• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Dukungan Teman Sebaya Terhadap Peningkatan Motivasi Diri dalam Menyusun Skripsi pada Mahasiswa UKK KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Dukungan Teman Sebaya Terhadap Peningkatan Motivasi Diri dalam Menyusun Skripsi pada Mahasiswa UKK KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH DUKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI DIRI DALAM MENYUSUN SKRIPSI PADA MAHASISWA UKK KSR PMI UNIT UIN

KH. ACHMAD SIDDIQ JEMBER

SKRIPSI

Oleh:

AINIY NURKHOLIDA NIM: D20183103

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH. ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS DAKWAH

JANUARI 2023

(2)

PENGARUH DUKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI DIRI DALAM MENYUSUN SKRIPSI PADA MAHASISWA UKK KSR PMI UNIT UIN

KH. ACHMAD SIDDIQ JEMBER

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Fakultas Dakwah

Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Oleh:

Ainiy Nurkholida NIM: D20183103

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH. ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS DAKWAH

JANUARI 2023

(3)
(4)
(5)

iv MOTTO

































Artinya: dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.

Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya.1 (QS. Al-Maidah: 02)

1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahan (Jakarta Timur:

Thoha Husein, 2002), 106.

(6)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa selesainya penelitian ini tidak lepas dari dukungan orang-orang terdekat, maka dari itu penulis mempersembahkan karya tulis ini kepada:

1. Kedua orang tua, bapak dan ibuku tercinta. Terima kasih atas segala perjuangan, dukungan, dan kasih sayang, serta doa yang tak pernah henti sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan penuh keyakinan.

2. KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember yang telah menerimaku menjadi anggota, memberikan ilmu dan pengalaman yang luar biasa terutama teman-teman pengurus periode 2020/2021 KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember. Terima kasih telah membersamai hingga saat ini, dan tentunya aku belajar banyak hal dari kalian semua yang luar biasa. Atas segala dukungan, semangat dan canda tawa di setiap keadaan. Terima kasih tak terhingga aku ucapkan.

3. Dinas Pendidikan Banyuwangi yang telah memberikan dukungan berupa beasiswa selama menjalankan pendidikan kuliah serta motivasi untuk terus semangat dan pantang menyerah dalam proses belajar hingga terselesainya skripsi ini.

4. Segenap keluarga besar Program Banyuwangi Cerdas yang telah memberikan semangat dan motivasi untuk terus berjuang, terutama

(7)

vi

teman-teman angkatan 2018 terima kasih aku ucapkan bersama dengan kalian aku belajar banyak hal dan bekerja sama menjadi tim yang hebat.

5. Keluarga besar BKI terutama angkatan tahun 2018, terima kasih tak terhingga karena bersama dengan kalian aku menjadi tahu banyak hal dan menemukan teman diskusi yang nyaman.

6. Keluarga besar SD Negeri 4 Kandangan, terima kasih telah mendukung sejauh ini dalam menyelesaikan skripsi di sela-sela masa pengabdian.

7. Orang-orang baik yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu yang pernah kutemui, terima kasih tak terhingga atas segala bantuan, masukan dan segala hal baik yang diberikan untukku.

(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Dukungan Teman Sebaya Terhadap Peningkatan Motivasi Diri dalam Menyusun Skripsi pada Mahasiswa UKK KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW beserta keluarga dalan para sahabatnya.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk menggali dan menambah wawasan khazanah keilmuan serta untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S. Sos) di Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri KH.

Achmad Siddiq Jember. Terselesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan kali ini penulis dengan segala rasa hormat dan kerendahan hati ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam menyusun skripsi ini sehingga dapat terselesaikan, maka dari itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM selaku Rektor Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember.

2. Prof. Dr. Ahidul Asror, M. Ag. Selaku Dekan Fakultas Dakan Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember.

(9)

viii

3. Bapak Muhammad Ardiansyah, M, Ag. Selaku ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam UIN KH. Achmad Siddiq Jember.

4. Bapak Haryu, S. Ag., M. Si. Selaku dosen pembimbing dalam menyusun skripsi yang memberikan ilmu, bimbingan, arahan serta motivasi selama menyusun skripsi.

5. Seluruh dosen Fakultas Dakwah yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat selama masa perkuliahan.

6. Tim penguji Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember Semoga segala kontribusi yang telah diberikan oleh para pihak dapat tercatat sebagai amal baik yang diterima oleh Allah. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna sehingga besar harapan penulis untuk para pembaca, supaya memberikan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini mampu memberikan manfaat bagi semua.

(10)

ABSTRAK

Ainiy Nurkholida, 2022: “Pengaruh Dukungan Teman Sebaya Terhadap Peningkatan Motivasi Diri dalam Menyusun Skripsi pada Mahasiswa UKK KSR PMI Unit UIN KH.

Achmad Siddiq Jember”

Kata Kunci: Dukungan Teman Sebaya, Motivasi, Skripsi

Motivasi memiliki peran penting dalam dunia Pendidikan, khususnya bagi mahasiswa agar tercapainya suatu tujuan yang telah direncanakan. Terdapat dua jenis motivasi yaitu dari dalam dan dari luar, salah satu motivasi dari luar adalah dukungan teman sebaya. Selain itu terdapat beberapa anggota UKK KSR PMI Unit UIN KH.

Achmad Siddiq Jember yang memiliki kendala terhadap motivasi dalam menyusun skripsi, dari situlah peran teman sebaya yang pertama kali memberikan dukungan dan dorongan untuk meningkatkan motivasinya dalam menyusun skripsi, idelanya apabila mahasiswa mengikuti suatu organisasi seharusnya mendapatkan teman dan relasi yang banyak serta dapat mengolah komunikasi yang baik antar teman sebayanya. Namun nyatanya dalam organisasi tersebut masih terdapat beberapa anggota yang terkendala dalam penulisan skripsi padahal di dalam organisasi tersebut memiliki dukungan teman sebaya yang positif dan relasi yang cukup banyak. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti “pengaruh dukungan teman sebaya terhadap peningkatan motivasi diri dalam menyusun skripsi pada mahasiswa UKK KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember”.

Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat pengaruh dukungan teman sebaya terhadap peningkatan motivasi diri dalam menyusun skripsi pada mahasiswa UKK KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember?

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dukungan teman sebaya terhadap peningkatan motivasi diri dalam menyusun skripsi pada mahasiswa UKK KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian field research atau penelitian lapangan. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 34 responden dengan kriteria yaitu anggota aktif UKK KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember, semester 6 sampai dengan semester 14, proses pengajuan judul skripsi, menyusun proposal, dan menyusun skripsi.

Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dalam menentukan sampel.

Adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket/kuesioner.

Hasil penelitian menghasilkan mayoritas responden mempunyai dukungan teman sebaya dalam kategori sedang yakni 28 responden dengan presentase 82% dan responden pada kategori motivasi diri yakni 27 responden dengan prsentase 78%. Hasil penelitian yang dilakukan dapat di ketahui bahwa besarnya pengaruh dukungan teman sebaya terhadap peningkatan motivasi diri dalam menyusun skripsi pada mahasiswa UKK KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember adalah sebesar 26,8%. Sisanya sebesar 73,2%

yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa dukungan teman sebaya memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan motivasi diri dalam menyusun skripsi pada mahasiswa UKK KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember.

(11)

x DAFTAR ISI

Hal

Halaman Judul ... i

Persetujuan Pembimbing ... ii

Pengesahan Tim Penguji ... iii

Motto ... iv

Persembahan ... v

Kata Pengantar ... vii

Abstrak ... ix

Daftar Isi... x

Daftar Tabel ... xii

Daftar Gambar ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 7

1. Variabel Penelitian ... 7

2. Indikator Variabel ... 8

F. Definisi Operasional... 9

G. Asumsi Penelitian... 10

H. Hipotesis ... 10

I. Sistematika Penulisan... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 13

A. Penelitian Terdahulu ... 13

B. Kajian Teori ... 18

1. Dukungan Teman Sebaya ... 18

2. Motivasi... 23

(12)

BAB III METODE PENELITIAN... 36

A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian ... 36

B. Populasi Dan Sampel ... 36

C. Instrumen Pengumpulan Data ... 38

D. Analisis Data ... 42

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS ... 48

A. Gambaran Objek Penelitian ... 48

B. Penyajian Data ... 52

C. Analisis Dan Pengujian Data Hipotesis ... 56

D. Pembahasan ... 70

BAB V PENUTUP ... 79

A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 82 LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Keaslian Tulisan 2. Matriks Penelitian

3. Kuesioner Penelitian 4. Data Kuesioner Penelitian 5. Hasil Output SPPS

6. Jurnal Penelitian 7. Surat Izin Penelitian 8. Biodata Penulis

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Hal

Indikator Penelitian ... 8

2.1 Penelitian Terdahulu ... 16

3.1 Kriteria Responden ... 37

3.2 Penliaian Skor Skala Likert ... 39

3.3 Blue Print Blue Print Skala Motivasi Diri 40 3.4 Blue Print Skala Dukungan Teman Sebaya ... 41

4.1 Data Sampel Anggota UKK KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember ... 51

4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54

4.3 Responden Berdasarkan Fakultas ... 55

4.4 Responden Berdasarkan Semester ... 55

4.5 Sebaran Baru Item Variabel (X) Dukungan Teman Sebaya ... 57

4.6 Sebaran Baru Item Variabel (Y) Motivasi Diri ... 58

4.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel (X) Dukungan Teman Sebaya ... 60

4.8 Hasil Uji Reliabilitian Variabel (Y) Motivasi Diri ... 60

4.9 Perhitungan Kategorisasi Variabel (X) ... 61

4.10 Jumlah Kategorisasi Variabel (X) ... 61

4.11 Perhitungan Kategorisasi Variabel (Y) ... 63

4.12 Jumlah Kategorisasi Variabel (Y) ... 63

4.13 Hasil Uji Normalitas ... 65

4.14 Hasil Uji Linearitas ... 66

4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 66

4.16 Hasil ANOVA ... 67

4.17 Hasil t ... 68

4.18 Penerapan Dukungan Teman Sebaya ... 70

4.19 Penerapan Fungsi Motivasi………75

(14)

DAFTAR GAMBAR

Hal 4.1 Logo KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember ... 50 4.2 Presentase Kateori Variabel (X) ... 62 4.3 Presentase Kategori Variabel (Y) ... 64

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dukungan teman sebaya juga dapat berpengaruh terhadap seorang individu dikalangan mahasiswa, karena di dalam pergaulan teman sebaya sangat memiliki peran yang penting terutama pada tahap perkembangan belajar di mana seorang individu yang memiliki banyak teman akan mampu meningkatkan minat mereka terhadap pendidikan. Sebaliknya, jika memilih teman yang salah dapat menjerumuskan ke arah yang tidak baik.

Sedangkan kelompok teman sebaya adalah tempat di mana seorang individu mengembangkan dirinya dan mengasah berbagai kemampuan sosialnya. Kuatnya pengaruh teman sebaya karena mahasiswa lebih banyak berada di luar rumah bersama dengan teman-teman sebayanya, maka dapat dimengerti bahwa pengaruh teman sebaya ada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih besar daripada pengaruh keluarga.

Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Motivasi juga dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan aktvitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan, keseluruhan daya gerak baik itu dari luar maupun dari dalam diri dengan menciptakan suatu rangkaian usaha untuk mempersiapkan kondisi tertentu yang mengarahkan pada kegiatan tertentu

1

(16)

sehingga tujuannya dapat tercapai. Hal tersebut berdasarkan Q. S. Yusuf ayat 87 yang berbunyi.2

َ ـْي ۟

َيَ َلَ ُهَّنِا ۗ ِّٰللّا ِحْوَّر ْنِم اْوُسَ ـْي ۟

َتَ َلََو ِهْيِخَاَو َفُسْوُّـي ْنِم اْوُسَّسَحَتَـف اْوُـبَهْذا َِّنَِبٰـي ِّٰللّا ِحْوَّر ْنِم ُسُ

﴿َنْوُرِفٰكْلا ُمْوَقْلا َّلَِا ۷۸

Artinya: Wahai anakku! Pergi mencari (cerita) tentang Yusuf dan saudaranya yang putus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya hanya orang-orang yang takut akan rahmat Allah sajalah yang kafir.3 Ayat di atas menjelaskan bahwa sebagai manusia harus memiliki jiwa optimis dalam hidupnya. Karena pesimisme menempatkan orang- orang dalam suatu bahaya. Rasa pesimisme harus dilawan dengan keyakinan bahwa Tuhan akan membantu manusia dengan permasalahan yang mereka hadapi. Jika hanya sekedar berputus asa maka akan menimbulkan rasa malas dalam benak manusia.

Pada program pendidikan sarjana (Strata 1), mahasiswa menghadapi tugas ilmiah yang disebut dengan skripsi. Skripsi merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang ditulis menurut kaidah-kaidah tertentu yang diangkat dari sebuah penelitian. Tujuan dari penulisan skripsi adalah untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman melakukan penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah sesuai dengan bidang yang diminatinya.

Ketidakmampuan mahasiswa dalam menulis karya tulis ilmiah dapat menghambat mereka untuk menulis karya tulis ilmiah, sehingga mereka mengalami beberapa kesulitan dalam mengerjakannya. Berbagai alasan dikemukakan oleh mereka seperti kurangnya waktu, kemalasan, serta

2 H. Marpaung. Pengetahuan Motivasi. (Bandung, Alfabeta, 2007), 116.

3 Departemen Agama Republik Indonesia, Alquran Terjemahan (Jakarta: Thoha Husein, 2002), 245.

(17)

3

kurangnya referensi. Hal ini dapat memicu melemahnya motivasi mahasiswa dalam menyusun skripsi.4 menyelesaikan skripsi merupakan salah satu tujuan utama, karena harus melalui banyaknya proses, dan tentunya membutuhkan komitmen dalam menjalaninnya. Menurut Schunk, dkk.5 Dengan tujuan yang besar, motivasi mempunyai peranan yang penting dalam menopang setiap tindakan dan menjaga antusiasme dalam menjalaninya.

Universitas Islam Negeri (UIN) adalah Lembaga Pendidikan tinggi yang berada dibawah naungan Kementerian Agama Islam. Didalamnya terdapat organisasi kemahasiswaan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan dan bakat yang ada ada dalam dirinya.

Adapun beberapa organisasi kemahasiswaan yaitu Senat Mahasiswa (SEMA), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Unit Kegiatan Khusus (UKK), Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS), dan masih banyak lagi organisasi kemahasiswaan lainnya.

Salah satu organisasi kemahasiswaan terdapat Unit Kegiatan Khusus (UKK) yang bergerak di bidang kemanusiaan yaitu Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI). Organisasi ini di bawah naungan Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan dan di luar kampus di

4 Arifin Nasikin, “Hubungan Antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Motivasi Dalam Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Tingkat Akhir di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur Tahun 2018” (Skripsi, Universitas Kalimantan Timur, 2018)

5 Dale H. Schunk, Paul R. Printrich, Judith L. Meece. Motivasi dalam Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Aplikasi. Diterjemahkan oleh Tjo. E. (Jakarta: PT. INDEKS, 2012), 7.

(18)

bawah naungan PMI. Korps Sukarela Palang Merah Indonesia merupakan satu kesatuan dalam perhimpunan PMI sebagai salah suatu wadah bagi para relawan yang telah memenuhi persyaratan yang telah diajukan untuk menjadi anggota KSR PMI.6 Jadi yang dimaksud dengan sebutan KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember merupakan suatu organisasi yang berfungsi sebagai wadah kegiatan mahasiswa, pengembangan keterampilan medis dasar dan pengabdian bagi masyarakat UIN KH.

Achmad Siddiq Jember yang menyatakan diri menjadi bagian dari anggota KSR PMI.

Berdasarkan fenomena yang ada dilapangan bahwa idealnya apabila mahasiswa mengikuti suatu organisasi seharusnya memiliki banyak teman, banyak relasi, mengolah komunikasi yang baik, dan mendapat dukungan dari teman-teman sebayanya yang pada intinya dalam bersosial dapat dikatakan baik. Seharusnya mahasiswa tidak hanya baik dalam bersosial tapi ia juga mendapat timbal balik yang baik ke dirinya sendiri, tetapi pada faktanya sesuai dengan realita atau observasi awal yang diketahui dilapangan masih terdapat mahasiswa-mahasiswa organisasi yang mempunyai relasi dan komunikasi yang baik antar anggotanya, tapi hal tersebut tidak menunjang dirinya dalam menjalankan kewajiban dan tugasnya terutama dalam hal akademik. Salah satunya yang terjadi di UKK KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember ini yang menjadi salah satu organisasi yang mewadahi anggotanya untuk bersikap

6 Palang Merah Indonesia. Pedoman Manajemen Relawan, 4.

(19)

5

lebih peduli dan saling mendukung, tapi nyatanya di dalam organisasi ini masih terdapat beberapa anggota yang terkendala dalam penulisan skripsi padahal di dalam orgadisasi tersebut memiliki dukungan teman sebaya yang positif dan relasi yang cukup banyak.

Berdasarkan latar belakang yang ada, peneliti ingin mengkaji seberapa besar dampak dukungan teman sebaya untuk menumbuhkan motivasi yang timbul dalam diri seseorang. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti “pengaruh dukungan teman sebaya terhadap peningkatan motivasi diri dalam menyusun skripsi pada mahasiswa UKK KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan yang melatar belakangi masalah tersebut, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh dukungan teman sebaya terhadap peningkatan motivasi diri dalam menyusun skripsi pada mahasiswa UKK KSR PMI Unit UIN KH.

Achmad Siddiq Jember?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah penelitian yang akan dituju. Tujuan penelitian harus mengacu dan konsisten dengan masalah yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dukungan teman sebaya terhadap peningkatan motivasi diri

(20)

dalam menyusun skripsi pada mahasiswa UKK KSR PMI Unit UIN KH.

Achmad Siddiq Jember.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian berisi tentang kontribusi apa yang akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Kegunaan dapat berupa kegunaan yang bersifat teoritis dan kegunaan praktis, seperti kegunaan bagi penulis dan masyarakat secara keseluruhan.7

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua orang, penelitian ini dapat menjadi referensi atau sumber rujukan yang mencakup tentang dengan upaya dukungan teman sebaya terhadap peningkatan motivasi dalam menyusun tugas akhir.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi UKK KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat membantu meningkatkan motivasi diri untuk melakukan dukungan teman sebaya sesama anggota dalam menyusun skripsi maupun dalam hal yang lain.

b. Bagi Peneliti Berikutnya

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sebuah pandangan dan informasi terkait variabel lain yang ditemukan dilapangan serta dapat menjadi acuan dan bahan pembanding bagi

7 Tim Penyusun, Pedoman Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2020), 45.

(21)

7

penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan dukungan teman sebaya dalam menyusun skripsi.

E. Ruang Lingkup Penelitian 1. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.8

Untuk lebih jelasnya, penelitian ini menentukan terlebih dahulu mana yang merupakan variabel independen (bebas) dan mana yang merupakan variabel dependen (terikat), dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab seab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas disimbolkan dengan X, adapan yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah dukungan teman sebaya sebagai variabel bebas.

b. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena variabel terikat disimbolkan

8 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2018), 61.

(22)

dengan Y, adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi diri dalam menyusun skripsi.

2. Indikator Variabel

Setelah variabel penelitian terpenuhi kemudian dilanjutkan dengan mengemukakan indikator-indikator variabel yang merupakan rujukan empiris dari variabel yang diteliti. Indikator empiris ini nantinya akan dijadikan sebagai dasar dalam membuat butir-butir atau item pertanyaan dalam angket.9 Adapun indikator-indikator dari variabel penelitian ini adalah:

Tabel 1.1 Indikator Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator Variabel Dukungan Teman

Sebaya X

(Sarafino, 2011)

a. Dukungan emosional

1. Ekspresi Perhatian 2. Peduli

3. Empati dan kasih saying

b. Dukungan penghargaan

1. Menghargai

2. Diterima oleh teman sebaya

3. Apresiasi/dinilai positif

c. Dukungan instrumenal

1. Bantuan berupa materi

2. Bantuan berupa Tindakan

d. Dukungan informasional

1. Membantu memecahkan masalah

2. Memberikan solusi 3. Memberikan

bimbingan e. Dukungan

jaringan sosial

1. Mengikuti aktivitas 2. Memberikan rasa

kebersamaan dalam

9 Tim Penyusun, 41-42.

(23)

9

kelompok

3. Memberikan rasa nyaman dalam kelompok

Motivasi Diri Y (Abraham Maslow, 1984)

a. Motivasi Intrinsik

1. Tingkat ketekunan 2. Tingkat

kedisiplinan

3. Frekuensi dalam belajar

4. Dorongan dalam mengerjakan skripsi b. Motivasi

ekstrinsik

1. Dorongan untuk belajar

F. Definisi Operasional

Batasan Pengertian yang dibuat pedoman dalam melaksanakan penelitian dan menarik kesimpulan dikenal sebagai definisi operasional.10

Pada penelitian ini penjelasan operasionalnya antara lain:

Tabel 1.2 Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Dukungan

Teman Sebaya

Menurut tokoh yang bernama Sarafino, dukungan teman sebaya mengacu pada pemberian

kenyamanan terhadap

orang lain,

merawatnya, atau menghargainya. Yang dikelompokkan pada 5 komponen.

- Dukungan emosional - Dukungan

penghargaan - Dukungan

instrumental - Dukungan

informasional - Dukungan

jaringan sosial

Interval

Motivasi Diri

Menurut tokoh Abraham Maslow.

Motivasi adalah tenaga pendorong dari dalam yang

- Motivasi intrinsik - Motivasi

ekstrinsik

Interval

10 Tim Penyusun, 40.

(24)

menyebabkan

manusia berbuat sesuatu atau berusaha untuk memenuhi kebutuhannya.

G. Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian disebut juga sebagai angapan dasar yang di dalamnya berisi sebuah titik tolak pemikiran. Anggapan dasar harus dirumuskan secara jelas sebelum peneliti melangkah untuk mengumpulkan data.11 Asumsi dasar dalam penelitian ini adalah “dukungan teman sebaya memiliki pengaruh atau tidak terhadap peningkatan motivasi diri dalam menyusun skripsi pada mahasiswa UKK KSR PMI Unit UIN KH.

Achmad Siddiq Jember”. Hal ini sesuai dengan pendapat Santrock12 bahwa teman sebaya dapat mempengaruhi motivasi melalui perbandingan sosial, kompetensi dan motivasi sosial, belajar bersama dan pengaruh kelompok teman sebayanya.

H. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasaru pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.13

11 Tim Penyusun, 38.

12 John W Santrock. Psikologi Pendidikan. (Jakarta: Kencana, 2010), 533.

13 Sugiyono, 64

(25)

11

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

H0 :dukungan teman sebaya tidak berpengaruh terhadap peningkatan motivasi diri dalam menyusun skripsi pada mahasiswa UKK KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember.

H1 : dukungan teman sebaya berpengaruh terhadap peningkatan motivasi diri dalam menyusun skripsi pada mahasiwa UKK KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember.

I. Sistematika Pembahasan

Bagian ini berisikan tentang deskripsi pembahasan yang dimulai dari pendahuluan hingga penutup. Untuk menciptakan kejelasan dalam skripsi ini peneliti akan merinci dengan membagi sistematika pembahasannya menjadi empat bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, definisi operasional, asumsi penelitian, hipotesis, dan sistematika pembahasan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi mengenai penelitian terdahulu yang menjadi acuan dan memaparkan kajian teori yang berkaitan dengan pengaruh dukungan teman sebaya terhadap peningkatan motivasi diri dalam menyusun skripsi pada mahasiswa UKK KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember.

(26)

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian seperti pendekatan dan jenis penelitiab, populasi dan sampel, teknik dan instrumen pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini peneliti memaparkan mengenai gambaran obyek penelitian, penyajian data, analisis dan pengujian hipotesis, serta pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan, dan juga saran atas konsep yang telah ditemukan, pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.

(27)

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang peneliti cantumkan bagian output pengamatan sebelumnya yang memiliki keterkaitan terhadap pengamatan yang dilaksanakan serta dengan pembuatan ringkasan baik yang sudah dipublikasikan seperti artikel, tesis, desertasi, skripsi ataupun lainnya.14

Berikut beberapa ini pengamatan sebelumnya yang menjadi referensi pengamatan yang dilaksanakan oleh beberapa peneliti yakni:

1. Jurnal yang ditulis oleh Dwi Tiara Anugerah Putri Universitas Negeri Padang tahun 2020 dengan judul “Pengaruh Dukungan Teman Sebaya Terhadap Resiliensi Remaja Pesantren Modern Nurul Ikhlas”.15 Adanya dorongan teman sebaya secara umum mempunyai pengaruh yang berdampak pada remaja di pesantren Nurul Ikhlas. Pengamatan ini menemukan adanya dampak dari teman sebaya pada resiliensi remaja di pondok pesantren oleh karenanya ini mengungkapkan bahwa jika tingginya adanya dorongan teman sebaya yang diberikan pada remaja dapat meningkatkan resiliensi pada remaja tersebut, begitupun jika tidak ada dorongan dari teman sebaya yang akan didapatkan maka rendah.

Persamaan pengamatan ini dilaksanakan oleh Dwi Tiara serta pengamatan ini memiliki kesamaan membahas terkait dukungan teman

14 Tim Penyusun, 46.

15 Dwi Tiara Anugrah Putri, “Pengaruh Dukungan Teman Sebaya Terhadap resiliensi Remaja Pesantren Modern Nurul Ikhlas” Journal of Psychology Vol 2020, No 1 (Maret 2020) http://ejournal.unp.ac.id

13

(28)

sebaya serta menggunakan metode yang sama pada kuantitatif dengan perbedaan yakni pada subjek penelitian.

2. Penelitian lain juga dilakukan oleh Ruwaidatus Sofin Hasanah mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember tahun 2021 dengan judul “Pengaruh Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Self Efficacy Terhadap Motivasi Berprestasi Ssiswa Kelas XI MIPA di SMA Negeri 1 Jatiroto Lumajang”.16 Dalam penelitiannya menjelaskan bahwa memiliki dampak yang secara signifikan adanya dorongan teman sebaya pada self efficacy yang sangat berpengaruh pada motivasi belajar siswa di SMA Negeri Jatiroto Lumajang. Hal ini ditunjukkan dengan output pengamatan dengan Self Efficacy pada motivasi prestasi mahasiswa dengan nilai 78,039> 369 yang memiliki dampak sangat signifikan.

Hal ini memiliki kesamaan dengan pengamatan yang dilaksanakan oleh Ruwidatus Sofin Hidayah serta pengamatan ini merupakan pengamatan yang memiliki kesamaan mengkaji terkait hubungan sosial dengan budaya serta memakai metode pengamatan yang sama yakni kuantitatif. Letak perbedaan yakni pada subjek yang teliti serta variabel penelitian.

3. Penelitian yang ditulis oleh Yusup Adi Saputro pada tahun 2021 dengan Judul “Pengaruh Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Konsep

16 Ruwaidatus Sofin Hasanah, “Pengaruh Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Self Efficacy Terhadap Motivasi Berprestasi Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Jatiroto Lumajang”

(Skripsi, UIN KH. Achmad Siddiq Jember, 2021)

(29)

15

Diri terhadap Penyesuaian Diri pada Siswa SMA Kelas X”.17 Output pengamatan ini yakni dukungan dari teman sedaya serta konsep diri pada kegiatan menyesuaikan diri serta nilai koefisien regresi 0,67 yang ada p-value 0,01 yang memiliki arti yang memiliki arti bahwa penyesuaian diri dapat dipengaruhi oleh dukungan sosial teman sebaya dan konsep diri yang mempunyai pengaruh secarapositif pada siswa SMA kelas X.

Persamaan yang terdapat pada pengamatan ini dengan pengamatan yang sebelumnya yakni sama membahas terkait dengan teman sebaya serta menggunakan metode yang sama ini kuantitatif.

Perbedaannya terletak pada variabel pengamatan yang memakai dua elemen variabel yang bebas dan penelitian ini memakai satu variabel bebas.

17 Yusup Adi Saputro, “Pengaruh Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Konsep Diri terhadap Penyesuaian Diri pada Siswa SMA Kelas X.” Journal of Psychology Vol 5, No 1 (April 2021) https://journals.usm.ac.id

(30)

Tabel 2.1

Hasil penelitian yang relevan dengan judul yang diangkat oleh penelian

No Judul Variabel Tujuan Subyek Metode Hasil Relevansi

1 2 3 4 5 6 7 8

1

Pengaruh Dukunga n Teman Sebaya Terhadap Resiliens i Remaja Pesantren Modern Nurul Ikhlas (2020)

Dukungan teman sebaya (Variabel X/

Independen)

Resiliensi Remaja Pesantren (variabel Y/Independ en)

Untuk melihat pengaruh dukungan teman sebaya terhadap resiliensi remaja pesantren modern Nurul Ikhlas

mahasiswa SMA Islam Nurul Ikhlas baru hadir

sebanyak 100 siswa

kuantitatif Terdapat pengaruh yang signifika n

terhadap antara dukunga n teman sebaya terhada resiliensi remaja pesantre n modern Nurul Ikhlas

Penelitian ini menggunakan variabel independen (X) yaitu dukungan teman sebaya, variabel

independen (Y) resiliensi remaja

pesantren.

tujuan penelitian untuk melihat pengaruh Dukungan Teman Sebaya terhadap resiliensi remaja pesantren modern Nurul Ikhlas. Subyek siswa SMP yang berada di Pesantren modern Nurul Ikhlas yang bejumlah 100 orang santri.

Dan

menggunakan metode kuantitatif

(31)

17

2

Pengaruh Dukunga n Sosial Teman Sebaya dan Self Efficacy Terhadap Motivasi Berpresta si siswa Kelas XI MIPA di SMA Negeri 1 Jatiroto Lumajan g (2021)

Dukungan sosial teman sebaya Variabel bebas kesatu yang diberi simbol X1

Dan Self Efficacy sebagai variabel kedua yang diberi simbol X2

Motivasi berprestasi siswa kelas XI MIPA Variabel Y/Independ en

untuk mengetahu i pengaruh dukungan teman sebaya dan dukungan diri terhadap motivasi siswa MIPA kelas XI SMAN 1 Jatiroto Lumajang

Semua siswa kelas XI MIPA dengan jumlah 130 orang

Kuantitatif Adanya pengaruh dukunga n sosial teman sebaya dan Self Efficacy terhadap motivasi berpresta si siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Jatiroto Lumajan g

dan Self- efficacy (X2), dimana

perubahan (Y)/promosi mandiri

terhadap siswa kelas XI MIPA Subyek

penelitian adalah 130 siswa kelas XI MIPA. Dan menggunakan metode kuantitatif

3

Pengaruh Dukunga n Sosial Teman Sebaya Dan Konsep Diri Terhadap Penyesua ian Diri pada siswa SMA Kelas X (2021)

Dukungan Sosial Teman Sebaya variabel (X 1)

Konsep diri variabel (X 2)

Penyesuian diri variabel Y/Independ en

untuk mengetahu i pengaruh dukungan teman sebaya terhadap konsep diri dan penyesuai an diri pada siswa SMA kelas X

Penelitian ini

dilakukan pada 183 siswa SMA kelas X

Kuantitatif Hasil penelitia n menunju kkan bahwa penyesua ian diri dapat dipengar uhi oleh dukunga n sosial teman sebaya dan konsep diri yang

Penelitian ini menggunakan variabel (X 1) yakni

Dukungan Sosial Teman Sebaya dan variabel (X 2) konsep diri, dan varibel Y/independen penyesuaian diri. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara

(32)

mempun yai pengaruh secara positif pada siswa SMA kelas X.

dukungan sosial teman sebaya dan konsep diri terhadap penyesuaian diri pada siswa SMA Kelas X.

Subyek penelitian adalah siswa SMA kelas X yang

berjumlah 183 siswa. Dan menggunakan metode kuantitatif

B. Kajian Teori

1. Dukungan Teman Sebaya

a. Pengertian Dukungan Teman Sebaya

Dukungan teman sebaya menurut Mu’tadin menjelaskan bahwa teman sebaya adalah kelompok orang-orang yang seumuran dan mempunyai kelompok sosial yang sama, seperti teman sekolah atau temamn kerja.18 Teman sebaya sebagai sebuah kelompok sosial yang sering didefinisikan sebagai semua orang yang memiliki kesamaan ciri-ciri seperti kesamaan tingkat usia.

Laursen (2005: 137) menandaskan bahwa teman sebaya merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan

18 Zainun Mu’tadin, Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologis pada Remaja.2002.

http://www.e-psikologi.com/remaja.050602.htm[on-line

(33)

19

pada masa-masa remaja dalam masyarakat modern seperti sekarang ini menghabiskan sebagian besar waktunya bersama dengan teman sebaya mereka.19

Pentingnya teman sebaya bagi remaja antara lain tampak dalam konformitas remaja terhadap kelompok sebayanya.

Konformitas terhadap teman sebaya dapat berdampak positif dan negatif.

Konformitas terhadap pengaruh teman sebaya dapat berdampak positif dan negatif. Beberapa tingkah laku konformitas negatif antara lain menggunakan kata- kata jorok, mencuri, tindakan perusakan (vandalize), serta mempermainkan orang tua dan guru.

Namun demikian, tidak semua konformitas terhadap kelompok sebaya berisi tingkah laku negatif.

Konformitas terhadap teman sebaya mengandung keinginan untuk terlibat dalam dunia kelompok sebaya seperti berpakaian sama dengan teman, dan menghabiskan sebagian waktunya bersama anggota kelompok. Tingkah laku konformitas yang positif terhadap teman sebaya antara lain bersama-sama teman sebaya mengumpulkan dana untuk kepentingan kemanusiaan. Teman sebaya juga memiliki peran yang sangat penting bagi pencegahan penyalahgunaan Napza dikalangan remaja.

19 Darling, N Steinberg, L. Parenting Style As Context: An Integrative Model.

Psychological Bulletin (1993), 154.

(34)

Dukungan teman sebaya adalah suatu sistem pemberian dan penerimaan bantuan didasarkan pada prinsip-prinsip tertentu seperti tanggung jawab bersama, dan saling tolong menolong diantara sesama teman.20

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dukungan teman sebaya sebagai interaksi individu pada anak-anak atau remaja dengan tingkat usia yang sama berupa dukungan serta melibatkan keakraban yang relatif besar diantaranya kelompok.

b. Fungsi Dukungan Teman Sebaya

Beberapa fungsi menurut Santrock mengenai teman sebaya dikutip oleh Nurul Isnaini yakni:21

1) Mengajarkan kebudayaan masyarakat meliputi Standaritas moral orang dewasa, sama halnya bisa mengungkapkan dengan baik jujur serta tanggung jawab dan memiliki kebiasaan melaksanakan ini sebagai suatu pegangan yang diberikan oleh temannya.

2) Kelompok teman sebaya mengajarkan peran sosial berdasarkan jenis kelamin misalnya cara berpakaian yang baik sesuai jenis kelamin.

20 Stiver & Miller, J. B. The Healing Conection. (Bostom, M A: Beacon Press, 1998).

21 Nurul Isnaini, “Peran Teman Sebaya dalam Pembentukan kedirian Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2013 Dakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 2016” (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2016), 13-23.

(35)

21

3) Teman sebayanya ini bisa memberikan bantuan individu yang memiliki kebebasan dari orang yang lebih tua dengan maksud penyelesaian masalah yang dialami. Melalui interaksi dengan teman sebaya, individu dapat menyeimbangkan perilaku yang ia perankan dan ketika dirinya mengalami suatu konflik dia memiliki kemampuan mengerti dan menghadapi permasalahan dengan sendirinya tanpa harus diselesaikan dengan orang yang lebih tua.

c. Bentuk-bentuk Dukungan Teman Sebaya

Dukungan sosial memiliki beberapa komponen seperti yang dipaparkan oleh Sarafino22 Komponen tersebut antara lain dukungan emosi, instrumen informasional, serta persahabatan.

1) Dukungan Emosional (Emotional support)

Ketika individu sedang memiliki problem maka dia akan menderita secara emosi serta mengalami depresi, sedih dan cemas. Posisi inilah teman atau keluarga akan memberi dorongan emosi melalui keyakinan bahwa individu tersebut bisa melalui pemberian lingkungan dengan rasa hangat dan peduli dengan diberi nilai. Seseorang yang sedang menghadapi masalah individu tersebut mengatasinya dengan ketenangan dan percaya diri untuk melaksanakan suatu hal. Oleh karena itu dapat dikatakan dengan emosional adalah rasa percaya

22 Edward P. Sarafino. Health Psychology Biopsychosocial interaction 7th edition. (New York: John willey & Sons, 2011).

(36)

keprihatinan dan empati pada penyampaian kepedulian dan lainnya.

2) Dukungan Instrumenal (Instrumenal Support)

Setiap individu membutuhkan dukungan instrumenal yang dapat terpenuhi melalui individu lainnya dengan berupa dukungan lansung seperti jasa, waktu, atau uang.

3) Dukungan Informasional (Informational Support)

Dorongan informasi bisa didapat dari individu lain yang lebih berpengalaman karena bentuk dari dukungan ini terdiri dari memberikan nasehat, arah, saran ataupun umpan terkait dengan apa yang dilaksanakan. Dorongan ini dibutuhkan guna meluaskan pengetahuan serta paham supaya individu menerima program yang dihadapinya.

4) Dukungan Penghargaan (Award Support)

Dorongan penghargaan adalah dorongan melalui bentuk apresiasi positif terhadap individu dengan tujuan pembangkitan rasa berharga atas pencapaian dirinya dengan kemampuan serta makna dari dirinya sendiri.

5) Dukungan media sosial (Sosial Network Support)

Dukungan dan pertanyaan media sosial adalah untuk memberikan rasa memiliki yang sama dan suatu hal peminatan serta kegiatan kesosialan yang sedang dilaksanakan oleh suatu individu.

(37)

23

2. Motivasi

a. Pengertian motivasi

Motivasi ialah sumber makna motorik gerakan serta dukungan untuk melakukan gerak. Dalam bahasa Inggris penjelasan motivasi bermula dari motif yang memiliki makna gerak ataupun alasan.23 Motivasi pada bahasa Indonesia bermula dari kata motif yang memiliki makna kegiatan dorongan individu untuk melaksanakan suatu hal. Motif bisa dimaknai sebagai pergerakan pada suatu individu dalam melaksanakan kegiatan tertentu untuk meraih cita-cita. Motif menjadi upaya untuk menggerakkan yang menjadi lebih aktif.24

Motivasi adalah problem psikis pada bentuk dukungan yang muncul pada suatu individu dengan sadar untuk melaksanakan suatu sikap dengan apa yang akan diraih. Motivasi memiliki bentuk suatu kegiatan yang bisa menjadikan individu bergerak dalam melaksanakan keinginannya. Supaya peran motivasi memegang peranan berarti dalam aktivitas belajar orang. Tidak terdapat satupun yang melaksanakan aktivitas pendidikan tanpa didukung motivasi bisa dengan optimal oleh karenanya motivasi ini tidak hanya diketahui tapi juga diterapkan pada kegiatan sehari-hari.

23 John Eschols dan Hasan Shadily, Kamus Bahasa Inggris, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2003), 386.

24 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: Raja Grafindo, 2016) 73.

(38)

Banyak ahli yang memberikan makna terkait dengan motivasi yakni25

1) Mc. Clelland, mengatakan motivasi merupakan berubahnya kemampuan pada suatu individu yang didasari akan munculnya rasa serta aksi untuk meraih tujuan.

2) Thomas M. Risk, mengungkapkan motivasi merupakan kegiatan yang sadar oleh pendidik dengan penanggulan kemampuan-kemampuan pada individu untuk meraih pencapaian pembelajaran.

3) Chaplin, motivasi merupakan elemen yang dipakai dalam memunculkan faktor untuk kebangkitan pertahanan pengelolaan dan penyaluran sikap sasaran.

4) Tabrani Rusyan, motivasi adalah dorongan untuk melaksanakan suatu hal dalam meraih cita-cita.

5) Dimyati dan Mudjiono, Mengungkapkan motivasi merupakan rasa ingin aktif gerak penyaluran penghargaan akan sertifikat dan perilaku individu.26 6) Menurut Atkinson, motivasi didefinisikan sebagai

keinginan individu dalam tingkatnya yang memiliki

25 Abdul Rahman Shaleh, Psikologi: Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, 180-182.

26 Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta:

Teras,2012), 141-142.

(39)

25

peningkatan untuk mendapatkan suatu output yang sangat berpengaruh.

7) A.W Bernard, Keadaan dengan pelibatan rangsangan untuk meraih tujuan dengan pergerakan tujuan-tujuan tertentu. Motivasi adalah kegiatan yang besar untuk pengadaan gerakan dalam meraih cita-cita.

8) Abraham Maslow, Suatu hal yang memiliki sifat yang sangat ketat dan tidak memiliki akhir kompleks. Hal ini adalah suatu karakteristik yang umum untuk suatu organisasi. Menurutnya motivasi adalah suatu kegiatan yang tetap dan tidak akan memiliki akhir dan umum.

9) John W Santrock, motivasi adalah kegiatan yang memberikan arah semangat ataupun perilaku sikap yang memiliki motivasi merupakan perilaku yang memiliki arah yang tahan lama 27

b. Tujuan Motivasi

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau mengunggah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk mendapatkan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.

Bagi seorang pemimpin, tujuan motivasi ialah untuk menggerakkan bawahan dalam usaha meningkatkan kinerja

27 John W Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), 510.

(40)

sehingga tercapai tujuan organisasi yang dipimpinnya. dengan contoh yang telah disebutkan, jelas bahwa setiap tindakan motivasi mempunyai tujuan. Semakin jelas tujuan yang akan dicapai, semakin jelas pula bagaimana Tindakan memotivasi itu dilakukan.

Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika memiliki tujuan yang jelas dan disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi.28 Gambaran tersebut dapat menjelaskan secara universal apa yang menjadi tujuan dari adanya motivasi.

c. Fungsi Motivasi

Adapun fungsi dari motivasi yakni:

1) Motivasi memiliki dorongan sikap dan perilaku yang berubah.

2) Memiliki fungsi memberikan arah dalam arti memberikan arahan akan suatu hal dengan meraih cita-cita yang ingin diraih.

3) Motivasi memiliki fungsi gerakan untuk menentukan cepat atau lambat satu hal yang dilakukan.

4) Motivasi dapat berfungsi sebagai penolong untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

5) Sebagai penentu arah dari tingkah laku individu yakni pencapaian tujuan.

28 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan. (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2017), 73-74.

(41)

27

6) Memiliki fungsi untuk menyeleksi suatu sikap supaya sikap individu bisa dipilih dan bisa diarahkan sesuai dengan tujuan yang akan diraih.29

d. Komponen Motivasi

Motivasi pada umumnya dibagi menjadi dua komponen yang mana keduanya saling berkesinambungan komponen tersebut meliputi komponen luar dan dalam. Komponen luar dari motivasi berbentuk arah yang akan diraih, sedangkan elemen pada suatu motivasi adalah suatu hal yang dibutuhkan oleh suatu individu.

Elemen dalam motivasi bisa berupa berubahnya individu kondisi yang tidak luas serta ketegangan psikologis. Elemen luar tersebut terealisasi melalui komponen luar yang berupa suatu hal yang diinginkan individu untuk meraih suatu cita-cita yang akan menjadi sikapnya. 30

e. Jenis-jenis motivasi

Melalui penelitian dan analisis mengenai motivasi dan hal- hal lain seputarnya, kemudian motivasi dapat dicermati dan diperinci menjadi beberapa bentuk antara lain:

1) Menurut Chaplin, mengatakan motivasi terbagi pada dua hal yakni:31

a) Penggerak fisiologis, yaitu:

29 Abdul Rahman Shaleh, 204.

30 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), 159.

31 Chaplin, J. P. Kamus lengkap Psikologi. Terjemahan oleh Kartini Kartomo (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008)

(42)

Dukungan fisik seperti nafsu, seks, dll.

b) Penyebab sosial, yaitu:

Adanya hubungan terhadap individu lainnya seperti rasa empati, simpati dan lainnya.

2) Menurut Marquis serta Woodworth motivasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:32

a) Motivasi yang dibutuhkannya pada suatu hal yang muncul akibat yang alami misalnya minum makan dan lainnya.

b) Motivasi langsung, yaitu motivasi yang timbul karena keadaan yang memerlukan respon rasa cepat dan kuat pada suatu individu untuk penyelamatan individu, mendorong, membalas serta lainnya yang muncul dari rangsangan luar.

c) Motivasi objektif adalah dorongan yang memberikan arah pada suatu individu yang diraih dengan kecakapan kebutuhan dan mengeksplorasi serta minat. Motivasi yang muncul karena adanya dukungan untuk meraih cita-cita dengan baik. 33 3) Motivasi menurut Wood Worth terbagi menjadi dua hal,

yaitu:

32 Woodworth, R.S. and Marquis, D.G. Psycholog Henry (New York: Holt and Company, 1957)

33 Abdul Rahman Shaleh, 138.

(43)

29

a) motif yang belum lahir adalah motivasi tubuh inti yang dijabarkan yang menjadi suatu sikap yang sudah ada semenjak individu dilahirkan seperti minum, makan, gerak, istirahat yang menjadi suatu kebudayaan biologis.

b) Learned motives ialah motivasi yang timbul sebab pendidikan misalnya dukungan buat belajar, mengenali sesuatu perihal dalam kegiatannya.34 4) Pemikiran Abdul Rahman, mengklasifikasikan motivasi

pada dua hal:

a) Motivasi intrinsik, merupakan motivasi yang muncul pada suatu individu dengan rangsangan dari luar. Misalnya gemar melakukan bacaan, temukan sendiri buku untuk dibaca tanpa dorongan apa pun.

b) Motivasi ekstrinsik ialah rangsangan yang asalnya dari luar misal individu rajin belajar karena akan ujian.35

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Faktor yang mempengaruhi adanya motivasi untuk mengetahui hal-hal mendasar yang menjadikan seseorang memiliki perasaan yang timul sebagai suatu dorongan. Aspek-aspek tersebut menentukan intensitas dari motivasi itu sediri. Hamzah B. Uno

34 Abdul Rahman Shaleh, 193-194.

35 Abdul Rahman Shaleh, 194.

(44)

mengemukakan dan faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya motivasi itu penting yang dimiliki individu baik secara internal maupun eksternal. 36.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan faktor yang memiliki pengaruh pada motivasi yakni intrinsik serta faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik yakni keinginan untuk berhasil, dorongan pada suatu individu, sebuah keinginan serta cita-cita masa datang, penghargaan yang diberikan pada diri sendiri seta lingkungan pembelajaran yang kondusif. Sedangkan faktor yang mempengaruhi faktor motivasi eksternal merupakan seluruh suatu yang berasal dari luar diri seorang.

a) Teori Hirarki Kebutuhan Abraham H. Maslow

Abraham Maslow mengungkapkan individu memiliki motivasi atau rasa ingin akan kebutuhannya dikelompokkan menjadi lima yakni:37

1) Kebutuhan Fisiologis

Suatu wujud nyata seperti kebutuhan fisik yang terdiri dari sandang, pagan, papan, yang menjadi satu hal yang dibutuhkan oleh suatu individu. Ini dibutuhkan oleh individu dengan rasa puas. Sehingga individu bisa

36 Hamzah B. Uno. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2016) 3.

37 Abraham, Maslow. Motivation and Personality (Teori Motivasi dengan Ancaman Hirarki Kebutuhan Manusia), Terjemahan Nurul Iman. (Jakarta: Gramedia, 1984).

(45)

31

dikatakan memiliki kehidupan yang normal ini berkaitan dengan ekonomi suatu individu yang secara umum.38

2) Kebutuhan Rasa Aman

Ketika kebutuhan fisik terpenuhi, muncul kebutuhan lain yang bisa diatur seperti aman, ketergantungan, perlindungan, rasa bebas dari cemas dan takut serta lainnya.39

Kebutuhan ini adalah pengelola sikap dengan penyerapan suatu individu untuk pemuasan kebutuhannya yang meraih suatu kehidupan.

3) Kebutuhan Sosial

Sudah umum diterima untuk rasa benar secara pemikiran individu bahwa kebutuhan individu yakni adanya individu yang memiliki penghargaan atas martabatnya.

Kebutuhan sosial ini tercermin pada perasaan yakni:40 a) Rasa penerimaan oleh orang lain dengan siapa dia

berinteraksi dan berinteraksi dalam organisasi atau dalam kata “sense of being” tinggi. Tidak ada yang memiliki normalitas sempurna, asing dari suatu kelompok yang menjadi anggotanya. Sebagai kebalikannya rasa semangat kerja akan tumbuh bila ia

38 Sondang P. Siagian, Teori Motivasi dan Aplikasinya, 146-147

39 Abraham Maslow, Motivation and Personality (Teori Motivasi dengan Ancaman Hirarki Kebutuhan Manusia), Terj. Nurul Iman (Jakarta: Gramedia, 1984), 41.

40 Sondang P. Siagian, Teori Motivasi dan Aplikasinya, 152.

(46)

diterima di organisasi yang bisa menghargainya dengan demikian ia bisa bersikap dan berpikir yang baik dan memberikan sumbangsih yang besar untuk meraih tujuan.41

b) Harus diterima yang menjadi satu kenyataan untuk individu yang memiliki jati diri yang unik dengan kelebihannya dan kekuranga. Melalui jati diri yang unik setiap individu memiliki pentingnya rasa senang hal ini memiliki makna bahwa setiap individu memiliki

“sense of importance”. Apabila oragnisasi melakukan

pengingkaran hal yang nyata ini bukan mustahil ia menghadapi rasa sulit dalam pergerakan. Bawahan memang harus dijaga supaya ego individu tidak sedemikian menonjol supaya tidak menjerumus terhadap pengabaian dan pengorbanan kepentingan individu lain.

c) Kebutuhan supaya bisa merasakan kemajuan bisa dikatakan pada kategori suatu individu yang umum bila mendapatkan kegagalan. Para ahli memberikan klasifikasi kebutuhan ini yaitu “need for success” yang senang dan bangga jika akan berhasil. Setiap jenis terus menerus tergolong suatu peningkatan keberhasilannya

41 Sondang P. Siagian, Teori Motivasi dan Aplikasinya, 152

(47)

33

sangat memiliki suatu hal yang penting dipunyai untuk bisa melakukan karya pada suatu individu.42

d) Kebutuhan akan rasa diikutsertakan “sense of partisipan” dimana memiliki rasa yang banyak pada

suatu kehidupan organisasi dalam mengambil suatu keputusan yang terkait dengan individu sendiri. Sudah umum dirasakan bahwa keikutsertaan individu pada mengambil suatu keputusan terutama yang terkait dengan pekerjaan dengan memiliki dampak yang sangat besar, artinya individu bisa dilibatkan dengan penentuan penyangkutan dirinya supaya keputusan yang biasa diambil merupakan putusan dari individu sendiri. Apabila perasaannya itu muncul dengan harapan satu hal yang memiliki keterkaitan memiliki tanggung jawab yang besar. Pada pelaksanaan keputusan yang diraihnya beda hal bila keputusan yang didapatkan merupakan kebutuhan suatu organisasi yang tinggi serta bisa disampaikan untuk individu pada keadaan ini. Pelaksanaannya tidak terlalu terasa terikat untuk melakukan dengan baik apalagi bila putusan itu bisa melakukan kerugian pada individu. Nilai menjadi alasan untuk mengungkapkan bahwa manajemen yang

42 Sondang P. Siagian, Teori Motivasi dan Aplikasinya,154

(48)

baik merupakan individu yang bisa dipakai untuk pentingnya pemberian motivasi.43

4) Kebutuhan “Esteem”

Individu memiliki ciri bahwa ia memiliki harga diri.

Individu membutuhkan rasa diakui atas keberadaannya.

Keberadaan dan status individu dicerminkan pada penggunaan yang bisa dipandang menjadi individu pada suatu organisasi. Penggunaan lambang dinyatakan baik disebut lingkungannya apabila lingkungan tersebut sudah memiliki kemajuan yang jelas, bentuk jenis dan ragam akan melakukan tersebut. Berbeda dengan masyarakat lainnya.

Status itu memiliki perbedaan bahkan berbeda antara individu satu dengan lainnya. Apabila dimensi keterkaitan suatu kehidupan bisa dikatakan banyak biasanya tingginya status seseorang pada suatu organisasi maka akan semakin banyak sumber yang dipakai dalam mengungkapkan statusnya serta diakui oleh individu lain baik langsung ataupun tidak langsung.44

5) Kebutuhan Aktualisasi Diri

Aktualisasi diri bisa dikatakan sebagai berkembangnya pemakaian bakat dengan memenuhi mutu dan kualitas individu dengan kemampuan yang dimiliki.

43 Sondang P. Siagian, Teori Motivasi dan Aplikasinya,155

44 Sondang P. Siagian, Teori Motivasi dan Aplikasinya, 155-156

(49)

35

Kebutuhan dengan rasa aman dan emosi akan perasaan yang ada pada individu yang berharga namun kita akan merasa kecewa, tidak tenang dan tidak puas jika kita gagal berusaha untuk memuaskan kebutuuhan akan aktulisasi diri.45

Suatu perasaan puas dan kegelisahan yang baru, kecuali apabila orang itu melakukan apa yang secara individual, sesuai baginya. Seorang musisi harus menciptakan musik, seorang artis harus melukis, seorang musisi harus bersyair, jika pada akhirnya ia ingin tenterem.

Orang yang dapat menjadi sesuatu, harus menjadi sesuatu.

45 Duane Schultz, Psikologi pertumbuhan: Model-model Kedirian Sehat, Terj. Yustinus (Yogyakarta: kanisius, 1991), 293.

(50)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.46 Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei dengan instrumennya adalah kuesioner yang akan disebarkan pada sampel atau responden yang dipih sesuai dengan kriteria.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan atau field research dengan melaksanakan pencarian data dengan langsung di

lapangan yakni pada mahasiswa UKK KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember yang sedang menyusun skripsi dalam mendeskripsikan terkait dengan pengaruh adanya dukungan teman sebaya pada peningkatan motivasi .

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk lebih dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.47 Penelitian ini yang diteliti adalah seluruh anggota aktif UKK KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember yang

46 Sugiyono, 7.

47 Sugiyono, 136.

(51)

37

sedang menyusun skripsi. Jumlah anggota yang sedang menyusun skripsi yang diketahui oleh peneliti berjumlah 142 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.48 Penelitian ini menggunakan purposive sampling dalam menentukan sampel.

Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan atau kriteria tertentu, yang kemudian disebarkan kepada anggota KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Siddiq Jember sesuai dengan kriteria yang telah peneliti tentukan. Oleh karena itu semua ciri-ciri populasi harus diwakili dalam sampel.

Tabel 3.1 Kriteria Responden

No. Kriteria Jumlah

1. Anggota Aktif UKK KSR PMI Unit UIN KH. Achmad Shiddiq Jember

142

2. Semester 6 Ke atas 34

3. Sedang mengajukan judul skripsi,

menyusun proposal, menyusun skripsi

34

Jumlah Sampel 34

48 Sugiyono, 81.

(52)

C. Instrumen Pengumpulan Data

Mengumpulkan data pada suatu analisis yakni unsur pokok serta yang paling pertama sebagai usaha pengujian hipotesis penelitian yang dirumuskan mengemukakan bukti menjadi suatu proses pengadaan data primer yang harus memenuhi aturan yang beraturan Sesuai dengan standar dalam memperoleh bukti yang dibutuhkan .49

Pengamatan ini memakai penelitian kuantitatif sehingga peneliti memilih teknik mengumpulkan bukti yang bisa dilakukan pengujiannya sesuai akan problem yang ditelitinya cara-cara tersebut yakni :

1. Observasi (pengamatan)

Yaitu mengadakan pengamata langsung dalam rangka memperoleh data-data faktual yang dapat mendukung penelitian, selain itu observasi dilakukan juga kepada anggota untuk memperoleh informasi tentang perilaku mahasiswa dalam kesehariannya di lingkup organisasi.

2. Kuesioner (Angket)

Peneliti menggunakan teknik angket dengan tujuan memperoleh bukti yang benar pada sampel yang sudah ditentukan dengan penyebaran kuesionernya anggota aktif UKK KSR PMI Unit UIN KH.

Achmad Siddiq Jember sesuai dengan kriteria yang peneliti tentukan.

Keterkaitan dan kriteria keputusan kritis oleh peneliti bentuk

49 Moh Nazir, “Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia,” 1985, 240

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Antara Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan Motivasi Dalam Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Tingkat Akhir Di Universitas

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa PDO me- mediasi hubungan antara variabel anteseden per- sepsi tersebut (yang dalam penelitian ini adalah kesamaan nilai-nilai

hasil yang signifikan pada p=0,000 (p<0,05), maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan tingkat keparahan gangguan muskuloskeletal antara memakai dingklik dan kursi

Bila benih yang berasal dari pohon induk Parigi ditanam pada media dengan penambahan pupuk kandang maka daya berkecambah benih aren menurun (78.62%), dan daya berkecambah

Dari ilustrasi diatas dapat diketahui Enkripsi dengan algoritma Blowfish dipengaruhi panjang karakter pesan yang dikirim, waktu yang digunakan dalam dekripsi

risan alel pada pisang dengan menggunakan marka SSR belum pernah dilakukan sebelumnya, akan tetapi keberhasilan yang ditunjukkan marka SSR pada tanaman lain dapat

Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) perencanaan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar dalam Jaringan yang dilakukan dengan penyusunan desain, penyusunan

Tim riset terdahulu membuat ignition timing yang serupa dengan honda revo namun lebih maju ( advanced ), dikarenakan spesifikasi mesin Otto berkapasitas 65cc yang