• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Penyuluhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Penyuluhan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENYULUHAN

MAKALAH PENYULUHAN

Penanganan Penangkapan Ikan

Penanganan Penangkapan Ikan

Agar Tidak Terjadi Overfishing

Agar Tidak Terjadi Overfishing

Oleh: Kelompok 4 Oleh: Kelompok 4

Anggota: Anggota: 1.

1. Farizal Farizal Setya Setya (115080)(115080) 2.

2. Mufarika Mufarika (115080113111007)(115080113111007) 3.

3. Siti Siti Nur Nur Asiyah Asiyah (1150801131(115080113111001)11001) 4.

4. Istien Istien Rachmanti Rachmanti (115080)(115080) 5.

5. Ilham Ilham Fauzi Fauzi (115080)(115080) 6.

6. Sella Sella Eunike Eunike B B (115080)(115080) 7.

7. Debora Debora Angelyta Angelyta (115080)(115080) 8.

8. Affroh Affroh Try Try Febri Febri K. K. (1150803001(115080300111011)11011)

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

MALANG

2012

2012

(2)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Segala puji kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan Segala puji kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan  petunjuk

 petunjuk dan dan kekuatan-Nya kekuatan-Nya sehingga sehingga kami kami dapat dapat menyelesaikan menyelesaikan tugas tugas membuatmembuat makalah Penyuluhan yang berjudul "

makalah Penyuluhan yang berjudul "Penanganan Penangkapan Ikan AgarPenanganan Penangkapan Ikan Agar Tidak Terjadi Overfishing

Tidak Terjadi Overfishing" ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam" ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan warisan ilmu yang paling berharga di dunia maupun akhirat.

warisan ilmu yang paling berharga di dunia maupun akhirat.

Dalam penyusunan makalah ini kami banyak memperoleh bantuan serta Dalam penyusunan makalah ini kami banyak memperoleh bantuan serta  bimbingan dari ban

 bimbingan dari banyak pihak. Oleh yak pihak. Oleh karena itu, karena itu, kami ingin kami ingin menyampaikan ucapanmenyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Ismadi selaku dosen mata kuliah Penyuluhan atas terima kasih kepada Bapak Ismadi selaku dosen mata kuliah Penyuluhan atas  bimbingan dan arahannya dan

 bimbingan dan arahannya dan juga kepada keluarga kami yang selalu memberikanjuga kepada keluarga kami yang selalu memberikan dukungan dan doanya serta teman-teman yang sudah memberikan bantuanya dukungan dan doanya serta teman-teman yang sudah memberikan bantuanya dalam menyelesaikan makalah ini.

dalam menyelesaikan makalah ini.

Sangat disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang kami Sangat disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang kami miliki, walaupun telah dikerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti, tetapi miliki, walaupun telah dikerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti, tetapi masih dirasakan banyak kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan masih dirasakan banyak kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami mengharapkan saran yang membangun agar makalah ini bermanfaat hati kami mengharapkan saran yang membangun agar makalah ini bermanfaat  bagi yang membacanya.

 bagi yang membacanya.

Yang terakhir, sebuah bangunan tak akan dapat berdiri tegak manakala tak Yang terakhir, sebuah bangunan tak akan dapat berdiri tegak manakala tak ada manusia yang membangunya. Selalu bersyukurlah pada setiap kenikmatan ada manusia yang membangunya. Selalu bersyukurlah pada setiap kenikmatan yang telah diberikan Tuhan padamu.

yang telah diberikan Tuhan padamu.

Malang, 16 Oktober 2012 Malang, 16 Oktober 2012

Penulis Penulis

(3)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL JUDUL ... ... ii KATA

KATA PENGANTAR PENGANTAR ... ... iiii DAFTAR

DAFTAR ISI ISI ... ... iiiiii

1.

1. PENDAHULUAN PENDAHULUAN ... ... 11 1.1

1.1 Latar Latar Belakang ..Belakang ... ... 11 1.2

1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah ... ... 22 1.3

1.3 Tujuan Tujuan ... ... 22

2.

2. PEMBAHASAN PEMBAHASAN ... ... 33 2.1

2.1 Pengertian Pengertian Overfishing...Overfishing... ... 33 2.2

2.2 Penyebab Penyebab Terjadinya Terjadinya Overfishing Overfishing ... ... 22 2.3

2.3 Dampak Dampak Overfishing Overfishing ... ... 22 2.4

2.4 Konsep Konsep Pengatura Pengatura Jumlah Jumlah Tangkapan Tangkapan ... ... 44 2.5

2.5 Alternatif Alternatif Pengelolaan Pengelolaan Penangkapan ...Penangkapan ... ... 55 2.6

2.6 Implementasi Implementasi Upaya Upaya Pengelolaan Pengelolaan ... ... 66

3. 3. PENUTUP PENUTUP ... ... 77 3.1 3.1 Kesimpulan Kesimpulan ... ... 77 3.2 3.2 Saran Saran ... ... 77 DAFTAR

DAFTAR PUSTAKA PUSTAKA ... ... 88 Halaman Halaman

(4)

1. PENDAHULUAN 1. PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Masalah kelebihan tangkap (overfishing) memang merupakan dilema bagi Masalah kelebihan tangkap (overfishing) memang merupakan dilema bagi  pengelolaan

 pengelolaan sumberdaya sumberdaya perikanan perikanan di di Indonesia. Indonesia. Di Di satu satu sisi sisi produksi produksi perikananperikanan terus menerus diupayakan meningkat, namun di sisi lain kelestarian sumberdaya terus menerus diupayakan meningkat, namun di sisi lain kelestarian sumberdaya  perikanan ju

 perikanan juga harga harus us dijaga. dijaga. Upaya Upaya pengelolaan pengelolaan yang dilakukan yang dilakukan untuk untuk menjaminmenjamin keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya perikanan antara lain melalui pembatasan keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya perikanan antara lain melalui pembatasan hasil tangkapan sehingga tidak melebihi potensi lestari.

hasil tangkapan sehingga tidak melebihi potensi lestari.

Minimnya data-data dan informasi yang bersifat ilmiah dapat Minimnya data-data dan informasi yang bersifat ilmiah dapat menyebabkan ketidakakuratan dalam menentukan kebijakan pengelolaan menyebabkan ketidakakuratan dalam menentukan kebijakan pengelolaan sumberdaya

sumberdaya perikanan. Terkait dengan perikanan. Terkait dengan pengelolaan sumberdaya ikan ypengelolaan sumberdaya ikan yang sudahang sudah menunjukkan

menunjukkan kondisi kondisi overfishing, moverfishing, maka perlu aka perlu disusun rencana disusun rencana pengelolaannya.pengelolaannya. Oleh karena itu diperlukan kajian untuk mengetahui status perikanan saat ini. Oleh karena itu diperlukan kajian untuk mengetahui status perikanan saat ini.

1.2

1.2 Rumusan MasalahRumusan Masalah a.

a. Apa yang dimaksud dengan over fishing?Apa yang dimaksud dengan over fishing?  b.

 b. Hal apa yang menjadi penyebab terjadinya overfishing?Hal apa yang menjadi penyebab terjadinya overfishing? c.

c. Bagaimanakah dampak yang ditimbulkan oleh overfishing terhadapBagaimanakah dampak yang ditimbulkan oleh overfishing terhadap  populas ikan?

 populas ikan? d.

d. Bagaimanakan upaya pengelolaan sumberdaya perikanan agar tidak terjadiBagaimanakan upaya pengelolaan sumberdaya perikanan agar tidak terjadi overfishing?

overfishing?

1.3 Tujuan 1.3 Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana masalah Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana masalah over fishing yang terjadi di seluruh dunia terutama di Indonesia dan mengetahui over fishing yang terjadi di seluruh dunia terutama di Indonesia dan mengetahui status perikanan yang terjadi di Indonesia agar segera diatasi.

(5)

2. PEMBAHASAN 2. PEMBAHASAN

2.1

2.1 Pengertian OverfishingPengertian Overfishing Ikan

Ikan adalah adalah sumber sumber daya daya yang yang bersifat bersifat dapat dapat diperbaharui diperbaharui atauatau memulihkan diri (renewable), tapi sumber daya alam ini bukannya bersifat tak memulihkan diri (renewable), tapi sumber daya alam ini bukannya bersifat tak terbatas. Sumberdaya yang bersifat terbatas tetap harus dikelola dengan terbatas. Sumberdaya yang bersifat terbatas tetap harus dikelola dengan  berdasarkan

 berdasarkan pada pada kemampuan kemampuan pulih pulih secara secara alami alami agar agar tidak tidak menyebabkanmenyebabkan eksploitasi berlebihan, (overexploitation), investasi berlebihan (overinvestment) eksploitasi berlebihan, (overexploitation), investasi berlebihan (overinvestment) dan tenaga kerja berlebihan (overemployment).

dan tenaga kerja berlebihan (overemployment).

Overexploitation dari sumberdaya ikan salah satunya disebabkan oleh Overexploitation dari sumberdaya ikan salah satunya disebabkan oleh Overfishing. Overfishing seperti yang disebutkan dalam Wikipedia, merupakan Overfishing. Overfishing seperti yang disebutkan dalam Wikipedia, merupakan kegiatan penangkapan ikan yang mengurangi stock ikan di atas level yang kegiatan penangkapan ikan yang mengurangi stock ikan di atas level yang diperbolehkan. Overfishing dapat terjadi pada pada skala kolam hingga perairan diperbolehkan. Overfishing dapat terjadi pada pada skala kolam hingga perairan laut. Dalam kurun waktu sepuluh tahun, terakhir dilaporkan bahwa produksi ikan laut. Dalam kurun waktu sepuluh tahun, terakhir dilaporkan bahwa produksi ikan tangkap dunia mengalami penurunan.

tangkap dunia mengalami penurunan.

Overfishing adalah kegiatan perikanan komersial dan non-komersial yang Overfishing adalah kegiatan perikanan komersial dan non-komersial yang mengurangi jumlah ikan melalui pengakapan ikan dewasa secara berlebihan mengurangi jumlah ikan melalui pengakapan ikan dewasa secara berlebihan sehingga tidak ada lagi ikan dewasa yang tersisa untuk berkembang biak dan sehingga tidak ada lagi ikan dewasa yang tersisa untuk berkembang biak dan memulihkan populasi. Overfishing melebihi carrying capacity dari suatu populasi memulihkan populasi. Overfishing melebihi carrying capacity dari suatu populasi ikan (Ardianti, 2012).

ikan (Ardianti, 2012).

2.2

2.2 Penyebab Terjadinya OverfishingPenyebab Terjadinya Overfishing

Menurut Noronhae, 2010 berdasarkan penyebab terjadinya, overfishing Menurut Noronhae, 2010 berdasarkan penyebab terjadinya, overfishing dibagi menjadi 6 (enam) jenis, yaitu

dibagi menjadi 6 (enam) jenis, yaitu a.

a. Growth overfishing. Penangkapan Ikan sebelum mereka sempat tumbuhGrowth overfishing. Penangkapan Ikan sebelum mereka sempat tumbuh mencapai ukuran

mencapai ukuran  b.

 b. Recruitment overfishing. Penangkapan terhadap suatu stok ikan sedemikianRecruitment overfishing. Penangkapan terhadap suatu stok ikan sedemikian rupa sehingga jumlah stok induk tidak

rupa sehingga jumlah stok induk tidak cukup banyak untuk memproduksi telur.cukup banyak untuk memproduksi telur. c.

c. Biological overfishing. Tingkat penangkapan ikan dalam suatu perikananBiological overfishing. Tingkat penangkapan ikan dalam suatu perikanan tertentu melampaui tingkat yang diperlukan untuk menghasilkan

(6)

(Maximum Sustainable Yield).

(Maximum Sustainable Yield). Kombinasi dariKombinasi dari  growth  growth overfishing overfishing   dan  dan recruitment overfishing.

recruitment overfishing. d.

d. Economic overfishing. Tingkat upaya penangkapan dalam suatu perikananEconomic overfishing. Tingkat upaya penangkapan dalam suatu perikanan melampaui tingkat yang diperlukan untuk menghadilkan MEY, yang melampaui tingkat yang diperlukan untuk menghadilkan MEY, yang dirumuskan sebagai perbedaan maksimum antara nilai kotor dari hasil dirumuskan sebagai perbedaan maksimum antara nilai kotor dari hasil tangkapan dan seluruh biaya dari penangkapan.

tangkapan dan seluruh biaya dari penangkapan. e.

e. Ecosystem overfishing. Suatu perubahan komposisi jenis dari suatu stok ikanEcosystem overfishing. Suatu perubahan komposisi jenis dari suatu stok ikan sebagai akibat dari upaya penangkapan yang berlebihan, dimana spesies target sebagai akibat dari upaya penangkapan yang berlebihan, dimana spesies target menghilang dan tidak digantikan secara penuh oleh jenis “pengganti”.

menghilang dan tidak digantikan secara penuh oleh jenis “pengganti”. f.

f. Malthusian overfishing. Penangkapan ikan berlebihan yang disebabkan olehMalthusian overfishing. Penangkapan ikan berlebihan yang disebabkan oleh masuknya tenaga kerja yang tergusur dari berbagai aktifitas berbasis darat masuknya tenaga kerja yang tergusur dari berbagai aktifitas berbasis darat ((land-based activitiesland-based activities) kedalam perikanan, pantai dalam jumlah yang) kedalam perikanan, pantai dalam jumlah yang  berlebihan

 berlebihan yang yang berkompetisi berkompetisi dengan dengan nelayan nelayan tradisional tradisional yang yang telah telah ada ada dandan yang cenderung menggunakan cara-cara penangkapan yang bersifat merusak. yang cenderung menggunakan cara-cara penangkapan yang bersifat merusak.

2.3

2.3 Dampak Yang Ditimbulkan Akibat OverfishingDampak Yang Ditimbulkan Akibat Overfishing

Menurut Agus (2010), perubahan ekosistem laut karena beberapa hal. Menurut Agus (2010), perubahan ekosistem laut karena beberapa hal. Pertama, eksploitasi sumber daya laut, khususnya ikan yang secara berlebihan Pertama, eksploitasi sumber daya laut, khususnya ikan yang secara berlebihan (overfishing). Kemajuan IPTEK memungkinkan manusia untuk meningkatkan (overfishing). Kemajuan IPTEK memungkinkan manusia untuk meningkatkan hasil tangkapan secara luar biasa termasuk ikan kecil. Kedua, masuknya hasil tangkapan secara luar biasa termasuk ikan kecil. Kedua, masuknya bahan- bahan

 bahan pencemar pencemar kelaut. kelaut. Laut Laut dijadikan dijadikan pembuangan pembuangan akhir akhir bagi bagi seluruh seluruh sampahsampah atau limbah oleh manusia. Limbah tersebut mengubah komponen fisik laut atau limbah oleh manusia. Limbah tersebut mengubah komponen fisik laut (salinitas, kekeruhan, suhu) dan akhirnya menganggu keseimbangan ekosistem (salinitas, kekeruhan, suhu) dan akhirnya menganggu keseimbangan ekosistem laut dan mematikan sejumlah sepies. Ketiga, tekhnologi penangkapan yang laut dan mematikan sejumlah sepies. Ketiga, tekhnologi penangkapan yang cenderung merusak masih diterapkan disejumlah wilayah misalnya penggunaan cenderung merusak masih diterapkan disejumlah wilayah misalnya penggunaan  baha peledak.

 baha peledak. Dampak yang ditimbulkan darDampak yang ditimbulkan dari overfishing itu i overfishing itu sendiri, diantaranyasendiri, diantaranya adalah:

adalah: 1.

1. Berkurangnya populasi sejumlah spesies tertentu akibat ekploitasi berlebihan,Berkurangnya populasi sejumlah spesies tertentu akibat ekploitasi berlebihan, maupun pencemaran limbah, akibatnya hasil para nelayan berkurang.

maupun pencemaran limbah, akibatnya hasil para nelayan berkurang. 2.

2. Berubahnya komponen fisik laut seperti salinitas, kekeruhan, transparasi,Berubahnya komponen fisik laut seperti salinitas, kekeruhan, transparasi, suhu air laut berdampaknya pada hilangnya sejumlah spesies, perubahan suhu air laut berdampaknya pada hilangnya sejumlah spesies, perubahan

(7)

 perilaku

 perilaku sejumlah sejumlah spesies, spesies, baik baik daam daam bermigrasi, bermigrasi, berkembangbiak, berkembangbiak, mencarimencari makan dan lain-lain.

makan dan lain-lain. 3.

3. Hancurnya habitat akibat eksploitasi yang berlebihan.Hancurnya habitat akibat eksploitasi yang berlebihan.

2.4

2.4 Konsep Pengaturan Jumlah TangkapanKonsep Pengaturan Jumlah Tangkapan

Menurut Yudha, (2011) Pengaturan hasil tangkapan ini merupakan suatu Menurut Yudha, (2011) Pengaturan hasil tangkapan ini merupakan suatu konsep praktis yang dapat digunakan untuk membatasi jumlah tangkapan agar konsep praktis yang dapat digunakan untuk membatasi jumlah tangkapan agar tidak melebihi nilai potensi lestari, sehingga tidak terjadi overfishing. Pendekatan tidak melebihi nilai potensi lestari, sehingga tidak terjadi overfishing. Pendekatan ini semata-mata hanya mempertimbangkan mortalitas akibat laju penangkapan ini semata-mata hanya mempertimbangkan mortalitas akibat laju penangkapan dan tidak memperhitungkan mortalitas alami ataupun faktor dinamika populasi dan tidak memperhitungkan mortalitas alami ataupun faktor dinamika populasi ikan tersebut karena tidak adanya hasil kajian yang mendukung. Pengaturan hasil ikan tersebut karena tidak adanya hasil kajian yang mendukung. Pengaturan hasil tangkapan ini disesuaikan dengan kelimpahan sumberdaya ikan setiap kuartal tangkapan ini disesuaikan dengan kelimpahan sumberdaya ikan setiap kuartal sesuai dengan indeks hasil tangkapan. Untuk kehati-hatian dalam pengelolaan sesuai dengan indeks hasil tangkapan. Untuk kehati-hatian dalam pengelolaan sumberdaya perikanan beberapa ahli menyarankan agar jumlah hasil tangkapan sumberdaya perikanan beberapa ahli menyarankan agar jumlah hasil tangkapan dibatasi hanya

dibatasi hanya 80% dari potensi 80% dari potensi lestari. lestari. Hal ini didHal ini didasarkan atas pemikiran bahasarkan atas pemikiran bahwawa  jika

 jika hasil hasil tangkapan tangkapan mendekati mendekati atau atau tepat tepat berada berada pada pada titik titik potensi potensi lestari lestari makamaka ada kecenderungan untuk melampaui nilai potensi lestari tersebut dan berakibat ada kecenderungan untuk melampaui nilai potensi lestari tersebut dan berakibat  pada kegagalan pengelolaannya.

 pada kegagalan pengelolaannya. Menurut Dahuri (2003)

Menurut Dahuri (2003) dalamdalam  Yudha (2011) dalam pemanfaatan  Yudha (2011) dalam pemanfaatan sumberdaya dapat pulih, seperti ikan, udang, laju pemanfaatannya tidak boleh sumberdaya dapat pulih, seperti ikan, udang, laju pemanfaatannya tidak boleh melebihi kemampuan pulih (potensi lestari) sumberdaya tersebut dalam periode melebihi kemampuan pulih (potensi lestari) sumberdaya tersebut dalam periode tertentu.

tertentu. Berdasarkan pedoman Berdasarkan pedoman dari Direktorat Jenderal dari Direktorat Jenderal Perikanan yang Perikanan yang mengacumengacu  pada

 pada Code of Conduct for Code of Conduct for Responsible Fisheries Responsible Fisheries tingkat penangkapan suatu stoktingkat penangkapan suatu stok sumber

sumber daya daya tidak tidak boleh mboleh melebihi 80elebihi 80% % nilai pnilai potensi lestari. otensi lestari. Selain itu, Selain itu, dalamdalam kegiatan pemanfaatan sumberdaya laut, prinsip pendekatan berhati-hati perlu kegiatan pemanfaatan sumberdaya laut, prinsip pendekatan berhati-hati perlu dipertimbangkan, mengingat sifat-sifat sumberdaya laut yang sangat dinamis dan dipertimbangkan, mengingat sifat-sifat sumberdaya laut yang sangat dinamis dan rentan terhadap kerusakan lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa alat rentan terhadap kerusakan lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa alat tangkap memiliki efektivitas yang tinggi dalam menangkap ikan, sehingga perlu tangkap memiliki efektivitas yang tinggi dalam menangkap ikan, sehingga perlu dilakukan

dilakukan pembatasan pembatasan jumlah hjumlah hasil tangasil tangkapan. kapan. Beberapa Beberapa alat tangkap alat tangkap yangyang memiliki efektivitas tinggi dalam menangkap cumi-cumi adalah bagan perahu dan memiliki efektivitas tinggi dalam menangkap cumi-cumi adalah bagan perahu dan  bagan ta

 bagan tancap. ncap. Kedua Kedua jenis jenis alat alat tangkap tangkap tersebut tersebut memiliki memiliki CPUE (CPUE (catch per unitcatch per unit effort 

(8)

Saat operasi penangkapan ikan, bagan menggunakan traktor cahaya yang Saat operasi penangkapan ikan, bagan menggunakan traktor cahaya yang mampu menarik perhatian biota yang bersifat fototaksis positif. Jaring yang mampu menarik perhatian biota yang bersifat fototaksis positif. Jaring yang digunakan u

digunakan untuk menangkap ntuk menangkap ikan adalah waring ikan adalah waring bagan yang bagan yang memiliki memiliki mesh sizemesh size yang kecil, y

yang kecil, yaitu 2x2 mm. aitu 2x2 mm. Beberapa alat tangkap Beberapa alat tangkap yang menangyang menangkap ikan mampukap ikan mampu menghasilkan jumlah tangkapan yang relatif banyak, walaupun tidak sebanyak menghasilkan jumlah tangkapan yang relatif banyak, walaupun tidak sebanyak  bagan,

 bagan, seperti seperti payang, payang, dogol, dogol, purse purse seine, seine, jaring jaring insang insang hanyut, hanyut, jaring jaring insanginsang tetap, dan serok. Ada pula alat tangkap yang menangkap ikan dalam jumlah yang tetap, dan serok. Ada pula alat tangkap yang menangkap ikan dalam jumlah yang sedikit, seperti pukat pantai, trammel net, jenis-jenis pancing, sero, dan sedikit, seperti pukat pantai, trammel net, jenis-jenis pancing, sero, dan  perangkap. Oleh

 perangkap. Oleh karena karena itu itu pengaturan pengaturan hasil hasil tangkapan tangkapan juga juga dikenakan dikenakan pada pada alatalat tangkap kelompok pertama; dan tidak perlu membatasi jumlah tangkapan pada tangkap kelompok pertama; dan tidak perlu membatasi jumlah tangkapan pada alat tangkap pada kelompok kedua.

alat tangkap pada kelompok kedua.

2.5

2.5 Alternatif Pengelolaan PenangkapanAlternatif Pengelolaan Penangkapan Alternatif Pengelolaan

Alternatif Pengelolaan sumber sumber daya ikan daya ikan di perairan laut di perairan laut dapat dilakukandapat dilakukan dengan berbagai carayang digunakan untuk membatasi penangkapan agar tidak dengan berbagai carayang digunakan untuk membatasi penangkapan agar tidak terjadi overfishing .Menurut Effendi (2002) dalam Yudha (2011) setidaknya terjadi overfishing .Menurut Effendi (2002) dalam Yudha (2011) setidaknya terdapat

terdapat lima alternatif lima alternatif pengelolaan, pengelolaan, yaitu:yaitu: 1)

1) Penutupan musim penangkapanPenutupan musim penangkapan

Penutupan musim penangkapan dapat dilakukan setiap tahun atau pada Penutupan musim penangkapan dapat dilakukan setiap tahun atau pada waktu-waktu tertentu. Penutupan musim penangkapan tahunan biasanya waktu-waktu tertentu. Penutupan musim penangkapan tahunan biasanya ditujukan pada waktu musim pemijahan atau pembesaran anak-anak ikan. ditujukan pada waktu musim pemijahan atau pembesaran anak-anak ikan. Tujuannya agar jumlah induk ikan tidak berkurang dan tingkah lakunya pada Tujuannya agar jumlah induk ikan tidak berkurang dan tingkah lakunya pada waktu pemijahan tidak terganggu, sehingga pemijahan dapat berhasil dengan waktu pemijahan tidak terganggu, sehingga pemijahan dapat berhasil dengan  baik.

 baik. Berhasil Berhasil atau atau tidaknya tidaknya pemijahan pemijahan suatu suatu stok stok atau atau populasi populasi ikan ikan akanakan menentukan k

menentukan keadaan perikanan eadaan perikanan pada tahun-tahun pada tahun-tahun berikutnya.berikutnya.

Penutupan musim penagkapan dapat pula ditujukan ke daerah daerah Penutupan musim penagkapan dapat pula ditujukan ke daerah daerah  penangkapan

 penangkapan ikan ikan yang yang keadaannya keadaannya sudah sudah over over fished fished atau atau daerah daerah perikananperikanan yang penangkapannya sudah berlebihan. Mengupayakan penangkapan ikan di yang penangkapannya sudah berlebihan. Mengupayakan penangkapan ikan di daerah yang kondisinya sudah sedikit jumlah ikannya justru akan menambah daerah yang kondisinya sudah sedikit jumlah ikannya justru akan menambah kerugian secara ekonomi.

(9)

2)

2) Penutupan daerah penangkapanPenutupan daerah penangkapan Penutupan

Penutupan daerah daerah penangkapan penangkapan ikan ikan merupakan merupakan alternatif alternatif daridari  penutupan

 penutupan musim musim penangkapan. penangkapan. Sebagai Sebagai salah salah satu satu contoh contoh adalah adalah laranganlarangan melakukan penangkapan ikan di daerah pemijahan atau pembesaran. Kebijakan melakukan penangkapan ikan di daerah pemijahan atau pembesaran. Kebijakan ini dapat juga dikenakan terhadap suatu daerah yang keadaan suatu stok ini dapat juga dikenakan terhadap suatu daerah yang keadaan suatu stok sumberdaya ikan sudah menipis akibat penangkapan oleh alat tangkap tertentu. sumberdaya ikan sudah menipis akibat penangkapan oleh alat tangkap tertentu. 3)

3) Pelarangan alat tangkap yang merusakPelarangan alat tangkap yang merusak

Cara-cara penangkapan ikan yang merusak, seperti penggunaan racun Cara-cara penangkapan ikan yang merusak, seperti penggunaan racun dan bahan peledak (bom ikan) tidak diperkenankan. Pelarangan tersebut dan bahan peledak (bom ikan) tidak diperkenankan. Pelarangan tersebut sebenarnya sudah dilakukan oleh pemerintah, tetapi masih banyak nelayan sebenarnya sudah dilakukan oleh pemerintah, tetapi masih banyak nelayan yang melakukan penangkapan ikan dengan cara seperti itu. Penangkapan ikan yang melakukan penangkapan ikan dengan cara seperti itu. Penangkapan ikan dengan menggunakan bagan dapat dikelompokkan dalam alternatif dengan menggunakan bagan dapat dikelompokkan dalam alternatif  pengelolaan

 pengelolaan ini. ini. Bagan Bagan dengan dengan ukuran ukuran mata mata jaring jaring yang yang sangat sangat kecil kecil (2x2(2x2 mm) dan menggunakan pemikat cahaya akan menangkap anak-anak ikan mm) dan menggunakan pemikat cahaya akan menangkap anak-anak ikan  pelagis.

 pelagis. Semakin Semakin banyak anak-anak banyak anak-anak ikan ikan yang tertangkap yang tertangkap akan akan berakibat berakibat padapada  penurunan produ

 penurunan produksi perikanan di masa mendatang.ksi perikanan di masa mendatang. 4)

4) Perlindungan anak ikanPerlindungan anak ikan

Hal ini dilakukan untuk melindungi anak-anak ikan ataupun ikan yang Hal ini dilakukan untuk melindungi anak-anak ikan ataupun ikan yang  belum

 belum dewasa. dewasa. Caranya Caranya adalah adalah dengan dengan menerapkan menerapkan aturan aturan penggunaan penggunaan alatalat tangkap dengan ukuran mata jaring yang selektif untuk menangkap ikan yang tangkap dengan ukuran mata jaring yang selektif untuk menangkap ikan yang  besar

 besar (dewasa). (dewasa). Dengan demikian Dengan demikian ikan ikan yang masih yang masih berukuran kecil berukuran kecil tidak atidak akankan tertangkap dan memiliki kesempatan untuk bertambah besar dan melakukan tertangkap dan memiliki kesempatan untuk bertambah besar dan melakukan regenerasi.

regenerasi. 5)

5) Sistem kuotaSistem kuota

Untuk mempertahankan suatu daerah perikanan yang hampir over fihsed Untuk mempertahankan suatu daerah perikanan yang hampir over fihsed dapat digunakan sistem kuota, yaitu bagian hasil perairan yang harus diambil dapat digunakan sistem kuota, yaitu bagian hasil perairan yang harus diambil dalam jumlah tertentu untuk satu musim penangkapan. Apabila kuota hampir dalam jumlah tertentu untuk satu musim penangkapan. Apabila kuota hampir tercapai pada akhir musim penangkapan, maka jumlah hasil tangkapan dapat tercapai pada akhir musim penangkapan, maka jumlah hasil tangkapan dapat ditingkatkan hingga mencapai jumlah yang ditetapkan. Oleh karena itu ditingkatkan hingga mencapai jumlah yang ditetapkan. Oleh karena itu  penggunaan sistem

 penggunaan sistem kuota ikuota ini ni harus harus disertai disertai dengan kontrol dengan kontrol yang seksama yang seksama agaragar tujuannya dapat tercapai.

(10)

2.6

2.6 Implementasi Upaya PengelolaanImplementasi Upaya Pengelolaan

Terkait dengan upaya pengelolaan sumberdaya ikan di perairan laut secara Terkait dengan upaya pengelolaan sumberdaya ikan di perairan laut secara  bijaksana maka, perlu dilakukan beberapa langkah sesuai dengan Undang-Undang  bijaksana maka, perlu dilakukan beberapa langkah sesuai dengan Undang-Undang  No.32 tahun 20

 No.32 tahun 2004, antara lain:04, antara lain: 1.

1. Menyusun rencana pengelolaan perikanan yang memuat juridiksi, tujuanMenyusun rencana pengelolaan perikanan yang memuat juridiksi, tujuan  pengelolaan,

 pengelolaan, status status sumberdaya, sumberdaya, riset riset dan dan kajian kajian stok, stok, dan dan lain-lain, lain-lain, yangyang  berbasis

 berbasis masyarakat masyarakat (community (community based based management). management). Dalam Dalam investigasiinvestigasi  penyusunan rencana pengelolaan sumberdaya ikan sebaikny

 penyusunan rencana pengelolaan sumberdaya ikan sebaiknya dilakukan dengana dilakukan dengan  pendekatan

 pendekatan partisipatif partisipatif (Participatory (Participatory Reseach Reseach Approach). Approach). Hasil Hasil yangyang didapatkan sebelum difinalkan akan disosialisasikan kepada masyarakat dan didapatkan sebelum difinalkan akan disosialisasikan kepada masyarakat dan dibahas oleh seluruh pihak terkait (stakeholders). Pembahasan-pembahasan di dibahas oleh seluruh pihak terkait (stakeholders). Pembahasan-pembahasan di tingkat pengambil keputusan di daerah (kabupaten dan kecamatan pesisir) juga tingkat pengambil keputusan di daerah (kabupaten dan kecamatan pesisir) juga  perlu dilakukan terhadap konsepsi, strategi, dan skenario bagi

 perlu dilakukan terhadap konsepsi, strategi, dan skenario bagi penyusunan RPPpenyusunan RPP (Rencana Pengelolaan Perikanan) tersebut.

(Rencana Pengelolaan Perikanan) tersebut.

Menurut Mallawa (2006) kegiatan perencanaan partisipatif pengelolaan Menurut Mallawa (2006) kegiatan perencanaan partisipatif pengelolaan sumberdaya ikan dapat menghasilkan model rencana pengelolaan berbasis sumberdaya ikan dapat menghasilkan model rencana pengelolaan berbasis masyarakat (community based management). Nikijuluw (1994)

masyarakat (community based management). Nikijuluw (1994) dalamdalam Mallawa (2006) menjelaskan bahwa pengelolaan berbasis masyarakat Mallawa (2006) menjelaskan bahwa pengelolaan berbasis masyarakat merupakan salah satu pendekatan pengelolaan sumberdaya alam (termasuk merupakan salah satu pendekatan pengelolaan sumberdaya alam (termasuk  perikanan)

 perikanan) yang yang meletakkan meletakkan pengetahuan pengetahuan dan dan kesadaran kesadaran lingkunganlingkungan masyarakat lokal sebagai dasar pengelolaannya.

masyarakat lokal sebagai dasar pengelolaannya.

2.

2. Menetapkan suatu peraturan daerah tentang pengelolaan perikanan yangMenetapkan suatu peraturan daerah tentang pengelolaan perikanan yang memuat :

memuat :

 Penentuan potensi dan alokasi sumberdaya ikan, serta jumlah yangPenentuan potensi dan alokasi sumberdaya ikan, serta jumlah yang

diperbolehkan ditangkap. diperbolehkan ditangkap.

 Ukuran panjang atau berat minimum ikan yang ditangkap.Ukuran panjang atau berat minimum ikan yang ditangkap. 

 Penentuan jenis, jumlah, dan ukuran alat penangkap ikan yangPenentuan jenis, jumlah, dan ukuran alat penangkap ikan yang

diperbolehkan. diperbolehkan.

 Penentuan daerah, jalur, dan waktu atau musim penangkapan ikan.Penentuan daerah, jalur, dan waktu atau musim penangkapan ikan. 

(11)

 Pencegahan pencemaran dan kerusakan sumberdaya cumi-cumi danPencegahan pencemaran dan kerusakan sumberdaya cumi-cumi dan

habitatnya. habitatnya.

 Dan lain-lain.Dan lain-lain.

3.

3. Rehabilitasi dan konservasi ekosistem pesisir yang menjadi daerah pemijahan,Rehabilitasi dan konservasi ekosistem pesisir yang menjadi daerah pemijahan, asuhan, dan mencari makan bagi ikan dan sumberdaya ikan lainnya. asuhan, dan mencari makan bagi ikan dan sumberdaya ikan lainnya. Ekosistem mangrove, terumbu karang, dan padang lamun merupakan habitat Ekosistem mangrove, terumbu karang, dan padang lamun merupakan habitat  berbagai

 berbagai jenis jenis sumberdaya sumberdaya ikan ikan yang yang perlu perlu dilindungi dilindungi untuk untuk menyelamatkanmenyelamatkan keanekaragaman hayati laut.

keanekaragaman hayati laut. Dahuri (2003)

Dahuri (2003)dalamdalam  Yudha (2011) berpendapat ada empat kebijakan  Yudha (2011) berpendapat ada empat kebijakan utama yang perlu ditempuh untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati laut, utama yang perlu ditempuh untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati laut, yaitu melalui penetapan daerah konservasi laut, pengelolaan dampak, prioritas yaitu melalui penetapan daerah konservasi laut, pengelolaan dampak, prioritas daerah konservasi, dan pendidikan serta partisipasi masyarakat. Kebijakan daerah konservasi, dan pendidikan serta partisipasi masyarakat. Kebijakan yang diambil dalam rangka mempertahankan nilai daerah konservasi yang yang diambil dalam rangka mempertahankan nilai daerah konservasi yang telah ada adalah sebagai berikut:

telah ada adalah sebagai berikut: a.

a. Melengkapi penelitian.Melengkapi penelitian.  b.

 b. Mengembangkan dan mengimplementasikan perencanaan pengelolaan.Mengembangkan dan mengimplementasikan perencanaan pengelolaan. c.

c. Membuat dan menyimpan data base, termasuk informasi tentang berbagaiMembuat dan menyimpan data base, termasuk informasi tentang berbagai  bentuk ancaman terhadap habitat.

 bentuk ancaman terhadap habitat. d.

d. Melakukan survey pendugaan dengan cepat terhadap daerah luar yangMelakukan survey pendugaan dengan cepat terhadap daerah luar yang memiliki keanekaragaman hayati laut yang tinggi.

memiliki keanekaragaman hayati laut yang tinggi. e.

e. Mengendalikan eksploitasi di daerah sumberdaya alam.Mengendalikan eksploitasi di daerah sumberdaya alam. f.

f. Memperkuat peraturan lingkungan melalui peningkatan koordinasi danMemperkuat peraturan lingkungan melalui peningkatan koordinasi dan kerjasama antar instansi penegak hukum dan segenap stakeholders lainnya. kerjasama antar instansi penegak hukum dan segenap stakeholders lainnya.

Selanjutnya Dahuri (2003) juga menjelaskan bahwa dalam pengelolaan Selanjutnya Dahuri (2003) juga menjelaskan bahwa dalam pengelolaan dampak pembangunan yang berpotensi mengancam keanekaragaman hayati dampak pembangunan yang berpotensi mengancam keanekaragaman hayati laut dapat dilakukan dengan cara:

laut dapat dilakukan dengan cara: a.

a. Melakukan kajian AMDAL pada setiap kegiatan pembangunan yangMelakukan kajian AMDAL pada setiap kegiatan pembangunan yang  berpotensi merusak sumberdaya laut.

 berpotensi merusak sumberdaya laut.  b.

 b. Mempertimbangkan keanekaragaman hayati pesisir dan laut dalamMempertimbangkan keanekaragaman hayati pesisir dan laut dalam  penetapan standar lingkungan di masa menda

 penetapan standar lingkungan di masa mendatang.tang. c.

c. Mengembangkan metode untuk memitigasi atau merehabilitasi kerusakanMengembangkan metode untuk memitigasi atau merehabilitasi kerusakan habitat pesisir.

(12)

d.

d. Memperluas hak Memperluas hak pengguna lokpengguna lokal terhadap al terhadap sumberdaya alam.sumberdaya alam. e.

e. Memberikan alternatif mata pencaharian kepada masyarakat yang tinggal diMemberikan alternatif mata pencaharian kepada masyarakat yang tinggal di sekitar pantai dalam pemanfaatan dan pemanenan sumberdaya laut secara sekitar pantai dalam pemanfaatan dan pemanenan sumberdaya laut secara lestari.

lestari. f.

f. Mendukung keberlanjutan praktek penggunaan sumberdaya secaraMendukung keberlanjutan praktek penggunaan sumberdaya secara tradisional.

tradisional.

Penetapan daerah prioritas konservasi laut harus berdasarkan valuasi Penetapan daerah prioritas konservasi laut harus berdasarkan valuasi keanekaragaman hayati, perluasan ancaman, baik oleh manusia maupun alam, keanekaragaman hayati, perluasan ancaman, baik oleh manusia maupun alam, dan pendugaan n

dan pendugaan nilai ekologi dan ekonomi dilai ekologi dan ekonomi di masa yang akan datang. i masa yang akan datang. BerbagaiBerbagai upaya harus dilakukan dalam menentukan status stok di alam, yaitu melalui upaya harus dilakukan dalam menentukan status stok di alam, yaitu melalui studi yang sesuai dan berhubungan dengan kondisi habitat, bentuk ancaman, studi yang sesuai dan berhubungan dengan kondisi habitat, bentuk ancaman, serta nilai ekologi maupun ekonomi suatu organisme di masa yang akan serta nilai ekologi maupun ekonomi suatu organisme di masa yang akan datang.

datang. Prioritas dan Prioritas dan strategi pengelolaan strategi pengelolaan harus mempertimbangharus mempertimbangkan tingkkan tingkatat kelangkaan, ketergantungan, kejarangan, atau permintaan perlindungan dari kelangkaan, ketergantungan, kejarangan, atau permintaan perlindungan dari takson (Dahuri, 2003

takson (Dahuri, 2003dalamdalam Yudha, 2011).Yudha, 2011). 4.

4. Peningkatan Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat Masyarakat nelayan,Peningkatan Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat Masyarakat nelayan, terutama yang menangkap cumi-cumi dan sumberdaya ikan lainnya, sebagai terutama yang menangkap cumi-cumi dan sumberdaya ikan lainnya, sebagai salah satu stakeholders penting harus dilibatkan dalam pengelolaan salah satu stakeholders penting harus dilibatkan dalam pengelolaan sumberdaya tersebut. Untuk itu diperlukan upaya-upaya yang dapat sumberdaya tersebut. Untuk itu diperlukan upaya-upaya yang dapat meningkatkan pengetahuan dan partisipasi mereka, sehingga rencana meningkatkan pengetahuan dan partisipasi mereka, sehingga rencana  pengelolaan yang telah disusun dapat diaplikasikan d

 pengelolaan yang telah disusun dapat diaplikasikan dengan optimal.engan optimal. Menurut Dahuri (2003)

Menurut Dahuri (2003) dalamdalam  Yudha, 2011 beberapa upaya untuk  Yudha, 2011 beberapa upaya untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat adalah sebagai berikut: meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat adalah sebagai berikut:

a)

a) Mengoptimalkan dan meningkatkan keefektifan kerjasama dan koordinasiMengoptimalkan dan meningkatkan keefektifan kerjasama dan koordinasi antara program pembangunan di pusat dan daerah.

antara program pembangunan di pusat dan daerah.  b)

 b) Desiminasi manajemen informasi keanekaragaman hayati pesisir dan lautDesiminasi manajemen informasi keanekaragaman hayati pesisir dan laut dan isu yang berkaitan dengan publik.

dan isu yang berkaitan dengan publik. c)

c) Memperbaiki kualitas dan kuantitas pekerja yang terlibat dalamMemperbaiki kualitas dan kuantitas pekerja yang terlibat dalam  pengelolaan

 pengelolaan keanekaragaman keanekaragaman hayati hayati pesisir pesisir dan dan laut laut melalui melalui programprogram  partisipasi.

 partisipasi. d)

d) Mempertimbangkan keterlibatan publik dalam perencanaan, impementasi,Mempertimbangkan keterlibatan publik dalam perencanaan, impementasi, dan pemantauan program keanekaragaman hayati pesisir dan laut.

(13)

e)

e) Mendukung komunitas lokal/hak pengguna dan tanggung jawab yangMendukung komunitas lokal/hak pengguna dan tanggung jawab yang  berkaitan

 berkaitan dengan dengan sumberdaya sumberdaya laut; laut; menerapkan menerapkan hukum hukum yang yang ada ada dandan  peraturan

 peraturan yang yang mendukung mendukung kesadaran kesadaran serta serta partisipasi partisipasi dalam dalam programprogram keanekaragaman hayati laut.

keanekaragaman hayati laut. f)

f) Mengembangkan metode alternatif penangkapan ikan yang dapatMengembangkan metode alternatif penangkapan ikan yang dapat mengurangi dampak negatif yang mengancam keanekaragaman hayati dan mengurangi dampak negatif yang mengancam keanekaragaman hayati dan lingkungan laut.

(14)

3. PENUTUP 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan 3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan diatas yaitu. Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan diatas yaitu.

Overexploitation dari sumberdaya ikan salah satunya disebabkan oleh Overexploitation dari sumberdaya ikan salah satunya disebabkan oleh Overfishing.

Overfishing.

Overfishing melebihi carrying capacity dari suatu populasi ikan. Overfishing melebihi carrying capacity dari suatu populasi ikan.

Penyebab terjadinya overfishing adalah Growth overfishing, Recruitment Penyebab terjadinya overfishing adalah Growth overfishing, Recruitment overfishing, Biological overfishing, Economic overfishing, Ecosystem overfishing, Biological overfishing, Economic overfishing, Ecosystem overfishing, Malthusian overfishing.

overfishing, Malthusian overfishing.

Dampaknya yang terjadi akibat overfishing yaitu sejumlah spesies Dampaknya yang terjadi akibat overfishing yaitu sejumlah spesies  berkurang dan habitat fisik laut juga rusak.

 berkurang dan habitat fisik laut juga rusak.

Pengaturan hasil tangkapan ini merupakan suatu

Pengaturan hasil tangkapan ini merupakan suatu konsep praktis yang dapatkonsep praktis yang dapat digunakan untuk membatasi jumlah tangkapan agar tidak melebihi nilai digunakan untuk membatasi jumlah tangkapan agar tidak melebihi nilai  potensi lestari, sehingga tidak terjadi overfishing.

 potensi lestari, sehingga tidak terjadi overfishing. Alternatif Pengelolaan sumber

Alternatif Pengelolaan sumber daya ikan di daya ikan di perairan laut dapat dilakukanperairan laut dapat dilakukan dengan berbagai carayang digunakan untuk membatasi penangkapan agar dengan berbagai carayang digunakan untuk membatasi penangkapan agar tidak terjadi overfishing.

tidak terjadi overfishing.

Implementasi Pengolahan harus sesuai

Implementasi Pengolahan harus sesuai dengan Undang-Undang yang telahdengan Undang-Undang yang telah ditetapkan.

ditetapkan.

3.2 Saran 3.2 Saran

Sudah banyaknya overfishing yang terjadi diseluruh dunia t

Sudah banyaknya overfishing yang terjadi diseluruh dunia t erutama jugaerutama juga di Indonesia sebaiknya harus segera ditangani dan juga dilakukan penegasan di Indonesia sebaiknya harus segera ditangani dan juga dilakukan penegasan hukum yang

hukum yang tegas. tegas. Dalam Undang-Undang Dalam Undang-Undang telah dicantumkan perintah untelah dicantumkan perintah untuktuk mengatasi overfishing dan itu segera dilakukan.

(15)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Agus, 2010. Ekosistem. PLH: Jawa Barat. Agus, 2010. Ekosistem. PLH: Jawa Barat.

Ardianti, Yuniar. 2012. Overfishing Di Kepulauan Seribu. Tugas Ardianti, Yuniar. 2012. Overfishing Di Kepulauan Seribu. Tugas  Norohae,

 Norohae, Muhammad Muhammad Desna. Desna. 2010. 2010. Penagkapan Penagkapan Ikan Ikan Berlebihan Berlebihan (Overfishing).(Overfishing). Tugas Prgram Pengembangan Kepemompinan Pride RARE.

Tugas Prgram Pengembangan Kepemompinan Pride RARE.

Yudha, Indra Gumang. 2011. Kajian Potensi Dan Pemanfaatan Sumberdaya Yudha, Indra Gumang. 2011. Kajian Potensi Dan Pemanfaatan Sumberdaya Cumi-Cumi (Loligo spp) Dan Upaya Pengelolaannya Di Perairan Pesisir Cumi-Cumi (Loligo spp) Dan Upaya Pengelolaannya Di Perairan Pesisir Lampung. Jurnal Mitra Bahari. Universitas Lampung. Vol. 5 No.1, Lampung. Jurnal Mitra Bahari. Universitas Lampung. Vol. 5 No.1, Januari--April 2011

Referensi

Dokumen terkait

✓ Peserta didik secara mandiri melihat tayangan video youtube tentang prinsip dan cara kerja routing statis, link video terdapat pada google classroom

Karakteristik anak usia dini adalah unik, begitu juga dengan cara belajar anak. Setiap anak memiliki cara belajar yang berbeda hal ini biasanya dipengaruhi oleh faktor

Penyusunan bahan lain, seperti gula didasarkan pada kontribusinya terhadap rasa dan nilai osmolalitas, penambahan asam sitrat ditentukan berdasarkan kontribusinya untuk

Hal itu sejalan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu fungsi pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan

Peserta Wanita : Memakai blouse lengan panjang warna putih, bawahan/rok warna hitam (bahan dan model bukan jeans), berdasi panjang warna merah, bersepatu warna

Pemikiran  utama  dari  Pressman  dan  Wildavsky  bahwa  studi  implementasi  tidak  dapat  memisahkan  antara  mendesain  kebijakan  dengan  implementasinya, 

Baseband merupakan mesin digital dari sebuah sistem bluetooth yang bertanggung jawab dalam proses pembentukan dan pen-decode-an paket data , mengcodekan dan

Untuk menghindari timbulnya masalah dalam situasi yang tidak pasti seperti ini adalah sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu, mencari informasi sebanyak mungkin