• Tidak ada hasil yang ditemukan

1_PROYEKSI_BAB1_ lengkap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1_PROYEKSI_BAB1_ lengkap"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BOLEH DIPERBANYAK, SEMOGA BERMANFAAT

BOLEH DIPERBANYAK, SEMOGA BERMANFAAT

OLEH: WAHYU MAKHMUD SUEB

OLEH: WAHYU MAKHMUD SUEB

09.02.2010

09.02.2010

BAB I

BAB I

PROYEKSI ORTOGONA

PROYEKSI ORTOGONAL

L

A.

A. Uraian Uraian SingkatSingkat 1

1 Perbedaan Perbedaan antara antara perspektif perspektif isometri, isometri, dimetri dimetri dan dan kavalir.kavalir. 2

2 Cara Cara menggambar menggambar perspektif perspektif isometri, isometri, dimetri dimetri dan dan kavalir.kavalir. 3

3 Perbedaan Perbedaan proyeksi proyeksi metode metode A A dan dan metode metode E.E. 4

4 Cara Cara menggambar menggambar proyeksi proyeksi metode metode A A dan dan metode metode E.E. 5

5 Menyajikan Menyajikan gambar gambar proyeksi proyeksi sesuai sesuai standar.standar.

B. Tujuan B. Tujuan 1

1 Mengetahui Mengetahui perbedaan perbedaan antara antara perspektif perspektif isometri, isometri, dimetri dimetri dan dan kavalir.kavalir. 2

2 Memahami Memahami cara cara menggambar menggambar perspektif perspektif isometri, isometri, dimetri dimetri dan dan kavalir.kavalir. 3

3 Mampu Mampu menggambar menggambar perspektif perspektif isometri, isometri, dimetri dimetri dan dan kavalir.kavalir. 4

4 Mengetahui Mengetahui perbedaan perbedaan proyeksi proyeksi metode metode A A dan dan metode metode E.E. 5

5 Memahami Memahami cara cara menggambar menggambar proyeksi proyeksi metode metode A A dan dan metode metode E.E. 6

6 Mampu Mampu menggambar menggambar proyeksi proyeksi metode metode A A dan dan metode metode E.E. 7

7 Mampu Mampu menyajikan menyajikan gambar gambar proyeksi proyeksi sesuai sesuai standar.standar.

C. Uraian C. Uraian

Untuk mengetahui arti proyeksi, ingat saja kata proyektor yaitu alat untuk memproyeksikan Untuk mengetahui arti proyeksi, ingat saja kata proyektor yaitu alat untuk memproyeksikan gambar pada suatu layar. Arti proyeksi ialah memindahkan suatu bentuk dari suatu sudut pandang gambar pada suatu layar. Arti proyeksi ialah memindahkan suatu bentuk dari suatu sudut pandang tertentu pada suatu ruang gambar.

tertentu pada suatu ruang gambar.

Berdasarkan paparan di atas, dalam gambar teknik gambar proyeksi terdiri atas gambar tiga Berdasarkan paparan di atas, dalam gambar teknik gambar proyeksi terdiri atas gambar tiga dimensi (piktorial/perspektif) dan gambar dua dimensi (proyeksi ortogonal).

dimensi (piktorial/perspektif) dan gambar dua dimensi (proyeksi ortogonal). 1. Gambar Tiga Dimensi (Piktorial/Perspektif)

1. Gambar Tiga Dimensi (Piktorial/Perspektif)

Pada gambar tiga dimensi, bentuk benda dapat diketahui dengan cepat karena ketiga sisi dari Pada gambar tiga dimensi, bentuk benda dapat diketahui dengan cepat karena ketiga sisi dari benda digambarkan. Sehingga gambar ini digunakan antara lain pada brosur, katalog.

benda digambarkan. Sehingga gambar ini digunakan antara lain pada brosur, katalog. Berikut disampaikan gambar tiga dimensi yang sering digunakan, yaitu :

Berikut disampaikan gambar tiga dimensi yang sering digunakan, yaitu : a. Isometri 

a. Isometri ,, sisi kiri dan sisi kanan mempunyai sudut kemiringan 30sisi kiri dan sisi kanan mempunyai sudut kemiringan 3000, skala sisi kiri, sisi, skala sisi kiri, sisi kanan dan pada arah tegak 1 : 1. Sehingga jika kita menggambar kubus maka akan tergambar kubus kanan dan pada arah tegak 1 : 1. Sehingga jika kita menggambar kubus maka akan tergambar kubus ..

b. Dimetri 

b. Dimetri ,,sisi kiri mempunyai sudut kemiringan 7sisi kiri mempunyai sudut kemiringan 700sedangkan sudut kemiringan sisisedangkan sudut kemiringan sisi kanan 42

kanan 4200, skala sisi kiri dan pada arah tegak 1 : 1, skala pada sisi kanan 1 : 2., skala sisi kiri dan pada arah tegak 1 : 1, skala pada sisi kanan 1 : 2.

Sehingga jika kita menggambar sebuah kubus akan tergambar menjadi sebuah balok. Sehingga jika kita menggambar sebuah kubus akan tergambar menjadi sebuah balok. c.

c. Oblik (Kavalir) Oblik (Kavalir) ,, sisi kiri merupakan garis mendatar dan sisi kanan mempunyai sudut kemiringansisi kiri merupakan garis mendatar dan sisi kanan mempunyai sudut kemiringan 45

4500, skala sisi kiri dan pada arah tegak 1 : 1, skala pada sisi kanan 1 : 2. Sehingga jika kita, skala sisi kiri dan pada arah tegak 1 : 1, skala pada sisi kanan 1 : 2. Sehingga jika kita menggambar sebuah kubus akan tergambar menjadi sebuah balok.

(2)

Gambar 1 Perspektif yang sering digunakan  Gambar 1 Perspektif yang sering digunakan 

2. Gambar Dua Dimensi (Proyeksi Ortogonal) 2. Gambar Dua Dimensi (Proyeksi Ortogonal)

Bentuk yang rumit ternyata sulit untuk diinformasikan dengan gambar tiga dimensi, misalkan Bentuk yang rumit ternyata sulit untuk diinformasikan dengan gambar tiga dimensi, misalkan bagian-bagian yang terhalang atau gambar sebuah ulir. Dengan alasan tersebut maka gambar kerja bagian-bagian yang terhalang atau gambar sebuah ulir. Dengan alasan tersebut maka gambar kerja pada umumnya digambar menggunakan proyeksi ortogonal (gambar dua dimensi).

pada umumnya digambar menggunakan proyeksi ortogonal (gambar dua dimensi).

Prinsip proyeksi ortogonal adalah dengan membayangkan bahwa benda tiga dimensi Prinsip proyeksi ortogonal adalah dengan membayangkan bahwa benda tiga dimensi diproyeksikan pada bidang-bidang yang saling tegak lurus (ortogonal), sehingga dihasilkan gambar diproyeksikan pada bidang-bidang yang saling tegak lurus (ortogonal), sehingga dihasilkan gambar dua dimensi yang disebut pandangan (tampak). Setelah itu bidang-bidang yang saling tegak lurus dua dimensi yang disebut pandangan (tampak). Setelah itu bidang-bidang yang saling tegak lurus tersebut dibentangkan menjadi bidang datar, bidang datar itulah yang menjadi bidang gambar.

tersebut dibentangkan menjadi bidang datar, bidang datar itulah yang menjadi bidang gambar.

Menurut ISO, gambar dua dimensi yang standar ialah metode proyeksi sudut pertama (first Menurut ISO, gambar dua dimensi yang standar ialah metode proyeksi sudut pertama (first angle projection/proyeksi Eropa/metode E) dan metode proyeksi sudut ketiga (third angle angle projection/proyeksi Eropa/metode E) dan metode proyeksi sudut ketiga (third angle projection/proyeksi Amerika/metode A), penggunaan kedua cara ini tergantung dari kebiasaan projection/proyeksi Amerika/metode A), penggunaan kedua cara ini tergantung dari kebiasaan masing-masing perusahaan, misalkan perusahaan A menggunakan metode E sedangkan perusahaan masing-masing perusahaan, misalkan perusahaan A menggunakan metode E sedangkan perusahaan B menggunakan metode A.

B menggunakan metode A.

Untuk memudahkan cara membuat gambar dua dimensi maka pada paparan berikutnya Untuk memudahkan cara membuat gambar dua dimensi maka pada paparan berikutnya disampaikan cara praktis untuk memahami gambar dua dimensi dengan cepat.

disampaikan cara praktis untuk memahami gambar dua dimensi dengan cepat. a. Metode E

a. Metode E

Lambang untuk metode E, biasanya disimpan pada bagian bawah dari ruang gambar atau pada Lambang untuk metode E, biasanya disimpan pada bagian bawah dari ruang gambar atau pada

(3)

kepala gambar. kepala gambar.

Gambar 2 Lambang metode E  Gambar 2 Lambang metode E 

Pada gambar berikut bidang H, VA dan VK saling tegak lurus; benda terletak diantara ketiga bidang Pada gambar berikut bidang H, VA dan VK saling tegak lurus; benda terletak diantara ketiga bidang tersebut, dari arah pandangan depan benda diproyeksikan dengan cara didorong pada bidang H tersebut, dari arah pandangan depan benda diproyeksikan dengan cara didorong pada bidang H secara tegak lurus , dari arah pandangan kiri benda diproyeksikan dengan cara didorong pada bidang secara tegak lurus , dari arah pandangan kiri benda diproyeksikan dengan cara didorong pada bidang VK secara tegak lurus dan dari arah pandangan atas benda diproyeksikan dengan cara didorong VK secara tegak lurus dan dari arah pandangan atas benda diproyeksikan dengan cara didorong pada bidang VA secara tegak lurus, maka secara imajiner akan tergambar bidang D, A dan K (dua pada bidang VA secara tegak lurus, maka secara imajiner akan tergambar bidang D, A dan K (dua dimensi) pada ketiga bidang proyeksi.

dimensi) pada ketiga bidang proyeksi.

Berikutnya kita bayangkan ketiga bidang proyeksi dibentangkan menjadi satu bidang datar. Berikutnya kita bayangkan ketiga bidang proyeksi dibentangkan menjadi satu bidang datar.

(4)

Sedangkan pada gambar berikut ini, bidang proyeksi sudah dihilangkan dan ketiga pandangan diberi Sedangkan pada gambar berikut ini, bidang proyeksi sudah dihilangkan dan ketiga pandangan diberi ukuran untuk informasi pembentukan.

ukuran untuk informasi pembentukan.

Gambar 3 Proses metode E  Gambar 3 Proses metode E 

b. Metode A b. Metode A

Lambang untuk metode A, biasanya disimpan pada bagian bawah dari ruang gambar atau pada Lambang untuk metode A, biasanya disimpan pada bagian bawah dari ruang gambar atau pada

(5)

kepala gambar. kepala gambar.

Gambar 4 Lambang metode A Gambar 4 Lambang metode A

Pada gambar berikut kita bayangkan bahwa benda terletak dalam kotak yang dibatasi oleh enam Pada gambar berikut kita bayangkan bahwa benda terletak dalam kotak yang dibatasi oleh enam bidang proyeksi yang transparan.

bidang proyeksi yang transparan.

Dari arah pandangan depan, kanan, atas, kiri, bawah dan belakang benda diproyeksikan dengan cara Dari arah pandangan depan, kanan, atas, kiri, bawah dan belakang benda diproyeksikan dengan cara ditarik pada masing-masing bidang proyeksi secara tegak lurus, maka secara imajiner akan dihasilkan ditarik pada masing-masing bidang proyeksi secara tegak lurus, maka secara imajiner akan dihasilkan pandangan depan, kanan, atas, kiri, bawah dan belakang (dua dimensi) pada keenam bidang pandangan depan, kanan, atas, kiri, bawah dan belakang (dua dimensi) pada keenam bidang proyeksi.

(6)

Berikutnya kita bayangkan bahwa keenam bidang proyeksi dibentangkan menjadi satu bidang datar. Berikutnya kita bayangkan bahwa keenam bidang proyeksi dibentangkan menjadi satu bidang datar.

Setelah keenam bidang proyeksi dibentangkan menjadi bidang datar akan dihasilkan gambar berikut Setelah keenam bidang proyeksi dibentangkan menjadi bidang datar akan dihasilkan gambar berikut ini.

(7)

Selain paparan tersebut di atas, terjadinya proyeksi metode A mengikuti cara berikut ini, yaitu dari Selain paparan tersebut di atas, terjadinya proyeksi metode A mengikuti cara berikut ini, yaitu dari satu arah pandang benda digulingkan seperti yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.

satu arah pandang benda digulingkan seperti yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.

Dari hasil penggulingan akan dihasilkan gambar pandangan di bawah ini. Dari hasil penggulingan akan dihasilkan gambar pandangan di bawah ini.

(8)

Gambar pandangan depan, kanan dan atas dipisahkan untuk keperluan pemberian ukuran. Gambar pandangan depan, kanan dan atas dipisahkan untuk keperluan pemberian ukuran.

Sedangkan pada gambar berikut ini, bidang proyeksi sudah dihilangkan dan ketiga pandangan diberi Sedangkan pada gambar berikut ini, bidang proyeksi sudah dihilangkan dan ketiga pandangan diberi ukuran untuk informasi pembentukan.

(9)

Gambar 5 Proses metode A Gambar 5 Proses metode A Dari paparan sebelumnya dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Dari paparan sebelumnya dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1)

1) Terjadinya gambar pandangan pada proyeksi Terjadinya gambar pandangan pada proyeksi metode E dengan cara metode E dengan cara didorong (gambar kiri).didorong (gambar kiri). Sedangkan pada proyeksi metode A dengan cara ditarik (gambar kanan).

Sedangkan pada proyeksi metode A dengan cara ditarik (gambar kanan). 2)

2) Peletakan gambar pandangan mengacu pada pandangan utama Peletakan gambar pandangan mengacu pada pandangan utama yaitu pandangan depan,yaitu pandangan depan, pandangan kiri pada metode E disimpan sebelah kanan dari pandangan depan dan pandangan pandangan kiri pada metode E disimpan sebelah kanan dari pandangan depan dan pandangan atas disimpan sebelah bawah dari pandangan depan. Sedangkan pandangan kanan pada metode atas disimpan sebelah bawah dari pandangan depan. Sedangkan pandangan kanan pada metode A disimpan sebelah kanan dari pandangan depan dan pandangan atas disimpan sebelah atas dari A disimpan sebelah kanan dari pandangan depan dan pandangan atas disimpan sebelah atas dari pandangan depan.

(10)

Pada uraian gambar berikut, disampaikan gambar-gambar yang mudah dipahami tentang Pada uraian gambar berikut, disampaikan gambar-gambar yang mudah dipahami tentang bagaimana cara membuat gambar dua dimensi dengan mudah.

bagaimana cara membuat gambar dua dimensi dengan mudah.

Gambar berikut merupakan pandangan depan, kiri dan atas dari metode E. Pandangan kiri Gambar berikut merupakan pandangan depan, kiri dan atas dari metode E. Pandangan kiri dan atas mengacu pada pandangan depan, untuk pandangan kiri dilihat dari sebelah kiri pandangan dan atas mengacu pada pandangan depan, untuk pandangan kiri dilihat dari sebelah kiri pandangan depan, didorong dan digambar pada sebelah kanan pandangan depan. Dengan cara sama, untuk depan, didorong dan digambar pada sebelah kanan pandangan depan. Dengan cara sama, untuk pandangan atas, dilihat dari sebelah atas, didorong dan digambar pada sebelah bawah pandangan pandangan atas, dilihat dari sebelah atas, didorong dan digambar pada sebelah bawah pandangan depan.

(11)

Gambar 7 Tiga pandangan metode E  Gambar 7 Tiga pandangan metode E 

Prinsip yang sama dari paparan tadi diterapkan pada gambar berikut ini. Prinsip yang sama dari paparan tadi diterapkan pada gambar berikut ini.

Gambar 8 Penerapan metode E  Gambar 8 Penerapan metode E 

Gambar berikut memperlihatkan cara menggambar enam pandangan menurut metode E, yaitu Gambar berikut memperlihatkan cara menggambar enam pandangan menurut metode E, yaitu pandangan depan (utama/A), atas (B), kiri (C), kanan (D), bawah (E) dan belakang (F).

(12)

Gambar 9 Enam pandangan metode E  Gambar 9 Enam pandangan metode E 

Gambar berikut merupakan pandangan depan, kanan dan atas dari metode A. Pandangan Gambar berikut merupakan pandangan depan, kanan dan atas dari metode A. Pandangan kanan dan atas mengacu pada pandangan depan, untuk pandangan kanan dilihat dari sebelah kanan kanan dan atas mengacu pada pandangan depan, untuk pandangan kanan dilihat dari sebelah kanan pandangan depan, ditarik dan digambar pada sebelah kanan pandangan depan. Dengan cara sama, pandangan depan, ditarik dan digambar pada sebelah kanan pandangan depan. Dengan cara sama, untuk pandangan atas, dilihat dari sebelah atas, ditarik dan digambar pada sebelah atas pandangan untuk pandangan atas, dilihat dari sebelah atas, ditarik dan digambar pada sebelah atas pandangan depan.

(13)

Prinsip yang sama dari paparan tadi diterapkan pada gambar berikut ini. Prinsip yang sama dari paparan tadi diterapkan pada gambar berikut ini.

Gambar berikut memperlihatkan cara menggambar enam pandangan menurut metode A, yaitu Gambar berikut memperlihatkan cara menggambar enam pandangan menurut metode A, yaitu pandangan depan (utama/A), kanan (B), atas (C), kiri (D), bawah (E) dan belakang (F).

(14)

3. Membaca Gambar Dua Dimensi 3. Membaca Gambar Dua Dimensi

Sangat diperlukan keterampilan membaca gambar dengan cepat bagi orang teknik, yaitu Sangat diperlukan keterampilan membaca gambar dengan cepat bagi orang teknik, yaitu menafsirkan bentuk tiga dimensi dengan berdasarkan gambar dua dimensi karena gambar kerja pada menafsirkan bentuk tiga dimensi dengan berdasarkan gambar dua dimensi karena gambar kerja pada umumnya disajikan dalam bentuk proyeksi ortogonal (gambar dua dimensi).

umumnya disajikan dalam bentuk proyeksi ortogonal (gambar dua dimensi).

Paparan berikut ini adalah langkah-langkah (terutama bagi yang baru mempelajari gambar Paparan berikut ini adalah langkah-langkah (terutama bagi yang baru mempelajari gambar teknik) untuk menafsirkan bentuk dengan berdasarkan gambar dua dimensi :

teknik) untuk menafsirkan bentuk dengan berdasarkan gambar dua dimensi : 

 a. a. Membuat Membuat balok balok asal, asal, ukuran ukuran diambil diambil dari dari pandangpandangan an depan depan dan dan atas atas (kiri(kiri).). 

 b. b. MemindaMemindahkan hkan pandangpandangan, an, pandangapandangan n dipinddipindahkan ahkan pada pada sisi sisi balok, balok, ukuran ukuran diambidiambill dari masing-masing bagian.

dari masing-masing bagian. 

 c. c. MenaksiMenaksir r bentukbentuk, , dalam dalam contoh contoh dengan dengan mengacu mengacu pada pada pandangpandangan an depan depan dapatdapat disimpulkan bahwa bagian kanan kosong, menurut pandangan atas, bagian depan yang kosong. disimpulkan bahwa bagian kanan kosong, menurut pandangan atas, bagian depan yang kosong. 

 d. d. Garis Garis bantu bantu dihildihilangkan, angkan, supaya supaya bentuk bentuk lebih lebih jelas.jelas. 

 e. e. MemerikMemeriksa sa gambar gambar dengan dengan cara cara membandmembandingkan ingkan antara antara gambar gambar tiga tiga dimensi dimensi yangyang telah dibuat dengan gambar dua dimensi.

(15)

4. Penyajian Proyeksi Ortogonal pada Gambar Kerja 4. Penyajian Proyeksi Ortogonal pada Gambar Kerja

a. Pemilihan Pandangan a. Pemilihan Pandangan

Pandangan suatu benda yang memberikan informasi terbanyak, dinyatakan sebagai Pandangan suatu benda yang memberikan informasi terbanyak, dinyatakan sebagai pandangan utama atau pandangan depan.

pandangan utama atau pandangan depan.

Gambar 14 Pemilihan pandangan  Gambar 14 Pemilihan pandangan 

b. Jumlah Pandangan b. Jumlah Pandangan

Jumlah pandangan (termasuk potongan) yang dibutuhkan disesuaikan dengan keperluan Jumlah pandangan (termasuk potongan) yang dibutuhkan disesuaikan dengan keperluan tanpa dapat menimbulkan keraguan, misalnya untuk benda silindris dengan bentuk yang sederhana tanpa dapat menimbulkan keraguan, misalnya untuk benda silindris dengan bentuk yang sederhana cukup digambar satu pandangan.

(16)

Gambar 15 Jumlah pandangan  Gambar 15 Jumlah pandangan 

c. Posisi Gambar c. Posisi Gambar

Posisi gambar, terutama pandangan depan harus digambarkan sesuai dengan kedudukan Posisi gambar, terutama pandangan depan harus digambarkan sesuai dengan kedudukan utama saat dibuat.

utama saat dibuat.

d. Pandangan Sebagian d. Pandangan Sebagian

Pandangan sebagian dapat digunakan apabila Pandangan sebagian dapat digunakan apabila pandangan lengkap tidak dapat memberikan pandangan lengkap tidak dapat memberikan kejelasan informasi yang diperlukan.

kejelasan informasi yang diperlukan.

Gambar 17 Pandangan sebagian  Gambar 17 Pandangan sebagian 

e. Pandangan Setempat e. Pandangan Setempat

Apabila cara penyajian dapat dilakukan tanpa menimbulkan Apabila cara penyajian dapat dilakukan tanpa menimbulkan keraguan, maka diperbolehkan memberikan pandangan keraguan, maka diperbolehkan memberikan pandangan setempat, sebagai ganti pandangan utuh untuk benda setempat, sebagai ganti pandangan utuh untuk benda simetri. Pandangan setempat harus digambarkan dengan simetri. Pandangan setempat harus digambarkan dengan metode proyeksi sudut ketiga (metode A), tidak bergantung metode proyeksi sudut ketiga (metode A), tidak bergantung pada cara penyajian yang dipakai pada gambar.

(17)

Gambar 18 Pandangan setempat  Gambar 18 Pandangan setempat 

f. Perpotongan yang Sebenarnya f. Perpotongan yang Sebenarnya

Perpotongan geometri sebenarnya bila tampak sebenarnya harus digambarkan dengan garis tebal Perpotongan geometri sebenarnya bila tampak sebenarnya harus digambarkan dengan garis tebal kontinyu, apabila terhalang, digambarkan dengan garis putus– putus.

(18)

g. Perpotongan Maya g. Perpotongan Maya

Penggambaran perpotongan yang diserhanakan harus dihindari, apabila hal itu Penggambaran perpotongan yang diserhanakan harus dihindari, apabila hal itu mempengaruhi pengertian gambar, misalnya pada gambar bentangan.

mempengaruhi pengertian gambar, misalnya pada gambar bentangan.

i. Ujung Poros Berpenampang Bujursangkar i. Ujung Poros Berpenampang Bujursangkar

Untuk menghindari pernggambaran pandangan atau Untuk menghindari pernggambaran pandangan atau potongan tambahan, ujung poros berpenampang potongan tambahan, ujung poros berpenampang

bujursangkar, dapat ditunjukan dengan diagonal, dibuat dari bujursangkar, dapat ditunjukan dengan diagonal, dibuat dari garis tipis kontinyu.

garis tipis kontinyu. j. Pandangan Benda–benda Simetri

j. Pandangan Benda–benda Simetri

Untuk menghemat waktu dan ruang, suatu objek simetri dapat Untuk menghemat waktu dan ruang, suatu objek simetri dapat digambar sebagian saja. Garis simetri ditunjukkan dengan dua garis digambar sebagian saja. Garis simetri ditunjukkan dengan dua garis pendek sejajar pada ujungnya, yang digambarkan dengan tegak lurus pendek sejajar pada ujungnya, yang digambarkan dengan tegak lurus pada garis sumbu.

pada garis sumbu.

Cara lain adalah dengan menggambarkan garis–garis gambar pada benda tersebut sedikit Cara lain adalah dengan menggambarkan garis–garis gambar pada benda tersebut sedikit melewati sumbu–sumbu simetri. Dalam hal ini, garis pendek sejajar dapat ditinggalkan.

melewati sumbu–sumbu simetri. Dalam hal ini, garis pendek sejajar dapat ditinggalkan.

Catatan: Catatan:

Pemakaian dalam praktik, kehati–hatian diperlukan untuk menggambarkan benda Pemakaian dalam praktik, kehati–hatian diperlukan untuk menggambarkan benda dengan cara ini, agar tidak menimbulkan salah penafsiran.

(19)

k. Pandangan yang Terselang (Diperpendek) k. Pandangan yang Terselang (Diperpendek)

Untuk menghemat ruangan, suatu benda yang panjang dapat digambarkan sebagian Untuk menghemat ruangan, suatu benda yang panjang dapat digambarkan sebagian

dengan memotongnya. Batas pemotongan bagian-bagian ini digambarkan berdekatan satu dengan dengan memotongnya. Batas pemotongan bagian-bagian ini digambarkan berdekatan satu dengan yang lain, menggunakan garis tipis kontinyu bergelombang.

yang lain, menggunakan garis tipis kontinyu bergelombang.

l. Penggambaran Bagian yang Berulang l. Penggambaran Bagian yang Berulang

Apabila dalam suatu gambar terdapat beberapa bagian gambar yang mempunyai bentuk dan ukuran Apabila dalam suatu gambar terdapat beberapa bagian gambar yang mempunyai bentuk dan ukuran sama, cara penggambarannya dapat disederhanakan dengan menggambarkan satu bagian yang sama, cara penggambarannya dapat disederhanakan dengan menggambarkan satu bagian yang berulang. Walaupun demikian, jumlah, macam dan letak bagian berulang harus ditunjukkan. berulang. Walaupun demikian, jumlah, macam dan letak bagian berulang harus ditunjukkan.

Gambar 26 Penggambaran bagian yang berulang  Gambar 26 Penggambaran bagian yang berulang 

m. Elemen Digambarkan dalam Skala yang Lebih Besar m. Elemen Digambarkan dalam Skala yang Lebih Besar

Dalam hal skala yang terlalu kecil, sehingga rincian suatu bagian benda tidak dapat Dalam hal skala yang terlalu kecil, sehingga rincian suatu bagian benda tidak dapat ditunjukkan atau diberi ukuran, maka bagian tersebut dapat dibingkai dengan garis tipis kontinyu dan ditunjukkan atau diberi ukuran, maka bagian tersebut dapat dibingkai dengan garis tipis kontinyu dan diberi pengenal dengan huruf besar. Bagian yang dibingkai, digambarkan dengan skala yang lebih diberi pengenal dengan huruf besar. Bagian yang dibingkai, digambarkan dengan skala yang lebih besar, dengan disertai skala dan huruf pengenalnya.

(20)

n. Garis Batas Benda

n. Garis Batas BendaApabila diperlukan penggambaran garis batas benda asal atau bagian bendaApabila diperlukan penggambaran garis batas benda asal atau bagian benda yang terbentuk, garis benda asal ditunjukkan dengan garis rantai tipis titik yang terbentuk, garis benda asal ditunjukkan dengan garis rantai tipis titik ganda.

ganda.

o. Pemakaian Warna o. Pemakaian Warna

Pemakaian warna pada gambar teknik tidak dianjurkan. Apabila untuk kejelasan diperlukan Pemakaian warna pada gambar teknik tidak dianjurkan. Apabila untuk kejelasan diperlukan warna, maka arti warna tersebut harus ditunjukkan secara jelas pada gambar atau pada dokumen warna, maka arti warna tersebut harus ditunjukkan secara jelas pada gambar atau pada dokumen lain yang berhubungan.

lain yang berhubungan.

p. Benda Transparan (Tembus Pandang) p. Benda Transparan (Tembus Pandang)

Semua benda yang dibuat dari bahan tembus pandang seperti gelas, harus digambarkan Semua benda yang dibuat dari bahan tembus pandang seperti gelas, harus digambarkan seperti tidak tembus pandang.

seperti tidak tembus pandang.

D. Soal Latihan 1. Soal Teori: D. Soal Latihan 1. Soal Teori:

1)

1) Sebutkan Sebutkan fungsi fungsi dari dari gambar gambar perspektif?perspektif? 2)

2) Sebutkan sisi Sebutkan sisi miring dan miring dan kanan dari kanan dari isometri, dimetri isometri, dimetri dan kavalir?dan kavalir? 3)

(21)

adalah ….. adalah ….. 4)

4) Proyeksi Proyeksi ortogonal ortogonal menurut menurut ISO ISO adalah adalah …..….. 5)

5) Jumlah Jumlah pandangan pandangan yang yang benar benar adalah adalah …..….. 6)

6) Garis Garis benda benda yang terhalang yang terhalang digambarkan dengan digambarkan dengan garis garis …..….. 7)

7) Sebagai Sebagai acuan acuan untuk untuk pandangan pandangan lain lain digunakan digunakan pandangan pandangan utama utama yaituyaitu …..

….. 8)

8) Untuk Untuk memperpendek memperpendek gambar gambar digunakan digunakan garis garis …..….. 9)

9) Proyeksi Proyeksi setempat setempat selalu selalu menggunakan menggunakan metode metode …..…..

10) Tanda sama dengan pada garis sumbu digunakan untuk gambar ……… 10) Tanda sama dengan pada garis sumbu digunakan untuk gambar ………

yang digambar ….. yang digambar …..

2. Soal Praktik: 2. Soal Praktik:

 a. a. BuatlaBuatlah h gambar gambar berikberikut ut ini ini dengan dengan skala skala 1:1 1:1 pada pada kertas kertas AA44dalam bentuk isometri,dalam bentuk isometri,

dimetri dan kavalir. dimetri dan kavalir. 

 b. b. Gambar Gambar berikuberikut t merupakmerupakan an pandangpandangan an depan, depan, kiri kiri dan dan atas atas menurut menurut metode metode EE dimana terdapat beberapa garis yang belum tergambar, buatlah pada kertas A

dimana terdapat beberapa garis yang belum tergambar, buatlah pada kertas A44dengan skala 1:1; a)dengan skala 1:1; a)

Pandangan depan, kanan dan atas menurut metode A; b) Perspektif isometri. Pandangan depan, kanan dan atas menurut metode A; b) Perspektif isometri. 

 c. c. Gambar Gambar berikuberikut t merupakmerupakan an tiga tiga pandangpandangan an menurut menurut metode metode E E dan dan isometisometrinya rinya yangyang belum lengkap, gambar kembali dengan skala 1:1 pada kertas A

belum lengkap, gambar kembali dengan skala 1:1 pada kertas A44beserta isometrinya secara lengkap.beserta isometrinya secara lengkap.

 d. Gambar d. Gambar berikut berikut merupamerupakan kan dua dua pandanpandangan gan menurut menurut metode metode E, E, buatlah buatlah dengan dengan skala skala 1:11:1 pada kertas A

pada kertas A44, pandangan depan, kiri dan atas., pandangan depan, kiri dan atas.

 e. Gambar e. Gambar berikut berikut merupamerupakan kan dua dua pandanpandangan gan menurut menurut metode metode E, E, buatlah buatlah dengan dengan skala skala 1:11:1 pada kertas A

(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

Gambar

Gambar 1 Perspektif yang sering digunakan Gambar 1 Perspektif yang sering digunakan 
Gambar 2 Lambang metode E Gambar 2 Lambang metode E 
Gambar 3 Proses metode E Gambar 3 Proses metode E 
Gambar 4 Lambang metode AGambar 4 Lambang metode A
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) Secara umum hukum pidana telah memberikan perlindungan hukum terhadap hak-hak perempuan yang menjadi korban kejahatan, tetapi secara khusus tentang hak-hak perempuan yang

Kebijaksanaan perusahaan dalam memilih produk yang akan dijual atau produk yang akan dibeli (bagi perusahaan dagang) amat berpengaruh pada penentuan harga,

Fungsi-fungsi pada PHP/FI ditulis dengan menggunakan bahasa C karena telah memiliki fungsi khusus untuk mengakses database maka, pada tahun yang sama terdapat kurang lebih

Belum optimumnya dampak penerapan SOP GAP cabai dalam mengatasi fluktuasi harga salah satunya disebabkan karena sulitnya memastikan konsistensi petani dalam

Berbeda dengan Deva, dia sahabatku yang klasik dan agak sulit kumengerti, mungkin karna sikapnya yang kaku dengan orang lain, membuatku salah terka.. Tapi

Dari pernyataan tersebut di atas yang menunjukkan teryadinya interaksi sosial adalah ..... Seorang anak menjadi labil, sering murung bahkan membolos

Perwakilan Kedua Pihak, atas permintaan tertulis oleh salah satu Pihak melalui lnstansi Berwenang yang ditunjuk , dan dengan semangat kerjasama dan pengertian

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION  MODEL APPROACH) Suatu pendekatan yang disebut dengan decision model dapat