• Tidak ada hasil yang ditemukan

https: elshinta.com Majels 2017 07 07.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "https: elshinta.com Majels 2017 07 07."

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

Kembangkan

Ekspedisi

di 52 Kota

INDRA GUNAWAN

hal. 22

Inovasi Jamu

Jadi Bisnis

Menguntungkan

UWI MATHOVANI

hal. 26

hal. 52

Daddys Takoyaki

Jaring Laba

dari

Jajanan

Jepang

(2)

TEMUKAN PASSION ANDA DALAM BERBISNIS

SENTUH GADGET DAN BUKA APLIKASI

Elshin

ta

Elshinta

elshinta / JUN 2017

elshinta / A PR

2017

elshinta / M AR

2017 elshinta / APR

(3)

B

anyak hal yang menjadi latar belakang para usahawan dalam memulai usahanya. Ada yang karena warisan, meneruskan bisnis orang tua, hobi hingga, alasan karena kepepet. Apapun itu, menjalankan suatu bisnis akan memberikan akibat sukses dan sukses yang tertunda. Apalagi jika di awal memulai bisnis, dengan membawa bekal yang cukup, kesempatan semakin terbuka. Modal tak hanya uang, tetapi juga ilmu, pengetahuan dan keterampilan. Praktisi ataupun pakar bahkan meletakkan pengetahuan sebagai modal yang utama dibanding uang. Dengan mempunyai pengetahuan, ditambah skill atau keterampilan, peluang sukses yang bisa diraih akan semakin besar. Edisi ini e-majels ingin menyampaikan beberapa kisah sukses, di antaranya, Reza yang hobi ikan. Ia pada akhirnya menjadi pengusaha ikan koki yang berhasil. Reza tahu betul seluk-beluk ikan dari suhu yang dibutuhan hingga bagaimana menjaga nafsu makan ikan. Reza menjadi terampil tentang semua itu, karena saking cintanya terhadap ikan koki. Begitu juga dengan yang diceritakan oleh Devi, keterampilannya memahami psikologi anak, memberinya ide padanya untuk menulis buku-buku anak hingga ia sendiri kewalahan karena banyaknya permintaan. Indra, Uwi ataupun Satyani juga ingin membagikan kisah sukses mereka, dengan harapan yang sama dengan kami, yang tak lain dan tak bukan; ingin menjadi inspirasi untuk Anda.

Salam,

A. Widodo

(4)

sebagai psikolog anak banyak orangtua yang mengeluhkan kesulitan berkomunikasi antara orangtua dengan anak. Maka tercetus ide membuat buku cerita bergambar khusus anak. Tak disangka buku tersebut laris manis. Dalam sebulan 14.000 buku laku terjual dengan omzet mencapai miliaran. Berawal dari sakit yang dideritanya, Uwi Mathovani minum jamu. Setelah merasakan khasiatnya, ia membuka usaha kedai jamu. Walau sempat ditertawakan teman, kini usahanya berkembang pesat dan telah membuka cabang di berbagai tempat.

38 BISNIS SELEB

Nama Maia Estianty di dunia musik sudah tak diragukan lagi. Perempuan kelahiran Surabaya, 27 Januari 1976 ini sukses meniti karir di dunia tarik suara. Tapi karena tak ingin hanya mengandalkan musik, Maia pun melirik bisnis. Maia memang jitu dalam membaca peluang usaha. Terbukti dari berbagai bisnis yang digelutinya semuanya sukses. Maia mengaku ada kepuasan lain selain materi yang didapatnya yakni merasa senang bisa memperkerjakan banyak orang.

Selain dikenal ketokohannya sebagai ustadz dan pimpinan pesantren, Yusuf Mansur juga dikenal sebagai pengusaha yang telah menelurkan beberapa unit bisnis. Selain Daarul Quran yang berkembang pesat, kini ia juga melahirkan bisnis baru bernama PayTren. Dalam waktu cepat, PayTren yang berbasis aplikasi ini sudah dipakai oleh 1,4 juta user di 34 negara di dunia. Aplikasi yang memiliki kegunaan sebagai sarana berbagai pembayaran, saat ini telah mencatatkan transaksi hingga 300 ribu kali sehari dengan nilai antara Rp5-10 miliar.

22 PENCERAHAN

Bisnis di bidang jasa pengiriman memang masih cukup menjanjikan. Salah satunya adalah Herona Express yang digagas sejak 45 tahun silam oleh tiga sekawan, alm. DR. H. Zainal Arifin Syah, MBA., alm. H. Alimuddin Syah, dan alm. H. Abdul Djalal. Di awal berdirinya pada 1966, Herona bergerak sebagai perusahaan yang menjadi salah satu subkontraktor kereta api. Kini sudah berkembang hingga ke 52 kota. Satu lagi bukti bahwa hobi terhadap sesuatu bisa mendatangkan keuntungan. Hobi dan kecintaan Reza terhadap ikan berujung pada bisnis yang menghasilkan keuntungan besar baginya. Setiap bulan laku 300 ikan mas koki. Saat Devi Raissa Rahmawatipraktik

12 I Juli 2017 I Tahun IX I

MAESTRO

@MajalahElshinta

@MajalahElshinta I Juli 2017 I Tahun IX I13

Yusuf Mansur

K

H Yusuf Mansur, pria kelahiran Jakarta, 19 Desember 1976 ini adalah da’i kondang asal Betawi yang merupakan anak dari pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrifíah. Sejak kecil, ia adalah anak yang cerdas. Di usianya yang baru menginjak 9 tahun, misalnya, ia sudah terbiasa tampil di atas mimbar untuk berpidato.

2020,

PayTren

Menuju 10 Juta User

Selain dikenal ketokohannya sebagai ustadz dan pimpinan pesantren, Yusuf Mansur juga dikenal sebagai pengusaha yang telah menelurkan beberapa unit bisnis. Selain Daarul Quran yang berkembang pesat, kini ia juga melahirkan bisnis baru bernama PayTren. Dalam waktu cepat, PayTren yang berbasis aplikasi ini sudah dipakai oleh 1,4 juta user di 34 negara di dunia. Aplikasi yang memiliki kegunaan sebagai sarana berbagai pembayaran, saat ini telah mencatatkan transaksi hingga 300 ribu kali sehari dengan nilai antara Rp5-10 miliar.

Dalam catatan hidupnya, Yusuf Mansur kemudian menggagas pendirian Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA) Daarul Quran di kawasan Ketapang, Cipondoh, Tangerang. Sejak awal, PPPA Daarul Qur’an fokus membangun gerakan Rumah Tahfizh di dalam dan luar negeri dengan ribuan santri. Dalam program dakwah dan sosial, PPPA juga terlibat dalam pembangunan kemandirian dan pengembangan masyarakat berbasis tahfizhul Qur’an. Mulai bantuan beasiswa, kemanusiaan, kesehatan, dan pengembangan masyarakat. Dengan program kreatif, membumi, dan tepat sasar PPPA terus dipercaya masyarakat sebagai mitra pengelola sedekah dalam pembangunan bangsa berbasis tahfizhul Qur’an.

Pada 2014 lalu, Yusuf Mansur juga menggagas berdirinya produk aplikasi untuk kemudahan beragam pembayaran bernama PayTren. Sebagai salah satu startup lokal, ide kreatifnya dalam pembuatan aplikasi ini patut diacungi jempol. Sebab, dalam waktu relatif singkat, jumlah user aplikasinya sudah mencapai 1,4 juta dengan penambahan

user setiap harinya antara 3.000-5.000

user. Moncernya pertumbuhan itu membuat valuasi perusahaan terus meningkat. Terakhir, sebagaimana diakuinya, valuasi perusahaan sudah sebesar Rp4 triliun dan sedang digarap

BISNIS UNIK: TAC Craft Tembus Mancanegara

(5)

42 INDUSTRI KREATIF

Bima Shaw merupakan desainer grafis yang peduli terhadap perkembangan industri kreatif di Indonesia. Terjun di dunia kreatif desain selama 20 tahun membuat dirinya kaya akan pengalaman. Kepeduliannya akan industri kreatif inilah yang mendorongnya dan istri membangun Designer Speaks! Komunitas yang berdiri pada Maret 2010 ini didirikan dengan tujuan untuk merangkul para mahasiswa maupun praktisi yang terlibat di dunia kreatif seperti, fotografer dan animator.

48 BISNIS UNIK

Sebenarnya Satyani Tjendra memulai usaha clay ini secara tidak sengaja. Awal mula membuat clay hanya untuk mengisi waktu luang dan melepas stres di sela-sela kesibukan mengajar musik. Namun kegiatan ini rupanya mendapatkan perhatian dari orang tua murid dan mereka meminta Satyani untuk mengajar anak-anaknya. Dari sekadar iseng kegiatan ini berkembang menjadi usaha yang terus berjalan sampai saat ini.

@MajalahElshinta

JULI 2017

PENERBIT:

PT Content First Indonesia

PEMIMPIN REDAKSI. Iwan Haryono

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI. A. Widodo

REDAKTUR PELAKSANA

Cucun Hendriana

REDAKTUR. Ervina Rias Palupi

SEKRETARIS REDAKSI. Indah Apriyanti

FOTOGRAFER. Reza Hardiyani

DESAIN GRAFIS. Tazdik Zs

Arief Anditantyo, Dedy Setiadi AS Telp. (62-21) 584 2285

Fax: (62-21) 587 3750

IKLAN & PROMOSI: Telp. (62-21) 58359113 Fax. (62-21) 58359093

ALAMAT REDAKSI/SIRKULASI/IKLAN

(6)

Maju Terus Majalah Elshinta

Jangan Menyerah

Halo

Halo Elshinta. Ternyata membaca eMajels lebih seru. Ini saya captured dari hape saya. Ada 120 halaman lebih. Mantap. Maju terus @MajalahElshinta.

@WongQTQ

Terima kasih atas kepuasan Anda pada Majalah Elshinta. Kami akan terus berusaha memberikan yang terbaik untuk para pembaca.

@ Majalah

Jangan menyerah hanya karena gagal pada kesempatan pertama. Keberhasilan memang tidak akan mudah diraih. Teruslah berusaha!

Aji Trianto @ajitrianto

Terima kasih atas pesan yang penuh semangatnya pak Aji Trianto. Semoga pembaca Majels menjadi terinspirasi dan selalu semangat menghadapi segala hal termasuk juga dalam berbisnis.

Redaksi menerima saran, kritik dan masukan. Jika ada yang ingin Anda tanyakan sehubungan dengan isi Majalah Elshinta, dapat mengirimkan

surat ke redaksi: Majalah Elshinta, Jl. Kedoya Duri Raya No.36 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11520.

Atau ke alamat email [email protected] dan

twitter @majalahelshinta. Kami tunggu partisipasi Anda.

(7)

Geluti

Dua Bisnis

Sekaligus

T

ertarik dengan bisnis. Tidak tanggung-tanggung ia terjun dalam 2 bisnis sekaligus. Memiliki hobi dengan kendaraan bermotor membuat Adjie Pangestu ingin membuka sebuah bisnis dalam bidang otomotif. “Selama ini saya ikut klub motor dan klub mobil dan ini peluang bagus membuka usaha cuci mobil dan body repair.” Bisnisnya yang kedua adalah di bidang kuliner yaitu sate Taichan. Karena masih sibuk syuting, Adjie meminta bantuan istrinya, Novita Petria untuk mengurus usahanya sehari-hari. Adjie Pangestu percaya dengan kemampuan Novita Petria karena sang istri dulu pernah sukses membuka usaha. (teks:eri/ft:ist)

R

yan Delon dan istrinya, Sharena memiliki bisnis cloting line baju

anak-ADJIE

Pangestu

Ryan Delon

(8)

Coba Jalani

Bisnis Kuliner

K

endati masih sibuk syuting, Ranty Purnamasari ternyata tertarik juga peruntungan dalam dunia bisnis. Bersama dengan tiga orang rekannya, Ranty membentuk sebuah tim untuk menjalankan bisnis kuliner dengan nama Cerita Rasa. “Makanan itu kebutuhan pokok manusia. Jadi saya pikir bisnis makanan itu sangat menjanjikan dan tidak akan pernah mati,” tuturnya. Cerita Rasa ini dijual dalam sebuah kemasan box dengan menawarkan lima macam rasa. Bisnis ini bagi Ranty juga merupakan tabungan jika tak lagi menekuni dunia hiburan. (teks:eri/ft:dok.pri)

RIANTY

(9)
(10)

A

manda Manopo semakin tertarik menekuni bisnis. Setelah mengelola bisnis produk perawatan dan kecantikan bernama Beauty Lugue, kini ia merambah bisnis kuliner dengan nama EnAwings. “Kami menjual makanan chicken wings,” ujar Amanda yang hobi makan ayam. Bisnis kuliner ini, Amanda berkolaborasi dengan kekasihnya, Esa Sigit. “Pemodal dan pemiliknya kami berdua saja,”katanya. Namun karena Amanda masih sibuk syuting, ia menyerahkan urusan operasional

(11)

Sibuk

BisnisKue

E

(12)

Yusuf Mansur

2020,

PayTren

(13)

K

H Yusuf Mansur, pria kelahiran Jakarta, 19 Desember 1976 ini adalah da’i kondang asal Betawi yang merupakan anak dari pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrifíah. Sejak kecil, ia adalah anak yang cerdas. Di usianya yang baru menginjak 9 tahun, misalnya, ia sudah terbiasa tampil di atas mimbar untuk berpidato.

Selain dikenal ketokohannya sebagai ustadz dan pimpinan pesantren, Yusuf Mansur juga dikenal sebagai pengusaha yang telah menelurkan beberapa unit bisnis. Selain Daarul Quran yang berkembang pesat, kini ia juga melahirkan bisnis baru bernama PayTren. Dalam waktu cepat, PayTren yang berbasis aplikasi ini sudah dipakai oleh 1,4 juta user di 34 negara di dunia. Aplikasi yang memiliki kegunaan sebagai sarana berbagai pembayaran, saat ini telah mencatatkan transaksi hingga 300 ribu kali sehari dengan nilai antara Rp5-10 miliar.

Dalam catatan hidupnya, Yusuf Mansur kemudian menggagas pendirian Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA) Daarul Quran di kawasan Ketapang, Cipondoh, Tangerang. Sejak awal, PPPA Daarul Qur’an fokus membangun gerakan Rumah Tahfizh di dalam dan luar negeri dengan ribuan santri. Dalam program dakwah dan sosial, PPPA juga terlibat dalam pembangunan kemandirian dan pengembangan masyarakat berbasis tahfizhul Qur’an. Mulai bantuan beasiswa, kemanusiaan, kesehatan, dan pengembangan masyarakat. Dengan program kreatif, membumi, dan tepat sasar PPPA terus dipercaya masyarakat sebagai mitra pengelola sedekah dalam pembangunan bangsa berbasis tahfizhul Qur’an.

(14)

untuk mencapai Rp20 triliun. Bahkan, jika tak ada aral melintang, tahun depan, PayTren yang secara tidak disengaja masuk pada perusahaan financial technology (fintech) ini juga akan segera melantai di bursa.

Bagaimana perjalanan Yusuf Mansur dalam membangun usaha? Bagaimana PayTren bermetamorfosa menjadi perusahaan fintech bernilai triliunan rupiah? Yusuf Mansur menjelaskannya pada Majalah Elshinta. Berikut ulasannya:

PayTren cukup semarak, bisa

Anda jelaskan tentang bisnis ini?

PayTren ini adalah generasi kedua, sebelumnya orang kenalnya VSI. Nah, VSI itu

sudah ada sejak awal 2013, produknya MLM kesehatan, obat habbatussauda. Di perusahaan tersebut, saya kira-kira memiliki saham 10%-an. Ini murni MLM produk. Seiring waktu, saya kemudian banyak tertarik untuk membicarakan teknologi pembayaran. Maka pada Agustus 2013 muncul lagi produk baru, tapi bukan lagi kesehatan, tapi di bidang teknologi bernama V-Pay. Teknologi inilah yang kami jual saat itu. Kami ingin kembangkan cashless society di Indonesia melalui aplikasi untuk beragam pembayaran dari mulai pulsa, telepon, tiket, kredit, sampai BPJS Kesehatan.

(15)

berkembang hanya bermodalkan legalitas SIUP, tidak tahu harus ada izin yang lainnya. Meledaknya perusahaan itu membuat kami tidak sanggup secara teknologi. Secara umum kami bermasalah dan terpaksa harus tutup. Ini adalah bagian dari sejarah lahirnya PayTren.

PayTren sendiri baru hadir sekira November 2014. Ini adalah momentum yang baik untuk berubah. Melalui PT Veritra Sentosa Internasional (Treni) kami berbenah; semua legalitas hukum yang diperlukan kami penuhi. Kami memulainya kembali dari nol dengan semua kelengkapan yang ada. Sekarang legalitas kami komplit.

Kami memasarkan lisensi penggunaan aplikasi/software/perangkat lunak/ teknologi bernama PayTren, dimana sistem pemasarannya dikembangkan melalui kerjasama kemitraan/mitra usaha (Direct Selling/penjualan langsung) dengan konsep jejaring. Teknologi aplikasi ini dapat digunakan pada semua jenis telepon selular atau

handphone (melalui Aplikasi Android), Yahoo Messenger, Gtalk/ Hangouts, atau SMS biasa) dan dengan mudah/ sederhana maka kita dapat melakukan pembayaran seperti halnya kita melakukan pembayaran melalui ATM/ Internet Banking/ PPOB.

Apa yang membuat Anda

tertarik terjun di bidang ini?

Pada dasarnya, apa yang dibayarkan lewat PayTren itu sama dengan yang dibayarkan lewat ATM

dan sarana pembayaran lainnya. Nah, semua orang mafhum, jika dalam setiap pembayaran itu pasti ada biaya adminnya, meskipun kecil. Orang mungkin tidak sadar dan itu tidak dianggap karena jumlahnya kecil. Tapi harus diketahui jika biaya admin di seluruh Indonesia dikumpulkan dalam

(16)

mana. Atas dasar kenyataan itu PayTren hadir. Sebagian besar kami balikkan biaya admin itu jadi cashback ke pembayar setelah dipotong sedekah, operasional perusahaan, dan pembagian ke 10 silsilah.

Sebagai filosofi kami dalam menjalankan usaha, kami berlandaskan pada firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 29: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.” (An-Nisa: 29)

Berlandaskan dalil di atas, Treni berfilosofi untuk membagi keuntungan yang

diperoleh kepada para mitra PayTren dalam bentuk cashback dan komisi yang

(17)
(18)

orang Indonesia yang bekerja di sana. Mereka membayarkan beragam keperluannya di Indonesia dari mulai cicilan motor, iuran BPJS, bahkan bisa mengirimkan uang ke keluarganya.

Kami juga cukup berbangga, karena user kami tumbuh antara 3.000 sampai 5.000 orang setiap harinya. Ini adalah bukti bahwa masyarakat menyambut positif aplikasi PayTren, meskipun harus membayar administrasi. Aplikasi ini dibutuhkan setiap orang di Indonesia. PayTren ini merah-putih. Artinya, tidak hanya bisa dipakai oleh orang muslim, sekalipun yang punyanya ustadz. Bayar-bayar dari listrik, angsuran, pulsa, dan

lainnya adalah kebutuhan setiap orang. Sakit sekalipun, bayar listrik harus dilakukan. Oleh sebab itu, PayTren adalah solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Bagaimana dengan potensi

bisnisnya bagi para user?

(19)

benefitnya, maka jadilah pebisnis. Mereka bisa menjual lisensi PayTren kepada yang lain. Karena untuk mengaktifkan aplikasi dibutuhkan serial number. Ini hanya sekali seumur hidup dengan biaya Rp350 ribu. Dengan menjadi pebisnis, disamping bisa pakai sendiri, dia juga bisa sekaligus berjualan.

Keuntungan user didapat dari

cashback?

Ya, setiap kali melakukan pembayaran, user mendapatkan cashback. Banyak yang sudah membuktikan, biaya admin pertama sebesar Rp350 ribu, bisa tertutup dengan cashback, meskipun tidak berjualan. Sudah balik modal pun, cashback masih tetap dapat. Bahkan, bukan tidak mungkin, dari cashback yang didapatkan, bisa menutupi semua kebutuhan

pembayaran user setiap bulannya. Artinya, dia sudah tidak perlu lagi keluar uang untuk bayar listrik, bayar angsuran, dan lainnya. Dengan kata lain, uang angsuran yang harus kita bayarkan setiap bulan, bisa didapat dari PayTren. Hal ini sudah dibuktikan oleh banyak mitra PayTren, mereka yang punya kewajiban angsuran hingga Rp1 juta sebulan, saat ini sudah bukan kewajiban lagi karena sudah terbayarkan dari cashback PayTren.

Kabarnya, valuasi perusahaan

Anda ditaksir hingga triliunan

rupiah?

(20)

nama Indonesia di kancah global. Jika Amerika punya PayPal, maka Indonesia memiliki PayTren.

Memang, saat ini valuasi perusahaan (PayTren) ada di angka minimal Rp4 triliun.

Ini berdasarkan penilaian para investor yang pernah datang ke kami. Dan kami sedang

terus menggarap agar valuasinya bisa mencapai Rp20 triliun. Agar hal tersebut

bisa terwujud, insha Allah di tahun depan PayTren akan menjadi perusahaan publik

dengan masuk ke bursa.

Saat ini berapa transaksi

yang bisa dibukukan oleh

PayTren?

Ini yang membuat kami semakin optimis. Sebab, komunitas PayTren bisa melakukan transaksi hingga 300 ribu kali dalam sehari dengan nilai rupiah antara Rp5-10 miliar. Dari 1,4 juta user, memang kami akui, yang aktif mungkin hanya di

angka 800 ribuan user saja. Dengan pertumbuhan user-user baru, kami

semakin optimis bisa melakukan transaksi lebih besar lagi.

Dalam rangka

menggerakkan komunitas cashless, bahkan sebelumnya

kami pernah menggelar program di Bandung yang

bayarnya harus non tunai dengan memakai PayTren. Alhasil, dalam waktu 5

jam kami bisa melakukan 5.000 transaksi dengan nilai hingga Rp1,7 miliar. Ini adalah kejadian pertama di Indonesia, dimana ada

2.000 orang datang ke acara dan semua melakukan

transaksi non tunai.

Dengan kondisi

yang ada sekarang,

bagaimana Anda

melihat potensi

bisnis ini ke

depan?

(21)

berada di area fintech, dan insha Allah PayTren menjadi salah satu perusahaan fintech terbesar di Indonesia.

Fintech ini istilah baru di dunia finansial. Tapi yang menarik, kami sebetulnya tidak mengejar fintech, tapi secara otomatis masuk ke area itu. Ada beberapa investor yang datang ke kami, ternyata PayTren yang kami anggap ini biasa saja, di mata mereka luar biasa. Mereka bilang, perusahaan yang dibangun benar-benar untuk tujuan fintech saja, belum tentu bisa seperti PayTren. Sementara, kami mampu

Komunitas ini juga menjadi sebuah komunitas yang loyal. Kami tidak digerakkan dengan bonus-bonus. Tapi user mendapatka manfaat yang lain, misalnya, dengan menjadi user PayTren, dia bisa belajar mengaji, bisa sholat dhuha, dan lainnya. Nilai-nilai inilah yang sesungguhnya sangat sentral di PayTren.

(22)

K E M B A N G KA N

EKSPEDISI

DI 52 KOTA

Bisnis di bidang jasa pengiriman memang masih cukup menjanjikan. Banyak pemain di industri ini berkembang cukup baik, apalagi dengan pesatnya perkembangan situs belanja online. Salah satunya adalah Herona Express yang digagas sejak 45 tahun silam oleh tiga sekawan, alm. DR. H. Zainal Arifin Syah, MBA., alm. H. Alimuddin Syah, dan alm. H. Abdul Djalal. Di awal berdirinya pada 1966, Herona bergerak sebagai perusahaan yang menjadi salah satu subkontraktor kereta api.

Indra Gunawan

P

ada 1980 PT Herona Express secara resmi diterima menjadi kontraktor PT Kereta Api melalui kontrak pertama hanya dengan satu kereta, yaitu kereta Api Bima. Kini, setelah para pendirinya berpulang, laju perusahaan dipegang oleh generasi kedua, salah satunya adalah Indra Gunawan. Di bawah kepemimpinan generasi kedua yang berjumlah 7 orang, Herona makin eksis dengan memiliki 6 cabang, 62 kantor perwakilan di 52 kota di Tanah Air.

Terkait perkembangan Herona di generasi kedua ini, Indra bercerita jika awalnya, selain bermitra dengan kereta api, pihaknya juga menjalin relsi dengan bis antarkota. “Dulu kami pernah kerjasaam dengan bus Cipto jurusan Jakarta-Surabaya. Lalu kami masuk ke kereta api pada 1980, saat itu memang peluangnya masih sangat bagus. Pemainnya juga masih belum terlalu banyak,” kata Indra.

(23)

dulu pemain di kereta api paling hanya ada 2-3 perusahaan saja, sekarang sih sudah lebih dari 20-an perusahaan. Belum lagi ekspedisi yang memakai angkutan truk. Sejujurnya, saat ini kompetisinya sangat ketat, termasuk bersaing dalam harga,” katanya.

Namun pengalaman Herona selama puluhan tahun di bidang ini membuatnya memahami industri secara detail. Buktinya, Herona tetap eksisi hingga sekarang. Indra pun membuka rahasianya yang bisa eksis selama 45 tahun berjalan. “Yang paling jelas, kiat sukses kami adalah dengan memberikan pelayanan yang baik. Ini yang

kami utamakan hingga kami bisa bertahan. Dan kami juga konsisten bermitra dengan kereta api. Konsistensi itulah yang akhirnya kami dipercaya masyarakat. Banyak klien yang awalnya terbujuk perusahaan ekspedisi lain karena tawaran harga yang lebih murah, tapi setelah merasakan pelayanannya yang kurang baik, mereka akhirnya kembali ke kami,” jelasnya.

(24)

Pada 2000, pihaknya pernah mengembangkan wilayah pengiriman sampai ke Sumatera, namun karena kekurangan SDM, akhirnya rute tersebut dihentikan operasionalnya setelah 5 tahun berjalan. “Ini pengalaman bagi kami juga selama 5 tahun beroperasi di Sumatera. Ada banyak pengalaman pahit yang kami rasakan, misalnya, ada yang klaim kiriman hilang, terlambat, dan lainnya, tapi setelah kami lacak, memang tidak ada transaksi pengiriman. Banyak oknum yang bermain lah, sampai kuitansi pun dibuat sendiri. Akhirnya ya sudah kami tutup operasioanlnya.”

Belakangan, pihaknya juga baru membuka cabang di Serang-Cilegon. Bahkan, kedepan bukan tidak mungkin, dirinya juga akan kembali membuka operasionalnya di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan pulau lainnya. “Itu salah satu keinginan kami agar bisa berkembang secara nasional. Kami kemungkinan akan masuk ke area tersebut jika jalur kereta api di wilayah sekitar

telah beroperasi dengan baik,” sebutnya. Pelayanan yang diberikan Herona saat ini adalah berupa pengiriman barang door to door, door to station, station to door, station to station. Terkait konsumen yang menggunakan jasanya, Indra mengaku jika umumnya adalah perorangan, meskipun ada beberapa di

antaranya berasal dari korporat. “Sekarang kan banyak usaha online yang berkembang, mereka banyak yang berlangganan. Transaksi kami per hari bisa mencapai ratusan kali pengiriman.”

(25)

kelanjutan perusahaan. Beberapa inovasi kami, di antaranya dengan membangun kantor berciri khas yang sama, baik ukuran, warna, sampai ke papan reklame yang sama. Kami berhasil mengubah imej kantor ekspedisi yang identik dengan gudang, menjadi lebih bersih dan

(26)

Inovasi Jamu

Jadi Bisnis

(27)

U

wi merasa bahwa obat-obat kimia pasti memiliki efek samping tidak seperi obat tradisional seperti jamu. Atas dasar itulah ia ingin mendirikan kedai jamu. “Mungkin kalau tidak sakit saya tidak akan buka kedai jamu,”ujarnya. Namun saat ide itu diceritakan kepada teman-temannya ia sempat ditertawakan. “Mereka

justru menyarankan agar membuka kedai kopi yang sedang tren daripada kedai jamu,” ujar pria berumur 43 tahun tersebut. Beruntung

menggantinya dengan minum jamu. Setelah merasakan khasiat minum jamu, ia kemudian memiliki ide untuk membuka usaha. Walau sempat ditertawakan teman, Uwi tetap

mendirikan kedai jamu. Kini usahanya berkembang pesat, bahkan ia telah membuka cabang di berbagai tempat.

(28)

konsep jika kebanyakan orang banyak meminum jamu di rumah seperti kebanyakan tukang jamu keliling. Modal yang dikeluarkan Uwi sekitar Rp50 juta. “Modalnya tidak besar karena sebagian menggunakan barang-barang pribadi.” Kebetulan Uwi dan Nova sejak lama menyukai barang-barang kuno. Oleh karenanya biaya perabotan bisa dihemat. Menurut Uwi modal yang terbanyak adalah untuk membuat jamu. Sebenarnya dalam pengerjaannya, Uwi berusaha mempertahankan resep tradisional

yaitu dengan ditumbuk. Namun ternyata dalam pengolahannya harus dibantu dengan blender dan lain-lain.

(29)

Dalam hal memasarkan usaha, Uwi

mengaku tidak memiliki anggaran khusus untuk promosi. “Biasanya kita barter. Misalnya kita mendukung kegiatan seperti kegiatan seni, humanis, atau budaya biasanya secara otomatis mereka yang mempromosikan.” Baginya yang terpenting selalu berkreasi bagaimana jamu tidak selalu disajikan dalam keadaan pahit dan panas. Namun bisa dioalah sedemikian rupa dan tampilannya lebih trendi. Terakhir Uwi ingin berbagi kuncinya dalam memajukan usaha yakni kemauan menjaga kualitas. “Selain itu ketika sudah yakin dan paham dengan produk kita, nanti pasti ada jalan.” (teks & foto:firdamsyah,Ist)

kemasan botol kaca ini awet selama satu bulan dalam keadaan dingin. Sedangkan untuk harganya tergantung ukuran botolnya. Botol 300 ml dihargai Rp30 ribu, 1 liter Rp138 ribu, 500 ml Rp188 ribu. Namun saat ada event dan bisa menjangkau semua kalangan, Uwi juga menyediakan botol kecil dengan harga Rp12 ribu. “Biasanya dibuat untuk langsung diminum.” Berkat usahanya ia berhasil memperoleh omzet Rp50 juta per bulan.

Selama menjalankan usaha ini, Uwi menjadikan kendala sebagai tantangan. Salah satunya keinginan sejak awal ingin menjangkau

(30)

Setiap Bulan

Laku 300 Ikan

Mas Koki

Satu lagi bukti bahwa hobi terhadap sesuatu bisa mendatangkan keuntungan. Demikian pula yang terjadi pada Reza. Hobi dan kecintaannya terhadap ikan berujung pada bisnis yang menghasilkan keuntungan besar baginya. Padahal bisnis yang dijalaninya sekarang pada mulanya memang bukan atas dasar kesengajaan. Sebab ia memelihara ikan-ikan tersebut hanya untuk pribadi saja.

(31)

A

walnya saat ikan-ikan itu terus berkembang biak, Reza akan memberikan secara cuma-cuma jika ada yang berminat. Namun lambat laun, Reza memutuskan untuk menyeriusi hobi yang dijalaninya tersebut menjadi sebuah bisnis dengan nama Reza Goldfish Farm. Modal yang dikeluarkannya pada waktu itu sekitar Rp10 juta yang dipergunakannya untuk sewa tempat, renovasi kolam ikan, kebutuhan pakan ikan dan untuk bibit ikan itu sendiri. Reza mengatakan menjalani bisnis ikan tersebut harus memiliki keahlian khusus dan kemampuan mengembangkan bisnis tersebut. “Untuk bisnis ikan itu harus memiliki skill tersendiri. Selain memiliki modal dan tempat, pelaku usaha harus memiliki jiwa dan kecintaan terhadap ikan itu sendiri,” ujarnya.

Karena ia menyukai ikan mas koki maka sebelum memulai bisnisnya ia melakukan riset terhadap seluk beluk ikan mas koki seperti mencari pengetahuan terhadap karakter air untuk ikan mas koki, karakter ikan itu sendiri, pemberian pakan, pemeliharaan kolam dan lain sebagainya. Reza tak sungkan untuk belajar pada beberapa rekannya yang kemudian dikembangkannya sendiri. “Selain research pengetahuan terhadap ikan, saya juga harus

mengembangkan itu secara mandiri

karena

karakter tempat di satu kolam dengan di kolam saya itu pasti berbeda dan harus memiliki penanganan sesuai karakteristik iklim yang ada di kolam ini,” ujarnya.

(32)

pula. Jadi kebersihan kolam ikan mas koki tesebut harus sangat perlu diperhatikan. Namun sebaliknya ketika suhu lembab atau berkisar 26 derajat celcius maka akan menjadi kendala karena nafsu makan ikan akan menurun dan petumbuhan bakteri yang juga akan ikut meningkat. Oleh sebab itu Reza mengatasinya dengan selalu rutin membersihkan kolam serta memberikan suplemen maupun vitamin kepada

ikannnya agar tetap sehat. “Selain itu dalam menghadapi kendala ia juga selalu fokus untuk tetap menjalani bisnisnya tersebut dengan ikhlas dan sabar mengingat bisnis yang dijalani ini merupakan hobinya.”

(33)

para konsumennya. Untuk harga ia mematok ikan mas koki pada kisaran Rp400 ribu hingga Rp 1,5 juta per ekornya. Ia mengatakan bahwa harga tersebut sangat sepadan karena ikan yang ia jual merupakan ikan yang memiliki kualitas terbaik dan telah memalu tahap pemilihan yang cukup panjang hingga bisa dijual kepada para konsumennya tersebut. Dari 1.000 hingga 3.000 untuk sekali perkembang biakan ia hanya menjual antara 200 hingga 300 ekor yang benar-benar memiliki kualitas terbaik. Kualitas tersebut berasal dari kerapihan ikan atau bentuk fisik seperti sirip, mata, bentuk kepala, sisik dan juga gaya renang dari ikan itu sendiri.

Dalam pemasaran , Reza mengatakan sangat terbantu dengan adanya media sosial seperti Instagram dan Facebook. Ia sering mendapatkan konsumen dari kedua media sosial miliknya tersebut. Keuntungan lainnya adalah dapat menjangkau konsumen dari dari dalam dan luar negeri. “Untuk konsumen dari dalam negeri berasal dari Jawa dan Sumatera. Sedangkan untuk konsumen yang berasal dari luar negeri yaitu dari Singapura, Malaysia, Filipina dan juga sebagian eropa.” Untuk biaya pengiriman semua akan dibebankan kepada konsumennya namun untuk konsumen yang ingin melakukan pengiriman di daerah ibu kota maka akan digratiskan dengan ketentuan minimal pembayaran sekitar Rp10 juta untuk transaksinya. Untuk satu boxnya ia dapat mengirim 8 ekor ikan ukuran besar dan 10 ekor untuk ukuran kecil. Dalam setiap bulannya ia dapat menjual 100 hingga 300 ekor ikan dan dapat memperoleh keuntungan sebesar 60 juta rupiah

perbulannya. Dalam menghadapi kompetitor ia

(34)

Produksi Buku

Khusus Anak,

Hasilkan Omzet

Hingga Miliaran

Saat Devi Raissa Rahmawati praktik sebagai psikolog anak banyak orangtua yang mengeluhkan kesulitan berkomunikasi antara orangtua dengan anak. Padahal menurut Devi, kurangnya komunikasi dan bonding antara orangtua dengan anak bisa dampaknya akan besar sekali,

(35)

S

eperti putus sekolah dan ketergantungan narkoba. Maka tercetuslah ide membuat buku cerita bergambar khusus anak. Tak disangka buku tersebut laris manis. Dalam sebulan 14.000 buku laku terjual dengan omzet mencapai miliaran.

Devi menjelaskan sebenarnya ada cara yang mudah untuk tindakan pencegahannya yaitu orangtua membacakan buku sedari dini untuk anaknya. “Tidak perlu lama-lama cukup 5 sampai 10 menit sehari.” Tetapi sayangnya, buku-buku di Indonesia masih kurang, kalau pun ada buku yang bagus dan sesuai dengan perkembangan anak itu buku-buku impor yang harganya sekitar Rp 300.000. Sehingga belum menjangkau banyak orang. Berangkat dari hal itu, muncul sebuah ide.“Kebetulan saya suka menulis dan memiliki ilmunya juga, jadi saya ingin buat buku anak yang berkualitas dan terjangkau untuk anak-anak indonesia.”

Walau tidak memiliki latar belakang bisnis dan juga bukan dari keluarga pembisnis, Devi tetap berani mendirikan usaha. Dengan modal awal sebesar Rp10 juta, Devi menggunakannya untuk mencetak buku cerita yang dibuatnya sendiri. Setelah itu ia mulai membuka usaha pada dengan nama Rabbit Hole pada 2014. Buku yang pertama kali dibuat yaitu buku asal

mula namaku. Buku-buku yang dibuat Devi merupakan buku bergambar, dimana 80% pesan yang disampaikan melalui gambar. Sehingga ia harus mencari partner atau ilustrator yang sesuai, agar pesan yang ingin disampaikan sesuai. Saat mengawali usaha, sebenarnya Devi sama sekali tidak tahu mengenai tentang percetakan. Kebetulan waktu kuliah di Univertas Indonesia, ia sering nge-print di sebuah percetakan yang ada di sana. Devi pun membawa contoh buku yang ingin dicetak (dammy). Namun setelah mengetahui biaya untuk satu buku saja seharga Rp 100.000 ke

atas, Devi pun mengurungkan cetak di tempat tersebut. “Katanya karena percetakannya menggunakan metode digital makanya mahal. Padahal visi misi saya ingin membuat buku dengan harga yang terjangkau.”

(36)

dari empat bersaudara ini bingung. Sebab ia pikir tidak ada yang mau membeli buku seperti ini. Untung saja keraguan itu tak terbukti karena setelah mencoba dijual ternyata malah sukses besar. Malah dari yang awalnya hanya satu buku sekarang sudah memproduksi 9 buku dengan harga mulai dari Rp25.000 hingga Rp185.000.

Devi juga membuat paket hamper seharga Rp200.000 yang berisi buku-buku paket bayi. Paket hamper tersebut biasanya digunakan untuk kado bagi kerabat yang melahirkan. Dengan dibantu sekitar 130 orang karyawan, dalam satu bulan, sebanyak 14.000 buku laku terjual. Untuk melengkapi, Devi juga membuat alat pendukung dalam membaca buku seperti booklet permainan, dadu untuk bermain buku emosi, hamper dan wayang. Namun ada juga customer yang menjadikan produk Devi sebagai seserahan. Omzet yang didapat mencapai 1 miliar rupiah dengan profit sekitar Rp200-Rp300 juta.

(37)

dewasa dan apa jenis buku yang sesuai dengan perkembangan anak dan kenapa seperti itu. “Hal-hal seperti itu yang perlu diberi edukasi sampai akhirnya orang mau dan percaya untuk membeli buku Rabbit Hole.” Dengan melakukan penjualan secara online, maka produ bukunya sudah tersebar dari Aceh sampai Papua. Bahkan ada pula reseller dari Malaysia dan Singapura. “Ada juga pembelian dari Inggris. Selain itu kami juga sudah ikut beberapa international bookfair yang ada di Frankfurt, Bologna, London, dan Singapura,” ujarnya.

Walau saat ini Devi mengaku belum ada kompetitor dalam usaha ini namun ia tetap menemui kendala. Biasanya di bagian percetakannya yang sering menemui kendala karena buku yang ingin dibuat adalah buku dengan kualitas impor dimana percetakan tidak biasa mencetak buku-buku semacam itu, misalnya halaman yang tebal. “Jadi kami membongkar buku impor untuk mencari tahu caranya bagaimana, cari bahan yang kira-kira serupa, dan bisa menjadi substitusi dari

buku-buku impor tersebut.”

Banyak suka duka yang dialami Devi selama menjalani bisnis ini. Ia senang dapat membuat produk yang bermanfaat bagi anak-anak maupun orangtua di Indonesia. “Jadi dapat membantu mereka mengembangkan kebiasaan untuk membaca sedari dini, maupun bisa meningkatkan hubungan orang tua dengan anak sedari dini dengan cara yang menyenangkan.” Sementara dukanya karena ini seperti fast growing company, jadi perubahannya bisa sangat cepat. “Misalkan, seperti baru saja di tempat baru, tiba-tiba harus mencari tempat baru lagi karena sudah sempit. Tantangannya terlalu banyak dengan waktu yang singkat,” terang pemenang pertama kategori Best of The Best program Wirausaha Muda Mandiri 2016. Untuk rencana ke depan, Devi masih ingin membuat buku-buku lagi sebab masih banyak target-target format buku yang belum dibuat.

(38)

Pentingnya

Menciptakan

Branding

Maia Estianty

Nama Maia Estianty di dunia musik sudah tak diragukan lagi. Perempuan kelahiran Surabaya, 27 Januari 1976 ini sukses meniti karir di dunia tarik suara. Tapi karena tak ingin hanya mengandalkan musik, Maia pun melirik bisnis. Maia memang jitu dalam membaca peluang usaha. Terbukti dari berbagai bisnis yang digelutinya semuanya sukses. Maia mengaku ada kepuasan lain selain materi yang

(39)

M

usik adalah dunia dimana Maia mengawali karirnya. Ia pernah menjadi backing vocal Dewa 19 yang kemudian berhasil membentuk grup musik Ratu bersama Pinkan Mambo yang kemudian diganti dengan Mulan Jameela. Setelah grup itu bubar, selanjutnya Maia membentuk Duo Maia, bersama Mey Chan. Sebagai musisi yang piawai mencipta lagu, ia memulai bisnisnya dengan

membangun manajemen artis. Keberhasilan Maia dalam membangun manajemen artis tidak membuatnya cepat puas. Selain menyanyi, Maia juga pernah menjajal dunia akting dengan main dibeberapa sinetron dan layar lebar.

Tidak cukup sampai di situ, Maia masih ingin mengembangkan kemampuannya. Ia sadar bahwa dirinya tak bisa menggantungkan hidupnya sebagai musisi saja dan mencoba terjun ke dunia bisnis. Rupanya kemahiran Maia tak hanya dibidang musik dan film, terbukti beberapa bisnis yang dijalaninya meraih kesuksesan. Maia sangat jeli melihat peluang bisnis. Maia membuka bisnis restoran yang menyajikan menu unggulan steak. Tidak memerlukan banyak waktu, bisnis restoran ini mulai berkembang, bahkan sudah membuka cabang di beberapa kota. Maia kemudian melirik bisnis properti. Ia tidak membangun real estate, tetapi memilih jual beli apartemen mewah. Apartemen yang kurang bagus didesain dan ditata kembali oleh timnya hingga menjadi lebih menarik dan punya nilai seni yang tinggi. Baru setelah itu ditawarkan kepada orang-orang yang membutuhkan hunian baru.

Sukses dengan dua bisnisnya membuat Maia makin menyukai dunia bisnis. Ibu tiga putra ini mengaku menggemari bisnis karena

perputaran uangnya cukup cepat dan tidak terlalu menguras tenaga dan waktu. Maka ia pun membuka bisnis selanjutnya yakni karaoke. Saat itu bisnis tempat karaoke memang sedang tren. Tak mau melewatkan kesempatan, Maia pun ikut membuka bisnis karaoke berlabel Alegro Family KTV. Ia memilih nama Alegro, dari bahasa Italia yang berarti cepat. “Dengan harapan bisnis ini bisa melaju cepat seiring bisnis-bisnis karaoke lainnya yang menjamur di ibu kota.” Benar saja, dalam waktu tak terlalu lama, karaoke miliknya sudah memiliki tiga cabang di Jakarta, Medan dan Batam. Keuntungan yang didapat bisa mencapai satu miliar rupiah per bulan. Menurut Maia

(40)

Melebarkan Sayap Bisnis

Maia bukan tipe wanita yang pantang menyerah, ia tidak berhenti mencari inovasi. Bisnis berikutnya adalah bisnis kecantikan. Sebagai perempuan, ia memang tak bisa jauh dari produk kecantikan. Maia pun menekuni bisnis kecantikan dengan membuka klinik kecantikan di Surabaya, kota kelahirannya. “Bisnis kecantikan jadi tantangan baru untuk saya,” kata Maia. Klinik kecantikan yang dinamai CnC ini, Maia bekerja sama dengan dr. Novita Pristiwaningrum yang masih terhitung sahabatnya. Selain klinik kecantikan, Maia juga bisnis kosmetik. Berawal dari banyaknya teman yang menanyakan rahasia wajahnya yang selalu segar dan awet muda, membuat Maia bisnis kosmetik bernama EMK. Produk kosmetik ini

terdiri dari serum, night cream, day cream, base cream, vitamin spray, dan lainnya. Produk-produk ini dibelinya langsung di Beverly Hills, Los Angeles, Amerika Serikat. Nama produk EMK, kepanjangan dari Emilia Karsh, profesor di bidang kecantikan di Amerika Serikat yang menciptakan formula perawatan kecantikan dari plasenta. Awalnya, rangkaian produk ini belum dijual di pasaran, masih dalam kalangan teman teman saja. Namun kini produknya sudah resmi masuk di Indonesia dan Maia menjadi distributor tunggal EMK di Indonesia.

(41)

untuk membuka toko oline, saat ini belum ada. “Kalau store belum karena kita mainnya reseller, kita sebagai distributor, reseller bisa ambil semua barang ke kita,” tuturnya.

Bisnis Bukan Mencari Keuntungan

Semata

Maia adalah contoh selebriti yang pintar mencari peluang usaha yang bisa meraup laba. Maia menjelaskan selain menambah penghasilan, bisnis yang dikerjakannya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Sehingga ia pun merasa nyaman mengerjakannya.”Pastinya ilmu saya terpakai. Bagaimana membuat brand dikenal luas, dari yang semula tidak

diketahui orang.” Maia menambahkan, ilmu soal branding untuk go public sudah dipahaminya. Sebagai sarjana komunikasi, Maia paham bahwa branding itu adalah bagaimana membentuk sebuah brand atau merek yang tidak terkenal menjadi terkenal. “Itu tugas saya sebagai lulusan sekolah komunikasi,” ujarnya. Namun dari semua kesuksesannya dalam bisnis, Maia tidak hanya memikirkan keuntungan saja. Maia mengaku ada kepuasan lain yang didapatnya karena bisa mempekerjakan banyak orang. Sambil mencari uang untuk diri sendiri, ia bisa membantu orang lain dalam mencari penghidupan.“Senang bisa mengolah keuntungan yang luar biasa, terus juga mempekerjakan orang, mengolah sumber daya manusia.” Maia pun semakin nyaman dengan bisnis karena menurutnya, dunia usaha lebih aman untuk masa depan daripada hanya terus mengandalkan profesi artis. (teks:eri,bbs/ft:ist)

(42)

Designer Speaks!

Bima Shaw merupakan desainer grafis yang peduli terhadap perkembangan industri kreatif di Indonesia. Terjun di dunia kreatif desain selama 20 tahun membuat dirinya kaya akan pengalaman. Kepeduliannya akan industri kreatif inilah yang mendorongnya dan istri membangun Designer Speaks! Komunitas yang berdiri pada Maret 2010 ini didirikan dengan tujuan untuk merangkul para mahasiswa maupun praktisi yang terlibat di dunia kreatif seperti, fotografer dan animator.

DESAIN

GRAFIS

SUDAH

MERAMBAH

BANYAK

(43)

P

ria lulusan Curtin University of Technology, Perth-Australia tahun 1966 ini pernah bekerja sebagai freelance desain kartu undangan pernikahan, serta pembuatan logo. Kala itu ia mencari pekerjaan dengan mendatangi langsung dan menawarkan kemampuan desain yang dimilikinya. Bima mendatangi sebuah toko bunga yang memiliki logo kurang menarik, ia pun langsung menemui pemilik toko. “Saya jelaskan diri saya mahasisiwa DKV dan menawarkan membuatkan logo baru.” Bima kemudian membuatkan 3 logo dan pemilik toko setuju dari salah satu logo buatannya. Bima merasa senang karena karyanya dihargai oleh pemilik toko. Sejak itu muncul banyak pesanan pembuatan logo.

Membantu Mahasiswa Memahami Kekuatan Sebuah Desain

Bima tergerak untuk mendirikan Designer Speaks! dilatar belakangi beberapa alasan. Menurutnya pada era sekarang semua orang sudah bisa menjadi desainer dengan belajar otodidak pun bisa, tidak harus sekolah desain juga bisa menjadi desainer demikian juga dengan masak atau menjadi pelukis batik juga bisa otodidak. “Tapi kita memanggil pakar yang sudah mengerti dan berpengalaman agar kita

sendiri menjadi paham. Misalnya bagaimana menjadi pembatik maka akan dijelaskan oleh orang-orang yang sudah paham dan mengerti dibidangnya masing-masing.”

(44)

murah dibanding praktisi. Setiap member akan mendapat kartu anggota yang berisi kode etik yang menjelaskan tata cara berkarya dalam berafiliasi dengan teman-teman satu industri. Designer Speaks! juga membantu mencari link untuk para mahasiswa.

Sudah banyak kegiatan yang dijalankan di Designer Speaks! Waktu itu pernah membuat

suatu

program yaitu portofolio review dengan memanggil 3 praktisi yakni satu ahli di bidang branding, ahli di bidang animasi, dan Bima sendiri. Mereka datang ke sebuah universitas yang berada di Solo, Jawa Tengah dan membuat review sebanyak 75 portofolio mahasiswa. “Setelah mempelajari portofolio mereka, kemudian kami beritahu tentang kekuatan desain mereka, potensi desain sampai kelemahan yang dimiliki.” Bima mengatakan tujuannya adalah agar mereka memahami kekuatan desain yang mereka miliki dan fokus untuk mengembangkannya. Hasil dari laporan portofolio yang sudah dinilai oleh para praktisi nantinya juga dapat bermanfaat untuk kedepannya. “Kami menganjurkan agar laporan ini diberikan ke dosen mereka masing-masing agar dosen mereka mengetahui kemampuan yang dimiliki para mahasiswanya.Nanti setelah lulus kuliah mereka sudah tahu kemampuan yang dimiliki dan tidak bingung untuk bekerja dimana,” papar Bima. Sayangnya di Jakarta sendiri belum banyak mahasiswa yang berminat untuk mengikuti program seperti itu. Menurut Bima, para mahasiswa tersebut sudah disibukkan dengan mencari pekerjaan, magang dan mungkin sudah punya cara tersendiri untuk memajukan profesinya dan apa yang diinginkan. “Untuk itu kami lebih menyasar teman-teman di daerah. Tapi saat ini lebih berbagi di internet

belum turun langsung ke lapangan seperti dulu, karena kondis ekonomi yang cukup sulit.”

Membangun Kesadaran Tentang Desain

Sudah banyak suka duka yang dilalui Bima. Misalnya ada klien yang lebih memilih desain biasa saja, padahal desainer sudah membuatkan desain yang jauh lebih baik. Dalam hal ini Bima mengatakan bahwa sebuah desain itu disebut baik atau tidak karena sudah belajar ilmunya

sementara orang yang memberikan pekerjaan tidak tahu ilmunya dan tidak tahu

teorinya. “Saat itulah kita harus bisa meyakinkan sejauh mana kita bisa

memahami

kebutuhan klien tersebut. Jadi kesampingkan terlebih dahulu masalah selera.” Bima

(45)

tidak hanya membuat tetapi mendengarkan maunya klien.”

Menurut Bima industri desain grafis tidak jauh berbeda dengan industri lainnya jika industri lain terpuruk desain grafis juga pasti terpuruk. Namun, yang menambah sulit yaitu setiap tahun sedikitnya terdapat hampir 5 ribu mahasiswa desain yang lulus dari perguruan tinggi. Sementara industri hanya mampu menyerap kurang dari 50 persen. Bahkan, kurang dari 10 persen, jadi bisa dibayangkan jika terdapat 10 ribu mahasiswa desain dari universitas maupun politeknik hanya terserap oleh perusahaan sebanyak 10 persen. Oleh karenanya saat berbicara kepada mahasiswa, Bima selalu menyarankan agar sebelum lulus,

klien dalam hal pembayaran. Namun Bima menyarankan sebelum menyalahkan klien sebaiknya introspeksi diri terlebih dahulu. Jika berhubungan dengan klien lama tentu tidak masalah ada uang muka dulu atau tidak. Tapi berbeda jika yang dihadapi klien baru. “Waktu masih bekerja freelance, saya sudah mempersiapkan seperti surat tanda terima, bukti kontrak kerja, surat penawaran harga, dan invoice. Jadi ketika tidak dibayar pastinya sudah ada surat-suratnya.”

(46)

K

saat ada kerabat menjadi bawahan kita? Kebetulan saya memiliki usaha dan ada kerabat yang ikut bekerja menjadi karyawan. Terkadang saya masih bingung bersikap. Mohon sarannya. Terima kasih.

Ibu Mayasri yang baik,

Suatu usaha yang dilakukan memang harus diperlakuka n

secara profesional termasuk juga da

lam pengelolahan

karyawan. Hal ini agar mencegah tin

dak-tindakan

tidak profesional atau yang hanya di

dasarkan pada

kedekatan saja. Sudah sering kita me

ndengar kalau

masalah perusahaan bisa menjadi b

esar hanya karena

tindakan profesional akibat kedekata

n keluarga. Bersikap

profesional bukan berarti tidak men

ghormati keluarga.

Dalam tataran kesopanan keluarga t

entunya kita perlu

tetap menjaga sopan santun tapi dal

am bersikap untuk

kemajuan perusahaan, sikap profesio

nal tetap perlu

(47)

Psikosomatik dan Psikiatri Liaison. Kini ia sebagai wakil Indonesia satu-satunya di American Psychosomatic Society dan The Academy of Psychosomatic Medicine, organisasi Psikosomatik yang berkedudukan di Amerika. Aktif di World Psychiatric Association pada bidang Psychiatric, Medicine and Primary Care. Tugas rutinnya mengajar di FK UKRIDA dan dokter penanggung jawab Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tanggerang.

Menilai

Kejujuran

Dr Andri,

Bagaimana caranya mengatakan secara jujur pada teman tanpa mengecewakannya? Sebab tidak hanya saya yang merasa hasil kerja teman tersebut kurang memuaskan. Terima kasih.

Nina Ferina, Malang

Ibu Nia yang baik,

(48)

Kerajinan Clay

Berhasil Tembus

Mancanegara

Sebenarnya Satyani Tjendra memulai usaha ini secara tidak sengaja. Awal mula membuat clay hanya untuk mengisi waktu luang dan melepas stres di sela-sela kesibukan mengajar musik. Namun kegiatan ini rupanya mendapatkan perhatian dari orang tua murid dan mereka meminta Satyani untuk mengajar

anak-anaknya. Dari sekadar iseng kegiatan ini berkembang menjadi usaha yang terus berjalan sampai saat ini.

(49)

A

walnya karena Satyani senang melihat pajangan kecil-kecil. Lalu muncul ide mengapa tidak buat sendiri saja jadi bisa sesuai selara baik dari segi ukuran, warna,dan lain-lain. Sebelumnya Satyani mengajar musik yaitu piano dan organ. Kegiatan itu masih dilakukannya sampai sekarang hanya saja kini muridnya dibatasi. ”Lebih fokus pada kegiatan mengajar clay dan mengerjakan pesanan-pesanan.” Saat membuka usaha yang diberi nama TAC Craft ini, Satyani benar-benar mengawali dari nol. ”Saya tidak memiliki latar belakang pendidikan bisnis sama sekali. Jadi istilah learning by doing benar-benar berlaku untuk saya,” ujar sulung dari dua bersaudara ini.

Dengan modal sebesar Rp50 juta, Satyani membeli bahan baku dan peralatan. ”Bahan baku utama (Air Dry Clay) didatangkan langsung dari Jepang karena hingga saat ini belum ada clay produksi dalam negeri sebaik kualitas clay dari Jepang.” Lebih lanjut Satyani menjelaskan bahwa Air Dry Clay ini terdiri dari 2 jenis, yaitu Paper Base Clay dan Resin Base Clay. Masing-masing clay dipergunakan untuk menghasilkan karya yang berbeda pula. Jadi hasil yang didapat akan sangat maksimal, berkualitas tinggi dan tahan lama.

Hanya saja Satyani tidak memproduksi secara massal karena masing-masing dibuat 100% handmade, tidak menggunakan cetakan ataupun mesin. ”Jumlahnya benar-benar tergantung pada desain, ukuran, dan detail kerumitan.” Untuk harganya mulai dari Rp150 ribu tapi tergantung apa yang dibuat, tingkat kesulitan, dan detail yang diharapkan oleh customer. Satyani pun melayani pembelian untuk suvenir. Mulai dari gantungan kunci, keranjang dengan hiasan bunga, toples hias, dan lain sebagainya. Harganya bisa disesuaikan dengan budget pemesan. Lewat pemasaran

online, produknya Satyani sudah menyebar ke berbagai kota di tanah air dan juga luar negeri seperti Singapura, Australia, dan Inggris.

(50)

K

Saya ingin menanyakan apakah bisa membeli franchise tapi orang lain yang menjalankan? Jadi saya membeli dan saudara yang menjalankan. Karena kebetulan saya punya modal dan saudara yang punya waktu dan tenaga. Apakah tidak ada masalah dengan franchisor? Terima kasih.

Ekasari, Jakarta Timur

Bu Ekasari yang baik,

Jawaban untuk pertanyaan anda adalah Ya dan Tidak. Maksudnya, ada Franchisor yang tidak mempermasalahkan hal tersebut, tapi ada juga Franchisor yang mempermasalahkan dan tidak mengizinkannya. Jadi anda perlu terbuka kepada Franchisor dengan rencana kerja bila Anda dipilih (dapat membeli) untuk menjalankan bisnis milik Franchisor tersebut,karena sangat berkaitan dengan pelatihan yang akan diberikan oleh Franchisor kepada para Franchisee-nya. Bila Franchisor tidak keberatan dengan rencana Anda, pastikan orang pengganti Anda mengikuti seluruh pelatihan wajib dari Franchisor.Demikian juga halnya dengan Anda. Anda juga wajib mengikuti pelatihan tersebut, walaupun Anda berencana untuk menyerahkan pelaksanaan bisnis kepada orang lain.

Mengapa ada Franchisor yang mengijinkan dan ada yang tidak mengijinkan para

Franchisee-nya (pemilik modal yang membeli

bisnis secara franchising/ orang yang mendapat hak franchise) untuk menyerahkan tanggung jawab pelaksanaan bisnis kepada orang lain? Franchisor dalam memasarkan bisnisnya melalui franchising, telah membuat sebuah atau beberapa bisnis model. Bisnis model ini dibuat berdasarkan pengalaman sukses Franchisor. Oleh sebab itu, dibandingkan dengan bisnis yang sama, belum tentu sama tata cara penanganannya. Franchisor juga membangun sebuah tata cara (organisasi khusus) untuk dapat menjalankan bisnis franchise-nya, karena paradigma bisnis pada franchising berbeda dengan paradigma bisnis pada umumnya. Franchising adalah bisnis berdasarkan network dan service. Pada saat awal bisnis model ini dibangun untuk dipasarkan secara franchising, keuntungan dari bisnis model ini akan menurun karena adanya tambahan biaya berupa pungutan Royalty Fee (dan lain-lain). Agar bisnis ini tetap menarik, Franchisor harus me-“leverage” bisnis modelnya agar keuntungan

(51)

Berkat pengalaman puluhan tahun di bidang bisnis development, membuatnya paham segala seputar franchise. Ia bergabung dengan pioneer konsultan franchise di Indonesia, yaitu International Franchise Business Management (IFBM). Tekadnya adalah membantu para Franchisor asing maupun lokal untuk mengembangkan usahanya di Indonesia.

usaha tetap menarik sesuai dengan batasan standar industri bisnis tersebut. Hasil dari leverage bisnis tersebut akan menghasilkan sebuah bentuk kolaborasi antara Franchisor dengan para Franchisee-nya. Oleh sebab itu, Franchisee tidak diperkenankan untuk “membuat” jalannya sendiri. Artinya, dalam kacamata Franchisor, bisnis tersebut sudah dibuat terukur sesuai dengan kemampuan

bagi Franchisor.

Hal lain yang menyebabkan Franchisor tidak mau diganti orang yang dipilihnya tersebut adalah karena masalah karakter. Franchisor sadar, bahwa salah satu masalah kegagalan dalam bisnis yang dipasarkan secara franchising adalah salah memilih Franchisee. Maka orang yang akan mengoperasikan bisnisnya harus diseleksi terlebih dahulu. Orang yang dipilih oleh Franchisor, sedikit banyak telah disetujui karakternya oleh Franchisor. Bila orang yang dipilih berganti, maka orang pengganti tersebut otomatis bukan orang pilihan atau orang yang disetujui oleh Franchisor. Itu juga sebabnya, banyak Franchisor yang memasukan masalah penggantian operator di perjanjian franchise dalam sebuah pasal khusus, terutama masalah ahli waris. Ahli waris bukanlah orang yang mendapatkan kepercayaan dari Franchisor, oleh sebab itu masalah ini sering diatur dalam perjanjian franchise.

Bagi Franchisor yang mengijinkan hal tersebut diatas, umumnya memang sudah mendesain bisnis modelnya agar dapat dijalankan oleh orang lain. Untuk hal ini, maka banyak Franchisee dari tipe investor yang meliriknya.

(52)

Jaring Laba

dari Jajanan

Jepang

Takoyaki merupakan dari daerah Kansai di Jepang, berbentuk bulat seperti bola kecil yang bercitarasa gurih dan berisi aneka makanan laut, seperti gurita. Takoyaki biasanya dijual sebagai jajanan dalam bentuk set dengan 1 set berisi 5, 6, 8 hingga 10 buah. Rupanya peminat makanan ini cukup banyak. Membaca peluang bisnis tersebut, maka Muhamad Fadli Azis pun segera memanfaatkannya.

(53)

S

ebenarnya ada beberapa alasan lain yang membuat Fadli berani membuka usaha tersebut yaitu belum adanya kompetitor atau pioneer di bisnis ini dan mudah produksi dan bahan baku. Usaha yang diberi nama Daddys Takoyaki tersebut didirikan pada tahun 2013 . Sejak dibuka, banyak sekali yang berminat bahkan ia memiliki customer yang loyal. Setahun kemudian, Fadli pun membuka francishe. Tak disangka banyak sekali yang ikut bergabung. “Karena mudah di sistemkan, modal murah dan harga jual tinggi.”

Menurut penyuka game dan futsal ini, franchisee hanya menerapkan dan

mengaplikasikan sistem dengan sangat mudah. Fadli juga memberikan nilai investasi

yang murah senilai Rp20.000.000 dan menjamin franchise akan

balik modal dalam beberapa bulan jika mengikuti

sistemnya. “Franchise juga akan mendapatkan dukungan penuh dari kami. Ada training untuk calon

franchisee dan karyawan yang akan bekerja.” Dengan investasi yang ditawarkan tersebut, franchisee akan mendapatkan booth exclusive (indoor /outdoor ), semua peralatan masak seperti kompor dua tungku, loyang Takoyaki & Okonomiyaki, penakar ukuran adonan, botol saus, pisau, panci, box dan alat masak lainnya. Keuntungan lain yang didapat franchise adalah bahan baku awal 300 sampai 500 porsi, perlengkapan, manual book, banner, video SOP, desain menu dan seragam. Keuntungan lainnya yaitu masa kelola selamanya dan update menu setiap 3 bulan sekali.

Dalam hal kompetitor, Fadli mengaku siap bersaing. “Produk kami terletak pada kualitas rasa dan pengolahannya yang higienis sehingga memiliki ciri khas tertentu,” ujar pengagum Jack Ma ini. Terlebih lagi, anak kedua dari tiga bersaudara ini membuat racikan saus dengan resep khusus agar cocok dengan lidah masyarakat Indonesia tanpa menghilangkan esensi rasa kuliner khas

(54)

Berawal dari hobi pemiliknya, Chandra Gunawan Hendarto, Godongijo kini menjadi salah satu lokasi wisata edukasi favorit banyak warga Jakarta, terutama anak-anak sekolah. Berlokasi di Jl Cinangka, Depok, Jawa Barat, saat ini Godongijo memiliki 4 unit bisnis, yakni ecotainment, vertical garden, pemancingan, dan kafe.

Wisata Edukasi

Berbasis Lingkungan

M

anager Godongijo, Jane Nadea mengatakan, jika transformasi Godongijo bermula dari penangkaran reptile, kemudia menjadi perusahaan yang membudidayakan aneka tanaman hias impor, dan kini menjadi lokasi wisata edukasi berbasis lingkungan. “Awalnya kami memelihara reptile dan mamalia unik dan langka, tapi itu tidak berjalan baik. Lalu pada 2002 mulai bergerak ke tanaman hias. Sektor ini sangat menjanjikan, sebab kami dari semula hanya menjual ratusan pot, dalam waktu singkat mampu menjual hingga puluhan ribu pot,” kata Jane.

Di masa jayanya, konsumennya tidak

hanya dalam negeri, bahkan tanaman hiasnya juga mampu menembus pasar mancanegara. Hebatnya lagi, sejarah mencatatkan jika Godongijo sampai-sampai sewa pesawat 1 khusus untuk mendatangkan tanaman dari luar negeri. “Ya, kami sempat sewa 1 pesawat khusus yang isinya semua tanaman, karena kalau pakai laut kan pasti lama. Di tahun 2008-an, Indonesia booming tanaman dari anthurium, adenium, aglonema, sampai puring. Harganya

(55)

juga cukup mahal. Kala itu kami prediksi tren itu akan berlangsung hingga 5 tahun. Tapi yang terjadi –karena terlalu dibombardir tanaman, hanya dalam setahun tren tersebut langsung lenyap. Selama 4 tahun kami mengalami kerugian. Agar kami bisa tetap bertahan, kami melakukan inovasi dengan konsep baru, ecotainment,” terangnya.

Yang dilakukan Godongijo adalah dengan memberikan pembelajaran bagaimana cara merawat tanaman, membuat bisnis plan, trik marketing, dan lainnya. Cara tersebut terbukti ampuh hingga membuat perusahaan tersebut tetap eksis. Selain ecotainment, unit bisnis lain yang juga digarapnya adalah vertical garden, pemancingan, dan café.

“Sekarang kami dikenal dengan

ecotainment-nya. Kami banyak dikunjungi oleh

anak-anak sekolah di Jabodetabek. Tempat ini berubah fungsi menjadi lokasi wisata edukasi berbasis lingkungan. Godongijo malah tumbuh dengan sama sekali tidak menjual tanaman. Dengan inovasi yang dilakukan, hampir 60% pendapatan kami berasal dari ecotainment.”

(56)

M

edia sosial dapat membantu peneliti untuk mengetahui apa yang dipikirkan orang dan bagaimana perasaan mereka tentang hal-hal yang mempengaruhi kehidupan mereka. Peneliti dapat menggunakan data ini untuk menginformasikan masalah prioritas pembangunan. Langkah penting dalam menganalisis data media sosial adalah menciptakan taksonomi, yaitu kumpulan kata kunci, yang kemudian dapat digunakan untuk mengekstrak informasi yang relevan dengan topik yang diminati, contoh: pendidikan, perawatan kesehatan, atau respon terhadap peringatan dini.

Namun, membangun taksonomi untuk bahasa yang hanya dikuasai di lingkungan yang terbatas, termasuk dialek lokal, jargon, dan juga abjad, sangatlah sulit.

Untuk mengatasi tantangan ini, pada tahun 2016, Pulse Lab Jakarta meluncurkan

UN Global Pulse dan mitra meluncurkan permainan bahasa yang melibatkan partisipasi dari masyarakat bernama Translator Gator tahap dua untuk mendukung penanganan bencana alam dan aksi kemanusiaan. Tahun ini, Translator Gator mengharapkan dukungan penduduk yang tinggal di ASEAN dan

Sri Lanka untuk menerjemahkan kata kunci yang berhubungan dengan bencana ke dalam bahasa lokal masing-masing.

Translator Gator

Permainan Bahasa

untuk Meningkatkan Respon

terhadap Bencana Alam

Translator Gator, sebuah permainan bahasa yang bertujuan untuk membuat text-mining dictionaries untuk mengenali percakapan terkait dengan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Selama empat bulan, permainan ini mengumpulkan lebih dari 109.000 kontribusi dari pemain dan membantu menciptakan taksonomi ke dalam enam bahasa lokal di Indonesia.

Mengulang kesuksesan dalam upaya penanggulangan bencana

(57)

ekonomi sebesar USD 45,1 miliar dan merenggut ribuan nyawa manusia.

Dengan terkumpulnya kosakata yang berkaitan dengan kebencanaan, pemerintah setempat dapat memperoleh insight baru dari masyarakat dalam merumuskan kebijakan. Beberapa inisiatif seperti proyek yang

diluncurkan oleh Rappler yang bernama proyek Agos di Filipina dan Peta Bencana di Indonesia juga telah mengadopsi pendekatan bottom-up seperti ini.

Untuk mendukung upaya penanganan bencana alam, Pulse Lab Jakarta meluncurkan fase II dari Translator Gator yang menggunakan “wisdom of the crowd” untuk menciptakan kata kunci yang terkait dengan kebencanaan ke dalam bahasa yang digunakan di sepuluh negara ASEAN dan di Sri Lanka.

Mitra dalam proyek ini antara lain, Humanitarian Forum Indonesia, Humanitarian Open Street Map Team, United Nations Development Programme Bangkok Regional Hub (UNDP RBAP), United Nations Oice for the Coordination of Humanitarian Afairs (UNOCHA), United Nations Volunteer (UNV), Qatar Computing Research Institute (QCRI), dan United Nations World Food Programme (WFP).

Bagaimana cara bermain?

Ada empat komponen permainan bagi para pemain untuk memenangkan poin:

Menerjemahkan kata kunci atau frase dari

bahasa Inggris ke dalam bahasa lokal sehari-hari di 11 negara (ASEAN dan Sri Lanka)

Evaluasi terjemahan yang diajukan untuk

memvalidasi terjemahan antar-pemain Memberikan saran kata / frasa alternatif

(sinonim), dan

Mengklasiikasi kata/ frase ke dalam

kategori tertentu yang ditetapkan oleh sistem

Untuk mulai bermain, segera daftarkan

Hadiah* Jumlah pemenang

Perjalanan pulang pergi (3 hari 2 malam) dari negara asal ke kantor UNDP di Bangkok, Thailand dan kantor Pulse Lab Jakarta, Indonesia

Dua pemenang dengan nilai tertinggi dari seluruh negara

Total pemenang: 2 pemain

Gift card senilai USD 100

Dua pemain dengan nilai tertinggi dari masing-masing negara

Total pemenang = 22 pemain

Gift card senilai USD 100

Pemain yang sudah mencapai jumlah 10,000 aktivitas dan kelipatannya berhak mendapatkan 1 kupon. Kupon-kupon yang terkumpul akan dipilih secara acak untuk mendapatkan 30 pemain yang beruntung

mendukung upaya penanggulangan bencana. Di akhir periode, taksonomi atau kata kunci tersebut akan dibuka untuk ditelaah akademisi.

Dalam jangka pendek, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap penanganan risiko dan respon terhadap bencana alam di kalangan pemuda yang melek teknologi. Nantinya, taksonomi yang terkumpul akan digunakan untuk inisiatif penelitian komputasi sosial, tidak hanya untuk lebih memahami populasi yang terkena dampak sebelum/ selama/ setelah bencana alam, tetapi juga untuk berkomunikasi lebih baik dengan mereka melalui berbagai saluran/ media komunikasi.

Hadiah

(58)

7

-Eleven (Sevel) toko 24 jam yang sangat terkenal di kalangan anak muda itu akhirnya menutup semua gerainya sejak akhir bulan Juni lalu. Charoen Pokphand yang menjalankan jaringan Sevel di Thailand, kedua terbesar setelah Jepang, batal membeli 136 sisa toko yang dimiliki Modern Sevel Indonesia seharga satu triliun rupiah.

Bagi beberapa kalangan, tutupnya Sevel bukan merupakan hal yang mengejutkan. Ramainya pengujung Sevel tidak semuanya pembeli. “Pendapatan dari penjualan tidak menutup biaya operasional seperti listrik, lampu, Wi-Fi dan lainnya,” jelas Analis Binaarta Sekuritas Reza Priyambada dikutip dari

republika.co.id.

Fasilitas wii, nasi goreng, nasi uduk, kopi,

slurpee dan lain-lain yang siap di tempat, membuat Sevel memikat banyak kalangan, terutama anak muda. Tak hanya mereka yang memilih Sevel sebagai tempat untuk janjian karena mudah ditemukan, tapi juga kalangan

Sevel Berhenti

di 8 Tahun

masyarakat lainnya dari berbagai lapisan. Tak hanya itu, lapangan pekerjaan yang diciptakan, hingga laporan keuangan yang ada di Bursa Efek sampai tahun 2012, memberikan penilaian yang bagus. Bahkan sampai tahun 2014 mencatat keutungan hingga Rp971,7 miliar. Pendapatan tertinggi meski di tahun berikutnya tak lagi mampu mereka pertahankan.

Sebelum menggeluti 7-Eleven, tahun 1970-an PT Modern International Tbk sudah menjadi distributor resmi Fuji Photo Film Co. Ltd. Perusahaan Jepang yang bergerak pada pembuatan kamera dan segala perlengkapan fotograi. Waktu itu namanya PT Modern Photo Film Company.

(59)

di bidang ini mendapat untung besar dan kemajuan yang pesat.

PT Modern kemudian membangun Fuji Image Plaza pada tahun 1988. Pembangunan gerai ini pun mengalami perkembangan yang menyenangkan. Fuji Image Plaza tumbuh dengan pesat. Fuji Image Plaza banyak bermunculan di kota-kota besar, dan saking

banyaknya, seperti tumbuhnya jamur di musim hujan.

Namun memasuki tahun 2000an, perkembangan bisnis PT Modern seperti menciut. Masuknya teknologi kamera digital ditambah dengan serbuan ponsel berkamera membuat laju pergerakan bisnis PT Modern mulai lesu. Masyarakat pengguna kamera digital dan ponsel berkamera makin lama makin masif. Masyarakat pelanggan Fuji Image Plaza pun menurun.

Jika laporan keuangan perseroan menyebut pendapatan bersih PT Modern di tahun 2001 mencapai Rp1,9 triliun, setahun berikutnya menjadi Rp1,85 triliun dan terus merosot hingga hanya Rp545,95 miliar saja pada tahun 2007. Di tahun ini pula PT Modern Photo Film Company berubah, mengganti nama menjadi PT Modern International Tbk.

Setahun berikutnya tahun 2008, setelah melalui perjalanan yang panjang dan ulet PT Modern menandatangani perjanjian waralaba dengan 7-Eleven (Sevel), perusahaan ritel waralaba asal Amerika yang sudah tersebar di 15 negara dengan jumlah gerai mencapai 36.000 dengan perjanjian masa berlaku 20 tahun serta perpanjangan 10 tahun.

PT Modern International Tbk kemudian mendirikan PT Modern Sevel Indonesia, anak perusahaan PT Modern International Tbk yang selanjutnya menaungi 7-Eleven Indonesia. PT Modern Sevel Indonesia pun berhak atas lisensi mengoperasikan dan mengembangkan 7-Eleven di Indonesia.

7-Eleven atau Sevel yang dijalankan oleh PT Modern Sevel Indonesia, berbeda dengan yang dikembangkan di negara-negara lain. Di Malaysia misalnya, Sevel tak beda jauh dengan mini market secara umum, orang berbelanja lalu pulang. Jika pun ada Sevel yang menyediakan kursi, hanya satu atau dua kursi saja.

Di sini, di Jakarta Sevel bisa dikatakan tampil jauh lebih menarik. Sevel bahkan kemudian menjadi pilihan anak-anak muda untuk nongkrong karena menyediakan makanan-minuman, meja kursi, colokan listrik dan yang paling bikin betah anak muda berlama-lama di Sevel, adalah fasilitas wii gratis. Itu belum termasuk menu minuman unik yang sempat tren salah satunya slurpee.

Sucy, salah seorang mahasiswa di Jakarta Selatan sering ke Sevel karena minuman

Referensi

Dokumen terkait

Untuk promosi melalui kalender, ada beberapa keuntungan yang bisa di dapatkan perusahaan, Pertama, Citra perusahaan akan terus ada di dalam ruangan orang yang

Setiap orang bisa memiliki reaksi yang berbeda terhadap peristiwa kecelakaan kendaraan bermotor, ada yang merasa biasa saja dan terus menjalani kehidupannya dan

Kertas Nusantara sedangkan Terdakwa bersembunyi disemak-semak karena takut sepeda motor Terdakwa diambil, sambil melihat orang-orang yang berhenti menggunakan mobil

Pencarian identitas meliputi sebuah proses penjajakan, bertanya dan uji coba atas sebuah identitas lain, orang harus terus mencari dan belajar tentang itu. Pencarian ini bisa

biasa, yaitu orang menabungkan uangnya kepada BPRS. Yang mana akan mendapat bagi hasil dari keuntungan, bagi hasil tersebut tidak akan tetap dalam artian bisa berubah-ubah

Gadget adalah hal yang sangat populer saat ini. Hampir setiap orang menggunakan gadget untuk berbagai keperluan. Salah satu fungsinya adalah berkomunikasi dan mencari informasi dengan cepat. Gadget membutuhkan sebuah program yang berfungsi untuk mengatur berjalannya perangkat tersebut. Menurut Yulikuspartono (2009:29) mengemukakan bahwa “ program merupakan sederetan instruksi atau statement dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer yang bersangkutan”. Program merupakan sebuah elemen inti untuk kinerja suatu perangkat. Program inilah yang akan mengolah dan menjalankan perintah yang diberikan oleh user agar dapat di kelola oleh perangkat/device. Program juga dibuat oleh manusia, dan orang yang membuat program ini disebut dengan Programmer. Seorang programmer membuat program dengan menggunakan bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman inilah yang disusun dengan berdasarkan logika atau algoritma menusia yang di terjemahkan ke algoritma manusia yang di terjemahkan ke perangkat. Bahasa pemrograman ini dibuat untuk memudahkan manusia dalam membuat suatu aplikasi atau program. Bahasa pemrograman bisa di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Salah satu pengklasifikasian bahasa pemrograman adalah pendekatan dari notasi bahasa pemrograman tersebut, apakah lebih dekat ke bahasa mesin atau ke bahasa manusia. Dengan cara ini, bahasa pemrograman dapat di kelompokan menjadi dua yakni bahasa tingkat rendah (low level languages) dan bahasa tingkat tinggi (high level language). Bahasa tingkat tinggi adalah bahasa yang mudah dipahami oleh manusia, C++ merupakan salah satu contoh dari bahasa tingkat tinggi. Contoh lain dari bahasa tingkat tinggi ini seperti Pascal, Perl, Java, dan lain-lain sebagainya. Sedangkan bahasa tingkat rendah adalah bahasa mesin atau bahasa assembly. Secara sederhana sebuah komputer hanya dapat mengeksekusi program yang ditulis dalam bentuk bahasa mesin. Oleh karena itu, jika suatu program ditulis dalam bahasa tingkat tinggi maka program tersebut harus diproses terlebih dahulu sebelum bisa dijalankan dengan komputer. Hal ini merupakan salah satu kekurangan bagi bahasa tingkat tinggi dimana diperlukan waktu untuk memproses suatu program sebelum program tersebut di jalankan. Sebagai bahasa yang beraras tinggi, yang menggunakan perintah-perintah yang mudah dimengerti oleh manusia, C++ mempunyai keunggulan yakni bersifat universal. Sebagai bahasa yang universal, C++ bisa dijumpai di berbagai platform (Linux, Unix, Windows, Mac, dan lain-lain). Artinya, jika kita menguasai C++ di platform PC, sangat mudah untuk berpindah di Linux ataupun system operasi yang lain.