• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Smaak Proof Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Smaak Proof Indonesia"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktikum Pemuliaan Tanaman

SMAAK PROOF

Disusun Oleh:

Nama : NURUL AMRI

Nim : G111 15 005

Kelas : A

Kelompok : 1

Asisten : 1. Baso Panguriseng 2. Andi Tenri Ika Sari

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman semusim yang termasuk

dalam golongan rumput- rumputan. Padi mempunyai umur yang pendek yaitu

kurang dari satu tahun, hanya satu kali produksi, setelah berproduksi maka akan

mati atau dimatikan. Padi sebagai tanaman pangan dikonsumsi kurang lebih 90%

dari keseluruhan penduduk Indonesia sebagai makanan pokok.

Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat

yang cukup bagi tubuh manusia, karena didalamnya terkandung bahan-bahan

yang mudah diubah menjadi energi. Padi dibudidayakan dengan tujuan

mendapatkan hasil yang setinggi-tingginya dengan kualitas sebaik mungkin. Pada

umumnya masingmasing daerah mempunyai jenis benih padi sendiri-sendiri.

Benih dikatakan bermutu bila jenisnya murni, bernas,kering,sehat, bebas dari

penyakit dan bebas dari campuran biji rerumputan yang tidak dikehendaki. Benih

yang baik harus tinggi daya kecambahnya, paling tidak harus mencapai 90%.

Benih dengan kriteria tersebut biasanya mampu menghasilkan beras yang bermutu

baik.

Benih merupakan salah satu bagian penting dalam proses budidaya tanaman.

Kualitas benih yang dihasilkan akan mempengaruhi pertumbuhan dari benih

tersebut. Mahalnya harga benih juga merupakan salah satu kendala petani dalam

memperoduksi padi. Dengan pembudidayaan yang sesuai petani sendiri harusnya

(3)

pengaruhi oleh proses perkembangannya dan kemasakan benih, panen,

pembersihan, pengeringan, penyimpanan benih sampai fase pertumbuhan di

persemaian .Benih bermutu ialah tergantung dari varietas benih yang telah

dinyatakan sebagai benih yang berkualitas tinggi dari jenis tanaman unggul. Benih

berkualitas unggul memiliki daya tumbuh yang lebih dari 80% dengan kualitas

benih yang terjamin dan memiliki mutu masak fisiologi.

Smaak proof adalah salah satu metode pengujian kualitas beras dengan

menguji rasa.Berdasarkan pengujian rasa dapat dibedakan atas pengujian tekstur

dan aroma.Tingginya produktivitas padi tidak menjamin nilai rasanya.

Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan praktikum pengujian cita rasa pada

beras dari berbagai varietas dapat dibahas perlunya mengetahui smaak proof

(pengujian rasa pada beras).

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cita rasa beras dari berbagai

varietas dengan menggunakan metode pengujian rasa (smaak proof).

Kegunaan praktikum yaitu memberikan pemahaman kepada kita mengenai

metode pengujian rasa (smaak proof) dari berbagai varietas beras mana yang lebih

(4)

BAB II

TINJUAN PUSTAKA 2.1 Padi (Oryza Sativa)

Menurut Djunainah (2011), manyatakan bahwa Padi adalah bahan makanan

yang mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, karena

didalamnya terkandung bahan-bahan yang mudah diubah menjadi energi. Padi

dibudidayakan dengan tujuan mendapatkan hasil yang setinggi-tingginya dengan

kualitas sebaik mungkin. Pada umumnya masingmasing daerah mempunyai jenis

benih padi sendiri-sendiri. Benih dikatakan bermutu bila jenisnya murni,

bernas,kering,sehat, bebas dari penyakit dan bebas dari campuran biji rerumputan

yang tidak dikehendaki. Benih yang baik harus tinggi daya kecambahnya, paling

tidak harus mencapai 90%. Benih dengan kriteria tersebut biasanya mampu

menghasilkan tanaman yang sehat, kekar, kokoh, pertumbuhan seragam dan

memiliki kualtas yang baik. Di Indonesia dikenal lebih dari 1.000 jenis benih padi

(varietas), jumlah yang banyak itu memungkinkan petani kesulitan dalam

memutuskan benih mana yang berkualitas yang akan mereka tanam.

Menurut Hadi (2013), Seiring dengan perkembangan teknologi informasi telah

memungkinkan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan

akurat. Penggunaan komputer telah berkembang dari sekedar pengolahan data

ataupun penyaji informasi bagi manajemen. Hal tersebut berkat adanya

perkembangan teknologi perangkat keras, yang diiringi oleh perkembangan

perangkat lunak, serta kemampuan perakitan dan penggabungan beberapa teknik

(5)

lunak, dan proses keputusan tersebut menghasilkan Sistem Pendukung Keputusan

(SPK) yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pengambilan keputusasan

dengan lebih cepat dan akurat.

Berdasarkan tata nama atau sistematika tumbuh-tumbuhan menurut

Tjitrosoepomo (2010), tanaman padi (Oryza sativa L) dimasukkan ke dalam

klasifikasi sebagai berikut.

Kingdom : Plantae (Tumbuh-tumbuhan)

Divisio : Spermatophyta

Sub-divisio : Angiospermae

Kelas : Monokotil (monocotyledoneae)

Ordo : Glumiflorae (poales)

Familia : Gramineae (poaceae)

Sub-familia : Oryzoideae

Genus : Oryza

Spesies: Oryza sativa L

Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan rumput berumur pendek 5-6

bulan, berakar serabut, membentuk rumpun dengan mengeluarkan anakan-anakan,

batang berongga beruas-ruas, dapat mencapai tinggi sampai lebih kurang 1,5 m.

Daun berseling, bangun garis dengan pelepah yang terbuka. Bunga pada ujung

batang berupa suatu malai dengan bulir kecil yang pipih, masing-masing terdiri

atas 1 bunga. Tiap bunga disamping gluma mempunyai 1 palae inferior, 2 palae

superior, 2 lodiculae, 3 benang sari dan satu putik dengan kepala putik berbentuk

(6)

lembaga (endosperm) yang erat terbalut kulit ari. Besar kecil, bentuk dan warna

besar tergantung dari jenis padi. Beras yang baik ialah yang besar, panjang, putih,

mengkilap tidak berperut (Hardjodinomo, 2010).

2.2 Smaak Proof

Menurut Yuliana (2013), Smaak proof adalah salah satu metode pengujian

kualitas beras dengan menguji rasa.Berdasarkan pengujian rasa dapat dibedakan

atas pengujian tekstur dan aroma.Tingginya produktivitas padi tidak menjamin

nilai rasanya. Perbedaan rasa nasi antar varietas terletak pada adanya perbedaan

kadar amilose yang terdapat pada pati dari butir-butir berasnya. Pati beras

tersusun atas rangkaian unit-unit gula (glukosa) yang terdiri dari fraksi rantai

cabang amilopektin, dan rantai lurus amylose.

Faktor rasa sebagai penentu kualitas suatu tanaman, misal pada tanaman padi,

muncul karena adanya perbedaan kandungan atau kadar amylose yang terkandung

pada pati dalam butir-butir beras. Sehingga rasa yang didapatkan adalah berbeda

untuk tiap varietas tanaman. Dimana semakin tinggi kandungan atau kadar

amylose yang terkandung, maka akan semakin berkurang keenakan rasanya

karena semakin tinggi kadar amylose yang terkandung, maka struktur nasi yang

diperoleh akan semakin keras pula (Yuliana,2013).

Kadar amilose merupakan faktor yang terpenting karena rasa nasi lebih

banyak ditentukan oleh kadar amilose daripada sifat fisik lainnya. Berdasarkan

kadar amilosenya, varietas padi dapat digolongkan menjadi 5 yaitu ketan (0-2 %),

sangat rendah (3-9%), rendah (10-19%), sedang (20-24%) dan tinggi (25-30%).

(7)

tingkat kepulenan, kemekaran, aroma, warna nasi dan rasa nasi. Walaupun sifat

genetik beras merupakan faktor utama dalam evaluasi mutu cita rasa, tetapi faktor

pemasakan seperti perbandingan antara beras dan air serta lamanya pemasakan

juga mempengaruhi nilai mutu cita rasa (Soenarjo et al., 2011).

2.3 Deskripsi Varietas Yang di Uji 2.3.1 Deskripis Varietas Ciherang

Menurut Sari (2012), deskripsi tanaman padi varietas Ciherang, yaitu nomor

seleksi S3383-1d-Pn-41-3-1, termasuk dalam golongan cere. Umur tanaman

ciherang 116 sampai 125 hari, bentuk tanaman tegak dengan tinggi 107 sampai

115 cm, dan anakan produktifnya 14 sampai 17 batang. Varietas ciherang

mempunyai warna kaki hijau, warna daun telinga putih, warna daun hijau dan

warna muka daun kasar pada sebelah bawah. Posisi daun varietas ciherang yaitu

tegak begitu pula dengan daun benderanya tegak. Bentuk gabah dari verietas

ciherang yaitu panjang ramping dengan warna kuning bersih. Tingkat kerontokan

dan kerebahan sedang. Varietas ciherang memiliki tekstur nasi yang pulen dengan

kadar amilosa 23% dan bobot 1000 butir yaitu 27-28 gr. Rata-rata produksi

varieras ini yaitu sekitar 6 t/ha dengan potensi hasil 8,5 t/ha. Varietas ciherang

tahan terhadap serang hama wereng coklat biotipe 2 dan 3, serta tahan terhadap

penyakit bakteri hawar daun strain III dan IV. Varietas ciherang dianjurkan

ditanam pada musim hujan dan kemarau dengan ketinggian di bawah 500 mdpl.

Varietas ini dilepas pada tahun 2000.

2.3.2 Deskripis Varietas Ciliwung

Menurut Romdan (2014), deskripsi tanaman padi varietas Ciliwung, yaitu

(8)

tanaman ciherang 117 sampai 125 hari, bentuk tanaman tegak dengan tinggi 114

sampai 124 cm, dan anakan produktifnya 18 sampai 25 batang. Varietas ciliwung

mempunyai warna kaki hijau, warna batang hijau, warna daun hijau tua dan warna

muka daun kasar pada sebelah bawah. Posisi daun varietas ciliwung yaitu tegak

dengan daun bendera miring sampai tegak. Bentuk gabah dari verietas ciliwung

yaitu sedang sampai ramping dengan warna kuning bersih. Tingkat kerontokan

sedang dan tahan terhadap rebah. Varietas ciliwung memiliki tekstur nasi yang

pulen dengan kadar amilosa 22% dan bobot 1000 butir yaitu 23 gr. Rata-rata

produksi varieras ini yaitu sekitar 4,8 t/ha dengan potensi hasil 6,5 t/ha. Varietas

ciliwung tahan terhadap serang hama wereng coklat biotipe 2 dan 3, serta tahan

terhadap penyakit bakteri hawar daun strain IV. Varietas ciliwung dianjurkan

ditanam di lahan irigasi berelevansi rendah ketinggian di bawah 500 mdpl.

Varietas ini diperkenalkan ke petani pada tahun 1988.

2.3.3 Deskripsi Varietas Situ Begendit

Menurut Nurman (2012), deskripsi tanaman padi varietas Begendit, yaitu

nomor seleksi S283-1d-7d-8-1-A. Umur tanaman begendit 110 sampai 120 hari,

bentuk tanaman tegak dengan tinggi 99 sampai 105 cm, dan anakan produktifnya

12 sampai 13 malai per rumpun. Varietas begendit mempunyai warna kaki hijau,

warna batang hijau, warna daun hijau dan warna muka daun kasar. Posisi daun

varietas ciherang yaitu tegak begitu pula dengan daun benderanya tegak. Bentuk

gabah dari verietas begendit yaitu panjang ramping dengan warna kuning bersih.

Tingkat kerontokan dan kerebahan sedang. Varietas begendit memiliki tekstur

(9)

Varietas begendit tahan terhadap serang hama wereng coklat biotipe 2 dan 3, serta

tahan terhadap penyakit blast. Varietas begendit cocok ditanaman di lahan kering

dan mampu ditanaman lahan sawah. Varietas begendit diperkenalkan ke petani

pada tahun 2000.

2.3.4 Deskripis Varietas Begawan

Menurut Nurman Ihsan (2012), deskripsi varietas Begawan yaitu berasal

dari persilangan Cina/Latisail dengan nomor seleski 2794. Umur tanaman

begawan 155 sampai 160 hari, bentuk tanaman serak dengan tinggi 145 sampai

165 cm, dan anakan produktifnya banyak. Varietas begawan mempunyai warna

kaki ungu muda, warna batang ungu muda, warna daun telinga ungu dan warna

daun hijau muda. Posisi daun varietas begawan yaitu te rkulai begitu pula dengan

daun bendera datar. Bentuk gabah dari verietas begawan yaitu panjang ramping

dengan warna kuning dengan ujung gabah ungu. Tingkat kerontokan agak mudah

rontok dan kerebahan mudah rebah. Varietas begendit memiliki tekstur nasi yang

pulen dengan kadar amilosa 22% dan bobot 1000 butir yaitu 31 gr. Varietas

ciherang tahan terhadap serang hama wereng coklat biotipe 2 dan 3, serta tahan

terhadap penyakit mentek. Varietas ini diperkenalkan ke petani pada tahun 1943.

2.3.5 Deskripsi Varietas Inpari 22

Menurut Nurman Ihsan (2012), deskripsi varietas Inpari 22 yaitu nomor

seleski BP3300-2C-2-3. Umur tanaman Inpari 22 118 hari, bentuk tanaman tegak

dengan 103 cm. Varietas inpari 22 daun bendera tegak,. Bentuk gabah dari

verietas inpar 22 yaitu panjang dengan warna kuning bersih. Tingkat kerontokan

(10)

yang pulen dengan kadar amilosa 21,9% dan bobot 1000 butir yaitu 26,4 gr.

Varietas inpari 22 memiiliki rata-rata hasil 5,8 ton/ha dengan potensi hasil 7,9 ton/

ha. Varietas ini tahan terhadap serang hama wereng coklat biotipe 1, 2 dan 3, serta

tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri strain III. Inpari 22 cocok ditanam di

sawah dataran rendah (0-600 mdpl).

2.4 Faktor Yang Memengaruhi Kualitas Beras

Faktor-faktor yang menentukan mutu beras antara lain adalah bentuk, ukuran,

dan warna beras serta rendemen. Beras yang diinginkan dan mempunyai harga

tinggi di pasar, berukuran panjang (6,61-7,50 mm) atau sedang (5,51-6,60 mm),

serta mempunyai bentuk lonjong (slender) atau sedang (medium), dan berwarna

bening (transclucent) (1,6). Rendemen merupakan salah satu factor mutu yang

penting. Rendemen dikatakan baik apabila gabah diperoleh minimum 70% beras

giling, tediri dari ± 50% beras kepal dan 20% beras pecah (3,8). Faktor lain yang

harus diperhatikan adalah rasa nasi. Nasi lunak (pulen) dan wangi sangat disukai

sebagian besar masyarakat Indobnesia (Malian, 2015).

Menurut Malian (2015), ada empat faktor utama yang mempengaruhi mutu

beras yaitu sifat genetic, lingkungan dan kegiatan prapanen, perlakuan prapanen,

dan perlakuan pascapanen. Sifat genetic beras meliputi ukuran dan bentuk beras,

rendemen giling, penampakan biji, sifat mutu tanak, dan cita rasa nasi. Aroma

beras ditentukan juga oleh sifat genetic. Faktor lingkungan antara lain adalah

kondisi ekosistem suatu wilayah. Rendemen beras giling dari varietas padi yang

(11)

dibanding yang ditanam di lahan tadah hujan, dataran tinggi, lahan pasang surut

dan rawa.

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 7 dan 14 Oktober 2016 pukul

10.00 WITA. Di Laboratorium Fisiologi Tanaman dan Nutrisi Tanaman, Jurusan

Agronomi Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam Praktikum yaitu Rice cooker, alat tulis menulis

dan alat yang diperlukan.

Bahan yang digunakan dalam praktikum yaitu beras varietas ciherang,

ciliwung, begendit, Begawan, inpari 22, air, dan bahan yang diperlukan lainnya.

3.3 Metode Praktikum

Langkah-langkah metode praktikum yaitu:

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Membuat tabel pengujian.

3. Memasak beras pada rice cooker dan tunggu sampai matang.

4. Melakukan pengujian rasa dengan mencoba nasi yang dibawa dengan nasi

kelompok lain.

5. Mengkategorikan rasa nas yang sudah dicicipi apakah enak, lumayan enak,

sedang, kurang enak dan tidak enak sesuai dengan keterangan.

(12)

BAB IV

Sumber: datar primer setelah diolah 2016 4.1.2 Tabel Analisis Treatment

No. Total Treatment (Ti) Bt Qt=T1-(Bt/k) ∆t=Q(k/b)

Ti

Sumber: data primer setelah diolah 2016 4.1.3 Tabel Penilaian Pada Setiap Varietas

(13)

Sumber: Data Primer setelah diolah 2016

membandingkan antara rasa nasi dari beberapa varietas yang berbeda. Varietas

yang digunakan dalam praktikum ini terdiri dari 5 varietas. Macam varietas ini

terdiri atas varietas ciherang, Inpari 22, ciliwung, begawan, dan begendit.

Metode yang digunakan dalam pengujian rasa nasi ini adalah metode langsung

dimana ada 5 skoring yang disediakan diantaranya : 1 (rasa enak sekali), 2 (rasa

enak), 3 (rasa biasa), 4 (rasa kurang enak), 5 (rasa tidak enak). Dari pengamatan

secara langsung, yaitu dengan cara langsung mencicipi nasi diperoleh hasil jenis

nasi varietas ciliwung yang paling enak, bengawan enak, begendit sedang,

Ciherang kurang enak, dan Inpari 22 memiliki rasa tidak enak.

(14)

berlawanan dengan kadar amilosa beras mempunyai korelasi positif terhadap rasa

nasi. Makin tinggi kadar amilosa beras, makin keras pula nasinya. Kadar amilosa

dapat digolongkan menjadi ketan (1-2%), sangat rendah (2-10%), rendah

(10-20%), sedang (20-25%), dan tinggi (>25%). Beras yang mempunyai kadar

amilosa 20-24% biasanya mempunyai rasa nasi enak.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum smaak proof maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Smaak Proof adalah salah satu metode pengujian kualitas beras dengan

menguji rasa. Berdasarkan rasa dapat dibedakan atas pengujian tekstur dan

(15)

2. Cita rasa adalah hal yang relatif serta merupakan salah satu faktor penentu

kualitas hasil pertanian khususnya terhadap jenis padi. Metode yang

digunakan dalam pengujian rasa nasi pada praktikum ini yaitu metode cicipi

langsung.

3. Pada hasil pengamatan didapatkan hasil bahwa dari kelima varietas yang

dicoba bahwa varietas ciliwung yang memiliki rasa paling enak dan varietas

inpari 22 yang tidak enak.

5.2 Saran

Pada praktikum smaak proof sebaiknya alat dan bahan praktikum disediakan

oleh pihak fakultas karena bahan dan alatnya membutuhkan biaya yang cukup

banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Djunainah, T., W. Susanto, H. Kasim. 2011. Deskripsi Varietas Unggul Padi . Pusat

Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan: Bogor.

Hadi, S., Tati Budiarti, dan Haryadi. 2013. Studi komersialisasi benih padi sawah varietas unggul. Agron 33 (1): 12 – 18

(16)

Merah Sebagai Suber Pangan Fungsional.Iptek Tanaman Pangan, 2(2), 227-241.

Nurman Ihsan. 2012. Varietas Padi. Penetbit Press. Bogor.

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan larutan standar dibuat dengan berbagai konsentrasi dikarenakan,metode analisis yang digunakan adalah metode multipoint standar dimana dari

KELOMPOK I (SATU) MUHAMMAD AZHAR Identifikasi simplisia yang akan dilakukan secara (a) organoleptik meliputi pengujian morfologi, yaitu berdasarkan warna, bau, dan rasa,

Namun Metode Runge-Kutta Orde-4 memiliki hampiran kurva lebih baik dari pada Metode Heun, hal ini dapat dilihat dari hasil galat dari Metode Runge Kutta

Kelemahannya adalah dapat terjadi persilangan yang tidak diinginkan karena bagian ujung bulir terbuka dan benang sari dari tanaman padi varietas lain dapat masuk.. Metode

Proses pembuatan abon mengugunakan berbagai bumbu-bumbu yang dapat menciptakan cita rasa dari abon itu sendiri cotohnya seperti penambahan santan pada abon yang berfungsi

Pada analisa rancangan faktorial, pengujian hipotesisis yang lebih diutamakan adalah interaksi pada faktornya, sehingga dari tabel ANOVA tersebut

Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jika menggunakan

Berbagai cara yang lebih kompleks telah banyak diterapkan untuk menutupi rasa tidak enak dari suatu obat, misalnya penyalutan menggunakan polimer, komplek