• Tidak ada hasil yang ditemukan

Draft Modul Matematika Geodesi Draft Modul Matematika Geodesi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Draft Modul Matematika Geodesi Draft Modul Matematika Geodesi"

Copied!
153
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Ir. Parseno, MT.
    • Ir. Nurrohmat Widjajanti, MT., Ph.D.
    • Dwi Lestari, ST., ME.
    • Ir. Sri Narni, MT.
  • Pengajar:
    • Ir. Djurdjani, MSP., M.Eng., Ph.D.
  • Sekolah: Universitas Gadjah Mada
  • Mata Pelajaran: Teknik Geodesi dan Geomatika
  • Topik: Matematika Geodesi
  • Tipe: bahan ajar
  • Tahun: 2013
  • Kota: Yogyakarta

I. Pendahuluan dan Review Aljabar Vektor

Bab ini memperkenalkan konsep dasar aljabar vektor yang sangat penting dalam geodesi. Melalui pemahaman tentang penggunaan vektor dan segitiga bola, mahasiswa diharapkan dapat mengaitkan konsep matematika dengan aplikasi praktis dalam geodesi. Penjelasan mengenai jenis dan sifat-sifat vektor, serta letak relatif vektor, memberikan landasan yang kuat untuk memahami hubungan antara berbagai vektor dalam ruang dua dan tiga dimensi. Dengan demikian, mahasiswa dapat memanfaatkan pengetahuan ini dalam studi lanjut di bidang fotogrametri dan geodesi.

1.1. Deskripsi Singkat

Vektor adalah besaran yang memiliki arah dan nilai. Dalam konteks geodesi, pemahaman tentang vektor sangat penting karena dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena alam seperti gaya gravitasi. Konsep koplanaritas dan kolinieritas vektor juga menjadi kunci dalam memahami hubungan antara berbagai vektor yang digunakan dalam analisis geodesi.

1.2. Manfaat

Mahasiswa akan memahami pentingnya medan vektor dan segitiga bola dalam model bumi teoritik. Pengetahuan ini mendukung pembelajaran di bidang fotogrametri, di mana azas kolinieritas dan koplanaritas diterapkan untuk membentuk peta dari citra udara.

1.3. Relevansi

Bab ini memperkenalkan mahasiswa pada ruang lingkup geodesi dan keterkaitannya dengan disiplin ilmu lain, sehingga mereka dapat memahami bagaimana dasar matematika berfungsi dalam aplikasi geodesi.

1.4. Learning Outcome

Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan ruang lingkup Matematika Geodesi, pengertian dan jenis vektor, serta letak vektor dan dalil-dalil yang berlaku dalam aljabar vektor.

II. Sistem Koordinat Vektor

Bab ini membahas tentang sistem koordinat yang digunakan untuk menentukan posisi titik dalam ruang. Pemahaman tentang komponen vektor dalam bidang dan ruang menjadi penting untuk aplikasi di bidang geodesi. Mahasiswa diajarkan cara menghitung vektor satuan dan menerapkan operasi vektor dalam hitungan, yang merupakan keterampilan dasar dalam analisis geospasial.

2.1. Pendahuluan

Sistem koordinat vektor adalah kerangka yang digunakan untuk menentukan posisi titik dalam ruang. Pengetahuan ini sangat penting dalam penentuan posisi di permukaan bumi, terutama dalam teknologi ruang angkasa.

2.2. Komponen Vektor dalam Bidang dan Ruang

Vektor letak digunakan untuk menentukan posisi titik di ruang. Dalam sistem koordinat R2 dan R3, mahasiswa belajar bagaimana mengekspresikan posisi titik dengan menggunakan vektor basis yang independen.

2.3. Vektor Satuan

Vektor satuan digunakan untuk menyatakan arah dan magnitude dari vektor dalam sistem koordinat. Pemahaman ini penting dalam berbagai aplikasi di bidang geodesi dan pemetaan.

2.4. Operasi Vektor

Bab ini menjelaskan berbagai operasi vektor, termasuk penjumlahan, pengurangan, dan perkalian skalar. Mahasiswa juga diperkenalkan pada dot product dan cross product, yang merupakan operasi penting dalam analisis geometri.

III. Aplikasi Vektor dalam Geometri Analitik

Dalam bab ini, mahasiswa belajar menerapkan konsep vektor untuk menyelesaikan persoalan geometri analitik, seperti menentukan persamaan garis dan bidang. Aplikasi ini sangat relevan untuk pengukuran dan survei dalam geodesi, di mana pemahaman tentang geometri analitik diperlukan untuk menginterpretasikan data.

3.1. Pendahuluan

Aplikasi vektor dalam geometri analitik membantu mahasiswa memahami hubungan antara vektor dan persamaan garis atau bidang. Hal ini penting untuk analisis geometris dalam survei dan pemetaan.

3.2. Persamaan Garis AB

Mahasiswa diajarkan cara menentukan persamaan garis menggunakan vektor letak. Pemahaman ini sangat penting untuk menghitung jarak dan sudut antara garis dalam ruang.

3.3. Persamaan Garis melalui A Sejajar Vektor b

Konsep ini menjelaskan bagaimana garis dapat ditentukan berdasarkan titik dan arah tertentu, yang merupakan aplikasi langsung dalam perhitungan geodesi.

3.4. Persamaan Garis/Bidang Tegak Lurus

Mahasiswa belajar bagaimana menentukan persamaan garis atau bidang yang tegak lurus terhadap vektor lain, yang merupakan konsep penting dalam analisis geometri dan survei.

IV. Diferensial Vektor

Bab ini membahas penerapan kaidah diferensial pada vektor, yang sangat penting dalam menyelesaikan persoalan vektor fungsi. Mahasiswa diajarkan bagaimana menerapkan diferensial dalam konteks geodesi, yang sering melibatkan fungsi vektor dengan beberapa variabel.

4.1. Pendahuluan

Pemahaman tentang diferensial vektor diperlukan untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam geodesi yang melibatkan perubahan dalam fungsi vektor.

4.2. Fungsi dengan Perubah Bebas

Mahasiswa belajar bagaimana mendefinisikan fungsi vektor yang bergantung pada satu atau lebih variabel, serta cara menghitung derivatifnya.

4.3. Fungsi Lebih dari Satu Perubah

Dalam konteks ini, mahasiswa diperkenalkan pada konsep derivatif parsial dan aplikasinya dalam fungsi vektor yang melibatkan lebih dari satu variabel.

V. Medan Vektor dan Medan Skalar

Bab ini menjelaskan konsep medan vektor dan medan skalar, serta aplikasi diferensial vektor dalam konteks ini. Mahasiswa diharapkan dapat memahami penggunaan gradien, divergensi, dan curl dalam analisis medan, yang sangat relevan dalam studi geodesi.

5.1. Pendahuluan

Medan vektor dan medan skalar adalah konsep kunci dalam analisis geodesi. Pemahaman ini membantu mahasiswa dalam memahami fenomena fisik yang terjadi di bumi.

5.2. Pengertian Medan Vektor dan Medan Skalar

Mahasiswa belajar tentang definisi dan karakteristik medan vektor dan skalar, serta cara membedakan antara keduanya dalam konteks geodesi.

5.3. Gradien, Divergensi, dan Curl

Konsep ini sangat penting dalam analisis medan. Mahasiswa diajarkan bagaimana menggunakan rumus-rumus ini untuk menghitung berbagai parameter dalam medan.

Referensi Dokumen

  • Theory and Problems of Plane and Spherical Trigonometry ( Ayres, F. Jr. )
  • Penentuan Asimut dengan Pengamatan Matahari ( Basuki K.S. )
  • Spherical Trigonometry ( Donnay, J.D.H. )
  • Matematika Geodesi ( Narni, S. dan Muryamto, R. )
  • Linear Algebra, Geodesy and GPS ( Strang, G dan K. Borre )
  • Spherical Trigonometry with Numerous Examples ( Todhunter, M.A.F.R.S )

Gambar

Tabel 1. Perbedaan vektor dan skalar
Gambar segitiga bola ABC
Gambar grafis jenis
Gambar Sistem Koordinat GeografikSumber: http://homer.ugdsb.on.ca/
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tanpa melakukan pengukuran dengan mistar ukur, lukislah kubus ABCD.EFGH dengan rusuk AB diberikan pada gambar, bidang ABFE frontal, AB horizontal dan sudut surut 60 0

Pada segitiga siku-siku, garis berat pasa sisi terpanjang akan berimpit dengan garis bagi dari sudut siku-sikunya.. Tidak mungkin garis bagi, garis berat dan garis tinggi

Posisi Arah Kiblat Dengan Koordinat Bujur dan Lintang dalam Aplikasi Segitiga Bola Langit di Wilayah Jabotabek.. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP

Bagi mereka yang telah memahami bahwa: Jika dua segitiga mempunyai satu sudut sama besar maka perbandingan luasnya sama dengan perbandingan hasil kali panjang sisi-sisi yang

Pada pertemuan ini materi yang akan dibahas mengukur besar sudut segitiga, menggambar bentuk segitiga dan menghitung keliling dan luas segitiga.Siswa mengawali kegiatan

Pembagian dalam bentuk koordinat, sebagai kegiatan belajar 4 akan membahas tentang hasil kali skalar dua vektor, bentuk komponen perkalian skalar, besar sudut antara

Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan analisis tingkat kognitif soal pada Bab Garis dan Sudut dan Segi Empat dan Segitiga pada Modul Pengayaan Matematika Kelas VII Semester II

PENAMAAN SUDUT DAN SISI SEGITIGA • Matematikawan atau ahli Geometri biasa memberi nama titik pada bidang 2 dimensi dengan urutan kebalikan arah jarum jam... Suatu segi delapan sama