• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vektor dan bidang rata trading

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Vektor dan bidang rata trading"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Vektor

adalah Besaran yang mempunyai besar

dan arah.

Contoh :

Kecepatan, momentum, berat, percepatan,

gaya dan lain-lain

Skalar

adalah besaran yang mempunyai besar

tapi tanpa arah.

Contoh :

(3)

Ekor panah disebut ttk pangkal

Arah panah menentukan

arah vektor

Panjang panah menentukan

arah vektor

Ujung panah disebut

ttk ujung

(4)

1. Vektor-vektor yang panjang dan

arahnya sama

v = w = z

(5)

2. Vektor negatif Adalah vektor yang

besarnya sama tetapi arahnya

(6)

3. Vektor Nol

 Vektor yang panjangnya nol  Dinyatakan dengan O

4. Penjumlahan Vektor

(7)

5. Jika v adalah suatu vektor tak nol dan k

adalah suatu bilangan real tak nol (skalar),

maka hasil kali kv didefinisikan sebagai

(8)

Jika a, b dan c adalah vektor-vektor serta m dan n adalah skalar, maka :

1. a + b = b + a ; Hukum Komutatif untuk penjumlahan 2. a + (b+c) = (a+b)+c ; Hukum Assosiatif

untuk

penjumlahan

3. ma = am ; Hukum Komutatif untuk perkalian

4. m(na) = (mn)a ; Hukum Asosiatif untuk perkalian

(9)
(10)

2. Vektor dalam ruang

Vektor OP dalam ruang atau dalam sistem koordinat OX, OY, OZ dapat dilihat pada gambar berikut:

(11)

HASIL KALI TITIK DAN SILANG

1. Hasil kali titik

Hasil kali titik (skalar) dua vektor A dan B

didefinisikan :

A

B =

A

B

cos

dengan :

A

dan

B

masing-masing panjang

vektor A dan B

(12)

Hukum-hukum yang berlaku pada

perkalian skalar

1. A

B = B

A

2. A

(B+C) = A

B + A

C

3. m (A

B) = (mA)

B = A

(mB) , m adalah

skalar

4. i

i = j

j = k

k = 1 , i

j = j

k = k

i = 0

5. Jika A = a1 i + a2 j + a3 k dan B = b1 i +

b2 j + b3 k

maka A

B = a1 b1 +a2 b2 + a3 b3

6. Jika A

B = 0 dan A , B bukan vektor nol,

maka A

(13)

Hasil kali silang (vektor) dari A dan B adalah

vektor C yang arahnya tegak lurus vektor A

dan B dengan mengikuti kaidah tangan

kanan yang didefinisikan sebagai berikut :

A x B =

A



B

sin

u

dengan :

-

adalah sudut antara A dan B ( 0

)

- u adalah vektor satuan yang menunjukkan

arah dari C

(14)

Hukum-hukum yang berlaku pada

(15)

Diketahui Vektor A = 2i – 3j + k

B = – i + 4j + 5k

Maka :

1. A + B = (2 – 1) i + (–3 + 4) j + (1 + 5) k

= i + j + 6k

2. A – B = (2 + 1) i + (–3 – 4) j + (1 – 5) k

= 3i – 7j – 4k

(16)
(17)

Jarak dua titik yang berada pada dua ujung

vektor

Maka jarak antara titik A ke titik B adalah d, dengan:

(18)
(19)

Terlihat pada gambar bahwa :

OX = OP + PX

...(1)

dimana

Merupakan persamaan vektoris bidang rata yang melalui satu titik P( x1 , y1, z1 ) dan

(20)

 Persamaan (1) dapat ditulis menjadi 3

persamaan :

 ……….(2)

 yang disebut persamaan parameter bidang rata.  Dengan mengeliminasi λ dan μ pada persamaan

diatas diperoleh :

V = Ax + By + Cz + D = 0 ………. (3)

 yang disebut persamaan linier bidang rata yang

mempunyai vektor normal bidang ( vektor yang tegak lurus bidang rata ) :

(21)

= a x b  dimana :

 Dari persamaan (3) di atas, suatu bidang rata yang di ketahui melalui satu titik ( x1 , y 1, z 1 )

(22)

1. Bila D = 0 maka bidang rata akan melalui titik asal O (0,0,0) dan

sebaliknya, setiap bidang rata yang melalui titik asal persamaannya akan mempunyai harga D = 0.

2. Apabila D ≠ 0 persamaan Ax + By + Cz + D = 0 dapat ditulis

menjadi Ax/ -D + By/ -D + Cz/ -D = 1 dan sebut berturut-turut A/ -D = 1/p, B/ -D=1/ q, C/-D =1/ r, didapat persamaan :

x/p + y/q + z/r = 1 yang mana memotong sumbu X di (p, 0, 0 ) sumbu Y di ( 0, q ,0 ) sumbu Z di ( 0, 0, r ).

3. Bila A = 0, bidang rata sejajar sumbu X bila B = 0, bidang rata sejajar sumbu Y, dan bila C = 0, bidang rata sejajar sumbu Z

4. Bila A = B = 0, bidang rata sejajar bidang XOY bila B = C = 0, bidang rata sejajar bidang YOZ bila A = C = 0, bidang rata sejajar bidang

XOZ

(23)

Contoh : 1.

Untuk mengubah kepersamaan linier dapat kita lakukan dgn mencari vektor normal sebagai hasil cross product

( 1, 2, 3 ) x ( 0, 2, 5) = ( 4, —5, 2 )

(24)

2. Bidang 2x + 3y + 4z = 12 dapat ditulis menjadi : x/6 + y/4 + z/3 = 1

(25)

Catatan :

1. Jika n = a x b . di mana a dan b adalah vektor-vektor pada bidang, maka persamaan bidang rata dapat ditulis dalam bentuk :

2. Jika vektor a bertitik awal di p (x1, y1, z1) dan

titik ujungnya q (x2, y2, z2), serta b titik awalnya

p (x1, y1, z1) dan titik ujungnya r (x3, y3, z3),

(26)

4. Jadi empat buah titik ( x1, y1, z1 ), ( x2, y2, z2 ), ( x3, y3,

z3 ), dan ( x4, y4, z4 ) akan sebidang jika dan hanya

jika :

Contoh :

1. Tentukan persamaan bidang yang melalui ketiga titik

( 2, -1, 1 ), ( 3, 2, 1 ), dan ( -1, 3, 2 )

2. Apakah empat titik berikut sebidang, jika sebidang , tentukan persamaan liniernya :

(27)

Sudut antara dua bidang rata merupakan sudut antara

vektor-vektor normalnya. Misanya, sudut antara bidang :

maka sudutnya adalah sudut antara normal-normal

(28)

Contoh :

(29)

1. Kedudukan sejajar :

 Bila V1 dan V2 sejajar maka n1 dan n2 sama

(atau berkelipatan), berarti [A1, B1, C1] = λ [A2,

B2, C2] adalah syarat bidang V1 dan V2 sejajar (λ

sebarang ≠ 0 )

2. Kedudukan tegak lurus :

 Bila V1 tegak lurus V2, maka vektor normalnya

(30)

1. Tentukan persamaan bidang rata V2 yang

sejajar dengan bidang rata V1 = x + y + 5z = 9

dan bidang rata V2 melalui titik (0,2,1)

!

(31)

2. Tentukan persamaan bidang rata V2 yang tegak

lurus pada bidang rata V1 = x + y + z = 1 serta

(32)

Jarak Antara Sebuah Titik dan Sebuah Bidang Rata Dan Jarak Antara Dua Bidang Sejajar.

Jarak dari titik ( x1, y1, z1 ) ke bidang V : Ax + By + Cz

+ D = 0 adalah :

Untuk mencari jarak dua bidang sejajar V2, kita ambil

(33)

Contoh :

1. Tentukan jarak titik (4,7,3) ke bidang 2x + 6y – 3z = 13 . Jawab :

2. Diketahui V1 = x + y + z – 2 = 0 dan V2 = x + y + z – 5

= 0.

jika R pada V2, hitunglah jarak tersebut ke V1 .

jawab :

(34)
(35)

Contoh :

Tentukan persamaan bidang rata V yang melalui titik( 0,0,0)

serta melalui garis potong bidang-bidang :

V1 = 2x + 3y +24 = 0 dan V2 = x – y + 2z = 12 Jawab :

V dapat dimisalkan berbentuk :

--- (*)

Karena V melalui ( 0,0,0 ) terpenuhi :

(36)

Pandang bidang rata V 1 = 0 , V 2 = 0 dan V 3 = 0 yang tidak

melalui satu garis lurus yg sama (bukan dalam satu berkas ).

Bentuk : menyatakan kumpulan bidang-bidang yang melalui titik potong ketiga bidang-bidang V 1 = 0 , V 2 = 0

dan V 3 = 0 itu ( dalam gambar melalui titik T ).

(37)

Contoh :

Tentukan persamaan bidang rata V yang sejajar bidang U : x + y + z =1 serta melalui titik potong bidang :

Jawab :

……(*)

Karena sejajar dengan U, maka ( 1, 1, 1 ) adalah normal dari V

atau ( 1, , μ ) kelipatan dari ( 1, 1, 1 )

Jadi subtitusikan ke (*) menghasilkan persamaan yang

(38)

Sebuah garis lurus akan tertentu bila diketahui dua titik pada garis tersebut.

Mis, titik P ( x1, y1, z1 ) dan R ( x2, y2, z2 ), maka

OP=[x1, y1, z1], OR =[x2, y2, z2 ] dan PR=[ x2-x1, y2-y1, z2-z1 ]

Untuk sembarang titik Q(x,y,z) pada garis g berlaku PQ= PR Jelas bahwa : OQ = OP + PQ

……(*)

Adalah persamaan vektoris garis lurus melalui titik P ( x1, y1, z1 )

(39)

Jadi bila garis lurus melalui titik P ( x1, y1, z1 ) dan

mempunyai

vektor arah a = [a,b,c], maka persamaannya adalah : ……….(**) Dari persamaan (**) diperoleh 3 persamaan, yaitu :

 x = x1 + a

 y = y1 + b ………(***)  z = z1 + c

yang disebut persamaan parameter garis lurus.

Kemudian bila a  0, b  0, c  0,  kita eliminasikan

dari

persamaan (***), diperoleh :

  

= = =

yang disebut persamaan linier garis lurus

(40)

Contoh :

Tentukan persamaan garis lurus melalui (3, 2 ,-2) dan (4, -2,-1)

Jawab :

(41)

1.

2. Bila a = 0 vektor [0, b, c] terletak pada bidang rata yang sejajar bidang yoz

Bila b = 0 , garis lurus sejajar bidang xoz Bila c = 0 , garis lurus sejajar bidang xoy

Dalam hal ini, bila salah satu bilangan arah (mis a = 0) maka, persamaan garis lurusnya menjadi :

[x, y, z]= [ x1, y1, z1 ] +  [0, b, c]

(42)

3. Bila a = 0, b = 0, vektor [ 0,0, c] sejajar dengan arah sumbu Z

Bila a = c = 0, garis lurus sejajar sumbu Y Bila b = c = 0, garis lurus sejajar sumbu X

Contoh : 1.

2. Garis lurus [x,y,z] = [2,3,-2] + λ[0,4,2] bersifat sejajar sumbu Y ( a=c=0) dan dapat dtulis sebagai :

(43)

Garis lurus dapat dinyatakan sebagai perpotongan sembarang dua bidang rata yang melalui garis

lurus tersebut.

Misalnya, garis lurus g adalah perpotongan bidang rata.

V 1 = A1 x + B1 y + C1 z + D1 = 0 dan

V 2 = A2 x + B2 y + C2z + D2 = 0 , maka

persamaan

(44)

Untuk mencari persamaan linier garis lurus tsb sbb : 1. Menentukan vektor arah dari garis lurus : [ a, b, c ]

Jelas [a, b, c] = n1 x n2

2. Menentukan sembarang titik (x1, y1, z1) pada garis

lurus,

biasanya diambil titik potong dengan bidang koordinat,

mis. bidang xoy z = 0 sehingga diperoleh : A1x + By1 + D1 = 0

A2x + By2 + D2 = 0

(45)

Contoh :

Tentukan persamaan garis lurus akibat perpotongan dua buah bidang : V1 : x - 2y + z = 1

V2 : 3x - y + 5z = 8

Jawab :

n1 = [ 1, -2, 1 ] dan n2 = [ 3, -1, 5 ]

vektor arah garis : [ 1, -2, 1 ] x [ 3, -1, 5 ] = [ -9, -2, 5 ] titik potong bidang dengan bidang xoy :

z = 0

x – 2y = 1 x = 3 3x – y = 8 y = 1 Jadi persamaan liniernya :

[x, y, z]= [ 3, 1, 0 ] +  [ -9, -2, 5 ]

(46)

Didalam ruang berdimensi tiga, 2 garis lurus mungkin sejajar,

berimpit, berpotongan, atau bersilangan. Diketahui garis lurus

1. g1 sejajar g2 bila arah mereka berkelipatan. Jadi

bila

, μ ≠ 0 atau bila

Jika berlaku , maka :

g1 dan g2 berimpit.

(47)

2. Kalau arah g1 yaitu [ a1, b1 ,c1 ] dan arah g2 yaitu [a2,

(48)

Contoh :

Tunjukan bahwa berpotongan

Dan tentukan titik potongnya serta bidang rata yang memuat garis g1 dan g2 tsb.

Jawab :

Arah mereka tidak berkelipatan, jadi tidak sejajar ataupun berimpit. Sedangkan determinan :

, jadi g1 dan g2

berpotongan.

Titik potongnya dicari dari persamaan g1= g2 , diperoleh :

1 = 1 kemudian di subt. ke g 1 ( 5, -7, 6 )

(49)
(50)

Pandang garis lurus g dengan vektor arah a =[ a , b , c] dan bidang rata V dengan vektor normal n = [ A , B , C], maka :

g 1 sejajar denga bidang V g3 tegak lurus bidang V

g 2 terletak pada bidang V

1. Garis lurus g sejajar bidang rata V jikka vektor arah garis tegak lurus normal bidang.

a . n = 0 atau aA + bB + cC = 0

(51)

2. Garis g tegak lurus bidang rata V jikka vektor arah garis lurus = vektor normal bidang rata (atau kelipatanya) atau

3. Bila garis g terletak seluruhnya pada bidang rata,

terpenuhi vektor a tegak lurus n atau a.n = 0 sehingga aA + bB+cC = 0

(52)
(53)

1. Bila g

1

dan g

2

sejajar , untuk menghitung

jaraknya dapat dilakukan sebagai berikut:

- Pilihlah sembarang titik

p

pada

g

1

- Buatlah bidang rata

W

melalui

P

dan tegak

lurus

g

1

, yang dengan sendirinya juga tegak

lurus

2

- Tentukan

Q

titik tembus

g

2

pada

W

(54)
(55)

2. Bila

g

1

dan

g

2

bersilangan, dapat dilakukan

sebagai berikut :

- Buat bidang rata

W

yang melalui

g

1

dan

sejajar

g

2

- Pilih sembarang titik

P

pada

g

2

- Tentukan jarak

P

ke bidang

W

, merupakan

jarak

(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)

Referensi

Dokumen terkait

We have audited the financial statements of Saham Amanah Sabah Fund (the “Fund”), which comprise the statement of financial position of the Fund as at 31 December 2020, and

Rangkaian power amplifier yang menggunakan IC power amplifier LM386 pada umumnya adalah perangkat yang menggunakan IC power amplifier LM386 pada umumnya adalah

Kerjasama Operasional Agribisnis adalah kerjasama usaha antara kelompok mitra (petani) dengan perusahaan mitra dimana kelompok mitra menyediakan lahan, sarana dan tenaga

perbedaan yang tidak nyata pada keefisienan serapan nitrogen antara tanaman yang diberi mulsa dan yang tidak diberi mulsa, namun dapat dilihat adanya kenaikan persentase N yang

1) jumlah contoh semen Portland yang diperlukan untuk pengujian waktu ikat awal semen ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku;.. 2) jika suatu pekerjaan akan menggunakan

Peneliti melakukan analisis terhadap kebijakan serta prosedur yang berkaitan dengan aktivitas penjualan dan berdasarkan analisis tersebut diketahui bahwa kebijakan

Usulan yang dapat diberikan yaitu melakukan perbaikan terhadap sarana pendukung, usulan terhadap para pelayan dan petugas kebersihan, variasi menu makanan dan minuman,

Masalah juga ditemukan pada kegiatan perawatan tanaman (M2.3) karena kegiatan penyiraman dan penyiangan harus lebih banyak dilakukan karena perubahan cuaca yang