• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DESKRIPSI PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Angkasa Pura II merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan

pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. PT Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk

mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.

Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari Perusahaan Umum dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984, kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18 November 2008 sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor 38 resmi berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).

Berdirinya PT Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara dengan mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki dan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan agar dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai Perusahaan dan kepercayaan masyarakat. Kiprah PT Angkasa Pura II selama 29 tahun, telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan usaha yang pesat dalam bisnis jasa kebandarudaraan melalui penambahan berbagai sarana prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan pada bandara yang dikelolanya.

(2)

PT Angkasa Pura II telah mengelola 13 Bandara, antara lain yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang) dan Silangit (Tapanuli Utara).

Selama kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir, PT Angkasa Pura II telah berhasil memperoleh berbagai penghargaan dari berbagai instansi. Penghargaan yang diperoleh merupakan bentuk apresiasi kepercayaan masyarakat atas performance Perusahaan dalam memberikan pelayanan, diantaranya adalah “The Best BUMN in Logistic Sector” dari Kementerian Negara BUMN RI (2004-2006), “The Best I in Good Corporate Governance” ((2004-2006), Juara I “Annual Report Award” 2007 kategori BUMN Non-Keuangan Non-Listed, dan sebagai BUMN Terbaik dan Terpercaya dalam bidang Good Corporate Governance pada Corporate Governance Perception Index 2007 Award. Pada tahun 2009, Angkasa Pura II berhasil meraih penghargaan sebagai 1st The Best Non Listed Company dari Anugerah Business Review 2009 dan juga sebagai The World 2nd Most On Time Airport untuk Bandara Soekarno-Hatta dari Forbestraveller.com, Juara III Annual Report Award 2009 kategori BUMN Non- Keuangan Non-Listed, The Best Prize „INACRAFT Award 2010‟ in category natural fibers, GCG Award 2011 as Trusted Company Based on Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2010, Penghargaan Penggunaan Bahasa Indonesia Tahun 2011 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, penghargaan untuk Bandara Internasional Minangkabau Padang sebagai Indonesia Leading Airport dalam Indonesia Travel & Tourism Award 2011, dan Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident) selama 2.084.872 jam kerja terhitung mulai 1 Januari 2009-31 Desember 2011 untuk Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, serta berbagai penghargaan di tahun 2012 dari Majalah Bandara kategori Best Airport 2012 untuk Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru) dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), kategori Good Airport Services

(3)

untuk Bandara Internasional Minangkabau dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng) dan kategori Progressive Airport Service 2012 untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 3 (Cengkareng).

Sebagai Badan Usaha Milik Negara, PT Angkasa Pura II selalu melaksanakan kewajiban untuk membayar dividen kepada negara selaku pemegang saham. PT Angkasa Pura II juga senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan perlindungan konsumen kepada pengguna jasa bandara, menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya serta meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat umum dan lingkungan sekitar bandara melalui program Corporate Social Responsibility.

2.1.1.Visi dan Misi PT Angkasa Pura II ( Persero ) Visi Perusahaan

Menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan profesional.Untuk mewujudkan visi tersebut, PT Angkasa Pura II bertekad melakukan transformasi secara menyeluruh dan bertahap selama lima tahun pertama.

Misi Perusahaan

 Mengelola jasa bandar udara kelas dunia dengan mengutamakan tingkat keselamatan, keamanan, dan kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan;

 Mengembangkan SDM dan budaya Perusahaan yang berkinerja tinggi dengan menerapkan sistem manajemen kelas dunia;

(4)

• Mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara menguntungkan untuk meningkatkan nilai pemegang saham serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pemangku kepentingan lainnya;

 Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha dan mitra kerja serta mengembangkan secara sinergis dalam pengelolaan jasa bandar udara;

 Memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan.

2.1.2. Tujuan Perusahaan

Dalam rangka mewujudkan Visi Misi Perusahaan, PT Angkasa Pura II telah menetapkan Tujuan Perusahaan. Tujuan Perusahaan tersebut antara lain: • Menjalankan dan mendukung kebijakan dan program perusahaan dalam

segmen ekonomi dan pembangunan;

• Mengumpulkan keuntungan bagi perusahaan dengan menjalankan bisnis kebandarudaraan yang sesuai dengan asas-asas perusahaan.

PT Angkasa Pura II telah menetapkan sasaran perusahaan dalam rangka menyukseskan Tujuan Perusahaan sebagai berikut :

• Tercapainya pengembangan kegiatan bisnis yang menjadi fokus Angkasa Pura II serta peningkatan produktivitas kegiatan usaha Angkasa Pura II; • Tercapainya kepuasan pengguna jasa melalui pelayanan prima yang

didukung dengan jaminan Service Level Agreement (SLA) dan Service Level Guarantee (SLG) serta ketersediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan pengguna jasa;

(5)

• Terselenggaranya perbaikan berkelanjutan dalam proses bisnis yang berlandaskan mutu dan sesuai dengan harapan pengguna jasa;

• Terciptanya pengembangan leadership system untuk mewujudkan efektifitas kepemimpinan sebagai role model;

• Terwujudnya organisasi yang sesuai dengan fungsi pengelolaan bisnis bandara dan didukung oleh SDM yang berkinerja tinggi dan kompeten sesuai fokus bisnis Angkasa Pura II;

• TerjaIinnya integrasi jaringan/networking antar instansi dan bandara lainnya.

1.2. Lingkup Bidang Usaha

PT. Angkasa Pura II bergerak dalam bidang jasa kebandarudaraan. Perusahaan menyelenggarakan usaha-usaha sebagai berikut :

1. Pelayanan jasa kebandarudaraan meliputi pelayanan jasa pesawat udara, penumpang, barang, dan pos yang terdiri atas penyediaan dan/atau pengembangan:

a. fasilitas untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, manuver, parkir, dan penyimpanan pesawat udara;

b. fasilitas terminal untuk pelayanan penumpang, kargo, dan pos; c. fasilitas elektronika, listrik, air, dan instalasi limbahbuangan; dan d. lahan untuk bangunan, lapangan, dan industri serta gedung atau

bangunan yang berhubungan dengan kelancaran angkutan udara. 2. Pelayanan jasa terkait bandar udara meliputi kegiatan :

(6)

a. jasa terkait untuk menunjang kegiatan pelayanan operasi pesawat udara di bandar udara, terdiri atas:

1) penyediaan hanggar pesawat udara; 2) perbengkelan pesawat udara; 3) pergudangan;

4) katering pesawat udara;

5) pelayanan teknis penanganan pesawat udara di darat (ground handling);

6) pelayanan penumpang dan bagasi; serta 7) penanganan kargo dan pos.

b. jasa terkait untuk menunjang kegiatan pelayanan penumpang dan barang, terdiri atas:

1) penyediaan penginapan/hotel dan transit hotel; 2) penyediaan toko dan restoran;

3) penyimpanan kendaraan bermotor; 4) pelayanan kesehatan;

5) perbankan dan/atau penukaran uang; dan 6) transportasi darat.

(7)

c. jasa terkait untuk memberikan nilai tambah bagi pengusahaan bandar udara, terdiri atas:

1) penyediaan tempat bermain dan rekreasi; 2) penyediaan fasilitas perkantoran;

3) penyediaan fasilitas olah raga;

4) penyediaan fasiltas pendidikan dan pelatihan; 5) pengisian bahan bakar kendaraan bermotor; dan 6) periklanan.

2.3. Sumber Daya

PT Angkasa Pura II (Persero) yang saat ini mengelola 11 Bandar Udara di kawasan Indonesia Barat sudah barang tentu harus memiliki sumber daya

yang handal dan berkwalitas, Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset terpenting yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Angkasa Pura II senantiasa berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan akan kualitas pelayanan yang maksimal. Salah satu aspek yang menjadi fokus perhatian dalam menjalankan usaha adalah tersedianya SDM yang tepat, baik dalam jumlah maupun kualitas.

1. Pengurus Perusahaan

Dewan Komisaris terdiri dari 6 (enam) orang, 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 5 (lima) orang Anggota Dewan Komisaris. Direksi terdiri dari 7 (tujuh) orang, 1 (satu) orang Direktur Utama dan 6 (enam) orang Direktur.

(8)

2. Organisasi

Sesuai dengan Surat Keputusan Nomor:KEP.01.01/11/2012.2 Tentang Perubahan Struktur Direksi, Pengalihan Tugas Anggota-Anggota Direksi, dan Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura II tanggal 28 November 2012, telah ditetapkan struktur organisasi. Informasi mengenai Struktur Organisasi dapat dilihat di Bagian Data Perusahaan, Bagian Struktur Organisasi.

3. Sumber Daya Manusia

Jumlah SDM per 31 Desember 2012 sebanyak 8.301 orang, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan jumlah SDM tahun 2011 sebesar 8.193 orang. Gambaran profil dan turn over kekuatan personil di Angkasa Pura II sampai dengan Desember 2012 dapat dijelaskan sebagaimana berikut :

a. Posisi pegawai Angkasa Pura II hingga Desember 2013 mencapai 8.301 pegawai, yang terdiri dari 4.283 orang pegawai Perusahaan, 10 orang pegawai diperbantukan (DPB), 1.729 orang PKWT,dan 2.279 orang pegawai outsourcing.

b. Turn over pegawai perusahaan selama tahun 2013 adalah sebesar 133 orang. Hal ini dikarenakan oleh adanya pengurangan sebanyak 339 pegawai dan penambahan pegawai sebanyak 472 orang.

c. Berdasarkan penggolongan usia, komposisi jumlah tertinggi adalah pegawai dengan usia di atas 51 tahun, sejumlah 1.375 orang (32%). Sedangkan komposisi jumlah terendah adalah pegawai pada golongan

(9)

usia antara 31-40 tahun (14%). Sehubungan dengan hal tersebut, perusahaan telah melakukan rekrutmen sebanyak 759 pegawai pada tahun 2010 dan rekrutmen sebanyak 977 pegawai di tahun 2011.

4. Fasilitas Operasi

Bandar udara berfungsi sebagai tempat penyiapan pemberangkatan dan penerimaan kedatangan pesawat udara. Penyiapan pemberangkatan mencakup antara lain penyediaan fasilitas dan infrastruktur untuk pelayanan kepada pesawat udara, penumpang dan barang/kargo.

Fasilitas operasional secara garis besar dibagi dalam 3 area yaitu :

1. Airside/sisi udara dimana area tersebut merupakan area pergerakan pesawat udara untuk proses landing, take off dan parkir serta kegiatan penunjang penerbangan lainnya yang meliputi : runway, taxiway, apron, aircraft maintenance facility, warehouse, ground support equipment dan lain - lain.

2. Terminal Building dimana area tersebut merupakan area untuk proses keberangkatan dan kedatangan seperti check in counter, security screnning, pemeriksaan imigrasi dan bea cukai. Sebagai penunjang kegiatan bandara terminal juga berfungsi sebgai perkantoran dan aktivitas kegiatan bisnis/ kegiatan komersial seperti pertokoan, restoran, toko buku, mini market, penjualan tiket dan lain lain

3. Landside/sisi darat dimana area tersebut merupakan area sebelum penumpang masuk ke dalam terminal. Sisi darat selain menampung

(10)

dan kendaraan pribadi lainnya, saat ini perkembangannya sudah demikian maju pesat sehingga aktivititas bisnis dan industry sudah dapat dilakukan di area ini.

2.4. Tantangan Bisnis di Perusahaan

Stabilnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah gejolak ekonomi dunia, serta terjaganya inflasi pada tingkat yang cukup rendah memberikan pengaruh positif bagi aktivitas ekonomi di Indonesia, baik dari sektor domestik maupun internasional. Dampak positif tersebut khususnya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan industri penerbangan yang dilihat dari kinerja pergerakan pesawat udara, jumlah penumpang, dan jumlah kargo yang terus meningkat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Pertumbuhan jumlah penumpang untuk penerbangan nasional Indonesia bahkan masuk dalam kategori 10 besar dunia dan tertinggi di kawasan Asia Pasifik.

Perkembangan industri penerbangan Indonesia tersebut telah menarik minat maskapai penerbangan asing masuk ke dalam negeri sehingga menambah ramainya pasar penerbangan Indonesia. Padatnya persaingan maskapai penerbangan menciptakan persaingan harga yang mendorong pemberlakuan konsep Low Cost Carrier (LCC). Pemberlakuan konsep tersebut akan semakin mendorong pertumbuhan penumpang dan maskapai penerbangan yang kemudian menjadikan industri penerbangan udara sebagai pilihan sarana transportasi antar-wilayah yang lebih diminati.

Perkembangan industri penerbangan Indonesia juga akan semakin cerah

(11)

Acara pertemuan global bagi pihak-pihak yang berkecimpung dalam industri

penerbangan yang diadakan beberapa tahun sekali ini diikuti oleh lebih dari 110 negara. Dengan ikut sertanya Indonesia dalam acara tersebut,

diharapkan lebih banyak maskapai penerbangan asing yang bekerjasama dan membuka rute penerbangan dari dan ke Indonesia. Dengan demikian, industri penerbangan Indonesia di tahun 2013 diperkirakan akan semakin meningkat. Kementerian Perhubungan bahkan memprediksi peningkatan industri penerbangan mampu mencapai 2x pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Beberapa peluang yang menciptakan prospek usaha yang cemerlang bagi PT Angkasa Pura II sebagai berikut :

a. Pertumbuhan Angkutan Udara Setiap Tahunnya

Adanya pertumbuhan angkutan udara setiap tahun berpotensi meningkatkan pendapatan aeronautika dan pendapatan non-aeronautika. b. Berkembangnya Low Cost Carrier (LCC)

Perkembangan LCC mendukung peningkatan jumlah penumpang setiap tahunnya.

c. Potensi Pertumbuhan Bisnis dan Ekonomi di Sekitar Bandara

Adanya potensi pertumbuhan bisnis dan ekonomi di sekitar bandara memberikan hubungan timbal balik dengan bandara.

d. Potensi Pengembangan Pariwisata di Wilayah Indonesia Barat

Banyaknya tempat pariwisata yang sedang dikembangkan dengan promosi yang tepat mendorong lalu lintas ke dan menuju ke daerah di Indonesia dapat ditingkatkan.

(12)

e. Hubungan Baik Dengan Pemerintah

Hubungan baik dengan pemerintah pusat dan daerah dapat memberikan kemudahan dalam pengembangan bandara.

f. Adanya Otonomi Daerah

Adanya otonomi daerah menyebabkan setiap daerah berlomba-lomba untuk mendirikan bandara di daerah masing-masing.

g. Open Sky Policy

Open sky policy akan memberikan derajat kebebasan yang lebih besar bagi maskapai penerbangan untuk terbang di wilayah Indonesia

2.5. Proses Bisnis di Perusahaan

Secara umum, industri bandara di Indonesia cukup menarik dibandingkan industri lainnya akibat tidak adanya persaingan secara langsung. Berdasarkan analisa posisi perusahaan, PT Angkasa Pura II berada pada posisi “Grow/Invest”. Analisa dilakukan dengan menilai daya tarik industri berdasarkan profitabilitas, pertumbuhan bisnis, dan tingkat kompetisi industri bandar udaradibandingkan dengan industri lain di Indonesia.

Dalam rangka menunjang tercapainya sasaran perusahaan, PT Angkasa Pura II telah menetapkan strategi pengembangan bisnis perusahaan yang

mencakup antara lain: 1. Business Focus, yaitu:

• Memacu peningkatan pendapatan;

(13)

• Melakukan intensifikasi bidang usaha;

• Mewujudkan segmentasi dan optimalisasi usaha. 2. Customer Service & Care, yaitu:

• Memenuhi standar Level of Service (safety, security & services); • Menerapkan Service Level Agreement dan Service Level Guarantee; 3. Memenuhi ketersediaan kapasitas pelayanan Operations Excellence, yaitu:

• Regulatory compliance;

• Mengembangkan Total Airport Management System; • Mengembangkan sistem dan prosedur.

4. Leadership Effectiveness, yaitu:

• Melakukan penyelarasan Visi, Misi, dan sasaran jangka panjang; • Menerapkan performance excellence criteria.

5. HR Effectiveness, yaitu:

• Melakukan evaluasi dan perbaikan sistem manajemen Sumber Daya Manusia;

• Mengembangkan HR Plan & Roadmap Sumber Daya Manusia; • Pendidikan dan pelatihan;

• Memperbaiki sistem penilaian kinerja karyawan. 6. Total Logistic Network, yaitu:

• Membangun aliansi strategis dengan mitra kerja dan mitra usaha dalam rangka mewujudkan biaya transportasi yang kompetitif dan efisien;

(14)

• Membangun kerjasama dalam penyediaan jaringan komunikasi, duty free, fuel supply, power supply.

(15)
(16)

Lampiran 7

Hasil Pengujian Model Struktural dengan Lisrel 8.80

Covariance Matrix PSC KP KPN MBU --- --- --- --- PSC 5.40 KP 1.75 5.71 KPN 0.52 1.63 3.24 MBU 1.18 1.42 0.85 3.12 Number of Iterations = 0

LISREL Estimates (Maximum Likelihood) Structural Equations PSC = 0.066*KPN + 0.36*MBU, Errorvar.= 4.95 , R² = 0.084 (0.11) (0.11) (0.57) 0.62 3.34 8.60 KP = 0.41*KPN + 0.35*MBU, Errorvar.= 4.55 , R² = 0.20 (0.10) (0.10) (0.53) 4.08 3.35 8.60 KPN = 0.27*MBU, Errorvar.= 3.01 , R² = 0.071 (0.081) (0.35) 3.36 8.60

Reduced Form Equations

PSC = 0.38*MBU, Errorvar.= 4.96, R² = 0.082 (0.10) 3.64 KP = 0.46*MBU, Errorvar.= 5.06, R² = 0.11 (0.10) 4.36 KPN = 0.27*MBU, Errorvar.= 3.01, R² = 0.071 (0.081) 3.36

Variances of Independent Variables MBU

--- 3.12 (0.36) 8.60

(17)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Siswanto

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 21 September 1971

Alamat Rumah : Perum Duta Bintaro A10/8 RT003/13

Kelurahan Pakujaya Kecamatan Serpong Utara Tangerang Selatan - Banten

Alamat Email : [email protected]

Instansi Pendidikan Tahun

Strata (S1) Universitas Muhamadiyah Jakarta 1996 - 1999

SMAN 82 Jakarta 1987 - 1990

SMPN 16 Jakarta 1984 - 1987

SDN 02 Grogol Utara Jakarta 1978 - 1984

Instansi Kerja Tahun

Deputi Direktur Bisnis Kargo PT AP II 2012 - Sekarang

Cargo General Manager PT AP II 2012

Aviation Business Relation Manager PT AP II 2007 – 2012 Asistant Manager of Aviation Development PT AP II 2003 – 2007 Marketing Staf - Kantor Pusat PT AP II 1999 - 2003 Airport Operation Staf Soekarno Hatta Airport

PT Angkasa Pura II / PT AP II

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Hukum tertulis maupun tidak tertulis tersebut dibuat oleh pihak yang berwenang untuk mengatur kehidupan masyarakat di berbagai bidang, meliputi ekonomi,politik, sosial budaya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi masyarakat mengenai fenomena pengaruh shopping lifestyle dan fashion involvement terhadap impulse buying

Dalam artikel yang sama, Hedges mengambil pendapat sarjana lain berhubung isu etika global yang diasaskan oleh Kung itu dengan merujuk kepada kritikan Attfield iaitu beliau

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

ANALISIS KECEP KECEPA AT TAN P AN PENANGANAN ENANGANAN KELUHAN TER KELUHAN TERHADAP KEPUASAN HADAP KEPUASAN P PASIEN ASIEN DALAM PELAYANAN PRIMA RS BUNDA SURABAYA. DALAM

Aloka si waktu Sumber/ bahan Memahami sikap dan semangat Wirausaha Mengenal Peluang usaha Mengidentifikasi peluang menjadi usaha yang menghasilkan uang Arti dan makna

Power merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara individu

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penyelesaian kedua soal tersebut adalah salah, penyelesaian soal pertama yang benar adalah penyelesaian yang menggunakan