BAB II
KAJIAN PROGRAM
2.1 Kategori Program
Sebelum melakukan proses produksi penulis tentunya terlebih dahulu menentukan kategori program apa yang ingin digarap. Sehingga program yang akan dibuat ini memiliki karakteristiknya sendiri.
“Program-program yang disajikan melalui media televisi memiliki karakteristiknya. Secara kategorial karakteristiknya merujuk dari kriteria UNESCO (United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization), program terbagi dalam lima bagian, yaitu program pendidikan, program informasi, program berita, program budaya, dan program hiburan, Supriadi (2019 : 23)”.
Alasan penulis memilih kategori program informasi pada dokumenter televisi yang digarap ini yaitu karena isi konten yang disampaikan yaitu berupa informasi-informasi tentang Sejarah terciptanya pencak silat aliran cimande . Sejarah ini pun diceritakan oleh keturunanya sendiri , agar sejarah dan ceritanya jelas dan tidak dibuat-buat.
2.2 Format Program
Beragam format program yang disajikan menjadi pilihan untuk pemirsanya sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan, sehingga tidak menimbulkan kejenuhan ketika menyaksikan tayangan yang ada distasiun televisi tersebut. Selain itu hal ini juga dapat menjadi pilihan untuk stasiun televisi maupun rumah produksi, dalam menentukan program apa yang ingin digarap sesuai dengan budget yang dimiliki serta keinginan pasar/audiens.
A. HIBURAN
Program Hiburan terbagi dua, yaitu program drama dan nondarama. Pemisahan ini dapat dilihat dalam teknik pelaksanaan produksi dan penyajian materinya.
I. NonDrama : merupakan runtutan pertunjukan kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi aksi,gaya,dan music.
Music: program ini merupakan pertunjukan yang menampilkan kemampuan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik distudio maupun diluar studio.Program ini sangat ditentukan artis menarik audiens,tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar lebih menarik.
Permainan(Game Show): suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu atau kelompok yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Reality show: progam yang diproduksi berdasarkan fakta apa adanya,tanpa scenario atau arahan tetapi drama realitasnya program reality show tetap fleksibel dalam proses kreatif sebagai tontonan yang menghibur.
Variety show: program yang memadukan berbagai format,diantaranya music,komedi,lawak,tari,fashion show,interview dan vox vops.
Pertunjukkan: program yang menampilkan kemampuan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik distudio maupun diluar studio.
Lawak: program yang menampilkan guyonan ringan yang mudah disukai masyarakat iIndonesia.
Repackaging: program dengan materi video dalam bentuk shot shot yang sudah ada digabungkan menjadi satu program siaran.
II. Drama: merupakan suatu format acara televise yang diproduksi dan diciptakan melalui proses imajinasi kreatif dari kisah kisah drama atau fiksi yang direkasa dan di kreasi ulang.
Sinetron: merupakan drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan,masing-masing tokoh memiliki alur cerita mereka sendiri-sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan.
Film: televise menjadi media paling akhir yang dapat menayangkan film sebagai salah satu programnya karena pada awalnya tujuan dibuatnya film untuk layar lebar kemudian film itu sendiri di distribusikan menjadi VCD atau DVD setelah itu fiml baru dapat ditayangkan ditelevisi.
Kartun: program televise yang menggunakan imajinasi.
III. Talkshow: sebuah program televisi/radio dimana seseorang ataupun grup berkumpul bersama untuk mendiskripsikan berbagai hal topic dengan suasana santai tetapi serius yang dipandu oleh seorang moderator.
B. INFORMASI
I. Hard news: segala informasi penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran,karena sifatnya terikat waktu agar diketahui oleh pemirsa.
Straight news: berita yang singkat dengan hanya menyajikan informasi terpenting yang sedang terjadi di masyarakat.
Interview on air: wawancara dengan melihat langsung narasumber yang
diwawancarai atau mendengarkan suaranya.Meskipun hanya mendengar
suaranya,format program wawancara menjadi suatu program yang diminati penonton.
II. Soft News: segala informasi penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera tayang.
Current affair: berita yang berdasarkan pada proses(process centred news)yang disajikan dengan interpretasi tentang kondisi dan situasi dalam masyarakat yang dihubungkan dalam konteks yang lebih luas dan melampaui waktu.
Documenter: program yang menyajikan cerita nyata dilakukan pada lokasi sesungguhnya dan didukung narasi.
Feature: berita ringan namun menarik,tidak terikat dengan waktu dan berita yang mengangkat human interest atau hal-hal yang dianggap menarik,bermanfaat,atau mendatangkan rasa simpati dan perlu diketahui masyarakat luas.
Infotainment: informasi dan hiburan adalah program informasi yang menyajikan berita kehidupan orang-orang terkenal yang bekerja pada industri hiburan
Dikutip dari Supriadi dkk (2014: 25) menyatakan bahwa, ada beberapa format program yang lazim disajikan ditelevisi, yaitu program berita, program dokumenter, program magazine show, program musik, program kuis dan game show, program komedi, program drama, program animasi, dan lain-lain.
Berdasarkan kutipan diatas penulis memilih untuk memproduksi program dokumenter televisi yang merupakan upaya menceritakan sebuah fakta dan data serta bertujuan untuk mempengaruhi penontonnya. Fakta yang ingin penulis gambarkan pada karya dokumenter yaitu mengenai sejarah awal terciptanya penca Cimande hingga perkembangan dalam dunia seni beladiri.
2.3 Judul Program
Pemberian judul juga sangat penting dalam penciptaan sebuah karya agar orang lain dapat dengan mudah mengenali karya tersebut. Oleh karena itu pada program dokumenter televisi ini penulis juga memberi judul untuk mempermudah audience atau penonton mengenal dan memahami isi dari program dokumenter televisi ini.
Menurut Fachrudin (2014: 351) Judul sebaiknya sederhana, mudah dicerna, menimbulkan daya tarik, dan tidak banyak kata-kata.
Sedangkan menurut Irwanto (2014: 27) Setiap progam yang dibuat sebaiknya memiliki nama atau judul acara yang khas dan unik, yang diselaraskan dengan sasaran pemirsa
Penulis memilih judul “Penca Pusaka : Martial Arts Of Cimande”. Kata Penca
sendiri merupakan kata lain dari pencak silat sedangkan kata Pusaka digunakan karena memang aliran silat Cimande yang merupakan aliran silat tertua di Indonesia yang sudah ada sejak abad ke 17.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pencak itu artinya keahlian untuk mempertahankan diri, sedangkan pusaka harta atau benda peninggalan dari orang yang sudah meninggal atau yang diturunkan dari nenek moyang. Martial arts of cimande mempunyai arti seni bela diri cimande, Jadi Judul yang penulis buat Penca Pusaka : martial arts of cimande ini mempunyai arti , keahlian mempertahankan diri yang diturunkan oleh nenek moyang yang berasal dari cimande
2.4 Target Audience
Dalam pembuatan sebuah program tentu tujuannya untuk disaksikan oleh penonton atau audien, sehingga sebelum proses produksi terlebih dahulu ditentukan kepada siapa saja program ini akan dipertontonkan. Jika telah ditentukan maka hal ini juga dapat mempermudah pembuatan konsep hingga tahap pengeditannya.
Menurut Fachrudin (2014: 11) Menentukan target audience sudah harus dipikirkan sejak awal. Karena tidak mungkin dan tidak pernah ada program televisi yang bisa ditonton oleh semua kalangan, usia, jenis kelamin. Target penonton berdasarkan jenis kelamin, usia, dan SES ( Socio Economy Status ). Jenis kelamin adalah laki-laki dan perempuan, jenis usia terdiri atas : Anak-anak, Remaja dan Dewasa. SES sendiri terdiri dari kelas A (Kalangan Pada program dokumenter televisi ini, target audiens ditujukan pada audiens/penonton baik laki-laki maupun perempuan. Karena isi informasi yang disampaikan dalam program ini sama pentingnya dan dibutuhkan oleh audiens atau penonton baik laki-laki maupun perempuan.
Menurut Morissan (2013:181) Biasanya audien dibedakan menurut usia, yaitu anak-anak, dewasa, dan orang tua. Tetapi pembagian ini masih dianggap terlalu luas. Misalnya, kelompok usia dewasa memiliki bentang usia yang cukup luas sehingga perlu dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Progam sering kali menggunakan segmentasi usia ini dalam menjangkau audien yang di
Untuk target audiens berdasarkan usia, program ini mengkhususkan pada tingkat remaja dan dewasa. Walaupun isi dari program ini dapat bermanfaat untuk semua usia, namun akan lebih tepat lagi apabila program ini ditujukan pada usia yang sudah dapat mencerna isi dan maksud dari program tersebut. Agar informasi-informasi yang disampaikan dapat benar-benar bermanfaat bagi audiensnya.
Sedangkan untuk status sosial program dokumenter ini ditujukan untuk semua golongan, karena diharapkan semakin banyak yang menyaksikan isi dari program dokumenter televisi ini maka semakin banyak pula tindakan yang dapat dilakukan demi kepentingan bersama, dan demi melestarikan budaya nusantara.
2.5 Karakteristik Program
Menurut Fachrudin (2014:25) ada tiga sifat dalam karakteristik produksi: 1. Live Program, yaitu disiarkan langsung, tahap produksi merupakan tahap akhir dalam proses, kebanyakan program-program berita, olahraga, upacara kenegaraan disiarkan secara langsung.
1. Video Taping, yaitu direkam dalam pita video.
2. Live on tape, yaitu produksi berlangsung terus tanpa henti, sampai akhir program. Seperti format live, namun sebelum ditayangkan dilakukan editing hanya dalam hal-hal khusus (insert editing), Program direkam perbagian (segmen), dan Program ditayangkan segera dilain waktu.
Program dokumenter yang penulis ambil disini menggunakan produksi Video Taping. Dimana penulis merekam video selama beberapa hari menggunakan kamera yang dibawa dan tidak terikat ruang dan waktu, disesuaikan dengan kebutuhan gambar yang ingin diambil. Penulis juga memilih perekaman ini disesuaikan dengan kebutuhan penulis untuk mempermudah ketika proses editing.