GAMBARAN UMUM OBJEK/LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam
mengadministrasikan 300 Wajib Badan terbesar di seluruh Indonesia sebagai Pilot Project. Karena program modernisasi yang diterapkan pada Kantor Pelayanan Pajak
Wajib Pajak (KPPWP) besar dianggap cukup berhasil, maka konsep yang kurang lebih sama dicoba untuk diterapkan pada KPP lain secara bertahap, dimana sampai akhir Tahun 2007, 22 Kanwil dan 202 KPP (3 KPP WP besar, 28 KPP Madya, dan 171 KPP Pratama) telah berhasil dimodernisasi. Pada akhir Tahun 2006, struktur organisasi KPP Direktorat Jendral Pajak disempurnakan bersamaan dengan penerapan administrasi modern. Pada Tahun 2008, seluruh kantor diluar Jawa dan Bali akan dimodernsasi dengan dibentuknya 128 KPP Pratama untuk menggantikan seluruh Kantor Pajak yang ada di daerah tersebut. Perbedaan utama antara KPP Pratama dengan KPP Wajib Pajak Besar maupun Madya antara lain dengan adanya seksi Ekstesnsifikasi pada KPP Pratama, sehingga dapat dikatan pula KPP Pratama merupakan ujung tombak bagi Direktorat Jendral Pajak untuk menambah rasio perpajakan di Indonesia.
Pada KPP Pratama terdapat Account Representative (AR) yang memiliki tugas antara lain memantau keadaan Wajib Pajak dan penghubung wajib pajak untuk berkonsultasi. Keberadaan AR di setiap KPP Pratama merupakan bentuk peningkatan pelayanan wajib pajak. Dengan perubahan struktur organisasi baru, maka wajib pajak akan dilayani oleh AR yang telah ditunjuk sehingga akan terjalin saling keterbukaan. Pembentukan KPP Pratama merupakan bagian program reformasi birokrasi perpajakan yang sifatnya komprehensif dan telah berjalan sejak tahun 2002 ditandai dengan terbentuknya Kantor Wilayah (Kanwil) dengan Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar. Terbentuknya KPP Pratama ini secara otomatis Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (KPPBB) dan Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan (Karipka) tidak ada lagi. Langkah ini diambil sebagai bagian dari usaha meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan personal dalam pelaksaan good governance.
B. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam 1. Visi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam
Menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan yang modern yang efektif,efisien dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi.
2. Misi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam
3. Penjelasan Visi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam Sebagaimana kebijakan yang telah dicanangkan oleh Kantor Pusat Direktorat Jendral Pajak, visi Kantor Pelayanan Pajak Lubuk Pakam adalah “Menjadi Model Pelayanan Masyarakat yang Dipercaya dan
Dibanggakan Masyarakat”.
Visi tersebut merefleksikan cita-cita Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam untuk menjadi Public Service yang berstandar tinggi baik dari sisi kualitas aparat maupun manajemennya sehingga eksistensi dan kinerjanya mampu memenuhi harapan masyarakat sebagai institusi yang memiliki citra baik dan bersih.
4. Penjelasan Misi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam Misi Direktorat Jendral Pajak menjadi 4 aspek, yaitu:
a. Misi Fiskal, yaitu menghimpun penerimaan dalam Negeri dai sektor pajak yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan Undang-Undang Perpajakan dengan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi.
b. Misi Ekonomi, yaitu mendukung kebijaksanaan pemerintah dalam mengatasi permasalahan ekonomi bangsa dengan kebijakan perpajakan yang meminimalkan disitorsi.
c. Misi Politik, yaitu mendukung proses demokratis bangsa.
Misi tersebut sebagai salah satu pernyataan tujuan keberadaan (eksistensi). Tugas, fungsi, peranan, dan tanggung jawab Direktorat Jendral Pajak maupun Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang dan Peraturan serta Kebijakan Pemerintah dengan dijiwai prinsip dan nilai-nilai strategis organisasi di berbagai bidang.
C. Peta Wilayah dan Alamat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam
Gambar 1.1 Peta Wilayah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam
Dari Gambar 1.1 di atas tentang peta wilayah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam mencakup 18 kecamatan yang terdiri dari:
5. Kecamatan Batang Kuis 6. Kecamatan Tanjung Morawa 7. Kecamatan Lubuk Pakam 8. Kecamatan Delitua 9. Kecamatan Pancur Batu 10.Kecamatan Namorambe 11.Kecamatan Kutalimbaru 12.Kecamatan Biru-biru 13.Kecamatan STM Hilir 14.Kecamatan STM Hulu 15.Kecamatan Galang 16.Kecamatan Sibolangit 17.Kecamatan Bangun Purba 18.Kecamatan Gunung Meriah
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam dikepalai oleh Kepala Kantor yang terdiri atas sub bagian Tata Usaha dan beberapa seksi yang dipimpin oleh Kepala Seksi. Agar lebih jelas dan transparan tentang keadaan dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam, maka penulis akan menggambar kedudukan, tugas, fungsi, dan struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam.
D. Struktur Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi dari Seksi di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam
Struktur organisasi adalah bagan yang menggambarkan secara sistematis mengenai penetapan tugas, fungsi dan wewenang serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan struktur tersebut juga untuk membina keharmonisan kerja agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efektif untuk mencapai tujuan secara maksimal.
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam dipimpin oleh seorang kepala kantor dan terdiri dari sebelas seksi yaitu:
1. Sub Bagian Umum
2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi 3. Seksi Pelayanan
4. Seksi Penagihan
7. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal
8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I (WASKON I) 9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II (WASKON II) 10.Seksi Pengawasan dan Konsultasi III (WASKON III) 11.Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV (WASKON IV ) 1. Kepala KPP (Kepala Kantor)
Kepala kantor mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :
a. Mengkoordinasi penyusunan rencana kerja kantor sebagai bahan penyusunan rencana strategi kantor wilayah
b. Mengkoordinasi penyusunan rencana pengamanan penerimaan pajak berdasarkan potensi pajak, perkembangan kegiatan ekonomi, keuangan, dan realsisasi penerimaan tahun lalu.
c. Mengkoordinasi pelaksanaan tindak lanjut nota kesepahaman (MOU) sesuai arahan kepala kantor wilayah.
d. Mengkoordinasi rencana pencarian data strategis dan potensial dalam rangka intensifikasi/ekstensifikasi perpajakan.
e. Mengkoordinasi pengolahan data yang sumber datanya strategis dan potensial dalam rangka intensifikasi/ekstensifikasi perpajakan.
f. Mengkoordinasi pembuatan risalah perincian dasar pengenaan pemotongan atau pemungutan pajak atas permintaan wajib pajak berdasarkan hasil penghitungan ketetapan pajak.
g. Mengkoordinasi penyusunan monografi perpajakan.
Perhutanan, dan Perikanan (P3) untuk mengetahui tingkat kepatuhan wajib pajak serta mengendalikan pelaksanaan pemeriksaan pajak.
2. Sub Bagian Umum Tugas dan fungsi:
a. Melakukan urusan tata usaha b. Melakukan uruasan kepegawaian c. Melakukan urusan keuangan
d. Melakukan urusan dan perlengkapan rumah tangga 3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Tugas dan fungsi:
a. Pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan b. Perekaman dokumen perpajakan
c. Merekam SSP lembar 3
d. Merekam SPT Masa PPN 1107,1107A dan 1107B e. Merekam PPh Pasal 21
f. Merekam PPh Pasal 23/26 g. Merekam PPh Final Pasal 4 ayat
h. Melakukan urusan tata usaha penerimaan perpajakan i. Memberikan pelayanan dukungan teknis komputer j. Pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing
k. Pelaksanaan i-SISMIOP dan SIG, l. Penyiapan laporan kinerja. 4. Seksi Pelayanan
a. Melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan b. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan
c. Menerima, meneliti, dan merekam surat permohonan dari Wajib Pajak dan
surat-surat lainnya
d. Melakukan penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan Wajib Pajak
dan surat lainnya
e. Melakukan Penyuluhan Perpajakan
f. Melakukan penatausahaan pendaftaran, pemindahan data, dan pencabutan
identitas Wajib Pajak
g. Melakukan urusan kearsipan Wajib Pajak
h. Melakukan Kerjasama Perpajakan.
5. Seksi Penagihan Tugas dan Fungsi :
a. Bimbingan teknis pemeriksaan dan penagihan pajak
b. Bimbingan administrasi pemeriksaan dan penagihan pajak
c. Pemantauan pelaksanaan teknis pemeriksaan dan penagihan pajak
d. Bantuan pelaksanaan penagihan.
6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan Tugas dan Fungsi :
a. Melakukan pengamatan potensi perpajakan
c. Pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam menunjang
ekstensifikasi
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional terbagi atas: a. Pejabat fungsional pemeriksaan
b. Pejabat fungsional penilai yang bertanggung jawab secara langsung kepada kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Dalam melaksanakan pekerjaannya, pejabat fungsional pemeriksa berkoordinasi dengan seksi pemeriksaan sedangkan pejabat fungsional penilai berkoordinasi dengan seksi ekstensifikasi.
8. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal
Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal mempunyai tugas melakukan bimbingan teknis dan administrasi pemeriksaan, pemantauan pelaksanaan kebijakan teknis pemeriksaan, dan penelaahan hasil pelaksanaan pekerjaan pejabat fungsional pemeriksa pajak, pemantauan pengendalian internal, pengelolaan resiko, kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut hasil pengawasan, serta penyiapan bahan rekomendasi perbaikan proses bisnis. 9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi
Tugas dan Fungsi:
a. Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak
d. Menganalisis kinerja wajib pajak
e. Memberikan konsultasi kepada wajib pajak tentang ketenuan peraturan perundang-undangan perpajakan
f. Memberikan usulan pembentukan ketetapan pajak g. Melakukan evaluasi hasil banding