ii
ABSTRAK
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh trauma. Dari data selama periode Januari 2005 sampai Maret 2007 didapatkan kasus patah tulang di RSUP HAM Medan sejumlah 864 kasus, dimana 463 (53,6%) kasus merupakan kasus baru, 401 (46,4%) kasus lagi datang ke rumah sakit lebih dari satu minggu setelah kecelakaan, karena masyarakat Indonesia masih banyak percaya pada ajaran nenek moyang, maka banyak masyarakat yang mengalami fraktur mengobatinya ke pengobatan tradisional, bukan mengobatinya ke pelayanan medis terdekat seperti Puskesmas atau Rumah Sakit. Pengobatan alternatif menurut WHO, pengobatan alternatif adalah jumlah total pengetahuan, keterampilan, dan praktek – praktek yang berdasarkan pada teori – teori, keyakinan, dan pengalaman masyarakat yang mempunyai adat budaya yang berbeda, baik dijelaskan atau tidak, digunakan dalam pemeliharaan kesehatan serta dalam pencegahan, diagnosa, perbaikan atau pengobatan penyakit secara fisik dan juga mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran pasien fraktur pasca penanganan awal oleh sistem medis tradisional yang dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan desain retrospektif. Penelitian ini menggunakan data catatan rekam medik sebanyak 52 sampel dari tahun 2012-2014. Kemudian data dianalisa dengan menggunakan program SPSS.
Dari penelitian ini didapati bahwa, karakteritik terbanyak dari sampel penelitian ini adalah 27 sampel (51,9%) berjenis kelamin pria, dengan tingkat pendidikan SMA 18 sampel (34,6%), bersuku Batak Toba 16 sampel (30,8 %), bekerja sebagai wiraswasta 11 sampel (21,2%), bertempat tinggal di Kota Pematangsiantar sebanyak 10 sampel (19,2 %), dengan jenis fraktur tertutup (closed fracture) sebanyak 46 sampel (88,5%) yang lokasi frakturnya pada femur 38 sampel (73,1%), lama pengobatan tradisional lebih dari 1 bulan yaitu sebanyak 23 sampel (44,5%), dan komplikasi neglected sebanyak 18 sampel (34,6%).
iii
ABSTRACT
Fracture or broken bone is a break in bone tissues or cartilage continuity which commonly caused by trauma. 864 fracture cases were found by the data from January 2005 until March 2007 at RSUP HAM Medan; where 463 cases (53,6%) found recently , another 401 cases (46,4%) came to the hospital a week after the accident or more , mostly because Indonesian people still believe in their ancestor’s doctrine, therefore they treat their broken bones with traditional medicines, in spite of treating them to nearest medical service as Puskesmas or Hospital. Alternative medicine, according to WHO, is the total amount of knowledge, skills and practice based on theories, religion and people experience from different cultures, either explainable or not, and used for health maintenance in prevention, diagnoses, restoration or treatment in disease physically and mentally. This study aim is to find the patient’s representation in first aid of fracture with traditional medicine system at RSUP H. Adam Malik Medan.
This is descriptive study using retrospective design. This study used 52 samples of medical report data from 2012-2014. And then, data analyzed using SPSS program.
The study showed, by the most characteristic sample, 27 samples (51,9%) were males, with 18 samples (34,6%) found high school as the highest level of education, 16 samples (30,8%) culture were Tobanese , 11 samples (21,2%) worked as entrepreneur, 10 samples (19,2%) lived in Pematangsiantar City, 46 samples (88,5%) were classified as closed fracture, 38 samples (73,1%) fracture’s location are in femur, 23 samples (44,5%) traditionally treated for more than 1 month, and 18 samples (34,6%) are neglected complication.