• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Komponen Surveilans Individu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Komponen Surveilans Individu"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KOMPONEN SURVEILANS

ANALISIS KOMPONEN SURVEILANS

C

Ca

arra Pene

a Penem

mua

uan P

n Pe

ende

nderriita

ta K

K usta

usta B

Ba

arru da

u dan T

n Tiing

ngkka

at K

t Ke

eca

caca

cata

tan

n

di Provinsi Lampung

di Provinsi Lampung

dosen pengampu dosen pengampu

dr. Ancah Caesarina Novi M., Ph.D. dr. Ancah Caesarina Novi M., Ph.D.

oleh: oleh: Kelompok 1-B Kelompok 1-B Ajeng

Ajeng Verantika Verantika Hadi, Hadi, S.Kep. S.Kep. NIM NIM 162520102016252010204545 Carry

Carry Noer Noer Fida Fida Y., Y., S.ST. S.ST. NIM NIM 162520102048162520102048

MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS JEMBER

UNIVERSITAS JEMBER

2017

2017

(2)

A.

A. LAPORAN SURVEILANS INDIVIDULAPORAN SURVEILANS INDIVIDU

Berikut adalah contoh pelaksanaan pelaporan surveilans epidemiologi Berikut adalah contoh pelaksanaan pelaporan surveilans epidemiologi individu dengan kusta di Provinsi Lampung.

individu dengan kusta di Provinsi Lampung. 1.

1. Data Jurnal:Data Jurnal: a.

a. Judul Judul Jurnal Jurnal : Cara Penemuan Penderita Kusta : Cara Penemuan Penderita Kusta Baru dan TingkatBaru dan Tingkat Kecacatan di Provinsi Lampung

Kecacatan di Provinsi Lampung  b.

 b. Jenis Jenis Jurnal Jurnal ::  Jurnal  Jurnal Kesehatan, Kesehatan, Volume Volume IV, IV, Nomor Nomor 2, 2, Oktober Oktober 201,3201,3 hlm 371-380

hlm 371-380 c.

c. Peneliti Peneliti : : Heri Heri Purwanto, Purwanto, Kesehatan Kesehatan Lingkungan Lingkungan PoltekkesPoltekkes Kemenkes Tanjungkarang.

Kemenkes Tanjungkarang.

2.

2. Ringkasan:Ringkasan:

Provinsi Lampung dengan tingkat kecacatan penderita kusta baru dan Provinsi Lampung dengan tingkat kecacatan penderita kusta baru dan  penderita

 penderita kusta kusta usia usia anak anak masih masih > > 5%, 5%, (6,9%) (6,9%) penderita penderita telah telah mengalami mengalami cacatcacat tingkat-2, dan 8,3% usia anak 0-14 tahun. Data tersebut mengindikasikan masih tingkat-2, dan 8,3% usia anak 0-14 tahun. Data tersebut mengindikasikan masih adanya sumber penularan aktif dan keterlambatan pengobatan yang disebabkan adanya sumber penularan aktif dan keterlambatan pengobatan yang disebabkan terlambatnya penderita diketemukan. Tujuan penelitiannya adalah 1) diketahuinya terlambatnya penderita diketemukan. Tujuan penelitiannya adalah 1) diketahuinya karakteristik penderita kusta baru, 2) diketahuinya hubungan cara penemuan karakteristik penderita kusta baru, 2) diketahuinya hubungan cara penemuan  penderita,

 penderita, dan dan faktor faktor kovariat kovariat dengan dengan kecacatan kecacatan penderita penderita kusta kusta baru, baru, 3)3) diketahuinya determinan kecacatan penderita kusta baru, serta 4) diketahuinya diketahuinya determinan kecacatan penderita kusta baru, serta 4) diketahuinya dampak potensial variabel penemuan penderita terhadap pencegahan kecacatan dampak potensial variabel penemuan penderita terhadap pencegahan kecacatan  penderita

 penderita kusta kusta baru. baru. Penelitian Penelitian dengan dengan studi studi cross cross sectional, sectional, sebagai sebagai sampel,sampel,  penderita

 penderita kusta kusta yang yang berdomisili berdomisili di di wilayah wilayah Provinsi Provinsi Lampung Lampung dengan dengan identitasidentitas dan data keadaan sakitnya telah tercatat pada laporan P2 kusta Dinas Kesehatan dan data keadaan sakitnya telah tercatat pada laporan P2 kusta Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dari tahun 2011 sampai dengan triwulan-II

(3)

B.

B. ANALISIS KOMPONEN SURVEILANSANALISIS KOMPONEN SURVEILANS 1.

1. Kesederhanaan (Kesederhanaan (SimplicitySimplicity)) Simplicity

Simplicity dalam pelaksanaan surveilans mengacu pada kemudahan dalam pelaksanaan surveilans mengacu pada kemudahan operasional sistem surveilans secara utuh pada setiap komponen. operasional sistem surveilans secara utuh pada setiap komponen. Simplisitas (kesederhanaan) mencakup kesederhanaan dalam hal struktur Simplisitas (kesederhanaan) mencakup kesederhanaan dalam hal struktur dan kemudahan pengoperasiannya. Sebaiknya dirancang sesederhana dan kemudahan pengoperasiannya. Sebaiknya dirancang sesederhana mungkin namun tujuan tercapai. Kesederhanaan erat kaitannya dengan mungkin namun tujuan tercapai. Kesederhanaan erat kaitannya dengan ketepatan waktu dan akan mempengaruhi jumlah sumber daya/dana yang ketepatan waktu dan akan mempengaruhi jumlah sumber daya/dana yang dibutuhkan dalam melaksanakan sistem surveilans.

dibutuhkan dalam melaksanakan sistem surveilans.

Laporan penemuan kusta di Provinsi Lampung tersebut telah Laporan penemuan kusta di Provinsi Lampung tersebut telah menunjukkan aspek

menunjukkan aspek simplicity simplicity. Penlitian menggunakan data sekunder . Penlitian menggunakan data sekunder yangyang diambil dari laporan program Penemuan Penderita (P2) kusta, terdiri atas diambil dari laporan program Penemuan Penderita (P2) kusta, terdiri atas laporan 1) laporan triwulan; 2) case finding dan case holding; serta 3) laporan 1) laporan triwulan; 2) case finding dan case holding; serta 3) analisa situasi program P2 kusta, menggunakan form/chek list yang dibuat analisa situasi program P2 kusta, menggunakan form/chek list yang dibuat khusus untuk penelitian ini. Namun artikel tidak menyertakan form/check khusus untuk penelitian ini. Namun artikel tidak menyertakan form/check list seperti apa yang digunakan untuk penelitian ini. Pelaksana pengumpul list seperti apa yang digunakan untuk penelitian ini. Pelaksana pengumpul data dilakukan peneliti sendiri dibantu seorang pengelola program P2 data dilakukan peneliti sendiri dibantu seorang pengelola program P2 kusta Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Proses yang dilakukan dalam kusta Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Proses yang dilakukan dalam  pengolahan

 pengolahan data data dilakukan dilakukan secara secara manual manual dan dan terkomputerisasi. terkomputerisasi. SetelahSetelah data didapat melalui form, dilakukan input ke komputer.

data didapat melalui form, dilakukan input ke komputer. 2.

2. Fleksibilitas dan Penerimaan (Fleksibilitas dan Penerimaan ( Flexibility and Acceptibility Flexibility and Acceptibility))

Fleksibilitas berarti dapat menyesuaikan diri dengan perubahan. Fleksibilitas berarti dapat menyesuaikan diri dengan perubahan. Pengolahan data yang dilakukan tidak hanya secara manual tetapi juga Pengolahan data yang dilakukan tidak hanya secara manual tetapi juga terkomputerisasi, sehingga data manual dan data elektronik tersedia. terkomputerisasi, sehingga data manual dan data elektronik tersedia. Fleksibilitas tersebut juga ditunjukkan oleh para petugas yang membantu Fleksibilitas tersebut juga ditunjukkan oleh para petugas yang membantu  peneliti

 peneliti dalam dalam mamasukkan, mamasukkan, dan dan mensortir mensortir data data sehingga sehingga tidak tidak terjaditerjadi kesalahan data. Pelaporan yang fleksibel misal dengan sistem informasi kesalahan data. Pelaporan yang fleksibel misal dengan sistem informasi yang terintegrasi dari pelayanan kesehatan paling dasar dari suatu wilayah yang terintegrasi dari pelayanan kesehatan paling dasar dari suatu wilayah ke yang lebih tinggi mungkin dapat meningkatkan fleksibilitas pelaporan. ke yang lebih tinggi mungkin dapat meningkatkan fleksibilitas pelaporan.

(4)

Sedangkan akseptabilitas atau penerimaan mencerminkan Sedangkan akseptabilitas atau penerimaan mencerminkan kemampuan dari individu dan organisasi untuk berpartisipasi dalam kemampuan dari individu dan organisasi untuk berpartisipasi dalam  pelaksanaan

 pelaksanaan surveilans. surveilans. Pada Pada jurnal jurnal menunjukkan menunjukkan jumlah jumlah cara cara penemuanpenemuan secara pasif lebih besar daripada penemuan aktif. Penemuan pasif berarti secara pasif lebih besar daripada penemuan aktif. Penemuan pasif berarti  penemuan

 penemuan penderita penderita berdasarkan berdasarkan adanya adanya orang orang yang yang datang datang mencarimencari  pengobatan ke puskesmas/ sarana kesehatan lain ata

 pengobatan ke puskesmas/ sarana kesehatan lain ata s kemauan sendiri ataus kemauan sendiri atau saran orang lain. Berdasarkan hal tersebut, di provinsi Lampung, saran orang lain. Berdasarkan hal tersebut, di provinsi Lampung,  penerimaan surveilans kusta sudah tinggi.

 penerimaan surveilans kusta sudah tinggi. 3.

3. Ketepatan Waktu (Ketepatan Waktu (TimelinessTimeliness))

Kemampuan sistem surveilans dalam mengendalikan waktu untuk Kemampuan sistem surveilans dalam mengendalikan waktu untuk seluruh proses pelaksanaan surveilans merupakan hal yang penting. seluruh proses pelaksanaan surveilans merupakan hal yang penting. Penilaian ketepatan waktu dilakukan dengan menganalisis ketepatan Penilaian ketepatan waktu dilakukan dengan menganalisis ketepatan laporan yang berasal dari sumber pelapor agar dapat digunakan laporan yang berasal dari sumber pelapor agar dapat digunakan  stakeholder 

 stakeholder  untuk mengambil keputusan yang tepat. untuk mengambil keputusan yang tepat. Pada jurnal tidak menunjukkan ketepatan waktu.

Pada jurnal tidak menunjukkan ketepatan waktu. Hal tersebut terlihatHal tersebut terlihat  pada

 pada penemuapenemuan n baru baru bahwa bahwa 9,02 9,02 % % telah telah mengalamengalami mi cacat cacat tingkat tingkat 1-2.1-2. DataData sekunder yang ada

sekunder yang ada di wilayah Provinsi Lampung dengan identitas dan datadi wilayah Provinsi Lampung dengan identitas dan data keadaan sakitnya telah tercatat pada laporan P2 kusta Dinas Kesehatan Provinsi keadaan sakitnya telah tercatat pada laporan P2 kusta Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dari tahun 2011 sampai triwulan II tahun 2013

Lampung dari tahun 2011 sampai triwulan II tahun 2013.. 4.

4. Ketepatan/Akurasi (Ketepatan/Akurasi ( Accuracy Accuracy))

Akurasi pada surveilans tersebut telah menunjukkan data yang Akurasi pada surveilans tersebut telah menunjukkan data yang spesifik. Data-data hasil penelitian tersebut di antaranya meliputi spesifik. Data-data hasil penelitian tersebut di antaranya meliputi karakteristik dan hubungan kecacatan dengan faktor demografi yang karakteristik dan hubungan kecacatan dengan faktor demografi yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Proses pengecekkan data yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Proses pengecekkan data yang telah dimasukkan dalam program komputer sebelum dilakukan analisis telah dimasukkan dalam program komputer sebelum dilakukan analisis lanjut tentunya berpengaruh pada akurasi data, sehingga terhindar dari lanjut tentunya berpengaruh pada akurasi data, sehingga terhindar dari kesalahan,

kesalahan, missingmissing data, dan ketidakkonsistensinya data, dengan demikiandata, dan ketidakkonsistensinya data, dengan demikian hasil analisis sesuai data sebenarnya.

(5)

5.

5. Representatif dan Lengkap (Representatif dan Lengkap ( Representative and Complete Representative and Complete))

Cara menilai kerepresentatifan yaitu: dengan membandingkan Cara menilai kerepresentatifan yaitu: dengan membandingkan karakteristik dari kejadian-kejadian yang dilaporkan dengan semua karakteristik dari kejadian-kejadian yang dilaporkan dengan semua kejadian yang ada.

kejadian yang ada. Pelaporan pada contoh di atas sudah mewaikiliPelaporan pada contoh di atas sudah mewaikili  pemeriksaan

 pemeriksaan sebelumnya sebelumnya karena karena menggunakan menggunakan data-data data-data sekunder sekunder yangyang terdahulu sebagai case holding, sehingga dapat dilakukan penemuan dan terdahulu sebagai case holding, sehingga dapat dilakukan penemuan dan  pemeriksaan lanjutan sebagai kasus terbaru. Kelengkapan data ditunjukkan  pemeriksaan lanjutan sebagai kasus terbaru. Kelengkapan data ditunjukkan dengan pengumpulan data dari data sekunder pada kasus-kasus dengan pengumpulan data dari data sekunder pada kasus-kasus sebelumnya hingga pada penemuan kasus baru.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Tahapan diawali mengkaji permasalahan ketahanan keluarga di Provinsi Lampung. Selanjutnya pengambilan data primer dan sekunder

Kolmogorov Smirnov dan uji Shapiro Wilk. 4) Jika kedua kelas berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan pengujian homogenitas varians melalui uji Levene. 5) Setelah kedua

Apalagi kegiatan penambangan pasir besi di Kabupaten Tasikmalaya telah menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum seperti jalan dan gangguan pada sektor perikanan..

Awal pagi tadi dia sudah berniat untuk mengajak Iman keluar makan tengah hari bersama tetapi niat itu hanya tinggal niat apabila isterinya itu dengan selamba sahaja keluar

Lokasi Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran Kota Samarinda ditetapkan menjadi lokasi pelabuhan melalui proses studi dan analisis yang dilakukan oleh JICA (Japan

1) Pengembangan perangkat lunak ajar persamaan non linier dengan metode newton raphson telah dilakukan melalui enam tahap, yaitu: (1) melakukan analisis kebutuhan, (2)

Pada inspeksi visual ,terlihat beberapa cacat yang terjadi pada Girth Gear , seperti : keAusan sedang , Cold flow , Destructive Pitting.. Deskripsi sekanjutnya

Untuk tingkat Provinsi Lampung pasangan calon Sjachroeodin dan Joko Umar Said, perolehan suaranya juga unggul di semua kabupaten yang ada di wilayah provinsi