• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin Wakil Manajemen/Pengendali Dokumen

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri Hal. 1 dari 11

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

INSTRUKSI KERJA

ANALISA KUALITAS AIR

NO. ISK/PKS-LAB/09

Status Dokumen

No. Distribusi

DISAHKAN

Pada tanggal 15 Februari 2013

Dimpos Giarto Valentino Tampubolon Direktur Utama

(2)

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin Wakil Manajemen/Pengendali Dokumen

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri Hal. 2 dari 11

FRM/JKO-WKM/15-00 07 Mei 2012

SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN

Tanggal Catatan Perubahan Alasan Perubahan

15/02/2013 Perubahan terjadi pada identitas Perusahaan berupa Logo

Prestasi Perusahaan memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 SMM

(3)

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin Wakil Manajemen/Pengendali Dokumen

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri Hal. 3 dari 11

1. Tujuan

1.1. Sebagai panduan dalam analisa kualitas air untuk keperluan proses di mesin Boiler.

1.2. Mengontrol parameter air umpan dan air boiler agar sesuai dengan batasan yang ditetapkan sehingga tujuan program-program perawatan air boiler dan water treatment dapat tercapai.

1.3. Sebagai alat analisa dalam melakukan tindakan yang harus dilakukan apabila mutu air tidak sesuai dengan yang ditetapkan.

2. Ruang Lingkup

Instruksi kerja ini berlaku dalam kegiatan pengujian analisa kualitas air mencakup analisa P. Alkaliniti, M. Alkaliniti, O. Alkaliniti, T. Hardness, Sulfite, Phosphate, Silica, Chloride, TDS/Conductivity, dan PH di Laboratorium PKS PT. BUM

3. Pengertian/Definisi

PKS PT. BUM adalah Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

4. Referensi

Tidak ada.

5. Ketentuan Umum

Tidak ada.

6. Rincian Instruksi Kerja

6.1. Analisa P. Alkalinity

6.1.1. Alat yang digunakan, yaitu : PH meter/kerta PH, kantong plastik, botol sampel, gayung sampel, kalkulator, pulpen, dan buku monitoring air boiler, kertas filter, gelas erlenmeyer, gelas ukur, larutan SO 222, 226, 275, 260, 274, 277, 5035, 5034, 5037, 135, 136, 615, 253, 618, dan asam sulfat (H2SO4).

(4)

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin Wakil Manajemen/Pengendali Dokumen

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri Hal. 4 dari 11

6.1.2. Melakukan pengambilan sampel limbah cair dari masing-masing sudut kolam yang terdiri dari kolam pendingin 1 dan 2, kolam bakteri 1 dan 2, kolam pengembangan/aerasi, dan kolam fakultatif (kolam akhir/pembuangan) sebanyak 250 ml setiap pagi.

6.1.3. Sampel dibawa ke laboratorium.

6.1.4. Bilas gelas erlenmeyer dengan sampel yang akan dianalisa

6.1.5. Ukur sejumlah volume sampel yang belum di saring dan tuangkan ke dalam gelas erlenmeyer.

6.1.6. Tambahkan 2(dua) tetes larutan SO 222 (P. Indikator) 6.1.7. Jika larutan tidak berwarna merah jambu, P. Alkalinity = 0.

6.1.8. Apabila larutan berwarna merah jambu, isi buret sampai garis tanda nol dengan larutan SO 226 (N-50 H2SO4).

6.1.9. Titrasi larutan sampel dalam erlenmeyer dengan larutan SO 226 sampai menjadi tidak berwarna.

6.1.10. Baca pemakaian larutan SO 226 dan catat jumlah ml larutan SO 226 yang digunakan sampai dengan perubahan warna.

6.1.11. Skala Buret tidak perlu di nol kan kembali.

6.1.12. Gunakan hal yang sama untuk analisa M. Alkalinity. 6.1.13. Lakukan penghitungan dengan cara :

Ukuran Sampel 10 ml :

P. Alkalinity sebagai ppm CACO3 = (100) x (ml larutan SO 226 yang digunakan)

Ukuran sampel 50 ml :

P. Alkalinity sebagai ppm CACO3 = (20) x (ml larutan SO 226 yang digunakan

(5)

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin Wakil Manajemen/Pengendali Dokumen

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri Hal. 5 dari 11

6.2. Analisa M. Alkalinity

6.2.1. Tambahkan 5 (lima) tetes larutan SO 260 (spesial M. Indikator) ke sampel yang sama waktu mengikut P. Alkalinity, warna menjadi biru.

6.2.2. Tanpa mengisi kembali buret, titrasi dilanjutkan dengan larutan SO 226 (N/50 H2SO4) ke sampel sampai dengan penambahan 1 (satu) tetesmengubah warna larutan menjadi kekuning-kuningan. 6.2.3. Baca pemakaian larutan SO 226 dan catat jumlahnya yang

terpakai (ini juga termasuk jumlah larutan SO 226 yang digunakan untk mengukur P. Alkalinity.

6.2.4. Lakukan perhitungan dengan cara :

Ukuran sampel 10 ml :

M. Alkalinity sebagai ppm CACO3 = (100) x (total ml larutan SO 226 yang digunakan)

Ukuran sampel 50 ml :

M. Alkalinity sebagai ppm CACO3 = (20) x (total ml larutan SO 226 yang digunakan.

6.3. Analisa O. Alkalinity

Lakukan perhitungan dengan cara :

Ukuran sampel 10 ml :

O. Alkalinity sebagai ppm CACO3 = (2 x P. Alkalinity) - (M. Alkalinity)

Keterangan :

SO – 222 - P. Indikator SO – 226 - N/50 H2SO4 SO – 260 - M. Indikator

(6)

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin Wakil Manajemen/Pengendali Dokumen

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri Hal. 6 dari 11

6.4. T. Hardness

6.4.1. Bilas gelas erlenmeyer dengan aquadest. Ukur 50 ml sampel yang akan dianalisa dan tuang ke dalam gelas erlenmeyer tersebut. 6.4.2. Taambahkan 2 ml larutan SO 275 (H-2) sambil dikocok. 6.4.3. Tambahkan sejemput reagent SO 277 (H-3) dan dicampur. 6.4.4. Isi buret dengan larutan SO 274 (H-1).

6.4.5. Titrasi sampel dengan larutan SO 274 sampai dengan penambahan 1 (satu) tetes larutan SO 274 mengubah warna larutan menjadi biru.

6.4.6. Catat jumlah ml larutan SO 274 yang terpakai. 6.4.7. Melakukan perhitungan dengan cara :

Total Dissolved Hardness = (20) x (ml H-1 yang digunakan) sebagai ppm CACO3

Keterangan :

SO – 274 (H-1) - EDTA

SO – 275 (H-2) - Buffer Hardness

SO – 277 (H-3) - Indikator Eryochrome Black T 6.5. Sulfite

6.5.1. Diukur 4 ml larutan SO 5035 dan masukkan ke dalam gelas

erlenmeyer.

6.5.2. Ukur 50 ml larutan sampel dan tuangkan kedalam gelas

erlenmeyer tersebut.

6.5.3. Tambahkan sejemput reagent SO 5037 kedalamnya dan kocok. 6.5.4. Isi buret dengan larutan SO 5034.

6.5.5. Titrasi sampel dengan larutan SO 5034 sampai dengan warna larutan berubah menjadi biru.

6.5.6. Catat jumlah ml laarutan SO 5034 yang terpakai. 6.5.7. Melakukan perhitungan dengan cara :

(7)

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin Wakil Manajemen/Pengendali Dokumen

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri Hal. 7 dari 11

Sulfite sebagai Na2SO3 = (24) x (ml larutan SO 5034 yang digunakan x 0,635

Keterangan :

SO – 5035 - H2SO4 6,5% SO – 5037 - Iodine Indikator

SO – 5034 - Potassium Iodate – Iodide Solution 6.6. Phosphate

Test kit : Nalco Phosphate Test Kit CO 307

6.6.1. Diambil 0,5 ml air boiler yang telah disaring, dan diisikan ke dalam tabung gelas bertanda 5 ml, ditambahkan aquadest sampai dengan 5 ml (permukaan sampel berada pada tanda 5 ml pada tabung gelas).

6.6.2. Dengan memakai pipet tetes berlabel merah, dipipet 1 ml POC-1 (SO-135) ke dalam tabung gelas tersebut.

6.6.3. Ditutup tabung gelas tersebut, dengan tutup yang berwarna biru dan diaduk, dan dibiarkan selama 5 menit.

6.6.4. Diambil larutan POC-2 (SO 136) dengan pipet berwarna hitam, dan dittesi 3 tetes pada tabung gelas tersebut.

6.6.5. Tutup tabung gelas tersebut. Warna biru akan muncul paada sampel bila terdapat Phosphate residual.

6.6.6. Masukkan tabung gelas tersebut ke dalam comparator. Dicari warna standar pada comparator yang sesuai/menyerupai warna sampel pada tabung gelas. Dibaca angka yang tertera pada warna standar. Bila warna sampel berada diantara dua warna standar, aka diambil nilaai tengah (antara nilai/angka kedua warna standar).

(8)

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin Wakil Manajemen/Pengendali Dokumen

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri Hal. 8 dari 11

Phosphate residual (sebagai ppm PO4) = hasil bacaan dikalikan dengan 10

Phosphate residual (sebagai ppm PO4) = angka/nilai hasil bacan x 10

Keterangan :

POC-1 (SO-135) - larutan ammonium vanadate, ammonium molybdate dalam asam sulfat

POC-2 (SO 136) - larutan stanno klorida dan gliserol

6.7. Silica

6.7.1. Test kit : Nalco silica Test Kit CO 401

Range Hasil Diharapkan, ppm Ukuran Sampel, ml Faktor Pelarutan 1 – 25 30 0,5 2 – 50 15 1 6 – 150 5 3 10 - 250 3 5

6.7.1.1. Sesuaikan ukuran sampel yang diambil dengan range hasil yang diharapkan.

Sampel tersebut dituangkan pada gelas ukur, sesuai dengan ukuran yang ditentukan, dan ditambahkan aquadest pada sampel tersebut sampai dengan total jumlah larutan sampel menjadi 45 ml.

6.7.1.2. Tuangkan larutan sampelpada gelas erlenmeyer. Tambahkan 0,5 gram (1 skop biru) Si-1 (S615 A).

(9)

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin Wakil Manajemen/Pengendali Dokumen

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri Hal. 9 dari 11

6.7.1.3. Tambahkan 3 ml Si-4 (SO 253) ke dalam gelas

erlenmeyer. Diaduk dan tunggu selama 3 menit.

6.7.1.4. Tambahkan sebanyak 3 skop (3 gram) Si-5 (SO 618) ke dalam gelas erlenmeyer. Diaduk dan tunggu selama 5 menit.

6.7.1.5. Dituangkan larutan sampel tersebut ke dalam tabung gelas (13-mm comparator tube), dan ditempatkan pada sisi kanan dari comparator. Tuangkan sampel blank

(tanpa perlakuan) pada tabung gelas yang lain, dan ditempatkan pada sisi kiri dari comparator.

6.7.1.6. Lakukan perbandingan warna pada komparator. Disc warna diputar sampai dengan diperoleh kesesuaian warna. Bila diperoleh warna yang telah sesuai, dibaca angka yang tertera pada disc warna.

6.7.1.7. Melakukan perhitungan :

Ppm Silica (sebagai SiO2) = Angka/nilai hasil bacaan x faktor pelarutan.

6.7.2. Test Kit : Lovibond 2000

Range Hasil Diharapkan, ppm Ukuran Sampel, ml Faktor Pelarutan 1 – 25 25 1 10 – 250 2,5 10

6.7.2.1. Sesuaikan ukuran sampel yang diambil dengan range hasil yang diharapkan.

Sampel tersebut dituangkan pada gelas ukur, sesuai dengan ukuran yang ditentukan. Bila ukuran sampel 25

(10)

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin Wakil Manajemen/Pengendali Dokumen

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri Hal. 10 dari 11

ml, tidak usah dilarutkan/ditambahkan lagi aquadest. Bila ukuran sampel 2,5 ml, maka ditambahkan lagi aquadest sampai dengan volume larutan sampel menjadi 25 ml. 6.7.2.2. Sampel sebanyak 25 ml yang telah ditentukan sesuai

dengan point 1, ditempatkan pada gelas erlenmeyer. Ditambahkan 3 ml larutan S-5492, dibiarkan selama 10 menit.

Untuk menghindari pengaruh kandungan phosphate (colour interference), terutama untuk analisa air boiler, penambahan S-5943 sebesar 0,5 gram diperlukan setelah 10 menit penambahan S-5492.

6.7.2.3. Dituangkan larutan sampel tersebut ke dalam tabung gelas (13-mm comparator tube), dan ditempatkan pada sisi kanan dari comparator.

6.7.2.4. Tuangkan sampel blank (tanpa perlakuan) pada tabung gelas yang lain, dan ditempatkan pada sisi kiri dari

comparator.

6.7.2.5. Lakukan perbandingan warna pada komparator. Disc warna diputar sampai dengan diperoleh kesesuaian warna. Bila diperoleh warna yang telah sesuai, dibaca angka yang tertera pada disc warna.

Ppm Silica (sebagai SiO2) = Angka/nilai hasil bacaan x factor pelarutan.

Keterangan :

S-5492 - Larutan ammonium molybdate dalam asam sulfat. S-5493 - Trisodium citrate

6.8. Chloride

(11)

Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin Wakil Manajemen/Pengendali Dokumen

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri Hal. 11 dari 11

Ukur 50 ml sampel dan tuangkan ke dalam gelas erlenmeyer. 6.8.2. Tambahkan 2 (dua) tetes larutan indikator SO 260

Jika muncul warna biru, teteskan larutan SO 226 sampai warna biru menghilang.

6.8.3. Jika tidak muncul warna biru, tambahkan 2 ml larutan indikator SO 224 sambil diaduk.

6.8.4. Titrasi dengan larutan SO 229 sampai dengan warna kuning larutan hilang dan berubah menjadi merah bata.

6.8.5. Ulangi langkah 1-4 untuk aquadest yang bebas kandungan chloride.

6.8.6. Melakukan perhitungan dengan cara :

Ppm Chloride (sebagai NaCl)

= (20) x (ml pemakaian SO 229 untuk sampel – ml pemakaian SO 229 untuk aquadest)

Ppm sebagai Cl = ppm sebagai NaCl x 0,607

Keterangan :

SO-224 - Indikator K2Cr)4 SO-229 - Titrant AgNo3 6.9. TDS/Conductivity

Analisa langsung dengan ukur TDS meter atau contivity meter.

6.10. PH

Analisa langsung dengan alat ukur pH meter

7. Daftar Dokumen Pendukung

Formulir Laporan Kualitas Air.

8. Lampiran

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga diperoleh volume pada titrasi pertama yaitu 5 mL dan larutan berwarna merah muda dan konsetrasi yang didapatkan adalah 0,4 M Kemudian mengulangi kembali perlakuan

Noda yang dihasilkan untuk argini berwarna biru, asam glutamat merah sedangkan alanin berwarna unguuntuk histidin dan larutan sampel tidak menimbulkan bercak warna sehinggga

Titrasi dengan NaOH 0,0543N sampai terjadi warna merah jambu dan dicatat volume terpakai Lakukan percobaan sebanyak 6 kali.. 1 ml natriumhidroksida 0,0543N setara dengan 204,2

Hasil yang diperoleh adalah uji positif pada sampel kacang merah mentah, kacang merah matang, dan casein ditandai dengan larutan sampel berubah menjadi larutan berwarna

Pb(CH 3 COOH) 2 Larutan putih keruh putih Larutan putih keruh, endapan CuSO 4 kehitaman Larutan menjadi merah kehitaman Larutan menjadi merah H 2 SO 4 kekuningan Larutan

Sampel dititrasi dengan larutan HCl sampai cairan berubah warna dari merah/ merah muda menjadi tidak berwarna.. Catat banyaknya larutan HCl yang digunakan

Prosedur ini berlaku untuk standarisasi pemakaian daya mesin genset dan pompa air pada setiap Emplasment/perumahan sesuai dengan type bangunan dan pemakaian jam

pada sampel pertama volume larutan EDTA yang dihasilkan dari titrasi ini untuk membentuk perubahan warna dari merah anggur ke biru yang konstan yaitu 37 ml.. Lalu, pada sampel kedua