• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. A. DESKRIPTIF PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLATANGAN di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. A. DESKRIPTIF PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLATANGAN di"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

A. DESKRIPTIF PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLATANGAN di SMA N 1 LEMBANG KELAS X-9

Observasi awal merupakan komponen pertama yang harus dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian tindakan, khususnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Observasi awal dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran, sehingga dalam melakukan tindakan dapat dilakukan sesuai dengan permasalahan dan kesulitan yang dialami siswa.

Proses pembelajaran pada observasi awal harus dilaksanakan dengan memfokuskan pada aspek-aspek dalam pembelajaran permainan bolatangan di SMA N 1 Lembang kelas X-9, hal ini bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam menyusun tindakan di setiap siklus yang digunakan selama melakukan penelitian, sehingga permasalahan yang muncul dapat diselesaikan dengan tindakan yang tepat.

Proses pembelajaran permainan bolatangan di SMA N 1 Lembang kelas X-9 dengan menggunakan pendekatan taktis dilakukan pada hari rabu dan sabtu, karena pembelajaran yang dilakukan menggunakan pemdekatan taktis maka Pembelajaran permaina bolatangan diajarkan kepada siswa dengan menggunakan bentuk permainan (game-drill-game) dan dilakukan dari keterampilan gerak yang paling mudah kemudian meningkat ke keterampilan gerak yang lebih kompleks.

(2)

Keterampilan teknik dasar permainan bolatangan yang pertama diajarkan kepada siswa adalah teknik dasar lempar tangkap bola, hal ini dilakukan karena teknik dasar tersebut merupakan keterapilan dasar yang harus dimiliki siswa agar dapat bermain permainan bolatangan.

Setelah siswa dapat melakukan teknik daar lempar tangkap pembelajaran berikutnya adalah bagaimana siswa dapat melakukan teknik dasar menembak bola (shooting) dan menggiring bola (dribbling) dalam permainan bolatangan sebagai pendukung agar permainan bolatangan yang dilakukan siswa dapat berjalan dengan baik.

B. HASIL OBSERVASI AWAL PEMBELAJARAN PERMAINAN

BOLATANGAN di SMA N 1 LEMBANG KELAS X-9 1. Observasi

Nama Sekolah : SMA N 1 Lembang

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Materi : Bolatangan

a. Lempar tangkap bola dalam permainan b. Lempar tangkap bola dengan berpasangan c. Lempar tangkap untuk membuat angka Alokasi Waktu : 90 menit (2 x 45 menit)

Hari/Tanggal : Senin/18 Juli 2011

2. Hal-hal yang terjadi dalam proses pembelajaran a) Komponen Tujuan

(3)

2) Siswa dapat melakukan teknik dasar lempar tangkap dalam permainan bolatangan.

b) Komponen Bahan/Materi

1) Lempar tangkap dalam permainan bolatangan. 2) Bermain bolatangan

c) Komponen Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran permainan bolatangan adalah pendekatan taktis (pendekatan bermain).

d) Partisipasi dan Motivasi Siswa Selama Pembelajaran

Selama proses pembelajaran permainan bolatangan sebagian besar siswa memiliki motivasi yang baik, walaupun pada awalnya mereka belum mengerti dan memahami cara bermain bolatangan. Akan tetapi ada beberapa siswa yang kurang antusisas dalam mengikuti proses pembelajaran, hal ini disebabkan siswa masih belum mengenal permainan bolatangan.

e) Komponen Evaluasi

1) Cara melempar atau mengoper bola kepada teman, haruslah tepat ke depan teman yang diberi operan.

2) Bola ditangkap dengan telapak tangan terbuka dan berada di depan dada atau badan.

3) Peraturan dan cara bermain permainan bolatangan.

4) Dalam bermain bolatangan siswa harus mencari ruang gerak yang kosong agar mempermudah pada saat teman mengoper bola.

(4)

5) Melakukan keputusan yang tepat dalam permainan bolatangan, apakah akan mengoper, menggiring atau menembak bola ke gawang.

f) Kesulitan yang dialami Siswa

Setelah pembelajaran selesai dilaukan tanya jawab terhadap siswa, adapun kesulitan yang dialami siswa adalah:

a) Siswa belum dapat melempar bola tepat ke sasaran, dalam hal ini tepat kepada teman bermain.

b) Siswa belum dapat menangkap bola hasil operan teman dengan baik. c) Siswa belum mengerti peraturan permainan bolatangan.

d) Siswa masih belum dapat mencari ruang dalam permainan bolatangan. e) Siswa belum dapat melakukan keputusan yang tepat selama bermain

bolatangan.

C. HASIL PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di SMA N 1 Lembang dengan menggunakan pendekatan pembelajaran taktis bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam bermain permainan bolatangan, selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui ketertarikan siswa terhadap pembelajaran permainan bolatangan. Hasil tes keterampilan teknik dasar dan keterampilan bermain dipergunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengukur tingkat kemajuan siswa dalam permainan bolatangan.

Hasil tes ketermpilan teknik dasar dan keterampilan bermain yang telah diperoleh kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan rumus statistik yang sesuai dengan prosedur penelitian. Pengolahan dan analisis data diperlukan

(5)

karena data yang diperoleh melalui tes merupakan data yang masih mentah sehingga diperlukan proses pengolahan dan analisis data untuk membekukannya.

Untuk memberikan makna dari data yang telah diolah dan dianalisis baik data mengenai keterampilan teknik dasar maupun data keterampilan bermain bolatangan serta data peningkatan hasil belajar dari setiap siklus dan tindakan yang dilakukan, penulis menggunakan uji normalitas Liliefors dan uji Z, adapun hasil dari pengelolaan data tersebut diuraikan pada tabel-tabel dibawah ini.

Tabel 4.1

Data Umum Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Pembelajaran Bolatangan

Kegiatan

Data Empirik Capaian

Target Rekomendasi Guru Siswa Siklus I 1. Tindakan I Pada pembelajaran tindakan I, masih belum mampu memberikan penjelasan tentang materi secara terstruktur, Siswa kurang begitu termotivasi untuk melakukan tugas gerak karena siswa belum begitu mengenal permainan Terjadi perubahan minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran bolatangan. Guru harus mampu menjelaskan materi dengan lebih terstruktur dan jelas, sehingga siswa dapat termotivasi dalam

(6)

dan masih belum bisa mengendalik an kelas. bolatangan. mengikuti pembelajaran bolatangan. 2. Tindakan II Guru sudah mampu mengendalik an kelas dan mulai menjelaskan materi pembelajaran secara tersruktur dan lebih bervariatif. Siswa mulai meemiliki ketertarikan dan motivasi untuk mengikuti pembelajaran bolatangan, akan tetapi sebagian besar siswa masih kesulitan melakukan tugas gerak passing . Peningkatan Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran bolatangan dan peningkatan respon terhadap tugas gerak. Guru harus mampu meningkatkan memotivasi belajar siswa agar siswa mampu melakukan tugas gerak yang diberikan yang ditunjang dengan penyampaian materi yang lebih bervariasi. 3. Tindakan III Guru menyampaik an materi Siswa memiliki motivasi yang Motivasi siswa dalam mengikuti Guru harus mampu meningkatkan

(7)

dengan berbagai variasi dalam bentuk permainan dan latihan yang lebih bervariatif. baik dalam mengikuti pembelajaran, dalam melakukan passing siswa telah mengalami peningkatan, akan tetapi sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam melakukan tugas gerak flying shoot, untuk mencetak gol. pembelajaran semakin baik, memiliki fokus terhadap materi lebih baik. memotivasi belajar siswa agar siswa mampu melakukan tugas gerak yang diberikan yang ditunjang dengan penyampaian materi yang lebih bervariasi. Siklus II 4. Tindakan IV Lebih sistematis Siswa sudah semaik baik Terjadi peningkatan Pendekatan taktis

(8)

dalam menyampaik an materi yang ditunjang dengan variasi bentuk pembelajaran dalam berbagai bentuk permainan dan latihan. dalam melakukan teknik dasar passing, dalam melkukan flying shoot untuk mencetak gol siswa juga mengalai kemajuan yang baik, walaupun siswa masih kesulitan dalam melakukan keterampilan bermain bolatangan. penguasaan gerak dan teknik dasar bolatangan, dan siswa diarahkan kedalam permainan bolatangan yang sebenarnya. merupakan alternatif yang baik untuk digunakan agar siswa dapat melakukan gerak dan teknik dasar bolatangan. 5. Tindakan V Lebih memusatkan kedalam Siswa semakin termotivasi dan menyukai Terjadi peningkatan dalam Pendekatan

(9)

berbagai bentuk permainan (game) dan latihan (drill) untuk menunjang kemampuan gerak dann teknik dasar serta kemampuan bermain bolatangan. permainan bolatangan, serta menunjukan peningkatan dalam teknik dasar dan keterampilan bermain bolatangan. keterampilan dasar dan keterampilan bermain bolatangan, baik pada saat menyerang maupun bertahan. taktis, dengan menggunakan game-drill-game, memberikan banyak pengalaman bermain bagi siswa, sehingga siswa harus berpikir kritis untuk memecahkan permasalahan yang terjadi dalam permainan. 6. Tindakan VI Mengguna-kan berbagai bentuk permainan dan latihan untuk menigkatan keterampilan dasar dan Siswa mengalami peningkatan dalam penguasaan teknik dasar dan bermain bolatangan dalam Terjadi peningkatan teknik dasar, keterampilan bermain bolatangan.

(10)

keterampilan bermain bolatangan. melakukan menyerang dan bertahan, tetapi masih mengalami kesulitan dalam merebut bola dari lawan. Siklus III 7. Tindakan VII Bentuk permainan dengan mengutama-kan penyerangan, bertahan dan merebut Sebagian besar siswa mengalami peningkatan dalam merebut bola, penyerangan dan bertahan siswa semakin menungkat. Sebagian besar siswa mampu merebut bola walau masih banyak melakukan kesalahan, pelanggaran Pembelajaran bolatangan dengan menggunakan pendekatan taktis harus dipertahankan dan ditingkatkan, karena pendekatan

(11)

VIII bola. mengalami peningkatan dalam merebut bola dari lawan, penyerangan dan bertahan semakin menungkat mampu merebut bola, melakukan serangan dan bertahan sehingga dapat bermain bolatangan dengan cukup baik. taktis merupakan pendekatan yang cocok untuk mempermudah siswa melakukan keterampilan dasar dan keterampilan bermain bolatangan. 9. Tindakan IX Mengguna-kan berbagai bentuk permainan untuk memulai permainan bolatangan Mampu memulai permainan dengan baik Mampu melakukan permulaan permainan, menyerang dan bertahan dengan baik.

(12)

Berikut ini adalah data perkembangan kemajuan belajar siswa dalam permainan bolatangan pada setiap siklusnya:

Tabel 4.2

Perkembangan hasil Belajar siswa dalam pembelajaran Permaiinan Bolatangan di setiap siklusnya

Norma Target Tindakan

Siklus I Siklus II Siklus III

Jumlah Siswa Persentase (%) Jumlah Siswa Persentase (%) Jumlah Siswa Persentase (%) Baik 8 26.7 % 10 33.3 % 11 36,7 % Cukup 9 30 % 12 40 % 13 43.3 % Kurang 13 43.3 % 8 26.7 % 6 20 %

Dari data tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam pembelajaran permainan bolatangan siswa mengalami peningkatan dalam pencapaian target pada setiap siklus pembelajaran. Data yang ditunjukan dalam tabel menggambarkn bahwa pada pembelajaran siklus I, II dan III siswa mengalami peningkatan hasil belajar. Pada kelompok siswa yang kurang terampil dalam bermain permainan bolatangan jumlahnya semakin berkurang dari siklus I, II dan siklus III, sedangkan peningkatan terjadi pada jumlah siswa yang memiliki keterampilan bermain bolatangan dengan kategori cukup dan baik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan pendekatan pembelajaran taktis kemampuan siswa dalam bermain permainan bolatangan semakin meningkat sehingga siswa dapat bermain bolatangan.

(13)

1. Hasil Penghitungan Rata-Rata dan Simpangan Baku

Langkah awal yang dilakukan untuk mengetahui data dari pembelajaran siklus I, II dan III adalah dengan menghitung nilai rata-rata dan simpangan baku, penghitungan rata-rata dan simpangan baku dilakukan menggunakan data mentah yang diperoleh. Nilai penghitungan dari data penelitian dapat dilihat dari tabel 4.3 dan 4.4

Tabel 4.3

Hasil Penghitungan Rata-Rata dan Simpangan Baku Tes Teknik Dasar Permainan Bolatangan

No Variabel Rata-rata Simpangan Baku

1 Lempar Tangkap 28,27 11,16

2 Dribbling 39,8 6,96

3 Flying Shoot 36,33 9,11

Tabel diatas menunjukan bahwa rata-rata hasil tes lempar tangkap adalah 28,27 dengan simpangan baku 11,16. Rata-rata hasil tes dribbling adalah 39,8 dengan simpangan baku 6,95. Rata-rata hasil tes flying shoot adalah 36,33 dengan simpangan baku 9,11. Setelah mengetahui hasil rata-rata dan simpangan baku dari tes keterampilan teknik dasar maka langkah selanjutnya adalah mencari nilai rata-rata dan simpangan baku dari tes kemampuan bermain.

(14)

Tabel 4.4

Hasil Penghitungan Rata-Rata dan Simpangan Baku Tes Kemampuan Bermain Permainan Bolatangan

No Variabel Rata-rata Simpangan Baku 1 Membuat Keputusan 6,37 2,32 2 Melakukan Keterampilan 5,25 1,67 3 Memberikan Dukungan 5,23 1,89

Tabel diatas menunjukan bahwa rata-rata hasil tes kemampuan bermain siswa dalam melakukan keputusan adalah 6,37 dengan simpangan baku 2,32. Rata-rata hasil tes melakukan keterampilan adalah 5,25 dengan simpangan baku 1,67. Rata-rata hasil tes memberi dukunagn adalah 5,23 dengan simpangan baku 1,89.

2. Hasil Uji Normalitas Data dan Uji Z a. Tabel 4.5 Data Normalitas Bersubsidi

87 122 84 127 119 110

100 85 80 181 130 152

87 73 109 165 114 85

117 135 129 109 131 139

(15)

1. Jumlah sampel (n) = 30 Rata-rata = 113,4 Simpangan baku (S) = 26,9 2. Menentukan rentan (R)

R = Skor maksimal – Skor minimal R = 181-68

R = 113

3. Menentukan banyaknya kelas interval (i) i = 1 + 3,3 Log n

i = 1 + 3,3 Log 30

i = 5,87 (dibulatkan menjadi 6) 4. Menghitung jumlah kelas (P)

P = R/i P = 113 / 6 P = 19

Tabel 4.6 (Lanjutan)

Kelas fi Batas Z Luas Z Ei Oi (Oi-Ei)

2 Kelas Bt Ei 68 87 7 87,5 -0,96 0,2444 7,33 7 0,01 88 107 5 107,5 -0,22 0,0973 2,92 5 1,48 108 126 9 126,5 0,48 0,5751 17,25 9 3,94 127 146 6 146,5 1,23 0,2063 6,2 6 0,01 147 166 2 166,5 1,97 0,0849 2,55 2 0,12 167 186 1 186,5 2,72 0,0211 0,63 1 0,22 Jumlah 30 Z Hitung 5,78 Z Tabel 7,82

(16)

Z = (Batas Kelas - Rata-Rata) / Simpangan Baku Ei = Luas Z bt x n

Dari tabel di atas diperoleh nilai X2 Hitung adalah 5,78. Sedangkan dari daftar distribusi dapat dilihat bahwa banyaknya kelas (dk)

dk = K-3 dk = 6-3 dk = 3

Menentukan Chi-kuadrat tabel α = 0,05

X2 Tabel = X2 0,95 (3)

X2 Tabel = 7,815 (dibulatkan menjadi 7,82)

Kriteria uji normalitas adalah jika X2 Hitung < X2 Tabel maka data tersebut berdistribusi normal, hasil penghitungan data penelitian menunjukan bahwa X2 Hitung adalah 5,78 sedangkan X2 Tabel adalah 7,82. Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

D. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1. Hasil Pembelajaran Siklus I

a) Tindakan pembelajaran Siklus I

Proses pembelajaran permainan bolatangan yang dilakukan pada siklus I dilaksanakan dengan menggunakan 3 tindakan, yaitu pada pertemuan ke-1 sampai dengan pertemuan ke-3 yang dilaksanakan pada hari rabu tanggal 20 Juli 2011, sabtu 23 Juli 2011 dan rabu 27 juli 2011. Materi pembelajaran permainan bolatangan yang diajarkan kepada siswa pada siklus I tindakan 1

(17)

dan 2 yaitu tentang penguasaan bola dengan menggunakan teknik dasar lempar tangkap bola, sedangkan pada pertemuan ke-3 dengan menggunakan tindakan 3 siswa belajar tentang bagaimana mencetak gol dengan menggunakan teknik dasar flying shoot. Proses pembelajaran permainan bolatangan dilakukan dalam waktu 2 x 45 menit dengan menggunakan pendekatan taktis.

b) Refleksi Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil analisis, menunjukan bahwa pembelajaran permainan bolatangan dengan menggunakan pendekatan taktis secara umum menunjukan hasil yang cukup baik, namun dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa permasalahan yang muncul, dan permasalahan tersebut menuntut adanya perbaikan pada tindkan selanjutnya.

Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran permainan bolatangan pada siklus I diantaranya:

1. Tahap penyampaian materi a. Kendala yang dihadapi

Dalam penyampaian materi kesulitan yang dialami guru yaitu karena ada beberapa siswa yang melakukan penyimpangan perilaku dalam kegiatan pembelajaran sehingga mengganggu kelancaran proses pembelajaran, selain itu permasalahan lain yang muncul selama pembelajaran yaitu lemahnya siswa dalam penguasaan teknik dasar permainan bolatangan.

b. Saran Perbaikan

Siswa yang melakukan penyimpangan perilaku diberi peringatan dan bimbingan agar tidak melakukan hal-hal yang dapat menghambat proses

(18)

pembelajaran, untuk mengatasi permasalahan penguasaan teknik dasar dalam permainan bolatangan siswa diberi tugas latihan yang menunjang untuk perbaikan penguasaan teknik dasar.

2. Tahap evaluasi

Dalam tahap evaluasi pembelajaran siklus I yang menjadi sasaran perbaikan adalah guru harus memperhatikan alokasi waktu pembelajaran dan peningkatan penguasaan teknik dasar dan keterampilan bermain bolatangan yang dilakukan oleh siswa, agar siswa dalam bermain permainan bolatangan dapat melakukannya dengan lebih efektif.

2. Hasil Pembelajaran Siklus II

a) Tindakan pembelajaran Siklus II

Proses pembelajaran permainan bolatangan yang dilakukan pada siklus II dilaksanakan dengan menggunakan 3 tindakan, yaitu pada pertemuan ke-4 sampai dengan pertemuan ke-6 yang dilaksanakan pada hari rabu tanggal 10 Agustus 2011, sabtu 13 Agustus 2011 dan selasa 16 Agustus 2011. Materi pembelajaran permainan bolatangan yang diajarkan kepada siswa pada siklus II tindakan 4 merupakan lanjutan dari pembelajaran di siklus I yaitu tentang mencetak gol dengan menggunakan teknik dasar flying shoot, sedangkan pada pertemuan ke-5 dengan menggunakan tindakan 5 siswa belajar tentang bagaimana mempertahankan daerah pertahanan, pembelajaran memfokuskan bagaimana tugas pemain bertahan dan penjaga gawang dapat mempertahankan gawang agar tidak terjadi gol, pada pertemuan ke 6 materi pembelajaran memfokuskan terahdap masalah pertahanan dan penyerangan

(19)

dalam permainan bolatangan. Proses pembelajaran permainan bolatangan dilakukan dalam waktu 2 x 45 menit dengan menggunakan pendekatan taktis.

b) Refleksi Tindakan Siklus II

Berdasarkan hasil analisis, menunjukan bahwa pembelajaran permainan bolatangan dengan menggunakan pendekatan taktis secara umum menunjukan hasil yang baik, hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sehingga target yang telah direncanakan sebelumnya yaitu agar siswa dapat menguasai teknik dasar dan dapat bermain bolatangan dapat tercapai. Beberapa hasil yang diperoleh dari pembelajaran permainan bolatangan siklus II diantaranya:

1. Adanya peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus I.

2. Proses pembelajaran permainan bolatangan dapat berjalan dengan baik, karena siswa dapat menaati peraturan yang telah dibuat guru. 3. Siswa telah dapat melakukan teknik daar passing, dribbling dan

shooting serta dapat bermain bolatangan dengan baik.

4. Siswa dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mendukung teman satu tim dalam permain bolatangan.

3. Hasil Pembelajaran Siklus III

a) Tindakan pembelajaran Siklus III

Proses pembelajaran permainan bolatangan yang dilakukan pada siklus II dilaksanakan dengan menggunakan 3 tindakan, yaitu pada pertemuan ke-7 sampai dengan pertemuan ke-9 yang dilaksanakan pada hari selasa

(20)

tanggal 10 september 2011, sabtu 14 september 2011 dan selasa 17 september 2011. Materi pembelajaran permainan bolatangan yang diajarkan kepada siswa pada siklus III tindakan 7 merupakan lanjutan dari pembelajaran di siklus II yaitu tentang merebut bola dari lawan, kemudian melakukan serangan balik dengan cepat untuk mencetak gol, mencetak gol dengan menggunakan teknik dasar flying shoot, sedangkan pada pertemuan ke-8 dengan menggunakan tindakan 8 pembelajaran yang dilakukan masih mengenai merebut bola tetapi dengan berbagai macam kondidi dan kesulitan yang ditingkatkan, kemudian menyerang dan mencetak gol dengan menggunakan flying shoot, pada pertemuan ke 9 materi pembelajaran memfokuskan terahdap masalah bagaimana untuk memulai pertandingan, baik dengan menggunakan lemparan gawang maupun lemparan kedalam, yang bertujuan untuk melakukan serangan ke daerah lawan. Proses pembelajaran permainan bolatangan dilakukan dalam waktu 2 x 45 menit dengan menggunakan pendekatan taktis.

b) Refleksi Tindakan Siklus III

Berdasarkan hasil analisis, menunjukan bahwa pembelajaran permainan bolatangan dengan menggunakan pendekatan taktis secara umum menunjukan hasil yang baik, hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III sehingga target yang telah direncanakan sebelumnya yaitu agar siswa dapat menguasai teknik dasar dan dapat bermain bolatangan dapat tercapai.

(21)

Beberapa hasil yang diperoleh dari pembelajaran permainan bolatangan siklus III diantaranya:

1. Adanya peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus II dalam hal keterampilan teknik dasar dan keterampilan bermain.

2. Proses pembelajaran permainan bolatangan dapat berjalan dengan baik, karena siswa dapat menaati peraturan yang telah dibuat guru. 3. Siswa telah dapat melakukan teknik daar passing, dribbling dan

shooting serta dapat bermain bolatangan dengan baik.

4. Siswa dapat mengambil keputusaan yang tepat pada saat merebut bola untuk mempertahankan gawang dan melakukan serangan.

Berdasarkan hasli penelitian dari siklus I, siklus II dan siklus III dapat disimpulkan bahwa pembelajaran permainan bolatangan dengan menggunakan pendekatan taktis memberi kesepatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran bolatangan, dengan demikian dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam hal penguasaan teknik dasar dan keterampilan bermain bolatangan.

(22)

Siklus I Pertemuan 1

1. Uraian Rencana Tindakan 1

Rencana tindakan 1 dilakukan sesuai dengan hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X-9 SMA N 1 Lembang. Rencana tindakan 1 dilakukan pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 20 Juli 2011 Waktu : 14.00 – 15.30 WIB.

Masalah Taktis :Mempertahankan penguasaan bola

Inti pelajaran :Mengoper bola dengan menggunakan jenis operan Javeline Pass dan menerima bola.

Tujuan Bermain : 1. Ketepatan melakukan operan.

2. Keberhasilan menangkap bola dari operan teman satu regu.

A. Permainan :

3 vs 3, lapangan 20 meter x 15 meter, permainan penguasaan bola. Tujuan Aktivitas :

Melakukan lima kali operan beruntun dengan teman satu regu tanpa direbut oleh lawan, dengan menggunakan jenis operan Javeline Pass.

Kondisi :

Tiga sampai lima kali melakukan operan (passing) sebelum mencetak gol dan tanpa menggiring bola (dribbling)

(23)

Gambar 4.1. mempertahankan penguasaan bola Keterangan : Bola : Regu A : Regu B Pertanyaan:

P : Apa yang harus anda lakukan dalam permainan ini? J : Menjaga bola dari lawan.

P : Bagaimana tim anda dapat menjaga bola dari lawan? J : Dengan menggunakan operan bola (passing).

P : Bagaimana cara melakukan operan bola ke teman satu regu? J : Menggunakan operan Javeline Pass dan mengoper bola ke teman

yang tidak dijaga lawan. B. Tugas Latihan :

Latihan mengoper bola (Passing) dengan menggunakan jenis operan Javeline Pass dan mengankap bola berpasangan pada jarak 5-10 meter.

(24)

Tujuan Aktivitas :

1. Operan yang tepat ke arah teman dengan menggunakan jenis operan Javeline Pass.

2. Menangkap bola hasil operan dengan kedua telapak tangan.

Petunjuk :

1. Operan

a. Menghadap teman yang akan diberi operan bola.

b. Tangan yang memegang bola ditarik kearah belakang bahu atau sedikit lebih tinggi.

c. Lengan yang tidak memegang bola, direntangkan kedepan setinggi bahu mengarah kesasaran.

d. Pelaksanaan lemparan diawali dengan ayunan lengan dan diakhiri dengan gerakan lecutan pergelangan tangan,

e. Sikap akhir dari lemparan ini adalah jari – jari tangan dari lengan yang melakukan lemparan menghadap kearah sasaran .

2. Menerima Bola

a. Berdiri sejajar dengan arah datangnya bola

b. Tangkap bola dengan menggunakan kedua telapak tangan, dengan posisi telapak tangan terbuka dan membentuk seperti segitiga.

(25)

C. Permainan :

3 vs 3 dengan menggunakan lapangan 20 meter x 15 meter, gawang dan tanpa penjaga gawang.

Tujuan aktivitas :

1. Mengoper bola dengan tepat dan cepat ke teman satu tim. 2. Menangkap bola hasil operan dengan baik.

3. Pandangan ke depan dan melihat teman satu tim serta lawan. 4. Memasukan bola ke gawang.

Kondisi-kondisi :

1. Maksimalkan melakukan operan sebanyak lima kali dengan teman satu regu sebelum melakukan lemparan ke gawang di luar batas shooting. 2. Bola yang dioperkan diusahakan harus setinggi dada dan lurus kepada

teman yang diberi operan agar mudah diterima dan dikuasai. 3. Mengoper bola kepada teman yang tidak dijaga lawan.

4. Melakukan dukungan terhadap teman satu tim baik pada saat menyerang ataupun bertahan.

(26)

Keterangan : Bola : Regu A : Regu B : Batas Shooting Pertanyaan:

P : Apa yang harus anda lakukan dalam permainan ini? J : Mencetak gol dengan terlebih dahulu melakukan operan. P : Bagaimana cara tim anda mencetak gol?

J : Dengan menembakan bola ke gawang tanpa melewati batas Shooting.

P : Apa yang harus anda lakukan jika tim anda sedang menyerang atau bertahan?

J : Memberikan dukungan terhadap teman satu tim baik saat menyerang ataupun bertahan.

2. Implementasi Tindakan

Dalam melakukan pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran bolatangan, peneliti terlibat secara langsung, yaitu dengan cara mengarahkan siswa kedalam bentuk pembelajaran pendekatan taktis. Pada peleksanaan tindakan ini peneliti membagi kegiatan pembelajaran ke dalam empat fase pembelajaran.

(27)

Fase pertama yaitu mempersiapkan peralatan pembelajaran, menyiapkan siswa dan menyampaikan materi serta tujuan pembelajaran sesuai dengan yang telah ditentukan oleh peneliti. Fase kedua peneliti memprktekan pengetahuan konsep dan keterampilan bermain bolatangan kepada siswa. Fase ketiga siswa diberikan pelatihan atau drill setelah melakukan permainan dengan tujuan sebagai perbaikan keterampilan teknik dasar bolatangan. Fase keempat siswa melakukan permainan atau game untuk mengimplementasikan hasil dari latihan atau drill. Kemudian hasil dari semua kegiatan tersebut di analisis oleh guru atau peneliti untuk memperoleh hasil dari penelitian tindakan tersebut.

Proses pembelajaran pada tindakan satu dimulai dengan peneliti datang ke lapangan SMA N 1 Lembang pada jam 13.45 WIB, kemudian menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan dalam pembelajaran seperti bola, peluit, stopwach dan gawang. Peneliti masuk ke lapangan dan menyiapkan siswa untuk berbaris, berdoa, absensi dan menjelaskan materi serta tujuan pembelajaran.

Siswa yang hadir pada pertemuan ini berjumlah 30 orang siswa dengan rincian 13 putra dan 17 putri. Kemudian setelah siswa melakukan pemanasan peneliti membagi siswa kedalam beberapa kelompok, yang masing-masing kelompok berjumlah 3-4 orang siswa, dan masing-masing kelompok menempati lapangan yang telah diatur untuk melakukan permainan bolatangan.

Tugas gerak atau materi inti pada pembelajaran ini adalah melakukan operan dengan menggunakan jenis operan javeline pass dan menangkap bola hasil operan serta mencetak gol ke gawang dengan menggunakan javeline pass dan

(28)

tanpa melewati batas shooting. Waktu pembelajaran pada pertemuan kali ini adalah 90 menit.

3. Dampak Tindakan

a. Dalam melakukan operan masih banyak siswa yang masih belum bisa melakukan operan tepat ke sasaran yang dituju, sehingga selain bola dapat dengan mudah direbut oleh lawan proses bermain siswa juga terhambat. Hal ini dikarenakan sebagian besar siswa masih baru mengenal bolatangan dan juga masih terburu-buru dalam melakukan operan dalam permainan.

b. Siswa masih kurang baik dalam cara menangkap bola hasil operan dari teman.

c. Teknik operan javeline pass jarang dilakukan oleh siswa, siswa cenderung lebih sering melakukan jenis operan cess pass yang memang lebih mudah dilakukan.

d. Teknik shooting siswa masih rendah, karena pengalaman belajar gerak yang kurang dikondisikan dengan baik.

4. Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan permasalah yang muncul dalam pembelajaran ini peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan bebagai pengalaman gerak yang lebih banyak, hal ini dilakukan sebagai alat ukur sejauh mana siswa dapat menangkap dan memahami tugas gerak yang diberikan dalam pembelajaran permainan bolatangan.

Penyampain tugas gerak pada pertemuan ini dilakukan oleh peneliti dengan beberapa tahap pembelajaran, yaitu dengan memberikan materi lempar dan

(29)

menangkap bola pada jarak 3-4 meter, sehingga dengan jarak yang dekat siswadapat melakukan operan dan tangkapan bola dengan lebih baik. Kemudian setelah itu jarak diperjauh secara bertahap.

Dalam permainan (game) yang menggunakan bentuk permainan 3 vs 3 terlebih dahulu tim yang melakukan serangan diberi keleluasaan gerak agar dapat dengan mudah mencetak gol, hal ini dilakukan agar siswa memiliki pengalaman mencetak gol dalam dirinya.

5. Observasi

Selama proses pembelajaran permainan bolatangan berlangsung, peneliti mengamati dari pelaksanaan tindakan yang telah diarahkan kedalam bentuk pembelajaran pendekatan taktis. Dalam melakukan observasi pembelajaran dijelaskan mengenai berbagai kegiatan pembelajaran yang dilakukan yaitu::

a. Siswa kurang meniliki motivasi dalam mengikuti pembelajaran permainan bolatangan.

b. Siswa kurang responsif terhadap konsep dasar dan tujuan pembelajaran pendekatan taktis dalam permainan bolatangan.

c. Kempuan gerak yang beragam pada diri siswa baik dari segi takti maupun teknik bermain bolatangan.

d. Peneliti melakukan pendekatan secara langsung baik secara individu maupun kelompok kepada siswa yang memiliki masalahselama proses pembelajaran, hal ini dilakukan agar siswa memiliki motivasi belajara dengan baik untuk memperbaiki diri.

(30)

6. Analisis dan Refleksi

Analisis dan revleksi hasil observasi dilakuakan secara langsung maupun tidak langsung, sebagai berikut:

a. Observasi secara langsung, dalam kegiatan pembelajaran tindakan 1 yang telah dilakukan dengan menggunakan pendekatan taktis ternyata masih belum dapat membuat siswa memahami cara bermain bolatangan, akan tetapi sisw telah mengerti bagaimana cara melakukan operan dan cara menagkap bola walaupun masih belum begitu baik.

b. Observasi tidak langsung, dalam pembelajaran ini siswa belum memahami cara menerapkan pembelajaran pendekatan taktis dalam permainan bolatangan, sehinnga cenderung mengabikan tujuan inti dari pembelajaran. c. Proses pengulangan dan perbaikan serta sedikit peningkatan materi

pembelajaran diperlukan dalam pertemuan kedua, dengan tujuan agar siswa dapat memaknai pembelajaran bolatangan dengan pendekatan taktis.

(31)

Pertemuan 2

1. Rencana Tindakan 2

Rencana tindakan 2 dilakukan sesuai dengan permasalahan yang ada di tindakan 1, dilakukan di kelas X-9 SMA N 1 Lembang. Rencana tindakan 2 dilakukan pada:

Hari : Sabtu

Tanggal : 23 Juli 2011 Waktu : 09.00 – 10.30 WIB.

Masalah Taktis : Mempertahankan penguasaan bola. Inti pelajaran :

Mengoper bola dengan menggunakan jenis operan Javeline Pass dan flying pass, melakukan tembakan dengan flying shoot dan menerima bola.

Tujuan Bermain :

1. Ketepatan melakukan operan.

2. Keberhasilan menangkap bola operan teman satu regu. A. Permainan :

4 vs 4, lapangan 20 meter x 15 meter, permainan penguasaan bola.

Tujuan Aktivitas :

Melakukan lima kali operan beruntun dengan teman satu regu tanpa direbut oleh lawan, dengan menggunakan jenis

(32)

operan Javeline Pass dan flying pass, tanpa gawang dan tanpa penjaga gawang.

Gambar 4.3 permainan mempertahankan bola Keterangan

: Bola

: Regu A

: Regu B

Pertanyaan:

P : Apa yang harus anda lakukan dalam permainan ini? J : Menjaga bola dari lawan.

P : Bagaimana tim anda dapat menjaga bola dari lawan? J : Dengan menggunakan operan bola (passing).

P : Bagaimana cara melakukan operan bola ke teman satu regu? J : Menggunakan operan Javeline Pass, flying pass dan mengoper

(33)

B. Tugas Latihan :

Latihan mengoper bola (Passing) dengan menggunakan jenis operan Javeline Pass, flying pass, menembak bola dengan flying shoot dan menangkap bola berpasangan pada jarak 5-10 meter Tujuan Aktivitas :

1. Operan yang tepat ke arah teman dengan menggunakan jenis operan Javeline Pass dan flying pass.

2. Menangkap bola hasil operan dengan kedua telapak tangan.

Petunjuk :

1. Operan Javeline Pass

a. Menghadap teman yang akan diberi operan bola.

b. Tangan yang memegang bola ditarik kearah belakang bahu atau sedikit lebih tinggi.

c. Lengan yang tidak memegang bola, direntangkan kedepan setinggi bahu mengarah kesasaran.

d. Pelaksanaan lemparan diawali dengan ayunan lengan dan diakhiri dengan gerakan lecutan pergelangan tangan,

e. Sikap akhir dari lemparan ini adalah jari – jari tangan dari lengan yang melakukan lemparan menghadap kearah sasaran .

flying pass

(34)

b. Berlari sebanyak tiga langkah, kemudian melompat dan lakukan operan.

c. Lemparkan bola pada saat posisi tangan di atas kepala.

d. Arakhan bola tepat ke depan dada teman yang akan diberi operan. 2. Menerima Bola

a. Berdiri sejajar dengan arah datangnya bola b.

c. Tangkap bola dengan menggunakan kedua telapak tangan, dengan posisi telapak tangan terbuka dan membentuk seperti segitiga.

d. Menagkap bola dengan meredam arah datangnya bola.

C. Permainan :

4 vs 4 dengan menggunakan lapangan 20 meter x 15 meter, gawang dan tanpa menggunakan penjaga gawang.

Tujuan aktivitas :

1. Mengoper bola dengan tepat dan cepat ke teman satu tim dengan menggunakan variasi operan Javeline Pass dan flying pass.

2. Menangkap bola hasil operan dengan baik.

3. Pandangan ke depan dan melihat teman satu tim serta lawan.

4. Memasukan bola ke gawang dengan menggunakan gerakan flying shoot.

(35)

Kondisi-kondisi :

1. Maksimalkan melakukan operan Javeline Pass dan flying pass sebanyak lima kali dengan teman satu regu sebelum melakukan lemparan ke gawang di luar batas shooting.

2. Bola yang dioperkan diusahakan harus setinggi dada dan lurus kepada teman yang diberi operan agar mudah diterima dan dikuasai.

3. Mengoper bola kepada teman yang tidak dijaga lawan.

Gambar 4.4 permainan mempertahankan bola Keterangan

: Bola

: Regu A

: Regu B

Pertanyaan:

P : Apa yang harus anda lakukan dalam permainan ini? J : Melakukan operan dan kemudian mencetak gol

P : Bagaimana cara melakukan operan bola ke teman satu regu? J : Menggunakan operan Javeline Pass, flying pass dan mengoper

(36)

P : Dengan cara apa tim anada dapat mencetak gol? J : Dengan menggunakan teknik flying shoot.

P : Apa yang harus anda lakukan jika tim anda sedang menyerang dan juga pada saat diserang?

J : membantu penyerangan dengan membuka ruang, jika pada saat diserang membantu pertahanan.

2. Implementasi Tindakan

Dalam melakukan pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran bolatangan, peneliti terlibat secara langsung, yaitu dengan cara mengarahkan siswa kedalam bentuk pembelajaran pendekatan taktis. Pada peleksanaan tindakan ini peneliti membagi kegiatan pembelajaran ke dalam empat fase pembelajaran.

Fase pertama yaitu mempersiapkan peralatan pembelajaran, menyiapkan siswa dan menyampaikan materi serta tujuan pembelajaran sesuai dengan yang telah ditentukan oleh peneliti. Fase kedua peneliti memprktekan pengetahuan konsep dan keterampilan bermain bolatangan kepada siswa. Fase ketiga siswa diberikan pelatihan atau drill setelah melakukan permainan dengan tujuan sebagai perbaikan keterampilan teknik dasar bolatangan. Fase keempat siswa melakukan permainan atau game untuk mengimplementasikan hasil dari latihan atau drill. Kemudian hasil dari semua kegiatan tersebut di analisis oleh guru atau peneliti untuk memperoleh hasil dari penelitian tindakan tersebut.

(37)

Proses pembelajaran pada tindakan dua dimulai dengan peneliti datang ke lapangan SMA N 1 Lembang pada jam 08.45 WIB, kemudian menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan dalam pembelajaran seperti bola, peluit, stopwach dan gawang. Peneliti masuk ke lapangan dan menyiapkan siswa untuk berbaris, berdoa, absensi dan menjelaskan materi serta tujuan pembelajaran. Siswa melakukan pemanasan statis dan dinamis.

Siswa yang hadir pada pertemuan ini berjumlah 30 orang siswa dengan rincian 13 putra dan 17 putri. Kemudian setelah siswa melakukan pemanasan peneliti membagi siswa kedalam beberapa kelompok, yang masing-masing kelompok berjumlah 4 orang siswa atau lebih, dan masing-masing kelompok menempati lapangan yang telah diatur untuk melakukan permainan bolatangan.

Tugas gerak atau materi inti pada pembelajaran ini adalah operan (passing) dan menangkap bola, pembelajaran passing menggunakan jenis operan javeline pass dan flying pass kemudian dilanjutkan dengan menangkap bola hasil operan serta mencetak gol ke gawang dengan menggunakan flying shoot tanpa melewati batas shooting. Waktu pembelajaran pada pertemuan kali ini adalah 90 menit.

3. Dampak Tindakan

a. Dalam melakukan tangkapan bola dan melakukan operan javeline pass siswa mengalami kemajuan yang cukup baik, operan yang dilakukan telah banyak mengenai sasaran atau tepat kepada teman satu regu, walaupun masih ada beberapa siswa yang masih kurang baik dalam menangkap atau mengoper bola

(38)

b. Teknik dasar flying pass dan flying shoot masih banyak siswa yang merasa kesulitan untuk melakukannya, masih banyak siswa yang masih belum bisa melakukan operan ataupun shooting tepat ke sasaran yang dituju. Hal ini dikarenakan sebagian besar siswa baru melakukan jenis operan dan teknik shooting tersebut.

c. Kerjasama siswa dalam permainan bolatangan sudah mulaih membaik, siswa telah mulai mengerti bagaimana bergerak dan mencari ruang untuk melakukan operan maupun shooting, sehingga dalam melakukan game telah dapat berjalan dengan baik.

4. Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan permasalah yang muncul dalam pembelajaran ini peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan bebagai pengalaman gerak yang lebih banyak, hal ini dilakukan sebagai alat ukur sejauh mana siswa dapat menangkap dan memahami tugas gerak yang diberikan dalam pembelajaran permainan bolatangan.

Penyampain tugas gerak pada pertemuan ini dilakukan oleh peneliti dengan beberapa tahap pembelajaran, yaitu dengan memberikan materi lempar dan menangkap bola pada jarak 4-5 meter, sehingga dengan jarak yang dekat siswadapat melakukan operan dan tangkapan bola dengan lebih baik. Kemudian setelah itu jarak diperjauh secara bertahap.

Untuk pembelajaran latihan flying pass dan flying shoot terlebih dahulu siswa belajar dengan cara berjalan sebanyak 3 langkah dan kemudian meloncat, selehah sebagian besar dapat melakukannya ditingkatkan dengan menggunakan

(39)

berlari pelan sebelum melakukan flying pass dan flying shoot. Karena pada priinsipnya pembelajaran teknik dasar flying pass sama dengan flying shoot.

Dalam permainan (game) yang menggunakan bentuk permainan 4 vs 4 terlebih dahulu tim yang melakukan serangan diberi keleluasaan gerak agar dapat dengan mudah mencetak gol, hal ini dilakukan agar siswa memiliki pengalaman mencetak gol dalam dirinya.

5. Observasi

Selama proses pembelajaran permainan bolatangan berlangsung, peneliti mengamati dari pelaksanaan tindakan yang telah diarahkan kedalam bentuk pembelajaran pendekatan taktis. Dalam melakukan observasi pembelajaran dijelaskan mengenai berbagai kegiatan pembelajaran yang dilakukan yaitu::

a. Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran permainan bolatangan mengalami peningkatan, hal ini terlihat dengan antusiasnya siswa dalam melaksanakan tugas gerak yang diberikan.

b. Pada saat melakukan tugas latihan, khususnya latihan flying pass dan flying shoot masih banyak siswa yang kurang mengerti dan memahami, sehingga membuat sebagian besar siswa merasa bingung.

c. Pengamatan pembelajaran pada pertemua kedua (tindakan kedua) ini secara umum siswa terlihat mulai senang terhadap materi pembelajaran bolatangan sehingga dapat dengan cepat menguasai tugas gerak yang diberikan.

6. Analisis dan Refleksi

Hasil pembelajaran dari pertemuan kedua dengan menggunakan tindakan dua menunjukan adanya peningkatan keterampilan bermain bolatangan pada diri

(40)

siswa, selain itu siswa sudah mulai merasa senang dalam mengikuti pembelajaran permainan bolatangan, walaupun masih terdapat permasalahan yang muncul yaitu tentang tingkat penguasaan teknik dasar flying pass dan flying shoot yang dimilik oleh siswa untuk dapat mencetak gol. Permasalahan tersebut akan coba dipecahkan pada pertemua ketiga dengan menggunakan rencana tindakan ke-3.

(41)

Pertemuan 3

1. Rencana Tindakan 3

Rencana tindakan 3 dilakukan sesuai dengan hasil dari permasalahan yang ada di tindakan 2 , dilakukan di kelas X-9 SMA N 1 Lembang. Rencana tindakan 3 dilakukan pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 27 Juli 2011 Waktu : 14.00 – 15.30 WIB. Masalah Taktis : Mencetak gol.

Inti pelajaran : Menembak bola (shooting) Tujuan Bermain :

mencetak gol dengan menggunakan teknik flying shot A. Permainan :

5 vs 5, lapangan 20 meter x 15 meter, menembak bola dengan menggunakan teknik dasar flying shot untuk mencetak gol dari luar batas shooting.

Tujuan Aktivitas :

1. Menembak bola jika situasi memungkinkan untuk melakukan tembakan ke gawang.

2. Mendukung pemain lain pada saat melakukan serangan. 3. Mendukung teman satu tim pada saat bertahan.

(42)

4. Gerakan flying shot untuk menembak bola dan mencetak gol.

Gambar 4.5 permainan mencetak gol Keterangan : Bola : Regu A : Regu B : Penjaga gawangg : Batas shooting Pertanyaan:

P : Apa yang harus anda lakukan ketika berada di dekat garis shooting? J : menembak bola ke gawang.

P : Mengapa anda harus menembak?

J : sebab jika tidak menembak bola ke gawang tidak dapat mencetak gol. P : Dengan cara apa anda menembak bola untuk dapat mencetak gol? J : Menggunakaan teknik Jump shot dan flying shot.

(43)

J : Ke daerah gawang yang sulit dijangkau penjaga gawang.

B. Tugas Latihan :

Latihan gerakan teknik dasar menembak bola (shooting) dengan menggunakan teknik flying shot ke gawang dengan di luar batas shooting dengan jarak 6 meter - 7 meter.

Tujuan Aktivitas :

1. Bergantian melakukan tembakan ke gawang dengan menggunakan flying shot, menembak bola dari jarak 6 meter – 7 meter dari batas shooting. 2. Melakukan teknik dasar javelin pass dengan teman kelompok, kemudian

lakukan gerakan flying shot dengan menggunakan tiga langkah sebelum menembak bola ke gawang.

Petunjuk :

1. Berlari cepat sebanyak tiga langkah sebelum melakukan gerakan shooting, lihat garis batas melakukan shooting, jangan sampai menginjak batas tersebut.

2. Pada saat melakukan shooting arahkan bola ke daerah gawang yang jauh dari jangkauan penjaga gawang.

3. Lakukan operan dengan melihat arah gerak teman yang akan menerima bola, lakukan operan di depan teman yang akan menerima bola.

4. Menangkap dan kuasai bola hasil operan, kemudian lakukan gerakan lari tiga langkah dan lakukan shooting ke gawang.

(44)

Gambar 4.6

Latihan teknik dasar flying shot

Gambar 4.7

Latihan teknik dasar flying shot dengan menggunakan operan

C. Permainan :

Ulangi permainan A dengan batas shooting 6 meter – 7 meter. Tujuan aktivitas :

Jumlah shooting ke target yang khusus, menggunakan flying shot untuk mencetak gol.

(45)

2. Implementasi Tindakan

Dalam melakukan pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran bolatangan, peneliti terlibat secara langsung, yaitu dengan cara mengarahkan siswa ke dalam bentuk pembelajaran pendekatan taktis. Pada peleksanaan tindakan ini peneliti membagi kegiatan pembelajaran ke dalam empat fase pembelajaran.

Fase pertama yaitu mempersiapkan peralatan pembelajaran, menyiapkan siswa dan menyampaikan materi serta tujuan pembelajaran sesuai dengan yang telah ditentukan oleh peneliti. Fase kedua peneliti memprktekan pengetahuan konsep dan keterampilan bermain bolatangan kepada siswa. Fase ketiga siswa diberikan pelatihan atau drill setelah melakukan permainan dengan tujuan sebagai perbaikan keterampilan teknik dasar bolatangan. Fase keempat siswa melakukan permainan atau game untuk mengimplementasikan hasil dari latihan atau drill. Kemudian hasil dari semua kegiatan tersebut di analisis oleh guru atau peneliti untuk memperoleh hasil dari penelitian tindakan tersebut.

Proses pembelajaran pada tindakan tiga dimulai dengan peneliti datang ke lapangan SMA N 1 Lembang pada jam 14.00 WIB, kemudian menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan dalam pembelajaran seperti bola, peluit, stopwach dan gawang. Peneliti masuk ke lapangan dan menyiapkan siswa untuk berbaris, berdoa, absensi dan menjelaskan materi serta tujuan pembelajaran. Siswa melakukan pemanasan statis dan dinamis.

Siswa yang hadir pada pertemuan ini berjumlah 30 orang siswa dengan rincian 13 putra dan 17 putri. Kemudian setelah siswa melakukan pemanasan

(46)

peneliti membagi siswa kedalam beberapa kelompok, yang masing-masing kelompok berjumlah 5 orang siswa atau lebih, dan masing-masing kelompok menempati lapangan yang telah diatur untuk melakukan permainan bolatangan.

Tugas gerak atau materi inti pada pembelajaran ini adalah mencetak gol ke gawang dengan menggunakan teknik dasar flying shot yang dilakukan diluar batas shooting. Waktu pembelajaran pada pertemuan kali ini adalah 90 menit.

3. Dampak Tindakan

a. Kemampuan siswa dalam melakukan passing dan menangkap bola semakin baik,passing yang dilakukan oleh siswa sudah banyak yang tepat sasaran. b. Dalam melakukan teknik dasar flying pass dan flying shoot , siswa sudah

mengalami kemajuan, sebagian besar siswa telah dapat menembak bola dengan menggunakan teknik dasar flying shoot. Sebagian besar siswa telah dapat mencetak gol dengan menggunakan flying shoot pada saat gawang tidak dijaga oleh penjaga gawang, akan tetapi jika gawang telah dijaga oleh penjaga gawang siswa merasa kesulitan untuk mencetak gol.

c. Kerjasama siswa dalam permainan bolatangan semakin baik, siswa telah mulai mengerti bagaimana bergerak dan mencari ruang untuk melakukan operan maupun shooting, sehingga dalam melakukan game telah dapat berjalan dengan baik.

4. Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan permasalah yang muncul dalam pembelajaran ini peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan bebagai pengalaman gerak yang lebih banyak, hal ini dilakukan sebagai alat ukur sejauh

(47)

mana siswa dapat menangkap dan memahami tugas gerak yang diberikan dalam pembelajaran permainan bolatangan.

Penyampain tugas gerak pada pertemuan ini dilakukan oleh peneliti dengan beberapa tahap pembelajaran, yaitu dengan memberikan materi lempar dan menangkap bola dengan menggunakan teknik dasar javeline pass dan flying pass pada jarak 6 meter dan diperjauh sesuai dengan kemajuan siswa, akan tetapi pembelajaran passing pada kali ini siswa lebih di fokuskan kedalam bentuk latihan flying pass sebagai pendukung gerakan flying shoot.

Untuk pembelajaran latihan flying shoot siswa dibagi kedalam kelompok, dan secara bergantian melakukan melakukan gerakan flying shoot ke gawang yang tidak dijaga oleh penjaga gawang, sehingga siswa bebas memilih kearah mana bola akan ditembakan. Kemudian setelah itu siswa melakukan shooting ke gawang yang dijaga oleh penjaga gawang.

Dalam permainan (game) yang menggunakan bentuk permainan 5 vs 5 terlebih dahulu tim yang melakukan serangan diberi keleluasaan gerak agar dapat dengan mudah mencetak gol, hal ini dilakukan agar siswa memiliki pengalaman mencetak gol dalam dirinya.

5. Observasi

Selama proses pembelajaran permainan bolatangan berlangsung, peneliti mengamati dari pelaksanaan tindakan yang telah diarahkan ke dalam bentuk pembelajaran pendekatan taktis. Dalam melakukan observasi pembelajaran dijelaskan mengenai berbagai kegiatan pembelajaran yang dilakukan yaitu::

(48)

a. Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran permainan bolatangan mengalami peningkatan, hal ini terlihat dengan antusiasnya siswa dalam melaksanakan tugas gerak yang diberikan.

b. Pada saat melakukan tugas latihan, khususnya latihan flying shoot siswa telah mengalami kemajuan, sebagian besar siswa sudah dapat melakukan gerakan tersebut dan sebagian besar siswa telah mampu mencetak gol ke gawang yang tidak di jaga oleh penjaga gawang, akan tetapi merasa kesulitan mencetak gol jika gawang dijaga oleh penjaga gawang.

c. Pengamatan pembelajaran pada pertemua ketiga (tindakan ketiga) ini secara umum siswa terlihat mulai senang terhadap materi pembelajaran bolatangan sehingga dapat dengan cepat menguasai tugas gerak yang diberikan.

6. Analisis dan Refleksi

Hasil pembelajaran dari pertemuan ketiga dengan menggunakan tindakan tiga menunjukan adanya peningkatan keterampilan bermain bolatangan pada diri siswa, selain itu siswa sudah mulai merasa senang dalam mengikuti pembelajaran permainan bolatangan, walaupun masih terdapat permasalahan yang muncul yaitu tentang tingkat keberhasilan mencetak gol dengan menggunakan teknik dasar flying shoot. Permasalahan tersebut akan coba dipecahkan pada pertemua berikutnya dengan menggunakan siklus 2 dan beberapa tindakan yang terdapat di dalamnya.

(49)

Siklus II Pertemuan 4

1. Rencana Tindakan 4

Rencana tindakan 4 dilakukan sesuai dengan hasil dari permasalahan yang ada di tindakan 3 pada siklus I , dilakukan di kelas X-9 SMA N 1 Lembang. Rencana tindakan 4 dilakukan pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 10 Agustus 2011 Waktu : 14.00 – 15.30 WIB. Masalah Taktis : Mencetak gol. Inti pelajaran :

Menggunakan pemain pendukung untuk menciptakan kesempatan menembak bola (shooting).

Tujuan Bermain :

Mencetak gol dengan menggunakan teknik flying shot dari berbagai posisi.

A. Permainan :

5 vs 5, lapangan 20 meter x 15 meter, menembak bola dengan menggunakan teknik flying shot untuk mencetak gol dari berbagai posisi.

(50)

Tujuan Aktivitas :

1. Mengoper bola dengan cepat ke pemain target dengan menggunakan Javeline Pass atau flying pass, dan kemudian beri dukungan.

2. Menembak bola jika situasi memungkinkan untuk melakukan tembakan ke gawang.

Gambar 4.8 permainan mencetak gol Keterangan:

x1 x2 : pemain target

Pertanyaan:

P: Apa yang harus pemain lain lakukan saat pemian target menguasi bola? J: Mendukung, dengan memberikan ruang untuk menembak.

P: Dimana posisi yang baik untuk melakukan dukungan?

J: Dalam posisi menerima operan yang terbuka dan tidak dijaga lawan. P: Apa yang harus pemain target lakukan jika telah menerima bola? J: Jika dalam keadaan bebas dari pemain lawan, shooting bola ke gawang.

X2

(51)

B. Tugas Latihan :

Operan ke pemain target, kemudian pemain target melakukan shooting ke gawang dengan menggunakan flying shot.

Tujuan aktivitas :

1. Ketepatan melakukan operan ke pemain target.

2. Penguasaan bola yang baik oleh pemain target, langkah yang tepat untuk melakukan tembakan ke gawang.

3. Jumlah tembakan khusus bagi pemain target.

Petunjuk :

1. Penembak.

2. Operan yang tepat ke pemain target.

3. Pemain target menembak bola dengan gerakan flying shot.

Gambar 4.9 latihan mencetak gol

X1: pemain target : arah lari target saat menembak Penjaga gawang

X1 x1

(52)

C. Permainan :

6 vs 6 dengan menggunakan lapangan 20 meter x 15 meter, gawang dan tanpa menggunakan penjaga gawang.

Tujuan aktivitas :

1. Mengoper bola dengan tepat dan cepat ke pemain target dengan menggunakan variasi operan Javeline Pass dan flying pass.

2. Menangkap bola hasil operan dengan baik. 3. Mendukung pemain target.

4. Pemain target menembakan bola ke gawang dengan menggunakan gerakan flying shot.

5. Jumlah tembakan khusus setiap tim ke gawang.

Kondisi-kondisi :

1. Maksimalkan melakukan operan Javeline Pass dan flying pass pada saat memberi dukungan ke pemain target.

2. Bola yang dioperkan diusahakan harus setinggi dada dan lurus kepada pemain target agar mudah diterima dan dikuasai.

3. pemain target melakukan tembakan ke gawang secara bergantian 4. Setiap gol dari pemain target diberi poin satu.

(53)

Gambar 4.10 permainan mencetak gol Keterangan:

X1 : pemain target : Penjaga gawang

: arah bola ke pemain target

2. Implementasi Tindakan

Dalam melakukan pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran bolatangan, peneliti terlibat secara langsung, yaitu dengan cara mengarahkan siswa ke dalam bentuk pembelajaran pendekatan taktis. Pada peleksanaan tindakan ini peneliti membagi kegiatan pembelajaran ke dalam empat fase pembelajaran.

Fase pertama yaitu mempersiapkan peralatan pembelajaran, menyiapkan siswa dan menyampaikan materi serta tujuan pembelajaran sesuai dengan yang telah ditentukan oleh peneliti. Fase kedua peneliti memprktekan pengetahuan konsep dan keterampilan bermain bolatangan kepada siswa. Fase ketiga siswa

X1

(54)

diberikan pelatihan atau drill setelah melakukan permainan dengan tujuan sebagai perbaikan keterampilan teknik dasar bolatangan. Fase keempat siswa melakukan permainan atau game untuk mengimplementasikan hasil dari latihan atau drill. Kemudian hasil dari semua kegiatan tersebut di analisis oleh guru atau peneliti untuk memperoleh hasil dari penelitian tindakan tersebut.

Proses pembelajaran pada tindakan empat dimulai dengan peneliti datang ke lapangan SMA N 1 Lembang pada jam 14.00 WIB, kemudian menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan dalam pembelajaran seperti bola, peluit, stopwach dan gawang. Peneliti masuk ke lapangan dan menyiapkan siswa untuk berbaris, berdoa, absensi dan menjelaskan materi serta tujuan pembelajaran. Siswa melakukan pemanasan statis dan dinamis.

Siswa yang hadir pada pertemuan ini berjumlah 30 orang siswa dengan rincian 13 putra dan 17 putri. Kemudian setelah siswa melakukan pemanasan peneliti membagi siswa kedalam beberapa kelompok, yang masing-masing kelompok berjumlah 5 orang siswa atau lebih, dan masing-masing kelompok menempati lapangan yang telah diatur untuk melakukan permainan bolatangan.

Tugas gerak atau materi inti pada pembelajaran ini adalah mencetak gol ke gawang dengan menggunakan teknik dasar flying shot yang dilakukan diluar batas shooting. Waktu pembelajaran pada pertemuan kali ini adalah 90 menit.

3. Dampak Tindakan

a. Kemampuan siswa dalam melakukan passing dan menangkap bola semakin baik, passing yang dilakukan oleh siswa sudah banyak yang tepat sasaran.

(55)

b. Dalam melakukan teknik dasar flying shoot, siswa mengalami kemajuan yang signifikan, sebagian besar siswa telah dapat menembak bola dengan menggunakan teknik dasar flying shoot dan mengenai sasaan dengan relatif baik, sehingga dapat mencetak gol dari beberapa posisi dalam permainan. Akan tetapi ada beberapa siswa dalam melakukan flying shoot masih mengarahkan bola ke tengah gawang sehingga mudah dikuasai oleh kiper sehingga peluang mencetak gol semakin kecili, selain itu ada juga yang tembakannya masih melebar maupun melambung ke atas gawang.

c. Kerjasama siswa dalam bermain bolatangan (game) sudah semakin meningkat, siswa telah mampu membuat keputusan dengan cukup baik dalam mendukung teman satu tim, baik pada saat menyerng maupun bertahan. Walaupun masih ada beberapa siswa yang masih terlihat kurang baik dalam mendukung permaianan.

4. Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan permasalah yang muncul dalam pembelajaran ini peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan bebagai pengalaman gerak yang lebih banyak, hal ini dilakukan sebagai alat ukur sejauh mana siswa dapat menangkap dan memahami tugas gerak yang diberikan dalam pembelajaran permainan bolatangan.

Penyampain tugas gerak pada latihan (drill) siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kemudian melakukan geakan flying shoot untuk menembak bola ke gawang, tembakan dilakukan diluar batas shooting dan harus diarahkan ke pojok gawang atau gawang yang kosong.

(56)

Dalam permainan (game) yang menggunakan bentuk permainan 6 vs 6 terlebih dahulu tim yang melakukan serangan diberi keleluasaan gerak agar dapat dengan mudah mencetak gol, terutama pemain yang dijadikan sebagai target untuk mencetak gol, hal ini dilakukan agar siswa memiliki pengalaman mencetak gol dalam dirinya.

5. Observasi

Selama proses pembelajaran permainan bolatangan berlangsung, peneliti mengamati dari pelaksanaan tindakan yang telah diarahkan ke dalam bentuk pembelajaran pendekatan taktis. Dalam melakukan observasi pembelajaran dijelaskan mengenai berbagai kegiatan pembelajaran yang dilakukan yaitu::

a. Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran permainan bolatangan mengalami peningkatan, hal ini terlihat dengan antusiasnya siswa dalam melaksanakan tugas gerak yang diberikan.

b. Pada saat melakukan tugas latihan, khususnya latihan flying shoot siswa telah mengalami kemajuan, sebagian besar siswa sudah dapat melakukan gerakan tersebut dan siswa telah mampu mencetak gol ke gawang di jaga oleh penjaga gawang.

c. Sebagian besar siswa yang terlibat dalam permainan bola tangan telah mampu mengambil keputusan yang tepat pada saat melakukan serangan baik dalam mengoper bola maupun menembak bola, akan tetapi siswa masih mengalami kesulitan pada saat bertahan, siswa masih belum mengerti bagaimana posisi bertahan yang baik dalam permainan bolatangan.

(57)

d. Pengamatan pembelajaran pada pertemua ketiga (tindakan ketiga) ini secara umum siswa terlihat mulai senang terhadap materi pembelajaran bolatangan sehingga dapat dengan cepat menguasai tugas gerak yang diberikan.

6. Analisis dan Refleksi

Hasil pembelajaran dari pertemuan keempat dengan menggunakan tindakan empat menunjukan adanya peningkatan keterampilan bermain bolatangan pada diri siswa, baik dalam melakukan passing, shooting maupun dalam melakukan serangan, selain itu siswa sudah mulai merasa senang dalam mengikuti pembelajaran permainan bolatangan, sehingga siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Walaupun demikian masih terdapat permasalahan yang muncul dalam pembelajaran yaitu tentang bagaimana siswa dapat melakukan pertahanan yang baik dalam permainan bolatangan, permasalahan yang timbul dalam pertemuan 4 tersebut akan di pecahkan pada pertemuan berikutnya dengan menggunakan tindakan 5 dan inti pembelajaran yaitu mempertahankan gawang.

(58)

Pertemuan 5

1. Rencana Tindakan 5

Rencana tindakan 5 dilakukan sesuai dengan hasil dari permasalahan yang ada di tindakan 4 pada siklus II , dilakukan di kelas X-9 SMA N 1 Lembang. Rencana tindakan 5 dilakukan pada:

Hari : Sabtu

Tanggal : 13 Agustus 2011 Waktu : 14.00 – 15.30 WIB. Masalah Taktis : Mempertahankan gawang.

Inti pelajaran : Pemain bertahan dan penjaga gawang memposisikan diri. Tujuan Bermain :

1. Pemain bertahan berada di daerah pertahanan untuk menutup ruang gerak lawan.

2. Penjaga gawang berada di posisi yang tepat untuk mempersempit ruang tembakan.

A. Permainan :

5 vs 5, lapangan 20 meter x 15 meter, menggunakan gawang, pemain bertahan dan penjaga gawang.

Tujuan Aktivitas :

1. Pemain bertahan dapat menjaga daerah pertahanan sehingga membuat pemain menyerang sulit melakukan tembakan untuk mencetak gol. 2. Penjaga gawang dapat mempersempit sudut gawang sehingga

(59)

Gambar 4.11 mempertahankan gawang Keterangan

: Bola : Regu bertahan

: Regu penyerang : Penjaga gawang

Pertanyaan:

P : Apa yang harus pemain bertahan lakukan untuk mempersempit ruang gerak?

J : Menjaga daerah pertahanan masing-masing (zone defend)

P : Bagaimana penjaga gawang dapat mempersempit ruang gerak penyerang untuk mencetak gol?

J: bergerak maju atau ke sisi gawang untuk mempersempit sudut tembakan.

B. Tugas Latihan :

1 1 vs 1 penjaga gawang melawan penyerang.

2 3 vs 2 penjaga gawang dan pemain bertahan melawan 2 penyerang.

(60)

Tujuan Aktivitas :

1. Penjaga gawang berada di posisi yang tepat untuk mempersempit sudut.

2. Bergerak ke dua sisi gawang untuk memperkecil sudut tembakan.

3. Pemain bertahan berada di daerah pertahanan untuk mempersulut pergerakan pemain menyerang.

3 Permainan :

5 vs 5 dengan menggunakan lapangan 20 meter x 15 meter, gawang, Pemain bertahan dan menggunakan penjaga gawang.

Tujuan aktivitas :

1. Pemain bertahan berada di daerah pertahanan untuk memperkecil ruang gerak pemain menyerang.

2. Penjaga gawang bergerak untuk memperkecil sudut. 3. Bergerak ke dua sisi gawang dan dekat garis gawang.

2. Implementasi Tindakan

Dalam melakukan pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran bolatangan, peneliti terlibat secara langsung, yaitu dengan cara mengarahkan siswa ke dalam bentuk pembelajaran pendekatan taktis. Pada peleksanaan tindakan ini peneliti membagi kegiatan pembelajaran ke dalam empat fase pembelajaran.

(61)

Fase pertama yaitu mempersiapkan peralatan pembelajaran, menyiapkan siswa dan menyampaikan materi serta tujuan pembelajaran sesuai dengan yang telah ditentukan oleh peneliti. Fase kedua peneliti memprktekan pengetahuan konsep dan keterampilan bermain bolatangan kepada siswa. Fase ketiga siswa diberikan pelatihan atau drill setelah melakukan permainan dengan tujuan sebagai perbaikan keterampilan teknik dasar bolatangan. Fase keempat siswa melakukan permainan atau game untuk mengimplementasikan hasil dari latihan atau drill. Kemudian hasil dari semua kegiatan tersebut di analisis oleh guru atau peneliti untuk memperoleh hasil dari penelitian tindakan tersebut.

Proses pembelajaran pada tindakan lima dimulai dengan peneliti datang ke lapangan SMA N 1 Lembang pada jam 14.00 WIB, kemudian menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan dalam pembelajaran seperti bola, peluit, stopwach dan gawang. Peneliti masuk ke lapangan dan menyiapkan siswa untuk berbaris, berdoa, absensi dan menjelaskan materi serta tujuan pembelajaran. Siswa melakukan pemanasan statis dan dinamis.

Siswa yang hadir pada pertemuan ini berjumlah 30 orang siswa dengan rincian 13 putra dan 17 putri. Kemudian setelah siswa melakukan pemanasan peneliti membagi siswa kedalam beberapa kelompok, yang masing-masing kelompok berjumlah 4-5 orang siswa atau lebih, dan masing-masing kelompok menempati lapangan yang telah diatur untuk melakukan permainan bolatangan.

Tugas gerak atau materi inti pada pembelajaran ini adalah penjaga gawang dan pemain bertahan mempertahankan gawang dari serangan lawan untuk

Gambar

Gambar 4.1. mempertahankan penguasaan bola    Keterangan      : Bola      : Regu A      : Regu B  Pertanyaan:
Gambar 4.8 permainan mencetak gol  Keterangan:
Gambar 4.9 latihan mencetak gol
Gambar 4.11 mempertahankan gawang     Keterangan

Referensi

Dokumen terkait

mengindahkan larangan ini, atau bila anda tidak melaporkan informasi mengenai dugaan adanya pelanggaran-pelanggaran dari larangan tersebut atau lainya sehubungan dengan

Alternatif yang layak untuk dijalankan ialah alternatif 1 karena suku bunga yang ditawarkan lebih dari faktor diskon, sedangkan alternatif 2 dan alternatif 3 tidak layak karena

Pada pengujian blackbox yang ditampilkan pada Tabel 1, semua fungsi dari Aplikasi Edukasi Planet telah dapat menghasilkan keluaran yang sesuai dengan diharapkan. Dengan demikian

Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis cerita Sarana prasarana untuk menyalurkan karya tulisan siswa masih minim Sarana

Dalam hal pembongkaran reklame yang dilakukan oleh para pemilik reklame, hal tersebut telah diatur dalam Pasal 40 ayat 1 Peraturan Walikota Surabaya Nomor 21 Tahun

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa distribusi suhu dari permukaan hingga pusat buah untuk mencapai suhu pendinginan pada buah mengkal

Gotik, yang diciptakan oleh PT Nagaswara. 11 Negara melalui aparat penegak hukum, baik secara langsung maupun tidak langsung harus bertanggung jawab dengan adanya kasus

Judul : Efektivitas dan Dampak Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Terhadap Pendapatan dan Kesempatan Kerja Keluarga di Kecamatan