• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 66/PHPU.D-VI/2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 66/PHPU.D-VI/2008"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAHKAMAH KONSTITUSI

REPUBLIK INDONESIA

---

RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 66/PHPU.D-VI/2008

PERIHAL

PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN

KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

KABUPATEN LANGKAT

PROVINSI SUMATERA UTARA

ACARA

PEMERIKSAAN PERKARA

(I)

J A K A R T A

(2)

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

--- RISALAH SIDANG

PERKARA NOMOR 66/PHPU.D-VI/2008 PERIHAL

Permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Kota Langkat, provinsi Sumatera Utara.

PEMOHON

- Drs. Asrin Naim - Drs. H. Legimun

TERMOHON

KPU Kabupaten Langkat, Sumatera utara

ACARA

Pemeriksaan Perkara (I)

Jumat, 9 Januari 2009 Pukul 09.30 – 10.16 WIB

Ruang Sidang Panel Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat

SUSUNAN PERSIDANGAN

1) Prof. Dr. Achmad Sodiki, S.H. (Ketua) 2) Dr. Muhammad Alim, S.H., M.Hum (Anggota) 3) Prof. Abdul Mukthie Fadjar, S.H., M.S. (Anggota)

(3)

Pihak yang Hadir : Pemohon :

- Drs. Asrin Naim

Kuasa Hukum Pemohon : - H. Hermansyah Dulaimi, S.H. - Benyamin, S.H.

- Ratno, S.H.

Termohon (KPU Kabupaten Langkat): - H. Sutomo, S.pd. (Ketua KPU Langkat) Kuasa Hukum Termohon :

- Fadillah Hutri Lubis - Irwansyah Putra, S.H. - Nur Alamsyah, S.H. - Sedarita Ginting

Pihak Terkait (Pasangan Calon Terpilih) : - Mogesa Sitepu

(4)

1. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Sidang Perkara No.66/PHPU.D-VI/2008 dengan ini saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.

Baik Saudara Pemohon maupun Termohon, Saya persilakan untuk memperkenalkan diri dulu siapa yang hadir di persidangan ini. Saya persilakan.

2. KUASA HUKUM PEMOHON : H. HERMANSYAH DULAIMI, S.H.

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat pagi Yang Mulia Hakim Konstitusi, kami dari Tim Kuasa Pemohon, saya sendiri adalah H. Hermansyah Dulaimi, S.H. Kemudian yang kedua, di sebelah kanan saya adalah Benyamin, S.H., dan yang ketiga adalah Ratno, S.H. Kemudian yang di sebelah kiri saya adalah pasangan Calon Bupati dari nomor urut empat yaitu Drs. H. Asrin Naim. Terima kasih, Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

3. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Termohon ?

4. KUASA HUKUM TERMOHON : FADILLAH HUTRI LUBIS

Terima kasih, Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Kami dari Kuasa Hukum Termohon yang bertindak berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 5 Januari 2009 memperkenalkan diri, Saya Fadillah Hutri Lubis,

5. KUASA HUKUM TERMOHON : IRWANSYAH PUTRA, S.H.

Saya, Irwansyah Putra, S.H.

6. KUASA HUKUM TERMOHON : NUR ALAMSYAH, S.H.

Saya, Nur Alamsyah.

SIDANG DIBUKA PUKUL 09.30 WIB

(5)

7. KUASA HUKUM TERMOHON : SEDARITA GINTING, S.H.

Saya, Sedarita Ginting.

8. TERMOHON : H. SUTOMO, S.Pd. (KETUA KPU KABUPATEN LANGKAT)

Saya, H. Sutomo, S.Pd. Dari KPU Langkat,

9. PIHAK TERKAIT : MOGESA SITEPU

Saya, Mogesa Sitepu dari Pihak Terkait pasangan calon nomor urut satu, Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Langkat. Terima kasih.

10. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Saudara Pemohon, Saudara sudah menyerahkan surat kuasa ya?

11. KUASA HUKUM PEMOHON : H. HERMANSYAH DULAIMI, S.H.

Surat kuasanya ada perbaikan, ada tambahan.

12. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Ada perbaikan?

13. KUASA HUKUM PEMOHON : H. HERMANSYAH DULAIMI, S.H.

Ya, dan kemarin kami sudah laporkan dan menurut Kepaniteraan agar diserahkan pada hari ini. Jadi dan selain daripada tambahan surat kuasa, perbaikan surat kuasa, dan juga ada perbaikan atas permohonan.

14. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Ya, bisa disampaikan? Petugas? Pihak KPU perlu dikasih. Ya, yang dari surat kuasa, ini yang namanya Drs. H. Asrin Naim, siapa? Ya, yang Legimun, hadir?

15. KUASA HUKUM PEMOHON : H. HERMANSYAH DULAIMI, S.H.

Berhalangan.

16. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

(6)

kuasa, pada Saudara Hermansyah Dulaimi, ya?

17. PEMOHON : Drs. H. ASRIN NAIM

Benar, Pak Majelis.

18. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Ya, dari Pihak Terkait surat kuasanya ada? Oh maaf, dari Kuasa Termohon ada?

19. KUASA HUKUM TERMOHON : FADILLAH HUTRI LUBIS

Ada, Majelis.

20. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Ada? Sekaligus saja dikasih. Petugas, Saya cek kembali ya? Saudara Hermansyah Dulaimi yang mana? Saudara Irwanda Dwanda? Tidak hadir? Ini tidak hadir ya? Kemudian, Saudara Benyamin, S.H., Saudara Ratno? Oke, jadi yang tidak hadir Saudara Irwan ya? Kemudian dari Termohon, Fadillah Hutri Lubis, Sedarita Ginting, Nur Alamsyah, S.H., Irwansyah Putra, S.H., Najrul Ihksan Nasution tidak hadir? Oke. KPU-nya Saudara Sutomo betul?

21. TERMOHON : H. SUTOMO, S.Pd. (KETUA KPU KABUPATEN LANGKAT)

Betul, Yang Mulia.

22. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Baik, sekarang Saudara Pemohon bisa menyampaikan hal-hal dari permohonannya, tetapi sebelumnya mungkin ada hal-hal yang patut saudara perhatikan di dalam permohonan keberatan ini berdasarkan format yang baku, yang sudah dituangkan di dalam peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 15 Tahun 2008. Mungkin nanti dari yang Terhormat Para Hakim Anggota akan memberikan saran-saran perbaikan termasuk dimana posita dan petitum Saudara itu. Bagaimana, ya?

Saya pikir Saudara perlu menjelaskan supaya ini jelas dulu tentang permohonan apa yang Saudara maksud di sini. Dan kemudian tentang posita dan petitumnya nanti bisa dipelajari lebih lanjut dan apabila masih ada sesuatu yang Saudara anggap perlu perbaiki, bisa diberi kesempatan untuk diperbaiki. Kami persilakan Saudara Pemohon.

(7)

23. KUASA HUKUM PEMOHON : H. HERMANSYAH DULAIMI, S.H.

Terima kasih, Yang Mulia. Sebelum kami mungkin membacakan permohonan keberatan ini, kami mengusulkan terlebih dahulu memeriksa identitas para kuasa atau advokat. Karena harus diperiksa terlebih dahulu, apakah benar penerima kuasa ini adalah advokat yang memiliki izin. Terima kasih, terlebih dahulu itu yang kami usulkan.

24. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Di sini, di dalam beracara di Mahkamah Konstitusi, berlainan dengan Peradilan Umum. Jadi sekalipun bukan advokat, dia diperkenankan untuk beracara di sini. Hanya untuk para advokat hendaknya memakai pakaian resmi, kalau bukan advokat tidak usah, tidak memakai yang...Ya, jadi itu. Ya cukup?

25. KUASA HUKUM PEMOHON : H. HERMANSYAH DULAIMI, S.H.

Cukup.

26. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Ini kan Saudara membuat dua permohonan ya?

27. KUASA HUKUM PEMOHON : H. HERMANSYAH DULAIMI, S.H.

Jadi, permohonan yang pertama, kami cabut dengan dimasukkan,

28. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Oh, itu dicabut?

29. KUASA HUKUM PEMOHON : H. HERMANSYAH DULAIMI, S.H.

Ya.

30. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Yang berlaku yang kedua ini.

31. KUASA HUKUM PEMOHON : H. HERMANSYAH DULAIMI, S.H.

Yang kedua, jadi kami hanya merubah format dan bentuk-bentuk huruf saja.

(8)

32. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Oh, kalau begitu sudah diperbaiki ya?

33. KUASA HUKUM PEMOHON : H. HERMANSYAH DULAIMI, S.H.

Sudah diperbaiki, tetapi perlu kami jelaskan,

34. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Ya Saudara Pemohon, kami persilakan menguraikan permohonan ini, pokok-pokoknya saja, kami persilakan.

35. KUASA HUKUM PEMOHON : H. HERMANSYAH DULAIMI, S.H.

Baik, terima kasih untuk dan atas nama Pemohon, dalam hal ini pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dengan nomor urut 4 untuk Pilkada Kabupaten langkat Sumatera Utara, yaitu Drs. Asri Naim dan Drs. H. Legimun, dalam hal ini mengajukan permohonan keberatan terhadap KPU Kabupaten Langkat tentang keputusan KPUD Kabupaten Langkat Nomor 29 tahun 2008, tanggal 24 Desember 2008 tentang penetapan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Langkat putaran II tahun 2008.

Yang kedua, keputusan KPUD Kabupaten Langkat nomor 30 tahun 2008 tentang penetapan pasangan calon terpilih pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Langkat 2008. Adapun alasan-alasan kami yaitu tentang hubungan hukum antara Pemohon dan Termohon adalah sebagai berikut;

Berdasarkan keputusan KPUD Kabupaten Langkat Nomor 14 tahun 2008, tanggal 28 Agustus 2008 tentang penetapan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Langkat, Pemohon termasuk menjadi salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara periode 2009-2014.

Selanjutnya berdasarkan keputusan KPUD Kabupaten Langkat Nomor 15 tahun 2008, tanggal 28 Agustus 2008 tentang Penetapan nomor urut pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati peserta pemilihan Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Langkat tahun 2008, Pemohon telah ditetapkan sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati dengan nomor urut 4. Setelah dilakukan pemungutan suara yang dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2008, terdapat dua pasangan calon yang berhak mengikuti pemilihan putaran II, yaitu pasangan calon Mogesa Sitepu dan Budiono, S.E. pasangan calon 1, dan pasangan Drs. H. Asrin Naim dan Drs. H. Legimun S, M.Pd, atau Pemohon dengan pasangan nomor urut 4. Pasangan calon yang berhak mengikuti pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Langkat tersebut telah ditetapkan berdasarkan keputusan KPUD Kabupaten Langkat Nomor 24 tahun 2008,

(9)

tanggal 2 Nopember 2008 tentang penetapan rekapitulasi hasil penghitungan suara Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten langkat 2008. Bahwa Termohon adalah penyelenggara kami lanjutkan, tentang permasalahan bahwa berdasarkan hasil pemungutan suara putaran II yang dilaksanakan pada tanggal 20 November 2008, Termohon telah mengeluarkan surat keputusan Nomor 29, 2008 tentang penetapan rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Langkat putaran II, tahun 2008 tingkat Kabupaten Langkat oleh KPU Kabupaten Langkat, hasil rekapitulasi penghitungan suara yang dikeluarkan oleh Termohon adalah;

A. Pasangan calon Mogesa Sitepu dan Budiono atau pasangan nomor urut 1 memperoleh suara sebanyak 239.102 suara, sedangkan pasangan calon Drs. H. Asrin Naim dan Drs. H. Legimun S, M.Pd atau pasangan nomor urut 4, memperoleh suara sebanyak 170.463. Bahwa Pemohon merasa rekapitulasi hasil penghitungan suara yang dibuat oleh Termohon tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, maka Pemohon merasa berkeberatan dengan putusan tersebut. Dan dapat kami lanjutkan bahwa permohonan keberatan ini diajukan dalam tenggang waktu sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku lalu tentang fakta hukum di lapangan,

B. Bahwa wilayah Kabupaten Langkat terdiri dari 23 Kecamatan, dengan 277 Desa atau kelurahan dengan sebaran penduduk di berbagai lokasi dan tingkat lokasi komunikasi, dan transportasi yang sangat beragam. Bahwa berita acara rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Langkat putaran II yang dibuat oleh Termohon atau lampiran II A model DB.1-KWK pada tanggal 24 Desember 2008 hanya memuat jumlah penghitungan suara yang sah sebanyak 409.565 suara, serta tidak sah sebanyak 6.089 suara. Tanpa memuat jumlah suara yang tidak terpakai.

C. Bahwa Termohon juga telah mengabaikan hak hak perolehan suara yang semestinya diperoleh Pemohon, karena telah ditemukannya penghilangan suara pemilih yang pada putaran I tercantum dalam daftar pemilih tetap. Akan tetapi, dalam pemilihan putaran II namanya hilang dalam daftar pemilih tetap. Nama pemilih yang hilang dalam pemilih tetap pada putaran II sebanyak 18.502 sehingga menghilangkan peluang kepada pemilih yang tidak masuk dalam DPT putaran II yang seharusnya memilih Pemohon, bukti P.6.

D. Bahwa selain daripada hilangnya daftar pemilih tetap dalam putaran II, Termohon juga telah memasukkan nama-nama pemilih yang baru dalam DPT tanpa memiliki kartu tanda penduduk (KTP) maupun nomor induk kependudukan. Jumlah pemilih baru yang masuk dalam DPT putaran II akan tetapi tidak memiliki KTP dan

(10)

NIK sebanyak 69.934 suara /pemilih selain dari memasukkan nama-nama pemilih baru, Termohon juga telah memasukkan nama-nama-nama-nama pemilih yang memiliki NIK ganda.

E. Bahwa menurut ketentuan Pasal 31 Ayat (1) PP.6 tahun 2005 termuat ketentuan yang mengharuskan Termohon mengeluarkan penetapan rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar dan jumlah TPS dalam wilayah Kabupaten Langkat. Kenyataannya, dalam pemilihan putaran II Termohon tidak pernah mengeluarkan penetapan rekapitulasi jumlah pemilih yang berhak memberikan suara dalam pemilu putaran II dan juga Termohon menetapkan jumlah TPS dalam wilayah Kabupaten Langkat. Terbukti juga, Termohon juga tidak pernah menetapkan rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar dan jumlah TPS dalam wilayah Kabupaten Langkat pada tanggal 19 Desember 2008. Malam hari, beberapa jam sebelum pelaksanaan pemungutan suara, Termohon juga telah mengeluarkan surat edaran nomor 270-804/KPU-LKP/2008 tertanggal 19 Desember 2008 yang berisi, hasil rapat Pleno KPUD Kabupaten Langkat telah menyepakati boleh mengubah rekapitulasi jumlah DPT pada putaran II. Bukti P.9 terlampir.

Hal ini membuktikan bahwa Termohon hingga tanggal 19 Desember 2008 tidak pernah menetapkan rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar dan jumlah TPS dalam wilayah Kabupaten Langkat. Bahwa tindakan Pemohon dengan memasukkan nama-nama pemilih baru yaitu pemilih yang memiliki NIK ganda dalam DPT putaran II tanpa memiliki KTP dan NIK tersebut telah melanggar ketentuan pasal 6 ayat (2) huruf C peraturan pemerintah nomor 6 tahun 2005. Pasal 16 ayat (2) huruf C peraturan pemerintah nomor 6 tahun 2005 bahwa pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Langkat pada putaran II telah dilakukan oleh Termohon secara tidak jujur, tidak adil, penuh dengan praktek kecurangan yang bersifat massif, terstruktur, dan terencana yang sangat menguntungkan pasangan calon nomor urut 1, dan sangat merugikan Pemohon karena telah mempengaruhi hasil perolehan suara baik bagi pasangan calon nomor urut 1 dan pasangan calon nomor urut 4.

Tindakan Termohon di atas yang jelas-jelas memihak dan tidak dalam posisi yang inparsial atau non partisan yang telah merugikan Pemohon terbukti karena Termohon telah dengan sengaja menghalang-halangi beberapa pemilih yang diprediksi akan memberikan suaranya kepada Pemohon. Karena pemegang hak pilih tersebut kehilangan haknya untuk memilih dikarenakan tidak terdaftarnya dalam DPT dan tidak memperoleh undangan untuk memberikan suaranya di TPS, bukti terlampir. Bahwa pelanggaran lain yang dilakukan oleh Termohon yaitu dengan memasukkan 60 orang pemilih dari Kecamatan Binjai pada tanggal 18 Desember 2008, bukti P.11, ke dalam DPT II dalam tenggang waktu yang telah berakhir, dalam penentuan dan penetapan DPT, bukti P.12. Bahwa DPT dalam putaran II yang tanpa memiliki KTP atau NIK

(11)

sejumlah 69.934 yang seharusnya tidak berhak memilih, akan tetapi namanya telah dimasukkan dalam DPT oleh Termohon. Apalagi pemilih tersebut memberikan suaranya kepada pasangan calon nomor 1 seharusnya dinyatakan batal dan tidak sah secara hukum. Bahwa DPT yang tidak memiliki KTP dan NIK tersebut tersebar di seluruh Kecamatan yang berada di Kabupaten Langkat yaitu dalam tabel.

Jadi, seluruh Kecamatan terdapat pemilih yang tidak memiliki KTP dan NIK. Berdasarkan keputusan KPUD Kabupaten Langkat, nomor 16 tahun 2008 tanggal 1 September 2008 tentang jumlah pemilih dan jumlah TPS pada pemilihan bupati dan wakil bupati. Jumlah pemilih dalam putaran pertama yang terdaftar dalam DPT adalah sebanyak 723.435.

Akan tetapi di dalam DPT putaran kedua di dalam compact disc

yang diberikan secara resmi oleh Termohon kepada Pemohon, pemilih hanya berjumlah 704.933, berarti Termohon pada putaran kedua telah dengan sengaja menghilangkan dan membuat tidak terang jumlah pemilih sebanyak 18.502 yang diyakini sebagai pemberi kuasa kepada pasangan nomor urut empat atau Pemohon. Akibat keberpihakan dan kecurangan Termohon maka Pemohon sangat dirugikan. Karena seharusnya Pemohonlah yang justru yang menjadi pemenang dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Langkat periode 2009-2014 karena dengan perolehan suara sebanyak 170.493 sebagaimana yang ditetapkan oleh tergugat, KPUD Kabupaten Langkat, seharusnya mendapat tambahan suara dari jumlah yang dihilangkan sebanyak 18.502 suara sehingga jumlahnya akan mencapai 188.965 suara. Sedangkan perolehan suara bagi pasangan nomor urut satu seharusnya 239.102 dikurangi 69.934 atau yang tanpa memiliki KTP dan NIK maka hanya akan diperoleh 169.188 suara.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Pemohon memohon agar Mahkamah Konstitusi berkenan untuk menerima dan selanjutnya memeriksa dan memutuskan. Terima kasih, assalamualaikum warrahmatullahi Wabarakatuh.

36. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Baik, Saudara Pemohon. Jadi Saudara sudah menyampaikan dengan baik tentang permohonan ini dan tentunya ini nanti akan ditangapi oleh Saudara Termohon ya. Sudah siap atau belum?

37. KUASA HUKUM TERMOHON : FADILLAH HUTRI LUBIS

Terima kasih Majelis. Untuk jawaban terhadap permohonan Pemohon, kami belum mempersiapkannya. Untuk itu kami mohon diberi waktu hari Senin untuk menjawabnya, terima kasih.

(12)

38. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Ya, nanti kita beri kesempatan untuk sidang yang akan datang yang akan kami tentukan nanti ya. Jadi, nanti sebelum kami memberikan kesempatan kepada Bapak Hakim, sidang yang akan datang nanti Saudara harus menyiapkan semua bukti, daftar saksi dengan KTP-nya sekaligus fotokopi KTP, jadi masing-masing saksi dan daftar bukti itu harus disusun sedemikian rupa ada daftar buktinya yang akurat Pak ya. Saudara Pemohon, jangan sampai identitas yang Saudara tulis di situ itu tidak cocok dengan buktinya. Supaya kita memudahkan persidangan ini supaya cepat. Demikian juga Saudara Termohon itu, bukti-bukti disusun sebagaimana lazimnya, supaya nanti kalau memang tidak ada di situ, didaftar sudah kadung ditulis lalu tidak ada ya dicoret.

Jadi sebelum Saudara serahkan di sini, Saudara betul-betul harus memeriksa bukti-bukti itu, agar kami nanti tidak memeriksa terlalu lama nanti di sini karena masih banyak perkara ya. Baik, sebelumnya saya persilakan kepada Bapak Hakim, Prof. Mukthie.

39. HAKIM KONSTITUSI : Prof. ABDUL MUKTHIE FADJAR, S.H., M.S.

Terima kasih. Ini untuk Pemohon ya, ini sebelum ke isi permohonan, ini kan ada perubahan, jadi Saudara Dulaimi juga anggota Peradi ya? Yang lainnya sudah ada, Termohon ya, jadi Pak Ratno,... siapa anggota Peradi, Saudara Dulaimi belum menyertakan ya. Kemudian permohonan perselisihan hasil Pemilukada ini sangat ketat, ketat dari sudut waktu. Dalam permohonan itu harus cukup jelas karena ini ada tenggat waktu yang tiga hari kerja setelah KPU menetapkan. Jadi betul kapan penetapan KPU Kabupaten Langkat itu dilakukan itu betul-betul harus kuat untuk menentukan apakah permohonan masih dalam tenggat waktu yang disediakan.

Nah, kemudian pada halaman lima, ini Saudara mengutip kata-kata yang seolah-olah menjadi klise, “Tidak jujur, dan adil, kecurangan yang bersifat massif, terstruktur, terencana.” Ini Anda harus betul-betul membuktikan, jangan mengutip-ngutip pendapat Mahkamah yang terkait misalnya dengan putusan Jawa Timur karena itu harus disertai dengan kapan disebut terstruktur? Terstruktur itu artinya dilakukan oleh struktural, pejabat struktural. Misalnya mulai dari gubernur, bupati, itu terstruktur. “Massif“ itu luas, jadi betul-betul yang luar biasa dan memang jika menggunakan kata “terencana” ini kreasi sendiri, tapi itu memang ada perencanaan. Sebab kalau tidak, nanti menjadi kata-kata klise dan bahkan bisa menjadi fitnah. Harus hati-hati menggunakan kata-kata seperti ini.

Yang kedua, ini perbedaan antara perolehan suara bupati terpilih dan Pemohon ini kan sekitar 69 ribu sekian tentu untuk pembuktian di Mahkamah tidak bisa merekayasa, mencari angka sejumlah 69 ribu sekian yang bisa melebihi. Misalnya klaim NIK ganda yang jumlahnya

(13)

69.934 itu, Anda harus bisa membuktikan bahwa itu memilih pihak calon terpilih? Apa betul itu selalu memilih semuanya NIK ganda? Kalau tokh

betul, itu ada yang ganda apakah betul serta merta atau otomatis memilih pihak terkait. Kemudian yang 18 ribu yang diklaim, nah ini yang harus Anda buktikan melalui bukti surat maupun saksi-saksi. Delapan belas ribu sekian jumlah yang dihilangkan, benarkah ini, suara pihak Pemohon karena pemilih ini kan bisa memilih si A atau si B bukan?

Jadi ini konsekuensi dari mendalilkan ini Saudara harus membuktikan bahwa 69.934 yang Saudara klaim serta merta harus dikurangkan dari perolehan suara pihak terkait atau calon terpilih, bagaimana Saudara membuktikan. Kemudian yang 18 ribu sekian, jadi ya memang mengajukan permohonan perselisihan hasil Pemilukada itu memang hak pencari keadilan tapi juga harus memperhatikan kira-kira bisa membuktikan tidak dengan perolehan suara yang begitu jauh, 69 ribu ditambah 18 ribu, berapa itu? Sudah 87 ribu kira-kira.

Ini harus diperhatikan dan Anda harus membuktikannya di sini. Ini Pemohon Prinsipal dan Kuasa Hukumnya, jangan sekedar berperkara di Mahkamah Konstitusi tapi betul-betul Kira-kira mampu tidak membuktikan itu. Ya, ini kewajiban kami untuk menasihati agar tidak sia-sia. Tapi kalau Anda yakin, cukup punya alat bukti yang akurat untuk membuktikan 69 ribu sekian ditambah 18 ribu sekian, ya silakan. Tapi kalau tidak, ini harap dipertimbangkan ulang, jauh suaranya.

Itu saja Pak Ketua, terutama juga penggunaan “kecurangan terstruktur, masif,” ini banyak sekali Pemohon yang setelah putusan Jawa Timur itu semuanya menggunakan klaim seperti itu. Padahal itu tidak mudah untuk mengklaim seperti itu. Jadi kewajiban Majelis untuk memberi nasihat, jadi jangan karena hanya semangat berperkara, bersengketa, apalagi ini mau pemilihan umum yang lebih besar lagi. Tolong itu diperhatikan. Dan juga jangan terpaku pada putusan-putusan Mahkamah yang kebetulan mengabulkan, yang harus Pemilu ulang di Tapanuli Utara, kemarin di Bengkulu Selatan diberikan kesempatan satu tahun, kesempatan masyarakat setempat jauh lebih baik. Itu Pak Ketua, terima kasih.

40. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Terima kasih Prof. Mukthie, saya persilakan Pak Muhammad Alim.

41. HAKIM KONSTITUSI : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum.

Terima kasih, Pak Ketua. Ini untuk kedua belah pihak, seperti yang dikatakan oleh Pak Ketua panel tadi, pada saat mengajukan bukti, umpamanya hari Senin sudah ini menjawab Anda diberi kesempatan membuktikan. Itu selain daftarnya tadi sudah dimateraikan juga tiap-tiap eksemplar, bukan tiap-tiap lembar ya, tiap-tiap eksemplar, tiap jenis surat itu kan enam ribu, dimateraikan memang dan tolonglah daftar itu

(14)

persis dengan surat yang itu. Karena pengalaman di sini ada beberapa, mungkin karena ketergesa-gesaan karena dikejar oleh waktu, lain yang ditulis didaftar, eh kok lain yang terlampir. Misalnya model C-1 KWK ibaratnya, eh ditulisnya model lain ibaratnya itu.

Kedua, seperti yang dikatakan oleh Pak Ketua panel tadi, jikalau nanti saksi-saksi itu katakanlah sepuluh dipersiapkan diajukan, dibuatkan daftarnya tolong dia juga punya fotokopi KTP-nya itu disusun menurut daftar itu. Karena pengalaman yang lalu-lalu dia tidak susun itu sehingga kita harus bolak-balik yang mana. Kita kan tidak kenal sehingga memperlambat sedikit, semestinya kita kan peradilan cepat, kalau sudah tersusun umpamanya ada lima dan yang nomor satu, nomor satu sendiri dan seterusnya, dan seterusnya.

Demikian pula pihak Termohon, tolonglah dibuat sedemikian rupa. Tentulah hari pertama Senin barangkali belum giliran Anda tapi nanti juga dipersiapkan begitu, pada saat mengajukan saksi-saksi itu dibuat daftarnya sekalian dengan alamatnya supaya tidak diidentifikasi lagi dengan agamanya.

Jadi, nanti kalau agama Islam semua disumpah sekaligus, kalau ada yang Nasrani tersendiri lagi, dan seterusnya, dan seterusnya. Sekedar mengingatkan bahwa berbeda dengan di Mahkamah Agung misalnya karena kebetulan saya ini dari peradilan umum, itu yang di sana yang dicari adalah kebenaran formil. Sudah terbukti menurut bukti-bukti yang ada kesaksian itu sudah oke, tapi di sini tidak.

Di sini yang dicari adalah kebenaran materiil, itu saya baca Pasal 45 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi pasalnya itu mengatakan begini, “Mahkamah Konstitusi memutus perkara berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara RI tahun 1945 sesuai dengan bukti dan keyakinan hakim”. Jadi, biar buktinya segerobak kalau tidak meyakinkan karena ada hal-hal lain, itu hakim bisa menilai dan ini kebenaran materiil. Itulah sebabnya ada sedikit perbedaan.

Ketika keadilan proseduralnya sudah terpenuhi tapi substansinya tidak meyakinkan itu, lalu Mahkamah masuk ke dalamnya, itu berbeda dengan yang di sana. Di sana selain daripada penghitungan kebenarannya itu saja, hanya itu karena memang undang-undang menyebutnya begitu, kalau kita memang diberi wewenang, oleh sebab itu harus terbukti dan meyakinkan. Jadi kebenarannya, kebenaran materiil. Kalau keadilannya, keadilan substantif, substantive justice.

Mudah-mudahan nanti kita bisa berlaku cermat sama-sama. Baik Pemohon maupun Termohon juga nanti kalau ada Pihak Terkait supaya lancar jalannya persidangan dan itu juga untuk kepentingan kita bersama, peradilan yang cepat, sederhana, tanpa biaya. Yang Anda bayar materai, itu kan untuk negara bukan untuk Mahkamah Konstitusi.

42. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

(15)

tentunya semuanya nanti akan berfokus utamanya pada gugatan ini. Jadi masing-masing ini sudah ada pointers-nya. Yang satu mempertahankan apa yang dikatakan, misalnya gugatan nomor dua bahwa itu ada suara 409, kemudian yang tidak sah sekian, itu Saudara harus membuktikan sebaliknya. Demikian juga di mana yang dihilangkan, Saudara harus membuktikan itu yang mana itu yang dihilangkan, itu semuanya supaya memperlancar.

Jadi dengan demikian, ketika dua hal ini kita bandingkan mana yang kuat, begitu Pak ya? Jadi itu nanti. Dan yang kedua adalah saksi itu secukupnya saja tidak usah banyak-banyak, dua puluh, tiga puluh buat apa? Itu biayanya besar sekali. Mana yang sangat relevan dengan pembuktian Saudara di sini. Kalau datang ke sana hanya membuktikan bahwa satu orang tidak mencoblos buat apa? Ini kan 69 ribu, didatangkan satu saksi hanya menyaksikan satu, tidak ada artinya itu.

Jadi tolong ini semuanya dua belah pihak berusaha dan terutama Saudara Pemohon karena Saudara sudah mendalilkan ini, ini betul-betul ini. Nanti Saudara perhitungkan supaya betul-betul angka ini sesuai dengan apa yang Saudara dalilkan di situ. Saya kira begitu. Ada hal-hal yang perlu ditanyakan Saudara Pemohon? Cukup?

43. KUASA HUKUM PEMOHON : RATNO, S.H.

Terima kasih Majelis Yang Terhormat, Kami ada sedikit mau menanyakan apakah nanti di dalam sidang kedua, diperbolehkan tidak untuk membawa pihak ahli untuk membuktikan daripada masalah penghitungan suara-suara tersebut Pak Hakim? Apakah itu termasuk saksi, Pak Hakim?

44. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Saksi.

45. KUASA HUKUM PEMOHON : RATNO, S.H.

Bukan, seorang ahli.

46. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Ahli relevansinya apa?

47. KUASA HUKUM PEMOHON :BENJAMIN, S.H.

Begini maksudnya Pak Hakim, kalau masalah ini kan bagi kami ini belum mempunyai kemampuan untuk membuka ini. Jadi, seandainya kami membawa pada sidang berikutnya yang orang-orang bisa membuka ini apakah dibenarkan?

(16)

48. KUASA HUKUM PEMOHON : RATNO, S.H.

Hal itu terlampir di dalam bukti CD ini, Pak Hakim. Karena dalam penghitungan suara-suara yang ada, di dalam bukti-bukti kami, di dalam bukti P-6, P-7, dan P-8 itu, itu semua terekam di dalam CD-CD yang diberikan oleh pihak KPU kepada Pemohon.

49. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Saya rasa pembuktian itu tokh ?

50. KUASA HUKUM PEMOHON : RATNO, S.H.

Iya.

51. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Ini menurut Pasal 9, ini keterangan ahli boleh untuk menjelaskan itu.

52. KUASA HUKUM PEMOHON : RATNO, S.H.

Oh begitu, terima kasih Pak Hakim.

53. HAKIM KONSTITUSI : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum.

Ada yang saya lupa tadi, kepada kedua belah pihak. Meski pun di sini mencari kebenaran materiil, tapi di sini juga berlaku beban pembuktian. Siapa yang mendalilkan sesuatu hak atau membantah hak orang lain harus membuktikan dalilnya. Jadi, beban pembuktian tetap begitu. Andaikata dalil Saudara disangkal kebenarannya oleh Termohon, Anda yang harus membuktikan. Dan sebaliknya juga, andai kata ada yang Anda sangkal, Anda yang membuktikan, dia yang membuktikan, begitu ya. Terima kasih, Pak Ketua.

54. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Terima kasih, saya persilakan Pihak Termohon, apa yang ingin disampaikan?

55. KUASA HUKUM TERMOHON : FADILLAH HUTRI LUBIS

(17)

56. KETUA : Prof. Dr. H. ACHMAD SODIKI, S.H.

Baik, jadi sidang ini akan saya tutup dan kita tunda sidang kedua pada hari Senin tanggal 12 Januari jam 16.00 WIB. Acara pemeriksaan perbaikan jawaban Termohon dan sekaligus pembuktian, dan ini sekaligus sebagai suatu panggilan untuk sidang tanggal 12 Januari tidak usah kita memanggil memakai surat ya. Dengan demikian, sidang perkara ini saya nyatakan selesai dan ditutup.

SIDANG DITUTUP PUKUL 10.16 WIB KETUK PALU 1 X

Referensi

Dokumen terkait

Pela keras itu timbul karena terdjadinja suatu peristiwa jang sangat penting, biasanja sehubungan dengan peperangan seperti pentjurahan darah, peperangan jang tak membawa

Semua pintu pada rumah barak petugas dipakai pintu panel, sedangkan pintu kamar mandi / WC memakai pintu panel bagian dalam dilapisi dengan seng aluminium, pintu yang

Berangkai sempurna terjadi apabila tidak ada pindah silang antara gen-gen pada satu kromosom, sedangkan berangkai tidak sempurna terjadi bila ada pindah silang (crossing

Kubu Raya (Stamet Supadio); Kab Landak (Mandor, Darit); Kota Singkawang (Singkawang); Kab Sambas (Paloh, selakau, Tebas, Sambas, Semelagi, Matang Segantar, Citrus Centre); Kab

Peubah penjelas yang digunakan adalah umur ibu, pendidikan, pekerjaan, besar keluarga, pendapatan, pengetahuan gizi, sikap gizi, perilaku gizi yang terlampir pada

Instrumen supervise akakademik secara esensial merupakan alat yang digunakan oleh supervisor untuk mengidentifikasi profil kemampuan guru dalam pembuatan rencana dan

Proses pembangunan industri melalui strategi ADLI bukan hanya merupakan proses pembangunan yang didasarkan atas teknologi padat karya dengan sektor pertanian sebagai sektor

Hasil rata – rata dari validasi ahli media dan materi, diperoleh presentase rata – rata hasil penilaian keseluruhan sebesar 90% dan tergolong dalam kriteria