• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skrining Fitokimia dan Uji aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Serta Fraksi Dari Daun Sijukkot (Lactuca indica L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Skrining Fitokimia dan Uji aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Serta Fraksi Dari Daun Sijukkot (Lactuca indica L.)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Infeksi adalah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh, yang dapat menimbulkan penyakit (Pratiwi, 2008),Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Salah satu obat andalan untuk mengatasi masalah tersebut adalah antimikroba antara lain antibakteri/antibiotik, antijamur dan antivirus, antiprotozoa. Antibiotik adalah obat paling banyak digunakan untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Berbagai studi menemukan bahwa 40-62% antibiotik digunakan secara tidak tepat antara lain untuk penyakit-penyakit yang sebenarnya tidak memerlukan antibiotik. Pada penelitian tentang kualitas penggunaan antibiotik di rumah sakit ditemukan 30-80% tidak didasarkan pada indikasi penyakit. Intensitas penggunaan antibiotik yang relatif tinggi menimbulkan berbagai permasalahan dan merupakan ancaman global bagi kesehatan, terutama resistensi terhadap antibiotik (Depkes RI., 2011).

Beberapa jenis penyakit infeksi yang menyerang tubuh manusia dapat disebabkan oleh bakteriGram Positif seperti Lactobacillus acidophilus,Streptococcus mutans,Staphylococcus aureusdan bakteri Gram Negatif Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Vibrio cholerae. Bakteri

Lactobacillus acidophilus dapat ditemukan pada saluran cerna dan rongga mulut sehingga pada rongga mulut dapat menyebabkan karies gigi. Streptococcus mutans dapat dijumpai pada rongga mulut dan dapat menyebabkan karies gigi.

Staphylococcus aureus dapat ditemukan pada kulit, paru-paru, ginjal dan tulang yang dapat menyebabkan diare, ruam dan bisul. Bakteri Pseudomonas

(2)

2

aeruginosadapat dijumpai pada paru-paru, saluran kemihyang dapat menyebabkan pneumonia dan otitis eksterna. BakteriEscherichia colidapat dijumpai pada saluran kemih dan saluran cerna yang dapat menyebabkan diare dan infeksi saluran kemih. BakteriVibrio choleraedapat ditemukan pada saluran cerna dan menyebabkan penyakit kolera (Ryan dan Ray, 2004; Jawetz et al., 2013).

Salah satu upaya untuk menanggulangi resistensi terhadap antibiotik adalah mengembangkan antibakteri baru dari bahan tumbuhan (Joung, et al., 2012). Penelitian dilakukan untuk menemukan obat baru yang lebih efektif untuk melawan penyakit yang disebabkan bakteri, jamur dan virus (Sukmono, 2009).

Masyarakat Indonesia sudah mengenal dan menggunakan tanaman untuk mengobati berbagai macam infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Hal ini disebabkan efek samping obat sintetik yang lebih besar dibandingkan dengan obat tradisional, harganya relatif lebih murah dan mudah untuk didapatkan (Ayuningtyas, 2009). Jenis tanaman cukup banyak yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat, salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai obat adalah

Lactuca indica yang dikenal dengan daun sijukkot (Wang, et al., 2003). Tumbuhan ini termasuk salah satu spesies dari famili Compositae, umumnya mengandung senyawa polifenol seperti flavonoida dan seskuiterpen (Sabitha, et al., 2006). Metabolit sekunder seperti tanin, triterpenoid, flavonoida dan saponin memiliki aktivitas antibakteri (Nuria, et al., 2009, Parubak, 2013; Rosyidah, et al., 2010; Sukadana, et al., 2008).

Sijukkottermasuk tumbuhan liar yang telah digunakan sebagai obat tradisional sebagai antiinflamasi, antibakteri dan pengobatan lain di Asia (Wang, et al., 2003). Tumbuhan ini juga diyakini sebagai penambah nafsu makan,

(3)

3

memperlancar pencernaan, menambah stamina, mengobati penyakit gondok (kreatin), mengobati sakit lambung (maag), menurunkan kolesterol, kadar gula darah dan risiko serangan kanker (Ikhwan, 2007).

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan uji karakterisasi simplisia untuk mengetahui karakteristik simplisia, pemeriksaan skrining fitokimia untuk mengetahui golongan senyawa kimia yang terdapat pada simplisia, melakukan uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etilasetat dan fraksi air dari daun sijukkotterhadap Escherichia coli,

Lactobacillus acidophilus, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus,

Streptococcus mutans dan Vibrio choleraemenggunakan metode difusi agar dengan pencadang kertas untuk mengetahui terhadap bakteri apa yang paling mempunyai potensi.

1.2Rumusan Masalah

a. Bagaimana karakteristik dari simplisia daun sijukkot?

b. Apa golongan senyawa kimia yang terdapat pada simplisia daun sijukkot? c. Ekstrak atau fraksi manakah yang memberikan aktivitas antibakteri paling

kuatterhadap bakteriEscherichia coli, Lactobacillus acidophilus, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans

dan Vibrio cholerae?

1.3 Hipotesis

a. Karakteristik simplisia dan ekstrak etanol daun sijukkot dapat ditentukan dengan melakukan karakterisasi.

(4)

4

b. Serbuk simplisia daun sijukkot dapat ditentukan golongan seyawa metabolit sekunder kimianya dengan melakukan skrining fitokimia.

c. Ekstrak etanol memberikan aktivitas antibakteri terkuat dibandingkan dengan fraksi n-heksana fraksi etilasetat, dan fraksi air terhadap bakteri

Escherichia coli, Lactobacillus acidophilus, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans dan Vibrio cholerae.

1.4 Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui karakteristik dari simplisia daun sijukkot.

b. Untuk mengetahui golongan senyawa kimia pada ekstrak etanol daun sijukkot.

c. Untuk mengetahui aktivitas antibakteri terkuat dan KHM dari ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etilasetat dan fraksi air dari daun sijukkot terhadap bakteri Escherichia coli, Lactobacillus acidophilus, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans

dan Vibrio cholerae.

1.5 Manfaat Penelitian

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang karakteristik simplisia dan golongan senyawa kimia pada simplisia daun sijukkot.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang khasiat antibakteri dari ekstrak etanol maupunfraksinya dari daun sijukkot.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisasi simplisia, golongan senyawa dan aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n -heksana dan fraksi

4.5 Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-Heksana, Ekstrak Etilasetat dan Ekstrak Etanol Alga Merah (Galaxaura oblongata) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus

Berdasarkan uraian di atas maka pada penelitian ini dilakukan pengujian skrining fitokimia dan uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol dan fraksi-fraksi daun bunga jeumpa

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisasi simplisia, golongan senyawa dan aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n-heksana dan fraksi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisasi simplisia, golongan senyawa dan aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi n -heksana dan fraksi

Ekstrak metanol dan fraksi kloroform dari simplisia daun sirsak bersifat antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Untuk mengetahui informasi

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Etanol, Fraksi Etil Asetat dan n -Heksana Daun Sirsak ( Annona muricata

• Penetapan kadar abu total Skrining fitokimia meliputi golongan senyawa: • Alkaloid • Glikosida • Antrakuinon • Flavonoid • Steroid • Saponin • Tanin Fraksi