• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Telkom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Telkom"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dewasa ini, kehidupan manusia dengan aktivitasnya yang beraneka ragam. Maka manusia memerlukan kesehatan dan kebugaran dalam menjalani aktivitasnya tersebut. Mulut adalah pintu masuk bagi berbagai makanan yang menjadi sumber asupan tenaga untuk tubuh kita. Maka dari itu, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan melakukan perawatan. Ada berbagai macam perawatan yang dikakukan untuk memelihara kesehatan gigi, dari berbagai perawatan tersebut ada pula perawatan yang dilakukan untuk melihat anatomi dalam gigi tersebut, yang tentu saja tidak terlihat dengan mata telanjang. Cara untuk melihat anatomi atau lapisan gigi dengan periapical radiografi, atau teknik radiografi gigi.

Gigi manusia merupakan alat yang digunakan untuk mengoyak serta meluma tka n makanan. Di dalam gigi terdapat jaringan yang dinamakan pulpa. Rongga pulpa merupakan suatu rongga dibawah lapisan dentin yang terdiri dari jaringan penghubung vascular. Jaringan ini mitip dengan jaringan penghubung lainnya yang berada di dalam tubuh manusia, tetapi mempunyai karakteristik yang berbeda dikarenakan fungsi dan lingkungannya [1]. Selain jaringan tersebut, didalamnya terdapat pembuluh syaraf, serabut jaringan ikat, cairan interstitial, sel-sel fibroblast, odontoblast, dan sel imun [1]. Karena pulpa sangat vital, maka ia dilindungi oleh lapisan dentin dan email gigi yang keras, sehingga akan tahan terhadap serangan bakteri yang akan menyerang. Salah satu penyakit yang menyerang pulpa gigi dinamakan pulpitis, atau peradangan pulpa. Diagnosa atau pemeriksaan pulpa gigi adalah cara yang tepat untuk mengetahui jenis pulpitis tersebut. Cara memeriksa pulpa yaitu dengan tes perkusi. Yaitu gigi diberikan ketukan yang cepat tetapi tidak keras. Dan tes palpasi yaitu memberi tekanan ringan kepada gigi menggunaka n ujung jari, dan pengujian pulpa dengan listrik [2].

Dalam melakukan pengolahan citra digital, radiologi menggunakan citra grayscale atau gambar dengan warna keabu-abuan yang diharapkan gambar lebih bisa dibaca dengan tingkat akurasi yang tinggi. Pada peneitian sebelumnya, telah dilakukan pengolahan citra digital dengan menggunakan objek yang berbeda, maupun metode seperti transformasi DCT, Counterlet, Local Binary Patttern, maupun Watershed, dll. Pada penelitian ini, teknik

(2)

Discrete Wavelet Transform. Metode ini efektif diimplementasikan ke objek yang ukurannya kecil (ukuran rongga pulpa yang relative kecil) dan juga sangat sensitif terhadap pendeteksian objek yang berkontur[3]. Serta untuk klasifikasinya menggunakan metode K-Nearest Neighbour.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Hasil dari periapical radiografi adalah berupa citra gambar digital dengan format .jpeg dan kemudian diolah dengan bahasa pemograman Matlab.

2. Melakukan segmentasi suatu citra gambar pulpa gigi yang telah didapat dengan metode

Discrete Wavelet Transform

3. Melakukan Klasifikasi hasil keluaran dari proses segmentasi dengan metode K Nearest Neighbour sehingga dapat dikelompokkan menjadi citra gigi pulpitis reversibel dancitra gigi pulpitis ireversibel.

4. Melakukan analisis hasil dari klasifikasi, berupa tingkat akurasi dari sistem penelit ia n ini, serta waktu komputasi dalam mendiagnosis dari citra data uji.

5. Menarik kesimpulan dari hasil analisis yang sudah dilakukan.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah :

1. Mendeteksi penyakit pulpitis melalui periapical radiograf dengan metode segmentas i citra Discrete Wavelet Transform serta klasifikasi citra menggunakan metode K Nearest Neighbour.

2. Mendapatkan keluaran atau hasil berupa gambar citra gigi yang dapat mencir ika n penyakit pulpitis yang dapat dengan mudah diklasifikan.

3. Hasil dari penelitian ini mempunyai tingkat akurasi diatas 70%

1.4 Batasan Masalah

Berdasarkan deskripsi latar belakang dan penelitian terkait, maka dapat dirumuska n beberapa masalah di penelitian ini yaitu :

1. Format data dari periapical radiografi ini berupa citra gambar digital masukan dalam bentuk .*jpeg.

(3)

2. Masukan periapical radiografi yang berupa citra gambar digital merupakan hasil

scanner. Scanner digunakan bermerk Canon dan bertipe Canoscan 9000f Mark II

dengan kerapatan piksel 1200 dpi.

3. Data citra gigi periapical radiograf berupa data latih dan data uji dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan produktif serta rentang usia antara 20-70 tahun. Data tersebut diperoleh dari bagian radiologi RSGM FKG Universitas Padjajaran, Bandung.

4. Data latih dan data uji yang digunakan dalam sistem ini adalah gigi yang sama, yaitu gigi 46.

5. Proses deteksi pulpitis menggunakan segmentasi serta metode Discrete Wavelet Transform dan klasifikasi menggunakan K Nearest Neighbour.

6. Jenis Wavelet yang dipakai dalam metode DWT adalah haar.

7. Metode penghitungan jarak dalam klasifikasi K-NN adalah Euclidean. 8. Deteksi pulpitis menggunakan bahasa pemograman Matlab.

9. Software Matlab yang digunakan adalah Matlab R2014a (versi 8.0.3).

10. Citra latih dan uji sistem berupa citra digital radiograf periapikal gigi 46 yang terdiagnosis pulpitis ireversibel dan reversibel..

11. Pengambilan data secara acak dengan orang yang berbeda-beda, sehingga hasil citra gambar yang berbeda-beda kualitasnya.

12. Hasil dari sistem ini berupa hasil deteksi citra yang telah diklasifikas i menjadi citra gigi yang terserang pulpitis reversibel dan citra gigi yang terserang pulpitis ireversibel.

1.5 Hipotesis Penelitian

Dari latar belakang diatas, dijelaskan bahwa telah dilakukan penelitian sebelumnya. Diharapkan dengan metode Discrete Wavelet Transform (DWT) akan didapat citra radiograf yang bisa mendeteksi pulpitis lebih baik. Dan juga tingkat akurasi yang lebih baik lagi. 1.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini menggunaka n metode penelitian pra eksperimental dengan replikasi dan kontrol banding dengan tahapan sebagai berikut :

1. Studi Literatur

Dilakukan proses pencarian referensi yang terpercaya juga valid terhadap teori mengenai segmentasi citra, Bahasa pemograman Matlab, serta pengolahan citra digita l.

(4)

Selain mencari dasar teori dari pengolahan citra, bahasa pemograman, dan metode diatas, dilakukan pula pencarian referensi dari objek dari penelitian ini, yaitu struktur gigi, penyakit pulpitis, serta citra radiograf periapikal.

2. Pengambilan data

Data yang digunakan adalah citra gigi yang merupakan hasil periapical radiograf

yang kemudian diubah menjadi citra digital menggunakan Scanner. Data tersebut akan dijadikan data latih dan data uji. Data tersebut diambil secara acak di Departemen Radiologi Universitas Padjajaran. Disini data tersebut menjadi inputan dari sistem yang dibuat.

3. Perancangan Sistem

Perancangan sistem dibuat menggunakan Bahasa pemograman Matlab berdasarkan metode yang digunakan, serta klasifikasi yang akan digunakan. Dari sistem ini dibuat pula hasil keluaran yang diinginkan.

4. Pengujian model

Disini sistem sudah dibuat pada tahap perancangan sistem, diuji menggunakan data uji. Sebelum diuji sistem terlebih dulu diberikan data latih yang akan dimasuka n kedalam database sistem. Fungsi data latih agar sistem mempunyai referensi yang baik dalam mendeteksi citra uji. Hal tersebut dimaksudkan agar sistem mempunyai tingkat akurasi yang lebih baik.

5. Studi analisis

Hasil keluaran sistem akan diuji. Cara pengujian adalah, hasil dari keluaran sistem berupa hasil klasifikasi dan waktu komputasi. Hasil klasifikasi yang berupa deteksi dari data uji akan dilihat kebenaran dari pendeteksiannya. Sementara waktu komputasi akan diliat pengaruhnya terhadap beberapa parameter yang digunakan dalam pegujian sistem ini.

6. Penyusunan Laporan

(5)

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, sistematika penulisan, dan jadwal kegiatan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi hal-hal yang terkait dengan teori dasar yang akan digunakan pada penelitian ini. Penjelasan pada bab ini masih bersifat umum dan belum dibahas secara spesifik dengan permasalahan yang akan diselesaikan.

BAB III PERANCANGAN MODEL DAN SISTEM

Pada bab ini berisi tentang blok model sistem dan strategi perancangan sistem serta alur rencana kerja yang akan diteliti.

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS

Bab ini berisi hasil analisis kinerja sistem deteksi pulpitis dengan teknik segmentasi citra yang dihasilkan dari metode Discrete Wavelet Trasnform.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari seluruh rangkaian penelitian serta saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

baru, selain itu JPSM juga berkontribusi mengurangi volume sampah 30%. Pendekatan komunikasi pembangunan dalam kegiatan literasi yang dilakukan adalah pertemuan secara

asem dan Kota Denpasar (jumlah semua 69 anjing)  Pengamatan selama 48 yang dilakukan oleh 3 tim  Tiga jenis data diambil pada pengamatan ini, yaitu. – Data tentang

Sepuluh sampel Ompok hypophthalmus yang diperoleh dari sungai paparan banjir yaitu Sungai Tapung, kemudian diisolasi menggunakan Kit isolasi dan purifikasi DNA

yang penting karena memungkinkan pergerakan hormone pelepasan dari hypothalamus ke kelenjar hipofisis , sehingga memungkinkan hypothalamus mengatur fungsi hipofisis.

Selain itu diplomasi yang dilakukan oleh Menteri Ali Alatas ini lebih dititik beratkan pada perbaikan citra bangsa Indonesia di mata dunia Internasional, sedangkan upaya

Apabila pihak regulator di suatu negara anggota telah dapat menentukan adanya bahaya dari produk pangan dan menunjukkan resiko terhadap kesehatan dan kehidupan

Hasil ini menunjukkan bahwa variabel independen berupa strategi diversifikasi dan leverage yang diproksikan debt to asset ratio (DAR) sebesar 14,1% dapat

Sasaran Rencana Strategis Balai Besar KSDA Jawa Barat tahun 2010 -2014 adalah tercapainya penurunan konflik dan tekanan terhadap kawasan konservasi (CA, SM, TWA)