• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERPAJAKAN INTERNASIONAL DAN PENETAPAN H

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERPAJAKAN INTERNASIONAL DAN PENETAPAN H"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERPAJAKAN INTERNASIONAL DAN

PENETAPAN HARGA TRANSFER

“Ditujukan sebagai tugas mata kuliah Akuntansi Internasional”

KELOMPOK :

1. FAJRIATUL ‘AZIZAH (16.0102.0011)

2. KARTIKA TRI RAHAYU (16.0102.0031)

3. LUFANDATI LESTARI (16.0102.0059)

4. LILIS HARWANTI (16.0102.0200)

(2)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

Kampus 1

Jl. Tidar No.21, Magersari, Magelang Sel., Kota Magelang, Jawa Tengah 59214

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,

petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam penulisan selanjutnya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala

usaha kita. Amin.

(3)

DAFTAR PUSTAKA

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

II. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep-konsep awal

B. Keseragaman sistem pajak nasional

a) Jenis Pajak

b) Beban Pajak

c) Asistem Administrasi Pajak

d) Insentif Pajak Asing

e) Persaingan Pajak yang Berbahaya

f) Penyelarasan Internasional

C. Pemakaian terhadap sumber laba dari luar negeri dan pemajakan ganda

a) Kredit Pajak Asing

b) Perjanjian Pajak

c) Batasan-batasan Kredit Pajak

d) Pertimbangan Mata Uang Asing

D. Dimensi-dimensi perencanaan pajak

a) Perusahaan Asing Terkendali dan Penghasilan Subpart F

(4)

c) Perusahaan-perusahaan Induk Lepas Pantai

d) Keputusan-keputusan Pembiayaan

e) Penyatuan Kredit Pajak

f) Alokasi Akuntansi Biaya

E. Penetapan harga pengiriman internasional (variabel-variabel yang menyulitkan)

F. Metodologi penentuan harga transfer

G. Praktik penetapan harga transfer

H. Masa depan

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar bagi suatu negara, yanh akan digunakan untuk membiayai program pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah demi kesejahteraan rakyatnya. Pajak yang dikenakan oleh Pemerintah ada berbagai macamnya, misalnya Pajak Penghasilan, Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Potong Hewan, dan sebagainya. Jika semua sumber-sumber penerimaan pajak tersebut bisa masuk ke kas negara serta dipergunakan sebagaimana mestinya, maka bisa dipastikan tingkat kesejahteraan masyarakat akan meningkat. Namun kenyataanya, penerimaan dari sektor pajak yang seharusnya digunakan untuk membiayai kepentingan umum justru digunakan oleh segelintir orang yang membiayai kepentingan sendiri. Selain itu, maraknya kasus mafia pajak juga menjadi salah satu penyebabnya menurunnya pnerimaan dsari sektor perpajakan . Selain kasus mafia pajak seperti yang terjadi di Indonesia, salah satu faktor yang juga menjadi penyebab menurunnya penerimaan pajak bagi negara adalah dengan adanya Tax Heaven Country

(5)

ditanya dan dicurigai. Dengan demikian, pajak yang sehartusnya bisa diperoleh dari perusahaan- perusahaan hilang dengan adanyaTax Heaven. Untuk bisa MEMAKSIMALKAN penerimaan suatu negara dari sektor perpajakan, maka salah satu cara yang harus dilakukan adalah dengan tidak diberlakukannya Tax Heaven. Karena dengan adanya Tax Heaven, maka para wajib pajak lari ke negara Tax Heaven untuk menghindari pajak dari negaranya.

II. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang akan menjadi pokokpembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana sesungguhnya sistem perpajakan internasional?

b. Apa saja metode-metode dalam menentukan harga transfer?

c. Bagaimana peran Organisasi Kerja Sama Ekonomi Dan Pembangunan (OECD) dalammengatur negara-negara sebagai tax heaven sesuai dengan kriteria yang telahditetapkan?

d. Bagaimana profil dari Kepulauan Cayman sebagai tax heaven dan pengaruhnya baginegara-negara lain?

e. Bagaimana reaksi Indonesia terhadap isu adanya tax heaven country dalam upayamemaksimalkan penerimaan pajak?

BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP-KONSEP AWAL

Simpang siurnya undang-undang dan regulasi yang mengatur perpajakan perusahaan-perusahaan asing dan keuntungan yang didapatkan di luar negeri berdasar pada beberapa konsep dasar. Konsep-konsep tersebut meliputi gagasan mengenai netralitas pajak dan ekuitas pajak. Netralis pajak, berarti pajak tidak berpengaruh (netral)terhadap keputusan-keputusan distribusi sumber daya. Sedangkan ekuitas pajak, berarti pembayar pajak yang memiliki bisnis di tempat yang sama harus membayar pajak yang sama, tapi ada banyak pertentangan mengenai bagimana mengartikan gagasan ini.

B. KESERAGAMAN SISTEM PAJAK NASIONAL

(6)

berkisar dari jenis pajak dan beban pajak hingga perbedaan dalam penilaian pajak dan filosofi penagihan.

a) Jenis Pajak

Sebuah perusahaan yang beroperasi di luar negeri berhadapan dengan bermacam-macam pajak. Pajak langsung, seperti pajak penghasilan, mudah untuk dikenali dan biasanya diungkapkan dalam laporan keuangan perusahaan. Pajak tidak langsung, seperti pajak pemakaian, tidak terlalu mudah untuk dikenali atau tidak sering diungkapkan. Bisanya pajak tersebut dimasukkan dalam “biaya dan pengeluaran lain-lain”.

 Pajak Penghasilan Perusahaan, mungkin digunakan secara lebih luas untuk menghasilkan pendapatan bagi pemerintah dibandingkan dengan pajak utama lainnya dengan kemungkinan pengecualian untuk bead an cukai.

 Pajak yang dipungut dari sumbernya adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah terhadap dividen, bunga, dan pembayaran royalty yang diterima oleh investor asing.

 Pajak pertambahan nilai merupakan pajak konsumsi yang ditemukan di Eropa dan Kanada. Pajak ini umumnya dikenakan terhadap nilai tambah dari setiap tahap produksi atau distribusi. Pajak ini berlaku untuk total penjualan dikurangi dengan pembelian dari unit penjual perantara.

 Pajak pengiriman merupakan contoh lain pajak tidak langsung lainnya. Pajak ini dikenakan terhadap pengalihan (transfer) objek antarpembayar pajak dan dapat menimbulkan pengaruh yang penting terhadap keputusan bisnis seperti struktur akuisisi.

b) Beban Pajak

Perbedaan dalam keseluruhan beban pajak sangat penting dalam bisnis internasional. Beragam tarif resmi dari pajak penghasilan merupakan sumber penting perbedaan-perbedaan tersebut. Namun, perbedaan-perbedaan tarif pajak hanya mengungkapkan sebagian ceritanya. Banyak pertimbangan lain yang mungkin memengaruhi beban pajak efektif bagi perusahaan-perusahaan multinasional.

(7)

c) Sistem Administrasi Pajak

Sistem penilaian pajak nasional juga memengaruhi beban pajak relatif. Beberapa sistem yang penting digunakan saat ini. Untuk memudahkannya, kami hanya akan membahas sistem klasik dan terintegrasi.

 Sistem klasik

Pajak penghasilan perusahaan pada penghasilan kena pajak dibayarkan pada tingkat perusahaan dan tingkat pemegang saham.

 Sistem terintegrasi

Pajak-pajak perusahaan dan pemegang saham diintegrasikan untuk mengurangi atau menghilangkan pajak ganda atas penghasilan perusahaan.

d) Insentif Pajak Asing

Banyak negara memberikan insentif pajak untuk menarik investasi asing. Insentif dapat berupa hibah tunai bebas pajak yang digunakan untuk biaya aktiva tetap dari proses industri baru atau pengampunan untuk membayar pajak selama beberapa periode waktu.

e) Persaingan Pajak yang Berbahaya

Tren diseluh dunia yang mengarah pada penurunan tarif pajak penghasilan perusahaan merupakan dampak langsung kompetisi pajak. Kompetisi yang dilakukan oleh negara surga pajak akan bermanfaat jika dapat membuat pemerintah menjadi lebih efesien. Sedangkan dampaknya berbahaya jika mengalihkan pendapatan pajak bagi pemerintah yang sebenarnya memerlukan pendapatan tersebut untuk menyediakan jasa yang dibutuhkan oleh kalangan usaha.

f) Penyelarasan Internasional

Dengan adanya perbedaan dalam sistem pajak di seluruh dunia, penyelarasan global atas kebijakan pajak mungkin akan berguna. Perusahaan-perusahaan multinasional, yang dibebani oleh perbedaan pajak-pajak nasional, mengobarkan penekanan atas perbaikan pajak internasional. Uni Eropa mengeluarkan banyak kekuatan dalam kasus ini karena mereka bekerja untuk menciptakan sebuah pasar tunggal. Pengenalan Uni Eropa atas mata uang tunggal; euro, menyoroti perbedaan pajak di antara anggotanya.

C. PEMAKAIAN TERHADAP SUMBER LABA DARI LUAR NEGERI DAN PEMAJAKAN GANDA

Setiap negara menyatakan hak atas pajak terhadap laba yang dihasilkan di dalamnegaranya. Namun, filosofi-filosofi nasional atas pengenaan pajak terhadap sumber-sumber dari luar negeri itu berbeda-beda dan ini merupakan hal yang penting dari sudut pandang seorang perencana pajak.

(8)

Kredit pajak asing bisa dihitung sebagai kredit langsung atas pajak penghasilan yang dibayarkan atas laba cabang atau anak perusahaan dan setiap pajak yang dipungut pada sumbernya seperti deviden, bunga, dan royalti yang dikirimkan kembali kepada investor domestik. Kredit pajak juga dapat diperkitakan jika jumlah pajak penghasilan luar negeri yang dibayarkan tidak terlampau jelas.

b) Batasan-batasan Kredit Pajak

Untuk mencegah kredit pajak asing yang menutupi pajak-pajak atas penghasilan bersumber domestik, banyak negara yang menetapkan batasan menyeluruh pada jumlah pajak asing yang bisa dikreditkan setiap tahun. Amerika Serikat, misalnya, membatasi kredit pajak hingga pada proporsi pajak Amerika Serikat yang setara dengan rasio penghasilan bersumber asing kena pajak dari pembayar pajak hingga penghasilan kena pajak global pada tahun tersebut.

 Batasan-batasan kredit asing yang terpisah berlaku untuk pajak-pajak Amerika Serikat pada penghasilan bersumber asing kena pajak dari masing-masing jenis penghasilan berikut:

 Penghasilan pasif (misalnya, penghasilan berjenis investasi, seperti deviden, bunga, royalti, dan biaya sewa)

 Penghasilan umum (semua jenis lainnya)

c) Perjanjian Pajak

Walupun kredit pajak asing melindungi penghasilan bersumber asing dari pajak ganda (pada beberapa tingkatan), perjanjian pajak bisa lebih jauh. Para penanda tangan perjanjian tersebut biasanya setuju mengenai bagaimana pajak dan isentif pajak akan ditetapkan, dihormati, dibagi, atau bahkan dihilangkan dari pengasilan bisnis yang didapatkan dalam salah satu yuridiksi pajak oleh masayarakat atau orang lain. Jadi, sebagian besar perjanjian pajak antara negara penyelenggara dan negara asal menetapkan bahwa laba yang didapatkan oleh perusahaan domestik di negara penyelenggraa harus terkena pajak hanya jika perusahaan tersebut bisa menjaga perusahaannya di sana.Perjanjian pajak juga mempengaruhi pajak pungutan atas deviden, bunga dan royalti yang dibayarkan oleh perusahaan di suatu negara kepada pemegang saham asing. Perjanjian ini biasanya memberikan pengurangan timbal balik atas pajak pungutan deviden dan seringkali mengecualikan royalti dan bunga dari pajak pungutan.

d) Pertimbangan Mata Uang Asing

Keuntungan atau kerugian dalam mata uang asing yang secara umum dilokasikan antara sumber AS dan sumber luar negeri dengan mengacu pada tempat kedudukan pembayar pajak yang di dalam buku akuntansinya mencerminkan aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing.sumber keuntungan atau kerugian adalah Amerika Serikat.

(9)

Dalam perencanaan pajak, perusahaan-perusahaan multinasional memiliki keuntungan yang nyata atas perusahaan-perusahaan domestik karena memiliki lebih banyak fleksibilitas geografis dalam menempatkan sistem produksi dan distribusi mereka.

Pengamatan atas masalah perencanaan pajak dimulai dengan dua hal dasar :

Pertimbangan pajak seharusnya tidak pernah mengendalikan strategi usaha/bisnis. Kekuatan keuangan atau operasional dari transaksi bisnis harus berdiri sendiri.

Perubahan hukum pajak secara konstan membatasi manfaat perencanaan pajak dalam jangka panjang

a) Pertimbangan Organisasional

Dalam mengenakan pajak kepada penghasilan bersumber asing, banyak yurisdiksi perpajakan yang berfokus pada susunan organisasional dari suatu operasi asing. Sebuah cabang biasanya dianggap sebagai perluasan dari perusahaan induk. Maka, penghasilannya langsung digabungkan dengan penghasilan dari perusahaan induk dan sepenuhnya terkena pajak pada tahun tersebut. Keuntungan dari suatu anak perusahaan asing biasanya tidak dikenakan pajak hingga keuntungan tersebut dikembalikan. Pengecualian pada aturan umum ini dijelaskan dalam bagian selanjutnya.

Jika operasi awal di luar negeri diperkirakan mengalami kerugian mungkin akan menguntungkan secara pajak apabila diorganisasikan secara cabang pada tahap awal. Jika anak perusahaan diorganisasikan di sebuah negara surga pajak yang tidak mengenakan pajak sama sekali, maka penangguhan pajak akan semakin terlihat menarik.

b) Perusahaan Asing Terkendali dan Penghasilan Subpart F

Ingatlah bawah di Maerika Serikat, layaknya negara-negara lain yang menggunakan prinsip perpajakan global, penghasilan anak perusahaan asing tidak kena pajak oleh perusahaan induk hingga dikembalikan sebagai deviden yang disebut juga prinsip pengangguhan. Tempat-tempat bebas pajak memberikan perusahaan-perusahaan multinasional sebuah kesempatan untuk menghindari repatriasi dan pajak-pajak negara asal dengan menempatkan transaksi dan mengakumulasi keuntungan dalam anak perusahaan “brassplate”. Transaksi-transaksi ini tidak memiliki pekerjaan atau tugas yang nyata. Penghasilan yang didapatkan pada transaksi tersebut bersifat pasif, bukan aktif.

Amerika Serikat menutup lubang kelemahan ini dengan Perusahaan Luar Negeri yang dikendalikan dan provisi laba Subbagian F. Laba Subbagian F mencakup beberapa pendapatan penjualan dan jasa dengan pihak berhubungan istimewa.

c) Perusahaan-perusahaan Induk Lepas Pantai

(10)

negara ketiga. Keuntungan-keuntungan yang berhubungan denga pajak dari susunan organisasional perusahaan ini bisa meliputi:

 Penjaminan tarif pajak bersumber langsung yang bermanfaat pada deviden, bunga, royalti, dan pembayaran-pembayaran serupa lainnya.

 Menangguhkan pajak Amerika Serikat pada penghasilan asing hingga saat penghasilan tersebut dikembalikan ke perusahaan induk Amerika Serikat (yaitu dengan menginvestasikan kembali penghasilan tersebut di luar negeri).

 Menangguhkan pajak Amerika Serikat pada keuntungan dari penjualan saham dalam operasi anak cabang asing.

d) Keputusan-keputusan Pembiayaan

Tata cara dimana operasi-operasi asing dibiayai juga bisa dibentuk oleh pertimbangan-pertimbangan pajak. Hal-hal lain yang setara, pengurangan pajak dari utang, yang meningkatkan laba setelah pajak pada ekuitas, meningkatkan daya pikat pembiayaan utang dalam negara-negara berpajak tinggi. Di mana peminjaman mata uang lokal dibatasi oleh pemerintah lokal yang memerintahkan adanya tingkat minimum pada infusi ekuitas oleh perusahaan induk asing, peminjaman perusahaan induk untuk membiayai infusi modal ini bisa mendapatkan akhir yang sama, berujung pada yurisdiksi pajak dari perusahaan induk yang mengizinkan agar bunga bisa didedukasi.

Perusahaan afiliasi pendanaan luar negeri juga dapat digunakan untuk mengalihkan laba dari negara dengan pajak tinggi yang menjadi lokasi induk perusahaan atau perusahaan afiliasike negara yang yurisdiksi pajak rendah tempat perusahaan afiliasi yang memberikan pendanaan.

e) Penyatuan Kredit Pajak

Penyatuan penghasilan dari berbagai sumber memungkinkan kelebihan kredit yang dihasilkan dari negara dengan tarif pajak tinggi untuk mengurangi laba yang diterima dari wilayah dengan tarif pajak rendah.kelebihan kredit pajak dapat diperluas untukpajak-pajak yang dibayarkan berkaitan dengan deviden yang dibagikan oleh perusahaan luar negeri lapis kedua dan ketiga dalam suatu jaringan perusahaan multinasional.

f) Alokasi Akuntansi Biaya

Alokasi biaya internal diantara perusahaan-perusahaan kelompok merupakan sarana lain untuk menggeser laba dari negara dengan pajak tinggi negara dengan pajak rendah. Yang paling umum adalah alokasi beban overhead perusahaan kepada perusahaan afiliasi di negara-negara dengan pajak tinggi.

g) Penetapan Harga untuk Lokasi dan Pengiriman

(11)

negara-negara dengan tingkat pajak yang relatif rendah danharga transfer rendah atas komponen-komponen yang dikirimkan dari anak perusahaan yang berada di negara-negara dengan tarif pajak yang relatif tinggi.

h) Menyatukan Perencanaan Pajak Internasional

Untuk bisa mencapai integrasi perencanaan pajak internasional, penasihat pajak menyarankan langkah-langkah berikut:

 Mencari advis pajak dalam setiap yurisdiksi yang relevan.

 Mengomunikasikan semua fakta kepada setiap penasihat pajak.

 Menunjuk penasihat pajak tunggal untuk berkoordinasi dan menggabungkan advis dari berbagai yurisdiksi.

 Menjamin bahwa rencana pajak sesuai dengan bisnis. Perencanaan pajak lintas negara yang canggih tidak bisa dibeli begitu saja.

 Menempatkan semua analisis pajak dalam bentuk tulisan.

 Berhati-hati dengan dokumentasi transaksi.

 Mencari advis hukum berkualitas tinggi untuk setiap posisi pajak yang masuk ke dalam area abu-abu atau mungkin dianggap agresif.

 Pertimbangkan bagaimana perasaan Anda jika perencanaan pajak Anda muncul dalam surat kabar lokal.

E. PENETAPAN HARGA PENGIRIMAN INTERNASIONAL (VARIABEL-VARIABELYANGMENYULITKAN

Penetapan harga pengiriman merupakan sumber yang cukup baru. Penetapan hargadi Amerika Serikat berkembang seiring dengan gerakan desentralisasi yang mempengaruhi banyak bisnis Amerika selama paruh pertama abad ke-20. Variabel-variabel seperti pajak, tarif, persaingan, tingkat inflasi, nilai mata uang, pembatasan pengiriman dana risiko politik dan ketertarikan mitra usaha patungan sangat menyulitkan pengambilan keputusan untuk penetapan harga pengiriman.

a) Pertimbangan-pertimbangan Pajak

(12)

 Penetapan harga otomatis yang sebanding

 Penetapan harga jual kembali

 Penetapan harga untuk biaya tambahan

 Metode-metode penetapan harga lainnya

Persetujuan umum yang muncul diantara pemerintah memandang penetapan harga yang terjaga sebagai standar yang tepat dalam menghitung keuntungan untuk tujuan pajak. Namun negara-negara memiliki pandangan berbeda dalam menafsirkan dan mengimplementasikan penetapan harga terjaga. Metode ini merupakan konsep tidak tetap secara internasional.

Otoritas pajak diseluruh dunia sedang menyusun aturan-aturan mengenai penetapan harga pengirtiman yang baru dan meningkatkan daya upaya. Penetapan harga pengiriman tersebut adalah harga transfer. Dan harga transfer menjadi beban ketetapanutama yang dirancang untuk memperkecil perpajakan global yang sering menyimpangkansistem kontrol multinasional. Ketika, setiap cabang perusahaandinilai sebagai pusat keuntungan tersendiri, kebijakan ketetapan harga tersebut bisa menghasilkan ukuran performa yang menyimpang dimana pada umumnya menjadi konflik antara target perusahaan pusat dan cabang.

b) Perhitungan Tarif

Tarif barang-barang impor juga mempengaruhi kebijakan penetapan harga transfer perusahaan multinasional. Jika sebuah perusahaan mengeksport barang kepada cabang perusahaannya yang berdomisili disebuah negara bertarif tinggi bisa mengurangibeban tarifnya dengan menekan harga barang dagangan yang dikirim kesana.

c) Faktor-Faktor Kompetitif

Untuk menfasilitasi pendirian cabang perusahaan diluar negeri, perusahaaninduk bisa mendukung cabang perusahaan dengan memakai faktur pada harga yang sangatrendah. Semua harga cabang perusahaan ini bisa dihilangkan secara berkala ketika cabangperusahaan memperkuat posisinya dipasar luar negeri. Sama halnya harga transfer yangrendah bisa digunakan untuk membentengi usaha yang ada dari dampak persaingan asingdi pasar lokal atau pasal lainnya: dengan kata lain, profit yang diperoleh dari suatu Negaradapat menyokong penetrasi kepasar lain. Untuk memperbaiki akses cabang perusahaan luar negeri dengan pasar modal, ketetapan harga transfer rendah untuk input dan ketetapan harga transfer tinggi untuk output bisa menyokong laporan pendapatan dan posisi keuangan. Kadang-kadang harga transfer dapat digunakan untuk melemahkan cabang perusahaan pesaing.

d) Risiko Lingkungan

(13)

tinggi untuk barang atau jasa membuat cabang perusahaan berhadapan dengen inflasi tinggi yang bisa menghanguskan semua kas yang ada di cabang perusahaan.

e) Perhitungan Penilaian Performa

Kebijakan penetapan harga juga dipengaruhi oleh dampak dalam tindakanmanajerial, dan sering menjadi penentu utama performa perusahaan. Jika perusahaan cabang bebas menentukan harga transfer, para manajer mungkin tidak bisa menangani konflik antara apa yang terbaik untuk cabang perusahaan dan yang terbaik untuk perusahaan secara keseluruhan.Akan tetapi dampak bagi manajemen perusahaan malahan mungkin akan jadi buruk jika perusahaan pusat mendikte harga transfer dan mendasari alternatif yang dipandang berwenang dan tidak beralasan. Semakin banyak keputusan yang dibuat oleh perusahaan pusat, maka profit desentralisasi kurang menguntungkan, karena manajer lokal kehilangan dorongan untuk bertindak demi keuntungan dari usaha lokal mereka.

f) Kontribusi Akuntansi

Manajemen akuntan bisa berperan signifikan dalam mengukur sasaran dalamstrategi penetapan harga transfer. Rintangan adalah menjaga perspekti global ketika memetakan keuntungan dan biaya yang sesuai dengan keputusan harga transfer.Pertama yang terjadi adalah dampaknya pada keputusan dalam sistem perusahaan.

Mengukur sejumlah kesepakatan adalah sulit karena pengaruh lingkungan yang harus diperhitungkan secara kelompok, tidak secara individu. Satu hal yang jelas adalah perhitungan dangkal tentang dampak kebijakan harga transfer tinggi pada masing-masing unit dalam sistem multinasional yang tidak dapat diterima.

F. METODOLOGI PENENTUAN HARGA TRANSFER

Dalam suatu dunia dengan pasar yang sangat kompetitif, tidak akan menjadi masalah besar ketika hendak menetapkan harga transfer sumber daya dan jasa antarperusahaan. Harga transfer dapat didasarkan pada biaya selisih kenaikan atau harga pasar. Pengaruh lingkungan atas harga transfer juga menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai metodologi penentuan harga.

Pasar Versus Biaya Versus….?

Harga pasar menunjukan peluang biaya dengan suatu pemindahan yang tidak menjual diluar pasar, dan kegunaan mereka akan mendorong efisiensi kegunaan dari sumber-sumber perusahaan yang jarang digunakan. Kegunaan mereka juga disebut konsisten dengan orientasi pusat laba terdesentralisasi. Harga pasar juga menentukan mana usaha yang dapat menguntungkan dengan usaha yang tidak menguntungkan, dan lebih mudah untuk mempertahankan otoritas perpajakan sebagai rentangan harga.

(14)

menengahuntuk produk atau servis yang meragukan. Dalam perusahaan multinasional transaksidimana perusahaan independen tidak bertanggung jawab, seperti mengirim sebuah barang berharga, sangat mengandalkan teknik dari cabang perusahaan. Biaya berbasis harga transfer menghasilkan banyaknya keterbatasan, karena :

 Mudah digunakan

 Berdasarkan data yang sudah ada

 Mudah menentukan otoritas pajak

 Bersifat rutin, dengan demikian membantu menghindari keretakan internal

a) Prinsip Arm’s-Lenght

Ciri khas multinasional adalah sebuah usaha berintegritas cabang perusahaantersebut dibawah kendali dan berbagai sumber serta tujuan secara umum. Berdasarkan pada prinsip arms length, dimana harga transfer perusahaan seolah olah terjadi antara pihak yang tidak berhubungan dalam pasar kompetitif. Beberapa metode basar dalam menetapkan harga berdasarkan arms price.

b) Metode Perbandingan Harga Bebas

Dalam pendekatan ini harga transfer ditentukan dengan mengacu pada harga yang digunakan dalam persamaan transaksi antara perusahaan independen atau antara perusahaan dan partai ketiga yang tidak berhubungan.

c) Metode Perbandingan Transaksi Bebas

Metode ini menetapkan transfer aset tak berwujud. Mengidentifikasi patokan nilai royalti dengan mengacu pada metode harga transaksi bebas di mana aset tak berwujud yang sama atu serupa telah ditransfer. Seperti metode perbandingan harga bebas, metode ini membahas tentang perbandingan harga.

d) Metode Harga Penjualan Ulang

Metode ini menghitung sebuah harga arms length yang diawali dengan hargapenjualan akhir dimana barang disebutkan dijual ke partai bebas. Margin yang tidak tepat untuk menutupi pengeluaran dan profit normal kemudian diambil dari harga ini untuk memperoleh harga transfer antar perusahaan.

e) Metode Penetapan Biaya Lebih

Merupakan sebuah pendekatan bekerja maju dimana kenaikan harga ditambahkan untuk biaya transfer cabang perusahaan dalam mata uang lokal. Kenaikan harga biasanya mencakup :

(15)

 Persentase biaya yang menutupi produksi, distribusi, pergudangan,pengapalan danbiaya lainnya yang berhubungan dengan usaha eksport. Sebuah penyeragaman sering dibuat untuk menggambarkan subsidi pemerintah yang dirancang untuk membuat biaya produksi kompetitif dikancah pasar internasional

f) Metode Perbandingan Keuntungan

Menurut metode ini keuntungan antar perusahaan pada transaksi antar partai yangberhubungan sebaiknya bisa dibandingkan dengan keuntungan pada transaksi antar partai yang tidak berhubungan yang melakukan bisnis yang sama dengan keadaan yang serupa.

g) Metode Pembagian Keuntungan

Metode ini digunakan ketika patokan produk atau pasar tidak ada. Pembagian keuntungan yang dihasilkan pada transaksi partai yang berkaitan antar cabang perusahaan dalam gaya arms length. Satu perbedaan dalam pendekatan ini metode perbandingan pembagian keuntungan membagi keuntungan yang dihasilkan oleh transaksi partai yang berkaitan menggunakan alokasi persentase keuntungan gabungan dari perusahaan bebas dengan jenis aktivitas dan transaksi yang sama.

h) Metode Penetapan Harga Lainnya

Kebanyakan negara yang memiliki undang-undang penetapan harga transfer lebih memilih metode berbasis transaksi (bisa dibandingkan dengan harga bebas, bisa dibandingkan dengan transaksi bebas, harga penjualan kembali, metode cost-plus) daripada metode berbasis keuntungan (metode membandingkan profit dan pembagian keuntungan ).

i) Perjanjian Penetapan Harga Lanjutan

Advance Pricing Agreements (APAs) adalah sebuah mekanisme dimanaotoritas perpajakan dan multinasional dengan sukarela merundingkan metodologipenetapan hargatransfer yang disepakati dan mengikat kedua partai. Semua perjanjian ini mengurangi dan menghapus risiko dalam audit penetapan harga transfer, hemat waktu dan uang untuk multinasional dan otoritas pajak.

G. PRAKTIK PENETAPAN HARGA TRANSFER

Perusahaan multinasional dengan sangat jelas memiliki berbagai dimensi, sepertiukuran industri, kebangsaan, struktur organisasi, tingkat keterlibatan internasional, teknologi, produk atau jasa, dan kondisi bersaing. Namun dalam prakteknya, banyak ditemukan keseragaman dalam penetapan harga transfer.

H. MASA DEPAN

(16)

memutuskan bagi mereka sendiri seberapa besar penarikan pajak dari masyarakatdan bisnis kawasanya.

Pemerintah diseluruh dunia mengharuskan metode penetapan harga transfer berdasarkan prinsip arms lenght. Yaitu usaha multinasional dinegara berbedadikenakan pajak jika mereka adalah perusahaan independen yang menjalankan arms length satu sama lain.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini membahas pengolahan data gaji dengan pendekatan data warehouse di STMIK Pradnya Paramita Malang yang dimulai dari tahapan pengumpulan data, analisis

Dengan adanya jumlah pajak penghasilan menurut peraturan perpajakan yang lebih besar dari perhitungan perusahaan. maka utang pajak yang

Dalam penelitian selanjutnya Mayarisa (2017) menunjukkan pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif terhadap tax avoidance, sedangkan penelitian Wahyu (2018) yang menunjukkan

Mampu Memahami tentang prinsip perpajakan, Pelaksanaan Penerapan Ketentuan Perpajakan Indonesia sebagai Negara sumber terhadap Penghasilan dari kegiatan di

Apabila nilai tukar mengalami penurunan maka akan terjadi penurunan pendapatan valas lebih besar daripada penurunan biaya valas yang berarti risiko nilai tukar

Seorang manajer harus memiliki kepemimpinan untuk bisa mempengaruhi, membimbing dan mengarahkan koordinasi agar apa yang telah diorganisasikan bisa tercapai

Daripada keseluruhan responden yang menjawab soalan kaji selidik seramai 398 responden (71.6%) menyatakan mereka mendapatkan maklumat tentang maksud dan pengertian konsep

Berdasarkan uraian fenomena yang terjadi di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat sebagaimana diuraikan diatas, maka disiplin kerja dapat mempengaruhi kinerja pegawai, sehingga