MAKALAH
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA BAKU
DALAM LINGKUP MAHASISWA IPSE
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi di era globalisasi ini merupakan salah satu hal vital dan paling cepat kemajuannya. Antara satu negara dan negara lain yang saling membutuhkan dapat dengan cepat saling berhubungan dengan komunikasi . Davis (1981) mengatakan bahwa, komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain. Manusia dalam berkomunikasi membutuhkan medium yang sama agar komunikasi berlangsung secara efektif, baik itu lisan,tulisan ataupun melalui gerakan tubuh (body language). Dalam komunikasi lisan, bahasa sejak dahulu merupakan salah satu syarat penting dalam berkomunikasi.
Bahasa saat ini berjumlah sekitar 6.912 macam yang tersebar di seluruh pelosok dunia. Keberagaman bahasa ini tentu berkemungkinan untuk bertambah ataupun berkurang lagi seiring dengan kemunculan atau kepunahan bahasa di suatu daerah. Dengan hal itu, manusia dapat merasakan bahwa kemampuan berbahasa adalah salah satu karunia terindah yang diberikan kepada manusia.
pertemuan-pertemuan tanpa mersa berbeda suku atau daerah satu sama lain. Bahasa daerah yang terdapat di Indonesia sendiri lebih dari 746 macam.Betapa kaya bangsa Indonesia dari segi bahasanya.
Namun pada kenyataannya saat ini banyak masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan muda, lebih bangga dalam menggunakan atau menguasai bahasa asing. Bahasa Indonesia yang digunakan pun digubah atau di tambahkan sendiri, sehingga terbentuklah bahasa gaul yang pada intinya memakai bahasa dengan bebas tanpa mengikuti struktur-struktur kata yang ada. Padahal agar kita dapat mewarisi bahasa kita kepada anak cucu kita nanti, kita harus menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan sesuai kaedah yang berlaku. Karena jika tidak bahasa warisan budaya seperti apakah yang akan kita turunkan kepada generasi berikutnya?
Penyusun memilih tema ini dan melakukan survei untuk mengetahui seberapa sering penggunaan kalimat baku yang sesuai dengan struktur bahasa oleh masyarakat, khususnya dalam hal ini, mahasiswa IPSE. Seberapa penting menurut mereka penggunaan kalimat baku, baik dalam percakapan atau hal lain, dan yang mengantar pada analisis seberapa bangga mereka menggunakan b ahasa Indonesia beserta struktur-struktur di dalamnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis penggunaan kalimat baku dalam lingkup mahasiswa IPSE?
2. Mengapa ragam baku kurang populer saat ini?
3. Bagaimana pengaruh pelaksanaan ragam bahasa baku terhadap pembelajaran berbahasa?
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk :
1. menganalisis penggunaan kalimat baku dalam lingkup mahasiswa IPSE.
2. menjelaskan penyebab ragam baku tidak menjadi ragam yang populer
3. pengaruh pelaksanaan ragam bahasa baku terhadap pembelajaran berbahasa.
D. Manfaat Penulisan Makalah
Makalah ini secara praktis diharapkan bermanfaat bagi:
1. penulis, sebagai sarana untuk melatih kemampuan menulis;
2. mahasiswa, sebagai salah satu sumber bahan penyusunan skripsi;
3. pembaca, sebagai media informasi mengenai penggunaan kalimat baku, manfaatnya, dan pengaruhnya dalam tata cara berbahasa.
E. Metode Penulisan Makalah
Makalah ini disusun dengan sistematika penelitian.Penulis mengambil data melalui survei dan diolah dengan teknik analisis. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yaitu metode yang menjelaskan permasalahan dari kegiatan membaca dari berbagai literatur, dan dibahas secara analisis berdasarkan data faktual yang komprehensif.
F. Sistematika Penulisan Makalah
Kata Pengantar
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
Manfaat Penulisan
Metode Penulisan Makalah
Sistematika Penulisan Makalah
Bab II Isi dan Pembahasan
Tinjauan Pustaka
Pengertian kalimat baku
Struktur ragam baku dalam Bahasa Indonesia
Pembahasan
Data pengguna kalimat baku
Analisis penggunaan kalimat baku
Pengaruh penggunaan kalimat baku dalam pembelajaran berbahasa
Peran Mahasiswa dalam Pelestarian Bahasa Indonesia
Bab III Penutup
Simpulan
Saran
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1.
Pengertian Bahasa Baku
Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa.Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
Bahasa baku ialah satu jenis bahasa yang menggambarkan keseragaman dalam bentuk dan fungsi bahasa, menurut ahli linguistikEinar Haugen. Ia dikatakan sebagai “loghat yang paling betul” bagi sesuatu bahasa.
Keseragaman dalam bentuk berarti bahawa bahasa baku sudah dikodifikasikan, baik dari segi ejaan, peristilahan, mahupun tatabahasa, walaupun kodifikasi bahasa itu tidaklah semestinya merupakan penyeragaman kod yang mutlak.
Bahasa Indonesia ragam baku dapat dikenali dari beberapa sifatnya. Seperti halnya dengan bahasa-bahasa lain di dunia, bahasa Indonesia menggunakan bahasa orang yang berpendidikan sebagai tolok ukurnya. Ragam ini digunakan sebagai tolok ukur karena kaidah-kaidahnya paling lengkap diperikan. Pengembangan ragam bahasa baku memiliki tiga ciri atau arah, yaitu:
1. Memiliki kemantapan dinamis yang berupa kaidah dan aturan yang tetap. Di sini, baku atau standar berarti tidak dapat berubah setiap saat.
2. Bersifat kecendikiaan. Sifat ini diwujudkan dalam paragraf, kalimat, dan satuan-satuan bahasa lain yang mengungkapkan penalaran dan pemikiran yang teratur, logis dan masuk akal.
3. Keseragaman. Di sini istilah “baku” dimaknai sebagai memiliki kaidah yang seragam. Proses penyeragam bertujuan menyeragamkan kaidah, bukan menyeragamkan ragam bahasa, laras bahasa, atau variasi bahasa.
Pemerintah, melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Depdiknas) menghimpun ciri-ciri kaidah bahasa Indonesia baku dalam buku berjudul Tata Bahasa Baku bahasa Indonesia, di samping Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.Dalam kedua naskah tersebut terdapat banyak kaidah yang merupakan pewujudan ciri bahasaIndonesia baku.
Kata baku sebenanya merupakan kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Konteks penggunaannya adalah dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.
Suatu kata bisa diklasifikasikan tidak baku bila kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan. Biasanya hal ini muncul dalam bahasa percakapan sehari-hari, bahasa tutur.
Baku - Tidak Baku
atlet - atlit bus -bis
cenderamata - cinderamata konkret - konkrit-kongkrit sistem - sistim
telepon - tilpon-telpon
pertanggungjawaban - pertanggung jawaban
Penggunaan ragam baku
• Surat menyurat antarlembaga • Laporan keuangan
• Karangan ilmiah • Lamaran pekerjaan • Surat keputusan • Perundangan • Nota dinas • Rapat dinas • Pidato resmi • Diskusi
• Penyampaian pendidikan • Dan lain-lain.
a. Kalimat baku
· Kalimat yang secara efektif dapat dipakai untuk menyampaikan gagasan secara tepat. · Tujuannya, agar intonasi tersampaikan secara baik.
Beberapa kesalahan yang menghasilkan kalimat tidak baku:
2. Terpengaruh bahasa asing -> Orang yang mana berbaju putih itu abangku. ~ Orang yang berbaju putih itu abangku. 3. Kerancuan -> Di sekolahku diadakan pesta- Sekolahku mengadakan pesta. 4. Kemubaziran -> - Kami semua sudah hadir.- Kami sudah hadir.
5. Terpengaruh bahasa tutur -> Saya sudah bilang sama dia.- Saya sudah berkata kepada dia.
6. Salah susunan kata -> Kami sudah baca suratmu.- Suratmu sudah kami baca.
2. Pembahasan
a. Data Akumulatif Penggunaan Kalimat Baku dalam Lingkup Mahasiswa IPSE
Ya Pernah Kadang Tidak Tergantung
Apa anda bangga menggunakan
bahasa Indonesia? 16 1 1 -
-Apa anda lebih sering
menggunakan bahasa Indonesia
di banding bahasa tambahan lain? 9 1 7 1 -Saat berbahasa Indonesia apakah
anda berbahasa sesuai aturan
berbahasa? 2 1 14 -
-Apa anda suka menggunakan
bahasa gaul? 5 3 7 2 1
Apa anda menggunakan bahasa Indonesia saat mengobrol dengan
teman? 10 2 6 -
-Apa anda sering menggunakan
bahasa Indonesia? 15 1 2 -
-Apa anda sering menggunakan bahasa Indonesia saat update di
situs jejaring sosial? 10 2 4 1 1
Menurut anda, apakah efektif menggunakan kalimat baku ketika
ngobrol? - - 5 6 7
Pernahkah anda menggunakan
kalimat baku? 6 8 2 - 1
Apakah anda lebih nyaman menggunakan kata “loe”,”gue”,
Apakah anda sering menyebut diri
anda dengan kata “aku”? 10 3 4 - 1
Pentingkah menurut anda
penggunaan kata baku berbahasa
Indonesia? 10 1 2 - 5
Tabel 2. 1 Survei Penggunaan Bahasa Baku
Data diatas dikumpulkan dari survei yang dilakukan selama kurang lebih satu minggu kepada 18 mahasiswa IPSE yang terdiri dari perwakilan angkatan 2009, 2010, dan 2011. Berdasarkan jumlah-jumlah data diatas, banyak angka menarik yang akan dianalisis dengan keadaan faktual saat ini. Berikut data analisis hasil survei yang penulis pilih.
2.2 Data Survei 1
Dari data yang didapatkan dari hasil survei diatas, dapat disimpulkan bahwa16 dari dari 18 orang(dalam hal ini mahasiswa IPSE) bangga dalam menggunakan bahasa Indonesia. Survei ini mematahkan prakiraan dari beberapa pihak yang meramalkan bahwa saat ini, banyak remaja yang lebih bangga menggunakan atau menguasai bahasa asing. Meskipun pada kenyataannya mereka juga belajar beberapa bahasa asing lain diluar Bahasa Indonesia, namun berdasarkan data, mereka tetap menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama dan sehari-hari digunakan.
Grafik 2.
Berbahasa sesuai aturan 0
2 4 6 8 10 12 14
2.3 Data Survei 2
Dari data survei diatas dapat disimpulkan bahwa, masih banyak remaja yang berbahasa Indonesia namun masih tidak mengikuti tata bahasa yang berlaku.Dari jumlah 18 orang yang dimintai data, 14 diantaranya mengaku tidak selalu mengikuti aturan yang benar dalam berbahasa.Artinya, hanya pada saat-saat tertentulah mereka menggunakan bahasa yang sesuai dengan aturan dan pedoman yang berlaku.
Aturan dan pedoman yang berlaku seperti dihimpun dalam Tata Bahasa Baku bahasa Indonesia, dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan sebagaimana dijelaskan pada tinjauan pustaka, terdiri dari pola-pola kalimat dan bahasa yang digunakan. Hal ini menguatkan adanya pergeseran bahasa yang terbagi menjadi bahasa baku, nonformal, betawi, serapan asing dan bahasa gaul.
Efektif menggunakan Bahasa baku 0
1 2 3 4 5 6
Ya Pernah Kadang Tidak Tergantung
2.4 Data Survei 3
Data diatas menyimpulkan bahwa sebagian besar remaja mengaku bahwa dirinya merasa menggunakan kalimat atau ragam baku dalam berbahasa kurang efektif dalam komunikasi. Artinya, berdasarkan data akumulati penggunaan bahasa baku (tabel 2.1)dalam berkomunikasi sehari-hari mereka tidak pernah menggunakan ragam bahasa baku. Berbahasa baku mereka gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang terjadi.
3. Pengaruh Penggunaan kalimat baku dalam Pembelajaran Berbahasa
Dengan menggunakan kalimat baku dengan intensitas yang cukup sering, pengguna akan mulai terbiasa yang akan menghantarkan kepada berbahasa Indonesia yang baik sesuai dengan pola dan aturan yang seharusnya. Apabila kita terbiasa dalam menggunakan Bahasa Indonesia yang tidak formal dan tercampur dengan serapan bahasa asing, gaul dan betawi, maka kita akan mengalami kesulitan dalam menulis karya tulis, berpidato atau kegiatan-kegiatan resmi lainnya yang membutuhkan ragam bahasa baku dalam penggunaannya. Dengan melatih berbahasa baku, pengguna bahasa akan terbiasa menemukan kosakata, sehingga tidak monoton dalam penggunaan kata. Pengaruh positif dari penggunaan kalimat baku dalam berbahasa diantaranya adalah:
a. memperkaya pilihan kosakata agar tidak terjadi penggunaan satu kata berulang-ulang
b. memperlancar penulisan karya tulis atau pembicaraan resmi
c. melestarikan ragam baku Bahasa Indonesia agar tetap sesuai dengan aturan dan pola bahasa sesuai Tata Bahasa Baku bahasa Indonesia, di samping Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
4. Peran Mahasiswa dalam pelestarian Bahasa Indonesia
masing-masing daerah. Peran mahasiswa tentunya melestarikan bahasa dengan menggunakannya sesuai pola dan aturan yang berlaku, agar bahasa dapat diwariskan dan terus menjadi bahasa nasional yang utama dan dibanggakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian yang penulis paparkan pada pembahasan di bab sebelumnya , penulis menyimpulkan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut.
b. Pengembangan ragam bahasa baku memiliki tiga ciri atau arah, yaitu: memiliki kemantapan dinamis, bersifat kecendikiaan, dan keseragaman.
c. Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 18 sampel mahasiswa IPSE angkatan 2009-2011, secara garis besar, mahasiswa saat ini yang mencintai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia ,masih memiliki perbandingan yang tinggi dibanding yang tidak, namun Bahasa Indonesia yang digunakan adalah bahasa yang tidak selalu mengikuti tata pola dan berpedoman pada aturan berbahasa yang ada.
B. Saran
1. Untuk melestarikan Bahasa Indonesia, masyarakat harus menggunakannya agar faedah nya yang sesuai dengan asalnya dapat diwariskan kepada generasi penerus
2. Untuk melatih penggunaan Bahasa Indonesia baku dalam kehidupan sehari-hari, mahasiswa tidak harus selalu berkomunikasi secara formal, namun menggunakan ragam formal dapat dibiasakan dengan menulis karya ilmiah atau berbicara didepan umum dengan bahasa resmi, dalam kegiatan seperti pidato, ceramah , dan yang lainnya.
LAMPIRAN
Survei Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baku IPSE 2011
Penggunaan bahasa Indonesia saat ini mulai dilencengkan menjadi bahasa gaul atau bahasa lain yang tidak didasarkan pada kaedah, faedah dan ejaan yang sesuai dengan bahasa Indonesia, bagaimana menurut kalian?
Nama Angkatan No. Kontak
Y
a Pernah Kadang Tidak Tergantung Apa anda bangga menggunakan
bahasa Indonesia?
Saat berbahasa Indonesia apakah anda berbahasa sesuai aturan berbahasa?
Apa anda suka menggunakan bahasa gaul?
Apa anda menggunakan bahasa Indonesia saat mengobrol dengan teman?
Apa anda sering menggunakan bahasa Indonesia?
Apa anda sering menggunakan bahasa Indonesia saat update di situs jejaring sosial?
Menurut anda, apakah efektif menggunakan kalimat baku ketika ngobrol?
Pernahkah anda menggunakan kalimat baku?
Apakah anda lebih nyaman menggunakan kata “loe”,”gue”, dibanding “saya”, dan “anda”? Apakah anda sering menyebut diri anda dengan kata “aku”?
Pentingkah menurut anda
penggunaan kata baku berbahasa Indonesia?
Komentar tambahan:
• Beri tanda cheklist pada pilihan yang diinginkan
Tarigan,
Syamsuddin, A.R. Sanggar Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka Jakarta. 1986. Pangabean, Maruli. Bahasa Pengaruh dan Peranannya. Jakarta: Gramedia. 1981. Walija. 1996. Bahasa Indonesia dalam Perbincangan. Jakarta: IKIP Muhammadiyah Jakarta Press.
Wibowo, Wahyu. Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia. 2001.
Haryanta, Kasdi. (2007) Kata-kata Baku [Online] Tersedia : http://kata-baku-kata-baku.blogspot.com/ [9 April 2012]
Hidayatullah, Syarif. (2009) Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli [Online] Tersedia
http://wismasastra.wordpress.com/2009/05/25/apa-bahasa-itu-sepuluh-pengertian-bahasa-menurut-para-ahli/ [9 April 2012]
[Online] Tersedia http://anaksastra.blogspot.com/2009/03/analisis-bahasa-baku-dan-non-baku-dalam.html
[Online] Tersedia http://blog.bahtera.org/2010/01/beberapa-ciri-bahasa-indonesia-baku/
[Online] Tersedia http://miamiaw.blogspot.com/2010/10/kata-baku-dalam-penulisan-dan.html