• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH REKRUTMEN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus pada BRI Syariah KC Solo Veteran) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH REKRUTMEN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus pada BRI Syariah KC Solo Veteran) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH REKRUTMEN, MOTIVASI DAN

DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN

(Studi Kasus pada BRI Syariah KC Solo Veteran)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

DIAN LESTARI

213 13 038

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

(2)
(3)

i

PENGARUH REKRUTMEN, MOTIVASI DAN

DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN

(Studi Kasus pada BRI Syariah KC Solo Veteran)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

DIAN LESTARI

213 13 038

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

vi

MOTTO

Kegagalan Adalah Keberhasilan yang Tertunda

(9)

vii PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Allah SWT, Nabi Muhammad SAW

Orangtua tercinta saya (Bapak Diyono dan Ibu Hariyati)

Adik saya (Muhammad Ridwanto)

Untuk suami saya yang tak henti mensuportku dari awal sampai saat ini

(Jumfair Supriyadi)

Bapak H. Abdul Aziz N.P., S.Ag.,M.M pembimbing yang selalu sabar dalam

membimbing menyelesaikan skripsi ini

Dan semua teman-teman seangkatan dan seperjuangan di PS S1 angkatan

(10)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Karen atas limpahan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Rekrutmen, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan” dengan

lancar dan baik tanpa kendala.

Skripsi ini saya ajukan guna melengkapi sebagai syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi jurusan Perbankan Syariah S1. Pada penyusunan Skripsi ini

tentu saja banyak sekali pihak yang membantu secara moril maupun materil, dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam IAIN Salatiga.

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M Si selaku Program Studi S1 Perbankan Syariah

IAIN Salatiga.

4. H. Abdul Aziz N.P., S.Ag.,M.M Selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing penulis dengan sabar dan ikhlas dalam menyelesaikan Skripsi

ini.

5. Segenap dosen fakultas ekonomi dan bisnis islam IAIN Salatiga yang telah

memberikan bekal berbagai teori, ilmu pengetahuan dan pengetahuan yang

(11)

ix

6. Kedua orangtuaku tercinta, adiku, suamiku yang telah memberikan dorongan

do’a, moril, dan materiil, serta yang senantiasa menjadi inspirasi bagi penulis.

7. Seluruh karyawan BRI Syariah Kc Solo Veteran yang telah membantu

memperlancar proses penelitian.

8. Teman-teman Perbankan Syariah S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis islam

angkatan 2013.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terimakasih atas

dukungan dan bantuannya selama ini sehingga karya sederhana ini dapat

terwujud dan bermanfaat untuk kepentingan bersama.

Penulis menyadari bahwa proses pembuatan skripsi ini tidaklah mudah dan

memiliki banyak kendala. Sehingga penyusunan skripsi ini sangatlah jauh dari

kesempurnaan dan tak luput dari kekurangan-kekurangan. Dengan rendah hati,

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan

memperbaiki karya ilmiah ini sehingga menjadi lebih baik dalam penyusunan dimasa

mendatang.

Salatiga, 27 Febuari 2018

Penyusun

(12)

x ABSTRAK

Lestari, Dian. 2018. Pengaruh Rekrutmen, Motivasi, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di BRI Syariah KC Solo Veteran Tahun 2017. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Program Studi S1-Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Abdul Aziz N. P., MM

Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1) rekruitmen terhadap kinerja karyawan (2) motivasi terhadap kinerja karyawan (3) disiplin kerja terhadap kinerja karyawan (4) rekrutmen, motivasi, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan data primer, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan BRI Syariah KC Solo Veteran. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

sampling jenuh, yang berjumlah 35 responden. Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner yang disebarkan kepada karyawan BRI Syariah KC Solo Veteran pada tahun 2017. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 16. Analisis ini meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji statistik melalui uji Ttes, Ftes serta koefisien

determinan (R2) dan uji asumsi klasik. Hasil Uji Ftes menunjukkan bahwa

variabel rekrutmen, motivasi dan disiplin secara bersama-sama tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, Dengan dasar melihat t hitung lebih besar dari t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 sebesar 1,653. Dari hasil uji determinasi diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar ,076 hal ini berarti variabel rekrutmen, motivasi dan disiplin dapat mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 0,76%, sedangkan sisanya sebesar 99,24 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar model ini.

Hasil dari penelitian ini membuktikan dan memberi kesimpulan bahwa: (1) rekrutmen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan (2) motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (3) disiplin kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan (4) rekrutmen. Motivasi, dan disiplin kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.

(13)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN PENULIS ... iv

HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... v

MOTTO ... vi

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Sistematika Penulisan ... 6

BAB IILANDASAN TEORI ... 8

(14)

xii

C. Kerangka Penelitian ... 34

D. Hipotesis ... 36

BAB IIIMETODE PENELITIAN ... 39

A. Jenis Penelitian ... 39

B. Lokasi dan Waktu Penelitain ... 39

C. Populasi dan Sample ... 40

D. Tekhnik Pengumpulan Data ... 41

E. Skala Pengukuran ... 41

F. Definisi Operasional... 42

G. Intrumen Penelitian ... 44

H. Uji Intstrumen Penelitian ... 44

I. Alat Analisis ... 49

BAB IVANALISIS DATA ... 51

A. Deskripsi Objek Penelitain ... 51

1. Gambaran Umum Perusahaan ... 51

2. Visi dan Misi ... 53

3. Struktur Organisasi ... 54

B. Deskripsi Data Responden ... 54

1. Jenis Kelamin Responden ... 55

2. Usia Responden ... 55

3. Pendidikan Terakhir Responden ... 56

4. Masa Kerja ... 57

C. Analisis Data ... 58

1. Uji Intrumen Penelitian ... 58

a. Uji Reliabilitas ... 58

b. Uji Validitas ... 59

2. Uji Asumsi Klasik ... 60

a. Uji Multikolonieritas ... 61

b. Uji Heteroskedastisitas ... 61

c. Uji Normalitas ... 62

d. Uji linieritas ... 65

D. Uji Statistik ... 66

a. Uji Regresi Linear Berganda ... 66

b. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 68

(15)

xiii

d. Uji Signifikansi Simultan (F) ... 71

E. Hasil Uji Hipotesis ... 72

BAB VPENUTUP ... 75

A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 76

C. Keterbatasan Penelitian ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79

(16)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1Penelitian Terdahulu ... 10

Tabel 3.1 Variabel dan Indikator Penelitian ... 43

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 55

Tabel 4.2 Usia Responden... 56

Tabel4.3 Pendidikan Terakhir Responden ... 56

Tabel 4.4 Lama Bekerja Responden ... 57

Tabel 4.5 Uji Validitas ... 58

Tabel 4.6 Uji Reliabilitas ... 59

Tabel 4.7 Uji Multi Kolonearitas Metode VIF ... 60

Tabel 4.8Heteroskedastisitas ... 62

Tabel 4.9Normalitas Kolomogrov-smirnov ... 64

Tabel 4.10 D.W Model Utama ... 65

Tabel 4.11 D.W Model Kuadrat ... 65

Tabel 4. 12 Regresi Linear Berganda ... 66

Tabel 4.13 Uji Koefisien Determinan ... 68

Tabel 4. 14 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik T) ... 69

Tabel 4.15 Uji Signifikansi Simultan ( Uji F) ... 70

(17)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1Model Penelitian ... 35

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 54

Gambar 4.2 Histogram ... 63

(18)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank Syariah merupakan bank yang berbeda operasionalnya dengan bank

konvensional. Salah satu ciri khas bank syariah adalah tidak menerima atau

membebani bunga kepada nasabah, akan tetapi menerima atau membebankan

bagi hasil serta imbalan lain sesuai dengan akad-akad yang diperjanjikan. Konsep

dasar bank syariah didasarkan pada Al-Qur’an dan Hadits. Semua produk dan jasa yang ditawarkan tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah SAW (Ismail, 2011:29).

Setiap perusahaan dituntut untuk memiliki sumber daya manusia (SDM)

yang berkualitas, dengan tujuan untuk dapat bersaing dan mampu

mempertahankan perusahaannya melewati setiap perubahan. SDM merupakan

sumber daya paling penting dan sangat menentukan dalam upaya pencapaian

tujuan dari suatu perusahaan. Manajemen adalah proses mengkoordinasi dan

mengintegrasikan kegiatan – kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif melalui orang lain (Robbins dan Coutler, 2012).

Kinerja adalah merupakan aspek penting dalam sebuah organisasi. Kinerja

karyawan menjadi sangat penting karena penurunan kinerja baik individu

maupun kelompok dalam suatu perusahaan dapat memberi dampak yang berarti

(19)

Dalam mendukung kinerja karyawan, terlebih dahulu karyawan dipilih

melalui proses rekruitmen. Rekruitmen merupakan hal yang penting dalam

pengadaan tenaga kerja. Apabila rekruitmen ini berhasil, maka akan banyak

pelamar yang memasukkan lamarannya ke perusahaan. Dengan demikian,

peluang perusahaan untuk mendapatkan karyawan yang terbaik semakin besar.

Setelah dilakukannya proses rekruitmen, maka terpilihlah calon – calon karyawan yang akan ditempatkan pada posisi sesuai dengan kemampuan yang

mereka miliki atau atas dasar hasil test dan wawancara yang telah mereka

lakukan pada saat proses rekruitmen. Dengan demikian proses rekruitmen

sangatlah penting dalam hal pemilihan karyawan, karena karyawan merupakan

salah satu aset penting yang dimiliki perusahaan. Jika karyawan bekerja sesuai

dengan aturan dan ketetapan perusahaan yang ada, maka perusahaan tersebut bisa

berjalan dengan baik.

Motivasi merupakan hasrat dalam diri seseorang yang menyebabkan orang

tersebut melakukan tindakan. Motivasi sangat penting karena kinerja reaksi

terhadap kompensasi dan perhatian sumber daya manusia lainnya yang

berhubungan dengan motivasi tersebut. Dengan motivasi kerja yang tinggi,

karyawan akan bekerja lebih giat didalam melaksanakan pekerjaannya.

Begitupun sebaliknya dengan motivasi kerja yang rendah karyawan tidak

mempunyai semangat kerja, mudah menyerah, dan kesulitan dalam

(20)

Pemberian motivasi sangat penting dalam setiap perusahaan. karyawan yang

mempunyai motivasi kerja yang tinggi akan dapat mendorong karyawan tersebut

bekerja lebih semangat serta dapat memberikan konstribusi positif terhadap

pekerjaan yang telah menjadi tanggung jawabnya. Motivasi sangat diperlukan

oleh siapapun, dalam hal ini karyawan sangat membutuhkan sesuatu yang

mendorong untuk berbuat lebih. Motivasi diberikan untuk menciptakan suatu

hasil maksimal atau bahkan melebihi dari ekspektasi kemampuan diri seseorang.

Selain ini yang memajukan kinerja karyawan adalah kedisiplinan pada saat

kerja. Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua

peraturan perusahaan dan norma – norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua. Disiplin sangat penting dan

perlu dalam setiap melakukan sesuatu, baik itu dalam bekerja atau dalam

menjalankan kegiatan sehari-hari. Karena disiplin merupakan salah satu kunci

keberhasilan seseorang. (Hasibuan : 2009).

Disiplin perlu dilakukan suatu perusahaan agar para karyawan mentaati

peraturan atau kebijakan yang dibuat perusahaan. karyawan juga mempunyai

tanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya, dapat bertindak

sesuai dengan norma-norma yang berlaku, dan karyawan mampu menghasilkan

produktivitas yang tinggi seuasi dengan harapan perusahaan, baik dalam jangka

pendek maupun jangka panjang. Dengan karyawan mematuhi peraturan yang

telah dibuat oleh perusahaan serta mempunyai disiplin yang tinggi maka akan

(21)

aktifvitas perusahaan. oleh karena itu, setiap perusahaan mempunyai harapan

agar karyawan perusahaan dapat mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.

Di dalam setiap perusahaan, proses rekrutmen, motivasi dan disiplin kerja

merupakan hal yang penting. Dengan adanya faktor-faktor tersebut bisa

meningkatkan kinerja karyawan. Dengan adanya peningkatan kinerja karyawan

yang baik, peusahaan akan semakin kuat dalam bersaing dengan perusahaan

lainnya. Setiap perusahaan pasti menginginkan sumber daya manusia yang

berkualitas, termasuk Bank Rakyat Indonesia Syariah yang juga menginginkan

karyawan-karyawan berkualitas dan mampu untuk bersaing dengan perusahaan

lainnya.

Mengingat sangat pentingnya proses rekrutmen, motivasi dan disiplin kerja

bagi perusahaan. Diharapkan dengan adanya proses rekrutmen yang baik dan

efektif serta faktor motivasi dan disiplin kerja terhadap karyawan akan

berdampak pada perkembangan perusahaan kedepannya untuk memperoleh

sumber daya yang berkualitas di BRI Syariah Kc Solo Veteran. Permasalahan

inilah yang mendorong penulis untuk mengambil topik penelitian: “Pengaruh

Proses Rekrutmen, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja

(22)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Apakah proses rekrutmen berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada BRI

Syariah KC Solo Veteran ?

2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada BRI Syariah

KC Solo Veteran?

3. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada BRI

Syariah KC Solo Veteran ?

4. Apakah proses rekrutmen, motivasi dan disiplin kerja berpengaruh terhadap

kinerja karyawan pada BRI Syariah KC Solo Veteran ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk menjelaskan apakah faktor rekrutmen berpengaruh terhadap kinerja

karyawan pada BRI Syariah KC Solo Veteran?

2. Untuk menjelaskan apakah faktor motivasi berpengaruh terhadap kinerja

karyawan pada BRI Syariah KC Solo Veteran?

3. Untuk menjelaskan apakah faktor disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja

karyawan pada BRI Syariah KC Solo Veteran ?

4. Untuk menjelaskan proses rekrutmen, motivasi dan disiplin kerja berpengaruh

(23)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Untuk memberikan saran dan masukan yang bermanfaat mengenai sistem

rekrutmen, seleksi, motivasi dan disiplin kerja diperusahaan sehingga dapat

mengurangi terjadinya penyimpangan dan meningkatkan kinerja karyawan.

2. Bagi pihak Akademis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pembelajaran pegaplikasian

dari ilmu pengetahuan dalam manejemen sumber daya manusia.

3. Bagi Peneliti

Menambah ilmu dan pengetahuan serta informasi yang digunakan dalam

penulisan penelitian ini dan sebagai referensi yang dapat memberikan

perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini berisi penelitian tentang isi yang terkandung

dari masing-masing bab secara singkat dari keseluruhan Skripsi ini. Skripsi ini

disajikan dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I: PENDAHULUAN. Bab ini berisi mengenai latar belakang

masalah, yang menampilkan landasan pemikiran secara garis besar baik dalam

teori maupun fakta yang ada, yang menjadi alasan dibuatnya penelitian ini.

Perumusan masalah berisi mengenai pernyataan tentang keadaan, fenomena dan

(24)

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menguraikan tinjauan teori,

yang berisi jabaran teori-teori dan menjadi dasar dalam perumusan hipotesis serta

membantu dalam analisis hasil penelitian. Penelitian terdahulu merupakan

penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang berhubungan

dengan penelitian ini. Hipotesis adalah pernyataan yang disimpulkan dari

tinjauan pustaka, serta merupakan jawaban sementara atas masalah penelitian.

BAB III: METODE PENELITIAN. Bab ini berisi tentang jenis dan

sumber data. Variabel penelitian, metode penelitian, populasi, sampel dan tehnik

pengambilan sampel dan tehnik pengumpulan data.

BAB 1V : HASIL PEMBAHASAN. Bagian ini menjelaskan dengan

diskripsi objek penelitian yang berisi penjelasan singkat objek yang digunakan

dalam penelitian. Analisis data dan pembahasan hasil penelitian

merupakanbentuk yang lebih sederhana yang mudah dibaca dan mudah

diintreprestasikan meliputi deskripsi objek penelitian, analisis penelitian, serta

analisis data dan pembahasan. Hasil penelitian mengungkapkan intreprestasi

untuk memaknai implikasi penelitian.

BAB V : PENUTUP. Menguraikan mengenai kesimpulan penelitian dan

saran. Bab ini berisi mengenai hasil kesimpulan dan saran yang diajukan bagi

(25)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Kayanti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Rekrutmen Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Riau Kepri Cabang Teluk Kuantan”.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara variabel rekrutmen

terhadap kinerja karyawan.

Potele, Lengkong, dan Moniharapon (2016) melakukan penelitian dengan

judul “Pengaruh Proses Rekruitmen dan Seleksi Terhadap Kinerja Karyawan

Pada PT Bank Sulutgo”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antar rekruitmen terhadap kinerja adalah signifikan positif terhadap

kinerja karyawan.

Komaling, Adolfina, Victoria (2016) melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Rekruitmen, Motivasi, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

Pegawai Pada PT. Bank Rakyat Indonesia TBK Cabang Manado”. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa terhadap pengaruh positif antara rekruitmen

dan motivasi terhadao kinerja karyawan.

Sendow dan Mekel (2015) “Pengaruh Rekruitmen, Motivasi dan Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. PLN (PERSERO) Wilayah

Suluttenggo”. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang negatif antara

rekrutmen terhadap kinerja karyawan, karena rekrutmen secara tidak langsung

(26)

Sari, Muis, Hamid melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada

Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Makassar”. Hasil penelitian ini

menunjukkan hasil yang positif, semakin baik motivasi menyebabkan semakin

baik pula kinerja karyawan.

Armiaty (2014) “Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Terhadap

Kienrja Pegawai Frontliner” (Studi pada Cabang Bank Kalsel yang berada di

Wilayah Banjarmasin)”. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang positif atau

signifikan.

Kurniawam, Lubis, Adam (2012) melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Budaya Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan International Federation Red Cross (IFRC) Banda Aceh”. Hasil penelitian ini

menunjukkan hasil yang berpengaruh positif atau signifikan karena pegawai telah

merasa puas apa yang diperolehnya.

Lipu, Alam, Umar melakukan penelitia dengan judul “Kepuasan Kerja,

Dukungan Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja Terhadap Kineja

Karyawan Pada PT. Bank Mega”. Hasil penelitian ini menunjukkan yang positif

dan signifikan karena memberikan motivasi kerja akan dapat meningkatkan

kinerja karyawan.

Yanti Komala Sari (2014) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada

(27)

negatif karena motivasi pegawai yang tinggi tidak serta merta merupakan faktor

penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Karena selain motivasi yang ada

dalam diri karyawan diperlukan adanya motivasi yang lebih nyata dari

perusahaan terhadap karyawan.

Liyas dan Primad (2017) “Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Pada Bank Perkreditan Rakyat”. Hasil penelitian ini menunjukkan

hasil yang positif dan signifikan karena disiplin kerja karyawan perusahaan

daerah BPR Rokan Hulu memiliki pengaruh yang kuat terhadap kinerja

perusahaan bank, maka diharapkan kepada karyawan perusahaan BPR Rokan

Hulu untuk selalu disiplin dalam bekerja.

M. Harlie (2010) meneliti dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi

dan Pengembangan Karier Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipli Pada

Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan”. Hasil ini

menunjukkan hasil yang positif antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

Agung Setiawan (2013) meneliti dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Rumah Sakit Umum Daerah

Kanjuruan Malang”. Hasil ini menunjukkan hasil yang negatif.

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti (Tahun) Variabel Hasil

X Y

1 Kayanti Rekrutmen Kinerja

Karyawan

+/sig

2 Potele, Lengkong, dan

Moniharapon (2016)

Rekrutmen Kinerja

Karyawan

(28)

3 Komaling, Adolfina,

11 Liyas dan Reza (2017) Disiplin Kerja Kinerja

Karyawan

+/sig

12 M. Harlie (2010) Disiplin Kerja Kinerja

Pegawai

+/sig

13 Agung Setiawan (2013) Disiplin Kerja kinerja

Karyawan

Dari tabel 2.1 dapat diketahui bahwa sekelompok penelitian yang

dilakukan oleh kayanti menyatakan bahwa rekrutmen terhadap kinerja

berpengaruh positif dan signifikan semantara penelitian yang dilakukan oleh

Sendow dan Mekel (2015) menyatakan bahwa rekrutmen terhadap kinerja

karyawan berpengaruh negatif dan signifikan. Dengan demikian gap researchnya

terdapat yang harus ditutup dengan penelitian saya. Penelitian ini menyelesaikan

(29)

Armiaty (2014) menyatakan bahwa motivasi terhadap kinerja mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan sementara penelitian yang dilakukan oleh

Yanti Komala Sari (2014) menyatakan bahwa motivasi berpengaruh negatif dan

signifikan. Dengan demikian gap researchnya harus ditutup dengan penelitian

saya. Penelitian ini menyelesaikan gap research yang masih ada dengan judul

saya.

Liyas dan Reza (2017) menyatakan bahwa disiplin kerja terhadap kinerja

mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan sementara penelitian yang

dilakukan oleh Agung Setiawan (2013) menyatakan bahwa disiplin kerja

berpengaruh negatif dan signifikan. Dengan demikian gap researchnya harus

ditutup dengan penelitian saya. Penelitian ini menyelesaikan gap research yang

masih ada dengan judul saya.

B. Kerangka Teori

1. Rekrutmen

a. Pengertian Rekrutmen/Penarikan Tenaga Kerja

Menurut Sihotang (2007) rekrutmen adalah kegiatan mencari dan

menarik para pelamar pekerjaan dengan motivasi kemampuan, keahlian,

dan pengetahuan sumber daya manusia yang diperlukan oleh organisasi

untuk mengisi lowongan kerha yang telah diindentifikasi sebelumnya

(30)

Handoko (2008) menjelaskan bahwa rekrutmen merupakan proses

pencarian dan “pemikatan” para calon karyawan yang mampu untuk

melamar sebagai karyawan. Rivai (2009) menjelaskan rekrutmen sebagai

salah satu rangkaian kegiatan yang dimulai ketika sebuah perusahaan

memerlukan tenaga kerja dan membuka lowongan sampai mendapatkan

calon yang diinginkan atau memenuhi kualifikasi sesuai dengan jabatan

atau lowongan yang ada.

Rekrutmen merupakan masalah yang penting bagi perusahaan dalam

hal pengadaan tenaga kerja, jika suatu rekrutmen berhasil dengan kata lain

banyak pelamar yang memasukkan lamarannya, maka peluang perusahaan

untuk mendapatkan karyawan yang terbaik akan menjadi semakin terbuka

lebar, karena

b. Tujuan rekrutmen

Tujuan rekrutmen adalah untuk mendapatkan persediaan calon

pelamar sebanyak mungkin sehingga organisasi atau perusahaan

berkesempatan untuk memilih calon pekerja yang memenuhi standar

kualifikasi yang ditentukan. Menurut Sondang P. Siagian (2008) tujuan

rekrutmen karyawan adalah “untuk mendapatkan persediaan sebanyak

mungkin calon-calon pelamar sehingga organisasi akan mempunyai

kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pilihan terhadap calon

(31)

Sedangkan menurut Mutiara Sibrani Pangabean (2002)

mengemukakan bahwa: “Rekrutmen bertujuan untuk mengkomunikasikan

adanya posisi yang lowong sedemikian rupa agar pencari kerja memberi

tanggapan”.

Bedasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

tujuan rekrutmen karyawan adalah mengkomunikasikan adanya posisi yang

lowong dengan maksud agar organisasi atau perusahaan dapat

mendapatkan sebanyak mungkin calon pelamar sehingga dapat melakukan

pilihan calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi dan

sesuai persyaratan.

c. Metode Rekrutmen

Kasmir (2016) mengemukakan beberapa cara atau metode yang

digunakan untuk menarik minat pelamar agar datang melamar, yaitu : (a)

Informasi yang disajikan benar-benar memberikan informasi yang jelas

tentang nama perusahaan, bidang usaha, posisi yang ditawarkan,

kompensasi yang diberikan, jenjang karier dan fasilitas menarik lainnya

yang ditawarkan. (b) Format lamaran dibuat menarik dan menunjukkan

kesan perusahaan bonafit. Kesan ini penting, karena banyak pelamar yang

memperhatikan hal ini sebelum mengirim surat lamaran. (c) Pemilihan

media untuk membuat lowongan kerja, sesuai dengan segmentasi media

yang bersangkutan. Pemilihan media ini juga akan memberikan kesan

(32)

media yang dianggap bonafit. (d) Menempelkan brosur diperguruan tinggi

dan lembaga pelatihan yang memiliki kualitas dan reputasi tinggi. Hal ini

penting karena biasanya perguruan tinggi yang memiliki reputasi tinggi

akan menghasilkan lulusan yang dapat dipertanggung jawabkan. (e) Waktu

yang diberikan jangan terlalu singkat, sehingga mampu memaksimalkan

jumlah pelamar. Misalnya 1 minggu atau 10 hari.

d. Proses Rekrutmen karyawan

Menurut Saksono (1995) ada tiga sistem rekrutmen tenaga kerja yaitu:

(a) Sistem Patronage (kawan) yaitu sistem penarikan karyawan yang

didasarkan adanya hubungan subyektif yaitu: hubungan yang

diperhitungkan antara subyek-subyeknya baik hubungan politik maupun

non politik. Hubungan yang bersifat politik adalah pengangkatan atau

penunjukan karyawan yang didasarkan selera pribadi atau berdasarkan

kepentingan suatu golongan. Sedangkan hubungan yang non politik adalah

hubungan yang bukan partai atau non politik atau sering disebut nepotisme

sistem. Sistem ini dalam praktek pengangkatan karyawan didasarkan

keluarga, kawan, yang akrab atau teman baik. (b) Sistem meryt

(kecakapan) yaitu penarikan karyawan yang didasarkan pada kecakapan,

bakat, pengalaman, kesehatan sesuai dengan kriteria yang telah dibuat

sebelumnya. (c) Sistem carier (meningkat) yaitu memberikan kesempatan

(33)

mampu bekerja dengan harapan dapat naik jabatan sampai pada batas

kemampuannya.

e. Evaluasi Rekrutmen karyawan

Evaluasi rekrutmen karyawan digunakan untuk mengetahui sejauh

mana keberhasilan proses rekrutmen. Perekrutan yang berhasil akan

mendapatkan karyawan baru yang mempunyai kualitas yang dibutuhkan.

Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan (1997) mengemukakan

sejumkah kriteria dalam perekrutan: 1). Banyaknya pelamar-pelamar, 2).

Pemilihan karyawan, 3). Banyaknya penempatan karyawan yang berhasil

Menurut Hani Handoko T, (2001) kriteria untuk evaluasi rekrutmen

karyawan adalah sebagai berikut: (a) Jumlah Pelamar. Jumlah pelamar

merupakan petunjuk tentang pemikat tidaknya program rekrutmen,

mempunyai nilai-nilai terkecil dalam penentuan efektifitas program karena

pelamar-pelamar yang direkrut dengan berbagai metode rekrutmen tetapi

mungkin tidak menghasilkan penerimaan yang berhasil. (b) Jumlah usul

tentang pelamar yang diajukan untuk diterima. Kriteria ini adalah indicator

kualitas para pelamar yang baik. Kriteria ini menunjukkan usul dari bagian

personalia perusahaan tentang pelamar kualified yang diajukan untuk

diterima. (c) Jumlah penerima atau pelamar yang diterima. Jumlah

penerima merupakan petunjuk yang lebih jelas tentang jumlah personalia

yang kualified tetapi uji program rekrutmen yang paling penting adalah

(34)

berhasil. Kriteria evaluasi rekrutmen juga akan tercakup dalam proses

rekrutmen. Karena bagian personalia perusahaan tidak akan secepat

mengevaluasi program rekrutmen tanpa mempertimbangkan hasil akhirnya

yaitu penempatan yang berhasil.

f. Kendala Rekrutmen Karyawan

Agar proses penarikan berhasil, perusahaan perlu menyadari berbagai

kendala. Batasan-batasan ini bersumber dari organisasi, pelaksana

penarikan dan lingkungan eksternal. Menurut Hani Handoko, T (2001)

berbagai kendala yang paling umum adalah sebagai berikut: (a)

Kebiasaan-kebiasaan organisasi (Kebiasaan-kebiasaan promosi, Kebiasaan-kebiasaan kompensasi, Kebiasaan-kebiasaan

status karyawan dan kebiasaan penerima tenaga kerja lokal). (b)

Rencana-rencana sumber daya manusia. (c) Kondisi pasar tenaga kerja. (d)

Kondisi-kondisi lingkungan eksternal. (e) Persyaratan-persyaratan jabatan. (f)

Kebiasaan-kebiasaan pelaksana penarik kerja

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat diuraikan berbagai kendala yang

paling umum dalam penarikan adalah sebagai berikut.

1. Kebiasaan-kebiasaan organisasi

Menurut Hani Handoko, T (2001) berbagai kebijakan organisasi

merupakan sumber batasan potensial. Kebijakan-kebijakan ini berusaha

untuk mencapai keseragaman, manfaat hunungan masyarakat, ekonomis,

dan sasaran-sasaran lain yang tidak berhubungan dengan penarikan.

(35)

mempengaruhi penarikan adalah kebijaksanaan promosi, kebijaksanaan

kompensasi, kebijaksanaan status karyawan dan kebijaksanaan penerima

tenaga lokal.

2. Rencana-rencana sumber daya manusia

Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan (1997) menjelaskan

bahwa rencana sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang

harus dipertimbangkan dalam proses penarikan. Dengan merinci persediaan

keterampilan, rencana latihan dan pengenmbangn, promosi dan transfer,

serta rencana personali menguraikan pekerjaan-pekerjaan mana yang harus

dipenuhi melalui penarikan pekerjaan-pekerjaan mana yang akan diisi

secara internal. Rencana ini membantu proses penarikan karena peringkas

kebutuhan-kebutuhan penarikan di waktu yang akan datang.

3. Kondisi pasar tenaga kerja

Pasar tenaga kerja merupakan suatu wilayah geografis dimana

kekuatan-kekuatan suplai (orang-orang yang sedang mencari pekerjaan)

berinteraksi dengan kekuatan-kekuatan permintaan (perusahaan-perusahaan

yang sedang mencari karyawan) dan dengan demikian menentukan harga

tenaga kerja. Pemahaman akan kondisi pasar tenaga kerja memungkinkan

menajemen dapat memperhatikan suplai tenaga kerja yang tersedia untuk

(36)

4. Kondisi lingkungan eksternal

Kondisi-kondisi diluar perusahaan sangat mempengaruhi penarikan.

Disamping perubahan-perubahan dalam pasar teaga kerja, tingkat

pengangguran, kondisi dan tingkat pertumbuhan pererkonomian, hukum

perburuhan, proyek angkatan tenaga kerja oleh departemen tenaga kerja,

kelangkaan tenaga kerja dengan keterampilan-keterampilan tertentu, dan

kegiatan penarikan para pesaing, semuanya akan mempunyai dampak pada

upaya-upaya penarikan karyawan.

5. Persyaratan-persyaratan jabatan

Persyaratan-persyaratan setiap jabatan adalah salah satu kendala

penarikan. Sebagai contoh untuk menarik tenaga-tenaga terampil adalah

lebih sulit dari pada tenaga-tenaga tidak terampil. Departemen personalia

perlu mengajari permintaan-permitaan jabatan dari infformasi analisis

jabatan dan komentar para majaer. Pengaruh akan persyaratan-persyaratan

jabatan memungkinkan bagian personalia untuk memilih cara terbaik

dalam program penarikan dengan batasan-batasan yang ada.

6. Kebiasaan-kebiasaan pelaksana penarikan

Kebiasaan pelaksana penarikan di masa lalu akan membentuk

kebiasaan-kebiasaan. Memang hal ini dapat menghilangkan

keputusan-keputusan yang memakan waktu, tetapi juga dapat meneruskan

kesalahan-kesalahan atau menghindarkan alternatif-alternatif yang lebih efektif.

(37)

dan negatif, agar mereka tidak hanya menggantungkan daripada kebiasaan

yang telah berbentu.

g. Indikator Rekrutmen

Beberapa indikator rekrutmen menurut Ellyta Yullyanti (2009)

1. Metode Rekrutmen

2. Prosedur

3. Sumber – sumber Rekrutmen

2. Motivasi

a. Definisi Motivasi

Menurut Mangkunegara (2009) menambahkan pada faktor motivasi

hendaknya harus memuat atau syarat mutlak perlu bagi karyawan yang

mana karakteristiknya guna memiliki motivasi berprestasi tinggi.

Menurut Nawawi (2003), “Motivasi adalah suatu kondisi yang

mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau

kegiatan yang berlangsung secara sadar. Sedangkan menurut Rivai (2004)

berpendapat bahwa motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang

mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan

tujuan individu. Motivasi adalah kesediaan melakukan usaha tingkat tinggi

guna mencapai sasaran organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan

usaha tersebut memuaskan kebutuhan sejumlah individu (Robbins dan

(38)

motivasi adalah suatu dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang

yang diakibatkan oleh orang lain maupun dirinya sendiri untuk mencapai

tujuan seperti orang lain bahkan melebihi.

a. Teori Motivasi

1) Teori Kebutuhan

Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau

pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang

ada dalam diri (Mangkunegara, 2008). Apabila pegawai kebutuhannya

tidak terpenuhi maka pegawai tersebut akan menunjukkan perilaku kecewa

dan juga sebaliknya.

2) Teori Penentuan Tujuan (Goal Setting)

Tujuan adalah apa yang diusahakan untuk dicapai individu, yang

merupakan objek atau tujuan dari suatu tindakan. Menurut Locke, gool

setting mempunyai empat mekanisme motivasional, yaitu :

3) Goals direct attention

Tujuan yang secara pribadi bermakna cenderung memfokus pada satu

perhatian pada apa yang relevan dan penting.

4) Goals regulate effort

Tidak hanya tujuan membuat kita mengerti secara selektif, mereka

juga memotivasi kita untuk bertindak. Deadline penyelesaian proyek

memaksa kita menyelesaikannya. Tingkat usaha dikeluarkan secara

(39)

5) Goals increase persistence

Ketekunan merupakan usaha yang dikeluarkan pada tugas selama

perpanjang periode waktu. Orang yang tekun cenderung melihat hambatan

sebagai tantangan yang harus diatasi daripada sebagai alasan untuk gagal.

6) Goals foster strategies and action plans

Tujuan dapat membantu karena tujuan mendorong orang

mengembangkan strategi dan rencana aksi yang memungkinkan mencapai

tujuan mereka.

7) Teori Keadilan

Teori yang menyatakan bahwa individu membandingkan

masukan-masukan dan hasil pekerjaan mereka dengan masukan-masukan-masukan-masukan dan hasil

pekerjaan orang lain, dan kemudian merespons untuk menghilangkan

ketidakadilan. Robbins dan Judge (2009) menyatakan bahwa teori keadilan

dapat menentukan suatu konsep yang berhubungan dengan imbalan kerja

dan ketidakadilan. Ketidakadilan yang diciptakan oleh pembayaran yang

berlebihan tidak mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap

perilaku dalam sebagian besar situasi kerja. Individu memiliki lebih banyak

toleransi terhadap ketidakadilan pembayaran yang berlebihan daripada

ketidakadilan pembayaran yang lebih sedikit atau lebih bisa menerimanya.

8) Teori Harapan

Teori harapan beranggapan bahwa orang berperilaku termotivasi

(40)

suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada

kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan

hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut

(Robbins & Judge, 2009).

b. Karakteristik Motivasi

Ciri – ciri perilaku karyawan yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi menurut McClelland dalam Mangkunegara (2005) adalah: (a)

Memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi. (b) Berani

mengambil dan memikut resiko. (c) Memiliki tujuan yang jelas dan

realistik (d) Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk

merealisasikan tujuan. (e) Lebih mementingkan umpan balik yang nyata

tentang hasil prestasinya. (f) Mencari kesempatan untuk merealisasikan

rencana yang telah diprogramkan.

Sebaliknya ciri-ciri karyawan yang memiliki motivasi berprestasi

rendah adalah: (a) Bersikap apatis dan tidak percaya diri. (b) Tidak

memiliki tanggung jawab pribadi dalam bekerja. (c) Bekerja tanpa rencana

dan tujuan yang jelas. (d) Ragu-ragu dalam mengambil keputusan. (e)

Setiap tindakan tidak terarah dan menyimpang dari tujuan.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Memberikan motivasi kepada karyawan oleh pimpinannya merupakan

proses kegiatan pemberian motivasi kerja, sehingga karyawan tersebut

(41)

jawab. Tanggung jawab yang dimaksud adalah kewajiban bawahan untuk

melaksanakan tugas sebaik mungkin yang diberikan oleh atasan, dan inti

dari tanggung jawab adalah kewajiban (Siagian, 2001). Nampaknya

pemberian motivasi oleh pimpinan kepada bawahan tidaklah begitu sukar,

namun dalam praktiknya pemberian motivasi jauh lebih rumit. (Siagian,

2001) menjelaskan kerumitan ini disebabkan oleh:

1. Kebutuhan yang tidak sama pada setiap pegawai, dan berubah sepanjang

waktu. Disamping itu perbedaan kebutuhan pada setiap taraf sangat

mempersulit tindakan motivasi para manajer. Dimana sebagian para

manajer yang ambisius, dan sangat termotivasi untuk memperoleh

kepuasan dan status, sangat sukar untuk memahami bahwa tidak semua

pegawai mempunyai kemampuan dan semangat seperti yang dia miliki,

sehingga manajer tersebut menerapkan teori coba-coba untuk

menggerakkan bawahannya.

2. Feeling and emotions yaitu perasaan dan emosi seseorang manajer tidak

memahami sikap dan kelakuan pegawainya, sehingga tidak ada

pengertian terhadap tabiat dari perasaan, keharusan, dan emosi.

3. Aspek yang terdapat dalam diri pribadi pegawai itu sendiri seperti

kepribadian, sikap, pengalaman, budaya, minat, harapan, keinginan,

lingkungan yang turut mempengaruhi pribadi pegawai tersebut.

4. Pemuasan kebutuhan yang tidak seimbang antara tanggung jawab dan

(42)

bawahan, sebagai imbalannya pegawai bertanggung jawab kepada

atasan, atas tugas yang diterima. Seseorang dengan kebutuhan akan rasa

aman yang kuat mungkin akan “mencari amannya saja”, sehingga akan

menghindar menerima tanggung jawab karena takut tidak berhasil dan

diberhentikan dan di lain pihak mungkin seseorang akan menerima

tanggung jawab karena takut diberhentikan karena alasan prestasi kerja

yang jelek (buruk).

d. Indikator Motivasi

Beberapa indikator motivasi menurut Mangkunegara (2009: 166)

yakni:

1. Tanggung Jawab

Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja

maupun yang tidak disengaja. Seorang karyawan berani bertanggung jawab

saat mengambil resiko atau mempunyai rencana untuk meningkatkan

kualitas kerja.

2. Perencanaan

Kemampuan karyawan dalam merencanakan seuatu program untuk

memajukan sebuah perusahaan. perencanaan yang dimiliki karyawan

menunjukkan bahwa karyawan termotivasi dalam bekerja.

3. Gaji

Mengambarkan seberapa kerja keras seorang karyawan untuk

(43)

hanya agar karyawan menunjukkan perilaku yang nermanfaat bagi

periusahaan tapi juga agar karyawan bekerja keras untuk perusahaan.

karena semakin gaji tinggi maka kedepannya karyawan akan termotivasi

dan lebih semangat lagi dalam bekerja.

3. Disiplin Kerja

a. Definisi Disiplin Kerja

Menurut Hasibuan (2003;193) menyatakan kedisiplinan adalah

kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan

dan norma-norma yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang

secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan

tanggung jawabnya. Jadi, dia akan mematuhi/mengerjakan semua tugasnya

dengan baik, bukan atas paksaan. Sedangkan yang dimaksud dengan

kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang yang

sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak.

Nitisemito (2001) mengartikan kedisiplinan sebagai suatu sikap, tingkah

laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik

yang tertulis maupun tidak.

b. Bentuk-Bentuk Disiplin Kerja

Menurut Rivai (2004), terdapat empat perspektif daftar yang

menyangkut disiplin kerja, yaitu: (a) Disiplin Retributif (Relibutive

(44)

(b) Disiplin Korektif (Corrective Discipline) adalah berusaha membantu

karyawan mengoreksi perilakunya yang tidak tepat. (c) Perspektif Hak-hak

Individu Perspektif (Individual Right Perspective) adalah berusaha

melindungi hak-hak dasar individu selama tindakan-tindakan disipliner. (d)

Perspektif Utilitarian (Utilitarian Perspective) adalah berfokus kepada

penggunaan disiplin hanya pada saat konsekuensi-konsekuensi tindakan

disiplin melebihi dampak-dampak negatifnya.

c. Karakteristik Kedisiplinan

Perilaku disiplin, menurut Sinungan (1997) tercemin dalam pola

tingkah laku dengan ciri-ciri sebagai berikut: (a) Adanya hasyat yang kuat

untuk melaksanakan sepenuhnya apa yang sudah menjadi norma, etik dan

kaidah yang berlaku dalam masyarakat. (b) Adanya perilaku yang

dikendalikan. (c) Adanya ketaatan.

Perilaku disiplin terwujud atas dasar dorongan dari dalam individu

pegawai sebagai respon atas penghormatannya terhadap peraturan yang

ditetapkan. Disiplin juga merupakan alat pengendali diri seseorang untuk

menentukan apa yang boleh dan tidak dilakukan serta sejauh mana dia

melakukan tindakan yang masih dalam batas tanggung jawabnya. Ketaatan

terhadap atasan maupun peraturan yang ditetapkan, sangat dipengaruhi

oleh disiplin yang dimiliki seseorang. Ketika tidak ada dorongan untuk

(45)

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Menurut Singodimedjo (2000), faktor yang mempengaruhi disiplin

karyawan diantaranya adalah:

1. Kompensasi

Besar kecilnya kompensasi yang diberikan dapat mempengaruhi

tegaknya disiplin. Para pegawai akan mematuhi segala peraturan yang

berlaku, bila ia merasa mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan

jerih payahnya yang telah dikontribuskian bagi perusahaan.

2. Keteladanan pimpinan dalam perusahaan

Teladan peimpinan sangat berpengaruh besar dalam perusahaan,

karena pimpinan dalam suatu perusahaan masih menjadi panutan pegawai.

Para bawahan akan meniru yang dilihatnya setiap hari.

3. Peraturan

Para pegawai akan mau melakukan disiplin bila ada aturan yang jelas,

pasti, dan diinformasikan kepada mereka.

4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan

Keberanian pimpinan memberikan tindakan terhadap pelanggar

disiplin, sesuai dengan sanksi yang ada, maka semua pegawai akan merasa

terlindungi, dan dalam hatinya berjanji tidak akan berbuat hal yang serupa.

5. Pengawasan Pimpinan

Pengawasan pimpinan diperlukan untuk mengarahkan para pegawai

(46)

telah ditetapkan. Dengan adanya pengawasan seperti demikian, maka

sedikit banyak para pegawai akan terbiasa melaksanakan disiplin kerja.

6. Perhatian kepada pegawai

Seorang pegawai tidak hanya puas dengan penerimaan kompensasi

yang tinggi, pekerjaan yang menantang, tetapi juga mereka masih

membutuhkan perhatian yang besar dari pimpinanannya sendiri. Kebutuhan

dan kesulitan mereka ingin didengar, dan dicarikan jalan keluarnya, dan

sebagainya.

7. Kebiasaan-kebiasaan yang baik

Kebiasaan-kebiasaan positif itu antara lain: saling menghormati, bila

ketemu di lingkungan pekerjaan, melontarkan pujian yang sesuai dengan

tempat dan waktunya akan mendorong pegawai bertindak disiplin.

e. Faktor-faktor yang Dipengaruhi Disiplin Kerja

Sutrisno dalam Nimpu (2015) menyebutkan bahwa disiplin kerja

merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai.

Disiplin kerja merupakan salah bentuk sikap mental dari dalam diri seorang

pegawai yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas

kerja (Sedarmayanti, 2001). Tu”u (2004) mengemukakan bebrapa hal yang

dapat dipengaruhi oleh disiplin antara lain: penataan kehidupan bersama,

pembangunan kepribadian, melatih kepribadian, fungsi pemaksaan, fungsi

(47)

f. Indikator Disiplin Kerja

Harlie (2010) menjelaskan bahwa disiplin kerja memiliki indikator

sebagai berikut:

1) Tata Tertib

Hal ini menjadi indikator yang mendasar untuk mengukur

kedisiplinan, dan biasanya karyawan yang memiliki disiplin kerja rendah

terbiasa untuk terlambat dalam bekerja.

2) Ketrampilan

Karyawan memiliki ketrampilan yang tinggi sesuai dengan bidang dan

gelarnya yang sesuai dengan pekerjaanya, sehingga bekerja dengan kreatif

dan inovatif.

3) Tingkah Laku

Karyawan mungkin melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan

etika sebagai seorang pegawai yang sesuai dengan pekerjaannya. Hal ini

merupakan salah satu bentuk tindakan indisipliner, sehingga bertingkah

laku baik salah satu wujud dari disiplin kerja karyawan.

4. Kinerja Karyawan

a. Definisi Kinerja

Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata Job Performance atau

Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya dicapai

(48)

kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggup jawab yang diberikan kepadanya” (Mangkunegara,

2005:). Kinerja merupakan hasil kerja baik kualitas maupun kauntitas yang

dihasilkan karyawan atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam

suatu organisasi untuk mencapai tujuannya, sehingga berbagai kebijakan

harus dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerja karyawannya.

Salah satu diantarannya adalah melalui penilaian kinerja. Handoko (2001),

mendefinisikan penilaian prestasi kerja (performance apprasial) adalah

“proses melalui nama organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai

prestasi kerja pegawai”.

Menurut Belows (dalam As’ad, 2000), syarat kriteria yang baik adalah

reliable, realistis, representatif, acceptable, dan dapat digunakan prediksi

(predictable).

1) Reliable, berarti apa yang diukur dan metode pengukuran yang

memberikan hasil yang dapat diandalkan akurasinya (konsisten)

2) Realistis, berarti pengukuran kinerja memiliki standart tertentu

3) Representatif, berarti aspek-aspek kinerja yang diukur benar-benar

mencerminkan jenis pekerjaan yang dinilai.

4) Acceptable, berarti aspek-aspek, metode dan staandart penilaian dapat

(49)

5) Predictable, berarti hasil penilaian dapat digunakan untuk

memprediksi kinerja dimasa yang akan datang. Jika kriteria suatu

pekerjaan sudah ditentukan, maka langkah berikutnya dalam mengukur

kinerja (job performance) adalah mengumpulkan informasi yang

berhubungan dengan hal tersebut dari seorang pegawai.

b. Tujuan Kinerja

Menurut Rivai san Basri (2005) tujuan dari sebuah hasil kenerja

adalah:

1) Kemahiran dari kemampuan tugas baru diperuntukan

2) Untuk perbaikan hasil kinerja dan kegiatannya

3) Kemahiran dari pengetahuan baru dimana akan membantu

karyawan dengan pemecahan masalah yang kompleks atas

aktivitas membuat keputusan pada tugas.

4) Kemahiran atau perbaikan pada sikap terhadap teman kerjanya

dengan satu aktivitas kinerja.

5) Target aktivitas perbaikan kinerja.

6) Perbaikan dalam kualitas atau produksi.

7) Perbaikan dalam waktu atau pengiriman.

c. Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja

Menurut Mangkunegara (2005:) ada beberapa faktor yang

(50)

1) Faktor Kemampuan

Secara psikologis, kemampuan terdiri dari :

a. Kemampuan potensi (IQ)

b. Kemampuan reality (skiil)

Maksudnya adalah pimpinan dan karyawan yang memiliki IQ di atas

rata – rata (IQ 110-120) apalagi IQ superior, very superior, gifted dan genius dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil

dalam pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah dalam mencapai

kinerja maksimal.

2) Faktor Motivasi

Motivasi diartikan sebagai suatu sikap (attitude) pimpinan dan

karyawan terhadap situasi kerja di lingkungan organisasinya. Mereka yang

bersikap positif terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja

tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negatif terhadap situasi

kerjanya akan menunjukan motivasi kerja yang rendah. Situasi kerja yang

dimaksud mencakup antara lain hubungan kerja, fasilitas kerja, iklim kerja,

kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan kerja, dan kondisi kerja.

Menurut Saparuddin (2007) supervisi kepemimpinan termasuk dalam

salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, karena dengan

melakukan supervisi kepemimpinan berupa :

1) Pembinaan yang terus menerus

(51)

3) Perbaikan situasi kerja dengan sasaran akhir pencapaian

peningkatan kinerja pegawai.

d. Indikator Kinerja

Untuk mengukur kinerja, digunakan tiga indikator Menurut Yullyanti.

1) Kerjasama

Karyawan mampu bekerjasama dengan rekan kerja, karyawan

bersikap positif terhadap setiap pekerjaan tim, dan karyawan bersedia

membantu anggota tim kerja dalam menyelesaikan pekerjaan

2) Komunikasi

Karyawan saling menggunakan informasi untuk mencapai tujuan

bersama baik dengan rekan kerja maupun atasan langsung.

3) Sikap

Sikap terhadap perusahaan, karyawan lain dan pekerjaan.

C. Kerangka Penelitian

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Dalam

penelitian ini penulis memilih faktor rekrutmen, motivssi, dan disiplin kerja.

Rekrutmen sebagai sebuah perusahaan untuk mencari karyawan baru yang sesuai

dengan syarat-syarat perusahaan. motivas sendiri yaitu pemberian daya

penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau

bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala dan upayanya untuk

mencapai kepuasan. Disiplin kerja adalah kedisiplinan adalah kesadaran dan

(52)

yang berlaku. kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati

semua peraturan perusahaan dan norma-norma yang berlaku. Kinerja karyawan

adalah hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang

diberikan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan

kesungguhan serta waktu.

Berdasarkan penjabaran teori di atas dan penelitian terdahulu, maka dapat

disusun kerangka pemikiran dalam penelitian ini, yaitu:

Sumber : Konsep yang dikembangkan untuk penelitian ini, 2018

Gambar 2. 1 Model Penelitian

Rekrutmen (X1)

Motivasi (X2)

Disiplin Kerja (X3)

(53)

D. Hipotesis

1. Pengaruh Rekrutmen terhadap Kinerja Karyawan

Rekrutmen yaitu proses mencari, menemukan, dan menetapkan sejumlah

orang sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik sesuai dengan

perusahaan. Jesica Sendow dan Peggy A. Mekel (2015) yang mengatakan

bahwa rekrutmen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja

karyawan. Karena setiap perusahaan saat ada rekrutmen yang tidak sesuai

dengan prosedur yang telah di tentukan perusahaan. Hal ini berarti bahwa

apabila variabel rekrutmen perlu ditingkatkan maka calon pelamar akan

semakin banyak. Berdasarkan uraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesi:

H1: Rekrutmen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

kinerja karyawan.

2. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan

Motivasi merupakan salah satu pendorong bagi seseorang agar mampu

melakukan pekerjaan sesuai dengan harapan yang diinginkan. Armiaty (2014)

“Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Terhadap Kienrja Pegawai Frontliner” (Studi pada Cabang Bank Kalsel yang berada di Wilayah

Banjarmasin)”. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang positif atau

signifikan. Hal ini berarti jika motivasi yang tinggi dari karyawan akan

berdampak pada kinerja karyawan yang semakin baik dan motivasi bekerja

(54)

kurang maksimal. Berdasarkan uraikan di atas, maka dapat dirumuskan

hipotesi:

H2: Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan.

3. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai

Disiplin merupakan awal dari sebuah penyatuan persepsi, visi, maupun

misi seseorang sehingga yang dilakukan sesuai dengan prosedur atau tata

tertib. Disiplin juga salah satu faktor tercapainya tujuan perusahaan. maka

tidak heran manajemen dari sebuah perusahaan membuat peraturan yang

ketat tentang kedisiplinan ini.

M. Harlie (2010) meneliti dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja,

Motivasi dan Pengembangan Karier Terhadap Kinerja Pegawai Negeri

Sipli Pada Pemerintah Kabupaten Tabalong di Tanjung Kalimantan

Selatan”. Hasil ini menunjukkan hasil yang positif dam signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. hal ini berarti jika disiplin kerja

naik yang ditandai dengan ketetapan waktu berangkat kerja, kehadiran

karyawan dalam bekerja, ketaatan karyawan terhadap ketentuan organisasi,

maka kinerja karyawan akan semakkin meningkat. Berdasarkan uraikan di

atas, maka dapat dirumuskan hipotesi:

H3: Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

(55)

4. Pengaruh Rekrutmen, Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja

Karyawan

Rekrutmen merupakan usaha mencari dan mempengaruhi tenaga kerja,

agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan.

Karyawan yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi dan mematuhi

peraturan yang telah dibuat perusahaan serta mempunyai disiplin yang

tinggi akan berdampak positif pada aktivitas kinerja perusahaan.

Rekrutmen, motivasi dan disiplin kerja sangat berpengaruh terhadap

kinerja karyawan. Semakin baik rekrutmen, semakin tinggi motivasi dan

semakin tinggi disiplin kerja karyawan, maka akan meningkatkan kinerja

karyawan menjadi lebih baik lagi. Sidanti (2015) meneliti dengan judul

“Pengaruh Rekrutmen, Motivasi, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja

Pegawai Negeri Sipil di Seketariat DPRD Jawa Timur”. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Berdasarkan uraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesi:

H4: Rekrutmen, Motivasi, dan Disiplin kerja berpengaruh positif dan

(56)

39 BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

asosiasi kausal serta menggunakan pendekatan kuantitafif. Metode asosiasi kausal

adalah penelitian yang digunakan untuk membuktikan sejauh mana hubungan

antara dua variabel atau lebih. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersikap

sebab akibat. Dalam penelitian ini terdapat variabel independent (yang

mempengaruhi) dan dependent (dipengaruhi). Pendekatan kuantitaf adalah

pendekatan dalam penelitian yang menggunakan data berupa angkat-angka untuk

mennganalisa hubungan antar variabel (Sugiyono, 2014). Penelitian ini akan

menjaskan pengaruh rekrutmen, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja

karyawan.

B.Lokasi dan Waktu Penelitian

Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah BRI Syariah KC Solo

Veteran. Data yang digunakan adalah data primer, data primer merupakan sumber

data yang diperoleh langsung ataupun tidak langsung dengan melalui media

perantara yakni berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok

dengan hasil observasi terhadap suatu kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian.

(57)

C.Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

(Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian adalah karyawan BRI Syariah

KC Solo Veteran.

Dengan total populasi sebesar 51 karyawan maka peneliti mengambil

sampel sebesar 35 karyawan.

2. Sampel

Menurut Bawono (2006:28) definisi sampel adalah obyek atau subyek

penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Supadi

(2005) menyatakan bahwa sampel adalah penelitian yang dilakukan dengan

mengambil sebagian anggota populasi untuk mewakili seluruh anggota

populasi. Dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan perwakilan dari

keselurahan populasi, hal ini dilakukan untuk menghemat waktu dan biaya..

Disini penulis menggunakan sampel jenuh atau sampel sensus. Menurut

Sugiyono (2012) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Pada penelitian ini,

jumlah karyawan di BRIS KC Solo Veteran ada 51 orang. Maka yang menjadi

(58)

D.Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu :

1. Data Primer

Data yang langsung dikumpulkan dari tempat penelitian berupa

kuisioner yang disebar dan dibagikan ke calon kandidat sampel didalam

perusahaan. Skala merupakan ukuran sikap responden dalam menanggapi atau

menjawab setiap pertanyaan dalam instrument penelitian. skala sikap yang

akan digunakan untuk kuisioner tersebut adalah skala numeric. Skala numeric

yaitu skala peta yang menggunakan angka atau bilangan pecahan sebagai

pembanding jarak, dengan perhitungan skor sebagai berikut:

Sangat Tidak

Setuju

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat

Setuju

2. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan

studi penelaahan terhadap buku-buku, jurnal, catatan-catatan, dan

laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahakan (Nazir,

1998).

E.Skala Pengukuran

Penelitian ini merupakan penelitian survei, yang dimaksud untuk

(59)

survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dan populasi dan

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan yang pokok (Sugiyono, 2006).

F. Definisi Operasional

Definisi operasional pada penelitian adalah unsur penelitian yang terkait

dengan variabel yang terdapat dalam judul penelitian atau yang tercakup dalam

paradigma penelitian sesuai dengan hasil rumusan masalah.

Teori ini dipergunakan sebagai landasan atau alasan mengapa suatu yang

bersangkutan memang bisa mempengaruhi variabel tidak bebas atau merupakan

salah satu penyebab (Supranto,2002)

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri dari dua macam variabel, yaitu variabel

bebas (Independent Variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada variabel

lainnya, serta variabel terikat (Dependent Variable) atau variabel yang tergantung

pada variabel lainnta (Andini, 2014).

a. Variabel Terikat (dependent) merupakan variabel yang dipengaruhi atau

menajadi akibat (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini variabel dependent

adalah Kinerja Karyawan (Y)

b. Variabel Bebas (Independent Variable) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menajdi sebab perubahan (Sugiyono, 2014).

Dalam penelitian ini varaibel Independentnya adalah rekrutmen (x1),

(60)

2. Operasional Variabel

Operasional adalah penjabaran masing-masing vaiabel terhadap

indikator-indikator yang membentuknya (Ghozali,2013). Dalam penelitian ini

indikator-indikator variabel tersebut antara lain sebagai berikut :

Tabel 3. 1 Variabel dan Indikator Penelitian

Variabel Konsep Variabel Indikator

(61)

Disiplin

Pengupulan data dalam penelitian ini adalah angket atau kuisioner, yaitu

untuk mengumpulkan data dari setiap variabel yang ada. Angket dibuat dengan

memperhatikan konsep atau teori yang sudah ada dan disesuaikan dengan kondisi

studi kasus. Kemudian setelah jadi, kuisioner disebarkan kepada responden yaitu

seluruh karyawan BRI Syariah KC Solo Veteran dibuat berdasarkan indikator

yang telah ditentukan dari masing-masing variabel.

H.Uji Instrumen Penelitian

Analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif, dilakukan

(62)

1. Uji Kualitas Data

Pengujian kualitas data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

dua metode, yaitu:

a. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut

(Ghozali,2011). Validitas dalam penelitian menyatakan derajat ketepatan alat

ukur penelitian terhadap isi atau arti sebenarnya yang diukur.

b. Uji Reabilitas

Uji instrumen dilakukan untuk mengetahui keandalan dari alat yang

diukur. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawab seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

(Ghozali, 2011).

2. Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi

benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif. Pada uji

asumsi terdapat tiga bentuk pengujian, yaitu:

a. Uji Multikolineritas

Uji multikolonearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi

Gambar

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2. 1 Model Penelitian
Tabel 3. 1 Variabel dan Indikator Penelitian
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

kelompok interval yang berbeda dalam suatu sampel. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis uji beda dua rata- rata. Konsep dari uji beda dua

Dapat dilihat pada gambar bahwa setiap sinyal keluaran dari mikrokontroler. dsPIC30f2020 ber-PWM dengan

Selain dari pertumbuhan kredit yang cukup besar serta spread suku bunga yang melebar, perbankan di Indonesia juga berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK)

selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, saran, masukan, dan semangat bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini, dari awal sampai dengan akhir.. Ibu

Allhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Pasal 11 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penanganan Hepatitis dijelaskan oleh bahwa pemeriksaan hepatitis pada ibu hamil hanya bersifat di sarankan

Dimensi yang kedua adalah reliability probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu

Sungwon Button Indonesia tidak hanya di lakukan pada saat pendekatan pertama kali dengan pelanggan / pada saat melayani pesanan pertama saja, namun lebih dari itu Penerapan