PT MANDALA MULTIFINANCE Tbk
LAPORAN KEUANGAN
30 JUNI 2008 DAN 2007
(MATA UANG INDONESIA)
(UNAUDITED)
PT MANDALA MULTIFINANCE Tbk
Financial Statements
June 30, 2008 and 2007
(Indonesian Rupiah Currency)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
PT MANDALA MULTIFINANCE Tbk NERACA (UNAUDITED)
30 JUNI 2008 DAN 2007
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
PT MANDALA MULTIFINANCE Tbk BALANCE SHEETS (UNAUDITED) JUNE 30, 2008 AND 2007 (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
Catatan 2008 2007 Notes
AKTIVA ASSETS
CASH AND CASH
KAS DAN SETARA KAS 2b, 3 68.997.879.918 31.367.109.000 2b, 3 EQUIVALENTS
DEPOSITO BERJANGKA PLEDGED TIME
YANG DIJAMINKAN 2b, 4, 9 7.305.750.000 3.958.000.000 2b, 4, 9 DEPOSITS
PIUTANG PEMBIAYAAN 2c, 2d, 5, 2c,2d, 5, CONSUMER FINANCING
KONSUMEN 9, 25a 9, 25a RECEIVABLES
Pihak ketiga Third parties
Piutang pembiayaan Consumer financing
konsumen 2.282.748.228.342 1.512.202.118.764 receivables
Pendapatan pembiayaan
konsumen yang belum Unearned consumer
diakui (494.397.780.450 ) (360.670.114.426 ) financing income
Penyisihan piutang Allowance for doubtful
pembiayaan konsumen consumer financing
yang diragukan (28.663.382.215 ) (15.734.578.775 ) accounts
Bersih 1.759.687.065.677 1.135.797.425.562 Net
PIUTANG LAIN-LAIN
DAN AKTIVA LAIN-LAIN - 2d, 2h, 2d, 2h, OTHER RECEIVABLES
BERSIH 2j, 6 8.415.068.518 5.572.590.712 2j, 6 AND OTHER ASSETS - NET
PIUTANG HUBUNGAN DUE FROM
ISTIMEWA 2e, 26 1.073.522.895 1.012.502.003 2e, 26 RELATED PARTY
BIAYA DIBAYAR DI MUKA PREPAID EXPENSES
DAN UANG MUKA 2f, 7 34.160.783.452 20.157.542.142 2f, 7 AND ADVANCES
PIUTANG KONTRAK DERIVATIVE
VALUTA BERJANGKA 2k, 10 12.350.169.680 - 2k, 10 RECEIVABLES
AKTIVA TETAP - setelah
dikurangi akumulasi PROPERTY, PLANT AND
penyusutan sejumlah EQUIPMENT -net of
Rp 31.308.541.306 accumulated depreciation of
pada tahun 2008 dan Rp 31,308,541,306 in 2008
Rp 22.672.200.581 2g, 2h, 2i, 2g, 2h, 2i, and Rp 22,672,200,581
pada tahun 2007 8, 9, 12 60.673.410.368 35.974.889.462 8, 9, 12 in 2007
TAKSIRAN KLAIM ESTIMATED INCOME TAX
PAJAK PENGHASILAN 2o, 14 - 999.065.602 2o, 14 CLAIMS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
Catatan 2008 2007 Notes
KEWAJIBAN DAN LIABILITIES AND
EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY
KEWAJIBAN LIABILITIES
PINJAMAN BANK 4, 5, 8, 4, 5, 8, BANK LOANS
9, 25a 1.471.450.433.469 888.085.373.103 9, 25a
HUTANG USAHA TRADE PAYABLES
Pihak ketiga 11 50.849.432.057 36.809.957.208 11 Third parties
Pihak hubungan istimewa 2e, 11, 26 936.735.000 1.194.387.000 2e, 11, 26 Related party
HUTANG SEWA GUNA OBLIGATIONS UNDER
USAHA 2i, 12 3.566.937.119 2.021.670.760 2i, 12 CAPITAL LEASE
HUTANG LAIN-LAIN 6.883.009.920 2.805.960.215 OTHER PAYABLES
BIAYA MASIH HARUS
DIBAYAR 13 5.225.678.951 6.032.662.497 13 ACCRUED EXPENSES
HUTANG PAJAK 2o, 14 15.135.883.746 1.676.655.675 2o, 14 TAXES PAYABLE
KEWAJIBAN PAJAK DEFERRED TAX
TANGGUHAN - BERSIH 2o, 14 18.158.277.727 14.013.200.629 2o, 14 LIABILITIES – NET
HUTANG DIVIDEN 17 19.600.000.000 12.640.500.000 17 DIVIDEND PAYABLE
ESTIMASI KEWAJIBAN ESTIMATED LIABILITIES
ATAS IMBALAN KERJA FOR EMPLOYEES’
KARYAWAN 2n, 24 7.480.878.502 5.217.272.935 2n, 24 BENEFITS
JUMLAH KEWAJIBAN 1.599.287.266.491 970.497.640.022 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY
Modal saham - nilai nominal Capital stock - Rp 100 par
Rp 100 per saham value per share
Modal dasar - 4.000.000.000 Authorized - 4,000,000,000
saham shares
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 1.325.000.000 Issued and fully paid -
saham 15 132.500.000.000 132.500.000.000 15 1,325,000,000 shares
Tambahan modal disetor
- bersih 2p, 16 27.277.374.756 27.277.374.756 2p, 16 Additional paid in capital - net
Saldo laba Retained earnings
Telah ditentukan
penggunaannya untuk Appropriated for general
dana cadangan umum 17 2.100.000.000 1.100.000.000 17 reserve
Belum ditentukan
penggunaannya 191.499.009.261 103.464.109.705 Unappropriated
TOTAL SHAREHOLDERS’
JUMLAH EKUITAS 353.376.384.017 264.341.484.461 EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LIABILITIES AND
DAN EKUITAS 1.952.663.650.508 1.234.839.124.483 SHAREHOLDERS' EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
Catatan 2008 2007 Notes
PENDAPATAN REVENUES
Pembiayaan konsumen - 2c, 2l, 18, 2c, 2l, 18, Consumer financing income -
bersih 25a 278.602.696.969 166.235.126.680 25a net
Bunga 2l, 19 740.655.232 255.036.502 2l, 19 Interests
Lain-lain 2k, 2l, 2m, 2k, 2l, 2m, Others
10, 20 14.228.212.239 201.360.092 10, 20
Jumlah Pendapatan 293.571.564.440 166.691.523.275 Total Revenues
BEBAN EXPENSES
Beban pinjaman 2l, 21 (87.753.658.690) (59.988.866.413) 2l, 21 Financing costs
Gaji dan kesejahteraan Salaries and employees’
karyawan 2l (54.275.834.620) (26.708.150.760) 2l benefits
Umum dan administrasi 2l, 22 (31.681.373.988) (18.011.524.039) 2l, 22 General and administrative
Penyusutan 2g, 2i, 8 (4.869.281.812) (3.920.900.701) 2g, 2i, 8 Depreciation
Estimasi beban imbalan Estimated for employees’
kerja karyawan 2n, 24 (1.057.883.328) ( 721.774.296) 2n, 24 benefits expense
Lain-lain 2l, 5, 6, 23 (25.264.559.081) (10.159.694.507) 2l, 5, 6, 23 Others
Jumlah Beban (204.902.591.519 ) (119.510.910.716 ) Total Expenses
LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE INCOME
PAJAK PENGHASILAN 88.668.972.921 47.180.612.559 TAX EXPENSE
BEBAN PAJAK
PENGHASILAN 2o, 14 2o, 14 INCOME TAX EXPENSE
Tahun berjalan (23.704.100.300) (7.225.927.700) Current
Tangguhan (2.718.133.061) (7.971.001.613) Deferred
Jumlah Beban Pajak
Penghasilan (26.422.233.361) (15.196.929.313) Total Income Tax Expense
LABA BERSIH 62.246.739.560 31.983.683.246 NET INCOME
LABA BERSIH PER BASIC EARNINGS
SAHAM DASAR 2q, 27 47 24 2q, 27 PER SHARE
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
Saldo Laba/ Retained Earnings
Telah Ditentukan
Penggunaannya Tambahan Untuk Dana
Modal Disetor - Bersih/ Belum Ditentukan Cadangan Umum/ Jumlah Ekuitas/ Modal Saham/ Additional Penggunaannya/ Appropriated for Jumlah/ Total Shareholders’
Catatan Capital Stock Paid in Capital - Net Unappropriated General Reserve Total Equity Notes
Saldo 31 Desember 2006 132.500.000.000 27.277.374.756 85.120.926.459 100.000.000 85.220.926.459 244.998.301.215 Balance December 31, 2006
Dividen tunai 17 - - (12.640.500.000) - (12.640.500.000) (12.640.500.000) 17 Cash dividends Dana cadangan umum 17 - - (1.000.000.000) 1.000.000.000 - - 17General reserve
Laba bersih 30 Juni 2007 - - 31.983.683.246 - 31.983.683.246 31.983.683.246 Net income June 30, 2007
Saldo 30 Juni 2007 132.500.000.000 27.277.374.756 103.464.109.705 1.100.000.000 104.564.109.705 264.341.484.461 Balance June 30, 2007
Laba bersih tahun 2007 - - 46.388.159.996 - 46.388.159.996 46.388.159.996 Net income 2007
Saldo 31 Desember 2007 132.500.000.000 27.277.374.756 149.852.269.701 1.100.000.000 150.952.269.701 310.729.644.457 Balance December 31, 2007
Dividen tunai 17 - - (19.600.000.000) - (19.600.000.000) (19.600.000.000) 17 Cash dividends Dana cadangan umum 17 - - (1.000.000.000) 1.000.000.000 - - 17General reserve
Laba bersih 30 Juni 2008 - - 62.246.739.560 - 62.246.739.560 62.246.739.560 Net income June 30, 2008
Saldo 30 Juni 2008 132.500.000.000 27.277.374.756 191.499.009.261 2.100.000.000 193.599.009.261 353.376.384.017 Balance June 30, 2008
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) (EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED)
Catatan 2008 2007 Notes
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari: Cash receipts from:
Konsumen 1.105.095.142.213 663.768.301.752 Consumers
Bank-bank sehubungan Banks in connection
dengan transaksi with the transaction
kerjasama penerusan of loan channeling
pinjaman dan cooperation and joint
pembiayaan bersama 649.764.435.997 366.270.139.436 financing cooperation
Lain-lain 958.226.926 456.396.595 Others
Jumlah penerimaan kas 1.755.817.805.136 1.030.494.837.783 Total cash receipts
Pembayaran kas untuk/
kepada: Cash disbursements for/to:
Dealer (1.215.785.795.638) (693.729.228.422) Dealers
Bank-bank sehubungan Banks in connection
dengan transaksi with the transaction
kerjasama penerusan of loan channeling
pinjaman dan cooperation and joint
pembiayaan bersama (550.543.363.857) (432.944.462.500) financing cooperation
Beban umum dan General and administrative
administrasi dan lain- and miscellaneous
lain (28.444.240.424) (23.039.462.549) expenses
Beban gaji dan
kesejahteraan Salaries and employees’
karyawan (54.456.979.046) (25.188.227.180) benefits expenses
Beban pinjaman (88.470.960.458) (60.352.700.936) Financing costs
Pajak penghasilan (17.212.585.448) (11.984.642.657) Income tax
.
Jumlah pengeluaran kas (1.954.913.924.871) (1.247.238.724.244) Total cash disbursements
Kas Bersih Digunakan untuk Net Cash Used in
Aktivitas Operasi (199.096.119.735) (216.743.886.460) Operating Activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES
Acquisitions of property, plant
Penambahan aktiva tetap 8 (9.443.444.194) (4.543.742.617) 8 and equipment
Sales of property, plant
Penjualan aktiva tetap 8 439.715.000 348.208.333 8 and equipment
Kas Bersih Digunakan untuk Net Cash Used in
Aktivitas Investasi (9.003.729.194) (4.195.531.284) Investing Activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM
AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES
Penambahan pinjaman bank 734.858.283.790 352.685.020.984 Proceed from bank loans
Pembayaran pinjaman bank (513.888.359.066) (130.591.851.976) Payment of bank loans
Pembayaran hutang sewa
guna usaha (1.895.861.941) (1.151.159.029) Payments of lease payables
Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Provided by
Aktivitas Pendanaan 219.074.062.783 220.942.009.979 Financing Activities
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
Catatan 2008 2007 Notes
KENAIKAN BERSIH KAS NET INCREASE IN CASH
DAN SETARA KAS 10.974.213.854 2.589.235 AND CASH EQUIVALENTS
CASH AND
KAS DAN SETARA KAS CASH EQUIVALENTS
AWAL TAHUN 58.023.666.064 31.364.519.765 AT BEGINNING OF YEAR
CASH AND
KAS DAN SETARA KAS CASH EQUIVALENTS
AKHIR TAHUN 68.997.879.918 31.367.109.000 AT END OF YEAR
AKTIVITAS YANG TIDAK
MEMPENGARUHI ARUS ACTIVITIES NOT AFFECTING
KAS CASH FLOWS
Perolehan aktiva tetap Acquisitions of property, plant
melalui hutang sewa and equipment fromlease
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Mandala Multifinance Tbk (Perusahaan), didirikan dengan nama PT Vidya Cipta
Leasing Corporation berdasarkan akta
Notaris Joenoes Enoeng Maogiman, S.H.,
No. 147 tanggal 13 Agustus 1983. Akta pendirian tersebut disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No.
C2-6783.HT.01.01.TH.83 tanggal 15 Oktober
1983 dan telah diumumkan dalam
Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 1989, Tambahan Berita Negara No. 1526. Pada tahun 1990,
nama Perusahaan diubah menjadi
PT Lautan Berlian Leasing, yang kemudian diubah lagi menjadi PT Gracia Dinamika Multifinance pada tahun 1996. Selanjutnya, sesuai dengan akta Notaris H. Asmawel Amin, S.H., No. 155 tanggal 31 Januari 1997, Perusahaan melakukan perubahan nama menjadi PT Mandala Multifinance,
yang telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. C2-1845.HT.01.04.TH.97
tanggal 17 Maret 1997. Pada tahun 2005, Anggaran Dasar Perusahaan mengalami perubahan dengan akta No. 34 tanggal 28 April 2005 yang dibuat di hadapan Notaris Leolin Jayayanti, S.H., sehubungan dengan
rencana penawaran umum saham
Perusahaan kepada masyarakat,
peningkatan modal dasar dan modal
ditempatkan, perubahan nilai nominal
saham menjadi Rp 100 per saham serta
perubahan nama Perusahaan menjadi
PT Mandala Multifinance Tbk. Akta
perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No.
C-13165.HT.01.04.TH.2005 tanggal 16 Mei 2005.
1. GENERAL
a. Establishment and General Information
PT Mandala Multifinance Tbk (“the
Company”) was established under the name of PT Vidya Cipta Leasing Corporation based on Notarial Deed No. 147 dated August 13, 1983 of Joenoes Enoeng Maogiman, S.H. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of The Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-6783.HT.01.01.TH.83 dated October 15, 1983, and was published in State Gazette No. 63 dated August 8, 1989, supplement No. 1526. In 1990, the Company changed its name into PT Lautan Berlian Leasing, and re-changed its name into PT Gracia Dinamika Multifinance in 1996. Furthermore, based on Notarial Deed H. Asmawel Amin, S.H., No. 155 dated January 31, 1997, the Company changed its name into PT Mandala Multifinance, and was approved by Minister of Justice and Human Rights of The Republic of Indonesia
in its Decision Letter No.
C2-1845.HT.01.04.TH.97 dated March 17, 1997. In 2005, the Company’s Article of Association has been amended several times, the latest amendment of which was covered by Notarial Deed No. 34 dated April 28, 2005 of Leolin Jayayanti, S.H., regarding the initial offering of the Company’s shares to the public, the increase in the Company’s authorized and issued capital, change in the Company’s share par value into Rp 100 per share and change in its name into
PT Mandala Multifinance Tbk. This
amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-13165.HT.01.04.TH.2005 dated May 16, 2005.
Anggaran dasar Perusahaan telah
mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir dengan akta Notaris Leolin
Jayayanti, S.H., No. 28 tanggal 19 Mei 2006 sehubungan dengan penambahan bidang usaha Perusahaan dengan pembiayaan konsumen berdasarkan prinsip syariah.
Akta perubahan tersebut telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-20161.HT.01.04.TH.2006 tanggal 10 Juli
2006.
The Company‘s Article Association has been amended, the latest of which was covered by notarial deed No. 28 of Leolin Jayayanti, S.H., dated May 19, 2006 concerning the
addition of the Company’s operating
activities to engage in consumer financing activities based on Syariah principle. This amendment was approved by Minister of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia in its Decision Letter No.
C-20161.HT.01.04.TH.2006 dated July 10, 2006.
1. U M U M (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
a. Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai
perusahaan pembiayaan dari Menteri
Keuangan dalam Surat Keputusan
No. 323/KMK.017/1997 tanggal 21 Juli
1997, yang merupakan perubahan
Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-002/KM.11/1984 tanggal 6 Januari 1984 tentang Pemberian Izin Usaha Leasing kepada PT Mandala Multifinance (dahulu PT Vidya Cipta Leasing Corporation) yang
telah diperpanjang terakhir dengan
Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-133/KM.13/1988 tanggal 18 Juli 1988. Dengan diperolehnya izin tersebut maka
Perusahaan, sebagai perusahaan
pembiayaan, dapat melakukan kegiatan dalam bidang sewa guna usaha, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen. Pada saat ini, Perusahaan
bergerak dalam bidang pembiayaan
konsumen.
a. Establishment and General Information (continued)
The Company obtained its license to operate as a financing company from the Minister of Finance based on its Decision Letter No. 323/KMK.017/1997 dated July 21, 1997, which was an amendment of the Decision Letter of the Minister of Finance No. KEP-002/KM.11/1984 dated January 6, 1984 regarding the granting of the operating license as Leasing Company to PT Mandala
Multifinance (formerly PT Vidya Cipta
Leasing Corporation). This license was subsequently extended, the latest of which by the Decision Letter of the Ministry of Finance No. KEP-133/KM.13/1988 dated July 18, 1988. With this license, the Company is allowed to engage in leasing,
factoring, credit card and consumer
financing activities. Currently, the Company is engaged in consumer financing activities.
Perusahaan berdomisili di Jalan Cideng Barat No. 47A, Jakarta dan memiliki 132 jaringan kantor pelayanan yang beroperasi di 24 propinsi di Indonesia.
Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1984.
The Company‘s registered office is located at Jalan Cideng Barat No. 47A, Jakarta, with 132 point of services which operated in 24 provinces in Indonesia.
The Company started its commercial
operations in 1984.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 23 Agustus 2005,
Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM) dengan suratnya No.
S-2303/PM/2005 untuk melakukan
penawaran umum atas 325.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 195 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) (sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI)) pada tanggal 6 September 2005.
b. Public Offering of the Company’s Shares As of August 23, 2005, the Company
obtained the effective letter from the Chairman of the Capital Market and Supervisory Agency (BAPEPAM) in its letter No. S-2303/PM/2005 to conduct the public offering of its 325,000,000 shares with a par value Rp 100 per share and offering value Rp 195 per share. All of the Company’s shares were listed at the Jakarta Stock Exchange (JSX) (now Indonesia Stock Exchange (ISX)) on September 6, 2005.
c. Komisaris, Direksi dan Karyawan c. Commissioners, Directors and
Employees
Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan tanggal 30 Juni 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
The Company’s Commissioners and
Directors as of June 30, 2008 and 2007 are as follows:
Komisaris Utama : Alex Hendrawan : President Commissioner
Komisaris Independen : Deddy Heruwanto : Independent Commissioner
1. U M U M (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Komisaris, Direksi dan Karyawan
(lanjutan)
c. Commissioners, Directors and
Employees (continued)
Direksi Directors
Direktur Utama : Harryjanto Lasmana : President Director
Direktur : Elise : Director
Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Direksi dan Komisaris Perusahaan adalah Rp 6,7 milyar dan Rp 1,4 milyar, masing-masing untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2008 dan 2007. Pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007, jumlah karyawan
Perusahaan masing-masing sejumlah
1.278 orang dan 776 orang (tidak diaudit).
Total remuneration incurred and paid to the Company’s directors and commissioners amounted to Rp 6.7 billion and Rp 1.4 billion, for the years ended June 30, 2008 and 2007, respectively. As of June 30, 2008 and 2007, the Company has 1,278 employees
and 776 employees, respectively
(unaudited).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM & LK) (dahulu BAPEPAM).
a. Basis of Financial Statement Presentation The accompanying financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia, which comprise of Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”), and the related regulations issued by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM & LK) (formerly BAPEPAM).
Kebijakan akuntansi penting dalam
penyusunan laporan keuangan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2008 dan 2007 telah diterapkan
secara konsisten.
The significant accounting policies are consistently applied on the preparation of the financial statement for the years ended June 30, 2008 and 2007.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun tertentu dinyatakan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi
masing-masing akun tersebut. Laporan
keuangan ini disajikan dengan
menggunakan dasar akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas.
The financial statements have been
prepared on the historical cost basis of accounting, except for certain accounts
which are stated based on other
measurement as explained in the related accounting policies. The financial statements have been prepared using the accrual basis, except for the statements of cash flows.
Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode
langsung, sesuai dengan peraturan
The statements of cash flows are prepared using the direct method that classify cash flows into operating, investing and financing activities, in accordance with BAPEPAM & LK regulation.
BAPEPAM & LK.
Mata uang fungsional dan pelaporan yang digunakan oleh Perusahaan adalah Rupiah.
The functional and reporting currency used in the preparation of the financial statements is Rupiah.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
b. Kas dan Setara Kas b. Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank serta deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang serta tidak
dibatasi penggunaannya. Deposito
berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman disajikan secara terpisah pada neraca.
Cash and cash equivalents consist of cash, banks and time deposits with maturities of 3 (three) months or less at the time of placement, with no restriction as to usage, or not pledged as collateral for loans and other borrowings. Time deposits pledged as collateral to loans are presented as a separate item in the balance sheets.
c. Pembiayaan Konsumen c. Consumer Financing
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama penerusan pinjaman serta kerjasama pembiayaan
bersama, pendapatan pembiayaan
konsumen yang belum diakui dan
penyisihan piutang ragu-ragu.
Consumer financing receivables are
presented net of amounts financed by banks relating to the cooperation transactions of loan channeling, joint financing, unearned consumer financing income, and allowance for doubtful accounts.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan konsumen, akan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan
jangka waktu perjanjian pembiayaan
konsumen berdasarkan tingkat
pengembalian berkala yang tetap dari piutang pembiayaan konsumen. Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan
hak bank-bank sehubungan dengan
transaksi-transaksi tersebut di atas.
Unearned income on consumer financing, which is the excess of the aggregate installment payments to be received from the consumers over the principal amount financed, is recognized as income over the term of the respective agreement at a constant periodic rate of return on the net
consumer financing receivables. The
consumer financing income is presented net of amounts of the banks’ rights on such income relating to the aforementioned transactions.
Selisih bersih antara pendapatan yang diperoleh dari konsumen pada saat pertama
kali perjanjian pembiayaan konsumen
ditandatangani dan beban-beban yang
timbul pertama kali yang terkait langsung dengan pembiayaan konsumen, termasuk beban administrasi terkait, ditangguhkan dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal hasil pembiayaan konsumen selama jangka waktu pembiayaan konsumen dan disajikan
sebagai bagian dari “Pendapatan
Pembiayaan Konsumen - Bersih” pada
The net difference between the
administration income earned from the consumer at the first time the financing agreement is signed and initial direct costs related to consumer financing facility is deferred and recognized as an adjustment to the yield received throughout the consumer financing period and presented as a part of “Consumer Financing Income - Net” in the Statements of Income for the current year.
laporan laba rugi tahun berjalan.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu d. Allowance for Doubtful Accounts
Perusahaan menetapkan penyisihan
piutang ragu-ragu berdasarkan jumlah tertentu dari jumlah pembiayaan dengan
mempertimbangkan hasil penelaahan
terhadap keadaan piutang konsumen pada akhir tahun. Piutang yang tak tertagih dihapuskan pada saat dinyatakan tidak
tertagih oleh manajemen Perusahaan.
Penerimaan dari piutang yang telah
dihapusbukukan, jika ada, diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya.
The Company provides allowance for doubtful accounts at a certain percentage of consumer financing amount considering the results of the review of the age of receivables at the end of the year. Receivables are written-off when they are deemed to be uncollectible based on an evaluation of the aging schedule. Collection of receivables previously written-off is recognized as other income at the time of occurence.
e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa
e. Transactions with Related Parties
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana yang dimaksudkan
dalam PSAK No. 7 mengenai
“Pengungkapan Pihak-pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa”. Yang
dimaksud dengan hubungan istimewa
adalah sebagai berikut:
The Company has transactions with certain parties, which are regarded as having special relationship as defined under SFAS No. 7, “Related Party Disclosures”. Related party relationship is defined as follows:
(i) perusahaan yang melalui satu atau
lebih perantara (intermediaries),
mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor
(termasuk holding companies,
subsidiaries dan fellow subsidiaries)
(i) enterprises that, through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with,
the reporting enterprise (including
holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
(ii) perusahaan asosiasi (associated
companies);
(ii) associated companies;
(iii) perorangan yang memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan
pelapor yang berpengaruh secara
signifikan dan anggota keluarga dekat
dari perorangan tersebut (yang
dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat
mempengaruhi atau dipengaruhi
perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
(iii) individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting enterprise that gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such individuals (close members of a family are defined as those members who are able to exercise influence or can be influenced by such individuals in conjunction with their transactions with the reporting enterprise);
(iv) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin
dan mengendalikan kegiatan
perusahaan pelapor yang meliputi
anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
(iv) key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the reporting
enterprise, including commissioners,
directors and key officers of the enterprise and close members of the families of such individuals; and
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa
(lanjutan)
e. Transactions with Related Parties
(continued)
(v) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara, dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan dalam (iii) atau (iv), atau
setiap orang tersebut mempunyai
pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup
perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota
dewan komisaris, direksi atau
pemegang saham utama dari
perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
(v) enterprises in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (iii) or (iv) above, or over which such a person is able to exercise significant influence. This definition includes enterprises owned by the
commissioners, directors or major
shareholders of the reporting enterprise and enterprises that have a member of key management in common with the reporting enterprise.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang
sama dengan pihak ketiga, telah
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
All significant transactions with related parties, whether or not conducted under normal terms and conditions similar to those with non-related parties, are disclosed herein.
f. Biaya Dibayar Di muka dan Uang Muka f. Prepaid Expenses and Advances
Biaya dibayar di muka, termasuk biaya asuransi dan sewa, dibebankan dengan menggunakan metode garis lurus sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan yang berkisar antara 1 - 5 tahun. Pengeluaran untuk renovasi kantor dengan jangka waktu sewa yang relatif pendek, umumnya kurang dari 5 (lima) tahun, disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar di Muka dan Uang Muka” dan diamortisasi sepanjang masa manfaat sewa.
Prepaid expense, including insurance
expense and rent expenses are amortized using the straight line method over the periods of benefit, ranging from 1 - 5 years. Expenses for office renovation with relatively short rental periods, generally less than five (5) years, are presented as part of “Prepaid Expenses and Advances” account and being amortized over their benefited period.
Uang muka, termasuk untuk pembelian
aktiva tetap, renovasi bangunan dan
keperluan kantor dicatat sebesar jumlah uang yang diberikan pada saat terjadinya.
Advances, including for purchase of
property, plant and equipment, buildings
renovation and office equipment are
g. Aktiva Tetap - Pemilikan Langsung
Aktiva tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
(straight-line method) berdasarkan taksiran
masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
g. Property, Plant and Equipment - Direct Ownership
Property, plant and equipment except for land, are stated at cost, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
g. Aktiva Tetap - Pemilikan Langsung (lanjutan)
g. Property, Plant and Equipment - Direct Ownership (continued) Tahun/ Years Bangunan 20 Buildings Kendaraan 4 - 5 Vehicles
Peralatan kantor 4 - 5 Office equipment
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan, sesuai dengan PSAK No. 47 mengenai “Akuntansi Tanah“.
Land is stated at cost and not depreciated,
in accordance with SFAS No. 47
“Accounting for Land”.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi pada
saat terjadinya; pemugaran dan
penambahan dalam jumlah signifikan dan yang meningkatkan manfaat aktiva tetap sebagaimana dipersyaratkan dalam PSAK
No. 16 mengenai “Aktiva Tetap”,
dikapitalisasi ke akun aktiva tetap yang bersangkutan. Aktiva tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
The costs of repairs and maintenance are charged to income as incurred; significant renewals and betterments which provide further economic benefits of assets, in accordance with SFAS No.16 “Property, Plant and Equipment” are capitalized to the respective assets. When assets are retired or otherwise disposed of, their costs and the
related accumulated depreciation are
removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the statements of income for the year.
h. Penurunan Nilai Aktiva h. Impairment of Asset Value
Pada tanggal neraca, nilai aktiva ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan nilai aktiva ke jumlah yang dapat diperoleh kembali yang disebabkan oleh peristiwa atau
perubahan keadaan yang
mengidentifikasikan nilai tercatatnya
mungkin tidak dapat dipulihkan.
Berdasarkan penelaahan atas jumlah aktiva yang dapat diperoleh kembali tersebut,
manajemen Perusahaan berkeyakinan
bahwa tidak ada kejadian-kejadian atau
perubahan-perubahan keadaan yang
At the balance sheets date, asset values are reviewed for any impairment and the write down to their fair values whenever events or changes under circumstances indicate that the carrying values may not be fully recovered. Based on the assessment of the recoverability of the assets, Management believes that there are no events or changes in circumstances which may indicate that the carrying amounts of these assets are not recoverable on the balance sheets date.
mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan kembali pada tanggal neraca.
i. Sewa Guna Usaha
Sesuai dengan PSAK No. 30 mengenai “Akuntansi Sewa Guna Usaha“, transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi seluruh kriteria yang disyaratkan. Jika salah satu kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease).
i. Leases
In compliance with SFAS No. 30,
“Accounting for Lease Transactions”, Lease transactions are accounted for under the capital lease method when all the required capitalization criteria are met. Otherwise, leases are accounted for under the operating lease method.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
i. Sewa Guna Usaha (lanjutan) i. Leases (continued)
Menurut metode capital lease, aktiva sewa guna usaha disajikan sebagai bagian dalam
akun “Aktiva Tetap“ sedangkan
kewajibannya disajikan dalam akun “Hutang Sewa Guna Usaha“. Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi dan hutang sewa guna usaha dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa ditambah nilai sisa yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna
usaha. Penyusutan dihitung dengan
menggunakan metode yang sama dengan
yang ditetapkan pada aktiva tetap
pemilikan langsung (lihat Catatan 2g).
Under the capital lease method, the assets
under capital lease, presented as part of “Property, Plant and Equipment” and the liabilities are presented as “Obligation Under Capital Lease”. Assets under capital lease and obligation under capital lease are recorded on the present value of all the lease payments at the beginning of the lease term plus residual value (option price) to be paid at the end of the lease period. Depreciation is computed using the same methods applied to similar property, plant
and equipment acquired under direct
ownership (see Note 2g).
Laba atau rugi yang terjadi dari transaksi
penjualan dan sewa kembali
(“sale-and-leaseback”) ditangguhkan dan diamortisasi
selama sisa masa sewa guna usaha dengan menggunakan metode garis lurus.
Gains or losses on sale-and-leaseback
transactions are deferred and amortized over the remaining useful lives of the leased assets using the straight-line method.
j. Aktiva Diambil Alih
Aktiva diambil alih dicatat sebesar nilai realisasi bersih. Selisih antara nilai realisasi bersih atas aktiva diambil alih dengan saldo piutang pembiayaan konsumen yang tidak tertagih dibukukan dalam laporan laba rugi. Pada saat aktiva diambil alih tersebut dijual, nilai tercatatnya dikeluarkan dari akun yang bersangkutan. Laba atau rugi yang timbul, termasuk biaya-biaya yang timbul setelah pengambilalihan aktiva tersebut, dicatat dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
j. Repossessed Assets
Repossessed assets is stated at net realizable value. The difference between the net realizable value of the repossessed assets and the balance of uncollectible consumer financing receivable is reflected in the current year statements of income. If they are subsequently disposed, their carying amounts are removed from the related account. Any resulting gains or
losses, including expenses incurred
subsequent to the foreclosure, are
recognized in the statements of income for the related year.
Perusahaan melakukan transaksi/kontrak nilai tukar dan swap dalam mata uang asing untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari hutang Perusahaan dalam mata uang asing.
The Company entered into and engages in currency swap and foreign exchange contracts/transactions for the purpose of
managing its foreign exchange rate
exposures emanating from Company’s loans in foreign currencies.
Perusahaan menerapkan PSAK No. 55 ”Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. PSAK No. 55 mengatur standar akuntansi dan pelaporan untuk transaksi derivatif dan aktivitas lindung nilai,
yang mengharuskan setiap instrumen
derivatif (termasuk instrumen derivatif
melekat) diakui sebagai aktiva atau
kewajiban berdasarkan nilai wajar setiap kontrak.
The Company applies SFAS No. 55, “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”. SFAS No. 55 sets forth the accounting and reporting standards for
derivatives transactions and hedging
activities, which requires that every
derivative instruments (including embedded derivatives) shall be recognized as either asset or liability based on the fair value of each contract.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
k. Akuntansi Instrumen Derivatif (lanjutan)
Nilai wajar merupakan perhitungan nilai kini
(present value) dengan mempergunakan
asumsi-asumsi dan data-data yang berlaku umum. Berdasarkan kriteria khusus untuk akuntansi lindung nilai pada PSAK No. 55,
instrumen derivatif yang ada pada
Perusahaan tidak memenuhi persyaratan
tersebut dan oleh karena itu tidak
dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi. Oleh sebab
itu, perubahan atas nilai wajar dari
instrumen derivatif diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
k. Derivative Instrument Accounting
(continued)
Fair value is a computation of present value using data and assumption that are generally accepted. Based on the specific requirements for hedge accounting under SFAS No. 55, derivative instruments do not qualify and are not designated as hedge
activities for accounting purposes.
Accordingly, changes in the fair value of such derivative instruments are recorded directly in the current year statements of income.
l. Pengakuan Pendapatan dan Beban l. Revenue and Expense Recognition
Perusahaan mengakui pendapatan atas
pembiayaan konsumen seperti yang
dijelaskan pada Catatan 2c.
The Company recognizes revenue on consumer financing as explained in Notes 2c.
Pendapatan pembiayaan konsumen
dinyatakan sebesar pendapatan bersih
setelah dikurangi dengan bagian
pendapatan milik bank-bank sehubungan
dengan transaksi-transaksi kerjasama
penerusan pinjaman dan kerjasama
pembiayaan bersama. Pelunasan sebelum
masa pembiayaan konsumen berakhir
dianggap sebagai suatu pembatalan
perjanjian pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
The consumer financing income is presented net of amounts of the banks’ portion on such income relating to the cooperation transactions of loan channeling, and joint financing. Early termination is treated as cancellation of existing agreement and the statements of income for the year.
Perusahaan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi ke konsumen
The Company has the right to set higher interest rates to customers that stated by
daripada tingkat bunga yang ditetapkan oleh bank-bank sehubungan dengan transaksi
kerjasama penerusan pinjaman, serta
kerjasama pembiayaan bersama. Selisihnya
merupakan pendapatan dari
transaksi-transaksi tersebut bagi Perusahaan dan disajikan sebagai “Pendapatan Pembiayaan Konsumen” pada laporan laba rugi tahun berjalan.
the banks for the cooperation transactions of loan channelling and joint financing. The difference is recognized as revenue from
such transactions and presented as
“Consumer Financing Income” in the statements of income for the year.
Beban, kecuali beban-beban yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan
kredit pembiayaan konsumen seperti
dijelaskan pada Catatan 2c, serta
pendapatan lainnya diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses, except for the initial direct cost relating to the consumer financing as discussed in Note 2c and others income, are
recognized when realized (accrual basis).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
m. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs rata-rata Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
m. Foreign Currency Transactions and
Balances
Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheets date, monetary assets and
liabilities are denominated in foreign
currencies are adjusted to Indonesian Rupiah to reflect the prevailing average rates of exchange at such date as published by Bank Indonesia. Any resulting gains or losses are credited or charged to the statements of income for the year.
Pada tanggal 30 Juni 2008, kurs rata-rata mata uang asing yang digunakan adalah Rp 9.225 per US$ 1.
As of June 30, 2008 the rate average rates of exchange used were Rp 9,225 to US$ 1, respectively.
n. Estimasi Kewajiban atas Imbalan Kerja
Karyawan
Pada bulan Juni 2004, Ikatan Akuntan Indonesia merevisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24, “Imbalan Kerja”. Pernyataan ini mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan
perundang-undangan atau peraturan
industri, yang mencakup imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan
jangka panjang lainnya, pesangon
pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Berdasarkan PSAK No. 24
n. Estimated Liabilities for Employees’
Benefits
In June 2004, the Indonesian Institute of
Accountants issued SFAS No. 24,
“Employees’ Benefits” (Revised 2004). This Statements requires the Company to provide all employees’ benefits under formal and
informal plans or agreements, under
legislative requirements or through industry arrangements, including post-employment benefits, short-term and other long-term employees’ benefits, termination benefits and equity compensation benefits. Under SFAS No. 24 (Revised 2004), the calculation of estimated liability of employees’ benefits
(Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan
berdasarkan Undang-undang ditentukan
dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit“.
based on the Law is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial method.
Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila
akumulasi keuntungan atau kerugian
aktuarial bersih yang belum diakui pada
akhir periode pelaporan sebelumnya
melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Pernyataan ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup tahun dimulai pada atau setelah tanggal 1 Juli 2004 dan diterapkan secara retroaktif.
Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight line basis over the expected average remaining working lives of the employees. This Statements covering period beginning on after July 1, 2004 and should be applied retroactively.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
n. Estimasi Kewajiban atas Imbalan Kerja
Karyawan(lanjutan)
Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tersebut, dimana perhitungan akrual atas estimasi imbalan kerja karyawan dilakukan dengan menggunakan metode
aktuarial “Projected Unit Credit“(lihat
Catatan 24).
n. Estimated Liabilities for Employees’
Benefits (continued)
The Company has adopted the said SFAS No. 24 (Revised 2004), whereby the accrual estimations of employees’ benefits was determined using the “Projected Unit Credit” actuarial method (see Note 24).
o. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun
berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak
tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan (jika ada) juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.
o. Income Tax
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are
recognized for temporary differences
between commercial and tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefit, such as the carry-forward of unused tax losses, if any, is also recognized to the extent that realization of such tax benefit is probable.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the assets are realized or the liabilities are settled, based on the applicable tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at balance sheets date.
diakui, antara lain, pada saat Surat
Ketetapan Pajak diterima atau jika
Perusahaan mengajukan
keberatan/banding, pada saat keputusan
atas keberatan/banding tersebut telah
ditetapkan.
when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
p. Biaya Emisi Efek Ekuitas
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan
dengan penawaran umum saham
Perusahaan kepada masyarakat dicatat dan disajikan sebagai pengurang terhadap akun “Tambahan Modal Disetor - Bersih” (agio saham) yang berasal dari penawaran umum saham tersebut (lihat Catatan 16).
p. Stock Issuance Costs
Costs incurred in connection with the public offering of the Company’s shares were recorded and accounted as an offset against the related “Additional Paid-in Capital - Net” arising from the public offering of the Company’s shares (see Note 16).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
q. Laba Bersih per Saham Dasar
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih masing-masing tahun dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham Perusahaan yang
beredar pada tahun yang bersangkutan
yaitu sebesar 1.325.000.000 saham,
masing-masing pada tahun 2008 dan 2007 (Catatan 28).
q. Basic Earnings per Share
Basic earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year, amounted to 1,325,000,000 shares in 2008 and 2007, respectively (Note 28).
r. Penggunaan Estimasi oleh Manajemen
Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mewajibkan pihak manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan serta jumlah pendapatan dan beban yang
dilaporkan selama periode pelaporan.
Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda
dengan jumlah yang diperkirakan
sebelumnya.
r. Use of Estimates by Management
The preparation of financial statements in
conformity with generally accepted
accounting principles in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts which differ from those estimates.