• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terapan yaitu Analisis penyebab piston cepat aus di tinjau dari sistem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terapan yaitu Analisis penyebab piston cepat aus di tinjau dari sistem"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Dalam penulisan karya ilmiah terapan ini penulis akan mendiskribsikan tentang gambaran umum objek penelitian sesuai dengan judul karya ilmiah terapan yaitu “Analisis penyebab piston cepat aus di tinjau dari sistem pelumasan”. Sehingga dengan adanya deskripsi gambaran umum objek penelitian ini pembaca dapat memahami apa yang terjadi pada saat di atas kapal. Kapal KM. PEKAN FAJAR yang dimiliki oleh perusahaan PT.

SAMUDERA PACIFIC INDONESIA LINES. Dengan data kapal sebagai berikut.

Tabel 4.1 Data Kapal

IMO : 9664392 Gross Tonnage : 4324

Call Sign : POQG DWT : 7000 T

Flag : Indonesia Year Built : 2012

Vessel Type : CONTAINER Status : Active

Spesifikasi main engine KM. PEKAN FAJAR penulis mengambil data pada saat melakukan praktek laut yaitu:

Type Engine : DAIHATSU DK-26

Maker : ANQING DAIHATSU DIESEL ENGINE

No of Cylinder : 6 CYLINDERS Firing order : 1-2-4-6-5-3

Timing : 8* / 14*

(2)

Injection press : 300 kg/cm

Normal Rpm : 580-610

Max continous Rating - KW : 1618 -PS 2200 B. Hasil Penelitian

Pada tanggal 28 Mei 2020 saat kapal KM. PEKAN FAJAR berangkat dari sampit menuju lamongan untuk melaksanakan perbaikan di salah satu dock lamongan yaitu PT. dock lamongan yang berada di Lamongan dengan itu chief engineer membuat data yang akan di check atau di perbaiki salah satunya adalah bongkar / overhauld total mesin induk

Dengan pembongkaran mesin induk salah satunya adalah ring piston pada mesin induk itu sendiri yang akan di lakukan pengecekan / pengukuran.

Dari pengamatan penulis di lapangan selama melaksanakan praktek laut dikapal KM. PEKAN FAJAR dengan objek penelitian ini adalah Piston yang terdapat pada mesin induk di kapal KM. PEKAN FAJAR. Piston berfungsi sebagai penekan udara masuk dan penerima tekanan hasil pembakaran pada ruang bakar.

Pada tanggal 20 Maret 2020 saat kapal KM. PEKAN FAJAR sedang melakukan perjalanan dari Surabaya ke samarinda, mendapati masalah yang terjadi pada mesin induk dimana mesin induk mendadak mati. Dengan didapati masalah seperti ini masinis II sebagai penanggung jawab mesin induk langsung mengecek mesin induk mencari penyebab mengapa mesin induk mati. Pada saat pengecekan dan terdapat kemacetan pada piston cylinder nomor 3. Setelah

(3)

mengecek dan melaporkan kejadian tersebut pada chief engineer, maka chief engineer memerintahkan masinis II , oiler jaga dan cadet untuk perbaikan pada

mesin induk. Pombongkaran dan pengecekan di laksankan pada cylinder head dan piston . Pada saat pengecekan dan pembongkaran terdapat ring piston sudah mengalami kerusakan yang mengakibatkan pelumasan pada piston dan komponen lain kurang sempurna. Kemudian dilakukan pergantian ring piston dan pembersihan pada cylinder head dan piston.

Dari kejadian diatas dapat diamati ketika jam kerja pada komponen mesin diesel harus diperhatikan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

1. Hasil Observasi

Piston adalah sumbat geser yang terpasang di dalam sebuah silinder mesin pembakaran dalam silinder hidraulik, pneumatik, dan silinder pompa. Tujuan piston dalam silinder adalah : Piston yang menerima tekanan dari fluida dan akan mengubah tekanan tersebut menjadi gaya (linear). Observasi adalah proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap sebuah ojek penelitian, terhadap proses atau ojek aapun yang ingin diobervasi, dilakukan dengan terjun langsung dilapangan sehingga diperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Sebelum observasi itu dilaksnanakan, penulis telah menetapkan terlebih dahulu aspek-aspek apa yang akan diobservasi dari tema yang telah di ambil oleh penulis.

Aspek-aspek tersebut hendaknya telah dirumuskan secara operasional, sehingga semua perubahan dan dampak dari proses perawatan pada

(4)

boiler ini yang nantinya akan dicatat dalam observasi ini hanyalah apa- apa yang telah dirumuskan tersebut.

2. Hasil Wawancara

Berikut adalah wawancara kepada chief engineer antara lain:

Cadet : Menurut chief , Faktor apa yang meyebabkan terjadinya piston cepat aus?

Chief Engineer : Penyebab piston cepat aus yaitu factor usia (Running Hours) piston tersebut, dan pembakaran tidak sempurna.

Cadet : Apakah sistem pelumasan pada piston sangat berguna?

Chief Engineer : Sistem pelumasan sangat berguna pada piston , bukan hanya piston saja tapi untuk seluruh bagian-bagian mesin induk lainnya.

Cadet : Bagaimana cara mengatasi supaya pelumasan pada piston tidak mengalami kendala?

Chief Engineer : Cara mengatasinya dengan cara selalu melakukan pengecekan dan perawatan dan selalu diperhatikan jam kerjanya.

Cadet : Siap bas, terima kasih atas penjelasannya.

C. Analisa Data

Setiap keadaan atau faktor terjadinya permasalahan penyebab piston cepat aus ditinjau dari sistem pelumasan, terlebih dahulu akan dikemukakan analisa dari pemecahan yang sudah dirumuskan bab-bab sebelumnya, didalam analisa ini masalah-masalah yang terdapat didalam permasalahan tersebut akan dikelompokkan dan dijabarkan lebih rinci lagi meliputi sub-sub masalah.

Didalam hal ini dimaksudkan agar dalam pemecahan masalah nanti bisa terarah

(5)

dan tepat sasaran. Adapaun permasalahan dan pemecahan masalah yang terjadi di kapal adalah sebagai berikut:

Faktor penyebab piston cepat aus ditinjau dari sistem pelumasan?

Sistem pelumasan merupakan salah satu sistem utama pada mesin, yaitu suatu rangkaian alat-alat mulai dari tempat penyimpanan minyak pelumas, pompa oli (oil pump), pipa-pipa saluran minyak, dan pengaturan tekanan minyak pelumas agar sampai kepada bagian-bagian yang memerlukan pelumasan.

Sistem pelumasan ini memiliki beberapa fungsi dan tujuan, antara lain:

Mengurangi gesekan serta mencegah keausan dan panas, dengan cara yaitu oli membentuk suatu lapisan tipis (oil film) untuk mencegah kontak langsung permukaan logam dengan logam.

Sebagai media pendingin, yaitu dengan menyerap panas dari bagian-bagian yang mendapat pelumasan dan kemudian membawa serta memindahkannya pada sistem pendingin.

Sebagai bahan pembersih, yaitu dengan mengeluarkan kotoran pada bagian-bagian mesin.

Mencegah karat pada bagian-bagian mesin.

Mencegah terjadinya kebocoran gas hasil pembakaran.

Sebagai perantara oksidasi

(6)

Gambar 3.0 Pembersihan kerak Piston km. pekan fajar (Sumber: Foto diambil dari kapal)

Dilakukan pengecekan dan pembersihan pada ring piston dengan cara pakai gurinda brush pada saat kapal berada di dock lamongan pada tanggal 28 Mei 2020 dan chief engginer memutuskan untuk pergantian ring

(7)

Gambar 3.1 membersihkan rumah ring piston (Sumber: Foto diambil dari kapal)

Di kapal saya pengecekan dengan cara manual yaitu bagian ring piston di amplaz dan dicek apakah bagian dari ring pistonnya atau piston ada retak atau hancur.

D. Pembahasan Masalah

Dari permasalahan yang di alami penulis saat praktek laut (PRALA) di atas kapal KM. PEKAN FAJAR, berikut akan penulis bahas agar memperoleh kebenaran yang akurat. Torak / seher adalah bagian (parts) dari mesin pembakaran dalam yang berfungsi sebagai penekan udara masuk dan penerima tekanan hasil pembakaran pada ruang bakar. Piston terhubung ke poros engkol (crankshaft,) melalui batang piston (connecting rod). Material

(8)

piston umumnya terbuat dari bahan yang ringan dan tahan tekanan, misal aluminium yang sudah dicampur bahan tertentu (aluminium alloy).

Dikarenakan bahan tersebut maka piston memiliki muaian yang lebih besar dibandingkan dengan rumahnya (cylinder blok). Hal tersebut harus diantisipasi dengan clearence cylinder blok dan piston (selisih diameter piston dengan diameter cylinder blok). Clearance ini bervariasi untuk masing-masing piston, banyak salah pengertian di antara pada mekanik bahwa piston harus sesak atau pas dengan cylinder blok. Hal ini mengakibatkan seringnya terjadi macet pada saat mesin panas (overheat) yang disebabkan oleh minyak lumas, berdasarkan pengamatan dan hasil penelitian serta data - data yang penulis temukan ada beberapa masalah yang menyebabkan piston cepat aus ditinjau dari sistem pelumasan antara lain:

1. Faktor yang menyebabkan piston cepat aus ditinjau dari sistem pelumasan

Berdasarkan hasil penelitian penulis selama melaksanakan praktek layar Analisa masalah didapatkan beberapa faktor yang menyebabkan piston cepat aus ditinjau dari sistem pelumasan antara lain:

a. Kualitas minyak lumas rendah.

Penggunaan kwalitas minyak lumas yang rendah atau tidak sesuai dengan standar dari manual book, dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen-komponen mesin sehingga mesin akan cepat panas dan getaran yang ditimbulkan akan sangat terasa pada mesin induk.

(9)

b. Keterlambatan pada penggantian minyak lumas.

Keterlambatan penggantian minyak lumas berpengaruh pada kinerja mesin yang beroperasi yang dapat mengakibatkan komponen mesin menjadi cepat rusak dikarenakan komponen dalam mesin yang saling bergesekan akan cepat mengalami keausan, karena kekentalan oli tidak mampu lagi meminimalisir gesekan komponen.

c. Turunnya tekanan pada minyak lumas.

Turunnya tekanan minyak lumas disebabkan oleh beberapa hal salah satunya adalah penyaringan minyak lumas tidak lagi maksimal yang sangat berpengaruh pada kinerja mesin induk, dan dampaknya yaitu suhu pada mesin induk yang panas, adanya gesekan antara torak dengan silinder liner yang semakin besar serta gesekan pada main bearing dan crankpin bearing, selain itu suara mesin induk akan kasar dan daya mesin akan berkurang.

2. Upaya memperlambat masa keausan piston a. Memakai minyak lumas sesuai standart

Memakai minyak lumas yang benar yang sesuai dengan manual book di atas kapal akan memperlambat masa keausan piston.

b. Penggantiaan minyak lumas sesuai standart

(10)

Penggantian minyak lumas yang benar berpengaruh untuk memperlambat masa keausan piston dan tidak akan mengakibatkan kejadian yang fatal.

c. Pengecekekan tekanan pada minyak lumas

Pengecekan tekanan pada minyak lumas harus selalu diperhatikan agar teknan minyak lumas tetap terjaga.

(11)

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka penulis dalam karya ilmiah ini mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Beberapa penyebab piston cepat aus dikarenakan :

a. Rendahnya kualitas minyak lumas yang dipergunakan b.Keterlambatan pergantian minyak lumas yang

melebihi batas penggunaan

c. Terjadinya penurunan tekanan minyak lumas

2. Upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi cepat ausnya piston adalah :

a. Mengganti minyak lumas yang sesuai standartnya b. Mengganti minyak lumas sesuai usia pemakaian

c. Melakukan pengecekan tekanan minyak lumas dan perbaikan pompa pelumas.

B. Saran-Saran

Setelah melihat pembahasan pada bab sebelumnya maka ada beberapa saran yang dapat diberikan, yaitu:

1. Hendaknya chief engineer selalu melakukan control terhadap kinerja masinis I dalam hal operasional dan perawatan mesin induk terutama sistem pelumasan.

(12)

2. Hendaknya perusahaan dapat menyediakan jenis pelumas yang kualitasnya sesuai standart.

Gambar

Tabel 4.1 Data Kapal
Gambar 3.0 Pembersihan kerak Piston km. pekan fajar  (Sumber: Foto diambil dari kapal)
Gambar 3.1 membersihkan rumah ring piston  (Sumber: Foto diambil dari kapal)

Referensi

Dokumen terkait

Data penelitian ini merupakan hasil pengukuran tanda peradangan dan nyeri. Peradangan yang dialami pada saat cedera lutut yaitu bengkak, merah, panas dan tingkat

Refleksi ( Reflecting ). Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada siklus II, terhadap proses belajar mengajar dan evaluasi upaya peningkatan

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran di siklus I, selanjutnya diadakan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan hasil pengamatan dari observer

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, terlihat peserta didik lebih aktif, berani berinteraksi, dan senang dalam pembelajaran Bahasa Inggris menggunakan metode

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, memberikan hasil positif signifikan, sehingga dapat dinyatakan bahwa

dari guru. Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan hasil kreativitas anak. Data hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran pada siklus I adalah. sebagai berikut:..

Berdasarkan data yang diperoleh, perlu upaya untuk menindaklanjutinya melalui penelitian tindakan kelas. Dari hasil diskusi observer dan guru memberikan kesimpulan

1 Permasalahan pertama : langkah langkah penggunaan GMDSS Berdasarkan pengamatan dari proses langkah langkah GMDSS yang dilaksanakan penulis diatas kapal bahwa setiap akan terjadi