53 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PERSEMBAHAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan tindakan akan diuraikan tentang pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II.
4.1.1 Deskripsi Siklus I
Deskripsi Siklus I akan membahas tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan, dan refleksi untuk siklus I. Kegiatan Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan selama 3 pertemuan. 4.1.1.1 Rencana Tindakan Siklus I
Rencana tindakan untuk siklus I ini dilaksanakan dalam 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut.
1) Pertemuan I
Rencana tindakan untuk siklus I pertemuan I adalah setelah penulis memperoleh data dari hasil observasi, maka penulis melakukan perencanaan tindakan. Adapun rencana tindakan adalah setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas V sebagai guru kolaborator mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan dengan menerapkan Problem-based Learning. Penulis bersama dengan guru kelas menentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Adapun Standar Kompetensi untuk siklus I yaitu “6.Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun” dengan Kompetensi Dasar (KD) “6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar”. Sebelum mengajar pada pertemuan I, maka peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya (RPP), lembar kerja siswa, lembar observasi. Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) silkus I dengan pokok bahasan “Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Datar”. Pada pertemuan I ini bangun datar yang akan dibahas yaitu bangun datar persegi, persegi panjang,segitiga dan trapesium. Penulis juga
mempersiapkan alat pembelajaran untuk menunjang proses kegiatan pembelajaran yang berupa gambar-gambar bangun datar yang ditempelkan pada kertas karton besar. Penulis juga menyiapkan karton, kertas lipat dan pensil warna yang nantinya akan dipergunakan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi bersama kelompok. Selain itu penulis juga menyiapkan perangkat pembelajaran seperti presensi siswa, lembar kerja siswa, lembar observai aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi kreativitas belajar Matematika siswa dan penghargaan berupa pin bintang diberikan kepada siswa yang mampu menjawab evalusi dari guru dengan benar.
2) Pertemuan II
Rencana tindakan siklus I pertemuan II sebagai tindak lanjut dari pertemuan pertama, di mana pada pertemuan kedua indikator yang digunakan sama seperti pertemuan pertama hanya saja untuk pertemuan kedua bangun datar yang akan digunakan berbeda dengan pertemuan I yaitu bangun datar jajar genjang, belah ketupat,lingkaran dan layang-layang. Sebelum melaksanakan pembelajaran penulis menyiapkan RPP. Penulis juga menyiapkan karton, kertas lipat dan pensil warna yang nantinya akan dipergunakan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi bersama kelompok. Selain itu penulis juga menyiapkan perangkat pembelajaran seperti presensi siswa, lembar kerja siswa, lembar observai aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi kreativitas belajar Matematika siswa dan penghargaan berupa pin bintang diberikan kepada siswa yang mampu menjawab evalusi dari guru dengan benar.
3) Pertemuan III
Pelaksanakan tindakan dan observasi ini merupakan deskripsi proses pemelajaran dari pertemuan I sampai pertemuan III serta deskripsi observasi aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran Matematika dengan penerapan pembelajaran Problem-Based Learning.
4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi 1) Pertemuan I
Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan I ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 5 April 2014. Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa, salam kemudian mengecek kehadiran siswa dan disiapkan untuk belajar. Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian apersepsi berupa pertanyaan tentang bangun datar yang ada dikelas 4. Kemuadian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan tahapan pembelajaran menggunakan Problem-Based Learning dengan beberapa langkah yaitu orientasi siswa pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membantu investigasi kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karja dan yang terakhir menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Berikut gambaran kegiatan pembelajaran dengan menerapkan Problem-Based Learning. Kegiatan awal mengkondisikan siswa untuk belajar, kemudian mengorientasikan siswa pada sebuah permasalahan, guru memulai membagi siswa dalam 5 kelompok, untuk setiap kelompoknya terdiri dari 5 siswa. Siswa diminta mengadakan pengamatan keseluruh ruang kelas dan diseluruh area sekolahan mencari benda menyerupai bangun datar persegi, persegi panjang, segitiga dan trapesium yang dibutuhkan dalam penyelesaian masalah. Setelah itu benda-benda yang diperoleh diamati untuk mengidentifikasi sifat-sifatnya. Siswa bekerjasama dalam kelompok berpikir bersama dan menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan tersebut dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tersebut. Setelah selesai guru meminta siswa menyiapkan hasil diskusinya untuk dipresentasikan didepan secara acak. Untuk kelompok lain diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap hasil diskusi kelompok lain. Guru bertanya hal yang kurang jelas dalam diskusi setelah selesai siswa dibimbing guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberi umpan balik sebagai penguatan. Dalam
kegiatan akhir guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil dan memberi semangat bagi kelompok yang belum berhasil dengan baik, siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi siswa dan melakukan refleksi. Kemudian guru memberikan PR. Setelah selesai guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
Pada saat pembelajaran siklus I pertemuan I berlangsung, peneliti meminta bantuan observer untuk mengamati jalannya pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi mengamati aktivitas guru dalam mengajar, aktivitas belajar siswa serta lembar observasi kreativitas belajar siswa. Observasi penerapan Problem-Based Learning dan respon siswa dalam penerapan Problem-Based Learning serta kreativitas yang ditunjukkan siswa pada saat pembelajaran. Observer mengisi lembar observasi yang telah disediakan dengan cara melingkari kolom skor berdasarkan pengamatan yang dilakukan.
Sedangkan untuk mengukur keberhasilan penerapan Problem-Based Learning dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa terdiri dari 13 indikator yaitu hasrat keingintahuan yang cukup besar; bersikap terbuka terhadap pengalaman baru; panjang akal; keinginan untuk menemukan dan meneliti; cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit; cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan, memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas; berpikir fleksibel; menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi jawaban yang lebih banyak; kemampuan membuat analisis dan sintesis; memiliki semangat bertanya serta meneliti; memilik daya abstraksi yang cukup baik; dan memiliki latar belakang membaca yang cukup luas. Kriteria penilaian lembar observasi kreativitas siswa yaitu untuk jumlah skor 13-25 rendah, 26-38 sedang, dan 39-52 tinggi. Dan berikut akan diuraikan hasil dari observasi kegiatan guru, kegiatan siswa dalam penerapan Problem-Based Learning pada siklus I pertemuan I.
Hasil observasi penerapan Problem-Based Learning siklus I pertemuan I dalam menerapkan Problem-Based Learning pada mata pelajaran matematika di kelas V SDN Bedono 02 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.1
Hasil observasi penerapan Problem-Based Learning siklus I pertemuan I
No Uraian Kegiatan Guru dalam Penerapan
Problem-Based Learning
Siklus I Pertemuan I
Ya Tidak 1. Apakah guru mengawali pembelajaran dengan
mengkondisikan siswa agar siswa untuk belajar?
√ 2. Apakah guru mengorientasikan siswa pada sebuah
permasalahan?
√ 3. Apakah guru menjelaskan tujuan pembelajaran
menggunakan Problem-Based Learning?
√ 4. Apakah guru menjelaskan logistik yang
diperlukan?
√ 5. Apakah guru memotivasi siswa pada aktivitas
pemecahan masalah?
√
6.
Apakah guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah?
√
7.
Apakah guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah?
√
8.
Apakah guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan?
√
9. Apakah guru membantu siswa dalam membagi tugas dengan teman sekelompoknya?
√
10.
Apakah guru membantu siswa melakukan reflekasi atau evaluasi terhadap hasil penyeledikan siswa?
√
Berdasarkan tabel tersebut hasil observasi penerapan Problem-Based Learning untuk siklus I pertemuan I ini dari 10 aspek yang dinilai, ada 2 aspek yang belum terlaksana. Untuk itu siklus I peretmuan I perlu ditingkatkan lagi agar Problem-Based Learning berjalan sesuai dengan rancangan pembelajaran. Adapun aspek yang belum dilaksanakan guru yaitu guru yaitu pada awal pembelajaran guru tidak mengkondisikan
siswa dengan baik untuk siap mengikuti pembelajaran. Dan guru tidak menjelaskan kegunaan dari logistik yang dibawa oleh guru yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Untuk yang lain sudah dijalankan dengan baik.
Selanjutnya untuk hasil observasi respon siswa siswa kelas V SDN Bedono 02 pada pembelajaran menggunakan Problem-Based Learning siklus I pertemuan I dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2
Hasil Observasi Respon Siswa pada Pembelajaran Problem-Based Learning Siklus I Pertemuan I
No Aspek yang Dinilai Siklus I Pertemuan I
Ya Tidak
1 Apakah siswa siap dalam mengikuti pembelajaran?
√ 2 Apakah siswa memperhatikan dengan
baik permasalahn yang diberikan oleh guru?
√
3 Apakah siswa memperhatikan tujuan pembelajaran selama kegiatan yang disampaikan oleh guru?
√
4 Apakah siswa bergabung dengan kelompok yang sudah dibagai oleh guru?
√ 5 Apakah siswa menyelesaikan
permasalahan bersama dengan kelompoknya?
√
6 Apakah siswa dibantu oleh guru untuk mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah?
√
7 Apakah siswa mengumpulkan informasi untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah?
√
8 Apakah siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan?
√
9 Apakah siswa mempresentasikan hasil karyanya didepan kelas?
√ 10 Apakah siswa terlibat dalam kegiatan
refleksi atau evaluasi terhadap hasil penyelidikan?
√
Dari hasil observasi respon siswa terhadap penerapan Problem-Based Learning pada siklus I pertemuan I ada bebrapa aspek yang belum
direspon siswa dengan baik antara lain pada kegiatan awal siswa belum siap mengikuti pembelajaran. Siswa ragu dalam menyampaikan pendapat. Kemudian ketika dilakkukan observasi untuk mengumpulkan informasi, ada beberapa siswa yang asik bermain. Kegiatan masih didominasi oleh siswa yang berkemampuan tinggi saja. Pada saata kegiatan akhir siswa sudah terlibat dan berani untuk menjawab beberapa pertanyaan dari guru. Akan tetapi belum nampak siswa yang bertanya mengenai materi yang belum jelas.
Hasil observasi yang dilakukan observer terhadap kreativitas belajar matematika siswa kelas V SDN Bedono 02 dengan penerapan Problem-Based Learning pada siklus I pertemuan I, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Hasil Observasi Kreativitas Belajar Siklus I Pertemuan I Skor Kriteria Frekuensi Persentase (%)
13-25 Rendah 0 0.00 26-38 Sedang 17 68% 39-52 Tinggi 8 32% Jumlah 25 100% Skor minimal 30 Skor maksimal 39
Berdasarkan tabel 4.3 hasil observasi kreativitas belajar matematika dengan penerapan Problem-Based Learning pada siklus I pertemuan I, dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh skor 26-38 dengan kriteria sedang ada 17 dengan kriteria 68%. Dan siswa yang memperoleh skor 39-52 yaitu kategori tinggi ada 8 anak dengan presentase 32%. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas belajar untuk siklus I pertemuan I belum memenuhi indikator keberhasilan yaitu 80%. Hal ini disebabkan karena kreativitas hanya nampak pada siswa-siswa yang berkemampuan tinggi saja.
2) Pertemuan II
Pelaksanaan tindakan siklus I Pertemuan II ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 10 April 2014. Pada awal pembelajaran guru mengajak
siswa untuk berdoa, salam kemudian mengecek kehadiran siswadan disiapkan untuk belajar. Setelah itu dilanjutkan dengan menanyakan tugas rumah yang diberikan pada pertemuan pertama. Dari hasil data yang diperoleh dirumah, siswa akan diberikan sebuah permasalahan terkait bangun datar (layang-layang, jajar genjang, lingkaran dan belah ketupat). Setelah itu, dari hasil benda-benda yang diperoleh siswa di rumah akan mereka amati kemudian mengidentifikasi sifat-sifat dari bangun datar tersebut. Siswa bekerjasama dalam kelompok berpikir bersama dan menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan tersebut dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tersebut. Setelah selesai guru meminta siswa menyiapkan hasil diskusinya untuk dipresentasikan didepan secara acak. Untuk kelompok lain diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap hasil diskusi kelompok lain. Guru bertanya hal yang kurang jelas dalam diskusi setelah selesai siswa dibimbing guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberi umpan balik sebagai penguatan. Dalam kegiatan akhir guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil dan memberi semangat bagi kelompok yang belum berhasil dengan baik, siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi siswa dan melakukan refleksi. Setelah selesai guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
Hasil observasi aktivitas Guru dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan problem-based learning pada siklus I pertemuan II dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.4
Hasil observasi penerapan Problem-Based Learning siklus I pertemuan II
No Uraian Kegiatan Guru dalam Penerapan
Problem-Based Learning Siklus I Pertemuan II Ya Tidak 1.
Apakah guru mengawali pembelajaran dengan mengkondisikan siswa agar siswa untuk belajar?
√
2. Apakah guru mengorientasikan siswa pada sebuah permasalahan?
√ 3. Apakah guru menjelaskan tujuan pembelajaran
menggunakan problem-based learning?
√ 4. Apakah guru menjelaskan logistik yang
diperlukan?
√ 5. Apakah guru memotivasi siswa pada aktivitas
pemecahan masalah?
√
6.
Apakah guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah?
√
7.
Apakah guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah?
√
8.
Apakah guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan?
√
9. Apakah guru membantu siswa dalam membagi tugas dengan teman sekelompoknya?
√
10.
Apakah guru membantu siswa melakukan reflekasi atau evaluasi terhadap hasil penyeledikan siswa?
√
Berdasarkan tabel 4.4 hasil obersvasi penerapan Problem-Based Learning pada siklus I pertemuan II ini kegiatan pembelajaran sudah mulai ada peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Semua langkah-langkah pembelajaran Problem-Based Learning sudah terlaksana.
Selanjutnya untuk hasil observasi respon siswa kelas V SDN bedono 02 pada pembelajaran dengan menggunakan Problem-Based Learning siklus I pertemuan II dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.5
Hasil Observasi Respon Siswa pada Pembelajaran Problem-Based Learning Siklus I Pertemuan II
No Aspek yang Dinilai Siklus I Pertemuan II
Ya Tidak
1 Apakah siswa siap dalam mengikuti pembelajaran?
√ 2 Apakah siswa memperhatikan dengan baik
permasalahn yang diberikan oleh guru?
√ 3 Apakah siswa memperhatikan tujuan
pembelajaran selama kegiatan yang disampaikan oleh guru?
√
4 Apakah siswa bergabung dengan kelompok yang sudah dibagai oleh guru?
√ 5 Apakah siswa menyelesaikan permasalahan
bersama dengan kelompoknya?
√ 6 Apakah siswa dibantu oleh guru untuk
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah?
√
7 Apakah siswa mengumpulkan informasi untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah?
√
8 Apakah siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan?
√
9 Apakah siswa mempresentasikan hasil karyanya didepan kelas?
√ 10 Apakah siswa terlibat dalam kegiatan
refleksi atau evaluasi terhadap hasil penyelidikan?
√
Dari hasil observasi respon siswa pada penerapan Problem-Based Learning siklus I pertemuan II, siswa sudah mulai mencoba beradaptasi dengan langkah-langkah Problem-Based Learning. Semua langkah Problem-Based Learning sudah terlaksana. Saat guru memberikan permasalahan beberapa siswa sudah mulai terlihat untuk menjawab pertanyaan, sebagian besar siswa sudah berani menjawab walaupun ada juga siswa yang masih malu. Dalam kerjasama kelompok siswa sudah lebih baik dalam memberikan pendapat dan menyatukan pendapat. Siswa telibat dalam menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Untuk hasil observasi untuk kreativitas belajar siswa mata pelajaran matematika kelas V SDN bedono 02 dengan menerapkan pembelajaran Problem-Based Learning pada siklus I pertemuan II, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.6
Hasil Observasi Kreativitas Belajar Matematika Siklus I Pertemuan II
Berdasarkan tabel 4.6 hasil observasi kreativitas belajar matematika dengan penerapan Problem-Based Learning pada siklus I pertemuan II, dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh skor 26-38 dengan kriteria sedang ada 14 dengan kriteria 56%. Dan siswa yang memperoleh skor 39-52 yaitu kategori tinggi ada 11 anak dengan presentase 44%. Meskipun terdapat peningkatan yang cukup baik namun kreativitas belajar untuk siklus I pertemuan II belum memenuhi indikator keberhasilan yaitu 80%. Hal ini disebabkan karena kreativitas hanya nampak pada siswa-siswa yang berkemampuan tinggi.
3) Pertemuan III
Pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan III dilakukan pada hari Sabtu tanggal 12 april 2014. Pada awal pembelajaran guru menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Pada pertemuan III ini akan dipresentasikan hasil diskusi siswa pada pertemuan ke II dan selanjutnya akan membahas kembali materi pada pertemuan I dan II secara singkat dan pada tahap akhir pertemuan III siswa diberikan tes evaluasi sebagai tes siklus I. Setelah selesai guru melakukan apersepsi dengan mengingat kembali materi pelajaran pada
Skor Kriteria Frekuensi Persentase (%)
13-25 Rendah 0 0.00 26-38 Sedang 14 56% 39-52 Tinggi 11 44% Jumlah 25 100% Skor minimal 32 Skor maksimal 42
pertemuan pertama dan kedua. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal terkait materi pada pertemuan pertama dan kedua yang belum dipahami. Dalam kegiatan akhir guru memberikan soal evaluasi berbentuk pilihan ganda sebagai tes siklus I.
Pada siklus I pertemuan III ini kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Guru sudah mengulas materi pembelajaran pada Pertemuan I dan II secara baik dengan melibatkan siswa. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan pembelajaran dan siswa telibat dalam menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kemudian pada pertemuan ketiga ini dilaksanakan postest dengan materi Pertemuan I dan II. Siswa mengerjakan soal postest dengan tenang.
4.1.1.3 Hasil Tindakan Siklus I
Hasil Tindakan siklus I diperoleh dari hasil observasi terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa, kreativitas dan hasil belajar Matematika siswa kelas V SDN Bedono 02 pada mata pelajaran Matematika dengan penerapan Problem-Based Learning oleh guru.
A. Hasil Observasi Penerapan Problem-Based Learning dan Hasil Observasi Respon Siswa Siklus I
Hasil observasi penerapan Problem-Based Learning pada siklus I diperoleh dari hasil observasi pertemuan I dan pertemuan II. Berikut tabel hasil observasi penerapan Problem-Based Learning pada siklus I.
Tabel 4.7
Hasil Observasi Penerapan Problem-Based Learning pada siklus I
No Aspek yang dinilai
Siklus I P1 P2 Ya Ya 1 Apakah guru mengawali pembelajaran dengan
mengkondisikan siswa agar siswa untuk belajar?
√ √ 2 Apakah guru mengorientasikan siswa pada
sebuah permasalahan?
- √ 3 Apakah guru menjelaskan tujuan pembelajaran
menggunakan problem-based learning?
√ √ 4 Apakah guru menjelaskan logistik yang
diperlukan?
- √ 5 Apakah guru memotivasi siswa pada aktivitas
pemecahan masalah?
√ √ 6 Apakah guru membantu siswa mendefinisikan
dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah?
√ √
7 Apakah guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah?
√ √
8 Apakah guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan?
√ √
9 Apakah guru membantu siswa dalam membagi tugas dengan teman sekelompoknya?
√ √ 10 Apakah guru membantu siswa melakukan
reflekasi atau evaluasi terhadap hasil penyeledikan siswa?
√ √
Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi penerapan Problem-Based Learning pada siklus I dari pertemuan I ke pertemuan II ada beberapa aspek yang mengalami peningkatan.
Hasil observasi respon siswa pada siklus I dengan penerapan Problem-Based Learning dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8
Hasil Observasi Respon Siswa terhadap Penerapan Problem-Based Learning pada Siklus I
No Aspek yang dinilai
Siklus I P1 P2 Ya Ya 1 Apakah siswa siap dalam mengikuti
pembelajaran?
- √ 2 Apakah siswa memperhatikan dengan baik
permasalahn yang diberikan oleh guru?
√ √ 3 Apakah siswa memperhatikan tujuan
pembelajaran selama kegiatan yang disampaikan oleh guru?
- √
4 Apakah siswa bergabung dengan kelompok yang sudah dibagai oleh guru?
√ √ 5 Apakah siswa menyelesaikan permasalahan
bersama dengan kelompoknya?
√ √ 6 Apakah siswa dibantu oleh guru untuk
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah?
√ √
7 Apakah siswa mengumpulkan informasi untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah?
√ √
8 Apakah siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan?
√ √ 9 Apakah siswa mempresentasikan hasil karyanya
didepan kelas?
√ √ 10 Apakah siswa terlibat dalam kegiatan refleksi
atau evaluasi terhadap hasil penyelidikan?
√ √
Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi respon siswa pada siklus I dari pertemuan I ke pertemuan II ada beberapa aspek yang mengalami peningkatan. Pada pertemuan II semua langkah Problem-Based Learning sudah dilaksanakan dengan baik.
B. Hasil Observasi Kreativitas Belajar
Observasi kreativitas belajar siswa pada siklus I terdiri dari dua pertemuan. Untuk pengukuran kreativitas dilakukan dipertemuan I dan II saja. Pada masing-masing petemuan dari pertemuan I dan II hasil observasi kreativitas belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat sebelum dilaksanakan tindakan, hasil observasi kreativitas siswa menunjukkan siswa yang memperoleh skor 13-25 dengan kriteria rendah sejumlah 14 siswa (56%), sedangkan siswa yang memperoleh skor 26-38 dengan kriteria sedang sejumlah 11 siswa (44%). Skor rata-rata kreativitas belajar siswa secara keseluruhan adalah 25 dengan kriteria rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum dilaksanakan tindakan kreativitas belajar siswa kelas V SDN Bedono 02 rendah.
Pada siklus I terlihat adanya peningkatan kreativitas belajar siswa, hal ini terlihat dari hasil rata-rata observasi kreativitas belajar siswa secara keseluruhan yaitu dari dua pertemuan. Hasil observasi kreativitas belajar matematika pada siklus I adalah sebagai berikut.
Tabel 4.9
Hasil Observasi Kreativitas Belajar pada siklus I Skor Kriteria Pertemun I Pertemuan II
F P(%) F P(%) 13-25 Rendah 0 0% 0 0% 26-38 Sedang 17 68% 14 56% 39-52 Tinggi 8 32% 11 44% Jumlah 25 100% 25 100% Skor Rata-rata 35,2 36,4
Kriteria Sedang Sedang
Dari tabel 4.9 tersebut hasil observasi kreativitas belajar matematika siswa kelas V pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan meskipun peningkatan tersebut belum mencapai
target yang diharapkan oleh penulis. Siswa yang berada pada skor 26-38 yaitu kriteria sedang ada 17 siswa, kemudian menurun di pertemuan kedua menjadi 14 siswa.Sedangkan pada skor 39-52 dengan kriteria tinggi terdapat 8 siswa kemudian meingkat pada pertemuan II menjadi 11 siswa.
Pada siklus I ini masih ada beberapa siswa yang belum menunjukkan kreativitasnya secara maksimal. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel hasil rata-rata observasi kreativitas belajar pada siklus I adalah sebagai berikut.
Tabel 4.10
Rekap hasil Observasi Kreativitas Belajar Siklus I Skor Kriteria Frekuensi Presentase (%)
13-25 Rendah 0 0 26-38 Sedang 15 60% 39-52 Tinggi 10 40% Jumlah 25 100 Rata-rata 35,8 Kriteria Sedang
Berdasarkan tabel tersebut hasil observasi kreativitas belajar matematika dengan penerapan Problem-Based Learning untuk siklus I dapat diketahui bahwa siswa dengan kategori sedang 15 siswa dengan presentase 60%, dan siswa pada kriteria tinggi 10 siswa dengan presentase 40%. Rata-rata kreativitas belajar matematika siswa pada siklus I adalah 35,8 dengan kriteria sedang. Hasil kreativitas belajar matematika disajikan dalam diagram berikut ini.
Gambar 4.1
Diagram Hasil Presentase Kreativitas Belajar Matematika Berdasarkan diagram 4.1 menunjukkan pada siklus I secara keseluruhan siswa dengan kriteria kreativitas tinggi mencapai 60%. Hal ini menunjukkan bahwa, kreativitas belajar matematika siswa dengan kriteria tinggi belum mencapai 80%. Maka dari itu, pada siklus I kreativitas belajar Matematika siswa kelas V SDN Bedono 02 dengan penerapan problem-based learning masih belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan oleh penulis. Sebagai upaya dalam meningkatkan kreativitas belajar Matematika siswa kelas V SDN Bedono 02 dengan penerapan Problem-Based Learning maka akan dilanjutkan pada siklus II.
0% 60% 40%
Diagram Kreativitas
Siklus I
rendah sedang tinggiC. Hasil Belajar Matematika Siklus I
Setelah dilaksanakan tindakan dalam pembelajaran Problem-Based Learning, guru memberikan evaluasi secara tertulis kepada siswa pada akhir siklus I yaitu pada pertemuan III. Dari hasil belajar siswa sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I hasil belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat pada hasil rekap nilai ulangan harian siswa sebelum dilaksanakan tindakan dan hasil tes evaluasi siswa setelah dilaksanakan tindakan siklus I. Hasil nilai yang diperoleh siswa sebelum dilaksanakan tindakan dari jumlah 25 siswa yang mencapai ketuntasan (KKM=70) terdapat 13 siswa, sedangkan 12 siswa masih dibawah ketuntasan. Setelah siklus I terdapat 18 siswa, sedangkan 7 siswa masih dibawah ketuntasan. Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.11
Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I No Nilai Frekuensi Presentase
1 ≤70 7 28% 2 ≥70 18 72% Jumlah 25 100% Rata-Rata 76,4 Nilai Minimal 60 Nilai Maksimal 90
Berdasarkan tabel 4.11 menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa perolehan nilai Siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 20 siswa dengan presentase 80%, sedangkan yang belum mencapai ketuntasan minimal sebanyak 5 siswa dengan presentase 20% dengan rata-rata 76,4. Nilai
terendah 60 dan nilai tertinggi 95. Berdasarkan Ketuntasan belajar siswa pada tabel tersebut dapat digambarkan dalam grafik lingkaran sebagai berikut:
Gambar 4.2 Presentase hasil belajar Siklus I Siswa Kelas V SDN Bedono 02
4.1.1.4 Refleksi Siklus I
Setelah selesai pelaksanaan pembelajaran siklus I dari pertemuan I, II, dan III, kemudian dilakukan refleksi terhadap keseluruhan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi digunakan sebagai perbaikan apakah hasil tindakan sudah sesuai dengan indikator keberhasilan. Hasil refleksi diperoleh dari hasil observasi selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis data observasi pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru pada setiap pertemuan.
Berdasarkan observasi terhadap kreativitas belajar matematika menunjukkan pada siklus I secara keseluruhan siswa dengan kriteria kreativitas tinggi mencapai 60%. Hal ini menunjukkan bahwa, kreativitas belajar matematika siswa dengan kriteria tinggi belum
Tuntas 72% Tidak
Tuntas 28%
Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
mencapai 80%. Maka dari itu, pada siklus I kreativitas belajar Matematika siswa kelas V SDN Bedono 02 dengan penerapan Problem-Based Learning masih belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan oleh penulis. Sebagai upaya dalam meningkatkan kreativitas belajar Matematika siswa kelas V SDN Bedono 02 dengan penerapan Problem-Based Learning maka akan dilanjutkan pada siklus II.
Sedangkan, hasil evaluasi ketuntasan belajar yang diperoleh siswa dengan KKM≥70 dari 25 siswa, sebanyak 18 siswa yang sudah tuntas dengan persentase 72% dan rata-rata 76,4. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar Matematika pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditentukan penulis yaitu hasil belajar matematika siswa meningkat apabila 80% dari keseluruhan siswa mencapai KKM≥70. Ini artinya hasil belajar Matematika siswa yang diperoleh pada siklus I juga belum mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan.
Hasil refleksi pada proses pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan
1) Siswa berperan serta dalam pembelajaran (student center) 2) Siswa lebih mudah memahami materi matematika karena
siswa terlibat langsung dalam pemecahan masalah yang diberikan oleh guru. Sehingga untuk siklus I ini dengan Standar Kompetensi pada siklus I yaitu 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Adapun Kompetensi Dasarnya (KD) yaitu 6.1 Mengidentifikasi sifat bangun datar. Karena siswa sendiri yang mencari sifat-sifat bangun datar melalui pemecahan masalah yang diberikan oleh guru.
3) Menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Baik pada saat menyampaikan pendapat ketika diskusi kelompok, presentasi, maupun menanggapai hasil laporan kelompok lain.
4) Rencana pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai.
b. Hambatan
1) Penerapan pembelajaran Problem-Based Learning belum terbiasa dilaksanakan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran khusunya matematika. Sehingga siswa masih merasa kesulitan terutama dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru.
2) Masih ada beberapa siswa yang belum menunjukkan kreativitas belajar secara maksimal, sehingga pembelajaran masih didominasi siswa yang aktif.
3) Pelaksanaan Problem-Based Learning di kelas memerlukan waktu yang lama karena siswa belum terbiasa.
c. Penyelesaian
1) Pada pelaksanaan pembelajaran, guru diharapkan membimbing secara maksimal pada setiap kegiatan yang akan dilaksanakan siswa, sehingga siswa lebih jelas dan mampu melaksanakan dengan baik.
2) Guru memancing kreativitas siswa dengan beberapa pertanyaan tambahan sehingga secara tidak langsung akan mendorong siswa untuk mecari jawaban yang luas, serta menumbuhkan hasrat keingintahuan yang cukup besar. 3) Guru lebih memperhatikan alokasi waktu dalam pelaksanaan
pembelajaran. Serta lebih mempersiapkan rencana pembelajaran secara maksimal dan memberikan batasan waktu kepada siswa pada saat diskusi kelompok sehingga
pembelajaran tidak melebihi alokasi waktu yang telah ditentukan.
4.1.2 Deskripsi Siklus II
Deskripsi Siklus II akan membahas tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan, dan refleksi untuk siklus II. Kegiatan Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan selama 3 pertemuan. 4.1.2.1 Rencana Tindakan Siklus II
Rencana tindakan untuk siklus I ini dilaksanakan dalam 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut.
1) Pertemuan I
Rencana tindakan untuk siklus II pertemuan I adalah setelah penulis dan guru kolaborator menetukan materi pembelajaran yang akan disajikan dengan menerapkan Problem-Based Learning pada siklus II ini. Penulis bersama dengan guru kelas menentukan standar kompetensi (SK) dan kompetensi Dasar (KD). Adapun Standar Kompetensi pada siklus II masih sama pada siklus I yaitu 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Hanya saja untuk Kompetensi Dasarnya (KD) menggunakan 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang. Sebelum mengajar pada pertemuan I, maka peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya (RPP) pertemuan I, lembar kerja siswa, lembar observasi. Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) silkus II dengan pokok bahasan “Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Ruang”. Pada pertemuan I ini bangun ruang yang akan dibahas yaitu kubus, balok dan tabung. Penulis juga mempersiapkan alat pembelajaran untuk menunjang proses kegiatan pembelajaran yang berupa alat perga yang terbuat dari kardus bekas. Penulis juga menyiapkan karton, kertas lipat dan pensil warna yang nantinya akan dipergunakan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi bersama kelompok. Selain itu penulis juga menyiapkan perangkat pembelajaran seperti presensi siswa, lembar kerja siswa, lembar observai
aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi kreativitas belajar Matematika siswa dan penghargaan berupa pin bintang diberikan kepada siswa yang mampu menjawab evalusi dari guru dengan benar.
2) Pertemuan II
Rencana tindakan siklus II pertemuan kedua sebagai tindak lanjut dari pertemuan pertama, di mana pada pertemuan kedua indikator yang digunakan sama seperti pertemuan pertama hanya saja untuk pertemuan kedua bangun ruang yang akan digunakan berbeda dengan pertemuan II ini bangun ruang yang akan dibahas yaitu bangun ruang prisma, limas, kerucut dan bola. Sebelum melaksanakan pembelajaran penulis menyiapkan RPP. Penulis juga membuat prisma, limas, kerucut dan bola dari kardus bekas, yang nantinya sebagao bahan guru memberikan masalah. Penulis juga menyiapkan karton, kertas lipat dan pensil warna yang nantinya akan dipergunakan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi bersama kelompok. Selain itu penulis juga menyiapkan perangkat pembelajaran seperti presensi siswa, lembar kerja siswa, lembar observai aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi kreativitas belajar Matematika siswa dan penghargaan berupa pin bintang diberikan kepada siswa yang mampu menjawab evalusi dari guru dengan benar.
3) Pertemuan III
Pada pertemuan III ini akan dipresentasikan hasil diskusi siswa pada pertemuan ke II dan selanjutnya akan membahas kembali materi pada pertemuan I dan II secara singkat dan pada tahap akhir pertemuan III siswa diberikan tes evaluasi sebagai tes siklus II.
4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi 1) Pertemuan I
Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan I ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 17 April 2014. Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa, salam kemudian mengecek kehadiran siswadan disiapkan untuk belajar. Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian apersepsi berupa pertanyaan tentang bangun ruang yang ada dikelas 4. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan tahapan pembelajaran Problem-Based Learning. Setelah itu guru memulai tahapan menggunakan Problem-based learning yang pertama yaitu memberikan sebuah permasalahan kepada siswa terkait materi. Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan kegiatan inti yaitu guru memulai membagi siswa dalam 5 kelompok, untuk setiap kelompoknya terdiri dari 5 siswa. Siswa diminta mengadakan pengamatan keseluruh ruang kelas dan diseluruh area sekolahan mencari benda menyerupai bangun ruang (kubus, balok dan tabung) yang dibutuhkan dalam penyelesaian masalah. Setelah itu benda-benda yang diperoleh diamati untuk mengidentifikasi sifat-sifatnya. Siswa bekerjasama dalam kelompok berpikir bersama dan menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan tersebut dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tersebut. Setelah selesai guru meminta siswa menyiapkan hasil diskusinya untuk dipresentasikan didepan secara acak. Untuk kelompok lain diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap hasil diskusi kelompok lain. Guru bertanya hal yang kurang jelas dalam diskusi setelah selesai siswa dibimbing guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberi umpan balik sebagai penguatan. Dalam kegiatan akhir guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil dan memberi semangat bagi kelompok yang belum berhasil dengan baik, siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi siswa dan melakukan refleksi. Kemudian guru memberikan PR. Setelah selesai guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
Hasil observasi penerapan Problem-Based Learning siklus II pertemuan I pada mata pelajaran matematika di kelas V SDN Bedono 02 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.12
Hasil Observasi Penerapan Problem-Based Learning Siklus II Pertemuan I
No Uraian Kegiatan Guru dalam Penerapan
Problem-Based Learning Siklus II Pertemuan I Ya Tidak 1.
Apakah guru mengawali pembelajaran dengan mengkondisikan siswa agar siswa untuk belajar?
√
2.
Apakah guru mengorientasikan siswa pada sebuah permasalahan?
√
3.
Apakah guru menjelaskan tujuan pembelajaran menggunakan problem-based learning?
√
4.
Apakah guru menjelaskan logistik yang diperlukan?
√
5.
Apakah guru memotivasi siswa pada aktivitas pemecahan masalah?
√
6.
Apakah guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah?
√
7.
Apakah guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah?
√
8.
Apakah guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan?
√
9.
Apakah guru membantu siswa dalam membagi tugas dengan teman sekelompoknya?
√
10.
Apakah guru membantu siswa melakukan reflekasi atau evaluasi terhadap hasil penyeledikan siswa?
Berdasarkan tabel 4.12 hasil observasi penerapan Problem-Based Learning pada siklus II pertemuan I, kegiatan pembelajaran secara keseluruhan sudah mulai berjalan dengan baik hal ini dapat dilihat guru sudah siap mengajar dengan menerapkan Problem-Based Learning. Tahap-tahapan Problem-Based Learning sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan perencanaan pembelajaran.
Selanjutnya untuk hasil observasi respon siswa kelas V SDN Bedono 02 pada pembelajaran menggunakan Problem-Based Learning siklus II pertemuan I dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.13
Hasil Observasi Respon Siswa terhadap Penerapan Problem-Based Learning Siklus II Pertemuan I
No Aspek yang Dinilai Siklus II Pertemuan I
Ya Tidak
1 Apakah siswa siap dalam mengikuti pembelajaran?
√ 2 Apakah siswa memperhatikan dengan baik
permasalahn yang diberikan oleh guru?
√ 3 Apakah siswa memperhatikan tujuan
pembelajaran selama kegiatan yang disampaikan oleh guru?
√
4 Apakah siswa bergabung dengan kelompok yang sudah dibagai oleh guru?
√ 5 Apakah siswa menyelesaikan permasalahan
bersama dengan kelompoknya?
√ 6 Apakah siswa dibantu oleh guru untuk
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah?
√
7 Apakah siswa mengumpulkan informasi untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah?
√
8 Apakah siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan?
√
9 Apakah siswa mempresentasikan hasil karyanya didepan kelas?
√ 10 Apakah siswa terlibat dalam kegiatan
refleksi atau evaluasi terhadap hasil penyelidikan?
Dari tabel tersbut menunjukkan bahwa siswa siap mengikuti pembelajaran dengan penerapan Problem-Based Learning. Ketika guru memberikan arahan dalam proses pembelajaran siswa merespon secara kreatif menanggapi permasalahan yang diberikan oleh guru. Serta ada beberapa siswa yang berkali-kali menyampaikan pendapatnya dalam kelompok. Ketika memcahkan permasalahan yang diberikan guru siswa sudah bekerjasama dengan baik, siswa juga sudah terlibat dalam menyimpulkan pembelajaran. Dari observasi yang dilakukan bahwa guru sudah mulai nyaman dalam penerapan pembelajaran Problem-Based Learning, siswa juga sudah terbiasa dalam kegiatan pembelajaran Problem-Based Learning.
Untuk hasil observasi untuk kreativitas belajar siswa mata pelajaran matematika kelas V SDN bedono 02 dengan menerapkan pembelajaran Problem-Based Learning pada siklus II pertemuan I, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.14
Hasil Observasi Kreativitas Belajar Siklus II Pertemuan I Skor Kriteria Frekuensi Persentase (%)
13-25 Rendah 0 0.00 26-38 Sedang 4 16% 39-52 Tinggi 21 84% Jumlah 25 100% Rata-rata Skor 40,76 Skor minimal 35 Skor maksimal 46
Berdasarkan tabel hasil observasi kreativitas belajar matematika dengan penerapan Problem-Based Learning pada siklus II pertemuan I ini mengalami peningkatan yang baik. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh skor 26-38 dengan kriteria sedang ada 4 dengan kriteria 16%. Dan siswa yang memperoleh skor 39-52 yaitu kategori tinggi ada 21 anak dengan presentase 84%. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas belajar untuk siklus II pertemuan I sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu 80%. Hal ini dikarenakan siswa sudah mulai nyaman dengan penerapan Problem-Based Learning. Siswa menunjukkan kreativitas belajarnya dengan bersikap terbuka terhadap
pengalaman baru. Adanya keinginan siswa untuk meneliti permasalahan yang diberikan oleh guru. Siswa cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan. Siswa memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas. Ketika guru memberikan pertanyaan, siswa cenderung memberikan jawaban yang lebih banyak. Dan ketika guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, siswa mempergunkan kesempatan dengan baik.
2) Pertemuan II
Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan II ini dilakukan pada hari Senin tanggal 21 April 2014. Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa, salam kemudian mengecek kehadiran siswa dan disiapkan untuk belajar. Setelah itu dilanjutkan dengan menanyakan tugas rumah yang diberikan pada pertemuan pertama. Dari hasil data yang diperoleh dirumah, siswa akan diberikan sebuah permasalahan terkait bangun ruang (prisma, limas, kerucut dan bola). Setelah itu, dari hasil benda-benda yang diperoleh siswa di rumah akan diamati kemudian diidentifikasi sifat-sifat dari bangun datar tersebut. Siswa bekerjasama dalam kelompok berpikir bersama dan menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan tersebut dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tersebut. Setelah selesai guru meminta siswa menyiapkan hasil diskusinya untuk dipresentasikan didepan secara acak. Untuk kelompok lain diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap hasil diskusi kelompok lain. Guru bertanya hal yang kurang jelas dalam diskusi setelah selesai siswa dibimbing guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberi umpan balik sebagai penguatan. Dalam kegiatan akhir guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil dan memberi semangat bagi kelompok yang belum berhasil dengan baik, siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi siswa dan melakukan refleksi. Setelah selesai guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
Hasil observasi aktivitas Guru dalam kegiatan pembelajaran dengan penerapan Problem-Based Learning pada siklus II pertemuan II dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.15
Hasil Observasi Penerapan Problem-Based Learning Siklus II pertemuan II
No Uraian Kegiatan Guru dalam Penerapan
Problem-Based Learning Siklus II Pertemuan II Ya Tidak 1.
Apakah guru mengawali pembelajaran dengan mengkondisikan siswa agar siswa untuk belajar?
√
2.
Apakah guru mengorientasikan siswa pada sebuah permasalahan?
√
3.
Apakah guru menjelaskan tujuan pembelajaran menggunakan problem-based learning?
√
4.
Apakah guru menjelaskan logistik yang diperlukan?
√
5.
Apakah guru memotivasi siswa pada aktivitas pemecahan masalah?
√
6.
Apakah guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah?
√
7.
Apakah guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah?
√
8.
Apakah guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan?
√
9.
Apakah guru membantu siswa dalam membagi tugas dengan teman sekelompoknya?
√
10.
Apakah guru membantu siswa melakukan reflekasi atau evaluasi terhadap hasil penyeledikan siswa?
Berdasarkan tabel 4.15 hasil observasi penerapan Problem-Based Learning pada siklus II pertemuan II, kegiatan pembelajaran secara keseluruhan sudah mulai berjalan dengan baik hal ini dapat dilihat guru sudah siap mengajar dengan menerapkan Problem-Based Learning. Tahap-tahapan Problem-Based Learning sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan perencanaan pembelajaran
Selanjutnya untuk hasil observasi respon siswa kelas V SDN Bedono 02 pada pembelajaran menggunakan Problem-Based Learning siklus II pertemuan II dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.16
Hasil Observasi Respon Siswa terhadap Penerapan Problem-Based Learning Siklus II Pertemuan I
No Aspek yang Dinilai
Siklus II Pertemuan II
Ya Tidak 1 Apakah siswa siap dalam mengikuti
pembelajaran?
√ 2 Apakah siswa memperhatikan dengan baik
permasalahn yang diberikan oleh guru?
√ 3 Apakah siswa memperhatikan tujuan
pembelajaran selama kegiatan yang disampaikan oleh guru?
√
4 Apakah siswa bergabung dengan kelompok yang sudah dibagai oleh guru?
√ 5 Apakah siswa menyelesaikan permasalahan
bersama dengan kelompoknya?
√ 6 Apakah siswa dibantu oleh guru untuk
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah?
√
7 Apakah siswa mengumpulkan informasi untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah?
√
8 Apakah siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan?
√ 9 Apakah siswa mempresentasikan hasil
karyanya didepan kelas?
√ 10 Apakah siswa terlibat dalam kegiatan refleksi
atau evaluasi terhadap hasil penyelidikan?
√
Hal ini menunjukkan bahwa siswa siap mengikuti pembelajaran dengan penerapan Problem-Based Learning. Ketika guru memberikan
arahan dalam proses pembelajaran siswa merespon secara kreatif menanggapi permasalahan yang diberikan oleh guru. Serta ada beberapa siswa yang berkali-kali menyampaikan pendapatnya dalam kelompok. Ketika memcahkan permasalahan yang diberikan guru siswa sudah bekerjasama dengan baik, siswa juga sudah terlibat dalam menyimpulkan pembelajaran. Dari observasi yang dilakukan bahwa guru sudah mulai nyaman dalam penerapan pembelajaran Problem-Based Learning, siswa juga sudah terbiasa dalam kegiatan pembelajaran Problem-Based Leaning.
Untuk hasil observasi untuk kreativitas belajar siswa mata pelajaran matematika kelas V SDN bedono 02 dengan menerapkan pembelajaran Problem-Based Learning pada siklus II pertemuan II, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.17
Hasil Observasi Kreativitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II Skor Kriteria Frekuensi Persentase (%)
13-25 Rendah 0 0.00 26-38 Sedang 2 8% 39-52 Tinggi 23 92% Jumlah 25 100% Rata-rata 41,2 Skor minimal 38 Skor maksimal 46
Berdasarkan tabel hasil observasi kreativitas belajar matematika dengan penerapan Problem-Based Learning pada siklus II pertemuan II ini mengalami peningkatan yang baik. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh skor 26-38 dengan kriteria sedang ada 2 dengan kriteria 8%. Dan siswa yang memperoleh skor 39-52 yaitu kategori tinggi ada 23 anak dengan presentase 92%. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas belajar untuk siklus II pertemuan II meningkat lagi dari pertemuan sebelumnya dan sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu 80%. Hal ini dikarenakan siswa sudah mulai nyaman dengan penerapan Problem-Based Learning. Siswa menunjukkan kreativitas
belajarnya dengan bersikap terbuka terhadap pengalaman baru. Adanya keinginan siswa untuk meneliti permasalahan yang diberikan oleh guru. Siswa cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan. Siswa memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas. Ketika guru memberikan pertanyaan, siswa cenderung memberikan jawaban yang lebih banyak. Dan ketika guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, siswa mempergunkan kesempatan dengan baik. 3) Pertemuan III
Pelaksanaan tindakan siklus III pada pertemuan III dilakukan pada hari Selasa tanggal 22 april 2014. Pada awal pembelajaran guru menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Setelah selesai guru melakukan apersepsi dengan mengingat kembali materi pelajaran pada pertemuan pertama dan kedua. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal terkait materi pada pertemuan pertama dan kedua yang belum dipahami. Dalam kegiatan akhir guru memberikan soal evaluasi berbentuk pilihan ganda sebagai tes siklus II. Pada pertemuan III ini akan dipresentasikan hasil diskusi siswa pada pertemuan ke II dan selanjutnya akan membahas kembali materi pada pertemuan I dan II secara singkat dan pada tahap akhir pertemuan III siswa diberikan tes evaluasi sebagai tes siklus II.
4.1.2.3 Hasil Tindakan Siklus II
Hasil Tindakan siklus II diperoleh dari hasil observasi terhadap penerapan Problem-Based Learning, respon siswa terhadap penerapan Problem-Based Learning, kreativitas dan hasil observasi tes untuk mengukur hasil belajar matematika siswa kelas V SDN Bedono 02 pada mata pelajaran Matematika dengan penerapan Problem-Based Learning oleh guru.
A. Hasil Observasi Penerapan Problem-Based Learning dan Hasil Observasi Respon Siswa Siklus II
Hasil observasi penerapan Problem-Based Learning pada siklus II diperoleh dari hasil observasi pertemuan I dan pertemuan II. Berikut tabel hasil observasi penerapan Problem-Based Learning pada siklus II.
Tabel 4.18
Hasil Observasi Penerapan Problem-Based Learning Siklus II
No Aspek yang dinilai
Siklus I P1 P2 Ya Ya 1 Apakah guru mengawali pembelajaran dengan
mengkondisikan siswa agar siswa untuk belajar?
√ √ 2 Apakah guru mengorientasikan siswa pada
sebuah permasalahan?
√ √ 3 Apakah guru menjelaskan tujuan pembelajaran
menggunakan problem-based learning?
√ √ 4 Apakah guru menjelaskan logistik yang
diperlukan?
√ √ 5 Apakah guru memotivasi siswa pada aktivitas
pemecahan masalah?
√ √ 6 Apakah guru membantu siswa mendefinisikan
dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah?
√ √
7 Apakah guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah?
√ √
8 Apakah guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan?
√ √
9 Apakah guru membantu siswa dalam membagi tugas dengan teman sekelompoknya?
√ √ 10 Apakah guru membantu siswa melakukan
reflekasi atau evaluasi terhadap hasil penyeledikan siswa?
√ √
Berdasarkan tabel 4.18 hasil observasi penerapan Problem-Based Learning pada siklus II dari pertemuan I ke pertemuan II semua aspek sudah dilaksanakan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa semua langkah-langkah Problem-Based Learning telah dijalankan dengan baik.
Hasil Observasi respon siswa terhadap penerapan Problem-Based Learning pada siklus II dengan penerapan Problem-Based Learning dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.19
Hasil Observasi Respon Siswa terhadap Penerapan Problem-Based Learning Siklus II
No Aspek yang dinilai
Siklus I P1 P2 Ya Ya 1 Apakah siswa siap dalam mengikuti
pembelajaran?
√ √ 2 Apakah siswa memperhatikan dengan baik
permasalahn yang diberikan oleh guru?
√ √ 3 Apakah siswa memperhatikan tujuan
pembelajaran selama kegiatan yang disampaikan oleh guru?
√ √
4 Apakah siswa bergabung dengan kelompok yang sudah dibagai oleh guru?
√ √ 5 Apakah siswa menyelesaikan permasalahan
bersama dengan kelompoknya?
√ √ 6 Apakah siswa dibantu oleh guru untuk
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah?
√ √
7 Apakah siswa mengumpulkan informasi untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah?
√ √
8 Apakah siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan?
√ √ 9 Apakah siswa mempresentasikan hasil karyanya
didepan kelas?
√ √ 10 Apakah siswa terlibat dalam kegiatan refleksi
atau evaluasi terhadap hasil penyelidikan?
√ √
Berdasarkan tabel 4.19 hasil observasi respon siswa terhadap penerapan Problem-Based Learning pada siklus II dari pertemuan I ke pertemuan II semua aspek sudah terlaksana. Hal ini menunjukkan bahwa respon siswa terhadap pelaksanakan Problem-Based Learning dengan baik sesuai dengan yang direncanakan.
B. Hasil Observasi kreativitas Belajar
Observasi kreativitas belajar siswa pada siklus II terdiri dari dua pertemuan. Untuk pengukuran kreativitas dilakukan dipertemuan I dan II saja. Pada masing-masing petemuan dari pertemuan I dan II hasil observasi kreativitas belajar siswa mengalami peningkatan yang baik dibanding dengan siklus I. Hal ini dapat terlihat pada siklus I, hasil observasi kreativitas siswa menunjukkan siswa yang memperoleh skor 26-38 dengan kriteria sedang sejumlah 15 siswa (60%). Dan skor 39-52 dengan kriteria tinggi ada 10 siswa dengan presentase 40%. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus I sudah ada peningkatan namun belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan oleh penulis.
Pada siklus II terlihat adanya peningkatan kreativitas belajar siswa, hal ini terlihat dari hasil rata-rata observasi kreativitas belajar siswa secara keseluruhan yaitu dari dua pertemuan. Hasil observasi kreativitas belajar matematika pada siklus II adalah sebagai berikut.
Tabel 4.20
Hasil Observasi Kreativitas Belajar pada siklus II
Skor Kriteria Pertemun I Pertemuan II
F (%) F (%) 13-25 Rendah 0 0% 0 0% 26-38 Sedang 4 16% 2 8% 39-52 Tinggi 21 84% 23 92% Jumlah 25 100% 25 100% Rata-rata Skor 40,76 41,2
Kriteria Tinggi Tinggi
Dari tabel 4.20 tersebut hasil observasi kreativitas belajar matematika siswa kelas V pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan dan sudah mencapai target yang diharapkan oleh penulis. Siswa yang berada pada skor 26-38 yaitu kriteria sedang ada 4 siswa, kemudian menurun di pertemuan kedua menjadi 2 siswa. Sedangkan
pada skor 39-52 dengan kriteria tinggi terdapat 21 siswa kemudian meingkat pada pertemuan II menjadi 25 siswa.
Pada siklus II ini kreativitas belaja matematika siswa sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditentukan oleh penulis. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel hasil rata-rata observasi kreativitas belajar matematika siklus II sebagai berikut.
Tabel 4.21
Presentase hasil Observasi Kreativitas Belajar Siklus II Skor Kriteria Frekuensi Presentase
(%) 13-25 Rendah 0 0 26-38 Sedang 2 8% 39-52 Tinggi 23 92% Jumlah 25 100 Rata-rata 40,98 Kriteria Tinggi
Berdasarkan tabel tersebut hasil observasi kreativitas belajar matematika dengan penerapan Problem-Based Learning untuk siklus II dapat diketahui bahwa siswa dengan kategori sedang 2 siswa dengan presentase 8%, dan siswa pada kriteria tinggi 92% siswa dengan presentase 92%. Hasil kreativitas belajar matematika disajikan dalam diagram berikut ini.
0% 8%
92%
Presentase Kreativitas Belajar Siklus II
Gambar 4.3
Diagram Hasil Presentase Kreativitas Belajar Matematika
Berdasarkan diagram 4.3 menunjukkan pada siklus II secara keseluruhan siswa dengan kriteria kreativitas tinggi mencapai 92%. Hal ini menunjukkan bahwa, kreativitas belajar matematika siswa dengan kriteria tinggi mencapai 80%. Maka dari itu, pada siklus II kreativitas belajar Matematika siswa kelas V SDN Bedono 02 dengan penerapan problem-based learning sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan oleh penulis.
C. Hasil Belajar Matematika Siklus II
Setelah dilaksanakan tindakan dalam pembelajaran Problem-Based Learning, guru memberikan evaluasi secara tertulis kepada siswa pada akhir siklus II yaitu pada pertemuan III. Dari hasil belajar siswa setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II hasil belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat pada hasil rekap nilai hasil belajar siklus II. Hasil nilai yang diperoleh siswa pada siklus I yang belum mencapai ketuntasan ( KKM=70) yaitu 5 siswa sedangkan yang sudah mencapai KKM ada 20 siswa. selanjtnya setelah dilakukan siklus II, hasil belajar siswa meningkat. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.22
Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II No Nilai Frekuensi Presentase
1 ≤70 0 0% 2 ≥70 25 100% Jumlah 25 100% Rata-Rata 85 Nilai Minimal 70 Nilai Maksimal 100
Dari table tersebut menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa perolehan nilai Siklus II dapat diketahui bahwa semua siswa sudah memiliki nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) dengan prosentase 100% dan rata-rata 85. Nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 100. Berdasarkan Ketuntasan belajar siswa pada tabel tersebut dapat digambarkan dalam grafik lingkaran sebagai berikut:
Gambar 4.24 Presentase hasil belajar Siklus II Siswa Kelas V SDN Bedono 02
Dengan demikian dalam pembelajaran Problem-Based Learning hasil belajar siswa meningkat dibandingkan hasil belajar sebelum dilaksanakan tindakan. Dari hasil tes evaluasi siklus II diperoleh siswa yang tumtas 25 siswa atau 100% dari siswa keseluruhan. Berdasarkan indikator keberhasilan bahwa 80% siswa nilai diatas KKM=70 maka dapat disimpulkan pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan sesuai dengan yang diinginkan peneliti.
4.1.2.4 Refleksi Siklus II Tuntas 100% Tidak Tuntas 0%
Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
Setelah dilaksanakannya siklus II, selanjutnya dilakukan refleksi terhadap aktivitas pembelajaran dengan penerapan Problem-Based Learning. Berdasarkan refleksi yang telah dilakukan memperoleh hasil sebagai berikut. Guru sudah melaksanakan langkah-langkah Problem-Based Learning dengan baik. Sedangkan untuk siswa, penerapan Problem-Based Learning membuat siswa lebih mudah memahami materi pelajaran selain itu kegiatan-kegiatan dalam Problem-Based Learning meningkatkan kreativitas belajar siswa. karena dalam Problem-Based Learning siswa terlibat secara penuh dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukkan pula oleh hasil observasi penerapan Problrm-Based Learning dan respon siswa terhadap penerapan Problem-Based Learning. Dan hasil observasi tersbut sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditentukan.
Selanjutnya hasil kreativitas belajar pada siklus II memperoleh rata-rata skor 40,98 berarti dapat dikategorikan tinggi dengan presentase 92%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil dari observasi kreativitas belajar siswa pada siklus II ini sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetepkan oleh penulis.
Dan untuk hasil belajar pada siklus II ini dengan KKM ≥70 dari jumlah siswa sebanyak 25 siswa, semua siswa sudah mencapai ketuntasan. Meskipun ada beberapa siswa yang memperoleh nilai 70 yang berarti nilai tersebut tepat diketuntasan minimal.
Hasil refleksi secara keseluruhan setelah proses pembelajaran dengan penerapan Problem-Based Learning pada siklus II yang diperoleh dari pengamatan yang dilakukan observer adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pembelajaran secara keseluruhan sesuai dengan rencana pembelajaran dan sudah dilaksanakan dengan baik. 2. Siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
3. Siswa sudah menunjukkan kreativitas belajar matematika sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan oleh penulis.
4. Siswa mudah menangkap materi dengan penerapan Problem-Based Learning.
5. Hasrat keingintahuan siswa cukup besar dalam proses pemecahan masalah dalam Problem-Based Learning.
6. Siswa terbuka dengan pengalam-pengalam baru.
7. Keberanian siswa ketika menyampaikan pendapat-pendapatnya dalam kelompok semakin tinggi.
4.2 Hasil Analisis Data
Berikut ini dapat dilihat tabel hasil belajar sebelum tindakan, siklus I dan siklus II serta rekapitulasi kreativitas belajar siswa pada prasiklus, siklus I dan siklus II.
Tabel 4.24
Hasil kreativitas siswa PraSiklus, Siklus I, Siklus II Statistik Deskriptif
Tindakan PraSiklus Siklus I Siklus II
Rata-rata Skor 25 35,8 40,98
Minimal 21 31,5 46
Maksimal 26 40,5 36,5
Kriteria Rendah Sedang Tinggi
Dari tabel 4.24 dapat diketahui rata-rata skor kreativitas siswa kelas PraSiklus 25. Nilai terendah 21 dan nilai tertinggi 25 . Pada siklus I nilai rata-rata kreativitas siswa diperoleh sebesar 35.8. Nilai terendah 31.5 dan nilai tertinggi 40.5. Sedangkan pada siklus II rata-rata kreativitas siswa diperoleh 40.98, nilai tersendah 36.5 dan nilai tertinggi 46. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas setelah tindakan siklus I dan Siklus II menjadi lebih baik dibandingkan sebelum diberi tindakan pembelajaran
menggunakan Problem-Based Learning. Dapat diliat adanya peningkatan kreativitas siswa dalam setiap siklusnya.
Analisis data kuantitatif yang berasal dari hasil belajar siswa saat prasiklus, siklus I, dan siklus II akan disajikan dalam sebuah tabel dan grafik. Perbandingan ketuntasan siswa kelas V saat prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.25 Hasil Belajar siswa PraSiklus, Siklus I, Siklus II
Kriteria
Prasiklus Siklus I Siklus II Jumlah siswa Persen % Jumlah siswa Persen % Jumlah siswa Persen % Tuntas 13 52 18 72 25 100 Tidak tuntas 12 48 7 28 0 0 Rata-Rata 66,8 76,4 85
Dari tabel rekapitulasi pengelompokkan nilai diatas dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran Matematika terbukti untuk klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 13 orang. Sedangkan setelah siklus I jumlah siswa yang tuntas ada 18 siswa dan siklus II jumlah siswa yang tuntas ada 25 siswa atau semua siswa tuntas. Pada klasifikasi tidak tuntas, sebelum diadakan tindakan terdapat 12 siswa yang belum tuntas pada mata pelajaran Matematika, setelah siklus I terdapat 7 siswa tidak tuntas dan siklus II tidak ada siswa tidak tuntas artinya semua siswa atau 25 siswa mengalami ketuntasan belajar. Ini membuktikan bahwa pembelajaran Problem-Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa meningkat dalam setiap siklusnya. Berdasarkan table diatas tentang siswa tuntas dan tidak tuntas dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
Gambar 4.4
Diagram linear Pengelompokkan Nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Pada Tabel dan diagram linear menunjukkan pembelajaran Problem-Based Learning dapat meningkatkan jumlah siswa yang tuntas dalam belajar dan menurunya jumlah siswa yang tidak tuntas. Selain itu Problem-Based Learning juga meningkatkan kreativitas belajar siswa.
4.3 Pembahasan
Hasil penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada upaya perbaikan untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa kelas V SDN Bedono 02 dengan penerapan Problem-Based Learning. Pembelajaran ini menuntut siswa untuk berpikir dalam pemecahan masalah yang diberikan guru. Masalah tersebut disajikan secara mengambang oleh guru yang mengambil permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan belajar memecahakan permasalahan yang diberikan oleh guru bersama dengan kelompok dan yang nantinya siswa akan mempresentasikan hasil pemecahan masalah tersebut didepan kelas. Peran guru dalam pembelajaran yang tidak mendominasi memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran. Dengan begitu akan memancing
0 0 0 0 0 0 13 52 18 72 25 100 12 48 7 28 0 0 66,8 76,4 85
Prasiklus Siklus I Siklus II