• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 2015 PADA APOTEK SINAR SEHAT BANJARMASIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 2015 PADA APOTEK SINAR SEHAT BANJARMASIN"

Copied!
175
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 2015

PADA APOTEK SINAR SEHAT BANJARMASIN

TUGAS AKHIR

DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III

PADA JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

OLEH :

NURUL HUDA A03150102

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN DIKTI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

JURUSAN AKUNTANSI 2018

(2)

PERSETUJUA N TUGAS AKHIR

(3)
(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nurul Huda

NIM : A03150102

Tempat dan Tanggal Lahir : Banjarmasin, 19 Maret 1997

Agama : Islam

Alamat : Jalan A.Yani Km. 4,5 Gang Rahmat RT. 31

RW. 003 No. 38 Kelurahan Kebun Bunga Nama Orang Tua (Ayah) : Syahriansah (Alm)

(Ibu) : Misbah

Riwayat Pendidikan : TK Tarbiyatul Athfal Banjarmasin SDN Kebun Bunga 5 Banjarmasin MTS Nurul Islam Banjarmasin SMK Negeri 3 Banjarmasin

PKL : Satuan Polisi Pamong Praja Bidang Penegakkan Peraturan Daerah (2 bulan)

(5)

MOTTO

“Jangan Biarkan Siapapun Mengatakan Kau Tidak Bisa Melakukan Sesuatu, Kau

Bermimpi, Kau Harus Menjaganya, Kalau Menginginkan Sesuatu Raihlah”

(6)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir ini merupakan hasil penelitian yang telah saya lakukan. Segala kutipan dan bantuan dari berbagai sumber telah diungkapkan sebagaimana mestinya. Tugas Akhir ini belum pernah dipublikasikan untuk keperluan lain oleh siapapun juga.

Apabila dikemudian hari ternyata pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi hukum ketidakbenaran pernyataan tersebut. Saya memberikan hak sepenuhnya bagi Politeknik Negeri Banjarmasin Jurusan Akuntansi untuk minimal membatalkan Tugas Akhir saya.

Banjarmasin, Juli 2018 Yang membuat

pernyataan,

Nurul Huda A03150102

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, dan tidak lupa kita panjatkan sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Dari

Penjualan Tunai Menggunakan Visual Basic 2015 Pada Apotek Sinar Sehat”.

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi syarat guna menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III pada Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.

Akhirnya dengan selesainya Tugas Akhir ini, dengan tulus dan rendah hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak H. Edi Yohanes, ST, MT Selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin.

2. Ibu Andriani, SE, MM, M.Sc Selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.

3. Ibu Emy Iryanie, SE, M.Si, Ak Selaku Dosen Pembimbing 1. 4. Ibu Heldalina, SEI, MM Selaku Dosen Pembimbing 2. 5. Bapak Muhamad Noer, S.Kom Selaku Dosen Pembimbing 3.

6. Para dosen yang selama ini telah memberikan ilmu pengetahuan bagi penulis selama belajar di Politeknik Negeri Banjarmasin.

7. Tim Penguji Sidang Tugas Akhir dan Seluruh Dosen Serta Staf Jurusan Akuntansi.

(8)

8. Bapak M. Saudik Fhatoni, SE selaku pemilik usaha beserta karyawan Apotek Sinar Sehat yang telah bersedia memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan memberikan data-data yang penulis perlukan serta meluangkan waktu untuk penulis dalam melakukan wawancara untuk mengetahui gambaran kegiatan usaha.

9. Kedua orang tua, kakak, dan kerabat tercinta yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan baik secara moril, materil maupun do’a.

10. Seluruh teman-teman dan sahabat yang saling membantu dan mendukung untuk menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.

11. Semua teman-teman Jurusan Akuntansi khususnya kelas VIB Kompak 2015, terima kasih atas bantuan, kebersamaan dan semangatnya selama ini.

Banjarmasin, Juli 2018 Penulis,

Nurul Huda

(9)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

PERSETUJUAN TUGAS AKHIR ... ii

PENGESAHAN TUGAS AKHIR ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iv

MOTTO ... v

SURAT PERNYATAAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR BAGAN ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

ABSTRAK ...xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Permasalahan ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Tujuan ... 5

E. Kegunaan Penelitian ... 5

(10)

A. Landasan Teori ... 7

1. Pengertian Sistem dan Prosedur ... 7

2. Pengertian Sistem Akuntansi ... 7

3. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 9

4. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas ... 10

5. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Penjualan Tunai .... 11

6. Sistem Pengendalian Internal ... 18

7. Sistem Komputer ... 24

8. Basis Data ... 27

9. Sistem Manajemen Basis Data ... 27

10. Diagram Alir Data ... 29

11. Entity Relationship Diagram ... 29

12. Normalisasi ... 35

13. Microsoft Visual Basic 2015 ... 38

14. Microsoft SQL Server 2014 ... 42

B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 46

BAB III METODE PENELITIAN ... 50

A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 50

B. Jenis Penelitian ... 51

C. Jenis dan Sumber Data ... 52

D. Teknik Pengumpulan Data ... 54

(11)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL

PENELITIAN ... 60

A. Hasil Penelitian ... 60

1. Gambaran Umum Perusahaan ... 60

2. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan tunai ... 64

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

1. Analisis Permasalahan ... 71

2. Alternatif Pemecahan Masalah ... 74

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 144

A. Simpulan ... 144

B. Saran ... 145

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Simbol – Simbol Entity Relationship Diagram ... 30

Tabel 2 Perbandingan Penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang ... 46

Tabel 3 Bagian yang terlibat ... 87

Tabel 4 Tabel Unnormalisasi ... 94

Tabel 5 Tabel Obat ... 97

Tabel 6 Tabel Jenis Obat ... 97

Tabel 7 Tabel Kategori... 98

Tabel 8 Tabel Satuan ... 98

Tabel 9 Tabel User ... 99

Tabel 10 Tabel Pemasok ... 100

Tabel 11 Tabel Pelanggan ... 100

Tabel 12 Tabel Jabatan... 101

Tabel 13 Tabel Jual Header ... 101

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Faktur Penjualan Tunai ... 13

Gambar 2 Relasi One To One ... 32

Gambar 3 Relasi One To Many ... 33

Gambar 4 Relasi Many To One ... 34

Gambar 5 Relasi Many To Many ... 35

Gambar 6 Tampilan Awal Microsoft Visual Basic 2015 ... 39

Gambar 7 Tampilan Form pada Microsoft Visual Basic 2015 ... 40

Gambar 8 Login SQL Server 2014 ... 45

Gambar 9 Laporan Penjualan harian ... 68

Gambar 10 Nota Penjualan yang disarankan ... 77

Gambar 11 Laporan Penjualan Harian yang disarankan ... 78

Gambar 12 Laporan Penjualan Per Bulan yang disarankan ... 79

Gambar 13 Laporan Penjualan Per Obat yang disarankan... 80

Gambar 14 Laporan Penjualan Per Jenis Obat yang disarankan... 81

Gambar 15 Relasi Antar Tabel ... 96

Gambar 16 Form Login ... 104

Gambar 17 Coding Form Login ... 105

Gambar 18 Form Menu Utama ... 106

Gambar 19 Bagian – Bagian Form Menu Utama ... 107

(14)

Gambar 21 Form Data Jenis ... 109

Gambar 22 Form Data Kategori ... 110

Gambar 23 Form Data Satuan... 111

Gambar 24 Form Data Pengguna ... 112

Gambar 25 Form Data Pelanggan ... 113

Gambar 26 Form Data Jabatan ... 114

Gambar 27 Form Transaksi Penjualan ... 115

Gambar 28 Coding Form Transaksi Penjualan ... 116

Gambar 29 Laporan Nota Penjualan ... 120

Gambar 30 Form Transaksi Pembelian ... 121

Gambar 31 Coding Form Transaksi Pembelian ... 122

Gambar 32 Laporan Data Obat ... 126

Gambar 33 Laporan Data Jenis ... 127

Gambar 34 Laporan Data Kategori ... 128

Gambar 35 Laporan Data Satuan ... 129

Gambar 36 Laporan Data Pelanggan ... 130

Gambar 37 Laporan Data Pengguna ... 131

Gambar 38 Laporan Data Jabatan ... 132

Gambar 39 Laporan Penjualan PerObat ... 133

Gambar 40 Laporan Penjualan Per Jenis ... 134

Gambar 41 Laporan Penjualan PerPelanggan ... 135

Gambar 42 Laporan Penjualan Obat Pertanggal ... 136

(15)

Gambar 44 Laporan Penjualan Pelanggan Pertanggal ... 138

Gambar 45 Laporan Penjualan Tunai ... 139

Gambar 46 Laporan Penerimaan Kas Pertanggal ... 140

Gambar 47 Laporan Penerimaan Kas PerBulan... 141

Gambar 48 Laporan Penerimaan Kas PerTahun ... 142

(16)

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Over The Counter Sales .... 18 Bagan 2 Struktur Organisasi ... 63 Bagan 3 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan

Kas dari Penjualan Tunai pada Apotek Sinar Sehat... 69 Bagan 4 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan

Kas dari Penjualan Tunai pada Apotek Sinar Sehat

yang disarankan ... 82 Bagan 5 Diagram Konteks Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

Penjualan Tunai pada Apotek Sinar Sehat ... 88 Bagan 6 Diagram Berjenjang Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

Penjualan Tunai pada Apotek Sinar Sehat ... 89 Bagan 7 Diagram Level 0 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

Penjualan Tunai pada Apotek Sinar Sehat ... 90 Bagan 8 Diagram Level 1 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

Penjualan Tunai pada Apotek Sinar Sehat ... 91 Bagan 9 Diagram Level 1 Proses 2 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan

Kas Penjualan Tunai pada Apotek Sinar Sehat... 92 Bagan 10 Diagram Level 1 Proses 3 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Balasan Izin Penelitian Terkait 2. Surat Keterangan Tempat Usaha

3. Denah Perusahaan

4. Foto Perusahaan

5. Lembar Konsultasi Bimbingan Tugas Akhir Pembimbing 1 6. Lembar Konsultasi Bimbingan Tugas Akhir Pembimbing 2 7. Lembar Konsultasi Bimbingan Tugas Akhir Pembimbing 3 8. Lembar Saran Ketua Penguji Tugas Akhir

9. Lembar Saran Anggota Penguji 1 Tugas Akhir 10. Lembar Saran Angota Penguji 2 Tugas Akhir

(18)

ABSTRAK

Nurul Huda / A03150102 / 2018 / SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI MENGGUNAKAN VISUAL

BASIC 2015 PADA APOTEK SINAR SEHAT / Sistem Informasi Akuntansi dan

Komputerisasi Akuntansi / Sistem Akuntansi Penerimaan kas / Apotek Sinar Sehat.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem informasi akunansi penerimaan dan pengeluaran kas yang berjalan serta menghasilkan sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai berbasis komputer menggunakan Visual Basic 2015 pada Apotek Sinar Sehat agar dapat melakukan pencatatan secara terkomputerisasi dan menghasilkan keluaran berupa laporan.

Kerangka pemikiran (teoritis) penelitian ini adalah melakukan analisis sistem yang berjalan dengan mengumpulkan data-data transaksi yang terjadi di perusahaan. Kemudian dari data transaksi berupa nota penjualan tersebut dapat diketahui kas yang diterima per hari maupun per periode. Untuk dapat membuat sistem tersebut menjadi terkomputerisasi maka terlebih dahulu dibuat desain

database menggunakan SQL Server 2014 sebagai back end dan Visual Basic 2015

sebagai front end. Tampilan front end dikembangkan berdasarkan bentuk yang telah dirancang dalam SIA penerimaan kas.

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pencatatan seluruh transaksi harian perusahaan menggunakan pencatatan sederhana secara manual. Hal ini kemudian diharapkan bahwa perusahaan dapat memanfaatkan program aplikasi SIA penerimaan kas dari penjualan tunai ini karena dapat memudahkan kinerja perusahaan dalam menangani pencatatan transaksi penjualan dan untuk menghasilkan laporan penerimaan kas..

Kata kunci : Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai,

(19)

Kemajuan dunia bisnis sekarang ini semakin pesat menuntut berbagai kalangan untuk selalu melakukan perubahan. Sistem informasi dan penggunaan komputer sangatlah diperlukan untuk kemajuan suatu perusahaan. Hal ini didukung oleh faktor pendorong dan faktor keunggulan komputer itu sendiri yang berupa kemajuan teknologi dibidang informasi serta kebutuhan manusia yang menginginkan semua pekerjaan dapat dilakukan secara aman, cepat, dan akurat.

Sistem akuntansi berkembang seiring dengan perkembangan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi. Munculnya komputer di era digital sehingga semakin banyak data yang dapat diolah menjadi informasi baik yang bersifat finansial maupun non finansial. keuntungan dengan menggunakan sistem komputerisasi adalah menghasilkan informasi yang lebih tepat, cepat, dan juga mengurangi resiko kekeliruan terhadap pencatatan, salah satu contohnya dalam transaksi penjualan.

Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas sangat penting karena sulitnya akses data dan informasi mengenai penerimaan kas, serta adanya kesulitan dalam pembuatan laporan penerimaan kas. Hal ini menunjukkan bahwa Sistem informasi akuntansi penerimaan kas diperlukan dengan tujuan membantu kelancaran pencatatan dan laporan.

(20)

Apotek Sinar Sehat adalah toko yang bergerak dibidang perdagangan, yang menjual obat-obatan. Apotek sinar sehat beralamat di Jl. Padat Karya Blok Anggrek I No.19 Banjarmasin.

Pelaporan keuangan pada apotek sinar sehat masih menggunakan sistem manual seperti pecatatan data penjualan barang dan data pembelian barang. Apotek Sinar Sehat sistem otorisasi yang dilakukan masih kurang, tidak adanya nota penjualan sehingga tidak ada bukti apapun saat adanya kesalahan. Dokumen pendukung untuk mencocokkan data transaksi penjualan tidak tersedia, menyebabkan pihak pemilik kurang mendapatkan informasi yang relevan jika terjadi selisih antara jumlah uang dan jumlah persediaan produk yang dijual dengan catatan pada buku arsip penjualan. Selain itu masih belum terdapat program aplikasi yang dapat membantu untuk mengolah data dan menganalisis transaksi penjualan dan laporan keuangan secara keseluruhan.

Bagian- bagian yang terlibat dalam Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Penjualan tunai di Apotek Sinar Sehat yaitu fungsi penjualan dan fungsi kasir. Sistem Informasi Akuntasi Penjualan tunai yang terjadi yaitu pembeli datang kemudian memilih barang yang diinginkan kepada fungsi penjualan dan membeli barang. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Penjualan tunai yang terdapat di Apotek Sinar Sehat yaitu setelah terjadi kesepakatan antara pembeli dan fungsi penjualan, pembeli membayar secara tunai atau cash kepada fungsi kasir.

(21)

Sistem penerimaan kas penjualan tunai pada Apotek Sinar Sehat dalam penerapannya masih belum ada pemisahan fungsi yang tegas. Hal ini ditunjukan dengan ada perangkapan tugas seperti fungsi penjualan merangkap sebagai fungsi kasir begitu juga sebaliknya fungsi kasir merangkap sebagai fungsi penjualan dan melakukan pencatatan secara manual dalam transaksi penjualan dan penerimaan kas.

Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan pada sistem penjualan tunai yang kurang tegas tersebut berdampak pada lemahnya pengendalian terhadap sistem yang ada pada perusahaan. Apabila hal tersebut tidak ditanggulangi dan tidak dievaluasi kembali tentunya membuka celah terjadinya penyimpangan penyalahgunaan dana perusahaan. Oleh karena itu Apotek Sonar Sehat perlu membuat sistem akuntansi penjualan tunai untuk mengatur dan memonitor kegiatan penjualan, khususnya penjualan tunai.

Oleh Karena itu penulis merancang suatu sistem penjualan pada Apotek Sinar Sehat dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 dan Microsoft SQL Server 2014, dengan menggunakan program tersebut memudahakan untuk melakukan transaksi penjualan dan pengecekan data barang yang ada secara komputerisasi. Program ini juga membuat informasi yang akurat dan tepat guna dalam sistem informasi akuntansi penjualan. Berdasarkan uaraian diatas maka penulis tertarik dengan mengambil judul “Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Penjualan

(22)

Alasan penulis menggunakan program Visual Basic 2015 karena menggunakan bahasa program yang sederhana, banyak hal yang mungkin sulit dilakukan jika kita menggunakan pemrograman lain dan sangat banyak sumber-sumber yang dapat kita gunakan untuk mengembangkan suatu program.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yang tepat pada Apotek Sinar Sehat ?

2. Bagaimana membangun sistem informasi akuntansi penerimaan kas penjualan tunai dengan menggunakan VISUAL BASIC 2015 pada Apotek Sinar Sehat ?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah yang dibahas dalam penyusunan penelitian ini adalah:

Pembuatan sistem informasi akuntansi penerimaan kas penjualan tunai pada Apotek Sinar Sehat adalah dengan melakukan pencatatan penerimaan kas penjualan tunai dan pembuatan sistem informasi akuntansi penerimaan kas penjualan tunai dengan menggunakan VISUAL BASIC

(23)

diterapkan pada SIA penerimaan kas penjualan tunai dengan menggunakan data transaksi bulan Februari sampai April 2018.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk Mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi Penerimaan kas penjualan tunai yang tepat pada Apotek Sinar Sehat.

2. Untuk mengetahui bagaimana membangun sistem informasi akuntansi penjualan dengan menggunakan VISUAL BASIC 2015 pada Apotek Sinar Sehat.

E. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman, ilmu, wawasan dan pengetahuan terutama dalam hal pembuatan sistem informasi akuntansi penerimaan kas penjualan tunai secara terkomputerisasi.

2. Bagi Apotek Sinar Sehat

Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk Apotek Sinar Sehat terhadap perhitungan penjualan secara komputerisasi, keakuratan data, kemudahan akses informasi, serta memudahkan perusahaan dalam melakukan pencatatan laporan penjualan tunai. 3. Bagi Politeknik Negeri Banjarmasin

(24)

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi wawasan ilmu pengetahuan di Politeknik Negeri Banjarmasin dan sebagai bahan literatur untuk mahasiswa yang akan menyusun tugas akhir nantinya dengan topik Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Penjualan Tunai pada masa yang akan datang.

(25)

1. Pengertian Sistem dan Prosedur a. Pengertian Sistem

“Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat

berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu”. Mulyadi(2016:2)

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Mulyadi(2016:4).

b. Pengertian Prosedur

Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Mulyadi(2016:4).

2. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Mulyadi(2016:3).

(26)

Berdasarkan pengertian diatas dapat diuraikan lebih lanjut tentang unsur-unsur sistem akuntansi, yaitu :

a. Formulir

Formulir merupakan dokumen/media yang berfungsi untuk merekam/mencatat terjadinya transaksi/peristiwa yang terjadi dalam organisasi. Formulir digunakan sebagai sumber pencatatan kedalam jurnal.

b. Jurnal

Jurnal adalah catatan akuntansi yang pertama digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan data keuangan dan data-data lainnya. c. Buku Besar

Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan elemen-elemen informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Rekening buku besar ini disatu pihak dapat dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan,dipihak lain dapat dipandang pula sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.

(27)

Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu. Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.

e. Laporan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir proses akuntansi yang berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar dan daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya. (Mulyadi,2016:3-4)

3. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Akuntansi adalah proses identifikasi, pengumpulan, dan penyimpanan data serta proses pengembangan, pengukuran, dan komunikasi informasi. Berdasarkan definisi tersebut, akuntansi adalah sistem informasi karena SIA mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses akuntansi dan data lain untuk menghasilkan informasi bagi pembuatan keputusan. System informasi akuntansi merupakan kecerdasan “alat penyedia informasi” dari bahasa tersebut. Marshal B.Romney

(2015:11)

(28)

a. Deskripsi Singkat Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Sistem akuntansi peneriman kas merupakan sistem dan prosedur yang mengorganisasikan formulir, catatan, laporan dan transaksi yang berhubungan dengan penerimaan kas perusahaan yang berasal dari transaksi penjualan tunai, pelunasan piutang atau transaksi lain yang dapat menambah kas perusahaan dengan menggunakan suatu media agar dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan manjemen. Prosedur dalam penerimaan kas perlu mempertimbangkan pentingnya dan frekuensi masing-masing. Sesudah itu baru merencanakan organisasi dan metode pengelolaan daan pengawasan fisik atau membuat catatan pengelolaan dan pengawasan.

Penerimaan kas dalam perusahaan dagang berasal dari penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang. Penjualan secara tunai dilakukan dengan cara pembeli diwajibkan terlebih dahulu membayarkan sejumlah harga sesuai dengan barang yang telah dibeli sebelum barang diserahkan sehingga oleh perusahaan akan langsung dilakukan pencatatan. Sedangkan penjualan dengan piutang dilakukan dengan cara pembeli melakukan pembayaran sesuai tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan oleh perusahaan namun barang secara langsung diserahkan sehingga akan langsung dicatat oleh perusahaan sebagai piutang.

(29)

Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. Mulyadi(2016:379)

a. Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai

Berikut ini adalah fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai Mulyadi(2016:385) 1) Fungsi penjualan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas. Fungsi ini berada ditangan bagian order penjualan.

2) Fungsi kas

Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli. Fungsi ini berada ditangan bagian kasa.

(30)

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman. Fungsi ini berada ditangan bagian gudang.

4) Fungsi pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli. Fungsi ini berada ditangan bagian pengiriman.

5) Fungsi akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan. Fungsi ini berada ditangan bagian jurnal.

b. Dokumen yang digunakan

Berikut adalah dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :

1) Faktur penjualan tunai

Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan yang berhubungan dengan transaksi penjualan tunai. Dibawah ini contoh gambar faktur penjualan tunai :

(31)

Gambar 1 Faktur Penjualan Tunai

Sumber: Mulyadi (2016:386)

c. Catatan Akuntansi yang digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :

1) Jurnal penjualan

Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan.

(32)

Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya dari penjualan tunai.

3) Jurnal Umum

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.

4) Kartu Gudang

Catatan ini diselenggrakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan barang yang disimpan dalam gudang. Mulyadi(2016:391-392)

d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

Jaringan Prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :

1) Prosedur Order Penjualan

Fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai dan untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada pembeli.

(33)

Prosedur penerima kas adalah pada bagian kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran dan memberikan tanda cap “lunas” pada faktur

penjuala tunai kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli melakukan pengambilan barang yang dibeli dari fungsi pemgiriman.

3) Prosedur penyerahan barang

Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.

4) Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan transasksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas, disamping itu fungsi akuntansi juga mencatat berkurangnya persdiaan barang yang dijual dalam kartu persediaan .

5) Prosedur Penyetoran Kas Ke Bank

Sistem pengendalian intern terhadap kas mengharuskan penyetoran dengan segera ke bank semua kas yang diterima pada suatu hari. Dalam prosedur ini fungsi kas menyetorkan kas yang diterima penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh.

(34)

Dalam Prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat peneimaan kas kedalam jurnal penerimaan kas berdasar bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas. Mulyadi(2016:392-393) e. Prosedur Sistem Penerimaan Kas Dari Penjualan Tunai

Prosedur sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :

1) Prosedur Penerimaan Kas dari Over The Counter Sales

Pembeli dalam penjualan tunai datang keperusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran ke kasir, dan kemudian menerima barang yang dibeli. Dalam Over The Counter Sales di perusahaan menerima uang tunai, cek pribadi (Personal

Check), atau pembayaran langsung dengan credit card

sebelum barang diserahkan kepada pembeli. Berikut ini prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai over the counter sales :

a) Pembeli memesan barang langsung kepada

wiraniaga(Sales Person) dibagian penjualan.

b) Bagian kasa menerima pembayaran dari pembeli, yang dapat berupa uang tunai, cek pribadi (Personal Check), atau kartu kredit.

c) Bagian penjualan memerintahkan bagian pengeriman untuk menyerahkan barang kepada pembeli.

(35)

d) Bagian pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.

e) Bagian kasa menyetorkan kas yang diterima ke bank. f) Bagian akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam

jurnal penjualan.

g) Bagian akuntansi mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai dalam jurnal penerimaan kas.

f. Bagan alir dokumen sistem penerimaan kas dari penjualan tunai antara lain:

1) Bagan alir dokumen sistem penerimaan kas dari Over The Counter Sales

(36)

Bagan 1

Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Over- The- Counter Sales

Sumber : Mulyadi (2016:397)

6. Sistem Pengendalin Intern (SPI)

a. Pengertian sistem pengendalian intern

Menurut Mulyadi, sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manjemen. Definisi sistem pengendalian intern tersebut menekankan tujuan yang membentuk sistem tersebut. Dengan demikian, pengertian

(37)

pengendalian intern tersebut diatas berlaku baik dalam perusahaan yang mengolah informasi secara manual, dengan mesin pembukuan, maupun dengan komputer. Mulyadi(2016:129)

Tujuan sistem pengendalian intern menurut definisi tersebut adalah : (1) menjaga aset organisasi, (2) mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, (3) mendorong efisiensi dan (4) mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern tersebut dapat dibagi menjadi dua macam : pengendalian intern akuntansi (internal

accounting control), pengendalian intern administratif (internal administrative control). pengendalian intern akuntansi meliputi

struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang di koordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Pengendalian intern akuntansi yang baik dan menjamin keamanan kekayaaan para investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Pengendalian intern administrative meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijaksanaan manajemen.

b. Unsur Pengendalian Intern

(38)

1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.

Struktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini :

a) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. Fungsi operasional adalah fungsi yang memiliki wewnang untuk melaksanakan suatu kegiatan (misalnya pembelian). Setiap kegiatan dalam perusahaan memerlukan otorisasi dan manajer fungsi yang memeiliki wewenang untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan aktif perusahaan. Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan.

b) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap transaksi.

(39)

2) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan utang, pendapatan dan biaya.

Setiap transaksi dalam organisasi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang berwewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewnang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.

Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam dalam catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalannya (reliability) yang tinggi. Dengan demikian sistem otorisasi akan menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya bagi proses akuntansi, Selanjutnya prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan utang, pendapatan dan biaya suatu organisasi.

3) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.

Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan

(40)

tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan

cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam

pelaksanaannya. Adapun cara-cara yang umum ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah : a) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang

penggunaanya harus dipertanggung jawabkan oleh yang berwewenang. Karena formulir merupakan alat untuk memberikan otorisasi terlaksananya transaksi, maka pengendalian pemakaiannya dengan menggunakan nomor urut tercetak, akan dapat menetapkan tanggung jawab terlaksananya transaksi.

b) Pemeriksaan mendadak (surprised audit) dilaksanakan tanpa pemberitahuan terlabih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa dengan jadwal yang tidak teratur.

c) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh sau orang atau unit organisasi, tanpa campur tangan dari satu unit organisasi lain. Karena setiap transaksi dilaksanakan dengan campur tangan pihak lain, sehingga terjadi internal check terhadap pemeriksaan tugas setiap unit organisasi yang terkait, maka setiap unit organisasi akan melaksanakan praktik yang sehat pelaksanaan tugasnya.

(41)

d) Perputasan jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang diadakan secara rutin akan menjaga indepedensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga persekongolan diantara mereka dapat dihindari

e) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. Karyawan kunci perusahaan diwajibkan mengambil cuti yang menjadi haknya. Selama cuti, jabatan karyawan yang bersangkutan, diharapkan dapat diungkap oleh pejabat yang menggantikan untuk sementara tersebut.

f) Diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya secara periodik

g) Pembukaan unit transaksi organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain. Unit organisasi ini disebut satuan pengawas intern atau staf pemeriksa intern.

4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Bagaimana pun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta berbagai cara yang dilakukan untuk mendorong praktik yang sehat, semuanya sangat tergantung kepada manusia yang melaksanakannya. Diantara empat unsur pokok pengendalian intern tersebut unsur mutu karyawanlah yang merupakan unsur sistem

(42)

pengendalian intern yang paling penting. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur pengendalian intern yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum, dan perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggung jawaban keuangan yang dapat diandalkan. (Mulyadi, 2016:130-135)

7. Sistem Komputer

Sistem komputer terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Tanpa perangkat lunak, perangkat keras hanya berfungsi sebagai benda metal yang tidak dapat mengerjakan sesuatu. Tanpa perangkat keras, perangkat lunak hanya merupakan kode-kode computer saja yang tidak dapat menggerakkan perangkat kerasnya. Karena hal itu, perangkat keras dan perangkat lunak harus bekerja bersama-sama dalam membentuk suatu system yaitu system computer. Jogiyanto(2008:91)

a. Perangkat Keras (Hardware)

Hardware sebagai sub item dari system computer yang mempunyai beberapa komponen, yaitu komponen alat masukan(input

device), komponen alat pemroses (processing device), komponen alat

keluaran (output device) dan komponen alat simpanan luar (storage). Jogiyanto(2008:91)

(43)

Merupakan alat yang digunakan untuk menerima masukan yang berupa masukan data ataupun masukan program. Beberapa alat masukan mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai alat masukan dan alat keluaran untuk menampilkan hasil. Jogiyanto(2008:91) 2) Komponen alat Pemproses

Alat yang istruksi-instruksi program dieksekusi untuk memproses data yang dimasukkan lewat alat masukan yang hasilnya nanti akan ditampilkan di alat output. Alat pemproses terdiri dari Central Processor atau CPU dan main memory. Jogiyanto(2008:97)

3) Komponen alat Keluaran

Output yang dihasilkan dari pengolahan data dapat digolongkan kedalam 3 macam bentuk, yaitu tulisan (huruf, kata, angka, karakter khusus dan symbol-simbol lain), image (bentuk grafik atau gambar) dan suara (bentuk music atau omongan). Untuk mendapatkan bentuk output-output tersebut, dibutuhkan alat untuk menampilkannya, yaitu alat keluaran atau alat output atau output

device atau output unit. Alat keluaran tersebut berbentuk hard copy device atau soft copy device. Jogiyanto(2008:103)

(44)

Perangkat keras computer tidak akan dapat berbuat apa-apa tanpa adanya perangkat lunak. Teknologi yang cangging dari perangkat keras akan berfungsi bila instruksi-instruksi tertentu telah diberikan kepadanya. Instruksi-instruksi tersebut disebut dengan perangkat lunak(software). Jogiyanto(2008:126)

Perangkat lunak secara umum dapat dibagi dua yaitu : 1) Perangkat lunak sistem (sistem software)

Perangkat lunak sistem (sistem software) adalah perangkat lunak yang mengoperasikan sistem komputernya. Perangkat lunak sistem dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu :

a) Perangkat lunak Sistem Operasi (Operating Sistem)

Sistem operasi adalah program yang dituliskan untuk mengendalikan dan mengkordinasi operasi dari sebuah system computer.

b) Perangkat lunak sistem bantuan (utility)

sistem bantuan adalahprogram yang ditulis dengan bantuan yang berhubungan dengan system computer, misalnya memformat disk, menyalin disk, mencegah dan membersihkan virus dan lain-lain.

c) Perangkat lunak bahasa (language software)

Yaitu program yang digunakan untuk menterjemahkan instruksi-instruksi yang ditulis dalam bahasa pemrograman ke

(45)

dalam bahasa mesin supaya dapat dimengerti dapat dimengerti oleh computer.

2) Perangkat lunak Aplikasi (Application Software)

Perangkat lunak aplikasi adalah program yang ditulis dan diterjemahkan oleh perangkat lunak bahasa untuk menyelesaikan suatu aplikasi tertentu. Jogiyanto(2008:126)

8. Basis Data (Database)

Basisdata merupakan koleksi dari data-data yang terorganisasi dengan cara sedemikian rupa sehingga data tersebut mudah disimpan dan dimanipulasi. Sebuah system basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat memiliki sejumlah objek basis data (seperti table, indeks, lain-lain). Disamping berisi atau menyimpan data, setiap basis data juga mengandung/menyimpan definisi struktur. Yakub(2012:55)

9. Sistem Manajeman Basis Data (DBMS)

Sistem manajeman basis data DBMS (Database Management

System) adalah kumpulan program aplikasi yang digunakan untuk

membuat dan mengolah data. DBMS berisi suatu koleksi data dan satu set program untuk mengakses data. DBMS merupakan perangkat lunak (software) yang menentukan bagaimana data tersebut diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. Perangkat lunak ini juga

(46)

menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data bersama, dan konsistensi data. Yakub( 2012:55)

Adapun tujuan utama sistem manajeman basisdata adalah menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien untuk penyimpanan dan pengambilan data dan' basisdata. Sistem manajeman basis data adalah perangkat lunak yang dirancang untuk membantu pengelolaan dan pemakaian koleksi data yang besar.

Tujuan lain sistem manajeman basis data antara lain: a. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)

b. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space) c. Keakuratan (Accuracy)

d. Ketersediaan (Availability) e. Kelengkapan (Completeness) f. Keamananan (Security)

g. Kebersamaan Pemakaian (Sharability) Fathansyah(2015:6-7) 10. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram/DFD)

Bagan alir data adalah suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses untuk mengolah data dalam suatu sistem. Sistem pengolahan digunakan untuk menunjukkan tempat-tempat dalam sistem informasi yang mengolah data yang diterima menjadi data yang mengalir keluar. Bagan alir data merupakan model logis yang menunjukan aliran data melalui sistem, karena itu bagan tersebut tidak menunjukan adanya

(47)

disk, pita magnetik, printer, komputer, atau alat fisik lainnya. Mulyadi (2016:45)

11. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) untuk mendokumentasikan data perusahaan dengan mengidentifikasi jenis entitas (entity) dan hubungannya. ERD merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak. ERD juga menggambarkan hubungan antara satu entitas yang memiliki sejumlah atribut dengan entitas yang lain dalam suatu sistem yang terintegrasi. Yakub (2012:60)

(48)

Tabel 1

Simbol - Simbol Entity Relationship Diagram

Simbol Keterangan

Entitas, yaitu kumpulan dari obyek yang dapat diidentifikasikan secara unik

Relasi, yaitu hubungan yang terjadi anatara satu atau lebih entitas, jenis hubungan anatara lain, satu ke satu, satu ke banyak, dan banyak ke banyak.

Atribut, yaitu karakteristik dari entity atau relasi yang merupakan penjelasan detail tentang entitas

Hubungan antara entity dengan atributnya dan himpunan entitas dengan himpunan relasinya

Sumber : Yakub(2012:60)

ERD terbagi atas tiga komponen, yaitu entitas (entity), atribut (attribute), dan relasi atau hubungan (relation).

a. Entitas

Entitas (entity) menunjukan objek-objek dasar yang terkait di dalam sistem. Obyek dasar dapat berupa orang, benda atau hal lain yang keterangannya perlu disimpan dalam basis data. Untuk menggambarkan entitas dilakukan dengan mengikuti aturan-aturan sebagai berikut : 1) Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang

(49)

3) Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan menyatakan maknanya dengan jelas.

b. Atribut

Atriibut (attribute) sering juga disebut sebagai property (property), merupakan keterangan-keterangan yang terkait Pada Sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai basis data. Atribut berfungsi sebagai penjelas sebuah entitas untuk menggambarkan atribut yang dilakukan dengan mengikuti aturan sebagai berikut:

1) Atribut dinyatakan dengan simbol elipps 2) Nama atribut dituliskan dalam simbol elipps 3) Nama atribut berupa kata benda tunggal

4) Nama atribut sedapat mungkin menggunakan nama Yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas

5) Atribut dihubungkan dengan entitas yang bersesuaian dengan menggunakan garis.

c. Relasi

Derajat relasi (kardinalitas) relasi menunjukan maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas (misakan A dan B) dapat berupa satu ke satu (one to one), satu ke banyak (one to many), dan banyak ke satu (many to one) dan banyak ke banyak (many to many)

(50)

1) Satu ke satu (one to one), berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan satu enitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan satu entitas himpunan entitas B.

Gambar 2 Relasi one to one

Sumber : Yakub(2012:64)

2) Satu ke banyak (one to many), berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dan dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Entitas 1 Entitas2 Entitas 3 Entitas 4

(51)

Gambar 3 Relasi one to many

Sumber: Yakub (2012:64)

3) Banyak ke satu (many to one), berani setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B

Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 5 Entitas 4

(52)

Gambar 4 Relasi many to one

Sumber : Yakub (2012:65)

4) Banyak ke banyak (many to many), berani setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas Pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A

Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Entitas 5 Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3

(53)

Gambar 5 Relasi many to many

Sumber : Yakub (2012:65)

12. Normalisasi

Normalisasi (normalize) merupakan salah satu cara pendekatan atau teknik yang digunakan dalam membangun desain lojik basis data relation dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar. Yakub(2012:70) Tujuan dari normalisasi adalah untuk menghasilkan struktur label yang normal atau baik. Teknik normalisasi adalah upaya agar desain lojik tabel-tabel berada dalam “normal form” (bentuk normal) yang dapat didefinisikan dengan menggunakan ketergantungan fungsi.

a. Bentuk Normal

Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan pada relasi-relasi atau tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh relasi-relasi atau tabel tersebut pada level-level normalisasi. Suatu relasi dikatakan

Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4

(54)

dalam bentuk normal tertentu jika memenuhi kondisi tertentu. Bebempa bentuk nonnalisasi diantaranya adalah bentuk tidak normalisasi (unnormalize), normalisasi pertama (1" normal form), normalisasi ke dua (2" normal form), dan normalisasi ke tiga (3”normal form).

b. Tidak Normal

Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang direkam dan tidak ada keharusan dengan mengikuti suatu format tertentu. Pada bentuk tidak normal terdapat repeating group sehingga pada kondisi seperti ini akan menjadi permasalahan dalam melakukan manipulasi data (insertupdate, dan delete anomalies). Update anomalies terjadi apabila ada perubahan pada sejumlah data yang mubazir pada suatu tabel tetapi tidak seluruhnya diubah. Insert anomalies, teljadi apabila pada saat penambahan hendak dilakukan ternyata ada elemen data yang masih kosong, dan elemen data tersebut justru menjadi kunci. Delete anomalies terjadi apabila suatu baris (record) yang tidak terpakai dihapus, dan sebagainya akibat ada data laimya yang hilang. Yakub(2012:71)

1) Normalisasi Pertama

Dalam relational database tidak diperkenankan adanya repeating group karena dapat berdampak terjadinya anomalies. Oleh karena itu tahap unormalisasi akan menghasilkan bentuk normal

(55)

pertama. Normalisasi kesatu, setiap relasi atau tabel memenuhi normal kesatu jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal (scalar value) dalam satu baris atau record. Bentuk normalisasi pertama, bentuk normal pertama ini mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk file dasar atau rata (flat

file), data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai

dan' field-field bupa “atomic value” artinya berupa nilai yang tidak

dapat dibagi-bagi lagi. 2) Normalisasi Kedua

Dalam perancangan basis data relational tidak diperkenankan adalah partial functional dependency kepada primary key, karenadapat berdampak terjadinya anomalies. Oleh karena itu tahap normalisasi pertama akan menghasilkan bentuk normal ke dua yang dapat di definisikan sebagai berikut :

Normalisasi kedua, suatu relasi memenuhi relasi ke dua jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi normal pertama dan Setiap atribut yang bukan kunci (non key) bergantung secara fungsional (FD) secara utuh kepada kunci utama (primary key).

Bentuk normal kedua ini mempunyai syaraI yaitu bentuk data yang telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama (primary

(56)

key) sehingga untuk membentuk normal ke dua haruslah sudah

ditentukan kunci-kunci field. 3) Normalisasi Ketiga

Dalam perancangan basis data relational tidak diperkenankan adanya transitive dependency karena dapat berdampak terjadinya

anomalies. Oleh karena itu harus dilakukan normalisasi tahap ketiga

yang dapat didefinisikan sebagai berikut:

Normalisasi ke tiga, suatu relasi memenuhi normal ke tiga jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi normal ke dua dan setiap atribut yang bukan kunci (non key) tidak mempunyai transitive functional dependency kepada kunci utama (primary key). Bentuk normal ketiga relasi ini haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan kunci utama tidak punya hubungan transitif Artinya setiap atribut bukan kunci harus bergantung hanya pada primary key secara keseluruhan, dan bentuk normalisasi ketiga sudah didapat tabel yang optimal.(Yakub,2012:71-72)

13. Microsoft Visual Basic 2015

Microsoft Visual Basic atau dikenal dengan VB adalah bahasa pemrograman event-driven generasi ketiga dan integrated development

environment (IDE) dari Microsoft yang mulai diperkenalkan pada tahun

(57)

Dua istilah yang perlu diketahui dalam Microsoft Visual Basic 2015 yaitu :

a. Project merupakan scbutan bagi sebuah sofiware yang sedang melalui tahap Visual Studio, sebelum menjadi sebuah aplikasi. Terdapat beberapa jenis project diantamnya project pembuatan aplikasi windows, project pembuatan aplikasi console dan sebagainya.

b. Solution adalah kumpulan beberapa buah project, sebuah solution dapat terdiri satu buah project atau beberapa buah project, tergantung pada kebutuhan. Sebuah project harus disimpan dalam sebuah solution. Berikut ini adalah tampilan awal microsoft Visual Basic 2015 dan Tampilan sebuah ruang kerja dengan sebuah form :

Gambar 6

Tampilan Awal Microsoft Visual Basic 2015

(58)

Jika Memilih Windows form Aplication maka akan terlihat tampilan seperti berikut :

Gambar 7

Tampilan Sebuah Ruang Kerja dengan sebuah form pada Microsoft Visual Basic 2015

Sumber : Dibuat oleh Penulis

Komponen-komponen yang ada pada tampilan microsoft Visual Basic 2015 yaitu :

a. Menu Bar

Menampilkan daflar menu yang berisi daftar perintah- perintah yang dapat digunakan saat bekerja pada Visual Basic. Terdiri dari menu File, Edit, View, Debug, Team, SQL, Tools, Test, Architecture,

(59)

Analyze, Window dan Help yang masing-masing mempunyai submenu dan perintah yang dilengkapi dengan shortcut key.

b. Toolbar

Toolbar menampilkan icon shortcut untuk berbagai fungsi yang bisa digunakan untuk melakukan proses hanya dengan satu ldik icon tersebut. Sebagai shortcut, fungsi toolbar adalah untuk mcmpermudah dan mempercepat kerja programmer.

c. Toolbox

Toolbox merupakan bagian/komponen dalam Visual Basic yang berisi tool-tool yang nantinya akan digunakan untuk membuat sebuah aplikasi, seperti Bottom, Textbox, Label, Panel dan seterusnya d. Solutions Exploler

Merupakan bagian yang berisi item-item yang digunakan dalam pembuatan sebuah project, setiap komponen Yang ada gunakan dalam pembuatan aplikasi dapat anda lihat pada Solution Exploler. e. Properties

Properties mempakan kumpulan nilai/value dari sebuah object/item, sebagai contoh sebuah Button memiliki Properties Nama, Color, Visible dan sebagainya.

f. Error List

Merupakan bagian yang berisi informasi kesalahan

(60)

terdapat kesalahan pada codingnya. Tentunya ini akan sangat membantu programmer dalam pembuatan sebuah aplikasi, dimana tools ini akan menginformasikan kesalahan dan letak kesalahan dalam coding.

g. Form Design

Form desain adalah area kelja pada Visual Basic dimana kita akan mendesain tampilan untukaplikasi yang kita buat.

h. Coding Area

Merupakan bagian dari area kerja pada Visual Basic yang berfungsi untuk menempatkan sintac atau code-code Program.

i. Data Source

Data source merupakan jendela yang digunakan untuk memanipulasi data source yang berhubungan dengan database.

j. Output

Output berfimgsi untuk menampilkan pesan status dari

berbagai fitur yang ada dalam IDE, seperti error yang terjadi pada saat project dikompilasi dan proses yang dilewati saat debug.

14. Microsoft SQL Server 2014

Microsoft SQL Server 2014 adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS). Sebagai database, Microsoft SQL Server 2014 adalah produk software yang fungsi utamanya adalah untuk menyimpan dan mengambil data seperti yang diminta oleh aplikasi perangkat lunak

(61)

lain, baik localhost atau pada komputer yang sama maupun melalui jaringan (pada komputer lain dalam jaringan, termasuk jaringan intemet).SQL Server 2012 merupakan versi terbaru dari SQL Server 2008 R2 yang tentunya memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan versi SQL Server sebelumnya. Ada beberapa fitur dalam Microsofi SQL

Server 2014, yaitu :

a. Columnstore Indexes mempakan fitur baru yang dirancang untuk Penggunaan dengan sistem permintaan pada Pusat penyimpanan data. b. Kinerja super cepat Lebih efektif mengatur kinerja dalam lingkungan

multi-tenancy seperti cloud computing.

c. BI semanctie model untuk menggantikan fitur Analysis Services unified Dimensional Model. Sistem ini mengimplementasikan hybrid

model yang memungkinkan satu data model akan mendukung semua proses BI di SQL Server.

Adapun sarana dan objek dari Microsoft SQL Server 2014 adalah sebagai berikut :

a) Table

Table merupakan tempat penyimpanan data pada database secara logika. Dengan menggunakan table, pengguna dapat mengambil dan mengolah data tersebut untuk menyajikan infomasi. SQL Server 2014 memiliki beberapa data type yang bisa digunakan: 1) Int : data type ini digunakan untuk kolom yang menyimpan nilai

(62)

2) Numeric

3) Datetime/date : data type ini digunakan untuk kolom yang menampung nilai tanggal

4) Varchar : data type ini digunakan untuk kolom yang menyimpan nilai berupa karakter

5) char : seperti varchar, data type in digunakan untuk kolom menyimpan karakter. Namun berbeda dengan varchar, char akan menyimpan nilai yang fixed length, Sedangkan varchar akan

lebih variatif

6) Decimal : data type ini digunakan untuk kolom yang menyimpan nilai numeric dengan angka dibelakang koma.

b) Transact-SQL

Transact-SQL atau T-SQL merupakan dasar dari pemrograman database pada SQL Server 2014. Dengan T-SQL Penggunaa dapat melakukan dua hal dalam pemrograman, yaitu membuat T -SQL query dan T-SQL programming. T-SQL query lebih difokuskan pada pengambilan data dari database, biasanya merupakan perintah select, sedangkan T-SQL programming lebih difokuskan dalam pembuatan program pada database.

c) View

View merupakan objek pada SQL Server 2014 yang merupakan table virtual. View didefinisikan berdasarkan query

(63)

yang disimpan didalam body view tersebut. Dengan menggunakan view pengguna bisa menghasilkan data seperti melakukan query. Kelebihan menggunakan view adalah jika ada persamaan query maka query yang digunakan tidak perlu menulis ulang. SQL ServerManagement Studio (SSMS) merupakan GUI (Graphic Userlnterface) tools yang disediakan oleh SQL Server 2014 untuk melakukan aktifitas pada database. Beberapa aktivitas Pada SQL

Server bisa dilakukan pada SSMS sehingga akan memudahkan untuk programming dan maintaining database. pada saat pertama kali kita membuka SSMS, maka akan muncul jendela form login pada gambar sebagai berikut :

Gambar 8

Login SQL Server Management Studio 2014

(64)

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Berikut ini hasil penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang : Tabel 2

Perbandingan Penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang

Identitas peneliti Aspek Mutia Ayu Safitri D3 Akuntansi Konsentrasi Komputerisasi Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin 2013 Hendra Setiawan A03120068 Konsentrasi Komputerisasi Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin 2015 Nurul Huda A03150102 Komputerisasi Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin 2018 Judul Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Berbasis Komputer Menggunakan Visual Basic 2012 dan ASP.Net 4.5 pada CV. Murakata Prima Travel Banjarmasin Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada Penjualan Tunai Berbasis Komputer Menggunakan Visual Basic 2012 pada Apotek Pondok Sehat Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Penjualan Tunai Berbasis Komputer Menggunakan Visual Basic 2015 pada Apotek Sinar Sehat Instansi/Perusa haan yang diteliti CV. Murakata Prima Travel Banjarmasin Apotek Pondok Sehat Apotek Sinar Sehat Permasalahan 1. Bagaimana sistem informasi 1. Bagaimana sistem informasi 1. Bagaimana sistem

(65)

akuntansi penerimaan kas yang baik dan tepat pada CV. Murakata Prima Travel Banjarmasin dengan kondisi usaha tersebut ? 2. Bagaimanakah rancang bangun program aplikasi jasa transportasi penerimaan kas berbasis komputer dengan menggunakan Visual Basic 2012 dan ASP.Net pada CV.Murakata Prima Travel Banjarmasin ? akuntansi penerimaan kas penjualan tunai yang tepat pada Apotek Pondok Sehat ? 2. Bagaimana rancang bangun sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai berbasis komputer menggunakan Microsoft Visual Basic 2012 pada Apotek Pondok Sehat ? informasi akuntansi penerimaan kas penjualan tunai yang tepat pada Apotek Sinar Sehat ? 2. Bagaimanakah rancang bangun sistem informasi akuntansi penerimaan kas penjualan tunai berbasis computer dengan menggunakan VISUAL BASIC 2015 pada Apotek Sinar Sehat ? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang baik dan tepat pada CV. Murakata Prima Travel Banjarmasin 1. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yang tepat pada Apotek Pondok Sehat. 2. Untuk menghasilkan 1. Untuk mengetahui bagaimana SIA Penerimaan Kas Penjualan tunai yang tepat pada Apotek Sinar Sehat. 2. Untuk

(66)

dengan kondisi usaha tersebut dan mengetahui bagaimana rancang bangun program aplikasi jasa transportasi penerimaan kas berbasis komputer dengan Visual Basic dan ASP.Net 4.5 pada CV. Murakata Prima Travel Banjarmasin yang diterapkan pada sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang disarankan rancang bangun sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai pada Apotek Pondok Sehat menghasilkan rancang bangun sistem informasi akuntansi penjualan tunai berbasis computer menggunakan Visual Basic 2015 pada Apotek Sinar Sehat. Metode Penelitian Data-data yang dikumpulkan dari hasil dokumentasi, pengamatan (Observasi) dan wawancara (Interview) Data-data yang dikumpulkan dari hasil dokumentasi dan wawancara(Inter view) Data-data yang dikumpulkan dari hasil dokumentasi dan wawancara(Int erview) Hasil Penelitian Lanjutan 1. Rancang bangun sistem informasi akuntansi penerimaan kas 1. Rancang bangun sistem informasi akuntansi penerimaan kas 1. Rancang bangun sistem informasi akuntansi penerimaan

(67)

berbasis komputer menggunakan Visual Basic 2012 dan ASP.Net pada CV. Murakata Prima Travel Banjarmasin dari penjualan tunai berbasis komputer menggunakan Visual Basic 2012 sebagai front end dan Microsoft SQL Server 2012 sebagai back end pada Apotek Pondok Sehat kas dari penjualan tunai berbasis komputer menggunakan Visual Basic 2015 sebagai front end dan Microsoft SQL Server 2014 sebagai back end pada Apotek Sinar Sehat

Sumber : Diolah oleh penulis

Berikut penjelasan tentang perbedaan dan persamaan penelitian terdahulu

Perbedaan antara penelitian yang penulis lakukan dengan hasil penelitian terdahulu pada tahun 2013 oleh Mutia Ayu Safitri dan pada tahun 2015 oleh Hendra Setiawan antara lain :

- Pada penelitian terdahulu tahun 2013 oleh Mutia Ayu Safitri memilih CV. Murakata Prima Travel Banjarmasin sebagai objek penelitian took tersebut merupakan Travel jasa transportasi dan untuk penelitian terdahulu pada tahun 2015 oleh Hendra Setiawan memilih Apotek Pondok Sehat sebagai objek, sedangkan penulis memilih tempat penelitian pada Apotek Sinar Sehat Banjarmasin dengan penelitian tahun 2018.

(68)

- Penulis menggunakan bahasa pemograman Microsoft visual basic 2015 sedangkan Mutia Ayu Safitri pada tahun 2013 dan Hendra Setiawan pada tahun 2015 menggunakan Microsoft visual basic 2012.

- Penulis menggunakan SQL Server 2014 sebagai Back end sedangkan sedangkan Hendra Setiawan pada tahun 2015 menggunakan SQL Server 2012

Persamaan antara penelitian yang penulis lakukan dengan hasil penelitian terdahulu pada tahun 2013 oleh Mutia Ayu Safitri dan pada tahun 2015 oleh Hendra Setiawan antara lain :

- Penulis menggunakan topik penerimaan kas

- Pengumpulan data dengan metode pengamatan langsung, wawancara, serta dokumentasi.

(69)

Untuk memperjelas pembahasan, agar dalam suatu penelitian tidak terjadi kesalahan mengartikan suatu istilah pokok, maka diperlukan adanya definisi operasional variabel. Adapun variabel dan definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Akuntansi

”Sistem informasi akuntansi merupakan sekelompok struktur dalam

sebuah entitas yang mengelola sumber daya fisik dan sumber daya lain untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi akuntansi,agar dapat memenuhi kebutuhan informasi berbagai pihak.” Atyanto Mahatmyo (2014:9) .

Sistem informasi akuntansi tersebut melakasanakan tugas seperti mengumpulkan transaksi data-data lain dan memasukannya ke dalam sistem kemudian memproses data transaksi dan menyimpannya untuk keperluan ,mendatang, menghasilkan informasi berupa laporan, mengendalikan seluruh proses sedemikian rupa sehingga informasi yang dihasilkan akurat dan dapat dipercaya.

(70)

2. Penjualan Tunai

Penjualan Tunai dilaksanakan perusahaan dengan mewajibkan pembeli melakukan pembayaran atas harga barang terlebih dahulu kepada perusahaan sebelum barang di serahkan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang tersebut kemudian diserahkan dan

transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh

perusahaan.(Mulyadi,2013:445)

3. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Apotek Sinar Sehat, yaitu sistem yang memproses data dan transaksi dari penjualan barang secara tunai dari fungsi penjualan yang melayani pembeli yang datang sampai melakukan transaksi penjualan barang.

4. Membangun Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Membangun sistem informasi akuntansi penjualan adalah pembuatan proses sistem penjualan secara terkomputerisasi dengan menggunakan

Microsoft Visual Basic 2015 dan Microsoft SQL Server 2014 merupakan

bahasa pemrograman yang digunakan untuk merancang suatu program aplikasi.

B. Jenis Penelitian

“Studi Kasus merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif, dimana

peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian, proses, aktifitas, terhadap satu atau lebih orang”. Sugiono(2016:15)

(71)

Mengenai penjelasan tentang definisi diatas maka penulis memilih untuk melakukan penelitian studi kasus. Hal tersebut dikarenakan penulis dapat melakukan penelitian secara terperinci terhadap obyek yang diamati yaitu tentang istem informasi akuntansi penerimaan kas pada Apotek Sinar Sehat.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang dikumpulkan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah : a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data penelitian berupa angka-angka. Data ini diperoleh dari pengukuran langsung maupun dari angka-angka yang diperoleh dengan mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Sugiyono(2013:7)

Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah nota penjualan, jumlah data barang, jumlah data pelanggan, jumlah nominal / rupiah dalam penjualan, serta laporan penjualan harian. b. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang naturalistic yang berbentuk dengan kondisi yang ilmiah. Sugiyono(2013:8)

Gambar

Gambar 1  Faktur Penjualan Tunai
Gambar 2  Relasi one to one
Gambar 3  Relasi one to many
Gambar 4  Relasi many to one
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hotnida Adriani Siahaan: Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada PT... Hotnida Adriani Siahaan: Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas

Heli: Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada PT... Heli: Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas

Untuk penjualan secara tunai dasar dari pencatatanbagian akuntansi hanya bukti permintaan barang dari bagian gudang dan bukti penerimaan kas dari bagian kasir, Pada penjualan

fungsi akuntansi dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai ke dalam jurnal penerimaan kas.

”Evaluasi penerapan sistem informasi akuntansi penjualan tunai dan penerimaan kas pada perusahaan manufaktur PT.. Gracia kreasi

Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pada Fungsi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada CV. Bumi Nusantara

EVALUASI PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI DAN PENERIMAAN KAS.. (Studi Kasus pada Grup Salon Tiger

Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, PT MITRA OGAN (RNI GROUP) seharusnya memiliki sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai yang