• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Signalling Theory - Analisis Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Signalling Theory - Analisis Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Signalling Theory

Signalling theory menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal kepada pasar untuk dapat membedakan

perusahaan yang berkualitas baik dan yang buruk sehingga diharapkan pasar dapat

bereaksi terhadap sinyal tersebut. Sinyal yang dimaksudkan adalah kandungan

informasi (contain of information). Kandungan informasi ini dapat ditemukan pada laporan keuangan perusahaan.

Laporan keuangan terdiri atas laporan laba rugi, laporan posisi keuangan,

laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan arus kas

dapat digunakan sebagai alternatif informasi dalam menilai kinerja dan prospek

suatu perusahaan. Kandungan aktivitas yaitu operasi, investasi, dan pendanaan

dapat memberikan sinyal bagi investor dalam menentukan kinerja perusahaan

sehingga dapat tercermin pada volume perdagangan saham.

Arus kas operasi merupakan aktivitas utama yang menghasilkan pendapatan

yang melibatkan adanya transaksi pembelian dan penjualan, serta distribusi

barang dan jasa kepada konsumen. Aktivitas operasi menyebabkan naiknya

transaksi yang masuk dalam perhitungan laba bersih sehingga jumlah arus kas

operasi menjadi indikator yang menentukan usaha perusahaan dalam

(2)

arus kas operasinya menunjukkan kinerja yang bagus dan naiknya permintaan

terhadap saham. Hal ini akan mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut.

Arus kas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang

untuk mendapatkan pendapatan dan arus kas di masa mendatang. Informasi dari

aktivitas investasi digunakan investor untuk menilai kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kebutuhan masa depannya. Hal ini berarti jika perusahaan

mengeluarkan dana untuk aset produktif maka perusahaan dapat bertumbuh

sehingga nilai arus kas investasi digunakan investor sebagai sinyal positif dalam

mengambil keputusan investasi sehingga akan tercermin pada volume

perdagangan sahamnya dengan kemungkinan naiknya harga saham.

Arus kas pendanaan merupakan aktivitas yang mengakibatkan perubahan

jumlah dan komposisi dalam modal serta pinjaman perusahaan. Aktivitas

pendanaan digunakan untuk memperoleh modal yang berasal dari perusahaan

sendiri maupun kreditor. Informasi dari arus kas mengenai kemampuan

perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka panjang dapat menjadi sinyal positif

bagi investor untuk berinvestasi sehingga akan mempengaruhi volume

perdagangan saham dan harga sahamnya.

2.1.2. Informasi Akuntansi

Akuntansi adalah suatu sistem informasi keuangan beradasarkan

pengukuran atau penginterpretasian dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan.

Sistem informasi tersebut berupa laporan keuangan yang kemudian akan

digunakan pengguna sebagai alat bantu dalam membuat dan mengambil

(3)

No. 1 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2007 : 2.2)

menyatakan bahwa :

Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna laporan dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas pengguna sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Namun demikian, laporan keuangan itu tidak menyediakan semua

informasi yang mungkin dibutuhkan dalam pengambilan keputusan ekonomi

karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu.

Laporan keuangan harus memiliki karakteristik yang membuat informasi

dalam laporan keuangan menjadi berguna bagi pemakai. Karakteristik tersebut

adalah dapat dipahami, relevan, handal, dan dapat dibandingkan, untuk

memahami tujuan laporan keuangan ada dua hal yang harus dipahami, laporan

keuangan harus memberikan informasi yang bermanfaat dan dapat digunakan

untuk membuat keputusan yang logis dan rasional. Dengan demikian, tujuan

informasi akuntansi adalah memberikan informasi yang bermanfaat bagi

pembuatan keputusan yang logis.

Terdapat empat interpretasi dari construct nilai revelan informasi akuntansi dalam laporan keuangan menurut menurut Francis dan Schiper (dalam

Astuti & Rahmawati, 2007 : 23 – 24) yaitu :

(4)

Menurut interpretasi kedua, informasi keuangan memiliki nilai relevan jika menggunakan variabel-variabel yang digunakan dalam model penilaian dan membantu dalam memprediksi variabel-variabel tersebut. Indikasi nilai relevan dalam interpretasi ketiga dan keempat ialah asosiasi statis antara data akuntansi atau informasi keuangan dengan nilai pasar modal yang dapat berupa harga saham ataupun return saham. Nilai relevan dalam interpretasi ketiga diukur dengan kemampuan informasi tersebut dianggap mempengaruhi investor untuk memperbaiki ekspektasinya. Sedangkan pada interpretasi keempat, nilai relevan diukur berdasarkan kemampuan informasi laporan keuangan untuk mengikhtisarkan informasi yang mempengaruhi nilai saham tanpa memperhatikan sumber informasi tersebut.

2.1.3. Arus Kas

Arus kas bersih (net cash flow) atau disebut arus kas saja, mengacu pada pengertian arus kas masuk dikurangi arus kas keluar atau setara kas pada periode

berjalan. Laporan arus kas menyajikan nilai arus kas dari tiga aktivitas utama

dalam suatu perusahaan : operasi, investasi, dan pendanaan. Informasi dari

laporan arus kas membantu kita dalam menilai kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajibannya, membayar dividen, meningkatkan kepastian, dan

mendapatkan pendanaan. Informasi pada laporan arus kas juga membantu kita

dalam menilai kualitas laba dan ketergantungan akan laba pada estimasi dan

asumsi mengenai arus kas di masa mendatang.

Tujuan penyajian informasi arus kas berdasarkan IAI (2007 : 2.1) dalam

pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 “Laporan arus kas

digunakan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas serta setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk

menggunakan arus kas tersebut”. Menurut Kieso et.al. (2007 : 306), “tujuan dari laporan arus kas adalah memberikan informasi tentang penerimaan kas dan

(5)

menyediakan informasi tentang kegiatan operasi, investasi dan pembiayaan entitas

tersebut atas dasar kas”.

Manfaat informasi arus kas jika digunakan dalam kaitannya dengan

laporan keuangan lain menurut IAI (2007 : 2.1) dalam Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 bahwa :

Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset bersih perusahaan, struktur keuangan, dan kemampuan memengaruhi jumlah serta waktu arus kas beradaptasi terhadap perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna dalam menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dan setara kas sehingga memungkinkan pengguna untuk mengembangkan model untuk menilai dan membangkitkan nilai sekarang dan arus kas di masa depan dari perusahaan lain. Informasi tersebut juga membantu meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi dari berbagai perusahaan.

Laporan arus kas harus melaporkan arus kas yang terjadi selama periode

tertentu dan diklasifikasikan menjadi tiga aktivitas yaitu aktivitas operasi,

investasi dan pendanaan.

2.1.3.1. Aktivitas Operasi

Stice et.al (2004 : 285) mengatakan “aktivitas operasi adalah aktivitas utama penghasil pendapatan perusahaan. Termasuk ke dalam aktivitas operasi

adalah transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang akan menentukan laba

bersih”. Setiap perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi

berdasarkan salah satu dari dua metode, metode langsung dan tidak langsung.

Metode langsung pada dasarnya adalah pemeriksaan kembali setiap pos

laporan laba rugi dengan tujuan melaporkan seberapa banyak kas yang diterima

(6)

Metode tidak langsung dimulai dengan laba bersih yang dilaporkan di

laporan laba rugi, dan menyesuaikan nilai akrual ini untuk setiap hal yang tidak

mempengaruhi arus kas.

Arus kas dari aktivitas operasi secara rinci menurut IAI (2007 : 2.3) dalam

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 terdiri dari :

1. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa.

2. Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi da pendapatan lain. 3. Pembayaran kas kepada pemasok dan jasa.

4. Pembayaran kas kepada karyawan

5. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perpustakaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya.

6. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi.

7. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.

2.1.3.2. Aktivitas Investasi

Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk dalam

kas dan setara kas. Aktivitas investasi juga termasuk pembelian dan penjualan

instrumen keuangan yang tidak ditujukan untuk diperdagangkan.

Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi menurut IAI

(2007 : 2.4) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2

adalah :

1. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri.

2. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain.

(7)

4. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali dilakukan oleh lembaga keuangan).

5. Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forward contracts, dan swap contracts, kecuali jika kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan dan diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

2.1.3.3 Aktivitas Pendanaan

Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan. Termasuk dalam dalam

aktivitas pendanaan adalah transaksi dan kejadian dimana kas diperoleh dari dan

dibayarkan kembali kepada para pemilik (pendanaan dengan ekuitas atau modal)

dan para kreditor (pendanaan dengan utang). Arus kas pendanaan berguna

memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para pemegang modal

perusahaan. Komponen arus kas dari aktivitas pendanaan menurut IAI (2007 : 2.4)

dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 adalah:

1) Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya,

2) Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan,

3) Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dan pinjaman lainnya serta pelunasan pinjaman,

4) Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lesses) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan.

2.1.4. Harga Saham

Harga saham adalah nilai suatu saham di bursa saham pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh permintaan serta penawaran terhadap

saham yang bersangkutan di pasar modal. Pada saat permintaan terhadap saham

lebih tinggi dari penawarannya, harga saham cenderung naik, demikian sebaliknya

ketika permintaan terhadap saham lebih rendah dari penawarannya maka harga

(8)

Berikut ini elemen-elemen dari harga saham (Lubis, 2008 : 60) :

a. Harga Nominal

Harga nominal merupakan nilai yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkannya.

b. Harga Perdana

Harga perdana merupakan harga sebelum harga tersebut dicatat di Bursa Efek. Setelah bernegosiasi dengan penjamin, maka akan diketahui berapa harga saham tersebut akan dijual ke masyarakat. c. Harga Pasar

Kalau harga perdana merupakan harga penjual dari penjamin emisi kepada investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor lainnya. Harga terjadi setelah saham dicatat di bursa, baik Bursa utama maupun OTC.

d. Harga Pembukaan

Merupakan harga yang diminta penjual dan pembeli pada saat jam bursa dibuka, atau pada saat dimulainya hari bursa itu. Harga pembuka tadi menjadi harga pasar bila terjadi transaksi pada saat itu.

e. Harga Penutupan

Merupakan harga yang diminta oleh penjual/pembeli pada saat akhir hari bursa.

f. Harga Tertinggi

Harga yang tertinggi pada suatu hari bursa. g. Harga Terendah

Merupakan lawan dari harga tertinggi. Bisa untuk mendeteksi transaksi harian, bulanan atau tahunan.

h. Harga Rata-rata

Merupakan rata-rata dari harga tertinggi dan harga terendah.

Berdasarkan fungsinya, nilai suatu saham dibagi atas tiga jenis, yaitu

sebagai berikut (Panji Anoraga & Pakarti, 2001 : 58-59) :

a. Par Value (Nilai Nominal) / Stated Value / Face Value

Nilai yang tercantum pada saham untuk tujuan akuntansi (Ketentuan UU PT No. 1/1995) yaitu :

1. Nilai nominal dicantumkan pada mata uang Republik Indonesia, 2. Saham tanpa nilai nominal tidak dapat dikeluarkan.

Nilai nominal ini tidak digunakan untuk mengukur sesuatu. Dalam pencatatan akuntansi, nilai nominal dicatat sebagai modal ekuitas perseroan di neraca.

b. Base Price

(9)

c. Market Price

Market Price merupakan harga pada pasar riil, dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupan (closing price). Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa, baik bursa utama maupun OTC (Over The Counter Market). Harga pasar ini merupakan harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain, dan disebut sebagai harga di pasar sekunder. Harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham dan setiap hari diumumkan di surat-surat kabar atau media-media lain.

Dalam penilaian harga saham, terdapat tiga pedoman yang dapat

dipergunakan. Pertama, bila harga saham melampaui nilai intrinsik saham, maka

saham tersebut dinilai overvalued (dinilai terlalu mahal). Oleh karena itu, saham tersebut sebaiknya dihindari atau dilakukan penjualan saham karena kondisi

seperti ini pada masa yang akan datang kemungkinan besar akan terjadi koreksi

pasar. Kedua, apabila harga saham sama dengan nilai intrinsiknya maka harga

saham tersebut dinilai wajar dan berada dalam posisi keseimbangan. Saat kondisi

demikian, sebaiknya pelaku pasar tidak melakukan pembelian atau penjualan

saham yang bersangkutan. Ketiga, apabila harga saham lebih kecil dari nilai

intrinsiknya maka dikatakan undervalued (harganya terlalu rendah). Bagi para pelaku pasar, saham sebaiknya tetap dimilikinya, karena besar kemungkinkan di

masa yang akan datang akan terjadi lonjakan harga saham.

2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Beberapa tinjauan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh

informasi laporan arus kas terhadap harga saham adalah sebagai berikut :

(10)

perusahaan yang terdaftar di BEI antara bulan Agustus 2007 – Januari 2008

selama dua tahun dan dengan kriteria tertentu maka didapat sampel sebanyak

35 perusahaan. Analisis dilakukan secara deskriptif dengan data cross section

dengan time series dan analisis dilakukan dengan metode regresi linier berganda untuk menguji normalitas, heteroskedastisitas, multikolinearitas, dan

auto korelasi. Variabel dependen yang digunakan adalah harga saham. Laba

dan komponen arus kas sebagai variabel independen. Kesimpulan dari

penelitian ini menunjukkan bahwa variabel laba berpengaruh positif dan

signifikan terhadap harga saham sementara itu variabel arus kas operasi, arus

kas investasi, dan arus kas pendanaan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap harga saham.

2. Abdul Rohman melakukan penelitian tentang pengaruh langsung dan tidak langsung arus kas dan laba terhadap volume perdagangan saham pada emiten

di Bursa Efek Jakarta. Analisis data dilakukan pada 68 emiten pada tahun

1995. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survei.

Volume perdagangan saham merupakan variabel dependennya sedangkan laba

dan arus kas, dalam hal ini arus kas operasi, adalah sebagai variabel

independennya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik uji secara simultan

maupun parsial pengaruh laba dan arus kas tidak signifikan terhadap volume

perdagangan saham.

3. Evi Mutia melakukan penelitian mengenai pengaruh informasi laba dan arus kas terhadap harga saham. Penelitian ini dilakukan terhadap 45 perusahaan LQ

(11)

2009. Metode analisis data yang digunakan adalah model regresi linier. Harga

saham adalah variabel dependennya sedangkan laba akuntansi, komponen arus

kas dan total arus kas sebagai variabel independennya. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa laba akuntansi berpengaruh secara parsial terhadap harga

saham, arus kas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham,

arus kas investasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham, arus kas

pendanaan juga berpengaruh terhadap harga saham, serta total arus kas tidak

berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara simultan hanya

dilakukan untuk setiap komponen arus kas yang mana hasilnya menunjukkan

bahwa arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh

Selvy Hartono tahun 2012 dengan objek penelitian adalah perusahaan perbankan

yang terdaftar di BEI selama tahun 2009-2011. Variabel independen pada

penelitian ini menggunakan arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas

pendanaan sedangkan harga saham menjadi variabel dependen. Variabel laba pada

penelitian Selvy Hartono tidak digunakan dengan alasan penitikberatan pengaruh

arus kas terhadap harga saham dan penyederhanaan penelitian yang dilakukan.

Peneliti juga memodifikasi data dengan menggunakan logaritma natural pada

variabel yang diuji. Metode analisis data pada penelitian ini tetap menggunakan

metode pengujian asumsi klasik dengan menguji normalitas, multikolinearitas.

Autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas untuk memastikan bahwa hasil regresi

(12)

Penelitian ini juga mereplikasi penelitian Abdul Rohman dengan objek

penelitian adalah perusahaan perbankan di BEI. Variabel independen pada

penelitian ini adalah komponen arus kas dan harga saham sebagai variabel

dependennya. Variabel volume perdagangan saham diganti dengan variabel harga

saham, variabel laba tidak digunakan, serta informasi arus kas ditambahkan

dengan arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan

sebagai bentuk modifikasi pada penelitian. Metode analisis data pada penelitian

ini menggunakan metode pengujian asumsi klasik untuk memastikan hasil regresi

dikatakan baik dan akurat.

Penelitian ini juga mereplikasi penelitian Evi Mutia dengan objek

penelitian adalah perusahaan perbankan di BEI. Variabel independen pada

penelitian ini adalah komponen arus kas dan harga saham sebagai variabel

independen. Variabel laba tidak digunakan guna menitikberatkan pengaruh arus

kas terhadap harga saham. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan

metode pengujian asumsi klasik.

2.3. Kerangka Konseptual

Menurut Hermawan (2003 : 34) “Kerangka konseptual merupakan

landasan dari seluruh proses penelitian. Secara logis mengembangkan,

menguraikan dan menjelaskan hubungan-hubungan yang terjadi antar variabel

yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian”. Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel dependen penelitian adalah harga saham sementara variabel

independen adalah setiap komponen dari arus kas yaitu arus kas operasi, investasi

(13)

H1

H2

H3

H4

Pengauh antara informasi arus kas terhadap harga saham digambarkan pada

kerangka konseptual pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.4. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya dari

sebuah penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dalam mengenalisis

penelitian tersebut.

Berdasarkan tinjauan teoritis, rumusan masalah, dan kerangka konseptual

di atas maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 : Arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham

H2 : Arus kas inventasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham

H3 : Arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham

H4 : Arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham Arus Kas Operasi (X1)

Arus Kas Investasi (X2)

Arus Kas Pendanaan (X3)

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Dimana biasanya orang tua informan juga bekerja sebagai buruh tani. sehingga informan ikut juga bekerja sebagai buruh

Dengan alasan yang mereka katakan bahwa kenapa mereka mau menikahkan pasangan calon dimana seorang wanita jelas masih dalam masa iddah, mereka memberikan alasan pertama

[r]

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dan hasil analisis data disimpulkan bahwa dalam bahasa Tolaki terdapan tiga jenis struktur kalimat, yakni kalimat

Dengan menggunakan matriks orthogonal, dari data hasil percobaan diperoleh rata-rata respon dari tiap level dari tiap faktorc. Rata- rata respon didapatkan dengan menjumlah- kan

Sistem perancangan aplikasi ini dikembangkan dengan penerapan jaringan syaraf tiruan dengan metode backptopagation yang dirancang menggunakan software yakni

4) Negara-negara Pihak harus menjamin bahwa semua langkah yang berhubungan dengan pelaksanaan kapasitas legal mereka dengan menyediakan jaminan yang layak

Hasil pemeriksaan angka kuman pada peralatan makan di BLUD Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Provinsi Kalimantan Selatan pada percobaan menggunakan metode A didapat