• Tidak ada hasil yang ditemukan

Askep Lansia Dengan Gangguan Aktivitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Askep Lansia Dengan Gangguan Aktivitas"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 1..11 LLaattaar r BBeellaakkaanngg

Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas (Har

atas (Hardydywinwinoto dan oto dan SetSetiabiabudhudhi, i, 1991999) 9) !ad!ada a lanlanjut usia akan jut usia akan terterjadi prosjadi proseses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mem

mempertpertahaahankankan n "un"ungsgsi i nornormalmalnynya a se#se#ara ara perperlahlahan$an$lahlahan an sehsehingingga ga tidtidak ak dapdapatat  bertahan

 bertahan terhadap terhadap in"eksi in"eksi dan dan memperbaiki memperbaiki kerusakan kerusakan yang yang terjadi terjadi Karena Karena itu itu didi dalam tubuh akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik dan

dalam tubuh akan menumpuk makin banyak distorsi metabolik dan struktural disebutstruktural disebut  penyakit

 penyakit degenerati" degenerati" yang yang menyebabkan menyebabkan lansia lansia akan akan mengakhiri mengakhiri hidup hidup dengandengan episode terminal

episode terminal

%obilitas adalah pergerakan yang memberikan kebebasan dan kemandirian %obilitas adalah pergerakan yang memberikan kebebasan dan kemandirian  bagi

 bagi seseorang seseorang &a&alaupun laupun jenis jenis akti'itas akti'itas berubah berubah sepanjang sepanjang kehidupan kehidupan manusia,manusia, mo

mobibililitatas s adadalalah ah pupusasat t ununtutuk k beberprparartitisisipapasi si dadalalam m memeninikmkmatati i kekehihidudupapann %empertahankan mobilitas optimal sangat penting untuk kesehatan mental dan "isik  %empertahankan mobilitas optimal sangat penting untuk kesehatan mental dan "isik  semua lansia

semua lansia

mobilitas merupakan tingkat akti'itas yang kurang dari mobilitas optimal mobilitas merupakan tingkat akti'itas yang kurang dari mobilitas optimal iagnosa keperawatan yang dapat di ambil dalam keterbatasan mobilitas adalah iagnosa keperawatan yang dapat di ambil dalam keterbatasan mobilitas adalah hambatan mobilitas "isik, potensial sindrom disuse, dan intoleransi

hambatan mobilitas "isik, potensial sindrom disuse, dan intoleransi akti'itasakti'itas

mobilitas, intoleransi akti'itas, dan sindrom disuse sering terjadi pada lansia mobilitas, intoleransi akti'itas, dan sindrom disuse sering terjadi pada lansia Sekitar *+ lansia telah diidenti"ikasi memiliki gaya hidup kurang gerak yang turut Sekitar *+ lansia telah diidenti"ikasi memiliki gaya hidup kurang gerak yang turut  berperan terhadap gangguan akti'itas

 berperan terhadap gangguan akti'itas

-witan imobilitas atau intoleransi akti'itas untuk sebagian besar orang tidak  -witan imobilitas atau intoleransi akti'itas untuk sebagian besar orang tidak  terjadi se#ara tiba$tiba, bergerak dari mobilitas penuh sampai ketergantungan "isik  terjadi se#ara tiba$tiba, bergerak dari mobilitas penuh sampai ketergantungan "isik 

(2)

total atau ketidakakti"an, tetapi lebih berkembang se#ara perlahan dan tanpa disadari total atau ketidakakti"an, tetapi lebih berkembang se#ara perlahan dan tanpa disadari nter'ensi yang dapat dilakukan yaitu dengan diarahkan pada pen#egahan ke arah nter'ensi yang dapat dilakukan yaitu dengan diarahkan pada pen#egahan ke arah kon

konseksekuenuensi$ksi$konsonsekuekuensensi i imimoboobolislisasi asi dan dan ketketidaidakakkakti"ti"an an dapdapat at menmenuruurunkankann ke#epa

ke#epatan tan penurpenurunannunannya ya Ke#endKe#enderungerungan an untuuntuk k perawatperawatan an diri diri dan dan kemankemandiriandirian yang berk

yang berkelanjuelanjutan akan menutan akan menurun jika penururun jika penurunan imobnan imobilitas ilitas tidak di atasi atautidak di atasi atau tingkat akti'itas tidak dipertahankan

tingkat akti'itas tidak dipertahankan

1

1..22 RRuummuussaan n MMaassaallaahh

.agaimanakah asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan akti'itas / .agaimanakah asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan akti'itas /

1

1..33 TTuujjuuaann 1.3.1

1.3.1 ujuan mumujuan mum

%enjelaskan asuhan keperawatan pada la

%enjelaskan asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan akti'itasnsia dengan gangguan akti'itas

1.3.2

1.3.2 ujuan Khususujuan Khusus

1

1 %en%enjelajelaskaskan penn pengergertiatian gann ganggugguan aktan akti'ii'itas patas pada landa lansiasia 2

2 %e%enjnjelelasaskakan n etetioiolologigi +

+ %en%enjelajelaskaskan damn dampak mapak masalsalah ganah ganggugguan aktan akti'ii'itas patas pada landa lansiasia *

* %en%enjelajelaskaskan manin mani"est"estasi kliasi klinis ganis ganggngguan akuan akti'ti'itas paitas pada landa lansiasia 3

3 %en%enjelajelaskaskan penan penatalatalaksaksanaanaan gangn gangguaguan aktin akti'ita'itas pada lans pada lansiasia 6

(3)

1.4 Manaat

1.4.1 .agi %ahasiswa

-gar mampu memahami tentang bagaimana asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan akti'itas sehingga dapat meningkatkan kesehatan lansia yang ada di masyarakat

1.4.2 .agi nstitusi

-gar dapat memberikan penjelasan yang lebih luas tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan akti'itas dan dapat lebih banyak  menyediakan re"erensi$re"erensi buku tentang keperawatan gerontik

1.4.3 .agi %asyarakat

-gar lebih mengerti dan memahami tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan akti'itas untuk meningkatkan mutu kesehatan lansia yang ada di masyarakat

(4)

BAB 2

T!N"AUAN PU#TA$A

2.1 Pengert%an

-kti'itas adalah suatu energy atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan akti'itas seperti berdiri, berjalan dan  bekerja Kemampuan akti'itas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan system  persara"an dan muskuloskeletel

-kti'itas sebagai salah satu tanda bahwa seseorang itu dalam keadaan sehat Seseorang dalam rentang sehat dilihat dari bagaimana kemampuannya dalam melakukan berbagai akti'itas seperti misalnya berdiri, berjalan dan bekerja Kemampuan akti'itas seseorang itu tidak terlepas dari keadekuatan system persara"an dan mus#uloskeletal

ntoreransi akti'itas adalah penurunan kapasitas "isiologis seseorang untuk  mempertahankan akti'itas sampai tingkat yang diinginkan atau yang diperlukan Sedangkan gangguan mobilisasi sendiri adalah suatu keadaan keterbatasan kemampuan pergerakan "isik se#ara mandiri yang dialami oleh seseorang

!emenuhan kebutuhan akti'itas dan latihan biasanya menyangkut tentang kemampuan untuk mobilisasi se#ara mandiri 4angguan mobilisasi dapat terjadi pada semua tingkatan umur, yang beresiko tinggi terjadi gangguan mobilisasi adalah orang yang lanjut usia, post #edera dan post trauma

(5)

2.2 Et%&l&g%

!enyebab imobilitas berma#am$ma#am !ada kenyataannya, terdapat banyak   penyebab imobilitas yang unik pada orang$orang yang di imobilisasi Semua kondisi  penyakit dan rehabilitasi melibatkan beberapa derajat imobilitas -da bebetapa "aktor 

yang berhubungan dengan gangguan akti'itas pada lansia, yaitu5 1 irah baring dan imobilitas

2 Kelemahan se#ara umum + 4aya hidup yang kurang gerak

* Ketidakseimbanag antara suplai oksigen dan kebutuhan

.erbagai penyebab dari imobilitasi "isik dapat dihubungkan dengan lingkungan internal dan eksternal

a) aktor nternal

aktor internal yang dapat menyebabkan imobilitas atau gangguan akti'itas adalah5

1 !enurunan "ungsi muskuloskeletal

$ 7tot 5 adanya atro"i, distro"i, atau #edera

$ ulang 5 adanya in"eksi, "raktur, tumor, osteoporosis, atau osteomalaisa $ Sendi 5 adanya artritis dan tumor 

2 !erubahan "ungsi neurologis

%isalnya adanya in"eksi atau ense"alitis, tumor, trauma, obat$obatan,  penyakit 'askuler seperti stroke, penyakit demielinasi seperti sklerosis multiple, penyakit degenerati", terpajan produk ra#un, gangguan metabolik  atau gangguan nutrisi

(6)

+ 8yeri

 8yeri dengan penyebab yang multiple dan ber'ariasi seperti penyakit kronis dan trauma

* e"isit perseptual

3 .erkurangnya kemampuan kogniti"  6 atuh

: !erubahan "ungsi sosial ; -spek psikologis

 b) aktor <ksternal

.anyak "aktor eksternal yang mengubah mobilitas pada lansia aktor tersebut adalah program terapeutik, karakteristik tempat tinggal dan sta", sistem  pemberian asuhan keperawatan, hambatan$hambatan,dan kebijakan$kebijakan

institusional

1 !rogram terapeutik 

!rogram penanganan medis memiliki pengaruh yang kuat terhadap kualitas dan kuantitas pergerakan pasien %isalnya pada program pembatasan yang meliputi "aktor$"aktor mekanis dan "armakologis, tirah baring, dan restrain

aktor$"aktor mekanis dapat men#egah atau pergerakan tubuh atau  bagian tubuh dengan penggunaan peralatan eksternal (misalnya gips dan traksi) atau alat$alat (misalnya yang dihubungkan dengan pemberian #airan intra'ena, pengisapan gaster, kateter urine, dan pemberian oksigen) -gens "armasetik seperti sedati", analgesik, trans=uili>er, dan anastesi yang digunakan untuk mengubah tingkat kesadaran pasien dapat mengurangi  pergerakan atau menghilangkannya se#ara keseluruhan

(7)

irah baring dapat dianjurkan atau merupakan akibat dari penanganan  penyakit #edera Sebagai inter'ensi yang dianjurkan, istirahat dapat menurunkan kebutuhan metabolik, kebutuhan oksigen, dan beban kerja  jantung Selain itu, istirahat dapat memberikan kesempatan pada sistem muskuloskeletal untuk relaksasi menghilangkan nyeri, men#egah iritasi yang  berlebihan dari jaringan yang #edera, dan meminimalkan e"ek gra'itasi irah  baring dapat juga merupakan akibat dari "aktor$"aktor "isiologis atau  psikologis lain

?estrain "isik dan pengamanan tempat tidur biasanya digunakan pada lansia yang diinstitusionalisasi -lat$alat ini turut berperan se#ara langsung terhadap imobilitas dengan membatasi pergerakan ditempat tidur dan se#ara tidak langsung terhadap peningkatan resiko #edera ketika seseorang berusaha untuk memperoleh kebebasan dan mobilitasnya

2 Karakteristik penghuni institusi

ingkat mobilitas dan pola perilaku dari kelompok teman sebaya klien dapat mempengaruhi pola mobilitas dan perilakunya alam suatu studi tentang status mobilitas pada penghuni panti jompo, mereka yang dapat  berjalan dianjurkan untuk menggunakan kursi roda karena anggapan para sta" 

untuk penghuni yang pasi" + Karakteristik sta" 

Karakteristik dari sta" keperawatan yang mempengaruhi pola mobilitas adalah pengetahuan, komitmen, dan jumlah !engetahuan dan pemahaman tentang konsekuensi "isiologis dari imobilitas dan tindakan$tindakan keperawatan untuk men#egah atau melawan pengaruh imobilitas penting untuk  implementasi kan perawatan agar memaksimalkan mobilitas umlah anggota

(8)

sta" yang adekuat dengan suatu komitmen untuk menolong lansia mempertahankan kemandiriannya harus tersedia untuk men#egah komplikasi imobilitas

* Sistem pemberian asuhan keperawatan

enis sitem pemberian asuhan keperawatan yang digunakan dalam institusi dapat mempengaruhi status mobilitas penghuninya -lokasi praktik  "ungsional atau tugas telah menunjukkan dapat meningkatkan ketergantungan dan komplikasi dari imobilitas

3 Hambatan$hambatan

Hambatan "isik dan arsitektur dapat mengganggu mobilitas Hambatan "isik termasuk kurangnya alat bantu yang tersedia untuk mobilitas,  pengetahuan dalam menggunakan alat bantu mobilitas tidak adekuat, lantai yang li#in, dan tidak adekuatnya sandaran untuk kaki Sering kali, ran#angan arsitektur rumah sakit atau panti jompo tidak mem"asilitasi atau memoti'asi klien untuk akti" dan tetap dapat bergerak

6 Kebijakan$kebijakan institusi

aktor lingkungan lain yang penting untuk lansia adalah kebijakan$ kebijakan dan prosedur$prosedur institusi !raktik pengaturan yang "ormal dan in"ormal ini mengendalikan keseimbangan antara perintah institusional dan kebebasan indi'idu Semakin ketat kebijakan, semakin besar e"eknya pada mobilitas

(9)

2.3 Dam'ak Masalah 'a(a Lans%a

@ansia sangat rentan terhadap konsekuensi "isiologis dan psikologis dari imobilitas !erubahan yang berhubungan dengan usia disertai dengan penyakit kronis menjadi predisposisi bagi lansia untuk mengalami komplikasi$komplikasi ini Se#ara "isiologis, tubuh bereaksi terhadap imobilitas dengan perubahan$perubahan yang hamper sama dengan proses penuaan, oleh karena itu memperberat e"ek ini

Suatu pemahaman tentang dampak imobilitas dapat diperoleh dari interaksi kompetensi "isik, an#aman terhadap imobilitas, dan interpretasi pada kejadian mobilitas dapat mempengaruhi tubuh yang telah terpengaruh sebelumnya Sebagai #ontoh, setelah masa dewasa awal terdapat penurunan kekuatan yang jelas dan  berlangsung terus se#ara tetap

7leh karena itu, kompetensi "isik seorang lansia mungkin berada pada atau dekat tingkat ambang batas untuk akti'itas mobilitas tertentu !erubahan lebih lanjut atau kehilangan dari imobilitas dapat membuat seseorang menjadi tergantung

2.4 Man%estas% $l%n%s

ampak "isik dari imobilitas dan ketidakakti"an sangat banyak dan  berma#am$ma#am %asalah$masalah yang berhubungan dapat mempengaruhi semua

sistem pada tubuh

abel 21 ampak isiologis dari imobilitas dan ketidakakti"an

N) E*E$ HA#!L

1

2

!enurunan konsumsi oksigen maksimum

!enurunan "ungsi 'entrikel kiri

ntoleransi ortostatik 

(10)

+ * 3 6 : ; 9 10 11

!enurunan #urah jantung

!enurunan 'olume sekun#up

!eningkatan katabolisme protein

!eningkatan pembuangan kalsium

!erlambatan "ungsi usus

!engurangan miksi

4angguan metabolisme glukosa

!enurunan ukuran thoraks

!enurunan aliran darah pulmonal

  Sinkop

!enurunan toleransi latihan

!enurunan kapasitas kebugaran

!enurunan massa otot tubuh -tro"i muskular 

!enurunan kekuatan otot

7steoporosis

Konstipasi

!enurunan e'akuasi kandung kemih

ntoleransi glukosa

!enurunan kapasitas "ungsional residual

  -telektasis !enurunan !72

(11)

12

1+

1*

!enurunan #airan tubuh total

4angguan sensori

4angguan tidur 

!enurunan 'olume plasma

!enurunan keseimbangan natrium !enurunan 'olume darah total

!erubahan kognisi epresi dan ansietas !erubahan persepsi

.ermimpi pada siang hari   Halusinasi

2.+ Penatalaksanaan

1) !en#egahan primer 

!en#egahan primer merupakan proses yang berlangsung sepanjang kehidupan dan episodik Sebagai suatu proses yang berlangsung sepanjang kehidupan, moblilitas dan akti'itas tergantung pada "ungsi system mus#uloskeletal, kardio'askuler, pulmonal Sebagai suatu proses episodik   pen#egahan primer diarahkan pada pen#egahan masalah$masalah yang dapat

timbul akibat imoblitas atau ketidak akti"an a Hambatan terhadap latihan

$ .ahaya$bahaya interpersonal termasuk isolasi so#ial yang terjadi ketika teman$teman dan keluarga telah meninggal

$ !erilaku gaya hidup tertentu (misalnya merokok dan kebiasaan diet yang buruk)

$ epresi gangguan tidur 

(12)

$ Hambatan lingkungan termasuk kurangnya tempat yang aman untuk  latihan dan kondisi iklim yang tidak mendukung

$ Sikap budaya

$ 4ender juga dianggap sebagai hambatan karena akti'itas "isik diterima sebagai sesuatu yang lebih penting bagi kaum pria daripada wanita  b !engembangan program latihan

!rogram latihan yang sukses sangat indi'idual, diseimbangkan, dan mengalami peningkatan !rogram tersebut disusun untuk memberikn kesempatan pada klien untuk mengembangkan suatu kebiasaan yang teratur dalam melakukan bentuk akti" dari rekreasi santai yang dapat memberikan e"ek latihan

-kti'itas atau latihan harus disesuaikan dengan kapasitas klien Sebelum seorang lansia memulai program latihan, dianjurkan untuk  melakukan pengkajian sebelum latihan, yang meliputi sedikitnya riwayat lengkap dan pemeriksaan "isik yang dilakukan oleh dokter atau praktisi keperawatan

Ketika klien telah memiliki e'aluasi "isik se#ara seksama,  pengkajian tentang "aktor$"aktor pengganggu berikut ini akan membantu

untuk memastikan keterikatan dan meningkatkan pengalaman, yaitu5

1 -kti'itas sat ini dan respon "isiologis denyut nadsi sebelum, selama dan setelah akti'itas diberikan)

2 Ke#enderungan alami (predisposisi atau penngkatan kearah latihan khusus)

+ Kesulitan yang dirasakan

* ujuan dan pentingnya lathan yang dirasakan

3 <"isiensi latihan untuk dirisendiri (derajat keyakinan bahwa seseorang akan berhasil)

(13)

Ketika program latihan spesi"ik telah di"ormulasikan dan diterima oleh klien, instruksi tentang latihan yang aman harus dilakukan %engajarkan klien untuk mengenali tanda$tanda intoleransi atau latihan yang terlalu keras sama pentingnya dengan memilih akti'itas yang tepat

2) !en#egahan Sekunder 

Spiral menurun yang terjadi akibat aksaserbasi akut dari imobilitas dapat dikurangi atau di#egah dengan inter'ensi keperawatan Keberhasilan inter'ensi berasal dri suatu pengertian tentang berbagai "a#tor yang menyebabkan atau turut berperan terhadap imobilitas dan penuaan !en#egahan sekunder mem"okuskan pada pemeliharaan "ungsi dan  pen#egahan komplikasi iagnosis keperawatan dihubungkan dengan  pen#egahan sekunder adalah gangguan mobilitas "isik

+) !enatalaksanaan terapeutik 

!engobatan terapeutik ditujukan kearah perawatan penyakit atau kesakitan yang dihasilkan atau yang turut berperan terhadap masalah imobilitis dan penanganan konsekuensi aktual atau potensial dari imobilitas Aontoh$ #ontoh pendekatan terhadap penanganan imobilitas meliputi terapi "isik untuk  mempertahankan mobilitas dan kekuatan otot, kompresi pneumatik intermiten dan kekuatan otot, kompresi pneumatik intermiten atau stoking kompresi gradien untuk meningkatkan aliran darah 'ena dan men#egah tromboembolisme, spirometri insesi" untuk hiperin"lasi al'eoli, dan tirah  baring, ke#uali untuk eliminasi

(14)

BAB 3

$)N#EP A#UHAN $EPERA,ATAN PADA LAN#!A DEN-AN -AN--UAN A$T!!TA#

3.1 Pengkaj%an a) -namnesa 1 ata demogra"i $ sia $ enis kelamin $ !endidikan $ Status perkawinan $ !ekerjaan $ !endapatan

$ umlah anggota keluarga 2 ?iwayat kesehatan

a Keluhan utama 5 yang biasa mun#ul pada pasien dengan gangguan akti'itas dan latihan adalah rasa nyeri, lemas, pusing, mengeluh sakit kepala berat, badan terasa lelah, muntah tidak ada, mual ada, bab belum lan#ar terdapat warna kehitaman dan merah segar hari belum bab, urine keruh kemerahan, parese pada ekstermitas kanan ataupun "raktur

 b ?iwayat penyakit sekarang 5

!engumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari nyeriB"raktur, yang nantinya membantu dalam membuat ren#ana tindakan terhadap klien ni bisa berupa kronologi terjadinya nyeriB"raktur tersebut sehingga nantinya bisa ditentukan kekuatan yang terjadi dan bagian tubuh

(15)

mana yang terkena Selain itu, dengan mengetahui mekanisme terjadinya nyeri bisa diketahui nyeri yang lain

# ?iwayat penyakit dahulu 5

itanyakan apakah ada anggota keluarga yang mengalami hipertensi apakah sebelumnya pasien pernah mengalami penyakit seperti saat ini d ?iwayat kesehatan keluarga 5

!erlu dikaji penyakit riwayat keluarga yang berhubungan dengan penyakit tulang atau tidak !enyakit tulang merupakan salah satu "aktor   predisposisi terjadinya "raktur, seperti diabetes, osteoporosis yang sering

terjadi pada beberapa keturunan, dan kanker tulang yang #enderung diturunkan se#ara genetik

 b) !ola ungsi Kesehatan (47?78)

 !ersepsi terhadap kesehatan

1 ingkat pengetahuan kesehatan B penyakit meliputi sebelum sakit dan selam sakit

2 !erilaku untuk mengatasi masalah kesehatan meliputi sebelum sakit dan selam sakit

+ aktor$"aktor resiko sehubungan dengan kesehatan

 !ola -kti'itas an @atihan

%enggunakan tabel akti"itas meliputi makan, mandi berpakaian, eliminasi, mobilisaasi di tempat tidur, berpindah, ambulansi, naik tangga, serta berikan keterangan skala dari 0 C * yaitu 5

0 5 %andiri

(16)

2 5 i bantu orang lain

+ 5 i bantu orang dan peralatan * 5 Ketergantungan B tidak mampu

-kti"itas 0 1 2 + *

%akan D

%andi D

.erpakaian D

<liminasi D

%obilisasi ditempat tidur D

.erpindah D

-mbulansi D

 8aik tangga D

 !ola stirahat idur 

itanyakan 5

1 am berapa biasa mulai tidur dan bangun tidur  2 Sonambolisme

+ Kualitas dan kuantitas jam tidur 

 !ola 8utrisi $ %etaboli#

itanyakan 5

1 .erapa kali makan sehari 2 %akanan kesukaan

+ .erat badan sebelum dan sesudah sakit * rekuensi dan kuantitas minum sehari

 !ola <liminasi

1 rekuensi dan kuantitas .-K dan .-. sehari 2 8yeri

(17)

-dakah gangguan penglihatan, pendengaran (!an#a ndra)

 !ola Konsep iri

1 4ambaran diri 2 dentitas diri + !eran diri * deal diri 3 Harga diri  !ola Koping

Aara peme#ahan dan penyelesaian masalah

 ola Seksual C ?eproduksi

itanyakan 5 adakah gangguan pada alat kelaminya

 !ola !eran Hubungan

1 Hubungan dengan anggota keluarga 2 ukungan keluarga

+ Hubungan dengan tetangga dan masyarakat

 !ola 8ilai an Keper#ayaan

1 !ersepsi keyakinan

2 indakan berdasarkan keyakinan #) !emeriksaan isik 

1 Kemunduran mus#uloskeletal

ndikator primer dari keparahan imobilitas pada system mus#uloskeletal adalah penurunan tonus, kekuatan, ukuran, dan ketahanan ototE rentang gerak sendiE dan kekuatan skeletal !engkajian "ungsi se#ara  periodik dapat digunakan untuk memantau perubahan dan kee"ekti"an

(18)

2 Kemunduran kardio'askuler 

anda dan gejala kardio'askuler tidak memberikan bukti langsung atau meyaknkan tentang perkembangan komplikasi imobilitas Hanya sedikit  petunjuk diagnostik yang dapat diandalkan pada pembentukan trombosis anda$tanda trombo"lebitis meliputi eritema, edema, nyeri tekan dan tanda homans positi" ntoleransi ortostatik dapat menunjukkan suatu gerakan untuk   berdiri tegak seperti gejala peningkatan denyut jantung, penurunan tekanan

darah, pu#at, tremor tangan, berkeringat, kesulitandalam mengikuti perintah dan sinkop

+ Kemunduran ?espirasi

ndikasi kemunduran respirasi dibuktikan dari tanda dan gejala atelektasis dan pneumonia anda$tanda awal meliputi peningkatan temperature dan denyut jantung !erubahan$perubahan dalam pergerakan dada,  perkusi, bunyi napas, dan gas arteri mengindikasikan adanaya perluasan dan  beratnya kondisi yang terjadi

* !erubahan$perubahan integument

ndikator #edera iskemia terhadap jaringan yang pertama adalah reaksi in"lamasi !erubahan awal terlihat pada permukaan kulit sebagai daerah eritema yang tidak teratur dan dide"inisikan sangat buruk di atas tonjolan tulang yang tidak hilang dalam waktu + menit setelah tekanan dihilangkan 3 !erubahan$perubahan "ungsi urinaria

.ukti dari perubahan$perubahan "ungsi urinaria termasuk tanda$tanda "isik berupa berkemih sedikit dan sering, distensi abdomen bagian bawah, dan  batas kandung kemih yang dapat diraba 4ejala$gejala kesulitan miksi

(19)

termasuk pernyataan ketidakmampuan untuk berkemih dan tekanan atau nyeri  pada abdomen bagian bawah

6 !erubahan$perubahan 4astrointestinal

Sensasi subjekti" dari konstipasi termasuk rasa tidak nyaman pada abdomen bagian bawah, rasa penuh, tekanan !engosonganh re#tum yang tidak  sempurna, anoreksia, mual gelisah, depresi mental, iritabilitas, kelemahan, dan sakit kepala

d) aktor$"aktor lingkungan

@ingkungan tempat tinggal klien memberikan bukti untuk inter'ensi i dalam rumah, kamar mandi tanpa pegangan, karpet yang lepas, penerangan yang tidak adekuat, tangga yang tinggi, lantai li#in, dan tempat duduk toilet yang rendah dapat menurunkan mobilitas klien Hambatan$hambatan institusional terhadap mobilitas termasuk jalan koridor yang terhalang, tempat tidudan posisi yang tinggi, dan #airan pada lantai denti"ikasi dan penghilangan hambatan$ hambatan yang potensial dapat meningkatakan mobilitas

e) aktor !sikososial

1 !erubahan status psikososial klien biasa terjadi lambat dan sering diabaikan tenaga kesehatan

2 7bser'asi perubahan tingkah laku

+ %enentukan penyebab perubahan tingkah laku B psikososial untuk  mengidenti"ikasi terapi keperawatan

* 7bser'asi pola tidur klien

(20)

6 7bser'asi dasar perilaku klien sehari$hari

3.2 D%agn&sa $e'era/atan

.eberapa diagnosa keperawatan yang mungkin mun#ul pada lansia dengan gangguan pemenuhan kebutuhan akti'itas dan latihan antara lain5

1 ntoleransi akti'itas berhubungan dengan bed rest atau imobilitas, mobilitas yang kurang, pembatasan pergerakan, nyeri

2 4angguan mobilitas "isik berhubungan dengan intoleransi akti'itas, gangguan  persepsi kogniti", imobilisasi, gangguan neuromuskular, kelemahanBparalisis,  pemasangan traksi

+ ?esiko #edera berhubungan dengan gangguan neuromuskular, menurunnya kekuatan otot, dan koordinasi, kerusakan persepsi kogniti", depresi, gangguan kogniti"

* Ketidake"ekti"an bersihan jalan na"as berhubungan dengan ketidaktepatan posisi tubuh, bed rest atau imobilitas, mobilitas yang kurang

3 e"isit perawatan diri berhubungan dengan gangguan neuromuskular, menurunnya kekuatan otot, dan koordinasi, kerusakan persepsi kogniti", depresi, gangguan kogniti"

3.3 !nter0ens% $e'era/atan

a) ujuan

ujuannya adalah mengarahkan inter'ensi keperawatan untuk men#egah atau meniadakan sekuela"isiologis dari imobilitas, yang meliputi lima tujuan yaitu5

(21)

1 !ertama, meliputi pemeliharaan kekuatan dan ketahanan sistem muskuloskeletal, yang termasuk pengondisian program latihan harian baik  kontraksi otot isometrik dan isotonik, akti'itas penguatan aerobik, nutrisi untuk meningkatkan anabolisme protein dan pembentukan tulang, dan sikap komitmen terhadap latihan

2 Kedua, pemeliharaan "leksibilitas sendi yan terlibat dalam latihan rentang gerak, posisi yang tepat, dan akti'itas kehidupan sehari$hari

+ Ketiga, pemeliharaan 'entilasi yang normal meliputi hiperin"lasi dan mobilisasi serta menghilangkan sekresi

* Keempat, pemeliharaan sirkulasi yang adekuat meliputi tindakan$tindakan  pendukung untuk mempertahankan tonus 'askuler (termasuk mengubah posisi dalam hubungannya dengan gra'itasi), stoking kompresi untuk memberikan tekanan eksternal pada tungkai, dan asupan #airan yang adekuat untuk  men#egah e"ek dehidrasi pada 'olume darah !ergerakan akti" memengaruhi toleransi ortostatik

3 Kelima, pemeliharaan "ungsi urinaria dan usus yang normal bergantung pada dukungan nutrisi dan struktur lingkungan serta rutinitas$rutinitas untuk  mem"asilitasi eliminasi

 b) nter'ensi yang dapat dilakukan

1. Kontraksi otot isometri#

Kontraksi otot isometrik meningkatkan tegangan otot tanpa mengubah panjang otot yang menggerakkan sendi Kontraksi$kontraksi ini digunakan untuk  mempertahankan kekuatan otot dan mobilitas dalam keadaan berdiri (misalnya otot$otot kuadrisep, abdominal dan gluteal) dan untuk memberikan tekanan  pada tulang bagi orang$orang dengan dan tanpa penyakit kardio'askuler

(22)

Kontraksi isometrik dilakukan dengan #ara bergantian mengen#angkan dan merelaksasikan kelompok otot

2. Kontraksi otot isotoni#

Kontraksi otot yang berlawanan atau isotnik berguna untk mempertahankan kekuatan otot$otot dan tulang Kontraksi ini mengubah panjang otot tanpa mengubah tegangan Karena otot$otot memendek dan memanjang, kerja dapat di#apai Kontraksi isotonik dapat di#apai pada saat berada di tempat tidur, dengan tungkai menggantung di sisi tempat tidur, atau pada saat duduk di kursi dengan #ara mendorong atau menarik suatu objek yang tidak dapat bergerak Ketika tangan atau kaki dilatih baik otot$otot "leksor dan ekstensor harus dilibatkan

+ @atihan Kekuatan

-kti'itas penguatan adalah latihan pertahanan yang progresi" Kekuatan otot harus menghasilkan peningkatan setelah beberapa waktu @atihan angkat berat dengan meningkatkan pengulangan dan berat adalah akti'itas pengondisian kekuatan @atihan ini meningkatkan kekuatan dan massa otot serta men#egah kehilangan densitas tulang dan kandungan mineral total dalam tubuh

* @atihan -erobik 

@atihan aerobik adalah akti'itas yang menghasilkan peningkatan denyut  jantung 60 sampai 90 dari denyut jantung maksimal dihitung dengan (220$ usia seseorang) F 0,: -kti'itas aerobik yang dipilih harus menggunakan kelompok otot besar dan harus kontinu, berirama, dan dapat dinikmati Aontohnya termasuk berjalan, berenang, bersepeda, dan berdansa

(23)

Gariabel utama yang dapat mengganggu keberhasilan inter'ensi pada indi'idu yang mengalami imobilisasi adalah sikap perawat dan klien tentang  pentingnya latihan dan akti'itas dalam rutinitas sehari$hari Sikap perawat tidak hanya memengaruhi komitmen untuk memasukkan latihan sebagai komponen rutin sehari$hariyang berkelanjutan, tetapi juga integrasi akti" dari latihan sebagai inter'ensi bagi lansia di berbagai lingkunganE komunitas, rumah sakit, dan "asilitas jangka panjang emikian pula halnya sikap klien dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas latihan

6 @atihan ?entang 4erak 

@atihan rentang gerak akti" dan pasi" memberikan keuntungan$keuntungan yang berbeda @atihan akti" membantu mempertahankan "leksibilitas sendi dan kekuatan otot serta meningkatkan penampilan kogniti" Sebaliknya, gerakan  pasi", yaitu menggerakkan sendi seseorang melalui rentang geraknya oleh

orang lain, hanya membantu mempertahankan "leksibilitas : %engatur !osisi

%engatur posisi juga digunakan untuk meningkatkan tekanan darah balk 'ena ika seseorang diposisikan dengan tungkai tergantung, pengumpulan dan  penurunan tekanan darah balik 'ena akan terjadi !osisi duduk di kursi se#ara normal dengan tungkai tergantung se#ara potensial berbahaya untuk seseorang yang beresiko mengalami pengembangan trombosis 'ena %engatur posisi tungkai dengan ketergantungan minimal (misalnya meninggikan tungkai diatas dudukan kaki) men#egah pengumpulan darah pada ekstremitas bawah

(24)

BAB 4 PENUTUP

4.1 $es%m'ulan

-kti'itas adalah suatu energy atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan akti'itas seperti berdiri, berjalan dan bekerja Kemampuan akti'itas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan system  persara"an dan muskuloskeletel

ntoreransi akti'itas adalah penurunan kapasitas "isiologis seseorang untuk  mempertahankan akti'itas sampai tingkat yang diinginkan atau yang diperlukan Sedangkan gangguan mobilisasi sendiri adalah suatu keadaan keterbatasan kemampuan pergerakan "isik se#ara mandiri yang dialami oleh seseorang

!enyebab imobilitas berma#am$ma#am !ada kenyataannya, terdapat banyak   penyebab imobilitas yang unik pada orang$orang yang di imobilisasi Semua kondisi  penyakit dan rehabilitasi melibatkan beberapa derajat imobilitas

@ansia sangat rentan terhadap konsekuensi "isiologis dan psikologis dari imobilitas !erubahan yang berhubungan dengan usia disertai dengan penyakit kronis menjadi predisposisi bagi lansia untuk mengalami komplikasi$komplikasi ini Se#ara "isiologis, tubuh bereaksi terjhadap imobilitas dengan perubahan$perubahan yang hamper sama dengan proses penuaan, oleh karena itu memperberat e"ek ini

4.2 #aran

(25)

iharapkan mampu memahami tentang bagaimana asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan akti'itas sehingga dapat meningkatkan kesehatan lansia yang ada di masyarakat

4.2.2 .agi nstitusi

iharapkan dapat memberikan penjelasan yang lebih luas tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan akti'itas dan dapat lebih banyak  menyediakan re"erensi$re"erensi buku tentang keperawatan gerontik

4.2.3 .agi %asyarakat

iharapkan lebih mengerti dan memahami tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan akti'itas untuk meningkatkan mutu kesehatan lansia yang ada di masyarakat

(26)

DA*TAR PU#TA$A

• &artonah, arwoto 2006 Kebutuhan asar %anusia dan !roses Keperawatan <disi

+ akarta 5 Salemba %edika

• &ilkinson % udith 2006  Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi

 NIC dan Kriteria Hasil NOC Edisi 7.akarta 5 <4A

• Satya 2012  Asuhan Keperawatan ada asien dengan Ke!utuhan Aktivitas.

http5BBsatyaeF#elblogspot#omB2012B0:Blaporan$pendahuluan$kebutuhan$ akti'itashtml iakses pada tanggal 23 September 2012 jam 1+10 &.

• Stanley, %i#key  !atri#ia gauntiett beare 2006 Buku A"ar Keperawaan #erontik 

Referensi

Dokumen terkait

Pada Tanggal Pelunasan yaitu dimana seluruh Efek dalam portofolio investasi FORTIS PROTEKPLUS VIII telah jatuh tempo dan/atau telah dijual, Manajer Investasi untuk

Daha sonra sağ elinizle, sol kolunuzu tutan rakibin bileğini arkadan tutarak, rakibin suratına doğru itersiniz.(rakibin dirseği üçgen şeklini alacaktır.)

Terdapat tujuh variabel dalam penelitian ini yang mempengaruhi sesnsitivitas permukiman kumuh, yaitu kepadatan bangunan, kondisi bangunan, usia bangunan, jarak antar

Kadar Hemoglobin untuk penentuan Status Anemia Gizi besi adalah kadar hemoglobin (konjugasi Fe dengan protein) induvidu dalam sel darah merah yang dalam tulisan ini

• Pelaksana evaluasi kegiatan onientasi tenaga dokter, fisioterapis, dan perawat yang be kerja di Unit Rehabilitasi Medik oleh Kepala Unit Rehabilitasi Medik Rumah Sakit

Keterangan: BAS = Median daily bid-ask spread selama masa penelitian yakni 7 hari setelah tanggal sejak laporan keuangan tahunanaudit dipublikasikan dan 7 hari sebelum laporan

Selain itu kesimpulan pada perancangan visual branding ini adalah terbentuknya ciri khas dan karakteristik Oldman Store serta membedakan distro ini dari distro-distro lainnya

Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa jumlah daun trifoliat pada kedua genotipe yang ditanam pada kondisi lingkungan yang ternaungi lebih sedikit daripada genotipe