vii
FORMULASI DAN UJI EFEK ANTI-AGING DARI LOSION YANG MENGANDUNG MINYAK KACANG KEDELAI (Soya max L.)
ABSTRAK
Latar belakang:Anti-aging memiliki bioaktivitas yang mampu mencegah tanda-tanda penuaan. Minyak kacang kedelai adalah sumber utama alfa tokoferol, juga dikenal sebagai vitamin E. Vitamin E merupakan antioksidan larut lemak dan berfungsi untuk melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan terjadinya penuaan dini. Minyak kacang kedelai diformulasikan dalam bentuk sediaan losion, karena mudah digunakan sebab memiliki penyebaran yang merata pada kulit.
Tujuan: Menformulasikan minyak kacang kedelai dalam bentuk sediaan losion sebagai anti-aging serta uji efektivitasnya terhadap kulit sukarelawan.
Metode: Sediaan losiondibuat dengan menambahkan minyak kacang kedelai masing-masing dengan konsentrasi 2,5% (F1), 5% (F2), dan 7,5% (F3) ke dalam dasar losion. Sebagai blanko (F0) digunakan dasar losion tanpa minyak kacang kedelai. Pengujian terhadap sediaan losionmeliputi pemeriksaan homogenitas, uji tipe emulsi, uji pH, uji stabilitas, uji viskositas, uji iritasi, dan uji efektivitas anti-aging menggunakan alat skin analyzer terhadap kulit punggung tangan. Parameter yang diukur meliputi kadar air, besar pori, jumlah noda dan banyaknya kerutan. Perawatan dilakukan dengan mengaplikasikan losion setiap hari selama empat minggu.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak kacang kedelai dapat diformulasikan menjadi sediaan losion. Sediaan homogen, tipe emulsi minyak dalam air (m/a), pH 6,0-6,6, stabil dalam penyimpanan selama 12 minggu, viskositas 5300-5600 cp dan tidak mengiritasi kulit sukarelawan. Semakin tinggi konsentrasi minyak kacang kedelai pada sediaan losion menunjukkan perubahan kondisi kulit menjadi lebih baik dengan meningkatnya kadar air.
Kesimpulan: Minyak kacang kedelai dapat diformulasikan dalam sediaan losion sebagai anti-aging dan efektivitas yang paling baik terlihat pada losion dengan konsentrasi minyak kacang kedelai 7,5% yang mampu memperbaiki kondisi kulit yaitu kelembapan kulit yang hampir dehidrasi menjadi normal (% pemulihan 8,6%).
Kata kunci: formulasi, losion, minyak kacang kedelai, anti-aging
viii
FORMULATION AND EVALUATION ANTI-AGING EFFECT OF LOTION CONTAINING SOYBEAN OIL (Soya max L.)
ABSTRACT
Background: Anti–aginghas bioactivity that is able to prevent signs of aging. Soybean oil is the primary source of alpha-tocopherol, also known as vitamin E. Vitamin E is a lipid-soluble antioxidant and functions to fight free radical which can cause premature aging. Soybean oil is formulated in a lotion dosage forms, because it is easy to use and spread evenly on the skin.
Purpose: The aim of this study was to formulate soybean oil as an anti-aging lotion and test its effectiveness against volunteer’s skin.
Method: Lotion was made by adding soybean oil with a concentration of 2.5% (F1), 5% (F2), and 7.5% (F3) respectively, to the lotion base. As a blank (F0), lotion base without soybean oil was used. Evaluation of lotion preparation included homogenity test, emulsion type test, pH test, stability test, viscosity test, irritation test, and anti-aging effect using the skin analyzer device. Parameters measured included moisture, pores, spots, and wrinkles. Treatment was done by applying the lotion every day for four weeks.
Result: The result showed that the soybean oil can be formulated into lotion. The lotion was homogenous, oil in water emulsion type (o/w), pH ranging from 6.0-6.6, stable in the storage for 12 weeks, viscosity ranging from 3300-3600 cp and did not irritate the skin. The increasing concentration from soybean oil that was formulated into lotion showed a better changes in skin condition that was shown by the increased of moisture level.
Conclusion: Soybean oil can be formulated into anti-aging lotion and the best effectiveness is shown on lotion with 7.5% concentration of soybean oil that is capable of improving skin condition that moisture level is almost dehydrated to normal (recovery % is 8,6%)
Keyword: formulation, lotion, soybean oil, anti-aging