCI SCI

Multiple Vehicle Trauma Multiple Vehicle Trauma

(7)

E.

E. ManifestasManifestasi i KlinisKlinis

Syok distributif yang terjadi dalam bentuk syok neurogenik memiliki Syok distributif yang terjadi dalam bentuk syok neurogenik memiliki manifestasi yang hampir sama dengan syok pada umumnya. Pada syok neurogenik manifestasi yang hampir sama dengan syok pada umumnya. Pada syok neurogenik  juga

 juga ditemukan ditemukan hipotensi, hipotensi, hanya hanya saja saja akibat akibat dari dari berbagai berbagai disfungsi disfungsi saraf saraf otonomotonom (khususnya saraf simpatis) nadi tidaklah bertambah cepat (takikardi), bahkan dapat (khususnya saraf simpatis) nadi tidaklah bertambah cepat (takikardi), bahkan dapat lebih lambat (bradikardi). Kadang gejala ini disertai dengan adanya defisit neurologis lebih lambat (bradikardi). Kadang gejala ini disertai dengan adanya defisit neurologis dalam bentuk quadriplegia atau paraplegia. Sedangkan pada keadaan lanjut, sesudah dalam bentuk quadriplegia atau paraplegia. Sedangkan pada keadaan lanjut, sesudah  pasien

 pasien menjadi menjadi tidak tidak sadar, sadar, barulah barulah nadi nadi bertambah bertambah cepat. cepat. Karena Karena terjadinyaterjadinya  pengumpulan darah di dalam art

 pengumpulan darah di dalam arteriol, kapiler dan eriol, kapiler dan vena, maka kulit vena, maka kulit terasa agak hangatterasa agak hangat dan cepat berwarna kemerahan (Duane, 2008).

dan cepat berwarna kemerahan (Duane, 2008). Resiko Resiko cedera cedera Hilangnya tonus Hilangnya tonus simpatik simpatik Kegagalan Kegagalan termoregulas termoregulas Menghambat Menghambat respon respon  baroreseptor  baroreseptor Vasodilatas Vasodilatas i perifeal ↓ i perifeal ↓ hilangnya kontrol hilangnya kontrol saraf simpatis saraf simpatis terhadap tahanan terhadap tahanan vaskular  vaskular  Dilatasi Dilatasi vena vena Vasodilatasi Vasodilatasi Venous return Venous return ↓, SV ↓ ↓, SV ↓ Perfusi Perfusi Jaringan ↓ Jaringan ↓ MAP ↓ MAP ↓ CO ↓ CO ↓ Dilatasi Dilatasi arteri arteri Tonus pemb. Tonus pemb. darah perifer darah perifer Pengumpulan Pengumpulan darah di arteriol, darah di arteriol, vena dan kapiler vena dan kapiler

Kulit Kulit Hipertermi Hipertermi Kulit merah, Kulit merah, vasokonstrik  vasokonstrik  si kulit si kulit darah akan darah akan tertahan dan tertahan dan tidak kembali tidak kembali  bermuara k  bermuara kee TD ↓ TD ↓ Tidak sadar Tidak sadar  paraplegi  paraplegi quadriplegi quadriplegi Deficit Deficit neurogeni neurogeni

(8)

Hampir sama dengan syok pada umumnya tetapi pada syok neurogenik Hampir sama dengan syok pada umumnya tetapi pada syok neurogenik terdapat tanda tekanan darah turun, nadi tidak bertambah cepat, bahkan dapat lebih terdapat tanda tekanan darah turun, nadi tidak bertambah cepat, bahkan dapat lebih lambat (bradikardi) kadang disertai dengan adanya defisit neurologis berupa lambat (bradikardi) kadang disertai dengan adanya defisit neurologis berupa quadriplegia atau paraplegia . Sedangkan pada keadaan lanjut, sesudah pasien menjadi quadriplegia atau paraplegia . Sedangkan pada keadaan lanjut, sesudah pasien menjadi tidak sadar, barulah nadi bertambah cepat. Karena terjadinya pengumpulan darah di tidak sadar, barulah nadi bertambah cepat. Karena terjadinya pengumpulan darah di dalam arteriol, kapiler dan vena, maka kulit terasa agak hangat dan cepat berwarna dalam arteriol, kapiler dan vena, maka kulit terasa agak hangat dan cepat berwarna kemerahan. (Smeltzer, 2001)

kemerahan. (Smeltzer, 2001)

F.Pemeriksa

F.Pemeriksaan an DiagnostikDiagnostik Diagnosis Banding Diagnosis Banding

Tanda dan gejala serupa dengan syok hipovolemik tapi kelainan neurologik Tanda dan gejala serupa dengan syok hipovolemik tapi kelainan neurologik seperti quadriplegia atau paraplegia harus ada.

seperti quadriplegia atau paraplegia harus ada.

Diagnosis bandingnya syok neurogenik adalah vasovagal. Keduanya Diagnosis bandingnya syok neurogenik adalah vasovagal. Keduanya sama-sama menyebabkan hipotensi karena kegagalan pusat pengaturan vasomotor tetapi sama menyebabkan hipotensi karena kegagalan pusat pengaturan vasomotor tetapi  pada

 pada sinkop sinkop vasovagal vasovagal hal hal ini ini tidak tidak sampai sampai menyebabkan menyebabkan iskemia iskemia jaringanjaringan menyeluruh dan menimbulkan gejala syok.

menyeluruh dan menimbulkan gejala syok. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium tidak membantu diagnosis. Rontgen cervik, thorax, Pemeriksaan laboratorium tidak membantu diagnosis. Rontgen cervik, thorax, dan lumbosakral spinal merupakan sangat penting untuk menentukan adanya patah dan lumbosakral spinal merupakan sangat penting untuk menentukan adanya patah tulang atau tidak. CT scan dan MRI akan berguna untuk menentukan bagian medulla tulang atau tidak. CT scan dan MRI akan berguna untuk menentukan bagian medulla spinalis yang menyebabkan kompresi medulla spinalis. (Duane, 2008)

spinalis yang menyebabkan kompresi medulla spinalis. (Duane, 2008)

G.

G. PenatalaksanaanPenatalaksanaan

langakah-langkah pertama menangani syok. langkah pertolongan pertama langakah-langkah pertama menangani syok. langkah pertolongan pertama mengani shok secara umum menurut alexander R. H Proctor H J. Shock., (1993 ; 75 mengani shok secara umum menurut alexander R. H Proctor H J. Shock., (1993 ; 75  –  –  94).

94).

1.

1. Posisi TubuhPosisi Tubuh a.

a. Posisi tubuh penderita diletakkan berdasarkan letak luka. Secara umum posisiPosisi tubuh penderita diletakkan berdasarkan letak luka. Secara umum posisi  penderita

 penderita dibaringkan dibaringkan telentang telentang dengan dengan tujuan tujuan meningkatkan meningkatkan aliran aliran darah darah keke organ-organ vital.

organ-organ vital.  b.

 b. Apabila terdapat trauma pada leher dan tulang belakang, penderita janganApabila terdapat trauma pada leher dan tulang belakang, penderita jangan digerakkan sampai persiapan transportasi selesai, kecuali untuk menghindari digerakkan sampai persiapan transportasi selesai, kecuali untuk menghindari

(9)

terjadinya luka yang lebih parah atau untuk memberikan pertolongan pertama terjadinya luka yang lebih parah atau untuk memberikan pertolongan pertama seperti pertolongan untuk membebaskan jalan napas.

seperti pertolongan untuk membebaskan jalan napas. c.

c. Penderita yang mengalami luka parah pada bagian bawah muka, atau penderitaPenderita yang mengalami luka parah pada bagian bawah muka, atau penderita tidak sadar, harus dibaringkan pada salah satu sisi tubuh (berbaring miring) tidak sadar, harus dibaringkan pada salah satu sisi tubuh (berbaring miring) untuk memudahkan cairan keluar dari rongga mulut dan untuk menghindari untuk memudahkan cairan keluar dari rongga mulut dan untuk menghindari sumbatan jalan nafas oleh muntah atau darah. Penanganan yang sangat penting sumbatan jalan nafas oleh muntah atau darah. Penanganan yang sangat penting adalah meyakinkan bahwa saluran nafas tetap terbuka untuk menghindari adalah meyakinkan bahwa saluran nafas tetap terbuka untuk menghindari terjadinya asfiksia.

terjadinya asfiksia. d.

d. Penderita dengan luka pada kepala dapat dibaringkan telentang datar atau Penderita dengan luka pada kepala dapat dibaringkan telentang datar atau kepalakepala agak ditinggikan. Tidak dibenarkan posisi kepala lebih rendah dari bagian tubuh agak ditinggikan. Tidak dibenarkan posisi kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya.

lainnya. e.

e. Kalau masih ragu tentang posisi luka penderita, sKalau masih ragu tentang posisi luka penderita, sebaiknya penderita dibaringkanebaiknya penderita dibaringkan dengan posisi telentang datar.

dengan posisi telentang datar. f.

f. Pada penderita-penderita syok hipovolemik, baringkan penderita telentangPada penderita-penderita syok hipovolemik, baringkan penderita telentang dengan kaki ditinggikan 30 cm sehingga aliran darah balik ke jantung lebih dengan kaki ditinggikan 30 cm sehingga aliran darah balik ke jantung lebih  besar dan tekanan darah

 besar dan tekanan darah menjadi meningkat. Tetapi bila penderita mmenjadi meningkat. Tetapi bila penderita menjadi lebihenjadi lebih sukar bernafas atau penderita menjadi kesakitan segera turunkan kakinya sukar bernafas atau penderita menjadi kesakitan segera turunkan kakinya kembali.

kembali.

2.

2. PertahankPertahankan an RespirasiRespirasi a.

a. Bebaskan jalan napas. Lakukan penghisapan, bila ada sekresi atau muntah.Bebaskan jalan napas. Lakukan penghisapan, bila ada sekresi atau muntah.  b.

 b. Tengadah kepala-topang dagu, kalau perlu pasang alat bantu jalan nafasTengadah kepala-topang dagu, kalau perlu pasang alat bantu jalan nafas ((Gudel/oropharingeal airwayGudel/oropharingeal airway).).

c.

c. Berikan oksigen 6 liter/menitBerikan oksigen 6 liter/menit d.

d. Bila pernapasan/ventilasi tidak adekuat, berikan oksigen dengan pompaBila pernapasan/ventilasi tidak adekuat, berikan oksigen dengan pompa e.

e. sungkup (sungkup ( Ambu bag  Ambu bag ) atau ETT.) atau ETT.

3.

3. PertahankPertahankan an SirkulasiSirkulasi

Segera pasang infus intravena. Bisa lebih dari satu infus. Pantau nadi, tekanan Segera pasang infus intravena. Bisa lebih dari satu infus. Pantau nadi, tekanan darah, warna kulit, isi vena, produksi urin, dan (CVP).

darah, warna kulit, isi vena, produksi urin, dan (CVP).

Penanganan Syok

Penanganan Syok NeuregenikNeuregenik

Konsep dasar untuk syok distributif adalah dengan pemberian vasoaktif seperti Konsep dasar untuk syok distributif adalah dengan pemberian vasoaktif seperti fenilefrin dan efedrin, untuk mengurangi daerah vaskuler dengan penyempitan sfingter fenilefrin dan efedrin, untuk mengurangi daerah vaskuler dengan penyempitan sfingter

(10)

 prekapiler

 prekapiler dan dan vena vena kapasitan kapasitan untuk untuk mendorong mendorong keluar keluar darah darah yang yang berkumpul berkumpul ditempatditempat tersebut.

tersebut. 1.

1. Baringkan pasien dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki (posisi Trendelenburg).Baringkan pasien dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki (posisi Trendelenburg). 2.

2. Pertahankan jalan nafas dengan memberikan oksigen, sebaiknya denganPertahankan jalan nafas dengan memberikan oksigen, sebaiknya dengan menggunakan masker. Pada pasien dengan distress respirasi dan hipotensi yang berat, menggunakan masker. Pada pasien dengan distress respirasi dan hipotensi yang berat,  penggunaan endotracheal tube

 penggunaan endotracheal tube dan ventilator mekanik dan ventilator mekanik sangat dianjurkan. sangat dianjurkan. Langkah iniLangkah ini untuk menghindari pemasangan endotracheal yang darurat jika terjadi distres respirasi untuk menghindari pemasangan endotracheal yang darurat jika terjadi distres respirasi yang berulang. Ventilator mekanik juga dapat menolong menstabilkan hemodinamik yang berulang. Ventilator mekanik juga dapat menolong menstabilkan hemodinamik dengan menurunkan penggunaan oksigen dari otot -otot respirasi.

dengan menurunkan penggunaan oksigen dari otot -otot respirasi. 3.

3. Untuk keseimbangan hemodinamik, sebaiknya ditunjang dengan resusitasi cairan.Untuk keseimbangan hemodinamik, sebaiknya ditunjang dengan resusitasi cairan. Cairan kristaloid seperti NaCl 0,9% atau Ringer Laktat sebaiknya diberikan per infus Cairan kristaloid seperti NaCl 0,9% atau Ringer Laktat sebaiknya diberikan per infus secara cepat 250-500 cc bolus dengan pengawasan yang cermat terhadap tekanan secara cepat 250-500 cc bolus dengan pengawasan yang cermat terhadap tekanan darah, akral, turgor kulit, dan urin output untuk menilai respon terhadap terapi.

darah, akral, turgor kulit, dan urin output untuk menilai respon terhadap terapi. 4.

4. Bila tekanan darah dan perfusi perifer tidak segera pulih, berikan obatBila tekanan darah dan perfusi perifer tidak segera pulih, berikan obat  –  – obat vasoaktifobat vasoaktif (adrenergik; agonis alfa yang indikasi kontra bila ada perdarahan seperti ruptur lien) : (adrenergik; agonis alfa yang indikasi kontra bila ada perdarahan seperti ruptur lien) :

 DopaminDopamin

Merupakan obat pilihan pertama. Pada dosis > 10 mcg/kg/menit, berefek Merupakan obat pilihan pertama. Pada dosis > 10 mcg/kg/menit, berefek serupa dengan norepinefrin. Jarang terjadi takikardi.

serupa dengan norepinefrin. Jarang terjadi takikardi.

  Norepinefrin Norepinefrin

Efektif jika dopamin tidak adekuat dalam menaikkan tekanan darah. Monitor Efektif jika dopamin tidak adekuat dalam menaikkan tekanan darah. Monitor terjadinya hipovolemi atau cardiac output yang rendah jika norepinefrin gagal dalam terjadinya hipovolemi atau cardiac output yang rendah jika norepinefrin gagal dalam menaikkan tekanan darah secara adekuat. Pada pemberian subkutan, diserap tidak menaikkan tekanan darah secara adekuat. Pada pemberian subkutan, diserap tidak sempurna jadi sebaiknya diberikan per infus. Obat ini merupakan obat yang terbaik sempurna jadi sebaiknya diberikan per infus. Obat ini merupakan obat yang terbaik karena pengaruh vasokonstriksi perifernya lebih besar dari pengaruh terhadap jantung karena pengaruh vasokonstriksi perifernya lebih besar dari pengaruh terhadap jantung (palpitasi). Pemberian obat ini dihentikan bila tekanan darah sudah normal kembali. (palpitasi). Pemberian obat ini dihentikan bila tekanan darah sudah normal kembali. Awasi pemberian obat ini pada wanita hamil, karena dapat menimbulkan kontraksi Awasi pemberian obat ini pada wanita hamil, karena dapat menimbulkan kontraksi otot-otot uterus.

otot-otot uterus. 

 EpinefrinEpinefrin

Pada pemberian subkutan atau im, diserap dengan sempurna dan Pada pemberian subkutan atau im, diserap dengan sempurna dan dimetabolisme cepat dalam badan. Efek vasokonstriksi perifer sama kuat dengan dimetabolisme cepat dalam badan. Efek vasokonstriksi perifer sama kuat dengan  pengaruhnya

 pengaruhnya terhadap terhadap jantung jantung Sebelum Sebelum pemberian pemberian obat obat ini ini harus harus diperhatikan diperhatikan duludulu  bahwa

 bahwa pasien pasien tidak tidak mengalami mengalami syok syok hipovolemik. hipovolemik. Perlu Perlu diingat diingat obat obat yang yang dapatdapat menyebabkan vasodilatasi perifer tidak boleh diberikan pada pasien syok neurogenik menyebabkan vasodilatasi perifer tidak boleh diberikan pada pasien syok neurogenik

(11)

 DobutaminDobutamin

Berguna jika tekanan darah rendah yang diakibatkan oleh menurunnya cardiac Berguna jika tekanan darah rendah yang diakibatkan oleh menurunnya cardiac output. Dobutamin dapat menurunkan tekanan darah melalui vasodilatasi perifer. output. Dobutamin dapat menurunkan tekanan darah melalui vasodilatasi perifer.

Karena syok merupakan suatu gejala klinis yang disebabkan oleh ketidak Karena syok merupakan suatu gejala klinis yang disebabkan oleh ketidak seimbangan antara kebutuhan oksigen dan pasokan oksien ke jaringan. Terganggunya seimbangan antara kebutuhan oksigen dan pasokan oksien ke jaringan. Terganggunya  pasokan oksigen merupakan masalah utama pada syo

 pasokan oksigen merupakan masalah utama pada syok apaupun itu jenisnyaa.k apaupun itu jenisnyaa.

Oleh karena itu resusitasi cairan sangat diperlukan untuk memperbaiki Oleh karena itu resusitasi cairan sangat diperlukan untuk memperbaiki kebutuhan sirkulasi sehingga kebutuhan sirkulasi terpenuhi.untuk menilai kebutuhan sirkulasi sehingga kebutuhan sirkulasi terpenuhi.untuk menilai keberhasilan resusitasi cairan yang diberikan terdapat satu tolak ukur keberhasilan keberhasilan resusitasi cairan yang diberikan terdapat satu tolak ukur keberhasilan dengan menggunakan

dengan menggunakan end pointend point (Rundra.2006)(Rundra.2006)

End Point Resusitasi End Point Resusitasi

Parameter untuk menilai sirkulasi makro: Parameter untuk menilai sirkulasi makro:

 Denyut jantungDenyut jantung 

 Tekanan darahTekanan darah 

 Produksi urinProduksi urin 

 Suhu tubuhSuhu tubuh 

 Pengukuran hemodinamik : CVP, PAWP dan RVEDVIPengukuran hemodinamik : CVP, PAWP dan RVEDVI

untuk menilai sirkulasi mikro dapat menggunakan dua katagori end point yaitu: untuk menilai sirkulasi mikro dapat menggunakan dua katagori end point yaitu:

1.

1.  parameter Umum parameter Umum 

 indeks antaran oksigen/ oxygen delivery index (DO2I)indeks antaran oksigen/ oxygen delivery index (DO2I) 

 Indeks konsumsi oksigen/Indeks konsumsi oksigen/OxygenOxygen 

 consumption indexconsumption index ( VO2 I )( VO2 I ) 

 Saturasi vena campuran/Saturasi vena campuran/ Mixed Mixed 

 venous saturationvenous saturation ( SVO2 )( SVO2 ) 

 Laktat serumLaktat serum 

 Defisit basalDefisit basal 

 Gradien karbon dioksida arteri/Gradien karbon dioksida arteri/ 

  Arterio carbon dioxide gradient Arterio carbon dioxide gradient (AVPa CO2 )(AVPa CO2 ) 2.

2. Parameter Organ SpesifikParameter Organ Spesifik 

(12)

 Kapnometri sublingualKapnometri sublingual 

 Spektroskopi infra merah dekatSpektroskopi infra merah dekat Dalam

Dalam jurnal jurnal kedokteran kedokteran diponegoro diponegoro resensi dikatakan resensi dikatakan laktat mlaktat merupakanerupakan salah satu end point untuk menilai resusitasi cairan.

salah satu end point untuk menilai resusitasi cairan.

H.

H. KomplikasiKomplikasi 1.

1. Kegagalan multi organ akibat penurunan aliran darah dan hipoksia jaringan yangKegagalan multi organ akibat penurunan aliran darah dan hipoksia jaringan yang  berkepanjangan

 berkepanjangan 2.

2. Sindrome disstres pernafasan dewasa akibat destruksi pertemuan alveolus kapilerSindrome disstres pernafasan dewasa akibat destruksi pertemuan alveolus kapiler karena hipoksia.

karena hipoksia. 3.

3. DIC (Koagulasi Intravaskuler Diseminasi) akibat hipoksia dan kematian jaringanDIC (Koagulasi Intravaskuler Diseminasi) akibat hipoksia dan kematian jaringan yang luas sehingga terjadi pengaktivan berlebihan jenjang koagulasi

yang luas sehingga terjadi pengaktivan berlebihan jenjang koagulasi

I.

I. PrognosisPrognosis

Prognosis syok neurogenik tergantung penyebab syok tersebut. Berhasil tidaknya Prognosis syok neurogenik tergantung penyebab syok tersebut. Berhasil tidaknya  penanggulangan

 penanggulangan syok syok terghantung terghantung kemampuan kemampuan mengenal mengenal gejala-gejala gejala-gejala syok,syok, mengetahui, dan mengantisipasi penyebab syok serta efektivitas dan efisiensi kerja kita mengetahui, dan mengantisipasi penyebab syok serta efektivitas dan efisiensi kerja kita  pada saat-saat pertama pasien mengalami syok.

 pada saat-saat pertama pasien mengalami syok.

J. J. DiagnosaDiagnosa Diagnosa keperawatan / Diagnosa keperawatan / masalah kolaborasi masalah kolaborasi Rencana keperawatan Rencana keperawatan Tujuan

Tujuan dan dan kriteria kriteria hasil hasil IntervensiIntervensi Perfusi jaringan cerebral

Perfusi jaringan cerebral tidak efektif b/d tidak efektif b/d gangguan afinitas Hb gangguan afinitas Hb oksigen, penurunan oksigen, penurunan konsentrasi Hb, konsentrasi Hb, Hipervolemia, Hipervolemia, Hipoventilasi, gangguan Hipoventilasi, gangguan transport O2, gangguan transport O2, gangguan aliran arteri dan vena. aliran arteri dan vena.

NOC : NOC : 

 Status sirkulasiStatus sirkulasi 

 Status sarafStatus saraf 

 Tissue prefusion : cerebralTissue prefusion : cerebral

setelah dilakukan asuhan selama .... setelah dilakukan asuhan selama .... ketidakefektifan perfusi jaringan ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral teratasidengan kriteria hasil : cerebral teratasidengan kriteria hasil :

 Tekanan systol dan diastolTekanan systol dan diastol dalam rentang normal dalam rentang normal 

 Pupil reaktifPupil reaktif 

 Tidak mengalami nyeri kepalaTidak mengalami nyeri kepala

NIC : NIC : 

 Monitor TTVMonitor TTV 

 Monitor AGD,Monitor AGD, ukuran pupil ukuran pupil   MonitorMonitor pandangan pandangan kabur dan kabur dan nyeri kepala nyeri kepala 

 Monitor tonusMonitor tonus otot otot   CatatCatat perubahan perubahan pasien dalam pasien dalam merespon merespon stimulus stimulus   TinggikanTinggikan kepala 0-45 kepala 0-45oo

(13)

tergantung tergantung pada kondisi pada kondisi pasien. pasien. Penurunan curah Penurunan curah  jantung b/d gangguan  jantung b/d gangguan irama jantung, stroke irama jantung, stroke volume, pre load dan volume, pre load dan afterload,kontraktilitas afterload,kontraktilitas  jantung.  jantung. NOC : NOC : 

 Cardiac pump effectivenessCardiac pump effectiveness 

 Status cirkulasiStatus cirkulasi 

 Status TTVStatus TTV 

 Tissue perfusion : periferTissue perfusion : perifer

setelah dilakukan asuhan selama .... setelah dilakukan asuhan selama .... penurunan kardiak output klien penurunan kardiak output klien teratasidengan kriteria hasil : teratasidengan kriteria hasil :

 Tanda vital dalam rentangTanda vital dalam rentang normal (TD, RR, suhu, nadi) normal (TD, RR, suhu, nadi) 

 Tidak ada edema paruTidak ada edema paru 

 Tidak ada penurunanTidak ada penurunan kesadaran

kesadaran 

 AGD dalam batas normalAGD dalam batas normal 

 Tidak ada distensi venaTidak ada distensi vena  jugularis  jugularis NIC : NIC :   EvaluasiEvaluasi adanya nyeri adanya nyeri dada dada 

 Catat adanyaCatat adanya disritmia disritmia  jantung  jantung 

 Catat adanyaCatat adanya tanda dan tanda dan gejala gejala penurunan penurunan cardiac output cardiac output 

 Monitor statusMonitor status pernafasan pernafasan yang yang menandakan menandakan gagal jantung gagal jantung   MonitorMonitor respon pasien respon pasien terhadap efek terhadap efek pengobatan pengobatan antiaritmia antiaritmia   Monitor TD,Monitor TD, RR, suhu, nadi RR, suhu, nadi   MonitorMonitor  jumlah dan  jumlah dan irama jantung irama jantung 

 Monitor polaMonitor pola napas

napas 

 Monitor suhu,Monitor suhu, kelembaban kelembaban dan warna dan warna kulit kulit   MonitorMonitor adannya adannya cushing traid cushing traid (tekanan nadi (tekanan nadi yang melebar, yang melebar, bradikardi, bradikardi, peningkatan peningkatan sistolik) sistolik)   KolaborasiKolaborasi pemberian pemberian obat anti obat anti aritmia, aritmia, inotropik, inotropik, nitrogliserin nitrogliserin

(14)

dan dan vasodilator vasodilator untuk untuk mempertahan mempertahan kan kan kontraktilitas kontraktilitas  jantung  jantung   KolabirasiKolabirasi pemberian pemberian antikoagulan antikoagulan untuk untuk mencegah mencegah trombus trombus perifer. perifer. Bersihan jalan nafas

Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d tidak efektif b/d

 Infeksi, disfungsiInfeksi, disfungsi neuromuskular, neuromuskular, hiperplasia hiperplasia dinding bronkus, dinding bronkus, alergi jalan alergi jalan nafas, asma, dan nafas, asma, dan trauma

trauma 

 Obstruksi jalanObstruksi jalan nafas

nafas

NOC : NOC : 

 Status ventilasiStatus ventilasi 

 Status kepatenan jalan nafasStatus kepatenan jalan nafas 

 Kontrol aspirasiKontrol aspirasi

Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .... pasien keperawatan selama .... pasien menunjukan keefektifan jalan nafas menunjukan keefektifan jalan nafas dibuktikan dengan kriteria hasil : dibuktikan dengan kriteria hasil :

 Mendemonstasikan batukMendemonstasikan batuk efektif , tidak ada depsneu dan efektif , tidak ada depsneu dan sianosis

sianosis 

 Menunjukkan kepatenan jalanMenunjukkan kepatenan jalan nafas

nafas 

 Saturasi o2 dalam batas normalSaturasi o2 dalam batas normal 

 Foto thorak dalam batasFoto thorak dalam batas normal

normal

 Berikan saksionBerikan saksion bila perlu

bila perlu 

 Berikan o2Berikan o2 

 Anjurkan pasienAnjurkan pasien napas dalam dan napas dalam dan istirahat

istirahat 

 Posisikan pasienPosisikan pasien untuk untuk memaksimalkan memaksimalkan ventilasi ventilasi pernafasan pernafasan 

 Auskultasi jalanAuskultasi jalan nafas, catat nafas, catat adanya suara adanya suara tambahan tambahan 

 Monitor statusMonitor status hemodinamik hemodinamik 

 Risiko

Risiko aspirasi aspirasi NOC NOC :: 

 Status pernafasan : ventilasiStatus pernafasan : ventilasi 

 Kontrol aspirasiKontrol aspirasi 

 Status SwallowingStatus Swallowing

Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama .... pasien tidak keperawatan selama .... pasien tidak akan mengalami aspirasi dengan akan mengalami aspirasi dengan kriteria hasil :

kriteria hasil : 

 Klien dapat bernafas denganKlien dapat bernafas dengan mudah

mudah 

 Klien mampu menelan, danKlien mampu menelan, dan mengunyah tanpa terjadi mengunyah tanpa terjadi aspirasi

aspirasi 

 Jalan nafas patenJalan nafas paten

NIC : NIC :

 Monitor tingkatMonitor tingkat kesadaran, reflek kesadaran, reflek batuk dan batuk dan kemampuan kemampuan menelan menelan 

 Monitor statusMonitor status paru dan jalan paru dan jalan nafas

nafas 

 Lakukan suctionLakukan suction  jika diperlukan  jika diperlukan 

 Cek nasogastrikCek nasogastrik sebelum makan sebelum makan 

 Hindari makanHindari makan  jika residu masih  jika residu masih

banyak banyak 

 Naikan kepala 30-Naikan kepala 30-45

(15)

makan makan Hipertermia b/d Hipertermia b/d   Penyakit/Penyakit/ trauma trauma   PeningkatanPeningkatan metabolisme metabolisme   dehidrasidehidrasi NOC : NOC : Termoregulasi Termoregulasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... pasien menunjukkan :

selama ... pasien menunjukkan : Suhu tubuh dalam batas normal Suhu tubuh dalam batas normal

NIC : NIC : 

 monitor suhumonitor suhu sesering sesering mungkin mungkin 

 monitor warnamonitor warna kulit, tekanan kulit, tekanan darah, nadi, RR darah, nadi, RR   monitormonitor penurunan penurunan tingkat tingkat kesadaran kesadaran   monitor WBC,monitor WBC, Hb dan Hct Hb dan Hct 

 monitor intakemonitor intake dan output dan output   berikanberikan antipiretik antipiretik   kolaborasikolaborasi antibiotik antibiotik 

 selimuti pasienselimuti pasien 

 berikan cairanberikan cairan intravena intravena   monitormonitor hidrasi seperti hidrasi seperti turgor kulit, turgor kulit, kelembaban kelembaban membran membran mukosa. mukosa.

(16)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Hudak & Gallo, 1994, Keperwatan Kritis: Pendekatan Holistik, edk. 6, vol. 2, trans. Hudak & Gallo, 1994, Keperwatan Kritis: Pendekatan Holistik, edk. 6, vol. 2, trans.

Sumarwati, M. dkk., EGC, Jakarta. Sumarwati, M. dkk., EGC, Jakarta.

Cole, Elaine. 2009. Trauma Care. UK : Wiley-Blackwell Cole, Elaine. 2009. Trauma Care. UK : Wiley-Blackwell Huether. McCance & Brashers.

Huether. McCance & Brashers. Rote. Understanding Patophysiology. 2008. Missouri: MosbyRote. Understanding Patophysiology. 2008. Missouri: Mosby Urden, linda D.dkk. 2008. Priorities in critical care nursing. Canada: Mosby Elseveir

Urden, linda D.dkk. 2008. Priorities in critical care nursing. Canada: Mosby Elseveir

Zimmerman J L, Taylor R W, Dellinger R P, Farmer J C, Diagnosis and Management of Zimmerman J L, Taylor R W, Dellinger R P, Farmer J C, Diagnosis and Management of Shock, dalam buku: Fundamental Critical Support. Society of Critical Care Medicine, Shock, dalam buku: Fundamental Critical Support. Society of Critical Care Medicine, 1997

1997

Duane lynn, 2008.

Duane lynn, 2008. Types of Shock Types of Shock . Diakses dari. Diakses dari www.mnhealthandmedical.comwww.mnhealthandmedical.com

Advance Trauma Life Support. 2001. Edisi keenam. American Collage of Surgeons. Advance Trauma Life Support. 2001. Edisi keenam. American Collage of Surgeons.

Referensi

Dokumen terkait

Syok terjadi akibat berbagai keadaan yang menyebabkan berkurangnya aliran darah, termasuk kelainan jantung (misalnya serangan jantung atau gagal jantung), volume darah yang rendah

Kompensasi terhadap syok dengan kehilangan cairan maka tubuh mengadakan respon dengan menurunkan sirkulasi sistem gastrointestinal yang mana dapat terjadi ilius

Defisit volume peredaran darah (C = circulation ) pada syok hipovolemik sejati atau hipovolemia relatif (syok  septik, syok neurogenik, dan syok anafilaktik) harus

Syok sepsis adalah sindrom klinik yang dicetuskan oleh masuk dan menyebarnya produk organisme ke dalam sistem vaskuler, sehingga menyebabkan terjadinya hipotensi

 b Pasang akses 'askuler secepatnya ( dalam 60#0 detik" untuk resusitasi cairan, berikan cairan secepatnya ampir pada setiap -enis syok ter-adi hipo'olemi

Terapi cairan seringkali merupakan terapi inisial pada pasien syok yang bertujuan untuk meningkatkan volume darah, sehingga diharapkan dapat mengoreksi sistem sirkulasi tubuh..

Intervensi: Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi Rencana keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Perfusi jaringan cerebral tidak efektif b/d gangguan afinitas Hb

Syok anafilaksis merupakan efek samping berat yang mungkin terjadi selama uji klinis vaksin Covid-19 dengan gejala gangguan pernapasan, penurunan kesadaran, serta kolaps