• Tidak ada hasil yang ditemukan

GARIS EDAR MATAHARI docx 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "GARIS EDAR MATAHARI docx 1"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

GARIS EDAR MATAHARI

نن وحح بنسس ين كك لنفن يفف لل كح ون رفاهنننلا قح بفاسن لح يسلنلا لنون رنمنقنلسا كن رفدستح نسأن اهنلن يغفبننسين سح مسشن لا لن

Artinya:

“tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya. (Qs Yaa sin [36]:40)

Sebelumnya telah dibahas, surah Yaa siin (36):40 ini membawa pada simpulan bahwa bumi harus berotasi bila tidak berotasi, kandungan ayat ini akan

bertentangan dengan fenomena bulan sabit yang semakin tinggi di ufuk barat setelah bulan baru. Kita akan membahas kecepatan dua objek langit, bulan dan matahari. Ayat ini mengatakan bahwa tidak mungkin matahari mendahului bulan. Artinya, bulan lebih cepat dari pada matahari.

Jika objek yang ditinjau hanya bumi, bulan, dan matahari, kedua pola lintasan berikut adalah identik. Pola pertama, Bumi dijadikan acuan, Bulan dan Matahari bergerak mengelilinginya. Pola kedua, matahari sebagai acuan yang diam, Bumi dan Bulan bergerak mengelilinginya. Jika tidak ada objek lain diluar ketiga objek tersebut, kita tidak punya cara untuk memperlihatkan pola gerak mana yang sebenarnya.

Di dalam upaya memahami teks tadi, terkait dengan kecepatan Bulan dan Matahari, kita gunakan Bumi sebagai acuan Bulan dan Matahari terlihat menempel pada permukaan langit yang sama-meski sebenarnya jarak Bumi – Matahari sekitar 400 kali jarak Bumi-Bulan.

Pada Gambar 2, objek B dan M pada awalnya menempati posisi 1 dan 2. Setelah bergerak dalam waktu yang sama dengan lintasan lingkaran, B dan M sampai pada posisi 3 dan 4. Panjang lintasan berbeda, tetapi sudut yang ditempuh sama. Dalam kasus seperti ini dikatakan bahwa kecepatan sudut B dan M sama, tetapi laju kecepatan tangensial, berbeda. Laju tangensial M lebih besar dari pada laju tangensial B.

Gerak dua roda dengan jari-jari berbeda dan dihubungkan tali pada gambar 3 berikut memberikan laju tangensial yang sama, tetapi laju sudut yang berbeda. Jadi, kebalikan dari gerak dengan dua roda atau lintasan lingkaran yang berbeda, tetapi satu titik pusat. Busur lintasan pada posisi satu ke tiga akan sama dengan busur lintasan dari dua ke empat, tetapi karena jari-jari berbeda, sudut yang dibentuk oleh panjang busur yang sama ini akan berbeda.

MATAHARI SEBAGAI PUSAT TATA SURYA (TEORI HELLIOSENTRIS)

(2)

lingkaran penuh dalam 27 sepertiga. Hal ini identik dengan kecepatan 0 derajat 32 menit 55,61 detik/jam. Matahari bergerak mengelilingi Bumi satu lingakaran penuh dalam 365,25 hari yang identik dengan 0 derajat 2 menit 27,84 detik perjam. Kecepatan sudut Bulan 13 kali lebih besar daripada kecepatan sudut Matahari. Meskipun demikian, karena jarak Bumi ke Mtahari sekitar 400 kali jarak Bumi ke Bulan, laju tangensial Matahari 30 kali laju tangensial Bulan, Vm = 30 Vb. Artinya, meskipun sudut yang ditempuh Matahari 13 kali lebih kecil daripada sudut tempuh Bulan, panjang lintasan yang ditempuh Matahari dalam satu jam, 30 kali lebih panjang daripada lintasan Bulan dalam rentang waktu yang sama. Kembali pada gerak relatif seperti pada gambar satu yang identik. Secara fisik, gerak mana yang sesungguhnya terjadi? Untuk memahami masalah ini

bayangkan dua kereta api, satu diam di stasiun tugu yogyakarta dan satu lagi di stasiun gubeng Surabaya. Suatu saat kereta api yang berada di stasiun gubeng bergerak ke arah Yogyakarta dan akhirnya sampai di stasiun Tugu. Dalam kasus seperti ini sangat jelas bahwa yang bergerak adalah kereta api dari surabaya ke Yogyakarta, bukan sebaliknya. Posisi kereta dari Surabaya berubah terhadap setiap posisi di daerah Jawa Timur khususnya dan Bumi umumnya, tidak demikian dengan kereta api yang berada di Yogyakarta.

Bayangkan pada saat itu sebagian kita berada dalam kereta api yang berada di stasiun gubeng Surabaya dan sebagian lainnya di kereta stasiun Tugu

YOGYAKARTA. Karena kelelahan kita tertidur nyenyak sehingga tidak merasakan apapun. Ketika terbangun, dua kereta api telah diam bersebelahan. Hanya

sebelah tirai jendela yang terbuka, yakni yang menghadap kereta sebelah. Tidak tampak tiang yang membedakan antara stasiun gubeng Surabaya dan Stasiun Tugu Yogyakarta. Pada saat itu kita yang menaiki kereta Surabaya merasa kereta Yogyakarta telah datang dan berhenti di sebelah Surabaya. Sebaliknya,

penumpang yang berada di kereta Yogya merasa kereta dari Surabaya telah datang dan berhenti di sebelahnya. Untuk mengetahui siapa yang benar, orang harus keluar dan melihat sedang berada di stasiun mana mereka pada saat itu. Upaya ini juga harus kita lakukan untuk memutuskan gerak yang benar pada gambar 1 pola gerak telah dirumuskan menjadi konsep geosentris dan

helliosentris. Kita yang percaya pada gagasan geosentris maupun yang

menerima yang helliosentris harus menengok keluar, ke arah bintang-bintang.

ننوددتنههين مههد ممجهنننلابمون تتامنالنعنون

Artinya:

Dan (Dia menciptakan)tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itu mereka dapat petunjuk. (QS An-Nahl [16]: 16)

Referensi

Dokumen terkait

Yang ke lima di kecamatan Wanasaba dengan jumlah penduduk 9.240 jiwa, yang keenam di kecamatan Sakra dengan jumlah penduduk 9.073 jiwa, yang ketujuh di kecamatan Pringgasela

Melakukan koordinasi tugas dengan unit kerja terkait, baik yang berada di lingkungan RS Santo Antonius Jopu maupun dengan instansi terkait di luar rumah

Maka diperlukannya pengenalan alat-alat laboratorium agar penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar,

menjadikan KBIH Assyakur berkembang pesat adalah karena kualitas pelayanannya yang bagus. Komunikasi secara langsung kepada lawan bicara ternyata juga dapat

Enkripsi adalah suatu proses mengubah sebuah teks murni (plaintext) menjadi sebuah runtutan karakter atau data yang terlihat tidak berarti dan mempunyai urutan bit yang

“Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Menghitung dan Melunasi Pajak Penghasilan Pasal 25 / 29 Sesuai Sistem Self Assessment di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan

kondisi & dasar-dasar bagaimana seharusnya manusia bertindak secara etis, bagaimana pula manusia bersikap etis, teori-teori etika dan prinsip- prinsip moral dasar

Pemahaman pengetahuan karakteristik alat musik Gitar serta penguasaan keterampilan dasar memainkannya dengan menggunakan lagu-lagu dan etude tingkat Pra Muda